Pedoman Organisasi Ibs #
May 21, 2019 | Author: Feriyanto Budilaksono | Category: N/A
Short Description
Pedoman Organisasi Ibs #...
Description
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III BANJARMASIN J. A. Yani Km !," Ban#a$ma%in Te&. '"((!)"*")+ a-. '"(( !)"(!'* /mail : rsbhybm4gmail.5om rsbhybm4gmail.5om 6ebsite 6ebsite : www.rsbhayangkara7bm.5o.id www.rsbhayangkara7bm.5o.id
PERATURAN KARUMKIT BHAY BHAYANGKARA TK. III BANJARMASIN NOMOR ZZZZZZZZZZZZZZ TAHUN ZZZZZZZZZZZ
TENTANG
PEDOMAN ORGANISASI INSTALASI BEDAH SENTRAL DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III BANJARMASIN
KARUMKIT BHAYANGKARA BHAYANGKARA TK. BANJARMASIN, BANJARMASIN , Menimbang
:
a. bahwa bahwa dala dalam m upaya upaya meni meningk ngkatk atkan an mutu mutu pelay pelayana anan n kesehat kesehatan an di rum rumah ah sakit, maka diperlukan menyusun Pedoman Pengorganisasian Instalasi Bedah Bedah Sentral, Sentral, sebagai sebagai landasan landasan bagi penyelen penyelenggar ggaraan aan pelayan pelayanan an kesehatan; b. bahwa berdasarkan berdasarkan pertimbangan pertimbangan sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud pada pada huruf a, maka maka perl perlu u mene meneta tapk pkan an Pera Peratu tura ran n Karu Karumk mkit it Bhay Bhayan angk gkar ara a Tk. Tk. III III Banar Banarma masin sin tentan tentang g Pedom Pedoman an Pengo Pengorga rgani nisas sasia ian n Instal Instalasi asi Bedah Bedah Sentral di !umah Sakit Bhayangkara Tk. III Banarmasin. Banarmasin.
Mengingat
: ". #nda #ndang ng$# $#nd ndan ang g !epu !epubl blik ik Indo Indone nesi sia a %omo %omorr && Tah Tahun un '(() '(() tent tentan ang g !umah Sakit; '. #ndan #ndang$# g$#nda ndang ng !epu !epubli blik k Indone Indonesia sia %omor %omor *+ Tahun ahun '(() '(() tentan tentang g Kesehatan; *. #ndang$#ndang !e !epublik In Indonesia %omor ') Tahun '((& tentang Praktik Kedokteran; &. #ndan #ndang$# g$#nda ndang ng !epu !epubli blik k Indone Indonesia sia %omor %omor *+ Tahun ahun '("& '("& tentan tentang g Tenaga Kesehatan; . Peraturan -enteri Kesehatan !epublik Indonesia %omor "' -/%K/S P/! I0 '((1 tentang I2in Praktik dan Pelaksanaan Pelaksanaan Praktik Kedokteran; +. Peraturan -enteri Kesehatan !epublik Indonesia %omor '+) -/%K/S P/! III '((3 tentang !ekam -edis; 1. Peraturan -enteri Kesehatan !epublik Indonesia %omor "+)" Tahun '("" tentang Keselamatan Pasien !umah Sakit; 3. Keputusan -enteri Kesehatan !epublik Indo Indone nesi sia a %omo %omorr *13 *13 -/%K -/%K/S /S SK SK I0 I0 '((3 '((3 tent tentan ang g Pedo Pedoma man n Pelayanan !ehabilitasi -edik di !umah Sakit.
1
MEMUTUSKAN
Meneta&/an
:
PEDOM PEDOMAN AN PENGOR PENGORGAN GANISA ISASIA SIAN N INST INSTALASI ALASI BEDA BEDAH H SENTR SENTRAL AL DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III BANJARMASIN.
Pa%a ( Pedo Pedoma man n Peng Pengor orga gani nisa sasi sian an Inst Instal alas asii Beda Bedah h Sent Sentra rall di !uma !umah h Saki Sakitt Bhay Bhayan angk gkar ara a Tk. Tk. III III Ban Banar arma masi sin n adal adalah ah seba sebaga gaim iman ana a terl terlam ampi pirr dan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Karumkit ini. Pa%a ) Perat Peratura uran n Karum Karumkit kit ini merup merupaka akan n Pedoma Pedoman n Pengor Pengorga ganis nisasi asian an Instal Instalasi asi Bedah Sentral dalam dalam mening meningkat katkan kan mutu mutu pelay pelayana anan n yang yang baik baik di !umah !umah Sakit Bhayangkara Tk. III Banarmasin. Banarmasin. Pa%a !
8al7ha 8al7hall yang yang belum belum diatur diatur dalam dalam perat peratura uran n Karumk Karumkit it ini, ini, sepan sepanang ang mengenai pelaksanaannya pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanut oleh Karumkit. Pa%a 0 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
9itetapkan di Banarmasin pada tanggal
K!#-KIT B8!-SI%,
1$. BAMBANG PRASETYA, S&. B AKBP NRP 2('!'!*0 2
LAMPIRAN
PERATURAN KARUMKIT BHAYANGKARA TK. III BANJARMASIN NOMOR ZZZZZZ TAHUN ZZZZZ TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI BEDAH SENTRAL DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III BANJARMASIN.
BAB I PENDAHULUAN
A. Lata$ Bea/ang Keselamatan pasien adalah hal yang utama ? primum non nocere@. %amun demikian, dalam segala bentuk upaya pelayanan kesehatan dan di setiap tindakan medis selalu mengandung resiko. Berdasarkan standar keselamatan pasien rumah sakit diharuskan untuk menetapkan standar pelayanan yang aman. 9ilain pihak, tuntutan masyarakat terhadap dokter dan rumah sakit saat ini uga semakin meningkat. Berkaitan dengan hal itu maka peningkatan mutu pelayanan menadi hal yang sangat penting. 8al tersebut sesuai dengan #ndang7#ndang !I %omor && Tahun '(() tentang !umah Sakit bahwa penyelenggaraan rumah sakit bertuuan memberi perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit, serta meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit. Aleh sebab itu !S Bhayangkara Tk. III Banarmasin berkewaiban memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan efektif dengan mengutamakan keselamatan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit. #ntuk dapat ter5apainya tuuan tersebut, perlu adanya pedoman sebagai pegangan atau dasar penyelenggaraan pelayanan, dalam hal ini adalah pelayanan bedah yang diselenggarakan di !S Bhayangkara Tk. III Banarmasin.
B. T3#3an : ".
Tuuan #mum: -emberikan pegangan pelayanan bedah yang aman, bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai standar pelayanan rumah sakit.
'.
Tuuan Khusus : a. -eningkatkan kualitas Pelayanan Bedah di !umah Sakit Bhayangkara Tk. III Banarmasin. b. -en5egah keadian kesalahan pasien, kesalahan lokasi tindakan, dan kesalahan prosedur dalam Pelayanan Bedah.
4. R3ang Ling/3& #nit7unit yang melakukan tindakan bedah di !umah Sakit Bhayangkara Tk. III Banarmasin, termasuk : ". '. *. &. . +.
Instalasi !awat 9arurat Instalasi !awat Intensif Instalasi Bedah Sentral Instalasi !adiologi Instalasi !awat Inap Instalasi !awat >alan 3
BAB II GAMBARAN UMUM RS BHAYANGKARA TK. III BANJARMASIN
!umah Sakit Bhayangkara Tk. III Banarmasin beralamat di >alan hmad abatan
Kepala Instalasi Bedah Sentral
'
Pengertian
Seorang dokter umum profesional yang diberi wewenang dan tanggung awab dalam mengelola kegiatan pelayanan di Instalasi Bedah Sentral.
*
Persyaratan
9okter umum yang telah G ' tahun bekera sebagai dokter umum di !S Bhayangkara Tk. III Banarmasin
&
Tanggung >awab
Se5ara administratif dan fungsional bertanggung awab kepada 9irektur Pelayanan untuk meren5anakan dan mengorganisir serta mengendalikan mengarahkan semua kegiatan sehingga terlaksana sesuai tuuan yang telah ditetapkan
#raian Tugas
a. -emimpin pelaksanaan kebiakan rumah sakit di Instalasi Bedah Sentral; b. -elaksanakan inHentarisasi data S9- serta mengusulkan pemenuhan dan pengembangan S9- di Instalasi Bedah Sentral; 5. -elaksanakan inHentarisasi serta mengusulkan kebutuhan sarana prasarana dan peralatan di Instalasi Bedah Sentral; d. -elaksanakan inHentarisasi masalah di Instalasi Bedah Sentral; e. -engupayakan implementasi nilai7nilai organisasi yang diabarkan dalam buku panduan perilaku di Instalasi Bedah Sentral; f. -emimpin pelaksanaan implementasi akreditasi di Instalasi Bedah Sentral; g. -enyusun draft Standar Prosedur Aperasional ?SPA@ dan mengusulkan perubahan SPA di Instalasi Bedah Sentral; h. -emimpin implementasi dan eHaluasi SPA di Instalasi Bedah Sentral; i. -engupayakan ter5apainya kendali mutu, kendali biaya dan pen5egahan terhadap tindakan yang berpotensi fraud dan gratifikasi pada Instalasi Bedah Sentral; . Turut membantu komite mutu rumah sakit dalam mewuudkan mutu pelayanan yang berkualitas di Instalasi Bedah Sentral; k. -embuat laporan berkala tentang pen5apaian indikator mutu di Instalasi Bedah Sentral; l. -engukur 5apaian kinera pelayanan berdasarkan indikator BE#9 pada Instalasi Bedah Sentral; m. -embuat rekapitulasi kegiatan pembedahan se5ara berkala pada Instalasi Bedah Sentral; n. -enyelenggarakan pengelolaan kegiatan staf dan logistik pada Instalasi Bedah Sentral; o. -embina staf di Instalasi Bedah Sentral; p. Berkoordinasi dengan seksi terkait Instalasi Bedah Sentral; dan . -elaksanakan rapat rutin di instalasi.
B. Ke&aa9 K66$1inat6$ Unit Anestesi 7
"
%ama >abatan
Kepala Koordinator #nit nestesi
'
Pengertian
Seorang dokter spesialis anestesi perawat anestesi profesional yang diberi wewenang dan tanggung awab dalam mengelola kegiatan pelayanan anestesi
*
Persyaratan
9okter spesialis anestesi perawat anestesi yang telah G ' tahun bekera sebagai dokter spesialis perawat anestesi di !S Bhayangkara Tk. III Banarmasin
&
Tanggung >awab
Se5ara administratif dan fungsional bertanggung awab kepada Kepala Instalasi Bedah Sentral
#raian Tugas
"@ -enamin kompetensi sumber daya manusia yang melaksanakan pelayanan anestesiologi dan sedasi. '@ -enamin sarana, prasarana dan peralatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan standar. *@ -enamin dapat terlaksananya pelayanan anestesiologi dan sedasi yang bermutu dengan mengutamakan keselamatan pasien. &@ -enamin terlaksananya program kendali mutu dan kendali biaya. @ -eningkatkan dan mengembangkan kompetensi sumber daya manusia pelayanan anestesiologi dan sedasi se5ara berkesinambungan.
4. Kepala Unit Bedah " %ama >abatan Kepala #nit Bedah '
Pengertian
Seorang dokter spesialis ?operator@ perawat senior profesional yang diberi wewenang dan tanggung awab dalam mengelola kegiatan pelayanan bedah
*
Persyaratan
9okter spesialis ?operator@ Sarana Keperawatan yang telah G ' tahun bekera sebagai dokter spesialis ?operator@ perawat di !S Bhayangkara Tk. III Banarmasin
&
Tanggung >awab
Se5ara administratif dan fungsional bertanggung awab kepada Kepala Instalasi Bedah Sentral
#raian Tugas
"@ -enamin kompetensi sumber daya manusia yang melaksanakan pelayanan bedah. '@ -enamin sarana, prasarana dan peralatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan standar. *@ -enamin dapat terlaksananya pelayanan bedah yang bermutu dengan mengutamakan keselamatan pasien. &@ -enamin terlaksananya program kendali mutu dan kendali biaya. @ -eningkatkan dan mengembangkan kompetensi sumber daya manusia pada pelayanan bedah se5ara berkesinambungan.
D. Penangg3ng Ja:ab Pea;anan abatan
a. -elakukan inHentarisasi kebiakan rumah sakit di instalasi bedah sentral; b. -embantu pelaksanaan inHentarisasi data S9- serta menyusun usulan pemenuhan dan pengembangan S9- di Instalasi Bedah Sentral; 5. -embantu inHentarisasi serta menyusun usulan kebutuhan sarana prasarana dan peralatan di Instalasi bedah sentral; d. -embantu inHentarisasi masalah di instalasi bedah sentral; e. -engupayakan implementasi nilai7nilai organisasi yang diabarkan dalam buku panduan perilaku di instalasi bedah sentral; f. -embantu implementasi akreditasi di instalasi bedah sentral; g. -embantu penyusunan draft Standar Prosedur Aperasional ?SPA@ dan mengusulkan perubahan SPA di instalasi bedah sentral; h. -engupayakan implementasi dan eHaluasi SPA di instalasi bedah sentral; i. -engupayakan ter5apainya kendali mutu, kendali biaya dan pen5egahan terhadap tindakan yang berpotensi fraud dan gratifikasi pada instalasi bedah sentral; . Turut membantu komite mutu rumah sakit dalam mewuudkan mutu pelayanan yang berkualitas diinstalasi bedah sentral; k. -embuat laporan berkala tentang pen5apaian indikator mutu di instalasi bedah sentral; l. -engukur 5apaian kinera pelayanan berdasarkan indikator BE#9 pada instalasi bedah sentral; m. -embuat rekapitulasi kegiatan pembedahan se5ara berkala pada instalasi bedah sentral; n. -enyelenggarakan pengelolaan kegiatan staf dan logistik pada instalasi bedah sentral; o. -embantu kepala instalasi melakukan pembinaan staf di bedah sentral; p. Berkoordinasi dengan seksi terkait instalasi bedah sentral; dan . -elaksanakan rapat rutin di instalasi.
Petugas penanggung awab logistik kamar bedah 9
'
Pengertian
Seorang yang bertugas untuk mengelola penyediaan dan penyimpanan alat7alat kesehatan dan peralatan lainnya yang diperlukan.
*
Persyaratan
Perawat dengan pendidikan minimal 9III keperawatan dan pengalaman G tahun di kamar bedah.
&
Tanggung >awab
Se5ara struktural dan fungsional bertanggung awab kepada Kepala #nit Bedah
#raian Tugas
a. -embuat permintaan ren5ana alat7alat operasi yang akan dipergunakan b. -embuat permintaan ren5ana alat7alat yang akan diperlukan dilingkungan Instalasi Bedah Sentral
BAB 5I 10
PROGRAM KERJA
A. Ke%eamatan Pa%ien (. Penge$tian -erupakan suatu sistem yang membuat asuhan pasien di rumah sakit menadi lebih aman. Sistem ini men5egah teradinya 5edera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya di ambil. dapun yang menadi tuuan pelaksanaan keselamatan pasien ?Patient Safety @: a. Ter5iptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit. b. -eningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat. 5. -enurunnya angka Keadian Tidak 9iharapkan ?KT9@ di rumah sakit. d. Terlaksananya program7program pen5egahan sehingga tidak teradi pengulangan Keadian yang Tidak 9iinginkan ?KT9@. ). Ta8a&an Tahapan pelaksanaan keselamatan pasien yang dilakukan antara lain: a. Identifikasi Pasien Sebagai a5uan penerapan langkah7langkah untuk memastikan ketepatan identitas pasien dan ketepatan enis layanan. 9ilakukan pada saat serah terima pasien: "@ -enge5ek identitas pasien yang ter5antum di gelang identitas dengan rekam medis pasien. '@ -emastikan ketepatan identitas pasien dengan 5ara : a) Pada pasien yang kompeten dalam berkomunikasi: tanyakan langsung kepada b@
pasien: nama lengkap, tanggal lahir dan umur. Pada pasien yang tidak kompeten dalam berkomunikasi: tanyakan identitas
c)
pasien kepada keluarga dan atau petugas yang mengantar pasien. -en5o5okkan awaban pasien keluarga petugas yang mengantar dengan identitas yang tertera pada gelang yang akan dipakai ?nama lengkap, tanggal
b.
lahir umur@. Komunikasi e Aat a. -aitenan5e harian dilakukan setiap hari pada shift pagi b. -aitenan5e bulanan dilakukan maintenan5e bulanan oleh bagian sarana prasaran rumah sakit. ). Kaib$a%i Aat lat anestesi yang digunakan dilakukan kalibrasi se5ara berkala setiap " tahun sekali. !. Sa%a$an M3t3 a. 6aktu Tunggu Aperasi /lektif J ' hari. b. Keadian kematian dimea operasi J " . 5. Tidak adanya keadian operasi salah sisi J "(( . d. Tidak adanya keadian operasi salah orang J "(( . e. Tidak adanya keadian salah tindakan pada operasi J "(( . f. Tidak adanya keadian tertinggalnya benda asing pada tubuh pasien setelah operasi J g.
"(( . Komplikasi anestesi karena oHer dosis, reaksi anestesi dan salah penempatan endotra5heal tube J + . 12
h. i.
Kesesuaian diagnosa medik pre dan post operasi. Keadian de7saturasi A' pada saat durante anesthesi pasien dengan general
.
anasthesi. ngka tunda operasi.
13
BAB 5II TATA HUBUNGAN KERJA
A. Integ$ita% In%taa%i Be1a8 Sent$a 1engan Unit Lain (. Dengan In%taa%i Ra:at Ina& Bila ada operasi dari ruangan, ruangan mendaftarkan program operasi tersebut ke kamar bedah setelah konfirmasi dengan dokter operator dan anestesi untuk menentukan adwal operasinya. ). Dengan Intaa%i Ra:at Inten%i? Pasien post operasi yang tidak memungkinkan kembali ke ruangan dan memerlukan pengawasan serta bila menggunakan Hentilator maka pasien di kirim ke I#. 3. Dengan In%taa%i Ra:at Da$3$at9 In%taa%i Ga:at Da$3$at >ika ada pasien I!9 dengan kasus7kasus emergensi dan harus segera dilakukan tindakan operasi maka setelah pasien dipersiapkan untuk operasi maka segera dikirim ke kamar bedah 5ito. 0. Dengan In%taa%i a$ma%i Instalasi farmasi menyiapkan obat7obatan, alkes dan bhp yang diperlukan melalui potek yang berada dalam lingkungan rumah sakit. ". Dengan Lab6$at6$i3m Pasien pra, durante maupun post operasi yang memerlukan pemeriksaan darah segera dapat langsung diperiksakan ke laboratorium.
*.
Dengan TIM PPI Setiap program pen5egahan 8Is 8ealth5are sso5iated Infe5tions merupakan salah satu program pengendalian infeksi nosokomial di rumah sakit, maka Instalasi Bedah Sentral waib melakukan koordinasi dengan tim PPI untuk menilai tingkat kebersihan kamar bedah, kepatuhan petugas diantaranya kepatuhan menggunakan P9, 5u5i tangan,
14
kerapian,
kebersihan
serta
memberikan
rekomendasi
untuk
penanganan
yang
berhubungan dengan PPI. 2. Dengan In%taa%i Pe$bai/an Sa$ana RS Sarana dan prasarana baik elektronik maupun non elektronik, yang mengalami kerusakan atau gangguan di informasikan ke bagian IPS!S untuk di perbaiki. 9emikian uga untuk bahan %'A bila telah habis, maka Instalasi Bedah Sentral menginformasikan kepada IPS!S untuk mengganti yang baru dan mengambil yang habis. +. Dengan bagian La3n1$; Setelah linen dipakai untuk operasi kotor kemudian dikumpulkan dalam ember tertutup yang telah dipisahkan antara yang terkontaminasi dengan yang tidak ?kontaminasi dengan bahan infeksius pus, darah, dll@ kemudian dikirim kebagian laundry untuk di proses pen5u5ian sesuai dengan prosedur yang berlaku. @. Dengan Unit Ke%ing 8ubungan dengan unit kesling adalah sebagai pemantau kualitas ruangan dengan se5ara rutin melakukan pemeriksaan kadar air, pemeriksaan dinding, lantai, suhu, kesterilan alat7alat operasi dari 5ssd, sampah medis maupun non medis. ('. Dengan bagian Ra1i66gi Pasien post operasi yang memerlukan pemeriksaan radiologi dapat langsung diperiksakan ke !adiologi sebelum kembali ke ruangan. ((. Dengan 4SSD Pengelolaan alat7alat bedah yang digunakan selama operasi dilakukan penyeterilan melalui SS9 sehingga dapat menamin kesterilan alat yang dipakai.
BAB 5III KEGIATAN ORIENTASI DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
15
Arientasi di Instalasi Bedah Sentral dilakukan dalam satu hari. Peserta yang mengikuti orientasi diadwalkan terlebih dahulu, kemudian diberikan materi tentang pelayanan yang dilakukan di Instalasi Bedah Sentral. %o.
-ateri
6aktu An s5edule
-etode
"
Pengantar
'
0isi, -isi, %ilai, dan -otto !S
9iskusi dan
Bhayangkara
Tanya awab
Tk.
III
Instalasi
Bedah
eramah,
Pengenalan
Ka. IBS
Ka. IBS
Banarmasin *
Penanggung >awab
Ka. IBS
Sentral &
Struktur IBS
Ka. IBS
ona Instalasi Bedah Sentral
Ka. IBS
+
Sarana prasarana IBS
Ka. IBS
1
S9- IBS
Ka. IBS
3
Pengembangan IBS
Ka. IBS
)
-utu dan Pelaporan di IBS
Ka. IBS
"(
8ospital Tour
Ka. IBS
BAB I POLA KETENAGAAN INSTALASI BEDAH SENTRAL
A. KETENAAAN !B" PENDIDIKAN NO.
".
NAMA JABATAN
Kepala
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN NON
ORMAL
ORMAL
Instalasi 9okter #mum
B89
TUGAS
Pengelolaan
JUMLAH
" orang 16
Bedah Sentral '.
IBS
Kepala
Spesialis
Koordinator
#nit
Bedah
Bedah
B89, BTES, 8IPKBI S"
Pengelolaan
" orang
Bedah
Keperawatan L %ers
*.
Kepala
Spesialis
Koordinator
B89,
#nit nastesi 9 III
nestesi
Keperawatan
BTES,
BTES, Pengelolaan
" orang
Pelatihan I#, Sertifikat nestesi Penatalaksanaan nastesi
&.
Penanggung
S"
>awab Pelayanan
Keperawatan
B89,
Penelolaan Pelayanan
Bedah .
+.
Bedah
Koordinator
9
Eogistik
Keperawatan
Penanggung
9 III
>awab Pelayanan
Keperawatan
III
B89
Pengelola
Tim
B89
Penelolaan Pelayanan
Keperawatan
9 III
B89
Tim
Keperawatan
Keperawatan
nestesi
9
1 orang
Pelayanan
SPK Tim
" orang
Bedah
Bedah
3.
" orang
Eogistik
nestesi 1.
" orang
III
B89
Bedah
" orang
B89
Tim
* orang
Keperawatan
Pelayanan nestesi
B. #$%te& "pesialis !B" %A
%- >BT%
T#=S
>#-E8
"
Spesialis nestesi
Purnawaktu
& orang
'
Spesialis Abgyn
Purnawaktu
3 orang
*
Spesialis Bedah
Purnawaktu
" orang
&
Spesialis Bedah Plastik
Purnawaktu
" orang
Spesialis Artopedi
Purnawaktu
' orang
+
Spesialis -ata
Purnawaktu
" orang
1
Spesialis T8T
Purnawaktu
" orang 17
3
Spesialis Bedah Saraf
Purnawaktu
" orang
)
Spesialis #rologi
Purnawaktu
" orang
BAB PERTEMUAN9 RAPAT DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
A. Ra&at In%taa%i Be1a8 Sent$a a.
-orning !eport bersama kepala Instalasi perawatan setiap hari umat am "&.(( 7".(( wita
b.
!apat insidentil disesuaikan dengan kondisi di lapangan
B. Ra&at $3tin In%taa%i Be1a8 Sent$a 9ilakukan minimal satu kali dalam setiap bulannya, adwal menyesuaikan dengan kondisi dilapangan. 4. P$e 46n?$en>e 9ilakukan setiap pagi sebelum memulai aktifitas dilingkungan Instalasi Bedah Sentral.
18
BAB I PELAPORAN 9alam melaksanakan kegiatannya, Instalasi Bedah Sentral men5atat melaporkan kegiatan pelayanan berupa pelaporan internal yaitu: (. La&6$an Ha$ian Eaporan yang dibuat setiap hari yaitu data kunungan pasien operasi baik pasien rawat inap
).
maupun pasien rawat alan, berdasarkan: a. >enis operasi ?khusus, besar, sedang, dan ke5il@. b. Sifat operasi ?operasi elektif, operasi 5ito@. 5. Klasifikasi atau spesialisasi operasi dan dokter yang melakukan operasi. d. >enis tindakan operasi. e. >enis anestesi dan dokter anestesi. f. Eaporan tunda operasi. g. Eaporan pembatalan operasi. h. Eaporan mutu. La&6$an B3anan Eaporan harian yang direkap setiap bulan. Eaporan tersebut adalah data kunungan pasien operasi baik pasien rawat inap maupun pasien rawat alan, berdasarkan: a. >enis operasi ?khusus, besar, sedang, dan ke5il@. b. Sifat operasi ?operasi elektif, operasi 5ito@. 5. Klasifikasi atau spesialisasi operasi dan dokter yang melakukan operasi. d. >enis tindakan operasi. e. >enis anestesi dan dokter anestesi. f. Eaporan tunda operasi. g. Eaporan pembatalan operasi. 19
h. Eaporan mutu.
BAB II PENUTUP 9emikian Pedoman Arganisasi IBS !S Bhayangkara Tk. III Banarmasin ini dibuat dan akan digunakan sebagaimana mestinya. 9an apabila ada hal7hal yang perlu diperbaiki, maka akan diperbaiki sebagaimana mestinya dikemudian hari.
20
View more...
Comments