PEDOMAN PELAYANAN CSSD

June 22, 2019 | Author: Alfi Noor Anggani | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

sip.........................................................................

Description

PEDOMAN PELAYANAN CENTRAL  (CSSD)  STE  ST E R I L SUPP SU PPL L Y DE D E P A R TME TM E N T  (CSSD)

RUMAH SAKIT UMUM WIRADADI HUSADA 2018

HALAMAN PENGESAHAN DAN PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN CSSD RUMAH SAKIT UMUM WIRADADI HUSADA

Jabatan Disiapkan oleh

Manajer

Penunjang

Nama

Tanda Tangan

dr. M. Ihsan Akbar

Medis

Diperiksa oleh

Ketua Komite PMKP

dr.

Akhmad

Ikhsan

Prafita Putra

Disahkan oleh

Direktur

dr. Dedi Adnan Fauzi, MM.

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM WIRADADI HUSADA SOKARAJA NOMOR :…. :…./PER/DIR/RSWH/08/2017 /PER/DIR/RSWH/08/2017 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN CSSD

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM WIRADADI HUSADA SOKARAJA

Menimbang

:

a. bahwa RSU Wiradadi Husada melaksanakan kegiatan pelaynan berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien dengan menjamin keselamatan pasien  pada penggunaan penggunaan peralatan peralatan steril yang bermutu;  b. bahwa Pedoman pelayanan CSSD ini merupakan merupakan pedoman dalam pelayanan sterilisasi sebagai unit kerja yang melakukan tindakan yang terdapat dalam tahapan proses sterilisasi; c.  bahwa untuk maksud sebagaimana butir a dan b di atas, maka perlu

disusun Pedoman Pelayanan CSSD di RSU Wiradadi Husada . Mengingat

: 1. Undang –  Undang –  undang  undang Negara RI Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Undang-Undang Undang-Undang Negara RI No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Pengelolaan KeuanganBadan Layanan Umum; 4. Keputusan Menteri Kesehatan Kesehatan RI Nomor : 436/MENKES/SK/VI/1993, 436/MENKES/SK/VI/1993, tanggal tanggal 3 Juni tahun 1993, tentang berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis di Rumah Sakit; 5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 382/MENKES/SK/III/2007, tanggal 27 Maret 2007, tentang pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dan Fasilitas Fasilitas Kesehatan Kesehatan lainnya; 6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 66/MENKES/SK/III/2016, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit; 7. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004, tentang Persyaratan Kesehatan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit; 8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi da Perizinan Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan:

PERTAMA



Pemberlakuan Pedoman Pelayanan CSSD di RSU Wiradadi Husada Sokaraja;

KEDUA



Pedoman Pelayanan CSSD secara terinci sebagaimana terlampir dalam lampiran keputusan ini;

KETIGA



Menginstrusikan kepada seluruh Unit Kerja yang melakukan tahapan proses sterilisasi untuk mengikuti kebijakan dan panduan  pada Pedoman Pelayanan CSSD ini sesuai dengan ketersediaan sarana dan prasarana;

KEEMPAT



Keputusan ini berlaku selama tiga tahun dan dievaluasi setiap s atu tahun.

KELIMA



Apabila dikemudian hari ditemukan kelemahan dalam penerbitan Peraturan Direktur ini maka akan disempurnakan lebih lanjut. Ditetapkan di: Sokaraja Tanggal: 18 Agustus 2017 Direktur RSU Wiradadi Husada Sokaraja

dr. Dedi Adnan Fauzi, MM  NIPRS 01.10.634

Tembusan Yth: 1. Tim Code Blue 2. Manajer Pelayanan Medis 3. Manajer Penunjang Medis 4. Manajer Pelayanan Umum 5. Ketua Komite Mutu dan Keselamatan Pasien

6. Kepala Instalasi di RSU Wiradadi Husada 7. Arsip

Lampiran Surat Keputusan Direktur RSU Wiradadi Husada  Nomor

: …/SK/DIR/RSWH/08/2017

Tentang : Pedoman Pelayanan CSSD

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Pedoman Pelayanan CSSD RSU Wiradadi Husada ini dapat selesai disusun. Pedoman Pelayanan CSSD Rumah Sakit ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait dengan tahap sterilisasi di Rumah Sakit. Penyusun menyampaikan terima kasih atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Pedoman Pelayanan CSSD.

Sokaraja, Agustus 2017

Penyusun

DAFTAR ISI BAB I.

PENDAHULUAN ................................................................................................... 7

A. Latar Belakang..................................................................................................... 7 B. Tujuan Pedoman .................................................................................................. 7 C. Ruang Lingkup Pelayananan…………………………………………………….7 D. Batasan Operasional……………………………………………………………10 E. Landasan Hukum……………………………………………………………….11 BAB II. STANDAR KETENAGAAN…………………………………………………….12

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia…………………………………………….11 B. Distribusi Ketenagaan………………………………………………………….12 BAB III. STANDAR FASILITAS………………………………………………………....14

A. Denah Ruangan………………………………………………………………...14 B. Sarana dan Fasilitas Penunjang ………………………………………………. 14 BAB IV. TATA LAKSANA PELAYANAN……………………………………………...20

A. Manajemen Linen……………………………………………………………..20 B. Pengelolaan Linen………………………………………………………….....22 C. Keselamatan Pasien…………………………………………………………...24 BAB V.

LOGISTIK ………………………………………………………………………28

BAB VI. KESELAMATAN PASIEN……………………………………………………..29

A. Pengertian………………………………………………………………………29 B. Tujuan ................................................................................................................. 29 C. Tata Laksana ....................................................................................................... 29 BAB VII. KESELAMATAN KERJA .................................................................................. 32

A. Latar Belakang.................................................................................................... 32 B. Prinsip Dasar Usaha Kesehatan Kerja ................................................................ 32 C. Potensi Bahaya Pada Instalasi Pencucian ........................................................... 34 BAB VIII. PENGENDALIAN MUTU……………………………………………………51 BAB IX. EVALUASI DAN MONITORING ....................................................................... 54

A. Monitoring .......................................................................................................... 54 B. Evaluasi...............................................................................................................55 BAB X. PENUTUP………………………………………………………………………….58

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

SARANA DAN PERALATAN STERILISASI DI INSTALASI STERILISASI PUSAT

LAMPIRAN 2

ALAT UJI KEHANDALAN MESIN

LAMPIRAN 3

INDIKATOR STERILISASI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit selain merupakan pusat rujukan medik, juga berpotensi terhadap resiko penularan infeksi yang sering disebut dengan Healthcare Associated Infections (HAIs), HAIs adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lain yang tidak ditemukan dan tidak dalam masa inkubasi saat pasien masuk rumah sakit.HAIs dapat disebabkan oleh flora endogen atau karena mikroorganisme dilingkungan sarana kesehatan.Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka HAIs ini, untuk mencapai keberhasilan dalam pelayanan kesehatan, maka diperlukan upaya pencegahan dan  pengendalian resiko penularan serta terjadinya infeksi baik pada pasien, keluarga pasien, masyarakat yang berkunjung maupun petugas rumah sakit. Salah satu langkah dalam pencegahan dan pengendalian infeksi adalah melalui sterilisasi. Sterilisasi adalah suatu proses penanganan  peralatan atau bahan medis yang tidak steril menjadi sterildengan menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora melalui metoda sterilisasi yang tepat.

Semakin bertambah kompleksitas peralatan medis dan meningkatnya kebutuhan bahan medis steril habis pakai, maka diperlukan sentralisasi. Adanya pelayanan sterilisasi akan menjadi lebih efisien,efektif, terstandar,aman dan mutu terjamin. Dalam rangka mengoptimalkan sentralisasi  pelayanan sterilisasi, maka dibutuhkan pusat pelayanan sterilisasi yang fungsi utamanya menyiapkan alat –  alatsteril, serta bahan medis habis pakai steril untuk keperluan perawatan pasien di Rumah Sakit.

Pelayanan sterilisasi disebut Cental Steril Supply Department (CSDD) digabung dengan Pelayanan Linen Laundry yang menjadi satu Instalasi CSSD dan Laundry. Instalasi CSSD dan Laundry mempunyai fungsi yang sangat penting dalam mendukung keselamatan pasien dengan melaksanakan program sentralisasi pelayanan sterilisasi dalam satu atap manajemen .

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud Pedoman ini dimaksudkan untuk memudahkan staf/ karyawan dalam melaksanakan pelayanan sterilisasi sehingga semua proses dapat dilaksanakan sesuai dengan sasaran mutu berdasarkan ketentuan/ standar yang telah ditetapkan.

2. Tujuan a) Tujuan Umum :

Untuk meningkatkan mutu pelayanan sterilisasi di RSU Wiradadi Husada Sokaraja. b) Tujuan Khusus :

1) Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan CSSD di lingakungan RSU Wiradadi Husada. 2) Sebagai pedoman kerja untuk mendapatkan instrument, linen, BMHP (Bahan Medis Habis Pakai), kebutuhan lainya dalam kondisi steril 3) Sebagai panduan dalam meminimalisasi kemungkinan untuk terjadinya infeksi silang/ nosocomial (HAIs) 4) Untuk menjamin tenaga kesehatan, pengunjung, dan lingkungan terhindar dari terpapar  bahaya potensial 5) Untuk menjamin ketersediaan bahan steril di setiap unit di RSU Wiradadi Husada. 6) Efisiensi tenaga medis/paramedis untuk kegiatan yang berorientasi pada pelayanan terhadap pasien. 7) Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN

Ruang lingkup pelayanan sterilisasi meliputi: 1. Perencanaan 2. Pengadaan 3. Dekontaminasi 4. Pencucian 5. Pengemasan 6. Pengadaan 7. Penyimpanan 8. Distribusi Instalasi CSSD termasuk Instalasi di Bidang Penunjang Medis. Pelayanan yang mampu memberikan standar pelayanan sterilisasi yang tinggi untuk mendukung peran rumah sakit. Pelayanan sterilisasi yang mampu memberikan kebutuhan paket peralatan dan barang steril untuk Instalasi Kamar Operasi dan Keperawatan dianataranya; Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi laboratorium, Instalasi Pelayanan Intensif, Instalasi Farmasi dll.

D. BATAS OPERASIONAL

Untuk membantu pemahaman tentang isi buku ini, perlu dibuat Batasan ist ilah penting yang terkait dengan kerangka pelayanan CSSD. Batasan operasional dibawah ini merupakan Batasan istilah, baik dari sumber Buku Pedoman CSSD di Rumah sakit, Departemen Keseahatan RI tahun 2009, maupun sumber-sumber lain yang dipandang sesuai dengan kerangka konsep pelayanan yang terurai dalam buku ini. 1. Intalasi CSSD adalah suatu bagian dari rumah sakit, dengan staf dan perlengakapan yang khas dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan proses pencucian atau dekontaminasi, pengemasan, sterilisasi dan penyimpangan serta distribusi alat atau instrument medis dari berbagai departemen atau unit pelayanan di rumah sakit yangt salah satunya untuk memberika kontribusi dalam pengendalian infeksi di rumah sakit. 2. Standar Pelayanan Minima Sterilisasi adalah suatu kemampuan minimal yang harus dimiliki Instalasi CSSD yang meliputi pemrosesan alat atau instrument medis dari dekontaminasi, pembersihan, pengemasan, sterilisasi penyimpanan sampai  pendistribusian alat/ instrument medis yang sudah steril. Adanya perencanaan kebutuhan bahan habis pakai (kasa, kapan dll) kemudian diproduksi, disteril dan didistribusikan ke seluruh unit pelayanan yang membutuhkkan. 3. Autoclave adalah suatu alat/ mesin yang digunakan untuk sterilisasi dengan menggunakan panas listrik 4. Bioburden adalah jumlah mikroorganisme pada benda terkontaminasi 5. Bowie-dick test adalah uji efektifitas pompa vakum pada mesin sterilisasi uap  berpoma vakum, dimana penemu metodenya adalah J. H. Bowie dan J. Dick. 6. Dekontaminasi adalah proses untuk mengurangi jumlah pencemar mikroorganisme atau substansi lain yang berbahaya sehingga aman untuk penanganan lebih lanjut termasuk perendaman, pencucian, desenfeksi sampai sterilisasi. 7. Disinfeksi adalah proses inaktivasi mikroorganisme melalui sisten termal (panas) atau kimia. 8. Indikator biologi adalah sediaan berisi sejumlah tertentu mikroorgaisme spesifik dalam betuk spora yang paling resisten terhadap suatu proses sterilisasi tertentu dan digunakan untuk menunjukan bahwa sterilisasi telah tercapai. 9. Indikator kimia adalah suatu alat berbentuk strip atau tape tyang menandai terjadinya pemaparan sterilant pada obyek yang disterilkan, ditandai dengan adanya  perubahan warna.

10. Indikator mekanik adalah penunjuk suhu, tekanan, waktu dan lain-lain pada mesin sterilisasi yang menunjukan mesin berjalan normal 11. Steril adalah kondisi bebas dari semua mikroorganisme termasuk spora. 12. Sterilisasi adalah proses penghancuran semua mikroorganisme termasuk spora melalui cara fisika maupun kimia. E. LANDASAN HUKUM 1. Undang –  undang Negara RI Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Undang-Undang Negara RI No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Pengelolaan KeuanganBadan Layanan Umum; 4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 436/MENKES/SK/VI/1993, tanggal 3 Juni tahun 1993, tentang berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis di Rumah Sakit; 5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 382/MENKES/SK/III/2007, tanggal 27 Maret 2007, tentang pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan lainnya; 6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 66/MENKES/SK/III/2016, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit; 7. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004, tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit; 8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi da Perizinan Rumah Sakit;

BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumberdaya Manusia

Kualifikasi tenaga yang bekerja di CSSD RSU Wiradadi Husasa dibedakan sesuai dengan kapasitas tugas dan tanggung jawabnya, yang dibagi atas tenaga manager dan teknis pelayanan sterilisasi. CSSD RSU Wiradadi bagian dari Instalasi CSSD dan Laundry, dibawah pelayanan Penunjang Medis, dan staff CSSD meliputi : Kepala Instalasi CSSD dan Laundry dan 2 satff pelaksana dengan format 2 shift pagi, 2 sift siang, dan 2 sift malam. B. Distribusi Ketenagaan Dalam memberikan pelayanan, ketenagaan dibagian CSSD dibagu dalam 3 sift dimulai  pada pukul 07.00 –  14.00, sift siang dimulai pukul 14.00 –  21.00 dan sift malam dimulai  pukul 21- 07.00, dimana setiap shift terdiri dari 2 personal. Pengaturan ketenagaan di CSSD disesuaikan dengan beban kerja. Apabila ada permintaan diluar jam kerja tersebut maka staff CSSD akan lembur atau on call di hari libur. Kualifikasi tenaga yang bekerja di pusat sterilisasi dibedakan sesuai dengan kapasitas tugasdan tanggung jawab. 1. Kepala Instalasi CSSD Uraian Tugas dan Tanggung Jawab: -

Mengarahkan semua aktifitas staff yang berkaitan dengan supply alat medis yang steril bagi perawatan pasien di rumah sakit.

