PEDOMAN PELAYANAN AKUNTANSI

October 11, 2017 | Author: Dhana Setiawan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

PEDOMAN PELAYANAN AKUNTANSI...

Description

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU NOMOR : /SK/DIRUT/XII/2014 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN BAGIAN AKUNTANSI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU Menimbang

: a. Bahwa untuk mewujudkan pengelolaan bagian Akuntansi yang baik di Rumah Sakit Mardi Rahayu perlu dibuat pengaturan pelayanan di Bagian Akuntansi Rumah Sakit Mardi Rahayu b Bahwa sehubungan dengan huruf a di atas, perlu ditetapkan Pedoman . Pelayanan dengan Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Mardi Rahayu.

Mengingat

: 1 . 2 . 3 . 4 .

Menetapkan Kesatu

Standar Akuntansi Keuangan per 1 September 2007 Pedoman Akuntansi Rumah Sakit Non- Pemerintah yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia tahun 2004 Keputusan Pengurus Yayasan Kristen Kesejahteraan Mardi Rahayu Nomor : 84/YKKMR/I/X-2010 tentang : Revisi Organisasi dan Tata Kerja RS Mardi Rahayu. Peraturan Perusahaan Yayasan Kristen Kesejahteraan Mardi Rahayu.

MEMUTUSKAN : : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS MARDI RAHAYU TENTANG PEDOMAN PELAYANAN BAGIAN AKUNTANSI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU.

Kedua

: Pedoman Pelayanan Bagian Akuntansi Rumah Sakit Mardi Rahayu sebagaimana terlampir digunakan sebagai acuan dalam pengelolaan pelayanan di Bagian Akuntansi Rumah Sakit Mardi Rahayu.

Ketiga

: Keputusan ini berlaku sejak tanggal : 1 Desember 2014 dan dengan diberlakukannya keputusan ini maka ketetapan / keputusan yang telah berlaku sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.

Keempat

: Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Kudus Pada tanggal: 1 Desember 2014 Plt. Direktur Utama

PEDPEL/AKT/02/RO

Dr. Khrisna Nugraha Widjaja LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU NOMOR: : /SK/DIRUT/XII/2014 TANGGAL : 1 Desember 2014 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit sebagai salah satu ujung tombak dunia kesehatan, harus selalu meningkatkan fasilitasnya baik dibidang peralatan, penunjang medis maupun sumber daya manusia agar mendapatkan kepercayaan masyarakat. Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus sebagai rumah sakit swasta juga tetap melakukan berbagai peningkatan, karena masyarakat saat ini membutuhkan kesembuhan secara klinis dan psikis, sehingga merasa aman dan nyaman selama berada di rumah sakit. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan perlu dilakukan perbaikan diberbagai bidang di rumah sakit, tidak hanya pada bidang yang berhubungan langsung dengan pasien. Berdasarkan strategic dan business plan RS. Mardi Rahayu yang bertujuan agar RS. Mardi Rahayu menjadi Rumah Sakit dengan Center of Excelence (COE) untuk Trauma Center dan Stroke Center, dan mengacu pada visi RS. Mardi Rahayu yang berbunyi : ”Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Berdasarkan Kasih di Jawa Tengah “, maka perlu dilakukan pembenahan, efisiensi dan pengembangan disetiap bagian di rumah sakit. Perencanaan anggaran secara efisien dan efektif adalah salah satu strategi untuk menghasilkan harga jual yang kompetitif dengan rumah sakit yang lain. Pertumbuhan dan persaingan dunia kesehatan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pasien mengharuskan RS. Mardi Rahayu untuk memandang jauh ke depan guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mempengaruhi perkembangan RS. Mardi Rahayu. Setiap Rumah Sakit dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu memiliki impian untuk mencapai beberapa tujuan antara lain melayani kepentingan masyarakat, mencapai pertumbuhan yang pesat dan menjaga serta mempertahankan kelangsungan hidup Rumah Sakit. Pengaruh lingkungan dan perkembangan suatu Rumah Sakit yang semakin kompleks mengakibatkan tugas manajemen puncak dalam mencapai tujuan perusahaan semakin sulit dan kompleks pula. Untuk mengatasi hal tersebut maka RS. Mardi Rahayu harus mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk tujuan pengambilan keputusan. Sehubungan dengan itu peranan akuntansi pun semakin dibutuhkan terutama untuk memperoleh informasi tersebut. B. TUJUAN PEDOMAN 1. Tujuan Umum PEDPEL/AKT/02/RO

Tersedianya Pedoman Pelayanan Bagian Akuntansi Rumah Sakit Mardi Rahayu. 2. Tujuan Khusus Tersajinya laporan keuangan yang dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan dapat dipertanggung jawabkan validitas angka – angka yang tersaji didalamnya sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen C. RUANG LINGKUP PELAYANAN 1. Akuntansi umum: A. Penyusunan laporan keuangan - Melakukan penjurnalan semua transaksi kas / bank masuk - Melakukan penginputan semua transaksi keuangan kedalam program - Pembuatan laporan Aktivitas Laporan Keuangan - Pembuatan laporan Analisa Rasio - Pembuatan laporan Biaya besar - Pembuatan laporan potongan dan gratis YKK, YBPM, Purna Tugas, dan GKMI - Pembuatan laporan Hutang Obat dan Hutang Logistik - Pembuatan laporan Yayasan Kristen Kesejahteraan - Pembuatan laporan Status report B. Pembuatan laporan pajak - Membuat Bukti potong untuk PPh 21,23, 4 (2), - Membuat SPT masa PPh 21 dan SPT tahunan PPh 21 karyawan dan jasa dokter, 23, 25, pasal 4(2), dan PPN 2. Akuntansi Biaya A. Perhitungan jasa dokter umum dan jasa dokter spesialis - Perhitungan jasa dokter UGD, EKG, endoscopy, CT scan, MRI, ICU, Terapi Alergi, Hemodialisa, Treadmill, Medical check up - Perhitungan jasa dokter RO dan Lab B. Perhitungan HPP obat - HPP gudang induk - HPP apotek - HPP balai pengobatan - HPP radiologi - HPP laborat - HPP kamar bedah - HPP griya cantik Esther C. Perhitungan HPP logistik D. Melakukan Perhitungan laba rugi balai pengobatan / Klinik E. Melakukan penjurnalan semua transaksi Kas / Bank Keluar F. Melakukan inventarisasi aset Rumah Sakit Mardi Rahayu D. BATASAN OPERASIONAL 1. Akuntansi umum: A. Penyusunan laporan keuangan 1) Melakukan penjurnalan semua transaksi kas / bank masuk Melakukan fungsi penjurnalan BMC, BMY, BMI, BMA, BMF, BML, BMB, BMQ, BMD, BMN, BME, BMA

2) Melakukan penginputan semua transaksi keuangan kedalam program

PEDPEL/AKT/02/RO

Melakukan fungsi penginputan BKK, BMC, BKC, BMY, BMI, BKI, BMA, BMF, BKF, BKL, BML, BMB, BKB, BMQ, BKD, BMD, BKN, BMN, BME, BMA, BKE, BMO, KKY, KMY 3) Pembuatan laporan Aktivitas Laporan Keuangan Melakukan fungsi pembuatan laporan neraca dan laba rugi rumah sakit 4) Pembuatan laporan Analisa Rasio Melakukan fungsi pembuatan laporan analisa rasio yang meliputi Current Ratio, Cash Ratio, Quick Ratio, Total Debt to Equity Ratio, Total Debt to Total Capital Assets, Total Assets Turnover, Working Capital Turnover, Gross Profit Margin, Operating Income Ratio, Operating Ratio, Net Profit Margin, Earning Power of Total Investment, Net Earning Power Ratio (ROI) 5) Pembuatan laporan Biaya besar Melakukan fungsi pembuatan laporan biaya besar rumah sakit untuk mengontrol biaya besar dalam satu bulan 6) Pembuatan laporan potongan dan gratis YKK, YBPM, Purna Tugas, dan GKMI Melakukan fungsi pembuatan laporan potongan dan gratis YKK, YBPM, Purna Tugas, dan GKMI untuk mengontrol biaya potongan dan gratis rumah sakit 7) Pembuatan laporan Hutang Obat dan Hutang Logistik Melakukan fungsi pembuatan laporan Hutang Obat dan Hutang Logistik untuk melakukan control hutang rumah sakit kepada pihak supplier 8) Pembuatan laporan Yayasan Kristen Kesejahteraan Melakukan fungsi pembuatan laporan neraca dan laba rugi yayasan 9) Pembuatan laporan Status report Melakukan fungsi pembuatan laporan Status report untuk memperkirakan beban pajak yang harus dibayar oleh rumah sakit B. Pembuatan laporan pajak 1) Membuat Bukti potong untuk PPh 21,23, 4 (2) Melakukan fungsi pembuatan bukti potong pajak PPh 21 atas penghasilan karyawan, pajak penghasilan PPh 23 atas penyerahan jasa, penghasilan PPh 4 (2) dari sewa tanah atau bangunan, secara bulanan 2) Membuat SPT masa PPh 21 dan SPT tahunan PPh 21 karyawan dan jasa dokter, 23, 25, pasal 4(2), dan PPN Melakukan fungsi pembuatan SPT masa PPh 21 dan SPT tahunan PPh 21 karyawan dan jasa dokter, pajak penghasilan PPh 23 atas penyerahan jasa, penghasilan PPh 4 (2) dari sewa tanah atau bangunan 23, PPh Badan pasal 25, dan PPN. 2. Akuntansi Biaya A. Perhitungan jasa dokter umum dan jasa dokter spesialis Melakukan perhitungan jasa dokter atas tindakan UGD, EKG, endoscopy, CT scan, MRI, ICU, Terapi Alergi, Hemodialisa, Treadmill, Medical check up Melakukan perhitungan jasa dokter Rontgen dan Laborat B. Perhitungan HPP obat 1) Melakukan perhitungan HPP gudang induk dengan melakukan pengecekan atas stok awal, pembelian barang, dan stok akhir gudang induk 2) Melakukan perhitungan HPP apotek dengan melakukan pengecekan atas stok awal, pembelian barang, dan stok akhir apotek PEDPEL/AKT/02/RO

C.

D.

E.

F.

3) Melakukan perhitungan HPP balai pengobatan dengan melakukan pengecekan atas stok awal, pembelian barang, dan stok akhir balai pengobatan 4) Melakukan perhitungan HPP radiologi dengan melakukan pengecekan atas stok awal, pembelian barang, dan stok akhir radiologi 5) Melakukan perhitungan HPP laborat dengan melakukan pengecekan atas stok awal, pembelian barang, dan stok akhir laborat 6) Melakukan perhitungan HPP kamar bedah dengan melakukan pengecekan atas stok awal, pembelian barang, dan stok akhir kamar bedah 7) Melakukan perhitungan HPP griya cantik Esther dengan melakukan pengecekan atas stok awal, pembelian barang, dan stok akhir griya cantik Esther. Perhitungan HPP logistik Melakukan perhitungan HPP logistik dengan melakukan pengecekan atas stok awal, pembelian barang, dan stok akhir logistik Melakukan Perhitungan laba rugi balai pengobatan / Klinik Melakukan Perhitungan laba rugi balai pengobatan / Klinik untuk mengetahui balai pengobatan mana yang paling menguntungkan Melakukan penjurnalan semua transaksi Kas / Bank Keluar Melakukan penjurnalan atas BKK, BKC, BKI, BKF, BKL, BKB, BKD, BKN, dan BKE Melakukan inventarisasi aset Rumah Sakit Mardi Rahayu Melakukan update terhadap aset dan memberikan penomeran pada aset baru Rumah Sakit Mardi Rahayu

E. LANDASAN HUKUM 1. Standar Akuntansi Keuangan per 1 September 2007 2. Pedoman Akuntansi Rumah Sakit Non- Pemerintah yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia tahun 2004 3. Keputusan Pengurus Yayasan Kristen Kesejahteraan Mardi Rahayu Nomor : 84/YKKMR/I/X-2010 tentang : Revisi Organisasi dan Tata Kerja RS Mardi Rahayu. 4. Peraturan Perusahaan Yayasan Kristen Kesejahteraan Mardi Rahayu.

BAB II STANDAR KETENAGAAN PEDPEL/AKT/02/RO

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA NO

NAMA JABATAN

PENDIDIKAN

SERTIFIKASI

JUMLAH KEBUTUHAN

1.

S1 Akuntansi / Manajemen S1 Akuntansi

Manajemen Keuangan atau Akuntansi Akuntansi

1 orang

S1 Akuntansi

Akuntansi biaya

1 orang

4.

Kepala bagian Akuntansi Sub Bagian Akuntansi Umum Sub Bagian Akuntansi biaya Staf Akuntansi Pembantu akuntansi

Memahami tentang akuntansi Memahami tentang Dasar Akuntansi

6 orang

5.

S1 Akuntansi / Manajemen SMA

2. 3.

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN No Kategori SDM Jumlah 1. Kepala bagian 1 Akuntansi 2. Sub Bagian Akuntansi 1 Umum 3. Sub Bagian Akuntansi 1 biaya 4. Staf Akuntansi 6 5. Pembantu akuntansi 2 C. PENGATURAN JAGA Waktu kerja di Bagian Akuntansi diatur sebagai berikut : Senin – Jumat : 07.30 – 14.30 Sabtu : 07.30 – 12.30

BAB III STANDAR FASILITAS PEDPEL/AKT/02/RO

1 orang

2 orang

A. DENAH RUANG

B. STANDAR FASILITAS No. Fasilitas 1. Ruang Kepala bagian Akuntansi 2. Ruang Kerja Akuntansi 3. Ruang Arsip 4. Penerangan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Peralatan Komputer Printer Telepon Lemari Arsip Meja Kerja Kursi kerja Filling cabinet Nagkas Papan Tulis AC

Jumlah 1 1 1 7 Jumlah 11 4 3 2 11 13 2 1 1 3

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN PEDPEL/AKT/02/RO

1. Akuntansi Umum A. Penyusunan Laporan Keuangan 1) Penjurnalan Transaksi Kas Masuk / Bank Masuk Petugas Akuntansi umum mendapatkan dokumen Kas Masuk dan Bank Masuk dari Kasir, kemudian melakukan pemeriksaan dengan bukti pendukung transaksi. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, petugas akuntansi melakukan penjurnalan dengan memberikan kode sesuai dengan terjadinya transaksi kas/ bank masuk tersebut : BMC, BMY, BMA, BMF, BML, BML, BMB, BMQ, BMD, BMN, BME, BMA, KKM. Petugas Akuntansi bagian penjurnalan kemudian menyerahkan dokumen ke petugas akuntansi bagian penginputan program. 2) Penginputan Semua Transaksi Keuangan ke Program Petugas akuntansi bagian penginputan program menerima semua jurnal transaksi kas / bank masuk dari petugas akuntansi umum dan semua jurnal transaksi kas/ bank keluar dari petugas akuntansi biaya. Setelah melakukan pemeriksaan dokumen, petugas Akuntansi menginput semua transaksi ke dalam program akuntansi dan menandatangani dokumen yang telah diinput ke program. 3) Pembuatan Laporan Aktivitas Laporan Keuangan Pada akhir periode (dalam satu bulan), petugas akuntansi bagian penginputan ke program akan melakukan penginputan untuk jurnal memorial, sekaligus melakukan pemeriksaan atas semua dokumen transaksi masuk dan keluar. Petugas akuntansi juga melakukan pengecekan dengan bagian keuangan untuk Hutang Pembelian Medis dan Hutang Pembelian Non Medis serta Piutang. Setelah itu Petugas akuntansi bagian penginputan ke program mengeprint laporan Neraca dan Laba Rugi Rumah Sakit dan menyerahkan pada Sub bagian Akuntansi Umum untuk diperiksa secara keseluruhan. Sub bagian Akuntansi umum memeriksa Laporan Neraca dan Laba Rugi Rumah Sakit, dan jika terdapat kesalahan segera memberikan koreksi sehingga petugas akuntansi dapat membetulkan dan memberikan laporan revisi. Kemudian Sub bagian Akuntansi umum akan membuat Laporan Aktivitas laporan keuangan yang berisi Laba Rugi dan Neraca RS. Mardi Rahayu. 4) Pembuatan Laporan Analisa Rasio Sub bagian Akuntansi akan melakukan analisa laporan keuangan rumah sakit dengan Rasio. Adapun Rasio yang digunakan untuk proses analisa laporan Keuangan adalah : Current Ratio, Cash Ratio, Quick Ratio, Total Debt to Equity Ratio, Total Debt to Total Capital Assets, Total Assets Turnover, Working Capital Turnover, Gross Profit Margin, Operating Income Ratio, Operating Ratio, Net Profit Margin, Earning Power of Total Investment, Net Earning Power Ratio (ROI). Adapun penjelasan atas masing-masing rasio beserta rumusnya dapat dilihat pada table sebagai berikut :

PEDPEL/AKT/02/RO

5) Pembuatan Laporan Biaya Besar Petugas Akuntansi Biaya akan memeriksa transaksi keluar dan mendokumentasikan kwitansi yang bernilai besar dan pada akhir periode (dalam satu bulan) akan menyerahkannya pada petugas akuntansi umum. Kemudian petugas akuntansi umum akan melakukan pemeriksaan antara program dengan kwitansi fisik dan membuat Laporan Biaya Besar Rumah Sakit sebagai alat kontrol dan evaluasi atas pengeluaranpengeluaran rumah sakit yang bernilai besar. 6) Pembuatan Laporan Gratis dan Potongan Petugas akuntansi umum mengambil data dari proses tarikan program untuk gratis dan potongan YKK, YBPM, Purna Tugas, dan GKMI. Kemudian petugas akuntansi umum akan melakukan kroscek dengan bagian personalia (SDM), setelah cocok maka petugas akuntansi umum segera membuat laporan gratis dan potongan kemudian diserahkan pada Sub bagian Akuntansi Umum untuk dilakukan pemeriksaan dengan program Akuntansi 7) Pembuatan Laporan Hutang Pembelian Medis dan Pembelian Non Medis Petugas akuntansi umum bagian penginputan jurnal ke program setelah selesai melakukan kroscek dengan bagian keuangan akan membuat laporan Hutang Pembelian Medis dan Hutang pembelian Non Medis dan menyerahkan kepada Sub bagian Akuntansi Umum PEDPEL/AKT/02/RO

