July 1, 2019 | Author: Lubertuz Wahyu | Category: N/A
Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan...
PEDOMAN PENGORGANISASIAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN RSU WILLIAM BOOTH TAHUN 2013
RSU WILLIAM BOOTH JL RAYA TLEKUNG NO 1 JUNREJO - BATU
SURAT KEPUTUSAN No. 167/13/III/SK_DIR/2013 167/13/III/SK_DIR/2013 TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN KOMITE KEPERAWATAN DIREKTUR RSU WILLIAM BOOTH MENIMBANG
: a.
Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu Pengorganisasian Dan Pelayanan Komite Keperawatan RSU William Booth, maka diperlukan penyelenggaraan Pengorganisasian & Pelayanan Pelayanan Komite Keperawatan yang bermutu tinggi; b. Bahwa agar pelayanan Pelayanan Komite Keperawatan di RSU William Booth dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur RSU William Booth sebagai landasan bagi penyelenggaraan Pengorganisasian Dan Pelayanan Komite Keperawatan di RSU William Booth; c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSU William Booth.
MENGINGAT
: a. b. c. d.
e.
f.
g.
h.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 971/MENKES/PER/XI 971/MENKES/PER/XI/2009 /2009 Tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/14 HK.02.02/MENKES/148/I/2010 8/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Perawat. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464/MENKES/PER/X/201 1464/MENKES/PER/X/2010 0 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 1796/MENKES/PER/VIII/2 1796/MENKES/PER/VIII/2011 011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
ii
i.
Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. j. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1997. k. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1999. l. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001. m. Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001. n. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001. o. Standar Tenaga Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2005. p. Dasar-dasar Asuhan Kebidanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2005. q. Pedoman Perancangan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2005. r. Pedoman Penanggulangan KLB – DBD Bagi Keperawatan di RS Dan Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006. s. Pedoman Pelayanan Rawat Rawat Gabung di RS, Departemen Kesehatan 1991. t. Pedoman Pelayanan Perinatal Pada Rumah Sakit Umum kelas C Dan D Departemen Kesehatan 1991. u. Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir Untuk Dokter, Bidan Dan Perawat Di RS, Departemen Kesehatan – Kesehatan – IDAI IDAI 2004. v. Pedoman Pelayanan Maternal Perinatal Pada Rumah Sakit Umum Kelas B (non pendidikan), C, dan D, Departemen Kesehatan 2006. w. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Pelayanan Kesehatan Bala Keselamatan Nomor 047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi RSU William Booth. MEMPERHATIKAN : Perlunya usaha untuk meningkatkan kualitas Pengorganisasian Dan Pelayanan di RSU William Booth.
iii
MEMUTUSKAN MENETAPKAN
:
PERTAMA :
KEPUTUSAN DIREKTUR RSU WILLIAM BOOTH TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN KOMITE KEPERAWATAN RSU WILLIAM BOOTH
KEDUA
:
Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Komite Keperawatan RSU William Booth sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KETIGA
:
Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Komite Keperawatan RSU William Booth harus dibahas sekurangkurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali dan apabila diperlukan, dapat dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada.
KEEMPAT :
Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pengorganisasian Dan Pelayanan Komite Keperawatan RSU William Booth dilaksanakan oleh Direktur RSU William Booth.
:
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
KELIMA
Ditetapkan di : Semarang Pada tanggal : 13 Maret 2013 Direktur RSU William Booth
Dr. Sri Kadarsih, MM
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................
i
Surat Keputusan Direktur RSU William Booth ..........................................
ii
Daftar Isi......................................................................................................
v
BAB I. Pendahuluan ...................................................................................
1
BAB II. Gambaran Umum RSU William Booth ........................................
2
2.1. Deskripsi RSU William Booth .............................................................
2
2.2. Sejarah Institusi RSU William Booth ..................................................
3
BAB III. Visi, Misi, Falsafah, Nilai Dan Tujuan RSU William Booth ......
5
3.1. Visi .......................................................................................................
5
3.2. Misi ......................................................................................................
5
3.3. Falsafah ................................................................................................
5
3.4. Nilai-Nilai ............................................................................................
6
3.5. Tujuan ..................................................................................................
6
3.6. Motto ....................................................................................................
6
BAB IV. Struktur Organisasi RSU William Booth ....................................
7
4.1. Bagan Organisasi .................................................................................
7
4.2. Keterangan / Pengertian .......................................................................
7
BAB V. Struktur Organisasi Komite Keperawatan ....................................
11
BAB VI. Uraian Tugas Dan Kompetensi Jabatan .......................................
12
6.1. Ketua Komite Keperawatan .................................................................
12
6.2. Sekretaris Komite Keperawatan ...........................................................
13
6.3. Sub Komite mutu .................................................................................
15
6.4. Sub Komite Kredensial ........................................................................
15
6.5. Sub Komite Etik ...................................................................................
16
BAB VII. Tata Hubungan Kerja .................................................................
18
BAB VIII. Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi Personil ...............................
19
8.1. Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi SDM ...............................................
19
BAB IX. Program Orientasi Komite Keperawatan .....................................
20
BAB X. Pertemuan / Rapat .........................................................................
21
v
10.1. Rapat Rutin ........................................................................................
21
10.2. Rapat Insidentil ..................................................................................
21
BAB XI. Perencanaan Dan Evaluasi ...........................................................
23
11.1. Penyusunan Rencana Kerja ................................................................
23
11.2. Evaluasi Kerja ....................................................................................
24
BAB XII. Pelaporan Dan Visualisasi ..........................................................
25
vi
BAB I PENDAHULUAN
Upaya Pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan Undang – undang Dasar 1945, adalah meliputi kesehatan badaniah, rohaniah dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.
Upaya dalam bidang kesehatan telah dijabarkan dalam Sistem Kesehatan Nasional yang pada hakekatnya adalah berupa pemikiran dasar yang memberi arah dan tujuan, bentuk serta sifat kesehatan sebagai kesatuan yang menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan sebagai bagian dari Pembangunan Nasional.
Usaha kesehatan mencakup usaha peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Dalam upaya penyembuhan tercakup upaya penanggulangan penderita gawat darurat.
Oleh karena itu Komite Keperawatan di RSU William Booth harus dapat berfungsi
dengan
baik.Komite
Keperawatan
sebagai
bentuk
wadah
pengorganisasian didalam instansi rumah sakit mempunyai kewenangan dalam hal pengembangan mutu keperawatan,sistem perekrutan perawat dan bidan dirumah sakit
dan
membina
etik
profesi.Pengorganisasian
ini
dimaksud
untuk
meningkatkan system keperawatan dalam hal pelayanan di RSU William Booth.Komite Keperawatan mempunyai kewajiban untuk membuat pelatihan dan standar pelayanan yang dilakukan dirumah sakit.
1
BAB II GAMBARAN UMUM RSU WILLIAM BOOTH.
2.1. DESKRIPSI RSU WILLIAM BOOTH.
RSU William Booth (RSU William Booth) merupakan rumah sakit umum dengan pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang bersifat spesialistik, yang dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam. 65327, Jawa Timur, Indonesia. Telp 0341- 594161, (hunting) Fax: 0341 – 598911 dengan alamat e-mail
[email protected] RSU William Booth diresmikan pada tanggal 11 Mei 1999, dengan status berada dibawah kepemilikan Yayasan Rumah Sakit Baptis Indonesia. RSU William Booth merupakan rumah sakit tipe madya yang setara dengan rumah sakit pemerintah tipe C. Pada saat ini RSU William Booth dipimpin oleh Dr. Sri Kadarsih, MM selaku direktur. Pada permulaan kepemimpinan beliau pada tahun 2008 motto RSU William Booth yang lama yaitu Rumah Sakitku, Kebanggaanku, Tanggung Jawabku diubah menjadi Compassionate Hospital atau Rumah Sakit yang berbelas kasih. Demikian juga visi, misi, dan nilai dasar yang lama mengalami perubahan untuk menyusun rencana strategi RSU William Booth sesuai kebutuhan dan perkembangan RSU William Booth. Pada tahun 2009 RSU William Booth sudah terakreditasi 5 pelayanan dasar untuk Pelayanan Administrasi, Pelayanan Rekam Medik, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat, Pelayanan Medik dan Pelayanan Keperawatan RSU William Booth memberikan beragam jenis pelayanan medis antara lain klinik umum, klinik gigi dan mulut, dan klinik spesialis, Instalasi Gawat Darurat, serta rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP dan VVIP yang dilengkapi pelayanan laboratorium, radiologi, farmasi, fisioterapi, anestesi, home care, hotel care, dan medical spa. Kapasitas tempat tidur pasien yang disediakan di RSU William Booth sebanyak 100 tempat tidur. Kebijakan umum rumah sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani kebutuhannya secara tuntas dengan menyediakan keperluan perawatan dan pengobatan pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan, tanpa memberi resep
2
yang harus dibeli oleh pasien, tanpa uang muka. Semua baru dibayar oleh pasien setelah pasien siap pulang. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang telah ada sejak RS Baptis Kediri berdiri dan merupakan nilai dasar bagi RS Baptis.
2.2. SEJARAH INSTITUSI RSU WILLIAM BOOTH.
RSU William Booth mulai dibangun pada tahun 1996, berlokasi di Jl. Raya Tlekung No. 1 Desa Tlekung Kec. Junrejo, Semarang 65327, Jawa Timur, Indonesia. Di atas areal tanah seluas +/-7 hektar. Secara legalitas disahkan pada tanggal 11 Mei 1999. RSU William Booth didirikan sebagai pengembangan RS Baptis Kediri, diprakarsai oleh dr. Sukoyo Suwandani, selaku direktur RS Baptis Kediri, yang didukung oleh seluruh staf RS Baptis Kediri. Jabatan direktur dirangkap oleh direktur RS Baptis Kediri, yaitu dr. Sukoyo Suwandani. Pada awal pembukaan, RSU William Booth sebagian besar karyawan adalah karyawan RS Baptis Kediri yang bersedia dipindah tugas. Jumlah seluruh karyawan saat itu 143 orang. Visi RSU William Booth saat itu sama dengan visi RS Baptis Kediri, visi ini merupakan visi
yang tumbuh dari hati para misionaris yang mendirikan RS
Baptis Kediri yaitu : 1. Menyatakan kasih Tuhan Yesus dalam pelayanan kesehatan. 2. Terwujudnya kasih Tuhan Yesus kepada setiap orang melalui pelayanan rumah sakit. Misinya adalah: 1. Mengupayakan pelayanan kesehatan yang prima dengan dasar kasih Kristus tanpa membedakan status sosial, golongan, suku, agama. 2. Menumbuhkembangkan aset yang ada. Pelayanan kesehatan yang ada pada waktu itu adalah klinik umum, klinik spesialis (bedah, kandungan, penyakit dalam dan kesehatan anak), klinik gigi, instalasi gawat darurat, rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP dan VVIP, serta dilengkapi pelayanan laboratorium, alat X-Ray, USG, EKG, kamar obat,
3
fisioterapi. Sebagian besar peralatan medis dan non medis berasal dari RS Baptis Kediri. Pada saat pendirian RSU William Booth, dicanangkan target kemandirian dicapai tahun 2009. Yang dimaksud dengan target kemandirian adalah kemampuan untuk menutupi biaya operasional sendiri. Mulai awal berdiri tahun 1999 sampai tahun 2009, RSU William Booth masih mendapat bantuan dana operasional dari Rumah Sakit induk yaitu RS Baptis Kediri yang sudah berdiri sejak tahun 1957. Sebagai rumah sakit yang baru berdiri maka jumlah pasien yang dilayani tidak terlalu banyak. Pada waktu itu pasien lebih memilih berobat di rumah sakit yang berada di Malang yang lebih lengkap peralatannya. Setelah ada kerjasama dengan PT ASKES yang melayani askes sukarela, askes sosial, Jamkesmas dan Jamkesda jumlah pasien meningkat pesat mulai April 2006. Pada tanggal 11 Mei 2007 bertepatan dengan ulang tahun RSU William Booth yang ke-8, ditunjuk pejabat direktur RSU William Booth yaitu Dr. Sri Kadarsih, MM, yang menjabat direktur sampai saat ini. Pada tahun 2008 disusunlah Rencana Strategis RSU William Booth 2008-2013. Sesuai dengan target, pada tahun 2009 RSU William Booth mencapai target kemandirian. Seluruh manajemen diserah terimakan dari direktur RS Baptis Kediri Dr. Sri Kadarsih, MM Sejak saat itu biaya operasional harus diusahakan sendiri. Apabila ada kekurangan dana operasional dapat meminta bantuan RS Baptis Kediri yang diperhitungkan sebagai pinjaman. Dengan target kemandirian ini RSU William Booth mulai berbenah sesuai dengan rencana strategis yang sudah dicanangkan.
BAB III
4
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RSU WILLIAM BOOTH
3.1. VISI.
RSU William Booth memiliki visi : “Menjadi Rumah Sakit pilihan utama masyarakat Malang Raya karena Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada pasien dengan mengutamakan Mutu dan Keselamatan Pasien”
3.2. MISI.
RSU William Booth memiliki misi : a) Memberikan pelayanan kesehatan prima secara holistik berlandaskan Kasih Kristus kepada setiap orang, tanpa membedakan status sosial, golongan, suku dan agama. b) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada pasien dengan mengutamakan Mutu dan Keselamatan Pasien . c) Mengelola aset secara efektif dan efisien bagi Kesejahteraan dan Pengembangan rumah sakit dengan memanfaatkan potensi Kota Wisata Semarang. d) Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara utuh yang memiliki belas kasih, asertif, profesional, bekerja dalam tim, integritas dan sejahtera.
3.3.FALSAFAH.
RSU William Booth memiliki falsafah : a) Menjadikan RSU William Booth pilihan utama masyarakat Malang Raya. b) Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu. c) Sebagai tempat tenaga kesehatan mengabdi dan mengembangkan profesionalisme. d) Secara berkesinambungan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam berkarya. e) Bekerja secara tim berdasarkan kebersamaan dan saling menghargai antar profesi.
5
f) Memiliki komitmen untuk mencapai tujuan rumah sakit. g) Keselarasan dalam melaksanakan tugas.
3.4.NILAI – NILAI.
RSU William Booth memiliki nilai-nilai : B
=
Belas Kasih
A
=
Asertif
P
=
Profesional
T
=
Tim Kerja
I
=
Integritas
S
=
Sejahtera
3.5.TUJUAN.
Berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat demi peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia secara rohani dan jasmani
3.6.MOTTO.
RSU William Booth memiliki Motto :
“Memberikan pelayanan dengan belas kasih”
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RSU WILLIAM BOOTH
6
2. Wakil Direktur Umum dan Keuangan : membantu direktur dalam bidang umum dan keuangan iii. Manajer Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam pelaksanaan satu atau lebih macam pelayanan rumah sakit, yaitu : 1. Manajer Rawat Jalan, Medical Check Up dan Klinik Satelit. 2. Manajer Rawat Inap dan Keperawatan 3. Manajer Gawat Darurat dan Out Care 4. Manajer ICU dan Kamar Operasi. 5. Manajer Pemasaran, Komplain dan Pelayanan Perusahaan Asuransi. 6. Manajer Wellness Center. iv. Unit Kerja Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit. Unit Kerja di RSU William Booth dibedakan menjadi 2 yaitu divisi bisnis yang diberi istilah Instalasi dan divisi pendukung yang diberi istilah Bagian. Seluruh instalasi dibawah tanggungjawab Wakil Direktur Pelayanan dan seluruh Bagian dibawah tanggungjawab Wakil Direktur Umum Keuangan. Unit Kerja dapat bertanggungjawab atas satu atau lebih Sub Unit Kerja. Berikut adalah daftar Unit Kerja : -
Instalasi Rawat Jalan.
-
Instalasi Rawat Inap Ibu & Anak.
-
Instalasi Rawat Inap Kelas 1 & 2.
-
Instalasi Rawat Inap Lantai 2 ICU.
-
Instalasi Rawat Inap Kelas 3.
-
Instalasi Gawat Darurat.
-
Instalasi Kamar Operasi.
-
Instalasi Farmasi.
-
Instalasi Rehabilitasi Medik.
8
-
Instalasi Laboratorium.
-
Instalasi Radiologi.
-
Instalasi Gizi
-
Bagian Administrasi.
-
Bagian Sumber Daya Manusia.
-
Bagian Rekam Medik.
-
Bagian Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit.
-
Bagian Pemeliharaan Sarana.
-
Bagian Layanan Perusahaan & Asuransi.
-
Bagian Akuntansi.
-
Bagian Inventory.
-
Bagian Keuangan.
-
Bagian Pemasaran.
-
Bagian Humas.
v. Unit Kerja Outsourcing Cleaning Service, Satpam, Taman b. Unit Non Struktural i. Komite Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite yang ada di RSU William Booth adalah sebagai berikut : 1. Komite Pastoral. 2. Satuan Pemeriksa Internal. 3. Komite Etik Rumah Sakit. 4. Komite Medik. 5. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit. 6. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit. 7. Komite Keperawatan
ii. KSM/Kelompok Staf Medis
9
Adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam jabatan fungsional. Kelompok Staf Medis di RSU William Booth dikelompokkan sebagai berikut : 1. Kelompok Staf Medis Bedah. 2. Kelompok Staf Medis Non Bedah. 3. Kelompok Staf Gigi dan Mulut. iii. Panitia Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk bertanggungjawab terhadap bidang tertentu dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit 1. Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien. 2. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 3. Panitia Rekam Medik. 4. Panitia Farmasi dan Therapi. 5. Panitia Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit.
BAB V
10
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE KEPERAWATAN
Direktur
Ketua Komite Keperawatan
Sekretaris
Sub Komite Mutu
Sub Komite Kredensial
Sub Komite Etik
BAB VI URAIAN TUGAS DAN KOMPETENSI JABATAN
11
6.1.
KETUA KOMITE KEPERAWATAN.
INSTALASI TERKAIT
: IGD,IRNA,IRJA,IKO
Fungsi & Tanggung Jawab :
1. Menetapkan rencana kerja komite keperawatan sesuai tujuan atau target pelayanan yang ingin dicapai Rumah Sakit. 2. Menetapkan pembagian pekerjaan, batasan tugas, tanggung jawab serta wewenang dan hubungan kerja yang jelas 3. Mensupervisi dan mengkoordinasi bagian-bagian pelayanan. 4. Melakukan pengawasan dan pengontrolan bidang pelayanan keperawatan.
Uraian Tugas :
Tugas Umum 1. Merencanakan :
Program dan anggaran komite keperawatan
Pembinaan, Penilaian, Pengembangan baik tata laksana kerja tugas-tugas dan karyawan
Peningkatan kinerja dan mutu pelayanan keperawatan
2. Menetapkan
pembagian
tugas,
batas-batas
tugas,
tanggung
jawab,
kewenangan hubungan kerja yang jelas bagi karyawan sesuai dengan bidang pekerjaan masing-masing. 3. Memberi pengarahan dan koordinasi terhadap pelaksanaan tugas pelayanan guna tercapai tujuan pelayanan secara efektif dan efisien dalam suasana kerja yang kondusif. 4. Melakukan pengawasan/pengontrolan mencakup tugas :
Meneliti, menganalisis pekerjaan yang sudah, sedang dilaksanakan.
Menilai hasil pekerjaan.
Mengoreksi, merevisi pekerjaan guna tercapai tujuan akhir pelayanan (kepuasan pelanggan) sesuai rencana yang telah ditetapkan.
Tugas Khusus
12
1. Merencanakan atau melaksanakan pelatihan dalam lingkup keperawatan dan kebidanan.
Nama Jabatan Bawahan Langsung :
1. Sekretaris Komite Keperawatan 2. Sub Komite Mutu 3. Sub Komite Kredensial 4. Sub Komite Etik
Korelasi Jabatan NO
1
JABATAN
Direktur
INSTALASI
DALAM HAL
ORGANISASI
RSU William
Pengkoordinasian dan
Booth
pengawasan kegiatan
Penyusunan rencana kerja tahunan
Pengarahan dan pengaturan tugas
Memimpin rapat Kualifikasi Jabatan Nama Jabatan
Ketua Komite
Kualifikasi
Pengalaman
Pendidikan
Kerja
Perawat
5 Tahun
Keperawatan
6.2. SEKRETARIS KOMITE KEPERAWATAN.
UNIT TERKAIT
: IGD,IRNA,IRJA,IKO
Fungsi & Tanggung Jawab :
13
Pelatihan
1.Menetapkan rencana kerja komite keperawatan sesuai tujuan dan target pelayanan yang ingin dicapai rumah sakit 2.Menetapkan
pembagian
pekerjaan,batasan
tugas,tanggungjawab
wewenang dan hubungan kerja yang jelas Sifat Jabatan :
Dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu : Pagi
: jam 07.00 – 14.00 Wib
Uraian Tugas :
1.Mencatat, menyimpan & melaporkan setiap kegiatan komite keperawatan 2.Mengelola kantor komite keperawatan
Korelasi Jabatan NO
1
2
INSTALASI
JABATAN
Direktur
DALAM HAL
ORGANISASI
RSU William
Pelaporan
Booth
Pengarahan
Ketua Komite
RSU William
Pelaporan
Keperawatan
Booth
Pengarahan
Kualifikasi Jabatan Nama Jabatan
Sekretaris Komite
Kualifikasi
Pengalaman
Pendidikan
Kerja
DIII Kep
Keperawatan
5 Tahun
6.3.SUB KOMITE MUTU.
14
Pelatihan
serta
INSTALASI TERKAIT
: IGD,IRNA,IRJA,IKO
Sifat Jabatan :
Dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu : Pagi
: jam 07.00 – 14.00 Wib
Uraian Tugas :
1.Memantau pelaksanaan SPO 2.Melakukan audit keperawatan 3.Mengembangkan diklat
Korelasi Jabatan NO
1
2
INSTALASI
JABATAN
Direktur
ORGANISASI
DALAM HAL
RSU William
Pelaporan
Booth
Pengarahan
Ketua Komite
RSU William
Pelaporan
Keperawatan
Booth
Pengarahan
Kualifikasi Jabatan Nama Jabatan
Sub Komite Mutu
Kualifikasi
Pengalaman
Pendidikan
Kerja
DIII Kep
Pelatihan
5 Tahun
6.4. SUB KOMITE KREDENSIAL.
INSTALASI TERKAIT
: IGD,IRJA,IRNA,IKO
Sifat Jabatan :
Dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu : Pagi
: jam 07.00 – 14.00 Wib
15
Uraian Tugas :
1.Melakukan kredensial 2.Mengatur wewenang profesi 3.Menyusun program orientasi Korelasi Jabatan NO
1
2
INSTALASI
JABATAN
DALAM HAL
ORGANISASI
Direktur
RSU William
Pelaporan
Booth
Pengarahan
Ketua Komite
RSU William
Pelaporan
Keperawatan
Booth
Pengarahan
Kualifikasi Jabatan Nama Jabatan
Kualifikasi
Pengalaman
Pendidikan
Kerja
Sub Komite Kredensial
6.5.
DIII Keperawatan
5 Tahun
SUB KOMITE ETIK.
INSTALASI TERKAIT
: IGD,IRJA,IRNA,IKO
Sifat Jabatan :
Dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu : Pagi
Pelatihan
: jam 07.00 – 14.00 Wib
Uraian Tugas :
1.Pedoman etik & sosialisasinya 2.Mengelola mekanisme masalah etik 3.Pemulihan nama baik 4.Mekanisme ijin penelitian 5.Mekanisme perlindungan hukum
16
Korelasi Jabatan NO
1
2
JABATAN
Direktur
INSTALASI
DALAM HAL
ORGANISASI
RSU William
Pelaporan
Booth
Pengarahan
Ketua Komite
RSU William
Pelaporan
Keperawatan
Booth
Pengarahan
Kualifikasi Jabatan Nama Jabatan
Sub Komite Etik
Kualifikasi
Pengalaman
Pendidikan
Kerja
DIII Keperawatan
5 Tahun
17
Pelatihan
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA
INSTALASI
INSTALASI RAWAT INAP
BENTUK KOORDINASI DENGAN KOMITE KEPERAWATAN
1. Berkoordinasi dalam penerapan asuhan keperawatan terkini yang diterapkan disemua ruang perawatan 2. Menetapkan pola ketenagaan yang sesuai standar 3. Melakukan pendataan semua perawat rawat inap tentang standar kompetensi yang harus dicapai
INSTALASI RAWAT JALAN
1. Melakukan pendataan semua perawat rawat jalan tentang standar kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap petugas Instalasi rawat jalan 2. Menetapkan pola ketenagaan yang sesuai standar
INSTALASI GAWAT DARURAT
1. Melakukan pendataan semua perawat IGD tentang standar kompetensi yang harus dimiliki petugas IGD 2. Menetapkan pola ketenagaan yang sesuai standar
INSTALASI KAMAR OPERASI
1. Melakukan pendataan semua perawat IKO tentang standar kompetensi yang harus dimiliki petugas IKO 2. Menetapkan pola ketenagaan yang sesuai standar
18
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Dalam upaya mempersiapkan tenaga di Komite Keperawatan yang handal dan
profesional,
perlu
kiranya
melakukan
kegiatan
menyediakan,
mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi. Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan. Perencanaan kemampuan
bertujuan
oganisasi
untuk
dalam
mempertahankan
mencapai
sasarannya
dan
meningkatkan
melalui
strategi
pengembangan kontribusi.
8.1. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI SDM.
Pola Ketenagaan dan Kualifikasi SDM Komite Keperawatan saat ini adalah sbb :
TABEL 8.1 Pola Ketenagaan Bagian komite keperawatan RSU William Booth
No
Jenis Pendidikan
Jumlah Tenaga
1
S1 Keperawatan
1
2
DIII Keperawatan
4
VII.2
19
Pelatihan
BAB IX PROGRAM ORIENTASI KOMITE KEPERAWATAN
Program orientasi yang diselenggarakan bagi perawat dan bidan baru di RSU William Booth adalah sebagai berikut :
TABEL 9.1. Program Orientasi Bagian Komite Keperawatan
HARI KE
1
MATERI
Pengenalan ruang dan fasilitas yang ada 2 Pengenalan tehnik anamneses dan asuhan keperawatan 3 Pengenalan status dan administrasi pasien 4 Pengetahuan tentang pemeriksaan tanda tanda vital dan tehnik pemberian obat(iv,im,sc,ic,po) 5,6,7 Pengetahuan tentang tehnik tindakan keperawatan 8,9,10, Penerapan pendokumentasian Asuhan Keperawatan 11 Mendampingi dokter saat pemeriksaan pasien
WAKTU
METODA
Jam 7- 14
Observasi dan demontrasi Observasi dan demontrasi
Jam 7- 14
Jam 7-14
Observasi dan demontrasi Observasi dan demontrasi
Jam 7-14
Jam 7-14
Observasi dan demontrasi
Jam 7-14
Bedsite teaching
Jam 7-14
Bedsite teaching
20
PENANGGUNG JAWAB
KaInstal
12
Evaluasi
Jam 7-14
Wawancara
Manager,Kainstal, sub komite kredensial
BAB X PERTEMUAN / RAPAT
Rapat berkala di bagian Komite Keperawatan RSU Willi am Booth terdiri dari : 1. Rapat Rutin 2. Rapat Insidentil
10.1. RAPAT RUTIN
Rapat Rutin diselenggarakan pada : Waktu
:Setiap minggu Ke I & III setiap bulan
Jam
:08.00 s.d selesai
Tempat :Ruang Pertemuan Komite Keperawatan Peserta :Ketua komite keperawatan,Sekretaris,Sub komite Mutu,Sub komite Kredensial,Sub komite Etik Materi
:
1. Evaluasi kinerja bagian komite keperawatan 2. Evaluasi SDM Bagian komite keperawatan 3. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan keperawatan 4. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM keperawatan 5. Rekomendasi
dan
usulan
untuk
peningkatan
kinerja
pelayanan
keperawatan 6. Dan lain – lain.
Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/usulan kepada pimpinan
10.2. RAPAT INSIDENTIL
Rapat Insidentil diselenggarakan pada : Waktu
:
dibahas
Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu segera.
21
Jam
: Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan Peserta : Ketua komite keperawatan,Sekretaris,Sub komite Mutu,Sub komite Materi
Kredensial,Sub komite Etik
: Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/usulan kepada pimpinan.
22
BAB XI PERENCANAAN DAN EVALUASI
11.1. PENYUSUNAN RENCANA KERJA.
Penyusunan Rencana Kerja mengacu kepada jenis kegiatan yang ada di bagian rekam medis sebagai dasar dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Rencana kerja terdiri atas: 1. Rencana Kerja Tahunan 2. Rencana Kerja Rutin
A. Rencana kerja tahunan
Merupakan penyusunan kebutuhan Bagian komite keperawatan untuk diajukan dalam rencana kerja dan anggaran belanja (RAB). Penyusunan kebutuhan Bagian Komite Keperawatan dilaksanakan setiap triwulan kedua setiap tahun anggaran dengan tahapan-tahapan: 1. Evaluasi kinerja dan kebutuhan setiap lima tahun 2. Evaluasi kinerja dan kebutuhan satu tahun yang lalu 3. Menyusun proyeksi rencana kerja / program dan anggaran untuk tahun anggaran yang akan datang
Kebutuhan yang diajukan meliputi : 1. Anggaran Operasional yang terdiri atas : -
Kebutuhan rutin ATK, kebutuhan rumah tangga Komite Keperawatan
-
Biaya pemeliharaan sarana yang ada di Bagian Komite Keperawatan
23
-
Program pendidikan dan pelatihan dan pengembangan SDM Bagian Komite Keperawatan
2. Anggaran Investasi 3. Anggaran Program Lain - lain
B. Rencana Kerja Rutin
Berdasarkan hasil pembahasan rapat rutin dibuat upaya perbaikan melalui pendekatan harian dan recheck action. Perencanaan yang dilakukan untuk upaya perbaikan akan diikuti dengan evaluasi terhadap upaya tersebut.
11.2. EVALUASI KERJA.
Evaluasi meliputi : 1. Evaluasi kinerja SDM Bagian Komite Keperawatan terdiri : a. Evaluasi terhadap pelaksanaan kerja sehari-hari b. Evaluasi terhadap keluhan yang ada.
2. Evaluasi kinerja Bagian Komite Keperawatan terdiri dari : a. Evaluasi terhadap indikator pelaksanaan ketepatan laporan b. Evaluasi terhadap kinerja Komite Keperawatan. c. Evaluasi terhadap sensus harian untuk penyusunan indikator rumah sakit.
3. Evaluasi Kinerja Rumah Sakit terdiri : Menyediakan informasi sebagai bahan evaluasi kinerja ruimah sakit minimal berupa : a. Kinerja produktivitas rawat jalan, rawat inap, IGD dan IKO b. Trend kinerja produktivitas pelayanan rumah sakit. c. Indikator kinerja mutu Evaluasi kinerja dilaksanakan setiap awal bulan.
24