-

Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, keterampilan pengembangan diri /  personel lainya

-

Bertanggung jawab agar staff mengerti akan prosedur dan penggunaan mesin sterilisasi secara benar

-

Kerja sama dengan unit lain di rumah sakit dan melakukan koordinasi yang  bersifat intern dan ekstern

-

Membuat perencanaan kerja dan membuat laporan kinerja pusat sterilisasi

Kualifikasi Tenaga :

-

Pendidikan terakhir D3 di bidang kesehatan, atau D3 umum dengan minimal masa kerja 5 tahun di bidang CSSD

-

Telah mendapat kursus tambahan tentang prosedur

dan teknis pelayanan

sterilisasi

-

Telah mendapat kursus tambahan tentang manajemen

-

Berpengalaman di bidang kamar operasi dan pengsterilan

-

Mempunyai kemampuan mengajar dan menulis tentang sterilisasi

2. Koordinator CSSD Uraian Tugas dan Tanggung Jawab:

-

Bertanggung jawab kepada kepala Instalasi CSSD

-

Bertanggung jawab sebagai kepala Instalasi CSSD apa bila kepala Instalasi CSSD berhalangan hadir

-

Membantu Kapala Instalasi CSSD dalam pengendalian dan penaganan alat, mengajar, merevisi prosedur baru, mengevaluasi staff dan melaporkanya kepada kepala Instalasi CSSD

-

Membuat program orientasi untuk tenaga tenaga baru

-

Membuat rencana perbaikan dan penggantian alat yang rusak

-

Membuat rencana kebutuhan bahan dan alat sesuai dengan kebutuhan di CSSD dan ruangan terkait

Kualifikasi Tenaga:

-

Pendidikan minimal D3 dibidang kesehatan dengan masa kerja 3 tahun di bidang CSSD

-

Pernah mengikuti kursus tambahan tentang CSSD

-

Dapat bekerja baik dalam berbagai kondisi

3. Staff CSSD Uraian Tugas dan Tanggung Jawab:

-

Bertanggung jawab terhadap kepala CSSD

-

Tidak alergi terhadap bahan –  bahan yang digunakan di CSSD

-

Dapat mengerti perintah dan menerapkanya menjadi aktivitas

-

Dapat menerapkan apa yang sudah di ajarkan

-

Mengikuti Standart Operasional Prosedur yang telah dibuat

-

Dapat menjalankan pekerjaan baik perintah langsung maupun tidak langsumg / telepon

-

Dapat mengerjakan pekerjaan rutin / berulang  –   ulang yang relatif “membosankan”

-

Dapat menerima tekanan kerja dan kadang –  kadang lembur

-

Memakai pelindung seperti apron, masker, penutup kepala, sandal khusus, kaca mata pelindung dan sarung tangan.

-

Memelihara peralatan yang ada di CSSD, alat dan bahan steril

Kualifikasi Tenaga :

-

Minimal Llulusan SMA / SMU / SMEA yang berpengalan atau tidak  berpengalaman

-

Harus mengikuti pelatiahan CSSD yang bersertifikat

-

Dapt bekerja dengan cepat

-

Mempunyai keterampilan yang baik

-

Mempunyai sikapyang baik

-

Disiplin dalam mengerjakan tugas keseharian

Kesimpulanya bahwa tenaga yang bertugas di pusat sterilisasi pada rumah sakit harus mampu untuk memberikan pelatiha teknis tentang pelayanan CSSD di rumah sakit

BAB III STANDAR FASILITAS

Sarana fisik dan peralatan di pusat sterilisasi sangat mempengaruhi efisiensi kerja dan  pelayanan di pusat sterilisasi rumah sakit. Dalam merencanakan

sarana fisik, dan

lpperalatannya, sebaiknya melibatkan staff pusat sterilisasi. Mengingat pusat sterilisasi merupakan jantung rumah sakit dimana tugas pokok pusat sterilisasi adalah menerima bahan dan alat medik dari semua unit-unit di rumah sakit untuk kemudian diproses menjadi alat/ bahan medik dalam kondisi steril dan selanjutnya mendistribusikan kepadfa unit lain yang membutuhkan kondisi steril, maka dalam menentukan lokasi pusat sterilisasi perlu diperhatikan A. Bangunan Instalasi Pusat Sterilisasi Pembangunan Instalasi Pusat Sterilisasi harus sesuai dengan kebutuhan bangunan pada saat ini serta kemungkinan perluasan sarana pelayanan dimasa dating dan didesain menurut tipe/ kapasitas rumah sakit dengan ketentuan untuk rumah sakit: 1. 200 TT, luas bangunan kurang lebih 130 m² 2. 400 TT, luas bangunan kurang lebih 200 m² 3. 600 TT, luas bangunan kurang lebih 350 m² 4. 800 TT, luas bangunan kurang lebih 400 m² 5. 1000 TT, luas bangunan kurang lebih 450 m² B. Lokasi Instalasi Pusat Sterilisasi Lokasi instalasi pusat sterilisasi sebaiknya berdekatan dengan ruangan pemakai alat/  bahan steril terbesar d rumah sakit. Penetapan pemilihan lokasi yang tepat berdampak pada efisiensi kerja dan meningkatkan pengendalian infeksi, yaitu dengan meminimumkan resiko terjadinya kontaminasi silang serta mengurangi lalu lintas transport alat steril. Untuk rumah sakit yang berukuran kecil, lokasi pusat sterilisasi sebaiknya berada dekat di wilayah kamar operasi sesuai fungsinya dan diupayakan lokasinya dekat dengan Laundry. C. Pembangunan dan Persyaratan Ruang Sterilisasi Pada prinsipnya desain ruang pusat sterilisasi terdiri dari ruang kotor dan bersih yang dibuat sedemikian rupa untuk menghindai terjadinya kontaminasi silang dari ruang kotor ke ruang bersih. Ruang pusat sterilisasi terbagi atas 5 r uang yaitu; 1. Ruang dekontaminasi Pada ruang ini terjadi proses penerimaan barang kotor, dekontaminasi, dan  pembersihan. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain : 

Ventilasi didesain agar udara di ruang dekontaminasi dihisab keluar atau ke sistem sirkulasi udara yang mempunyai filter di mana tekanan udaranya harus negatif, dan tidak dianjurkan menggunakan kipas angin.



Suhu udara antara 18ºC-22ºC dan kelembaban udara antara 35%-75%



Ruangan dibersihkan setidaknya sekali sehari dipel atau vacuum

basah dan

membersihkan atau mendisinfeksi sink/ tempat mencuci, meja kerja, dan peralatan, serta dilakukan pemisahan sampah infectious dan non infectious 

Lokasinya terletak di luar lalu lintas utama RS dan dirancang sebagai area tertutup dengan ijin masuk terbatas

2. Ruang Pengemasan Alat Pada ruang ini dilakukan proses pengemasan alat untuk alat  bongkar pasang maupun pengemasan dan penyimpanan barang bersih. Pada ruang ini dianjurkan ada tempat penyimpanan barang tertutup. 3. Ruang Produksi dan Prosesing Diruang ini dilakukan pemeriksaan linen, dilipat, dan dikemas untuk persiapan sterilisasi. Sebaiknya ada tempat untuk penyimpanan barang tertutup. Selain linen, pada barang ini dilakukan pula persiapan untuk bahan seperti kain kasa, kapas, cotton swabs dan lain-lain. 4. Ruang Sterilisasi Di ruang ini dilakukan proses sterilisasi alat/bahan. Untuk sterilisasi Etilen Oksida, sebaiknya dibuatkan ruang khusus yang terpisah tapi masih dalam satu unit  pusat sterilisasi dan dilengkapi dengan exhaust 5. Ruang Penyimpanan Barang Steril Ruang ini sebaiknya berada dekat dengan ruang sterilisasi. Bia menggunakan mesin dua  pintu, maka pintu belakang lengsung berhubungan dengan ruang penyimpanan. Suhu ruangan ini 18ºC-22ºC dan kelembaban 35-75%, ventilasi menggunakan tekanan positif dengan efisiensi filtrasi particular antara 90-95% (untuk particular berukuran 0,5 mikron), dinding dan lantai dibuat dari bahan yang halus, kuat, sehingga mudahb dibersihkan, alat steril disimpan pada jarak 19-24 cm dari lantai dan minimum 43 cm dari langit-langit serta 5 cm dari dinding serta diupayakan untuk menghindari terjadinya penumpukan debu pada kemasan. Alat steril tidak disimpan dekat wastafel atau saluran pipa lainnya

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN

Manajemen pelayanan sterilisasi yaitu suatu proses pelayanan yang dilakukan untuk  pemenuhan kebutuhan alat steril dan sebagai sentral suplay kebutuhan bahan steril untuk semua unit rumah sakit, sehingga dapat memutus mata rantai infeksi di rumah sakit

BAB II KETENTUAN UMUM

A. PENGERTIAN

1. Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral (CSSD) adalah Instalasi penunjang bisnis sebagai pengelola sterilisasi di rumah sakit dan melaksanakan kegiatan sterilisasi secara sentral untuk menunjang kelancaran pelayanan.

2. Satelit sterilisasi adalah tempat pelayanan sterilisasi di Unit Kerja yang melakukan keseluruhan atau sebagian proses sterilisasi dibawah supervisi dan koordinasi Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral (CSSD). 3. Barang steril sekali pakai (single-use) adalah instrument /alat kesehatan yang disediakan dan diproduksi untuk sekali pakai atau habis digunakan sekali pakai dalam satu kemasan. 4. Barang steril yang dapat diulang pakai (re-use)  adalah instrument/alat kesehatan sesudah digunakan

dapat

diulang

pakai

setelah

melalui

proses  pre-cleaning,

cleaning ,

 pengemasan/labeling dan disterilkan dengan mesin sterilisator yang sesuai. 5. Sentralisasimencerminkan kegiatan yang dilakukan terpusat dalam satu atap managemen agar kualitas yang dicapai dapat terstandarisasi, tidak ada duplikasi pelayanan sterilisasi sehingga terjadi efisiensi biaya bagi Rumah Sakit 6. Sterilisasi adalah suatu proses penanganan alat atau bahan yang tidak steril menjadi steril dengan menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora melalui metoda sterilisasi yang tepat. 7. Tahapan proses sterilisasi dimulai dari proses Pre-Cleaning, Cleaning, Pengemasan dan Labeling, Sterilisasi serta penyimpanan dan Pendistribusian 8. Steril adalah kondisi dimana barang atau peralatan bebas dari semua mikroorganisme termasuk spora. 9. Sterilan adalah zat yang mempunyai karakteristik dapat mensterilkan barang atau peralatan 10.Tanggal kadarluarsa…

10. Tanggal kadaluarsa adalah tanggal yang menyatakan batas waktu terakhir barang masih memenuhi persyaratan steril selama disimpan sesuai dengan cara yang benar. 11. Pelayanan Sterilisasi merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari sistem

pelayanan

kesehatan di Rumah Sakit yang beriorentasi kepada pasien dalam menyediakan barang steril dan atau memproses barangnon steril menjadi barang steril yang aman dengan mutu terjamin.

B.Manajemen pelayanan….

B. MANAJEMEN PELAYANAN LINEN DAN LAUNDRY DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BUNDA HARAPAN KITA

1.

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Instalasi Sarana Sandang dan CSSD a. Struktur Organisasi

[[

Kepala Instalasi Sarana Sandang & CSSD UDARTO, SE, MM

Pengelola Urusan Penyiapan Fasilitas & Sdm Inst.Sarana Sandang & CSSD

Pengelola Urusan Pelayanan Sterilisasi Sentral

Pengelola Urusan Pelayanan Sarana Sandang

MARLIN SIRAIT, SE

MAT SALAN

RUBINO

ADMINISTRASI

MONITORING

ZAZILIA.S, AKML

 Ns. DOLA V.A  Ns. ZHAFRAN  Ns. NATALIA

Kepala Tim Gudang

Kepala TIM Sterilisasi

Kepala TIM Produksi

Kepala TIM Pencucian

Kepala TIM Produksi

Kepala TIM Distribusi

AMSAR

NUR BUDIONO

TRI BASWANA

WIGNYO. Y

MASTUR

ROJIKUN

GUDANG PEMAKAI

 NURUL ULFA

 NURWELAS

SUNARDJO

ELLIS. H

WINARTUN

MULYONO

DHIMAS ARIEF

APRILIA,AMKep

WARYONO

AGUS DEDY MADERIS MISKAN T.NURMANSYAH  NURAINI SURATMI

SUNARTI HADI MENRI HOTDAN SURADJI SRI YUSRIAH EVIE .B EKA KARTIKA

b.Tata Kerja…

b.

Tata Kerja 1. Tugas pokok

Instalasi sarana sandang dan sterilisasi sentral adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas penunjang Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral yang  berhubungan dengan penyediaan linen bersih dan alat bantu steril yang akan digunakan untuk membantu perawat dan dokter dalam melaksanakan tindakan  pelayanan pada pasien, termasuk didalamnya alat/ bahan habis pakai steril seluruh unit/

bangsal perawatan,

pemeliharaan,

pencucian,

pengemasan,

pensterilan,

 penyimpanan, penyaluran Sarana Sandang & Sterilisasi. 2. Fungsi Organisasi

a) Perencanaan dan penyediaan barang habis pakai linen dan deterjen  b) Menyelenggarakan urusan pelayanan pencucian Sarana Sandang c) Menyelenggarakan urusan pelayanan Strerilisasi alat kedokteran dan alat kesehatan lainnya. 3. Visi Organisasi

Instalasi sarana Sandang & CSSD sebagai pusat rujukan manajemen pelayanan linen & sterilisasi alat kedokteran dan alat kesehatan tingkat nasional pada tahun 2014. 4. Misi Organisasi

a)

Meningkatkan mutu pelayanan Sarana Sandang & CSSD dalam rangka menunjang  pelayanan Rumah Sakit melalui pelatihan berkesinambungan.

 b)

Menjalin kerjasama dengan pihak luar dalam rangka membangun kemitraan kerja yang berkaitan dengan peningkatkan penerimaan jasa pencucian dan jasa  pensterilan alat dari luar.

c)

Sebagai pusat rujukan manajemen pelayanan linen Rumah Sakit, sterilisasi alat kedokteran dan alat kesehatan lainnya melalui program pendidikan dan pelatihan.