untuk dilakukan pemeriksaan. Laporan Hutang Pembelian Medis dan Hutang pembelian Non Medis tersebut akan digunakan sebagai lampiran dalam Laporan Keuangan. 8) Pembuatan Laporan Yayasan Kristen Kesejahteraan Sub bagian akuntansi umum membuat Laporan Yayasan Kristen Kesejahteraan yang berisi laporan Necara, Laba rugi, dan juga biaya overhead sesuai format yang diminta oleh yayasan. 9) Pembuatan Laporan Status Report Sub bagian Akuntansi umum akan membuat Laporan Status Report untuk memperkirakan beban pajak yang masih harus dibayar oleh Rumah Sakit pada akhir periode pajak, serta memperhitungkan alokasi pembelian aktiva dan pengembangan rumah sakit dalam satu tahun laporan keuangan. B. Pembuatan Laporan Pajak 1) Pembuatan Bukti Potong PPh 21, 23, 4 (2)  Petugas Akuntansi umum bagian pajak akan mendapatkan data rekap pemotongan pajak untuk jasa dokter umum dan spesialis dari petugas akuntansi biaya. Petugas akuntansi umum memeriksa potongan pph 21 atas jasa dokter dengan tarif pasal 17, kemudian membuat bukti potong pph 21 atas jasa dokter  Petugas akuntansi umum bagian pajak membuat bukti potong PPh 23 untuk setiap penyerahan jasa dan bukti potong PPh ps 4(2) untuk sewa tanah atau bangunan 2) Pembuatan SSP Pph ps 21, Pph 23, Pph 4(2), Pph 25 Petugas akuntansi umum bagian pajak membuat bukti setoran pajak (SSP) untuk PPh pasal 21, 23, 4(2), dan 25 sebelum tanggal 10 setiap bulannya. Petugas akuntansi umum bagian pajak membuat bukti setoran pajak PPN sebelum tanggal 15 setiap bulannya. 3) Membuat SPT Masa PPh 21, 23,25,ps 4 (2), PPN  Dari bukti potong pph 21, 23, ps 4(2) karyawan dan jasa dokter tersebut, maka petugas akuntansi umum membuat SPT masa PPh ps 21 dan dilaporkan paling lambat tgl 20 Setiap bulannya  Petugas akuntansi umum membuat SPT masa PPh pasal 29 untuk dilaporkan ke KPP paling lambat pada akhir bulan april setiap tahunnya.  Petugas akuntansi umum bagian pajak memperoleh rekap atas Pajak dari Pembelian Medis (PPN Masukan) dan memperoleh data olahan dari petugas akuntansi biaya untuk PPN Keluar. Petugas akuntansi umum bagian pajak akan membuat laporan PPN dan dilaporkan paling lambat tgl 30 setiap bulannya 2. Akuntansi Biaya A. Perhitungan Jasa Dokter dan Jasa Dokter Spesialis Petugas Akuntansi biaya bagian pengecekan jasa dokter rawat jalan memeriksa jasa dokter atas UGD, EKG, Endoscopy, CT Scan, MRI, ICU, Terapi Alergi, Hemodialisa, Treadmill, MCU, Radiologi, Laboratorium, Gizi, Gigi, Psikolog, jasa dokter tamu dan jasa dokter tetap dari Nota Pelayanan. Sedangkan petugas akuntansi biaya bagian pengecekan jasa dokter rawat inap melakukan pengecekan lembar biru kuning rawat inap dengan program, kemudian membuat laporan jasa dokter spesialis dan jasa dokter umum. B. Perhitungan HPP Obat PEDPEL/AKT/02/RO

1) Perhitungan HPP Gudang Induk Petugas akuntansi biaya memeriksa faktur dan bukti penerimaan barang dari gudang induk, kemudian menyerahkan ke bagian keuangan. Selanjutnya pada akhir bulan petugas akuntansi biaya memeriksa pembelian program dengan pembelian versi keuangan, setelah data pembelian cocok, petugas akuntansi biaya akan meminta data penjualan gudang induk dari EDP, setelah itu akan dilakukan perhitungan HPP untuk Gudang Induk. 2) Perhitungan HPP Apotik Petugas apotik akan memberikan informasi data closing pada bagian EDP dan kemudian akan dilakukan pemeriksaan fisik barang dibandingkan dengan data program apotik. Setelah data pembelian dan penjualan apotik benar, petugas apotek akan menyerahkan data stok obat pada petugas akuntansi Biaya sebagai dasar untuk melakukan proses pengolahan HPP Apotik 3) Perhitungan HPP Balai Pengobatan Setiap awal bulan petugas akuntansi biaya akan mendapat laporan dari Balai Pengobatan (Mardi Wibowo, Mardi Utama, Mardi Nugraha dan Mardi Waluya) mengenai pemakaian obat Balai pengobatan, selanjutnya petugas akuntansi biaya akan memeriksa pengeluaran obat dari gudang induk ke Balai pengobatan tersebut apakah sudah sesuai dengan laporan pembelian Balai pengobatan. Jika terdapat selisih, petugas akuntansi biaya akan melakukan konfirmasi dengan pihak balai pengobatan, setelah data benar maka selanjutnya petugas akuntansi biaya akan melakukan proses pengolahan HPP Balai Pengobatan 4) Perhitungan HPP Radiologi Setiap akhir bulan petugas akuntansi biaya melakukan pemeriksaan fisik terhadap stock radiologi, kemudian petugas radiologi menyerahkan laporan stock obat pada petugas akuntansi biaya. Selanjutnya petugas akuntansi biaya akan memeriksa pengeluaran gudang induk untuk bagian radiologi apakah sesuai dengan data pembelian radiologi. Jika data sudah sesuai maka petugas akuntansi biaya akan memproses HPP bagian Radiologi 5) Perhitungan HPP Kamar Bedah Setiap akhir bulan petugas bagian kamar bedah menyerahkan laporan stock kepada petugas akuntansi biaya. Petugas akuntansi biaya kemudian memeriksa saldo awal, pembelian barang dari gudang induk, pemakaian barang dan saldo akhir untuk perhitungan HPP Kamar Bedah. 6) Perhitungan HPP Griya Cantik Esther Setiap akhir bulan bagian SPI melakukan pemeriksaan fisik stok obat bersama petugas Griya Cantik Esther, dan menyerahkan laporan kepada petugas akuntansi biaya. Selanjutnya petugas akuntansi biaya akan memeriksa saldo awal, pembelian dari gudang induk, pemakaian stock dan saldo akhir dalam rangka pembuatan HPP Griya Cantik Esther 7) Perhitungan HPP Logistik Petugas akuntansi umum memeriksa Pembelian barang Logistik antara permintaan dengan bukti penerimaan barang, jika terjadi ketidakcocokan maka petugas akuntansi umum akan mengkonfirmasi dengan bagian logistik sehingga dilakukan perubahan data pada program. Pembantu akuntansi umum akan melakukan pemeriksaan terhadap pengeluaran logistik antara permintaan barang dari ruangan dengan bukti pegeluaran PEDPEL/AKT/02/RO

barang dari logistik. Pada akhir bulan petugas EDP akan memberikan data penerimaan logistik yang terdiri dari pembelian yang langsung menjadi beban (non stock) dan pembelian stock serta data pengeluaran stock logistik. Dari Penerimaan logistik non stock dan pengeluaran logistik tersebut akan diberikan kode beban yang sesuai sebagai HPP Logistik 8) Melakukan Perhitungan Laba Rugi Balai Pengobatan Petugas akuntansi biaya melakukan perhitungan laba rugi balai pengobatan untuk mengetahui balai pengobatan mana yang paling menguntungkan, serta mengevaluasi setiap balai pengobatan yang ada setiap periode. 9) Melakukan penjurnalan atas transaksi kas/Bank Keluar Petugas akuntansi biaya mendapatkan dokumen dari kasir untuk pengeluaran kas dan bank, kemudian memberikan kode (melakukan penjurnalan) atas terjadinya transaksi : KKK ,BKC, BKI, BKF, BKB, BKD, BKN dan BKE. Selanjutnya petugas bagian akuntansi biaya akan menyerahkan pada petugas akuntansi umum bagian penginputan jurnal ke program. 10) Melakukan Inventarisasi Aset Rumah Sakit Mardi Rahayu Petugas akuntansi menerima data inventaris dari ruang perawatan kemudian akan dicocokkan dengan program pembelian non medis dan dari program akuntansi, untuk inventaris baru akan diberikan Label bernomor kemudian petugas akuntansi melakukan penempelan label tersebut pada barang bersama dengan petugas inventaris dari ruang perawatan. Untuk mutasi aset, petugas akuntansi menerima data dari bagian Sarana Prasara kemudian melakukan update pada pencatatan aktiva

BAB V PEDPEL/AKT/02/RO

LOGISTIK A. KEBUTUHAN ALAT TULIS KANTOR Pemenuhan akan kebutuhan alat tulis kantor dan cetakan dapat diperoleh dari Bagian Gudang Non Medis, dengan menggunakan form yang tersedia yaitu Form Permintaan Barang. Permintaan barang ke Bagian Gudang Medis dapat dilaksanakan pada hari : 1. Senin, alat tulis kantor 2. Rabu, kebutuhan barang padat 3. Jumat, kebutuhan barang cair Permintaan barang ke Bagian Gudang Non Medis harus diketahui Sub bagian terkait. Untuk pemenuhan kebutuhan barang di Gudang Non Medis dengan nilai nominal Rp. 3.000.000,00 ( tiga juta rupiah ) harus mendapat persetujuan dari Direktur terkait. B. KONSUMSI Pemenuhan kebutuhan untuk konsumsi karyawan diperoleh dari Bagian Gizi Karyawan. Permintaan kebutuhan konsumsi untuk rapat diperoleh dari Bagian Gizi Karyawan dengan Form Permintaan Barang dengan disertai jadwal, tempat dan jumlah peserta rapat. Apabila ada kunjungan dari pihak luar, misalnya dari kantor pajak, auditor, lembaga survey maka prosedur yang dilakukan sama. C. PROSEDUR PERMINTAAN 1. PERMINTAAN KE GUDANG NON MEDIS Prosedur permintaan barang ke Bagian Pembelian Non Medis adalah suatu permintaan alat tulis kantor dan barang-barang lain yang digunakan sebagai fasilitas penunjang bagi bagian Akuntansi, dan dibuat oleh staf Akuntansi dan diketahui oleh Sub Bagian dan Kepala bagian Akuntansi dan diserahkan ke Bagian Gudang Non Medis. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut : a. Staf Akuntansi menginput ke program permintaan barang Bagian Gudang Non Medis keperluan alat tulis kantor yang dibutuhkan untuk pelayanan terhadap karyawan pada formulir permintaan barang rangkap 2. b. Formulir permintaan diberikan pada petugas Bagian Gudang Non Medis untuk dilakukan pendataan. Sebagai bukti pengambilan maka formulir rangkap 1 (satu) diserahkan ke bagian Bagian Gudang Non Medis untuk pengambilan barang, sedangkan rangkap 2 (dua) disimpan sebagai arsip. 2. PERMINTAAN KE SEKSI GIZI KARYAWAN Prosedur permintaan ke Seksi Gizi Karyawan adalah suatu permintaan konsumsi untuk pelayanan pada saat adanya rapat dan kunjungan dari pihak luar, dibuat oleh Staf Akuntansi dan diserahkan ke Seksi Gizi Karyawan untuk dapat diberikan konsumsi sesuai permintaan dan standar yang telah ditetapkan. Adapun prosedurnya sebagai berikut : a. Staf Akuntansi mencatat keperluan konsumsi yang diperlukan untuk rapat dan kunjungan pada formulir permintaan rangkap 2 ( dua ) b. Formulir tersebut diberikan pada petugas Bagian Gizi Karyawan untuk dilakukan pendataan. Petugas Seksi Gizi Karyawan akan mengantarkan konsumsi ke bagian Akuntansi sesuai dengan jumlah permintaan pada tanggal yang telah ditentukan. PEDPEL/AKT/02/RO

BAB VI KESELAMATAN PASIEN

PEDPEL/AKT/02/RO

Bagian Akuntansi Rumah Sakit Mardi Rahayu mempunyai peran dalam meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit dengan mengikuti program 6 sasaran keselamatan pasien yang diterapkan oleh Rumah Sakit Mardi Rahayu, yaitu : 1. Ketepatan identifikasi pasien 2. Peningkatan komunikasi yang efektif 3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai ( HAM ) 4. Kepastian tepat – lokasi, tepat – prosedur, tepat pasien operasi 5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan 6. Pengurangan resiko pasien jatuh

BAB VII KESELAMATAN KERJA A. PENANGANAN KECELAKAAN KERJA PEDPEL/AKT/02/RO

Kecelakaan kerja di sini adalah kecelakaan yang terjadi saat karyawan berangkat dari rumah ke tempat kerja, kejadian di tempat kerja, dan dalam perjalanan dari tempat kerja ke rumah dengan rute yang sama. Bila terjadi kecelakaan kerja, karyawan yang bersangkutan / keluarga karyawan / rekan kerja melaporkan kepada sub bagian terkait untuk seterusnya dilaporkan ke Bagian SDM paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam. Penanganan kecelakaan akibat kerja dilakukan di UGD RS Mardi Rahayu. Apabila kecelakaan terjadi di luar RS Mardi Rahayu maka penanganan dapat dilakukan di fasilitas kesehatan terdekat untuk selanjutnya ditangani atau dirujuk ke RS Mardi Rahayu. B. PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI Alat pelindung diri yang digunakan oleh bagian Akuntansi adalah masker. Masker biasanya digunakan saat proses file-ing dokumen, mengingat dokumen yang ada di Akuntansi adalah dokumen lama yang kemungkinan besar mengandung debu. C. PROGRAM PEMERIKSAAN KESEHATAN 1. Pemeriksaan kesehatan prakerja Merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum karyawan bekerja di RS Mardi Rahayu, meliputi : pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan urine rutin, pemeriksaan kimia darah, kehamilan (khusus wanita), EKG, rontgen foto thorax. 2. Pemeriksaan kesehatan berkala Merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan setelah karyawan bergabung dengan RS Mardi Rahayu dilakukan secara berkala 1 (satu) tahun sekali dengan tujuan untuk mempertahankan derajat kesehatan yang setinggi – tingginya. Jenis pemeriksaan berkala disesuaikan dengan jenis jabatan dan kondisi ruang kerja. 3. Pemeriksaan kesehatan akhir masa kerja Merupakan pemeriksaan yang dilakukan sebelum karyawan purna tugas. 4. Pemeliharaan kesehatan karyawan Merupakan pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan kesehatan bagi karyawan yang sedang sakit.

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU

PEDPEL/AKT/02/RO

Bagian Akuntansi Rumah Sakit Mardi Rahayu melaksanakan program pengendalian mutu yaitu : 1. Pendidikan dan Pelatihan A. Pelaksanaan Mandatory Training - Basic Life Support - K3 - PPI & Hand Hygiene - Patient Safety - Customer Service - Mutu B. Pendidikan berkelanjutan 2. Sasaran mutu a. Ketepatan waktu penyelesaian laporan keuangan bulanan rumah sakit b. Ketepatan perhitungan laporan HPP bulanan Rumah Sakit

ABSTRAKSI DATA INDIKATOR MUTU BAGIAN AKUNTANSI UMUM Judul Indikator

PEDPEL/AKT/02/RO

: Ketepatan waktu penyelesaian laporan keuangan bulanan rumah sakit

Definisi Operasional Bagian/Unit Person In Charge Kebijakan Mutu Rasionalisasi Formula Kalkulasi

: Penyelesaian Laporan Keuangan (neraca, laba rugi, cashflow) maksimum tanggal 15 bulan berikutnya : Akuntansi Umum : Kepala Bagian Akuntansi : Efisiensi : Keterlambatan Laporan keuangan bulanan dapat menghambat pengambilan keputusan manajemen : Jumlah laporan keuangan yang selesai setiap tanggal 15 setiap bulan x 100 % jumlah laporan keuangan setiap tahun

Numerator

: Jumlah laporan keuangan yang selesai setiap tanggal 15 setiap bulan

Denominator

: Jumlah laporan keuangan setiap tahun

Kriteria inklusi

: Laporan Keuangan

Kriteria Eksklusi

: Laporan selain Laporan Keuangan

Metodologi Pengumpulan data

:

Tipe Pengukuran

Waktu Pelaporan

: Struktur (indicator ditetapkan atas respon time suatu pelaporan) : BKM(Bukti Kas Masuk), BKK (Bukti Kas Keluar), BBK (Bukti Bank keluar), BBM (Bukti Bank Masuk) : Tanggal 15 bulan berikutnya

Frekuensi Pelaporan

: Tahunan

Target Kinerja

: 90%

Jumlah Sampel

: Total populasi

Area Monitoring

: Akuntansi RS : Pedoman Pelayanan Akuntansi RS Mardi Rahayu KudusDir:

Sumber Data

Referensi

Concurrent (selama periode berjalan)

ABSTRAKSI DATA INDIKATOR MUTU BAGIAN AKUNTANSI BIAYA

PEDPEL/AKT/02/RO

Judul Indikator

:

Ketepatan perhitungan laporan HPP bulanan Rumah Sakit

Bagian/Unit

: Penyelesaian perhitungan HPP : Gudang Induk, Apotik, Laborat, RO, Kamar Bedah, Balai Pengobatan (bangsri, Jekulo, Kradenan, Welahan) , Griya Cantik Ester, dan HPP Pembelian Non Medis secara tepat dan sebelum tgl 13 setiap bulannya : Akuntansi Biaya

Person In Charge

: Kepala Bagian Akuntansi

Kebijakan Mutu

: Efisiensi : Keterlambatan pembuatan laporan HPP dapat mempengaruhi Keterlambatan Laporan Keuangan untuk pengambilan keputusan manajerial : Jumlah laporan HPP bulanan yang dihitung tepat waktu x 100 %

Definisi Operasional

Rasionalisasi Formula Kalkulasi

Jumlah Laporan HPP dalam 1 tahun

Numerator

: Jumlah laporan HPP bulanan yang dihitung tepat waktu dalam 1 bulan

Denominator

: Jumlah laporan HPP dalam 1 tahun : Perhitungan HPP : Gudang Induk, Apotik, Laborat, RO, Kamar Bedah, Balai Pengobatan (Bangsri, Jekulo, Kradenan, Welahan) , Griya Cantik Ester, dan HPP Pembelian Non Medis

Kriteria inklusi Kriteria Eksklusi

: -

Metodologi Pengumpulan data

:

Tipe Pengukuran Sumber Data

: Struktur (indicator ditetapkan atas respon time suatu pelaporan) : Laporan dari Gudang, Apotik, Laborat, RO, kamar Bedah, BPBP, GCE, Tarikan data EDP

Waktu Pelaporan

: Tanggal 13 bulan berikutnya

Frekuensi Pelaporan

: Tahunan

Target Kinerja

: 90%

Jumlah Sampel

: Total populasi

Area Monitoring

: Akuntansi Rumah Sakit : Pedoman Pelayanan Akuntansi RS Mardi Rahayu 2222]

Referensi

Concurrent (selama periode berjalan)

BAB IX PENUTUP PEDPEL/AKT/02/RO

Dengan ditetapkannya Pedoman Pelayanan Bagian Akuntansi Rumah Sakit Mardi Rahayu diharapkan pengelolaan dan pelayanan Bagian Akuntansi dapat berjalan dengan baik, sehingga mendukung tercapainya pelayanan yang efektif, efisien, dan dapat dapat dipertanggung jawabkan validitas angka–angka laporan keuangan yang tersaji didalamnya. Ditetapkan di Kudus Pada tanggl : 1 Desember 2014 Plt. Direktur Utama

Dr. Khrisna Nugraha Widjaja

PEDPEL/AKT/02/RO

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF