Pedoman Pelayanan Sterilisasi Fix
August 20, 2017 | Author: Any Hsf | Category: N/A
Short Description
PEDOMAN STERILISASI...
Description
PEDOMAN PELAYANAN STERILISASI
RSIA SITTI KHADIJAH 1 MAKASSAR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ( RSIA) SITTI KHADIJAH 1 MAKASSAR Jalan Kartini 15-17 tlp. 3624554, 3629245, 3627119, 3614661, Fax. 3627119 Makassar - 90111 SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) SITTI KHADIJAH 1 MAKASSAR TENTANG PEDOMAN PELAYANAN STERILISASI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) SITTI KHADIJAH 1 MAKASSAR DIREKTUR RSIA SITTI KAHDIJAH 1 MAKASSAR
Menimbang
: a.
bahwa RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar perlu untuk selalu meningkatkan pelayanan kepada pelanggan melalui peningkatan mutu secara berkesinambungan;
b. bahwa akreditasi rumah sakit merupakan salah satu instrumen peningkatan mutu berkelanjutan dan kewajiban bagi rumah sakit sesuai ketentuan pemerintah; c. bahwa dalam pelaksanaan dan persiapan Akreditasi diperlukan berbagai kebijakan dan pedoman. Mengingat
: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran; 4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 417/MENKES/PER/II/2011 tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit; 5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204 Tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. MEMUTUSKAN
Menetapkan
: PEDOMAN
PELAYANAN STERILISASI DAN ANAK SITTI KHADIJAH 1 MAKASSAR
Pertama
: Memberlakukan Buku Pedoman Pelayanan Sterilisasi di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar sebagaimana terlampir bersama surat keputusan ini sebagai pedoman pelaksanaan pelayanan sterilisasi di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar 3
RUMAH
SAKIT
IBU
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ( RSIA) SITTI KHADIJAH 1 MAKASSAR Jalan Kartini 15-17 tlp. 3624554, 3629245, 3627119, 3614661, Fax. 3627119 Makassar - 90111
Kedua
: Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkannya dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu penyempurnaan, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Makassar Pada Tanggal : 5 Januari 2015 -------------------------------------------Direktur,
Dr. dr. H. Nasruddin. AM, Sp.OG
NIK.
4
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan anugerah yang diberikan kepada penyusun, sehingga Pedoman Pelayanan Sterilisasi RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar ini dapat selesai disusun. Pedoman Pelayanan Sterilisasi ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman dan acuan pada kegiatan pengelolaan alat dan bahan steril di rumah sakit. Hal ini bertujuan untuk mencegah infeksi silang yang berasal dari alat atau bahan yang digunakan untuk tindakan medis terhadap pasien. Terima kasih yang sebesar besarnya, kami haturkan kepada Direktur RSIA
Sitti
Khadijah 1 Makassar yang telah memberikan dukungan moril dan materiil dalam pembuatan pedoman ini, para pejabat struktural dan tenaga fungsional di lingkungan RSIA
Sitti
Khadijah 1 Makassar yang telah memberikan masukan dalam proses penyusunan pedoman ini, serta seluruh staf di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar yang telah dan akan berpartisipasi aktif mulai dari proses penyusunan, pelaksanaan sampai pada proses monitoring dan evaluasi pedoman ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi rumah sakit dan pihak-pihak lainnya yang terkait dengan penyelenggaraan akreditasi rumah sakit.Akhirnya saran dan koreksi demi perbaikan buku pedoman ini sangat kami harapkan. Wassalamu’alaikum Wr Wb
Makassar,
Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................................
i
SURAT KETERANGAN DIREKTUR ...........................................................................
ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
................................................................................................................
PENDAHULUAN .......................................................................................
1
A. Latar Belakang .......................................................................................
1
B. Tujuan ...................................................................................................
2
C. Batasan Operasional...............................................................................
2
D. Pengendalian Infeksi Di Rumah Sakit ....................................................
3
E. Prinsip Sterilisasi ...................................................................................
5
F. Proses Pengelolaan Alat Medis Habis Pakai ...........................................
6
G. Hubungan Fungsi Unit Sterilisasi Dengan Program PPI .........................
6
H. Tujuan Dan Fungsi Unit Sterilisa................................................................... BAB II
7
STANDAR KETENAGAAN.......................................................................
8
A. Struktur Organisasi ................................................................................
8
B. Uraian Tugas..........................................................................................
9
C. Kualifikasi ......................................................................................................... 10
BAB
III
STANDAR
........................................................
FASILITAS
DAN
LOGISTIK
11
A. Bangunan Dan Lokasi .....................................................................................
B. Pembagian Dan Persyaratan Ruang
...............................................................
C. Pemeliharaan Peralatan
...................................................................................
D. Kalibrasi Alat
11 12 13 13
....................................................................................................
14 E. Pendokumentasian................................................................................. 14 F. Alat Pelindung Diri
BAB IV
..........................................................................................
TATA LAKSANA PELAYANAN STERILISASI ...........................................
A. Alur Pelayanan Sterilisasi
...............................................................................
B. Proses Pelayanan Sterilisasi BAB V
............................................................................
15 15 16
KESELAMATAN PASIEN .........................................................................
19
A. Pencegahan Kecelakaan Pada Pasien
19
............................................................
B. Penangan Zat-zat di Pusat Sterilisasi .............................................................
19
BAB VI
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ..............................................
25
BAB VII PENGENDALIAN MUTU ...................................................................................
28
A. Kontrol kualitas sterilisasi ...............................................................................
28
B. Jenis jenis indikator sterilisasi ........................................................................
29
C. Interpretasi hasil indikator biologi .................................................................
32
BAB VIII PENUTUP ...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
27
34
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi dengan melaksanakan fungsinya sebagai unit sterilisasi melalui proses dekontaminasi yaitu desinfeksi, pembersihan, pengemasan, pemberian tanda dan proses sterilisasi instrument yang dibutuhkan oleh pasien. Pelayanan sterilisasi membutuhkan unit penunjang lain seperti farmasi, rumah tangga, sanitasi, pengadaan dan lain-lain untuk memperlancar kegiatan. Dalam struktur organisasi di RSIA
Sitti Khadijah 1 Makassar , unit sterilisasi
berada di bawah koordinasi Instalasi Penyehatan Pemeliharaan Medis dan Lingkungan yang bertanggungjawab langsung pada Direktur Bidang penunjang Medis. Tugas utamanya adalah memberikan pelayanan terhadap semua kebutuhan alat kesehatan dalam kondisi steril (bebas dari spora) secara tepat dan cepat dalam proses pelayanan pasien.Untuk meningkatkan pelayanan tersebut diperlukan pengetahuan dan ketrampilan khusus petugas yang bekerja di unit sterilisasi.Hal yang melatarbelakangi berdirinya unit Sterlisasi di Rumah Sakit adalah: 1. Menyediakan peralatan medis dan bahan steril untuk perawatan pasien 2. Mengatur distribusi alat - alat steril yang dibutuhkan di kamar operasi, ruang perawatan dan ruang lain yang membutuhkan produk steril. 3. Mendokumentasikan setiap aktifitas pembesihan, desinfeksi maupun sterilisasi sebagai upaya pengendalian mutu. Dalam menjalankan tugasnya unit sterilisasi masuk ke dalam Tim PPI sehingga dalam pelayanan tindakan medis, unit sterilisasi mempunyai peran yang besar dalam ikut menekan infeksi nosokoinial. unit sterilisasi di Rumah Sakit merupakan unit yang berperan langsung pengawasan pengelolaan bahan atau instrument medis steril baik dan segi teknis maupun segi management. Bentuk dan pelayanan unit sterilisasi adalah memberikan pelayanan bahan dan alat steril pada semua unit yang membutuhkan produk steril. Adapun tanggung jawab yang diemban adalah memastikan tidak adanya mikroorganisme yang masih ada pada produk steril sehinggan aman untuk pelayanan.
Pedoman Pelayanan Sterilisasi
1
Adapun tujuan diadakannya unit sterilisasi di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar adalah: 1. Menekan angka Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit melalui alat medis. 2. Mencegah infeksi silang (Cross Infection). 3. Menjamin ketersediaan instrument steril di rumah sakit. 4. Menjamin mutu produk steril. 5. Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan pusat sterilisasi di rumah sakit. B. Tujuan 1. Umum Untuk meningkatkan mutu pelayanan sterilisasi alat dan bahan guna menekan kejadian infeksi di rumah sakit. 2. Khusus a. Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan unit sterilisasi di rumah sakit. b. Untuk mengadakan pengawasan dan control mutu terhadap hasil sterilisasi. c. Sebagai sebuah panduan kerja bagi tenaga pelaksana memberikan pelayanan sterilisasi. C. Batasan Operasional 1. Dekontaminasi adalah upaya mengurangi dan atau menghilangkan kontaminasi oleh mikroorganisme pada orang, peralatan, bahan dan ruang melalui desinfeksi dan sterilisasi dengan cara fisik dan kimia. 2. Desinfeksi
adalah
upaya
untuk
mengurangi
atau
menghilangkan
jumlah
mikroorganisme pathogen penyebab penyakit (tidak termasuk spora) dengan cara fisik dan kimia. 3. Sterilisasi adalah upaya untuk menghilangkan semua mikroorganisme dengan cara fisik dan kimia. 4. Desinfeksi
Tingkat
Tinggi
(DTT)
adalah
proses
menghilangkan
semua
mikroorganisme kecuali beberapa endospora bakteri pada instrument dengan cara fisik maupun kimia. 5. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh seorang penderita selama dirawat di rumah sakit. Batasan waktu / criteria waktu infeksi nosokomial3 x 24 jam setelah dirawat, ada juga yang membatasi 5x 24 jam setelah operasi, atau 1 bulan setelah infeksi dan bagi penggunaan implant batasan waktunya dapat sampai 1 tahun.
6. Sterilisator adalah alat atau mesin yang digunakan untuk proses sterilisasi alat atau bahan medis baik secara fisik ataupun kimia. 7. Packing adalah pembungkus dari bahan atau alat steril baik berupa kertas, w pack, linen, maupun tromol untuk melindungi produk steril dari kontaininan. 8. Indikator kimia adalah suatu yang terdapat pada produk steril ditandai dengan perubahan warna setelah proses sterilisasi dikarenakan paparan panas dan mesin stenilisasi. 9. Indikator mekanik adalah indicator untuk mengetahui kesiapan mesin sterilisasi yang dapat dilihat dan suhu, tekanan, maupun waktu yang digunakan saat proses sterilisasi diperkuat dengan kalibrasi sterilisator. 10. Kalibrasi adalah suatu cara untuk mengetahui hasil / output dan suatu mesin bahwa hasilnya sesuai dengan standart yang ditetapkan. D. Pengendalian Infeksi Di Rumah Sakit Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang didalamnya merupakan tempat pasien melakukan pengobatan dan terapi untuk mencapai kesembuhan melalui tindakan-tindakan yang dilakukan oleh perawat maupun dokter. Pasien yang berada di rumah sakit sangat rentan terhadap kejadian infeksi dikarenakan kondisinya yang lemah. Bakteri sangat mudah menginfeksi pada pasien tersebut. Penularan infeksi dapat terjadi dikarenakan hal-hal dibawah ini: 1. Contact transmission (man to man transinission) dapat terjadi penularan dan petugas ke pasien atau sebaliknya. 2. Droplet transmission didapatkan dari percikan mengandungmikroorganisme yang disebarkan melalui jarak dekat (1 - 2 meter) melalui udara 3. Airborne transmission dapat terjadi apabila bakteri menyebar melalui residual particle
View more...
Comments