5. Tujuan Organisasi

a)

Membantu unit lain di Rumah Sakit yang membutuhkan linen bersih, Alked & Alkes alat dalam kondisi steril, untuk mencegah terjadinya kontaminasi.  b)Menurunkan angka…

 b)

Menurunkan

angka

kejadian

infeksi

dan

membantu

mencegah

serta

menanggulangi infeksi nosocomial (HAIs). c)

Efisiensi tenaga medis / paramedis untuk kegiatan yang berorientasi pada  pelayanan terhadap pasien.

d)

Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan.

6. Organisasi dan Tata Laksana

Tugas Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral adalah melaksanakan tugas  pokok Direktur Umum dan Operasional dibidang pemeliharaan Sarana Sandang,  pensterilan alat-alat kedokteran dan alat kesehatan sebagai

pelaksanaan Surat

Keputusan Direktur Utama Badan Layanan Umum Rumah Sakit Anak dan Bunda “ Harapan Kita “ 7. Fungsi kerja Instalasi Sarana Sandang

a)

Kegiatan pengambilan linen kotor dari ruangan / bangsal perawatan.

 b)

Kegiatan pencucian.

c)

Distribusi linen bersih keruangan / bangsal perawatan

d)

Perencanaan pengadaan linen rumah sakit, penyimpanan, perbaikan dan  pendistribusianya.

8. Kegiatan Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral : a) Perencanaan :

1) Menyusun RKAP Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral. 2) Menyusun rencana kerja dan kegiatan Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral. 3) Menyusun petunjuk teknis dan petunjuk operasional Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral. 4) Menyusun standarisasi kebutuhan alat-alat kesehatan dan linen rumah sakit. 5) Menyusun Unit Cost sebagai landasan efisiensi pelayanan.

 b)Pelaksanaan….

b)Pelaksanaan :

1) Melaksanakan kegiatan pemeliharaan Sarana Sandang / linen ,

kegiatan

 pensterilan alat kedokteran dan alat kesehatan . 2) Melakukan produksi bahan steril dan linen untuk menunjang kegiatan di Unit / Bangsal perawatan. 3) Melakukan pemeliharaan alat-alat kedokteran dan linen untuk memperpanjang umur ekonomis alat. 4) Mengusulkan pengadaan bahan penunjang pelayanan secara berkala, antara lain : a. Pengadaan deterjen  b. Pengadaan linen c. Pengadaan bahan peroduksi steril dan alkes.

d. Pengadaan ART, ATK dan barang cetakan. e. Mengusulkan perbaikan atau pengadaan suku cadang mesin. 5) Melaksanakan pengawasan kegiatan pencucian, pensterilan, produksi maupun  pemeliharaan alat kedokteran, kesehatan atau bahan Sarana Sandang. 6) Melaksanakan pelatihan tentang Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral.

9. Uraian Jabatan dan Uraian tugas  :

a)

Ka. Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral adalah seorang pelaksana yang membantu tugas Direktur Umum dan Operasional, dalam melaksanakan kegiatan

pelayanan Sarana Sandang, Sterilisasi alat kedokteran

dan alat

kesehatan .  b)

Dalam menjalankan tugas Ka.Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral  bertanggung jawab langsung kepada Direktur Umum dan Operasioanal secara Fungsional, dan kepada Direktur Umum dan Operasioanl melalui Ka. Bagian Umum secara struktural.

c)

Ka.Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 3 orang Pengelola Urusan yaitu :

1)Pengelola urusan…

1)

Pengelola Urusan Pelayanan Sarana Sandang, membawahi a. Ka.Tim Pencucian  b. Ka.Tim Produksi c. Ka.Tim Distribusi

2)

Pengelola Urusan Pelayanan Sterilisasi Sentral, membawahi a. Ka.Tim Produksi  b. Ka.Tim Pendistribusian

3)

Pengelola Urusan Penyiapan Fasilitas & SDM S.Sandang & CSSD, membawahi : a.

Ka.Tim Gudang Terminal

b.

Administrasi Sarana Sandang & CSSD

Ka.Instalasi Sarana Sandang & CSSD a)

Tugas pokok

Menyediakan

fasilitas

dan

menyelenggarakan

kegiatan

 penyimpanan dan penyaluran sarana sandang serta sterilisasi. b)

Fungsi Jabatan :

pemeliharaan,

pencucian,

Menyelenggarakan Menyelengg arakan urusan pelayanan Sarana Sandang yang efektif danefisien, melalui :

c)

1)

Penyedia fasilitas Sarana Sandang dan Sterilisasi

2)

Pemelihara fasilitas Sarana Sandang dan Sterilisasi

3)

Pemantau dan pengevaluasi fasilitas Sarana Sandang dan Sterilisasi

Misi Jabatan :

Tercapainya Tercapain ya pelayanan Sarana Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral yang efektif efektif dan efisien. d)

Uraian Tugas

1)

Membuat Rencana Stretegik Bisnis (RSB) Jangka Panjang Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral.

2)

Membuat Rencana Bisnis dan Anggaran Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral

3)

Membuat Rencana Kerja Operasional Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral 4)Membuat prosedur…

4)

Membuat prosedur prosedur pelayanan Instalasi Sarana Sandang Sandang dan Sterilisasi Sentral.

5)

Menyediakan Menyediaka n fasilitas pelayana pelayanan n Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral

6)

Mengembangkan program kegiatan pelayanan Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral

7)

Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pelayanan Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral

8)

Melakukan evaluasi secara berkala program kegiatan pelaksanaan pe layanan Instalasi Instalasi Sarana Sandang & Sterilisasi Sentral

9)

Melakukan penilaian kinerja terhadap staf Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral

Pengelola Urusan Penyiapan Fasilitas & SDM S.Sandang & CSSD a)

Tugas pokok :

Menyelenggarakan Menyelengg arakan kegiatan penunjang pelayanan Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral yang efektif dan efisien. b)

Fungsi jabatan :

1) Penyusunan rancangan rencana kebutuhan fasilitas dan SDM Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral. 2) Penyusunan rancangan program pengembangan layanan Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral 3) Penyiapan data seluruh kegiatan Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral, sebagai  bahan laporan. 4) Pemantauan dan evaluasi kegiatan Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral 5) Penyusunan laporan kegiatan berkala Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral

c)

Misi Jabatan

Tercapainya Tercapain ya Penyiapan Fasilitas dan SDM SDM layanan Sarana Sandang dan dan Sterilisasi Sentral yang cepat, tepat, aman dan berkualitas sesuai ketentuan yang berlaku.

d)Uraian Tugas

d)

Uraian Tugas

1) Menyusun rencana kebutuhan Fasilitas di Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral. 2) Membuat rancangan kebutuhan Fasilitas & SDM 3) Memantau penyediaan fasilitas dan SDM Sarana Sandang 4) Mengevaluasi Mengevaluasi kebutuhan fasilitas dan SDM 5) Melakukan Melakukan evaluasi sederhana atas seluruh kegiatan Instalasi. 6) Menghitung Index kehadiran seluruh personil 7) Melaporkan data pelaksanaan kegiatan pelayanan Sarana Sandang &Sterilisasi Sentral secara berkala 8) Mengikuti

seminar, pelatihan manajemen pengelolaan pengelolaa n Sterilisasi Sterili sasi Sentral, untuk

 pengembangan  pengembangan pengelolaan pengelolaan Instalasi Sarana Sarana Sandang dan Sterilisasi Sterilisasi Sentral. 9) Melaksanakan Melaksanakan sebagian tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pengelola Urusan Urusan Pelayanan Sterilisasi Sentral. Sentral. a)

Tugas pokok:

Melaksanakan kegiatan pelayanan Sterilisasi Sentral yang efektif dan efisien, sehingga dihasilkan mutu pelayanan sterilisasi alat kedokteran dan kesehatan sesuai standar. b)

c)

Fungsi jabatan :

1)

Penyelengara Penyelengara sterilisasi alat kedokteran dari Unit / Bangsal Bangsal Perawatan

2)

Distributor alkes / alked yang telah st eril

3)

Produser bahan sterilisasi

4)

Pemelihara dan penyimpanan penyimpanan alat yang telah steril

Misi jabatan :

Tercapainya Tercapainya penyelengaraan layanan Sterilisasi Sentral. d)

Uraian tugas :

1)

Menyusun rancangan kegiatan layanan seterilisasi seterili sasi sentral sesuai dengan  pelayanan

standar

2)

Mengkoordinir dan mengarahkan staf dalam menjalankan tugas sesuai dengan tanggung  jawabnya yang meliputi meliputi sterilisasi, penyimpanan penyimpanan dan distribusi alkes, alked dan bahan bahan sterilisasi serta pemeliharaan kebersihan alat dan pemeliharaan pemeliharaan sterilisasi 3)Melakukan stok…

3)

Melakukan stok opname persediaan bahan sterilisasi yang beredar di RSAB Harapan Kita

4)

Melakukan Melakukan pengecekan mesin-mesin untuk mengetahui keadaan listrik, air, angin, uap dan sumber daya lainnya.

5)

Mencarikan Mencarikan petugas pengganti jika ada yang berhalangan hadir pada shief sore, minggu dan hari libur nasional.

6)

Melaporkan data pelaksanaan kegiatan pelayanan Sterilisasi Sentral secara berkala.

7)

Melakukan evaluasi sederhana terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan pelayanan Sterilisasi Sentral

Ka.Tim. Sterilisasi Alat a)

Tugas pokok :

Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan pelayanan pensterilan yang memenuhi  persyaratan serta merencanaka merencanakan n pelaksanaan pelaksanaan pensterilan yang efektif dan dan efisien. b)

c)

Fungsi Jabatan

1)

Pengemasan

2)

Sterilization Record Form (SRF)

3)

Pelabelan

4)

Pensterilan

5)

Penyimpanan

6)

Quality Control

7)

Pemeliharaan

Misi jabatan:

Tercapainya Tercapainya pelayanan pensterilan alat yang cepat, tepat, aman, nyaman dan terpadu sesuai standar yang ditetapkan. d)

Uraian Tugas :

1)

Melakukan pemisahan barang-barang / alat berdasarkan kemampuan sterilitasnya (suhu rendah atau suhu tinggi).

2)

Mengemas Mengemas barang dengan pembungkus yang sesuai dengan kondisi dan jenis barang.

3)Membukukan barang…

3)

Membukukan barang-barang (Instrumen, slang, linen) yang akan disterilkan pada buku record form, sesuai tanggal pelaksanaan steril, nama ruangan, nama set dan nomor  bundel.

4)

Mengontrol semua mesin steril sebelum dioperasikan / dijalankan.

5)

Melakukan test-test (Bowidick test, Attes, Test Formalin, TST)

6)

Mengatur dan menyusun set/alat di dalam mesin sterilisasi sesuai dengan Prosedur kerja mesin steril.

7)

Menjalankan mesin steril sesuai dengan prosedur mesin.

8)

Mencatat

dan menyimpan, catatan proses sterilisasi pada buku khusus catatan

sterilisasi. 9)

Melaporkan kondisi mesin kepada Penanggung Jawab CSSD, bila ditemukan hambatan dalam pelaksanaan sterilisasi.

10)

Aktif mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap manajemen Rumah Sakit, melalui kegiatan On The Job Training, seminar, pelatihan atau media lainnya.

11)

Melakukan tugas lain sesuai arahan atasan .

Ka.Tim. Produksi Bahan Steril a)

Tugas pokok 

Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan pelayanan produksi bahan steril yang memenuhi persyaratan serta merencanakan kebutuhan bahan produksi CSSD yang efektif dan efisien. b)

Fungsi jabatan

1)

Produksi bahan dari : - Kasa - Kapas - Sarung tangan - Linen

2) c)

Pencatatan yang berhubungan dengan kegiatan produksi.

Misi Jabatan

Tercapainya pelayanan produksi bahan steril yang cepat, tepat,aman, nyaman dan terpadu sesuai standar yang ditetapkan. d)Uraian tugas...

d)

Uraian Tugas

1)

Menyiapkan perlengkapan kerja (mesin potong kasa, kain kasa, kapas, lidi waten, lem)

2)

Memeriksa dan memenuhi persediaan barang produksi dengan membuat barang-barang tersebut dalam memenuhi pelayanan sterilisasi.

3)

Memotong kain kasa sesuai ukuran barang yang akan di produksi (gaas besar, gaas sedang, gaas kecil, roll gass, tampon roll, depper, tampon vagina dan lainnya)

4)

Mengelompokkan, menghitung, mencatat barang yang diproduksi ke dalam buku  produksi dan diserahkan kepada Kepala Tim Sterilisasi

5)

Menyimpan hasil produksi bahan steril didalam gentong-gentong plastik

6)

Berkoordinasi dengan Kepala Tim Sterilisasi dalam rangka pelayanan CSSD yang efektif dan efisien.

7)

Mencatat

dan mengeluarkan barang produksi bahan steril

berdasarkan kebutuhan

dalam rangka memenuhi pelayanan CSSD. 8)

Mengatur dan memproduksi kebutuhan yang rutin dipakai.

9)

Menyiapkan set-set linen untuk stock kebutuhan kamar operasi

10) Memberikan penyuluhan, pengajaran tentang proses produksibahan steril kepada  pelaksana, dan pihak lain yangmembutuhkan. 11) Memberikan masukan kepada atasan dalam rangkan peningkatan mutu pelayanan CSSD yang efektif dan efisien. Pelaksanan Administrasi. a)

Tugas Pokok

Melaksanakan administrasi / ketatausahaan meliputi pelayanan pengarsipan, penggandaan,  pengiriman, pengambilan surat, dokumen, dan kiriman berkas lainnya dan penerimaan dan  pendistribusian Alat Tulis Kantor, dan atau Bahan Habis Pakai. b)

Fungsi Jabatan

1)

Melaksanakan pelayanan administrasi.

2)

Melakukan pengetikan surat menyurat

3)

Mengirim dan mengambil surat

4)

Mempersiapkan bahan laporan kegiatan bulanan c)Misi Jabatan...

c)

Misi Jabatan

Pelaksanaan Administrasi Instalasi Sarana Sandang& CSSD, lancar dan baik. d)

Uraian Tugas :

1)

Melaksanakan pelayanan administrasi Sarana Sandang & CSSD yang efektif, dan efisien.

2)

Merekap data seluruh kegiatan operasional Sarana Sandang & CSSD dalam rangka menyiapkan bahan laporan bulanan, triwulan, dan tahunan)

3)

Pembuatan proses surat menyurat (usulan, laporan, dan permintaan)

4)

Melakukan pengetikan dan penggandaan surat dinas.

5)

Pembuatan usulan lembur dari proses pengusulan sampai proses pembatyaran.

6)

Pengetikan DP3 Staf Instalasi Sarana Sandang & CSSD.

7)

Menerima surat/dokumen dan mensortir surat sesuai dengan tujuan untuk mempermudah pelaksanaan tugas.

8)

Menyampaikan surat ke alamat yang dituju dengan menggunakan buku ekspedisi sebagai bukti pengiriman surat.

9)

Mencatat surat ke dalam agenda dan mengarsipkan.

10) Menyampaikan permintaan ATK/Bahan habis pakai Instalasi Sarana Sandang & CSSD ke bagian terkait. 11) Membuat laporan bulanan. 12) Melakukan tugas lainnya sesuai arahan atasan

3.

Sarana dan Prasarana a. Bangunan

Bangunan Sterilisasi Sentral / CSSD RSAB Harapan Kita dengan luas 300 m2 terletak di lantai 1 dan 70 m2  untuk ruangan administrasi,aktivitas kegiatan di mulai tanggal 22 Desember 1979 bersamaan dengan diresmikannya RSAB Harapan Kita oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 22 Desember 1979. Adapun pembagian ruanganya yaitu :

Lantai I…

Lantai I : 1.

R.Sterilisasi Eto

2.

R.Pengelola Sterilisasi Sentral

3.

R. Istirahat

4.

R. Ganti Pria dan Wanita

5.

R. Koridor Administrasi

6.

R. Penerimaan alat

7.

R . Dekontaminasi

8.

R. Mesin cuci & Pengering Sarung tangan

9.

R.Gudang bahan kasa

10. R.Gudang alat Instrumen 11. R.Produksi / Pengemasan / sterilisasi uap & Formaldehyde 12. R.Penyimpanan alat steril 13. R.Distribusi

Lantai II : 1.

Ruang Ka.Instalasi dan Ruang Administrasi

Alur kegiatan…

ALUR KEGIATAN :

Alur kegiatan Instalasi Sterilisasi Sentral / CSSD sebagai berikut :

Alat Barang kotor

Alat/barang /Alkes baru

PENERIMAAN DAN

USER

PENCATATAN BARANG BARU

PENERIMAAN DAN

PENGEMASAN DAN

PENCATATN

LABELING

YA

STERILISASI

TIDAK SELEKSI (PENCATAN VOLUME DAN JENIS BARANG )

KONTROL INDIKATOR

PERENDAMAN

TIDAK

YA

PENCUCIAN

GUDANG PENYIMPANAN ALAT STERIL

PENGERNGAN DISTRIBUSI BARANG KELUAR

YA SORTIR LAYAK DISTERILKAN/TIDAK

TIDAK KEMBALIKAN KE UNIT PENGIRIM BARANG/ALAT

Alur Perpindahan…

ALUR PERPINDAHAN BARANG SATU ARAH Barang non steril

Area kotor -Penerimaan barang non steril - pemilihan dan sortir -Perendaman -Pembersihan -Pembilasan -pengeringan

Area bersih -pep -Penerimaan barang bersih -Pengemasan -Labeling -Penyusunan -Uji mekanik,kimia,biologi -Proses sterilisasi

Area steril Penyimpana n

Barang steril lDistribusi

Keterangan :

 A. Area Kotor (Proses Pre-Cleaning dan Cleaning) 1. Instrumen kotor masuk ke area kotor melalui loket penerimaan instrumen kotor. 2. Di area kotor dilakukan proses pre-cleaning dan cleaning sampai dihasilkan instrument bersih dan kering. 3. Instrumen bersih diterima diloket penerimaan langsung masuk ke Area bersih atau area pengemasan dan tidak melalui proses dekontaminasi.

B. Area Bersih (Proses Pengemasan, Labeling dan Sterilisasi) 1.

Di area bersih instrumen atau alat dilakukan proses pengemasan, labelingdan proses sterilisasi 2.Instrumen steril…

2.

Instrumen steril hasil proses sterilisasi disimpan di ruang penyimpanan alat steril.

C. Area Steril

1. Instrumen steril masuk dari area bersih melalui pass box ( counter) antara area bersih dan area steril atau dari mesin sterilisasi double door. 2. Di area steril dilakukan penyimpanan instrument steril yang akan didistribusikan. 3. Instrumen steril diserahkan kepada pelanggan melalui loket distribusi barang steril

Alur ruang…

ALUR RUANG STERILISASI SENTRAL

Keterangan

1.

R.Pengelola Sterilisasi Sentral

2.

R. Istirahat

3.

R. Ganti Pria dan Wanita

4.

R.Sterilisasi Eto

5.

R. Koridor Administrasi

6.

R. Penerimaan alat

7.

R . Dekontaminasi

8.

R. Mesin cuci & Pengering Sarung tangan

9.

R.Gudang bahan kasa

10. R.Gudang alat Instrumen 11. R.Produksi / Pengemasan / sterilisasi uap & Formaldehyde 12. R.Penyimpanan alat steril 13. R.Distribusi

Area umum…

-

Area Umum

Untuk Kegiatan Manajemen terdiri dari ruang Kepala Instalasi, ruang Pengelola Sterilisasi, ruang serbaguna / istirahat, pantry, ruang ganti pria dan wani ta, locker dan toilet , ruang Administrasi dan ruang gudang alat-alat kesehatan. -

Area Kotor

Untuk kegiatan Pre-cleaning dan Cleaning mulai penerimaan barang kotor di loket kotor,  pengelompokkan , pengujian, pembersihan (perendaman, pencucian dan pembilasan) dan  pengeringan Persyaratan :

-



Suhu udara antara 18oC –  22oC



Kelembaban udara antara 35% - 75%.



Tekanan negatif

Area Bersih

Untuk kegiatan mulai penerimaan barang bersih, pengemasan dan labeling uji indikator dan proses sterilisasi Persyaratan :

-



Ventilasi baik, bebas debu



Suhu udara antara 180 - 220 C



Kelembaban udara antara 35 - 75%



Tekanan positif



Terpisah dari ruangan pre-cleaning/cleaning.

Area Steril

Area untuk melakukan uji visual barang steril, penyimpanan barang steril dan  pendistribusian barang steril.Ruang ini berada dekat dengan ruang sterilisasi. Apabila digunakan mesin sterilisasi dua pintu, maka pintu belakang langsung berhubungan dengan ruang penyimpanan. Persyaratan : 

Penerangan harus memadai



Suhu udara antara 18 –  220C



Kelembaban udara antara 35 –  75%



Tekanan positif



Efisiensi filtrasi partikular  antara 90 –  95% (untuk partikular  berukuran 0,5 mikron) atau dengan filter Hepa. Dinding dan lantai...



Dinding dan lantai ruangan terbuat dari bahan yang halus, kuat sehingga mudah dibersihkan atau dengan menggunakan cat Epoxy sehingga tidak ada nut-nut lantai tempat penimbunan debu dan sarangnya bakteri.



Alat steril disimpan pada jarak 19 –  24 cm dari lantai dan minimum 43 cm dari langitlangit serta 5 cm dari dinding



Hindari terjadinya penumpukan debu pada kemasan. Akses ke ruang penyimpanan steril, dilakukan oleh petugas sterilisasi sentral yang terlatih, bebas dari penyakit menular dan menggunakan pakaian yang sesuai dengan persyaratan.

b. Peralatan

-

-

-

Area Kotor 

Sink / baskom stainless steel



Mesin Washer Disinfektor



Meja stainless steel



Disinfectant

Area Bersih 

Mesin Sterilisator Autoclave



Mesin Sterilisator Plasma



Mesin Sterilisator Ethylen Oksida



Mesin sterilisator Dry heat



Mesin jahit



Mesin selling pouches



Mesin labeling



Alat pengukur suhu, kelembaban dan tekanan



Lemari instrumen



Lemari linen



Meja stainless steel / meja produksi



Incubator Attest



Auto reader Attest

Area Steril 

Rak Stainless Steel



Humidifire (alat penetralisir kelembaban) Alat pengukur…



-

Alat pengukur suhu, kelembaban dan tekanan

Area Distribusi 

Trolley distribusi



Meja distribusi

Bab III. Pelayanan Sterilisasi…

BAB III PELAYANAN STERILISASI

A. MANAJEMEN UMUM 1. Administrasi

a.

Surat masuk dan surat keluar

 b. Mengarsipkan surat-surat

2. Perencanaan a.

Perencanaan kebutuhan pelayanan sterilisasi rumah sakit diusulkan oleh Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral sebagai rekapitulasi usulan dari setiap unit kerjapelayanan.

b.

Perencanaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)adalah perencanaan bahan baku dan  pengemas yang dibutuhkan untuk produksi barang medis steril secara periodik dengan memperhatikan efisiensi dan efektifitas

diusulkan ke Instalasi Farmasi untuk proses

selanjutnya. c.

Perencanaan kebutuhan Logistik ATK, ART, Barang cetakan dan Linen diusulkan ke Direktur Umum dan Operasional, kemudian diteruskan ke Bagian Umum untuk proses selanjutnya.

d.

Perencanaan sarana dan prasarana dlengkapai dengan TOR diusulkan ke Direktur Umum dan Operasional,kemudian diteruskan ke IP3M untuk proses selanjutnya

e.

Perencanaan kebutuhan SDM, pendidikan dan pelatihan diusulkan ke Direktur Umum dan Operasional, kemudian diteruskan ke Direktur SDM dan Pendidikan untuk proses selanjutnya.

f.

Perencanaan kelengkapan Teknologi Informasi diusulkan ke Direktur Umum dan Operasioal, kemudian diteruskan ke Instalasi Teknologi Informasi untuk proses selanjutnya.

3. Pengadaan

a.

Pengadaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) berdasarkan perencanaan kebutuhan melalui Instalasi Farmasi.

 b.

Pengadaan Logistik ATK, ART, Barang Cetakan dan Linen bersasarkan kebutuhan melalui Bagian Umum c.Pengadaan sarana….

c.

Pengadaan Sarana Prasarana berdasarkan kebutuhan melauiIP3M

d.

Pengadaan SDM, Pendidikan dan Pelatihan berdasarkan kebutuhan melalui Bagian SDM dan Diklit

e.

Pengadaan kebutuhan perlegkapan IT bersasarkan kebutuhan melalui Instalasi Teknologi Informasi

4. Dokumentasi

Merupakan kegiatan mencatat, mendata, mendokumentasikan dari semua aktivitas fungsional agar dapat dibaca dan dilaporkan. Karakteristik :

a.

Cepat

 b. Akurat c.

Ringkas

d. Cermat dan teliti e.

Dipercaya

f.

Terbaru

g. Terorganisir

5. Pelaporan : a.

b.

Laporan bulanan : -

Mutasi barang medis habis pakai.

-

Distribusi barang medis steril

-

Sterilisasi barang medis tidak habis pakai

-

Penyerapan anggaran

-

Laporan kinerja Unit

-

Laporan Kinerja Individu (kemudian hari)

Laporan tahunan: -

Laporan Kinerja dan RBA

-

Laporan stok opname barang medis habis pakai

-

Laporan barang inventaris

-

Laporan Evaluasi Jaminan Mutu pelayanan (Evaluasi SPO).

6. Sumber Daya Manusia dan Diklat

a.

Sumber Daya Manusia -

Urusan Kepegawaian Kesejahteraan…

-

Kesejahteraan

-

Kedisiplinan dan kepatuhan

-

Kinerja

 b. Pendidikan dan Pelatihan

-

Internal Petugas Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral

-

Eksternal dari Rumah Sakit lain

7. Logistik dan Inventaris

a.

Logistik -

Bahan Medis habis Pakai (BMHP)

-

Alat Tulis Kantor (ATK)

-

Alat Rumah Tangga ART)

-

Barang Cetakan

-

Linen

 b. Inventaris : -

Peralatan pelayanan sterilisasi

-

Penunjang pelayanan

B. OPERASIONAL

1. Produksi kasa dan kapas steril a.

Uji Kualitas bahan baku Standar kualitas kasa yang baik adalah : 

Terbuat dari bahan 100% kapas



Tidak mengandung pemutih



Tidak mengandung zat asing/kanji



Bahan baku berserat panjang



Memiliki daya serap yang baik

 b.Jenis produk…

b.

Jenis produk kasa dan kapas

-

Kasa Non Ex-ray

NO

JENIS PRODUKSI

UKURAN (CM)

ISI PERBUNGKUS

c.

A

KASA NON EX-RAY

1

Kasa besar

12 x 12

5 lembar

2

Kasa sedang

7.5 x 7.5

10 lembar

3

Kasa kecil

6x6

5 lembar

4

Kasa Hecting up

5x8

3 lembar

5

Rool gaas 8 play

90 x 12

1 lembar

6

Gaas perut 8 paky

35 x 35

1 lembar

7

Tampon roll

150 x 5

1 lembar

B

KASA EX-RAY

8

Kasa besar

12 x 12

5 lembar

9

Kasa sedang

7.5 x 7.5

10 lembar

10

Gaas perut 8 play

90 x 12

1 lembar

11

Roll Gaas 8 play

35 x 35

1 lembar

C

KAPAS

12

Kapas subimat

3x3

50 gulung

13

Tampon Vagina

0 1.5

1 gulung

14

Kapas lidi

13

10 buah

15

Depper gigi

2x1

10 buah

16

Depper gigi

2 x 1.5

10 buah

17

Kapas gigi

3.5 x 1

10 buah

Mekanisme permintaan BMHP steril

-

Unit kerja pelayanan Mengajukan rencana kebutuhan melalui RKO tahun berjalan ke Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral

-

Unit kerja mengajukan contoh produk kasa atau kapas yang akan diproduksi

-

Permintaan kebutuhan unit kerja dapat dilakukan setiap hari

-

Permintaan menggunakan formulir permintaan BMHP Steril yang disediakan di Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral. -Pengambilan…

-

Pengambilan dilakukan setiap saat, jika persediaan telah siap.

-

Serah terima ditanda tangani kedua belah pihak.

2. Proses sterilisasi a. Pre-Cleaning (perendaman)

Prabilas  (Pre-Cleaning)  adalah proses yang membuat benda mati lebih aman untuk ditangani oleh petugas sebelum dibersihkan, mengurangi jumlah mikroorganisme yang mengkontaminasi, mengaktifasi virus HBV, HCV dan HIV. -

Tujuan : 

Melindungi petugas yang bersentuhan langsung dengan instrumen pada proses selanjutnya

-



Menghilangkan kotoran yang terlihat dan tidak terlihat



Meningkatkan efektifitas proses cleaning , desinfeksi dan sterilisasi

Persyaratan : 

Ruangan dengan ventilasi baik, tekanan negatif, suhu 180 - 220C, kelembaban 35 75%, terpisah dari area lain



Perendaman menggunakan kontainer yang disesuaikan dengan ukuran instrumen sehingga semua instrumendapat terendam



Larutan perendaman berupa cairan enzimatik sesuai rekomendasi produsen



Petugas harus terlatih, memahami konsep pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) dan mempunyai personal hygiene yang baik



Prabilas harus dilakukan segera setelah penggunaan instrumen untuk menghindari kotoran menjadi kering

-

Prosedur : Lihat SPO Pre-Cleaning

b. Cleaning

Pembersihan (Cleaning) adalah proses secara fisik membuang semua kotoran dan sejumlah mikroorganisme dari alat kesehatan untuk mengurangi risiko bagi petugas selanjutnya -

Tujuan : 

Melindungi petugas yang bersentuhan langsung dengan instrumen pada proses selanjutnya Menghilangkan…

-



Menghilangkan mikroorganisme berbahaya



Meningkatkan efektifitas proses desinfeksi dan sterilisasi

Persyaratan : 

Ruangan dengan ventilasi baik, tekanan negatif, suhu 180 c - 220c, kelembaban 35 75%, terpisah dari area lain



Perendaman menggunakan sink yang disesuaikan dengan ukuran instrumen sehingga semua instrumendapat terendam



Larutan perendaman berupa cairan desinfektan



Petugas harus terlatih, memahami konsep pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) dan mempunyai personal hygiene yang baik



c.

Pembersihan dapat dilakukan secara manual atau menggunakan washer machine

Prosedur : Lihat SPO Cleaning

Pengemasan

Pengemasan adalah kegiatan membungkus alat kesehatan yang sudah bersih dan kering untuk dilakukan proses sterilisasi -

-

Tujuan : 

Menjamin sterilitas instrument dalam kemasan



Keamanan dan efektifitas perawatan



Mengetahui batas kadaluarsa alat yang disterilkan

Persyaratan : 

Ruangan dengan tekanan positif, ventilasi baik, suhu 180-220, kelembaban 35-75%,  bebas debu, terpisah dari ruangan ruangan pre-cleaning/cleaning pre-cleaning/cleaning..



Tersedia lemari penyimpanan penyimpanan yang tertutup, bersih dan kering



Bahan pengemas : o

Harus mampu mempertahankan sterilitas isinya hingga kemasan dibuka dan harus mudah dibuka tanpa menyebabkan kontaminasi

o

Harus sesuai dengan metoda sterilisasi yang dipakai antara lain tahan terhadap  perubahan suhu, suhu, kelembaban kelembaban dan tekanan tekanan pada proses proses sterilisasi

o

Dipilih berdasarkan lama kadaluarsa proses penyimpanan Instrument…

instrumen, misalnya pengemas linen masa kadaluarsa instrumen 1 minggu,  pengemas  pengemas kertas dan pengemas pengemas pouches pouches masa kadaluarsa 1 bulan bulan 

Petugas harus terlatih, memahami konsep pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) dan mempunyai personal hygiene yang baik

-

Prosedur : Lihat SPO Pengemasan Pengemasan

d. Labeling/Penandaan

Penandaan adalah kegiatan pemberian label/etiket atau catatan yang dilakukan terhadap masing-masing kemasan alat / barang yang akan melalui proses sterilisasi sterili sasi -

-

Tujuan : 

Mengetahui tanggal sterilisasi dan batas kadaluarsa alat yang di sterilkan



Memudahkan dalam penelusuran atau penarikan kembali



Mengetahui petugas pengemas / operator

Persyaratan



Ruangan dengan tekanan positif, ventilasi baik, suhu 180-220, kelembaban 35-75%,  bebas debu, terpisah dari ruangan ruangan pre-cleaning/cleaning pre-cleaning/cleaning..



Tersedia lemari penyimpanan penyimpanan yang tertutup, bersih dan kering



Penandaan mencantumkan minimal : o

Penandaan mencantumkan mencantumkan minimal minimal :

o

tanggal sterilisasi

o

tanggal kadaluarsa

o

Inisial nama pengemas

o

 Nomor mesin mesin sterilisasi

o

 Nomor siklus

o



Jumlah kali pemakaian pemakaian re-use (untuk single-use/re-use)

Semua kemasan instrumen / barang harus diberi penandaan sebelum dilakukan  proses sterilisasi. sterilisasi.



Petugas harus terlatih, memahami konsep pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) dan mempunyai personal hygiene yang baik.

-

Prosedur : Lihat SPO Penandaan e.sterilisasi…

e.

Sterilisasi

Sterilisasi adalah proses menghilangkan/memusnahkan semua bentuk mikroorganisme  pada instrument instrument atau alat kesehatan kesehatan termasuk endospora yang dapat dilakukan dilakukan secara fisika atau kimia meggunakan alat sterilisator -

-

Tujuan : 

Membunuh semua mikroorganisme pada instrumen/ alat termasuk endospora



Menghasilkan Menghasilkan instrumen/ alat steril untuk digunakan.

Persyaratan : 

Ruangan dengan ventilasi baik, suhu 180-220, kelembaban 35-75%, bertekanan  positif.



Mesin sterilisasi : -

Suhu tinggi digunakan untuk instrument, linen atau alat kesehatan lainnya yang tahan pada suhu 1210 sampai 1340C :sterilisasi uap panas panas atau sterilisasi sterilisasi panas kering yang digunakan hanya untuk instrumen yang terbuka atau untuk sejenis  powder dan jelly. jelly.

-

Suhu rendah digunakan untuk instrumen yang tahan pada suhu 550C : Ethylen Oksida, Plasma

-

Suhu rendah digunakan untuk alat yang tahan pada suhu 79 oC : Farmaldehyde

-

Harus memenuhi uji kelayakan mesin sebelum digunakan



Sterilisasi secara kimia digunakan untuk instrument atau alat kesehatan yang akan langsung digunakan tanpa distribusi dan penyimpanan. penyimpanan.



Petugas harus terlatih, memahami konsep pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) dan mempunyai personal hygiene yang baik.

Methoda sterilisasi yang dilakukan : No

1.

Metoda Sterilisasi Steam

Jenis Alat 



2.

Ethylene Oxide







Suhu

Ket

Linen

1350 C

Instrumen, Kain, Kasssa, Lidi, Depper, Gass Perut

1350 C

Alat Suhu Biasa

Rendah

35  –  550 C

Alat Suhu Rendah Single-Use, di Re-Use

0

Pemakaian linen pembungkus max 150x Pemakaian pocces hanya untuk 1x pemakaian

35  –  55 C

Pensterilan tidak terbatas. Pensterilan alat maksimal 8x dengan menomoran dan  penandaan.

Sterilisasi sewaktu :

1. Ada beberapa alat yang sifat penggunaannya penggunaannya tidak pasti, atau sewaktu-waktu 2. Masa kadarluarsanya tergantung dari kapan alat tersebut digunakan. 3. Pensterilan ulang dilaksanakan pada saat alat akan digunakan. 4. Penyimpanan Penyimpanan alat tersebut terpisah dan diberikan label/ tanda khusus.

-

f.

Prosedur : Lihat SPO Proses Sterilisasi

Penyimpanan

Penyimpanan instrumen / alat steril dan bahan medis habis pakai steril adalah proses  penempatan dan pengaturan instrumen / alat dan bahan medis habis pakai steril sesuai  persyaratan. -

Tujuan : 

Menjaga sterilitas instrument / alat dan bahan medis habis pakai yang sudah disterilkan



-

Memudahkan dalam pencarian sehingga mempercepat pelayanan

Persyaratan : 

Ruangan dengan penerangan memadai, suhu 18 0-220, kelembaban 35-75%, ventilasi dengan tekanan positif.



Dinding dan lantai terbuat dari bahan yang halus dan mudah dibersihkan.



Penyimpanan menggunakan rak yang mudah dibersihkan, disimpan pada jarak 1924 cm dari lantai dan minimum 43 cm dari langit-langit serta 5 cm dari dinding.



Petugas harus terlatih, memahami konsep pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) dan mempunyai personal hygiene yang baik. Prosedur : Lihat SPO Penyimpanan g.Pendistribusian…

g. Pendistribusian

Pendistribusian barang steril adalah kegiatan menyerahkan instrumen dan BMHP steril kepada unit kerja pengguna sesuai aturan yang berlaku. -

-

Tujuan : 

Memenuhi kebutuhan unit kerja terhadap instrument dan alat kesehatan steril



Tertib administrasi

Persyaratan : 

Menggunakan container tertutup khusus barang bersih



Distribusi berdasarkan formulir permintaan sterilisasi barang re-use dari unit kerja atau Formulir permintaan BMHP steril



Pada saat serah terima kedua belah pihak harus meneliti dan memeriksa instrumen yang diserah terimakan berdasarkan jumlah dan kondisi fisik instrument.



Kedua belah pihak harus mencantumkan nama dan tanda tangan pada lembar formulir saat serah terima.

-

Prosedur : Lihat SPO Pendistribusian

3. Proses Sterilisasi Single Use

a. Barang single use adalah suatu alat atau bagian dari suatu benda termasuk segala macam komponen, suku cadang, asessoris yang ditujukan untuk sekali pakai dalam diagnosis atau terapi medis pada manusia yang dikelompokkan kedalam peralatan kritis yang harus disediakan dalam keadaan steril atau harus disediakan setelah diproses dengan desinfeksi tingkat tinggi  b. Barang steril sekali pakai yang dapat dipakai ulang harus melalui proses mulai dari PreCleaning dan Cleaning sampai proses bebas dari mikroorganisme dengan cara Desinfeksi tingkat tinggi (DTT) atau Strerilisasi dengan mesin sterilisator c. Tujuan sterilisasi barang single use untuk digunakan ulang -

Menurunkan biaya RS dalam penyediaan alat kesehatan

-

Memelihara efektifitas dan mutu alat kesehatan sterill

-

Mengurangi risiko infeksi

-

Meningkatkan masa pakai alat kesehatan -Menjamin keamanan…

-

Menjamin keamanan dan stabilitas alat kesehatan

-

Menjamin mutu pelayanan sterilisasi

d. Syarat barang single use bisa di reuse -

Instrumen / alat single-use yang di re-use adalah instrument / alat dengan harga yang mahal

-

Terdapat literature atau bukti yang menyatakan bahwa barang single-use dapat di re-use.

-

Staf yang berhak menyatakan bahwa instrument masih baik dan dapat dilakukan proses re-use adalah dokter terakhir yang menggunakan alat.

-

Instrumen single-use yang di re-use harus ditandai dengan kode warna sesuai aturan.

-

Penanda yang dimaksud terbuat dari bahan karet atau selotip sesuai kode warna pada  penandaan.

-

Staf yang berkewajiban memberikan tanda adalah penanggung jawab alat di Unit Kerja.

-

Proses

untuk pre-cleaning, cleaning dan sterilisasi harus sesuai dengan spesifikasi

masing-masing alat. (dibahas tersendiri pada “Panduan Proses Sterilisasi Barang Single-Use)

4. Supervisi Satelit Sterilisasi a. Definisi

Supervisi Satelit Sterilisasi adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh staf Instalasi Sarana Sandang dan Sterilisasi Sentral yang dalam hal ini staf Sterilisasi Sentral / CSSD di Satelit Sterilisasi untuk mendapatkan informasi pelaksanaan proses sterilisasi yang sesuai dengan standar pelayanan sterilisasi dan memberikan rekomendasi tentang pelayanan sterilisasi yang memenuhi syarat. b. Tujuan Supervisi

-

Mendapatkan informasi tentang standar pelayanan sterilisasi yang telah dilakukan di satelit sterilisasi

-

Memberikan masukan dan saran untuk perbaikan pelayanan satelit Sterilisasi

-

Membantu satelit sterilisasi mencapai standar pelayanan sterilisasi yang disyaratkan

c. Pelaksana Supervisi

Supervisi dilakukan staf Sterilisasi Sentral bersama staf dari Komite PPIRS pada jadual tertentu yang telah disepakati. d. Materi Supervisi

Hal yang menjadi perhatian utama saat supervisi adalah : -

Sarana dan Prasarana proses sterilisasi

-

Ilmu dan keahlian sumber daya manusia yang melakukan proses sterilisasi

-

Penerapan Standar Prosedur Operasional dan Instruksi Kerja.

Bab IV.Monitoring…

BAB IV. MONITORING DAN EVALUASI

A. MONITORING KUALITAS (PENGAWASAN MUTU)

1. Prinsip :Pengawasan mutu proses sterilitas merupakan kegiatan monitoring mutu disetiap tahap  proses sterilisasi. 2. Persyaratan pengawasan mutu : a.

Dilakukan secara visual

b.

Menggunakan alat bantu (indicator)

c.

Melihat hasil kerja alat (mekanik).

d.

Dilakukan oleh petugas yang terlatih

3. Tujuan :

a.

Memastikan semua proses sterilisasi berjalan sesuai standar.

b.

Memberikan jaminan mutu terhadap barang steril yang dihasilkan

4. Uji Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) a.

Terbuat dari bahan 100% kapas Ambil sepotong kasa, bakar bagian ujungnya, perhatikan warna dan bau asap serta abunya. Kasa yang terbaik berasap putih, berbau kertas terbakar dan abu yang halus. Kasa yang buruk berasap hitam, berbau plastik terbakar dan abu menggumpal karena mengandung bahan sintetis.

 b. Tidak mengandung pemutih Tempatkan kasa di ruang gelap, paparkan lampu ultra violet. Kasa yang baik tidak akan berpendar sama sekali. Kasa yang buruk berpendar secara tersamar sampai sangat kuat. c.

Tidak mengandung zat asing/kanji Ambil sepotong kasa, teteskan cairan iodium. Kasa yang baik warna iodium tidak berubah. Kasa yang buruk, warna iodium menjadi kebiruan karena bereaksi dengan kanji.

d. Bahan baku berserat panjang Ambil kasa, perhatikan fisiknya, raba dan ditepuk-tepuk. Kasa yang baik benangnya padat, rapi dan debu sangat minimal. Kasa yang…

Kasa yang buruk benangnya rapuh, tidak beraturan dan debunya banyak. e.

Memiliki daya serap yang baik Ambil kasa, lipat, teteskan darah atau betadin, perhatikan daya serapnya. Kasa yang baik daya serapnya cepat. Kasa yang buruk daya serapnya kurang karena bercampur bahan sintetis.

5. Monitoring Pelaksanaan Proses Sterilisasi a. Uji visual terhadap instrumen untuk mengetahui instrumen layak atau tidak layak diproses sesuai IK (Instruksi Kerja) Uji Visual, dilakukan pada : -

Loket penerimaan instrumen kotor

-

Loket penerimaan instrumen bersih

-

Selesai proses pembersihan (cleaning)

-

Selesai proses sterilisasi

-

Sebelum instrumen didistribusikan

 b. Uji Mekanik terhadap alat yang digunakan untuk proses sterilisasi sebelum penggunaan alat agar diketahui kelayakan alat sesuai IK Uji Mekanik, dilakukan pada : -

Mesin cuci (Washer Machine)

-

Mesin Ultrasonic

-

Mesin cutting dan sealing pouches

-

Mesin sterilisasi panas kering

-

Mesin sterilisasi uap panas

-

Mesin sterilisasi plasma

-

Mesin sterilisasi etilen oksida

-

Mesin Sterilisasi Formaldehyde

c. Uji Bowie Dick sebelum proses sterilisasi untuk mengetahui kemampuan daya vakum dan tekanan mesin sesuai Instruksi Kerja (IK) Uji Bowie Dick, dilakukan pada : -

Mesin sterilisasi uap panas dengan vakum

d. Uji Biologi terhadap mesin sterilisasi dilakukan setiap hari ji ka memungkinkan atau minimal satu minggu 2 kali dan dilakukan pada : -

Mesin sterilisasi uap panas

-

Mesin sterilisasi plasma

-

Mesin sterilisasi etilen oksida

-

Mesin Formaldehyde -Mesin Formaldehyde…

e. Pemantauan proses sterilisasi dilakukan saat mesin sterilisasi berjalan, pemantauan dengan melihat print out proses yang dilakukan mesin sesuai Instruksi Kerja (IK), Pemantauan in  proses mesin sterilisasi, dilakukan pada : -

Mesin sterilisasi uap panas

-

Mesin sterilisasi plasma

-

Mesin sterilisasi etilen oksida

6. Monitoring setelah pelaksanaan proses sterilisasi Uji mikrobiologi terhadap produk sterilisasi sesuai jenis kemasan untuk menentukan dan memastikan masa kadaluarsa produk sesuai Instruksi Kerja (IK), Uji Mikrobiologi, dilakukan  pada :

B.

-

Hasil sterilisasi dengan pengemas linen

-

Hasil sterilisasi dengan pengemas pouches

-

Hasil sterilisasi dengan pengemas kertas

-

Hasil sterilisasi dengan pengemas container rigid

EVALUASI

1. Sarana dan Prasarana

a.

Semua instrumen diproses secara sentral, jika tidak memungkinkan maka kebijakan dan prosedur harus konsisten untuk semua satelit.

b.

Luas CSSD sesuai dengan kebutuhan dan desain

c.

Area precleaning dan cleaning cukup untuk peralatan yang dibutuhkan dan memiliki tempat khusus untuk menggunakan dan melepaskan APD

d.

Sink untuk dekontaminasi terdiri dari 3 sink untuk perendaman, pembersihan dan  pembilasan

e.

Tersedia emergency eye washeryang bisa dicapai dalam 10 detik dan mengalirkan air selama minimal 15 menit

f.

Pada alur kerja terdapat dinding pemisah antara ruang kotor dan bersih, pass box untuk menghindari lorong dan tidak terbuka

g.

Suhu dan kelembaban dimonitor di ruang dekontaminasi, area bersih dan ruang  penyimpanan steril dan dicatat setiap hari

h.

Tersedia traffic control, kebijakan dan prosedur berkaitan dengan hal yang boleh atau tidak boleh dan seragam i.Lantai dan dinding…

i.

Lantai dan dinding terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan (cat epoxy), plafon mempunyai permukaan yang rata dan terbuat dari material yang tidak mudah rontok

 j.

Tekanan positif untuk area bersih dan tekanan negatif untuk area precleaning dan cleaning serta pencahayaan yang cukup untuk semua area kerja

2. Sumber Daya Manusia

a.

b.

Kebijakan tertulis : -

Personal hygiene

-

Kepatuhan dalam berpakaian

-

Kepatuhan dalam penggunaan APD

Status kesehatan : -

Mempunyai data kesehatan yang mencakup data fisik, X-ray untuk TBC, paling sedikit sekali setahun.

c.

d.

-

Status immunisasi untuk Hepatitis B, tetanus, typhoid fever

-

Laporan mengenai sakit yang dialami

Supervisor Sterilisasi : -

Memiliki standar minimal kualifikasi

-

Meningkatkan kompetensi

-

Berpartisipasi dalam pendidikan berkelanjutan

Teknisi Sterilisasi : -

Memiliki standar minimal kualifikasi

-

Bersertifikat atau sesuai standar lokal

-

Sertifikasi kompetensi khusus (mis: operator mesin Etilen Oksida)

e.

Seluruh personel : -

Memperoleh orientasi lengkap tentang Sterilisasi

-

Mendapatkan pelatihan tahunan sesuai standar minimal

-

Diuji kompetensinya setiap tahun

-

Pelatihan tahunan tentang mesin dan alat langsung dari produsen

3. Proses

a.

Pre Cleaning -

Instrumen bekas pakai dibersihkan langsung di tempat pemakaian -Alat disposable…

-

Alat disposible yang terkontaminasi sudah dibuang termasuk jarum dan benda tajam

-

Kotoran pada instrumen segera dibersihkan apabila tidak segera bisa diproses cleaning

-

Instrumen kotor diusahakan tetap lembab misalnya dengan menggunakan handuk  basah dll

-

Tersedia kontainer khusus yang aman untuk instrumen kotor

-

Gunakan kontainer yang tidak mudah tembus dan tidak mudah bocor untuk instrumen kotor

-

Instrumen kotor harus dibawa dalam kontainer tertutup saat transportasi

-

Pengangkutan instrumen kotor harus menghindari area umum yang ramai

-

Trolley pengangkut harus tertutup dan bisa mencegah instrumen berjatuhan dan tumpah

-

Tersedia kebijakan dan prosedur untuk pengangkutan instrumen terkontaminasi antar ruangan samapai ke tempat pembersihan atau area dekotaminasi / cleaning.

b.

Cleaning -

Tersedia kebijakan dan prosedur tertulis untuk proses pembersihan dan dekontaminasi

-

Kalau memungkinkan pre-cleaning menggunakan larutan enzimatik

-

Instrumen dilepas (sesuai petunjuk pabrik) agar semua permukaan terkena proses  pembersihan

-

Bahan pencuci digunakan menurut aturan dari pabrik (misalnya pengenceran dan suhu larutan)

-

Cara pembersihan manual dan mekanik yang digunakan sesuai dengan petunjuk dari pabrik dan telah dipahami bagian dekontaminasi

-

Sikat pembersih yang digunakan dibuat khusus untuk peralatan medik, sebaiknya sekali pakai tetapi apabila dipakai berulang maka harus dibersihkan minimal satu kali sehari

-

Hasil printout pada mesin pencucian harus dipantau (kalau ada) -Pemantauan terhadap…

-

Pemantauan terhadap alat pembersih mekanik (Washer disinfector / mesin cuci) harus dilakukan saat pemasangan dan berkala mingguan (dianjurkan tiap hari) dan dokumentasikan

-

Cara pembilasan manual dan mekanik telah difahami dan dilaksanakan sesuai  petunjuk dari pabrik

-

Bahan kimia yang digunakan untuk desinfeksi dan sterilisasi sesuai dengan  petunjuk dari pabrik

-

Tersedia alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, pelindung mata,  pelindung kaki

c.

Pengemasan -

Pastikan bahwa instrumen bersih dan kering sebelum dikemas

-

Periksa instrumen dari kemungkinan kurang atau rusak. Periksa adanya karat, goresan, korosif, torehan, retak, kotor dipermukaan plate. Pemeriksaan menggunakan kaca pembesar

-

Pastikan bahwa setiap instrumen : 

Ujung pemotong tajam



Bagian –  bagian tertentu bisa digerakan dengan bebas



Instrumen yang butuh perbaikan telah dipisahkan untuk diperbaiki atau diganti



Ikuti petunjuk yang diminta untuk lubrikasi instrumen setelah dibersihkan

- Preparasi dan pemasangan 

Instrumen yang tajam harus terlindungi saat dipasang ulang. Pelindung yang digunakan harus bisa disterilkan.



Instrumen yang terbuka seperti gunting dan klem dalam keadaan tidak terkunci dan  posisi terbuka



Instrumen dengan banyak bagian yang dilepaskan saat sterilisasi harus dipastikan bisa dipasangkan kembali secara aseptik



Instrumen berat ditempatkan pada tempat yang tidak menyebabkan kerusakan pada instrumen yang halus

- Peralatan berlumen :



Harus dilepaskan secara hati-hati misalnya kateter, needle



Pelembut untuk lumen harus dianjurkan sesuai petunjuk dari pabrik 



Instrumen yang…

Instrumen yang kompleks seperti endoskopi atau instrumen yang berlobang harus dipersiapkan sesuai dengan petunjuk dari pabrik

- Bengkok/Baskom : 

Dibedakan dalam diameter



Gunakan nonlinting material adsorben diantara bengkok



Pengemasan tidak melebihi 3,5 kg



Kontainer set intrumen tidak boleh lebih dari 12,5 kg



Penggunaan pengemas rigid harus disesuaikan dengan berat dan densitas dari set instrumen

- Check List Pengemasan 

Bahan pengemas harus terpapar minimal dua jam pada suhu dan kelembaban yang disarankan sebelum digunakan



Bahan pengemas diperiksa secara berkala kalau kemungkinan rusak seperti bocor, kotor dll

- Penutup pengemasan : - Pengemas kertas/pouches : 

label ditempelkan pada sisi plastik



Pada kemasan terbungkus : penulisan dilakukan pada indikator tape atau pakai label khusus



Tray dengan dasar mesh atau berlobang atau pengemas rigid harus diperiksa pada saat akan digunakan untuk memastikan tidak ada bagian yang tajam atau mesh yang bolong

d. Proses Sterilisasi - Ikuti petunjuk dari produsen 

Tersedia petunjuk tertulis dari pabrik untuk parameter setiap siklus



Petunjuk untuk mengukur parameter setiap siklus dilakukan sesuai petunjuk pabrik



Tersedia petunjuk tertulis untuk menentukan parameter sterilisasi setiap siklus untuk setiap alat kedokteran termasuk set yang di pinjamkan dan item spesial atau instrumen kompleks

Loading sterilisasi…

-

Loading sterlisisasi mengikuti instruksi tertulis dari produsen 

-

Parameter yang sama untuk semua grup item yang sama

Sterilisasi menggunakan tray : 

Tersedia jarak antar kemasan



Tidak bertumpuk



Tidak menyentuh dinding chamber



Pada loading campuran, tempatkan item logam di bawah kemasan linen, kertas dan  pouches



Panci, mangkok dan tray padat ditempatkan miring menghadap ke satu arah



Pouches ditempatkan pada tray khusus untuk penempatan miring



Penempatan pembungkus kain tegak lurus pada keranjang



Pada rigid kontainer terdapat beberapa bagian yang perlu jadi perhatian, ikuti instruksi  produsen

-

Unloading Proses Sterilisasi 

Hasil sterilisasi : tidak mengandung air atau basah karena lembab dianggap sebagai kontaminasi

-



Hasil sterilisasi harus didinginkan minimal 10 menit dan tidak boleh disentuh



Tempatkan tray pada area khusus jauh dari AC atau van



Item emergency harus segera digunakan tanpa harus disimpan

Monitor Fisik, Indikator Kimia dan Indikator Biologi 

Parameter tiap cycle bisa didapat dari printout mesin seperti minimum temperatur, lama terpapar, tanda tangan dan tanggal



Uji Bowie Dick dilakukan setiap hari sebelum loading pertama



Bowie Dick dilakukan pada 135-1400C selama 3,5 sampai 4 menit. Dan hasil didokumentasikan



Setiap kemasan menggunakan indikator kimia eksternal (tape atau label)



Indikator kimia internal, klass 4, klass 5 atau klass 6 Indikator ditempelkan…



Indikator ditempatkan dalam setiap kemasan dilokasi tersulit, pada kontainer rigid letakan indikator internal klas 5 pada setiap diagonalnya



Untuk tiap loading alat implant lakukan uji biologi dan indikator klass 5



Untuk non implan perlu ditambahkan monitoring dengan Uji biologi atau indicator klass 5



Kemampuan mesin sterilisasi diuji dengan uji Biologi rutin setiap hari jika memungkinkan (2 kali dalam semingu).

-

Kontrol uji biologi dan hasil



Kontrol uji biologi diinkubasi dalam incubator menggunakan no lot yang sama dengan sampel uji biologi



Uji biologi dilakukan untuk setiap 2 kali dalam seminggu untuk sterilisasi uap dan etilen oksida .

-

Uji K ualifikasi 

Pada kerusakan mesin sterilisasi atau setelah perbaikan steam lakukan 3 kali uji biologi dan 3 kali uji Bowie Dick sebelum mesin layak digunakan

-

Perawatan mesin sterilisasi 

Saringan pengering diperiksa seminggu sekali



Permukaan bagian dalam dan luar mesin sterilisasi dibersihkan secara rutin setiap hari.

e. Penyimpanan dan Distribusi -

Penyimpanan Produk Steril 

Kebijakan dan SOP tertulis tersedia untuk penentuan masa kadaluarsa produk, masa kadaluarsa terdapat pada pengemasan



Akses terbatas pada tempat penyimpanan produk steril



Kardus dan karton tidak boleh digunakan di area penyimpanan



Suhu ruang penyimpanan kurang dari 18oC - 220C dan kelembaban relative kurang dari 35 - 75%



Produk steril disimpan pada jarak 19 –  24 cm diatas lantai, 43 cm dibawah plafond dan 5 cm dari dinding 



Instrumen medik…

Instrumen medik termasuk rigid container tidak disimpan pada tempat yang mudah  basah

-



Perlengkapan disimpan dengan baik diatas rak bukan dilantai



Sistem penyimpanan container tidak bertumpuk

Distribusi 

Peralatan ditangani dengan hati-hati



Pengemasan harus diperiksa secara visual untuk memastikan label tercantum baik



Troley untuk ditribusi harus mempunyai jarak antara bagian bawah trolley dengan lantai.



Penutup harus dicuci setiap habis digunakan



Troley harus didekontaminasi dan dikeringkan sebelum digunakan kembali untuk alat steril

f. Dokumentasi -

Dokumentasi Peralatan dan Dokumentasi Siklus 

Dokumentasi untuk setiap mesin cuci harus dilakukan : Pengawasan dan pemeriksaan  proses pembersihan



Dokumentasi untuk tiap mesin sterilisasi termasuk hasil untuk setiap load, misalnya monitoring hasil

-

Untuk hasil printout setiap siklus : 

Periksa dan pastikan bahwa awal siklus tercatat, siklus yang dipilih cocok untuk isi load, suhu yang diinginkan serta waktu sterilisasi tercapai, tidak ada error pada proses sterilisasi

-

Catat untuk setiap siklus berupa : 

 Nomor lot, isi loading, lama terpapar dan suhu berapa, nama atau inisial petugas sterilisasi

-



Hasil uji biologi



Hasil uji Bowie Dick



Laporkan kalau ada kesalahan dalam hasil uji

Produk Recall 

Kebijakan dan prosedur singkat dan jelas



Pencatatan dilakukan 



-

Penandaan load…

Penandaan load control termasuk nomor mesin, tanggal, siklus, dan kadaluarsa

K egagalan proses sterilisasi : 

Jika kegagalan tidak bisa langsung diketahui, proses ulang seluruh load dan tarik kembali produk untuk disterilkan kembali menggunakan mesin dengan uji biologi negatif

Bab V. Penutup…

BAB V PENUTUP

Mengingat bahwa barang medis steril merupakan hasil akhir dari suatu proses sterilisasi yang dilaksanakan dengan sistem secara utuh maka perlu menjadi perhatian bagi semua komponen yang ada di rumah sakit dalam hal : 1.

Prinsip bangun Sterilisasi Sentral harus berpedoman kepada perpindahan barang satu arah.

2.

Pemilihan dari bahan baku atau bahan pengemas (barang medis habis pakai) yang akan disterilkan harus jaminan mutu, tepat dan dapat mempertahankan nilai sterilitas yang telah dicapai.

3.

Penyediaan dan produksi kasa dan kapas steril harus tersentralisasi dengan pertimbangan efisiensi baik tenaga, ruangan maupun sumberdaya lainnya

4.

Proses sterilisasi barang single-use dan barang re-use harus dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur

5.

Pemilihan Metoda sterilisasi

harus disesuaikan dengan spesifikasi barang yang akan

disterilkan apakah suhu tinggi atau suhu rendah 6.

Kontrol Kualitas harus dilakukan sebelum proses,dalam proses dan sesudah proses disetiap tahap kegiatan.

7.

Penyimpanan barang steril harus di area Steril disusun pada rak khusus .

8.

Distribusi barang medis steril dan penempatannya di unit pemakai

9.

Penggunaan barang medis steril di unit pemakai harus dalam kondisi kontaminasi yang minimal.

Produk atau hasil akhir dari aktivitas fungsional Sterilisasi Sentral adalah barang medis steril jadi  pengertian steril adalah mutlak, tidak ada setengah steril atau agak steril yang ada steril atau tidak steril. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam melaksanakan sterilisasi baik di Sterilisasi Sentral maupun di unit-unit dalam lingkungan Rumah Sakit

DAFTAR PUSTAKA

Guideline for Disinfection and Sterilization i n Healthcare Facilities, 2008 Guideline Statement for Reuse of Single-Use Devices in Surgery Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah sakit di RSAB Harapan Kita tahun 2009 Standards for Cleaning, Disinfection and Sterilization of Reusable MedicalDevices for all Health Care Facilities and Settings, 2008 Surat KeputusanMenteriKesehatan RI Nomor 382/Menkes/SK/III/2007 tanggal 27 Maret 2007 tentang Pedoman pencegahan dan pengendalian Infeksi di rumah sakit dan fasilitaskesehatan lainnya Surat Keputusan Direktur Utama RSAB Harapan Kita Nomor : HK.00.06.108 tentang Sentralisasi Pelayanan Sterilisasi di RSAB Harapan Kita . Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta 2009.

Pedoman CSSD

LAMPIRAN 2

DAFTAR ALAT YANG DISTERILKAN DENGAN SUHU RENDAH NO

4

NAMA / JENIS ALAT Gun Pullsthrough GIA 60 (set) Gun Pullsthrough GIA 80 (set) Silikon Slang Shunting Suction Plastik

5

Pen Rose

Untuk Drain

6

Prolene Mesh

Untuk operasi Ompholocel

7

Ureter Kateter

8

Karet Kecil

Untuk operasi Histerektomy, Perlengkapan, operasi Urologi Untuk operasi Thoracotomy

9

Injector Ligasi

Untuk operasi Endoscopy

10

Injector Balon Dilatasi

Untuk operasi Endoscopy

11

Breathing System Adult Breathing System Paed

Untuk Baging pasien transfer ke ruangan lain Untuk Baging pasien transfer ke ruangan lain

1 2 3

12

FUNGSI / KEGUNAAN

Untuk operasi Pullthrough Untuk operasi Pullthrough Untuk operasi Colostomy, Hernia, Umbilikal, Yeyusnotomy Untuk Suction operasi anak/bayi

CARA UJI KELAYAKAN Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional

CARA STERILISASI ETO

ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO

PIC

PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA

EVIDENCE BASE REFERENCE Pengalaman Klinis

Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis

NO

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

NO

28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

NAMA / JENIS ALAT

Cap vacum Kabel Plastik Canul Gudel Pena Kabel couter Conecting Slang endoscopy Com plastic Tabung kultur Graspin forsep Cap lampu Agraf Prigmen

NAMA / JENIS ALAT

Strepler Grasping bipolar Gunting monopol Kabel laparascopy Grasping bengkok Troikat disposibel Grasping tajam Buaya besar Punture Drasping histero Jarum peres Canul irigasi

CARA UJI KELAYAKAN

CARA STERILISASI

PIC

EVIDENCE BASE REFERENCE Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis

Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional

ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO

PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA

CARA UJI KELAYAKAN

CARA STERILISASI

PIC

EVIDENCE BASE REFERENCE

Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional

ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO

PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis

40 41 42

Tongkat laparascopy Relation cateter Sikat papsmir (alat baru)

NO

NAMA / JENIS ALAT

43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

Tabung suction Pompa Mandrin Humidyfire Mikro motoe S Mikro met on Com Respiratory Mata bor Tip putih, tip biru, tip kuning Penggaris Slang penyambung nepro Benang Alat poles gigi Indo box

NO

NAMA / JENIS ALAT

Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional

ETO ETO ETO

PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis

CARA UJI KELAYAKAN

CARA STERILISASI

PIC

EVIDENCE BASE REFERENCE

Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional

ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO

PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis

CARA UJI KELAYAKAN

CARA STERILISASI

PIC

EVIDENCE BASE REFERENCE

57

Penlok

Uji visual dan fungsional

ETO

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

5

Mouth

Uji visual dan fungsional

ETO

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

59 60 61 62

Tempat sisir Histroakril Sikek Jelly

Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional

ETO ETO ETO ETO

PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis

63 64 65 66 67 68 69 70

NO

71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85

NO

86 87

Slang shuting Set bor kepala Tri way Endo black Band sitter Busi Kabel besi Mayoma bor

NAMA / JENIS ALAT

Nefrostomy LM Prigmen Jekselis Adukan semen plastik Indoscopy Benang wasis Senar Slang scris Grasping gigi Perlak Kateter (barang baru-ekspayer) Astopix bayi Catheter merah Grasping tumpul

NAMA / JENIS ALAT

Endo bag kecil Sistofix

Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional

ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO

PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis

CARA UJI KELAYAKAN

CARA STERILISASI

PIC

Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional

ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO ETO

PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA

EVIDENCE BASE REFERENCE Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis

Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional

ETO ETO ETO

PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis

CARA UJI KELAYAKAN

CARA STERILISASI

PIC

Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional

ETO ETO

PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA

EVIDENCE BASE REFERENCE Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis

88 89 90 91 92 93

Meuline Pentros Biopsy gaster Corong Wacis Aseter

Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional

ETO ETO ETO ETO ETO ETO

PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis Pengalaman Klinis

LAMPIRAN 1

DAFTAR ALAT YANG DISTERILKAN DENGAN SUHU TINGGI (STEAM) NO

NAMA / JENIS ALAT

CARA UJI KELAYAKAN

CARA STERILISASI

PIC

EVIDENCE BASE REFERENCE

1

Set partus

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

2

Bak spuit

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

3

Heating Up

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

4

Hak Besar

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

5

Inspeculo

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

6

Korentang set

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

7

Vena sectie

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

8

Speculum

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

9

Tong spatel

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

10

Set angkat jahit

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

11

Exerpatie

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

12

Kom kecil

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

13

Tampon tang

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

14

Kogel tang

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

15

Bengkok

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

16

Com kecil

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

17

Com sedang

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

18

Com besar

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

19

Com tutup

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

CARA UJI KELAYAKAN

CARA STERILISASI

20

Jarum fungsi

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

EVIDENCE BASE REFERENCE Pengalaman Klinis

21

Koher

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

22

Uterus sonde

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

23

Botol obat

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

24

Pinset

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

25

Gunting

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

26

Pisau

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

NO

NAMA / JENIS ALAT

PIC

27

Set OPU

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

28

Konektor

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

29

Transduser

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

30

Set ET

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

31

Botol lab

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

32

Set HSG

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

33

Arteri Klem

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

34

Set BMP

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

35

Set LP

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

36

Set ganti luka

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

37

Vena sectie

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

38

Set mandi

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

39

Set dower

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

40

Tong spatel

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

CARA UJI KELAYAKAN

CARA STERILISASI

41

Set umbilikal

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

EVIDENCE BASE REFERENCE Pengalaman Klinis

42

Konektor

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

43

Set infus

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

44

Bugie

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

45

Exerpatie

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

46

Mogek

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

47

Set pelastik

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

NO

NAMA / JENIS ALAT

PIC

48

Sectio

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

49

Set apendik

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

50

Linen set OK

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

51

Set syaraf

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

52

Set pomoroy

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

53

Garisan

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

54

Set tracheotomy

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

55

Tonsil

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

56

Bedah syaraf

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

57

Set curet

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

58

Set HPP

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

59

Kassa kecil

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

60

Kassa sedang

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

61

Kassa besar

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

CARA UJI KELAYAKAN

CARA STERILISASI

62

Tampon roll

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

EVIDENCE BASE REFERENCE Pengalaman Klinis

63

Kapas lidi

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

64

Roll Gas

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

65

Kapas sublimat

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

66

Kapas gigi

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

67

Depper kacang

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

68

Extray sedang

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

NO

NAMA / JENIS ALAT

PIC

69

Extray besar

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

70

Duk rapat kecil

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

71

Duk rapat besar

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

72

Duk lobang kecil

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

73

Waslap

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

74

Handuk lap tangan

Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

LAMPIRAN 3

DAFTAR ALAT SINGLE-USE YANG DI RE-USE

NO

NAMA / JENIS ALAT

FUNGSI / KEGUNAAN

1

Trocard Laparoscopy

Untuk operasi Laparoscopy

JUMLAH RE-USE MAXIMAL 3x

CARA UJI KELAYAKAN

CARA STERILISASI

PIC

EVIDENCE BASE REFERENCE

Uji visual dan

EO

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

EO

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

fungsional 2

Hepafix Luer Lock 17G

Untuk Biopsi Hepar

3x

Uji visual dan fungsional

LAMPIRAN 4

DAFTAR ALAT DISTERILKAN SEWAKTU

NO

1

NAMA / JENIS ALAT Set Mata

FUNGSI / KEGUNAAN

Untuk operasi mata

2

Set orthopedi

Untuk operasi orthopedic

3

Set Kuret

4

Set Laparascopy

Untuk Operasi Laparascopy

CARA UJI KELAYAKAN Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional

CARA STERILISASI ETO

PIC

PJ.ALAT UNIT KERJA

EVIDENCE BASE REFERENCE Pengalaman Klinis

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

5

Set Telinga

Untuk Operasi fTelinga

6

Set Dawo

Untuk Operasi

7

Set Shunting

Untuk Operasi

8

Set Saraf

Untuk Operasi bagian Syara

9

Bor Kepala

Untuk Operasi

10

Plate Scrue

Untuk Operasi

11

Mesa Tesa

Untuk Operasi

12

Miectomy

Untuk Operasi

13

Bor Tangan

Untuk Operasi

NO

NAMA / JENIS ALAT Bor Craniofacial

Untuk Operasi

15

Pomoroy

Untuk Operasi

16

Set Insisi

Untuk Operasi

17

5 set Sirkulasi

Untuk Operasi

18

Set Trancheostomy

19

Set Palato Biasa

Untuk Operasi Tracheostomy Untuk Operasi

14

FUNGSI / KEGUNAAN

Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

CARA UJI KELAYAKAN Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional Uji visual dan fungsional

CARA STERILISASI STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

EVIDENCE BASE REFERENCE Pengalaman Klinis

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

STEAM

PJ.ALAT UNIT KERJA

Pengalaman Klinis

PIC

LAMPIRAN 1. Sarana dan Peralatan Sterilisasi di Instalasi Steriliasi Pusat

-

Area Kotor Mesin Washer desinfector & Mesin pengering selang

Sink (Bak perendaman Instrumen)

-

Area Bersih

Mesin Sterilisator Steam/ Uap

-

Mesin Sterilisasi Formaldehyde

Mesin Sterilisator Ethylene Oxide Gas

- Mesin Sterilisasi Plasma

-

-

Mesin Potong Pouches

Persiapan Sterilisasi

- Mesin labelling

-

Lemari Instrumen

-

Alat Incubator

- Alat Incubator Autoreader

-

Lemari Linen

-

Rak Instrumen Steril

-

-

Pintu (

Alat Hudidifire (Penyeimbang Kelembaban)

Counter) distribusi

l

-

Trolly distribusi alat steril

LAMPIRAN 2.

Alat Uji Kehandalan Mesin



Uji Bowie Dick mesin Steam (Comply 3M BD Type Test Pack)

Bentuk Bowidick Sebelum Sretil

Bentuk Bowidick Setelah Sretil

LAMPIRAN 3.

Indikator Sterilisasi

-

Indikator Eksternal

-

-

SteamPouches

- Mesin Plasma pouches

Autoclacve Tape

- Label

-

Indikator Internal 

Mesin Steam Indikator Class 4

Indikator Class 5

DECONTAMINASI DAN BUKTI CHECKLIST UJI KELAYAKAN ALAT

NO

TG L

UANG AN JENIS ALAT

1 1 DES 14 Widuri

PROSES DECONT PETUGAS LAT BERSIH/ LAT KERING/KELENTURAN:KETAJAMAN: ALAT WARNA : KELAYAKAN: KEMAMPUAN KEUTUHAN: LINEN YANG DECONT KOTOR/ADA BASAH/ LENTUR/ TAJAM/ BERKARAT/BENING/LAYAK PAKAI/ MENJEPIT: YA/ TIDAK AKAN DIKEMAS MULAI SELESAI DARAH ADA AIR TIDAK TIDAK TIDAK BURAM TIDAK YA/TIDAK UTUH/ROBEK 1 8,01 8,16 April Bersih Kering Tidak Layak Pakai 2 Tajam Ya √ √ √ √ 1 √ √ √ √ 1 √ √ √ √ 1 √ √ √ √

J ML

Bak Kosong TT + com Com tutup Bak Spuit Com kecil

2 1 DES 14 Kenanga H.Up

4

8,17

8,32

April













3 1 DES 14 Mawar

H.Up

1

9,06

9,21

April













4 1 DES 14 Gambir

Bak Kosong

2

9,06

9,21

April









5 1 DES 14 UGD

Hecting

1

9,22

9,37

April













6 1 DES 14 Melati

H.Up

1

9,38

9,53

April













7 1 DES 14 P.Kebidan C.Bebek Kcl

13

9,54

10,09

April









Ya

C. Be be k bsr

11











Com tutup kcl 1









Uterus Sonde

2









kogel Tang

2











Pinset

7











Tampon

8











Gunting

6









B.spuit

1











CATATAN: Jika instrumen yang dalam pelaksanaan uji visual tidak memenuhi persyaratan  maka instrumen akan di dekontaminasi ulang/dikembalikan ke ruangan. Jakarta, Desember 2014 Monitoring CSSD

Mengetahui, Pengelola Urusan CSSD

HASIL SASARAN M UTU PENSTERILAN ALAT MESIN NO.1 NILAI SASARAN MUTU NO

Mat Salan TANGGAL

CYCLE

JAM

RUANG-

N AM A ALA T

PENERI-

AN

YG DISTERILKAN

MAAN I

23 Des 14

JML

N O. BU NDE L S UHU ,TE KA NAN DAN

DAN WAKTU

JAM STERIL MULAI SELESAI

OPERATOR Test Bowidick

Zharfan

HASIL INDIKATOR AUTOCLAVE TAPE

Suhu : 135 ◦C Tekanan : 2,1

7,36

8,09

LABEL

KEMASAN

INDICATOR BOWI-

Nathalia Candra W SASARAN MUTU

ATTEST BAIK BURUK

INTERNAL DICK baik

Sasaran mutu tercapai 100 %

KET

EVALUASI PEMAKAIAN MESIN EO D AN INDICATORNYA BULAN OKTOBER 2014 JAM NO

TGL STERIL

JML

SAT

MULAI

INDICATOR

SELESA CHEMI

LABE

I

CAL

L

PETUGA

ATTEST

S

1

03/10/2014

162

Bh

20.41

07.00

BAIK

BAIK

BAIK

Dhimas

2

06/10/2014

120

Bh

18.05

07.30

BAIK

BAIK

BAIK

Tri

3

07/10/2014

162

Bh

19.00

07.30

BAIK

BAIK

BAIK

Tri

4

08/10/2014

113

Bh

17.00

07.00

BAIK

BAIK

BAIK

Budi

5

10/10/2014

87

Bh

17.00

07.30

BAIK

BAIK

BAIK

Dhimas

6

13/10/2014

182

Bh

18.00

07.00

BAIK

BAIK

BAIK

Dhimas

7

15/10/2014

114

Bh

14.30

20.30

BAIK

BAIK

BAIK

Zharfan

8

17/10/2014

141

Bh

14.10

21.10

BAIK

BAIK

BAIK

Dhimas

9

19/10/2014

32

Bh

14.10

21.10

BAIK

BAIK

BAIK

Budi

10

21/10/2014

102

Bh

19.30

07.30

BAIK

BAIK

BAIK

dHIMAS

11

22/10/2014

116

Bh

17.00

07.00

BAIK

BAIK

BAIK

Zharfan

12

24/10/2014

130

Bh

14.50

21.50

BAIK

BAIK

BAIK

Tri

13

27/10/2014

123

Bh

14.30

21.30

BAIK

BAIK

BAIK

Budi

14

29/10/2014

149

Bh

21.00

07.30

BAIK

BAIK

BAIK

Dhimas

15

30/10/2014

61

Bh

19.05

07.00

BAIK

BAIK

BAIK

Dhimas

16

31/10/2014

120`

Bh

20.40

07.00

BAIK

BAIK

BAIK

Ulfa

1794

Bh

TOTAL

Jakarta, November 2014

Monitoring CSSD

Penanggung Jawab CSSD

Mat Salan  NIP 19580602 198209 1 001 Ka ISS&CSSD

Udarto SE, MM  NIP 19580831 1980031004

LAPORAN HASIL PENCATATAN INDICATOR AUTOCLAVETAPE / LABEL BULAN : NOVEMBER 2014 N O

Tanggal

Jumlah Alat Yang Disterilkan

Satuan

Cycle

Mesi n No

No Bendel

Jam Start

Quality Kontrol Indikator

Petugas

1

12/11/2014 TOTAL

50 50

Set Set

2

1

73 s/d 121

09.30  – 10.15

Baik

Dhimas

1

13/11/2014

55

Set

2

1

38 s/d 92

09.45  – 10.25

Baik

Dhimas

2

13/11/2014

30

Set

3

1

93 s/d 126

11.00  – 11.40

Baik

Dhimas

TOTAL

85

Set

15/11/2014

46

Set

2

1

1 s/d 46

09.40 – 10.20

Baik

Zharfan

TOTAL

46

Set

1

17/11/2014

91

Set

2

1

1 s/d 91

09.25 – 10.05

Baik

Ulfa

2

17/11/2014

83

Set

3

1

226 s/d 303 11.45  – 12.25

Baik

Ulfa

TOTAL

174

Set

1

19/11/2014

7

Set

2

1

Baik

Dhimas

2

19/11/2014

62

Set

3

1

38 s/d 44, 09.30 – 10.10 51 155 s/d 216 15.56  – 16.34

Baik

Zharfan

3

19/11/2014

102

Set

4

1

241 s/d 342 18.10  – 18.50

Baik

Zharfan

TOTAL

171

Set

1

20/11/2014

36

Set

2

1

188 s/d 224 10.45  – 11.30

Baik

Dhimas

2

20/11/2014

14

Set

3

1

318 s/d 331 12.05  – 12.55

Baik

Tri

TOTAL

50

Set

22/11/2014

59

Set

2

1

46 s/d 105

9.17  – 9.57

Baik

Zharfan

TOTAL

59

Set

1

24/11/2014

106

Set

2

1

67 s/d 172

10.40  – 11.20

Baik

Tri

2

24/11/2014

18

Set

3

1

208 s/d 225 11.47  – 12.27

Baik

Dhimas

TOTAL

124

Set

1

26/11/2014

9

Set

2

1

59 s/d 67

10.00 – 10.40

Baik

Zharfan

2

26/11/2014

3

Set

3

1

131, 132, 150

12.02 – 12.42

Baik

Zharfan

TOTAL

12

Set

1

1

LAPORAN HASIL PENCATATAN INDICATOR AUTOCLAVETAPE / LABEL BULAN : NOVEMBER 2014 N O

Tanggal

Jumlah Alat Yang Disterilkan

Satuan

Cycle

Mesin No

1 2

27/11/2014 27/11/2014

53 33

Set Set

2 3

1 1

TOTAL

86

Set

29/11/2014

48

Set

2

1

1 s/d 48

TOTAL

48

Set

30/11/2014

55

Set

3

1

59 s/d 113

TOTAL

55

Set

1

1

No Bendel

Jam Start

Quality Kontrol Indikator

Petugas

Baik Baik

April Zharfan

09.29 – 10.20

Baik

Zharfan

10.59 – 11.25

Baik

Budi

1 s/d 53 11.42 – 12.11 142 s/d 174 12.19  – 13.00

Jakarta, 03 Desember 2014 Penanggung Jawab CSSD

Monitoring CSSD

Mat Salan  NIP 19580602 198209 1001

Ka ISS&CSSD

Udarto SE, MM  NIP 19580831 1980031004

PENGONTROLAN MESIN AUTOCLAVE DENGAN BOWIDICK NOVEMBER 2014

1

01/11/2014

BD P6

Mesin Nomor  2 3

2

02/11/2014

BD P6

3

03/11/2014

4

No

Tanggal

Program

HASIL Operator  

Tanda Tangan

Ket

Baik Baik

Zharfan Zharfan

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

2 3

Baik Baik

Win Win

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

P4 BD

1 2

Baik Baik

Ulfa Ulfa

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

04/11/2014

BD P6

2 3

Baik Baik

Ulfa Ulfa

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

5

05/11/2014

BD P6

2 3

Baik Baik

Ulfa Ulfa

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

6

06/11/2014

BD P6

2 3

Baik Baik

Ulfa Ulfa

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

7

07/11/2014

BD P6

2 3

Baik Baik

Ulfa Ulfa

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

8

08/11/2014

BD P6

2 3

Baik Baik

Kiki Kiki

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

9

09/11/2014

BD P6

2 3

Baik Baik

Ulfa Ulfa

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

10

10/11/2014

BD P6

2 3

Baik Baik

Ulfa Ulfa

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

11

11/11/2014

BD P6

2 3

Baik Baik

Kiki Ulfa

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

12

12/11/2014

P4 P6

1 3

Baik Baik

Dhimas Dhimas

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

13

13/11/2014

P4 BD

1 2

Baik Baik

Dhimas Dhimas

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

14

14/11/2014

BD P6

2 3

Baik Baik

Ulfa Ulfa

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

15

15/11/2014

P4 P6

1 3

Baik Baik

Kiki Kiki

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

16

16/11/2014

BD P6

2 3

Baik Baik

Elas Elas

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

17

17/11/2014

P4 BD

1 2

Baik Baik

Ulfa Ulfa

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

18

18/11/2014

BD P6

2 3

Baik Baik

Ulfa Ulfa

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

19

19/11/2014

P4 P6

1 3

Baik Baik

Ulfa Ulfa

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

20

20/11/2014

P4 BD

1 2

Baik Baik

Ulfa Ulfa

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

21

21/11/2014

BD P6

2 3

Baik Baik

Dhimas Dhimas

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

22

22/11/2014

P4 P6

1 3

Baik Baik

Zharfan Zharfan

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

23

23/11/2014

BD P6

2 3

Baik Baik

Ulfa Ulfa

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

24

24/11/2014

P4 BD

1 2

Baik Baik

Kiki Kiki

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

25

25/11/2014

BD P6

2 3

Baik Baik

Zharfan Zharfan

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

26

26/11/2014

P4 P6

1 3

Baik Baik

Zharfan Kiki

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

27

27/11/2014

P4 BD

1 2

Baik Baik

Kiki Kiki

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

28

28/11/2014

BD P6

2 3

Baik Baik

Zharfan Zharfan

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

29

29/11/2014

P4 P6

1 3

Baik Baik

Tri Aprilia

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik

30

30/11/2014

P4 BD

1 2

Baik Baik

Zharfan Zharfan

Perubahan warna merata, mesin berfungsi dengan baik Jakarta, Desember 2014

Monitoring CSSD

Penanggung Jawab CSSD

Mat Salan  NIP 19580602 198209 1 001 Ka ISS&CSSD

Udarto SE, MM  NIP 19580831 1980031004

TEST MESIN UNTUK MENETRALISIR UAP/ STEAM

TANGGAL

MESIN NO.

PROGRAM

JAM

JAM

MESIN

STAR

SELESAI

PETUGAS

1 DES 2014

1

P1

07.30

08.10

KIKI

2 DES 2014

2

P1

07.00

07.35

ZHARFAN

3 DES 2014

1

P1

07.45

08.15

KIKI

4 DES 2014

2

P1

07.10

07.45

ZHARFAN

5 DES 2014

2

P1

07.32

08.12

KIKI

6 DES 2014

3

P1

08.00

08.40

APRILLIA

7 DES 2014

3

P1

07.30

08.10

DHIMAS

8 DES 2014

2

P1

07.46

08.16

ZHARFAN

9 DES 2014

2

P1

07.45

08.10

KIKI

10 DES 2014

1

P1

07.20

08.00

ULFA

11 DES 2014

2

P1

07.10

07.45

ZHARFAN

12 DES 2014

3

P1

08.00

08.40

ULFA

13 DES 2014

1

P1

08.02

08.36

APRILLIA

14 DES 2014

2

P1

07.20

08.00

ULFA

15 DES 2014

1

P1

08.26

09.10

ZHARFAN

Mengetahui, Pengelola Urusan CSSD

Mat Salan

Jakarta, Desember 2014 Monitoring CSSD

Nathalia Candra W

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF