Pedoman Manual Mutu

August 15, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Pedoman Manual Mutu...

Description

 

PEDOMAN MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN BAB I PENDAHULUAN

1.  Latar belakang a.  Profil Puskesmas 1.  Gambaran Umum Puskesmas Puskesmas kecamatan Empang merupakan puskesmas perawatan dengan kategori pedesaan dengan luas wilayah kerja 561,55 KM² dan jumlah penduduk 22.784 jiwa. jiwa. Jumlah wilayah cakupan sebanyak 10 desa. Untuk mempermudah  jangkauan kerja dan da n pelayanan kesehatan kepada masyarakat Puskesmas kecamatan Empang dilengkapi dengan sarana dan prasarana kerja meliputi gedung rawat jalan, gedung rawat inap, rumah dinas dokter dan rumah dinas perawat, 10 unit Pustu serta sarana dan parasarana lain. Puskesmas kecamatan Empang memberikan pelayanan Kesehatan baik di dalam gedung maupun di luar gedung (berdasarkan Permenkes 75 tahun 2014) yang meliputi: 1.  Upaya Kesehatan Perorangan 2.  Upaya Kesehatan Masyarakat yang terdiri dari a.  Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial b.  Upaya Kesehatan masyarakat Pengembangan

 

Struktur Organisasi UPT Puskesmas

 

 

 

 

 

2.  Visi  Puskesmas

Visi Puskesmas Kecamatan Empang adalah terwujudnya Puskesmas Empang sebagai puskesmas yang mampu memberikan pelayanan kesehatan prima dan menjadi pilihan pertama menuju tercapaianya kecamatan empang yang sehat. 3.  Misi Puskesmas Kecamatan Empang antara lain: a.  Menyelenggarakan merata

dan

pelayanan

terjangkau

kesehatan

bagi

masyarakat

yang

bermutu,

Empang

dan

sekitarnya. b.  Mengembangkan

pelayanan

kesehatan

yang

berorientasi

kepada kepuasan pelanggan. c.  Mendorong kemandirian masyarakat Empang untuk hidup sehat dan meningkatkan peran serta masyarakat. d.  Mengembangkan sumberdaya manusia yang professional pada bidang tugasnya. e.  Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan. 4.  Motto dan tata nilai Puskesmas Motto Puskesmas Kecamatan Empang adalah “Beriman” yang artinya: a. Bersih. c.  Bersih fisik meliputi penampilan, pakaian, linkungan dan lain –  lain  –  lain.  lain. d.  Bersih

hati

adalah

tidak

iri,

dengaki,

hasad,

merasa

superior,atau merasa paling pintar dalam pelayanan. b. Ramah Ramah adalah memeberikan pelayanan dengan senyum, salam dan

sapa

serata

memberikan

pelayanan

kekeluargaan dan saling menghormati. c.  Ikhlas

dengan

rasa

 

Iklhas artinya Memberikan pelayan dengan tulus tanpa ada paksaan dari manapun, tanpa membedakan suku, agama dan ras, memberikan pelayanan tanpa pamrih, tidak meminta imbalan dari pasien agar mendapat pelayan yang baik d. Bermanfaat Bermanfaat artinya bermanfaat bagi diri sendiri , bermanfaat bagi pasien dan lingkunganya, bermanfaat untuk mendapat Reword. e.  Budaya Budaya puskesmas empang antara lain: 1.  Berdo’a sebelum memulai dan sesudah beraktifitas  beraktifitas  2.  Sholat berjama’ah  berjama’ah  3.  Pengajian 4.  Olah raga setiap hari jum’at  jum’at  5.  Jum’at bakti  bakti  f.  Aturan puskesmas 1.  Seluruh karyawan UPT puskesmas Kec. Empang wajib menataati  jam kerja yang telah ditetapkan sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa. 2.  Seluruh karyawan wajib mengenakan pakaian kerja sesuai ketetapan pemerintah. 3.  Memberikan

pelayanan

kepada

masyarakat

dengan

ramah

(senyum, salam ,sapa) dan penuh rasa kekeluargaan. 4.  Apabila ada pasien atau keluarga pasien yang melanggar aturan tata nilai UPT Puskesmas harus di tegur dengan santun dan tidak boleh berlebihan. 5.  Karyawan yang sakit harus dengan surat keterangan sakit, jika sakit lebih dari tiga hari maka harus menyertakan surat keterangan sakit dari dokter dengan SIP. 6.  Ijin tidak boleh melalui telephon atau SMS

 

7.   Tidak boleh Merokok Merokok dilingkungan dilingkungan puskesmas 8.   Tidak Boleh Boleh menerima menerima atau menelphon menelphon di depan depan pasien 9.  Keluhan, kritik, saran dari pasien harus respon dengan cara yang bijak.

b.  Tujuan  Tersedianya pedoman bagi Kepala UPT Puskesmas, penanggung  jawab dan pelaksana pelayanan

pelayanan

Puskesmas, dalam melakukan

di Puskesmas. Sehingga pelayanan dapat dilaksanakan

sesuai dengan rencana serta memperolah hasil sesuai dengan yang diharapkan. c.  Pengertian 1.  Pedoman mutu adalah dokumen yang merincikan sistem manajemen

mutu

organisasi

sesuai

dengan

persyaratan

standar. 2.  Pelanggan adalah orang yang menggunakan jasa 3.  Kepuasan

pelanggan

adalah

tingkat

perasaan

dimana

seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk / jasa yang diterima dan yang diharapkan (Rambat Lupiyoidi, 2008: 158;Manajemen pemasaran) 4.  Pasien adalah orang sakit yang dirawat

dokter dan tenaga

kesehatan lainnya di Puskesmas Empang. 5.  Koreksi adalah pembetulan, perbaikan; pemeriksaan (kamus besar Bahasa Indonesia) 6.   Tindakan korektif adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah supaya tidak terulang kembali sehingga tidak terjadi pelanggaran pada hari-hari berikutnya (Maribot Tua,2002:300; Manajemen Sumber Daya Manusia )).. 7.   Tindakan preventif adalah tindakan yang dilakukan untuk mendorong pegawai menaati standar dan peraturan sehingga tidak terjadi pelanggaran atau bersifat mencegah tanpa ada  yang memaksakan yang pada akhirnya akan menciptakan

 

disiplin diri (Maribot Tua,2002:300; Manajemen Sumber Daya Manusia ) 8.  Pedoman mutu adalah dokumen yang merincikan sistem manajemen

mutu

organisasi

sesuai

dengan

persyaratan

standar (Manajemen Mutu, ISO 9001:2000) 9.  Dokumen adalah kumpulan data yang berbertuk nyata diperoleh berdasarkan sistem pengelolaan data yang disebut dengan proses dokumentasi. 10. Rekaman adalah bukti dilakukanya aktivitas mutu yang ditentukan 11. Efektifitas adalah

suatu kondisi atau

keadaan, dimana dalam

memilih tujuan yang hendak dicapai dan sarana atau peralatan  yang digunakan, disertai tujuan yang diinginkan dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan (Rahardjo Adisasmita, 2011. Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah   12. Efisiensi menurut Lubis adalah sumber

daya

yang

diperlukan

suatu proses internal atau oleh

organisasi

untuk

menghasilkan satu satuan output.Oleh sebab itu efisiensi dapat dikukur sebagai ratio output terhadap input (Rahardjo Adisasmita, 2011.

Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran

Daerah)   13. Sasaran

mutu

adalah

sesuatu

yang

dicari

atau

dituju,

berkaitan dengan mutu. 14. Perencanaan mutu : penetapan dan pengembangan tujuan dan kebutuhan untuk kualitas serta penerapan sistem kualitas 15. Kebijakan mutu adalah suatu maksud atau arahan secara menyeluruh sebuah organisasi tentang mutu 16. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan (Kamus Besar Bahasa Indonesia) 17. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama

terselenggaranya

suatu

proses

(usaha,pembangunan,proyek). 2. Ruang lingkup Lingkup pedoman mutu disusun berdasarkan indicator standar akreditasi yang meliputi persyaratan umum system manajemen mutu,

tanggung jawab manajemen mutu , manajemen sumber daya, proses

 

manajemen

yang

terdiri

dari

penyelenggaraan

Upaya

Kesehatan

Masyarakat, Upaya Kesehatan Perorangan. 3. Kebijakan Kebijakan

pedoaman

mutu

berdasarakan

keptusan

Kepala

Puskesmas nomor 87 tahun 2015 tentang penetapan pedoman mutu. 4. Pengorganisasian a.  Struktur Organisasi

Struktur organisasi TIM Mutu Ketua Dr. Nugroho sofian Aji

Sekertaris Eka kartika,SKM

POKJA ADMEN 1.  Pujianto 2.  Nanang Ahmad P

Tim Audit Internal 1.Dwi Mulyono H 2.dr. Amalia Septiningtyas

POKJA UKM 1.  Anis Arminah 2.  Budi Ariyanto,

POKJA UKP 1.  Tety Reswaty 2.  Drg. Nadiya Prihantiani

b.  Uraian tugas berdasarkan Struktur Organisasi 1.  Ketua TIM Mutu Uraian tugas ketua tim mutu antara lain: -  Membantu dalam Mengidentifikasi kebutuhan sumber daya terkait pengembangan sistem Manajemen Mutu. -  Membangun

Tim

Manajemen

mutu

yang

tangguh

untuk

kesukasesan implementasi dan pengembanganya -  Mendiskusikan dan mengkoordinasikan program  –   program peningkatan mutu diseluruh fungsi.

 

-  Membantu dalam penysusunan kebijakan dan sasara bagi seluruh fungsi. -  Mengkoordinasikan pembuatan dan pengembangan standar mutu diseluruh fungsi. -  Menyelenggarakan kegiatan  –   kegiatan terkait dengan sistem manajemen mutu. -  Menyusun dan mengembangkan pedoman sistem manejemen mutu bagi puskesmas. 2.  Sekretaris Tim Mutu Uraian tugas sekertaris tim mutu antara lain: -  Mengendalikan dokumen baik yang baru diterbitkan maupun dokumen perubahan. -  Mendistribusikan dokumentasi sitem manajemen mutu -  Memelihara dokumen seperti : rekaman, laporan audit, notulen dan sebagainya selama penerapan sistem mutu -  Mengkoordinir jadwal pertemuan TIM -  Memformulasikan/ menstadarkan manual prosedur ,form dan lain lain. 3.  Memonitor penerapan sistem manajemen mutu dan Pokja Admen Uraian tugas pokja admen antara lain: -  Menegvaluasi penyusunan Prosedur sesuai dengan penetapan -  Mengevaluasi menerapkan prosedur Admen sesuai standar mutu yang telah ditetapkan. -  Membantu Mengawasi pelaksanaan penerapan prosedur. -  Memberikan masukan  –   msukan sehubungan dengan sistem mutu kepada manajemen mutu. 4.  Pokja UKM Uraian tugas bagian UKM antara lain: -  Mengevaluasi penyusunan Prosedur sesuai dengan penetapan

 

-  Membantu Mengawasi pelaksanaan penerapan prosedur -  Mengevaluasi penerapan prosedur UKM sesuai standar mutu  yang telah ditetapkan -  Memberikan masukan  –   masukan sehubungan dengan sistem mutu kepada manajemen 5.  Pokja UKP Uraian tugas Pokja UKP antara lain: -  Mengevaluasi penyusunan Prosedur sesuai dengan penetapan -  Mengevaluasi penerapkan prosedur UKP sesuai standar mutu  yang telah ditetapkan. -  Membantu Mengawasi pelaksanaan penerapan prosedur. -  Memberikan masukan  –   msukan sehubungan dengan sistem mutu kepada manajemen.

5. Kegiatan perbaikan mutu dan keselamatan pasien 1.  Peningkatan

Pemahaman

dan

komitmen

tentang

mutu

dan

keselamatan pasien melalui kegiatan sosialisasi manajemen mutu dan penandatanganan komitemen bersama untuk melaksankan upaya peningktan mutu puskesmas. 2.  Menggalang

keterlibatan

masyarakat

dan

pengguna

pelayanan

Puskesmas, serta lintas sektor terkait dalam upaya peningkatan mutu puskesmas. 3.  Program peningkatan mutu dan kinerja manajerial: a.  Indikator manajemen mutu yang ingin dicapai dalam pelayanan di puskesmas antara lain: b.  Administrasi kepegawaian Manajemen

mutu

yang

ingin

dacapai

administrasi dan kepegawaian antara lain:

pada

bagian

 

1.  Terencananya dengan

kegiatan

puksesmas

mempertimbangkan

berdasarkan

kebutuhan

analisa

dan

harapan

dan

informasi

pelanggan 2.  Terlaksananya

sistem

penyimpanan

data

puskemas secara tertib berdasakan sistem panatalaksanaan arsip sesuai ketetapan kepala upt puskesmas 3.  Tersedianya

dan

terpeliharanya

sarana

dan

prasarana

puskesmas dalam penerapan fungsinya secara tepat guna. c.  Menyelanggarakan sistem Penilaian mutu dan kinerja manajerial  yang terdiri dari: 1.  Penyusunan indikator mutu/kinerja manajerial 2.  Pengumpulan data kinerja dengan menggunakan indikator  yang telah disusun. 3.  Analisis data kinerja dan tindak lanjut 4.  Kaji banding kinerja dengan puskesmas lain dan tindak lanjut. d.  Audit internal: Audit internal dilakukan untuk menilai dan memperbaiki mutu dan kinerja baik pelayanan Manajerial,UKM, UKP yang dilakukan oleh tim audit internal dengan rencana program audit  yang terjadual dua periode selama satu tahun. e.  Pertemuan tinjauan manajemen Rapat

Tinjauan

manajemen

dilakukan

dua

kali

dalam

setahun. Masukan Tinjauan Manajemen antara lain: 1.  Hasil Audit 2.  Umpan balik pelanggan 3.  Kinerja porses 4.  Pencapaian sasaran mutu 5.  Rencana tindakan koreksi koreksi dan pencegahan yang dilakukan

 

6.  Perubahan terhadap kebijakan mutu 7.  Rencana Perubahan Mutu 8.  dilakukan

dengan

pelayanan

dengan

input

tinjauan

output

yang

tinjauan

meliputi:,

meliputi:

Proses

Kepatuhan

prosedur dan Kepuasan pasien. Pertemuan ini dilakukan minimal dua kali setahun. f.  Program peningkatan mutu dan kinerja UKM: 1. Penilaian mutu dan kinerja UKM: Penilaian mutu kinerja UKM dilakukan 2 kali dalam setahun berdasarkan indikator mutu UKM yang telah ditetapkan. 2. Indikator mutu UKM Penyusunan indikator mutu dilaksanaka pada awal tahun dalam

periode

tahunan

berdasarkan

indikator

yang

telah

ditepakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota 3. Pengumpulan data kinerja dengan menggunakan indikator yang telah disusun. Pengumpulan data indikator dilakukan setiap Enam bulan sekali berdasarkan kinerja yang telah dilaksakan a.  Analisis data kinerja dan tindak lanjut

Setelah dilakukan pengumpulan maka data kinerja dianalisis oleh tim mutu g.  Program peningkatan mutu dan kinerja UKP a.  Penetapan area prioritas perbaikan pada pelayanan UKP b.  Pemantuan kinerja pada area prioritas dengan indicator yang ditetapkan c.  Penerapan manajemen risiko (FMEA) pada area priroitras d.  Monitoring dan penilaian kinerja pelayanan klinis pada masing-masing unit pelayanan, dan tindak lanjutnya e.  Monitoring, penilaian kinerja dan perilaku sdm klinis, dan tindak lanjutnya

 

f.  Upaya perbaikan mutu pelayanan klinis pada masing-masing unit kerja berdasarkan hasil penilaian kinerja maupun umpan balik pelanggan g.  Pelaporan dan tindak lanjut insiden Keselamatan Pasien h.  Penyusunan dan penerapan panduan praktik klinis i.  Monitoring

dan

tindak

lanjut

terhadap

6

Sasaran

Keselamatan Pasien  j.  Kajibanding kinerja dengan puskesmas lain dan tindak lanjut h.  Perbaikan mutu dan kinerja UKM: Perbaikan mutu dan kinerja UKM dilakukan berdasarkan analisis kinerja.

Capaian kinerja yang belum sesuai dengan dengan target target yang

diharapkan dianalisis dan ditindaklanjuti.

Adanya umpan balik

dan keluhan sasaran UKM dan masyarakat dianalisis dan ditindak lanjuti i.  Implementasi

Manajemen

Risiko

baik

pada

pelayanan

UKM

maupun pelayanan UKP Manajemen risiko dilakukan baik sebagai upaya reaktif maupun preventif.

Risiko yang diperkirakan dapat ditimbulkan

baik akibat pelayanan UKM maupun UKP harus diidentifikasi dan ditindak lanjuti. lanjuti. Jika terjadi kejadian baik akibat pelayanan UKM maupun UKP harus ditindak lanjuti dengan mitigasi dan upaya pencegahan agar tidak terjadi lagi.

Puskesmas wajib menyusun

register risiko baik risiko fasilitas, maupun risiko yang mungkin diakibatkan oleh pelayanan yang disediakan.  j.  Evaluasi kinerja pihak ketiga: Kinerja pihak ketiga yang bekerja sama dengan puskesmas perlu dievaluasi untuk memastikan bahwa produk/jasa yang diberikan

pihak

ketiga

memenuhi

persyaratan

mutu

dan

keselamatan pasien.

 

Perbaikan mutu Puskesmas dan Keselamatan Pasien hanya dapat terlaksana jika didukung oleh komitmen dan peran aktif seluruh

pimpinan

perbaikan

mutu

pemahaman

Puskesmas

karyawan

diawali

mutu

peningkatan karyawan

dan

dan

dengan

dilakukan

pelatihan

(in-house).

atau

Tata

maka

penggalangan

penggalangan

pemahaman

untuk

Puskesmas,

mengadakan

nilai

workshop

komitmen. dengan

dan

upaya

Upaya

mengirimkan pelatihan

budaya

mutu

di dan

keselamatan perlu disepakati

BAB II STANDAR KETENAGAAN A.  Sumber daya manusia kesehatan (SDM Kesehatan) merupakan tatanan  yang menhimpun berbagai upaya perencanaan ,pendidikan dan pelatihan serta

pendayaguanan

tenaga

kesehatan

secara

terpadu

dan

saling

mendukung tercapainy kecamatan Empang yang sehat. Yang dimaksud dengan kualifikasi SDM yaitu jabatan, pendidikan minimal, kinerja, kompetensi. Secara umum kebijakan tentang tenaga kesehatan, khususnya yang berakiatan dengan kualitas atau mutu antara lain dapat dilihat pada peraturan

pemerintah

(PP)

Kesehatan. Dalam PP ini B.  Standar kompetensi Pegawai

Nomor

32

tahun

1996

tentang

Tenaga

 

BAB III METODA

Metoda dalam peningkatan mutu puskesmas dan keselamatan pasien adalah sebagai berikut: a. Penilaian kinerja dan tindak lanjut dengan melalui analisis terhadap capaian kinerja kemudian dilanjutkan dengan penyusunan rencana perbaikan, pelaksanaan perbaikan, memonitoring dan menilai hasil perbaikan, dan tindak lanjut, mengikuti siklus PDCA. b. Menindaklanjuti masukan dan keluhan pengguna dan masyarakat megikuti siklus PDCA. c.  Menerapkan manajemen risiko baik pada pelayanan manajerial, UKM, dan UKP, dengan tahapan menetapkan lingkup manajemen risiko, melakukan analisis risiko, dan menindak lanjuti. diterapkan baik secara reaktif maupun proaktif.

Manajemen risiko risiko Upaya proaktif

dilakukan sebelum ada kejadian dengan menganalisis kemungkinan terjadinya

risiko

dengan

menggunakan

metoda

FMEA

(analisis

masalah yang belum terjadi) dengan tujuan untuk menganalisa hal apa yang mungkin menimbulkan masalah, seberapa buruk akibatnya, dan bagaiaman hal itu dapat dicegah, dikurangi atau diteksi sedini mungkin. Sedangkan upaya reaktif dilakukan untuk

mengatasi

kejadian yang sudah terjadi dan mencegah terulangnya kejadian dengan menggunakan metoda RCA (Analisis masalah yang sudah terjadi) dengan tujuan mengkalisifikasi insiden, mencari

 

 

BAB IV PENCATATAN DAN PELAPORAN

Seluruh kegiatan perbaikan mutu dan keselamatan pasien dicatat dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas setiap 6 bulan, dan oleh Kepala Puskesmas dilaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten setiap tahun sekali.

BAB V MONITORING DAN EVALUASI Monitoring keseluruhan upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien dilakukan oleh para penanggung jawab UKM dan UKP. UKP.

Penanggung jawab

mutu berkewajiban memonitor keseluruhan pelaksanaan program mutu. Evaluasi

keseluruhan

upaya

perbaikan

mutu

puskesmas

dan

keselamatan pasien dilakukan minimal setahun sekali, dan dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten. BAB VI PENUTUP

Demikian Manual mutu ini dibuat dan telah disahkan oleh Kepala UPT Puskesmas Puskesmas   untuk dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil keputusan

dalam

rangka

menjalankan

sistem

manajemen

serta

tugas,

tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kapasitas dan wewenang yang telah diberikan.

Empang 4 mei 2015 Kepala UPT. Puskemas

Kecamatan Empang,

H. Irfan Agung Rianto,S.Kep NIP 19680119 198803 1 005

 

 

 

Rencana MUTU puskesmas dalam matriks

BULAN KEGIATAN PENINGKATAN MUTU 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

8

9

10

11

12

Menyusun rencana kerja TIM MUTU Sosialisasi rencana kerja TIM Mutu Mengidentifikasi dan menetapkan indikator mutu yang akan dievaluasi Survei Kepuasan Pelanggan Pengukuran Proses Pemantauan dan pengukuran pelayanan Audit Mutu Internal Penanganan pelayanan yang tidak sesuai Merencanakan Tindakan koreksi dan perbaikan mutu atas ketidak sesuaian

 

 TANGGAL KEGIATAN PERBAIAKAN MUTU 1

2

3

4

5

6

7

Penerapan tindakan pencegahan atas ketidak sesuaian Evaliasi hasil perbaikan

 

 

PENETAPAN INDIKATOR PRIORITAS UNTUK MONITORING DAN PENILAIAN KINERJA PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN EMPANG

MANAJERIAL  Target

Pelayanan

Indikator

Kelengkapan Absesi pegawai

 yang ingin dicapai

100%

Ketaraturan pengrsipan surat

100%

100%

Dokumen

100%

100%

100%

laporan

Perenacaan puskesmas

100 %

100%

Kriteria penilaian

Semua pegawai abasenis bulanan

Ket

puskesmas

memiliki

-  Semua surat masuk terasip dalam arsip surat sesuai pruntukannya -  Semua surat keluar terasip dengan baik sesuai peruntukanya dan keluar dengan ekspedisi surat -  Semua dokumen yang puskesmas terkandali.

ada

di

-  Semua dokumen laporan kegiatan dan program terarsip di Tata Usaha -  Semua kegiatan puskesmas tertuang dalam Rencan Usulan Kegiatan Puskesmas -  Semua rencana kegiatan yang disusun berdasrakan anlisa capaian kegiatan

 

100%

Keuangan

Sarana dan parasarana

100%

100%

100%

-  Ada perencanaan keuangan -  Terlaksananya sistem pelaporan keguanaan anggaran tepat waktu -  Tertatanya sistem pembukuan keuangan sesui pedoman pengelolaan keuangan -  Terinventarisirnya sarana dan prasarana puskesmas -  Terlaksananya siitem pemeliharan sarana dan prasarana puskesmas -   Terlaksananya sistem pemeliharan sarana dan prasarana puskesmas - 

 

INDIKATOR PELAYANAN UKM

Pelayanan Kesehatan Ibu dan anak

 Target  yang ingin dicapai

Indikator SPM

Kunjungan Ibu Hamil 100%

100%

Kunjungan K4 100% Komplikasi

kebidanan

100%

- Semua Ibu hamil TM 1 memeriksakan kehamilannya ke nakes (bidan dan dokter) Semua ibu hamil TM 4 memeriksakan kehamilannya ke nakes (bidan dan dokte) - semua bumil resti ditangani puskesmas

Cakupan pelsalinan nakes

90 %

Cakupan Persalianan

70%

Cakupan pelayanan Nifas

95%

KB Aktif

70 %

Cakupan Kunungan Bayi

90%

Neonatus

Komplikasi Ditangani

 

Ket

yang

diatangani

Cakupan

Kriteria penilaian

dan

82 %

Semua persalian ditolong oleh tenaga kesehatan Semua persalianan ditolong disarana kesehatan Semua ibu berslin dikunjungi oleh nakes -  Semua Kaseptor Kb lama yang masih ber KB s/d Bulan ini -  Kunjungan bayi yang berusia 0 –  0  –  11  11 bln -  Semua bayi ditangani

dengan

komplikasi

Balita sakit yang di MTBS

100%

-  Semua balita sakit di layani di MTBS

Promosi 65% Rumah tangga sehat Keseahatan

70 %

Kesehatan Ligkungan

Cakupan TTU

90%

Cakupan Air bersih

79%

Cakupan Jamban

80%

-  Penemuan keluarga tidak sehat peda keluarga binaan -  Pendidikan prilaku sehat pada keluarga,kelompok dan masyarakat tentang PHBS. -  Mrujuk masalah kesehatan yang ditemukan pada keluarga,kelompok dan masyarakat Semua TTU yang memenuhi syarat kesehatan di wilayah cakupan Semua Rumah tangga yang dapat mengakses air bersih di wilayah cakupan Semua Rumah tangga dengan fasilitas

 

 jamban yang layak Imunisasi

UCI Desa

85 %

Semua anak pada mendapat vaksinasi 1.  Mendapat HB 2.  BCG

wilayah

cakupan

3.  DPT /HB/HIB 1 4.  DPT/HB/Hib 3 5.  Polio 4 6.  Campak

 

  Kesling

Gizi

Cakupan TPM

75%

Cakupan Rumah sehat

80%

Semua TTM yang memenuhi syarat kesehatan di wilayah cakupan Keluarga yang menempati Rumah sehat

Persentase balita Gizi buruk

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF