Pedoman Manual Mutu Puskesmas Sambong2016

April 5, 2017 | Author: citra | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Pedoman Manual Mutu Puskesmas Sambong2016...

Description

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA

DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SAMBONG JL. RAYA BLORA – CEPU KM 6. Telp. 424181

PEDOMAN MANUAL MUTU PUSKESMAS SAMBONG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.Yang berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Untuk memenuhi fungsinya maka Puskesmas mempunyai kegiatan/ Upaya kesehatan wajib yang terdiri dari upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana (KB), upaya Promosi Kesehatan, upaya Kesehatan Lingkungan, upaya perbaikan gizi masyarakat, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta upaya Pengobatan Dasar. Selain itu, Puskesmas Sambong juga mempunyai kegiatan/ upaya kesehatan pengembangan yang meliputi upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan masyarakat, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata, upaya kesehatan usia lanjut, Upaya Kesehatan Remaja dan upaya pembinaan pengobatan tradisional serta sarana penunjang Laboratorium. Dalam usaha mewujudkan derajat kesehatan masyarakat, maka pembangunan kesehatan terutama di tingkat yang paling dasar yaitu tingkat puskesmas perlu lebih diperhatikan dan ditingkatkan.Hal ini didukung dengan adanya pelayanan – pelayanan ditingkat desa yaitu dengan adanya PKD, Puskesling dan Puskesmas Pembantu serta penyebaran tenaga di tingkat Desa dengan menempatkan Bidan di Desa.

B. TUJUAN 1.

Tujuan Umum Meningkatkan kemampuan manajemen di Puskesmas dalam menyusun Pedoman Manual Mutu Puskesmas berdasarkan fungsi dan azas penyelenggaraannya.

2.

Tujuan Khusus a) Tersusunnya Pedoman Manual Mutu Puskesmas untuk tahun berikutnya dalam upaya mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat. b) Tersusunnya Pedoman Manual Mutu setelah diterimanya alokasi sumber dana untuk kegiatan tahun berjalan dari berbagai sumber. c) Mendukung tercapaianya visi kecamatan Sambong Sehat tahun 2020. d) Terlaksananya Akreditasi UPTD Puskesmas sambong pada tahun 2016.

C. LANDASAN HUKUM Pedoman Manual Mutu Puskesmas sambong tahun 2016 disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai berikut : 1.

Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2.

Undang – Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Kesehatan

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan

4.

Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

5.

Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ;

6.

PerMenKes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

7.

Kep.Menkes RI Nomor: 828/ Menkes/ SK/ IX/ 2008 tentang Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota;

8.

Kep.Menkes RI Nomor: 374/ Menkes/ SK/ V/ 2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional

D. LANDASAN PENYELENGGARAN PELAYANAN KESEHATAN Dasar pelaksanaan pembangunan kesehatan adalah : 1.

Perikemanusiaan Setiap kegiatan program kesehatan harus berlandaskan perikemanusiaan yang dijiwai, digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2.

Pemberdayaan dan Kemandirian

Individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya bukan saja obyek namun sekaligus pula subyek kegiatan, proyek, program kesehatan. Segenap komponen bangsa bertanggung jawab untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga, masyarakat, beserta lingkungannya setiap kegiatan program kesehatan harus mampu membangkitkan peran serta individu, keluarga,

dan

masyarakat

sedemikian

rupa

sehingga

setiap

individu,

keluarga, dan masyarakat dapat menolong dirinya sendiri. Dengan dasar ini, setiap individu, keluarga, masyarakat melalui kegiatanprogram kesehatan difasilitasi agar mampu mengambil keputusan yang tepat ketika membutuhkan pelayanan kesehatan.Warga masyarakat harus mau bahu membahu menolong siapa saja yang membutuhkan pertolongan agar dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang sesuai kebutuhan dalam waktu sesingkat mungkin. Di lain pihak, fasilitas pelayanan kesehatan yang ada perlu terus diberdayakan agar mampu memberikan pertolongan kesehatanyang berkualitas, terjangkau, sesuai dengan norma sosial budaya setempat serta tepat waktu. 3.

Adil dan Merata Setiap individu, keluarga dan masyarakat mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkan sehingga dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi – tingginya. Kesempatan untukb memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau dan tepat waktu tidak boleh memandang perbedaan RAS, golongan, agama, suku dan status social ekonomi seorang individu, keluarga atau sekelompok masyarakat. Pembangunan kesehatan yang cenderung urban – based harus terus diimbangi dengan upaya – upaya pelayanan kesehatan yang bersifat rujukan, bersifat luar gedung maupun yang bersifat satelit pelayanan. Dengan demikian, pembangunan kesehatan dapat menjangkau kantongkantong penduduk risiko tinggi yang merupakan penyumbang terbesar kejadian sakit dan kematian. Kelompok – kelompok penduduk inilah yang sesungguhnya lebih membutuhkan pertolongan karena selain lebih rentan terhadap penyakit, kemampuan membayar mereka jauh lebih kecil/ sedikit.

4.

Pengutamaan dan Manfaat Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan/atau kesehatan dalam kegiatan, proyek dan program kesehatan harus mengutamakan peningkatan dan pencegahan penyakit.Kegiatan, proyek, dan program kesehatan

diselenggarakan agar memberikan manfaat yang sebesar – besarnya bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Kegiatan, proyek, dan program kesehatan diselenggarakan dengan penuh tanggung jawab, sesuaidengan standar profesi dan peraturan perundang – undangan yang berlaku serta mempertimbangkan dengan sungguh – sungguh kebutuhan dan kondisi spesifik daerah setempat. E. SISTEMATIKA Sistematika penulisan dokumen Pedoman Manual Mutu Puskesmas Sambong (PTP) UPTD Puskesmas Sambong Tahun 2016 adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Memuat latar belakang dan tujuan dari penyusunan Pedoman Manual Mutu Puskesmas sambong (PTP) Tahun 2016. Disamping itu juga diuraikan tentang landasan hukum dan Landasan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan kewenangan yang digunakan untuk menjamin upaya pencapaian tujuan program pembangunan kesehatan di UPTD Puskesmas Sambong tahun 2016 serta sistematika penulisan dokumen. BAB II Gambaran Umum. Memuat analisa situasi, uraian ringkas tentang perkembanmgan program/ kegiatan yang terjadi pada saat ini mulai dari keadaan geografis, kependudukan dan capaian SPM (Standart Pelayanan Minimal) di bidang Kesehatan. BAB III Visi, Misi, dan Tujuan serta Sasaran Puskesmas Sambong memuat Visi, Misi, Tujuan serta sasaran puskesmas dalam rangka mencapai pembangunan kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas sambong pada Tahun 2016 sesuai tujuan dan harapan yang ingin dicapai melepaskan diri dari Kabupaten bermasalah Kesehatan. BAB IV Kondisi Yang Diharapkan Kondisi yang diharapkan adalah semua program yang sudah tercantum dalam PTP Puskesmas dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien berdaya guna bagi kepentingan masyarakat. BAB V Rencana Usulan Kegiatan Rencana Usulan Kegiatan yang diajukan oleh Program sudah melalui Loka Karyamini Puskesmas dapat dilaksanakan tepat waktu, tepat anggaran dan tepat guna/ manfaat bagi kemakmuran masyarakat. BAB VI Penutup BAB II KONDISI SAAT INI

A. ANALISA SITUASI 1.

Data Umum a) Peta Wilayah Kerja 1) Demografi Kecamatan Sambong

Peta wilayah kerja Puskesmas Sambong Wilayah Kecamatan Sambong dibatasi oleh pegunungan sebelah utara yang tepatnya dibatasi dengan :  Sebelah Utara

: Kecamatan Jiken

 Sebelah Selatan : Kecamatan Cepu & Kec. Kedungtuban  Sebelah Barat  Sebelah Timur

: Kecamatan Jepon : Kabupaten Kasiman Bojonegoro

Secara administratif, Kecamatan Sambong terbagi dalam 10 desa/ kelurahan. Kecamatan Sambong berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kecamatan Sambong diperoleh data bahwa pada tahun 2014 luas tanah seluruhnya seluas 88,75 km2 yang terdiri dari :

Jarak tempuh dari Ibu Kota Kabupaten dengan Ibu Kota Kecamatan berjarak 12 KM sedangkan jarak ibu kota Kecamatan dengan desa – desa yang ada diwilayah kerja Puskesmas Sambong dari terdekat sampai terjauh dapat dilihat dari tabel berikut : Ketinggian dan Jarak tempuh Desa ke Kota Kecamatan atau Puskesmas

2) Keadaan Penduduk Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin berdasarkan Data Statistik Kecamatan Sambong Kabupaten Blora Tahun 2014 adalah :

b) Data Sumber Daya Data sumber daya UPTD Puskesmas Sambong meliputi ketenagaan, obat, alat,dan sarpras sumber pembiayaan dari pusat dan daerah. Data Sumber Daya Manusia Puskesmas Sambong 2016 No

Pendidikan

Jumlah

Keterangan

1

Magister Sains

1 Orang

Kepala Puskesmas (PNS)

2

Sarjana Ekonomi

1 orang

Kepala TU ( PNS )

3

Dokter Umum

2 orang

Dokter ( 1PNS, 1 Magang )

4

Akademi Bidan /D4 kebidanan

4 Orang

( 2 PNS, 1 PTT, 1 Magang )

3 orang

Perawat ( PNS )

12 orang

Bidan ( 3 PNS, 7 PTT, 2 Magang )

5 6

Sarjana Keperawatan /D4 keperawatan Akademi Kebidanan D3

7

Akademi Keperawatan D3

3 orang

Perawat ( 2 PNS, 1 Magang )

8

Akademi Gizi D3

2 orang

Ptgs Gizi ( 1 PNS, 1 MAGANG )

8

Akademi Keperawatan Gigi D3 1 orang

Ptgs Gigi ( PNS)

9

Akademi Analis

1 orang

Ptgs Analis ( PNS )

10

Akademi Sanitasi

1 orang

Sanitarian ( PNS )

11

Tenaga Non Kesehatan

1 orang

Administrasi ( PNS )

12

Tenaga Kebersihan

1 orang

Kebersihan ( Magang )

Data Jaringan Pembantu UPTD Puskesmas Sambong 2016 PUSTU Ledok *bidan 1orang PUSTU Brabowan *Bidan desa 1 orang PKD Temengeng *Bidan 1 orang PKD Sambongrejo *Bidan desa 1 orang PKD Gadu *Bidan 1 orang

PKD Pojokwatu *Bidan desa 1 orang PKD Gagakan *Bidan desa 1 orang PKD Biting *Bidan 1 orang PKD Giyanti *Bidan desa 1 orang PKD Sambong *Bidan 1 orang

Data Sarana dan Prasarana Pembantu UPTD Puskesmas Sambong

No

Jumlah

Jenis Sarpras

Sumber

1.

Ambulance

APBD II

2

2.

Sepeda Motor

APBD II

6

3.

Komputer

APBD II

11

4.

Laptop

APBD II

3

5.

Wireless

APBD II

1

c) Data Peran Serta Masyarakat

Keterangan

Peran serta masyarakat dapat dilihat dari kegiatan posyandu, jumlah kader kesehatan, dan desa siaga, selain itu tidak lepas pula peran dari tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan/ stake holder. Data Keaktifan Desa dan Masyarakat No

Desa

Desa

Siaga

Kader

Pos.

Pos.

Balita

Lansia

Posbindu

Ambulan Desa

1

Temengeng

Aktif

15

3

1

-

1

2

Sambongrejo

Aktif

25

5

1

-

1

3

Sambong

Aktif

20

3

1

-

1

4

Gadu

Aktif

35

7

1

-

-

5

Ledok

Aktif

35

7

2

-

1

6

Pojokwatu

Aktif

24

5

1

-

-

7

Gagakan

Aktif

15

3

1

Aktif

1

8

Biting

Aktif

15

3

1

-

1

9

Brabowan

Aktif

15

3

1

-

3

10

Giyanti

Aktif

21

4

3

Pembentukan 2

d) Data Penduduk dan Sasaran Program Jumlah penduduk dibedakan berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, pekerjaan, pendidikan dan masyarakat miskin.

Data Jumlah Penduduk Sambong 2013 – 2014 berdasar Kategori Umur

Data PUS Kecamatan Sambong Berdasar Kategori Umur

Tahun 2013

e) Data Sekolah Data tentang sekolah biasanya meliputi jumlah sekolah, jumlah siswa, klasifikasi sekolah UKS, jumlah dokter kecil, dan jumlah guru UKS. Rincian Sekolah / Murid/ Guru PAUD Se – Kec Sambong

Taun 2013 – 2014

Rincian Sekolah / Murid/ Guru TK Se – Kec Sambong

Taun 2013 - 2014

Rincian Sekolah / Murid/ Guru SD/MI Se – Kec Sambong Taun 2013 - 2014

Rincian Sekolah / Murid/ Guru MTS/ SMP Se – Kec Sambong Taun 2013 - 2014

Rincian Sekolah / Murid/ Guru SLTA Se – Kec Sambong Taun 2013 - 2014

f)

Data Kesehatan Lingkungan Di lampiran dapat dilihat data kesehatan lingkungan yang meliputi data sanitasi dasar antara lain rumah sehat, TPM, TTU, SAB, Jaga dan SPAL, Pamsimas

2.

Data Khusus Data khusus merupakan hasil penilaian kinerja Puskesmas. Hal – hal yang dinilai antara lain : a.

Status Kesehatan kesehatan meliputi umur harapan hidup, data kematian, Kunjungan Kesakitan, dan Pola Penyakit/ 10 besar penyakit di wilayah UPTD Puskesmas Sambong. Data Kunjungan

b.

Kejadian Luar Biasa Untuk mengetahui jenis penyakit yang potensial KLB di wilayah UPTD Puskesmas Sambong dapat dilihat di lampiran.

c.

Cakupan Program Pelayanan Kesehatan Cakupan program pelayanan kesehatan, untuk mengetahui pencapaian SPM dan MDG’s Tahun 2015 terlampir.

d.

Organisasi Puskesmas 1) Struktur Organisasi Puskesmas

2) Tim Mutu Puskesmas

e.

Jenis – Jenis Pelayanan Yang ada di Puskesmas Sambong 1) Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan Laboratorium :  Pelayanan Pemeriksaan Umum  Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut  Pelayanan KIA - KB yang bersifat UKP

 Pelayanan Gawat Darurat  Pelayanan Gizi yan bersifat UKP  Pelayanan Persalinan  Pelayanan Rawat Inap  Pelayanan Kefarmasian  Pelayanan Laboratorium 2) Upaya Kesehatan Masyarakate Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat :  Pelayanan Promosi Kesehatan / UKS  Pelayanan Kesehatan Lingkungan  Pelayanan KIA – KB yang bersifat UKM  Pelayanan Gizi yang bersifat UKM  Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit  Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat 3) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan :  Pelayanan Kesehatan Jiwa  Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat  Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer  Pelayanan Kesehatan Olah Raga  Pelayanan Kesehatan Indera  Pelayanan Kesehatan Lansia  Pelayanan Kesehatan Kerja

LANGKAH 1 IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN DI UPT PUSKESMAS SAMBONG

NO

1

INDIKATOR SPM DI PUSKESMAS

TARGET

CAPAIAN

THN

THN

2015

2015

KESENJAN GAN

RUMUSAN MASALAH

ADA / TIDAK

PELAYANAN KESEHATAN DASAR  Cakupan kunjungan ibu hamil K4

95%

100%

Secara

 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

80%

100%

keseluruhan

 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga

90%

98,67%

kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan  Cakupan layanan nifas  Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani  Cakupan kunjungan bayi  Cakupan Desa/kelurahan Universal Child

tahun 2015

-

K1 dan K4 tidak tercapai

-

Deteksi factor resiko tinggi oleh masyarakat

80%

100%

Sambong

90%

97,85%

berhasil

100%

100%

mencapai

90%

100%

target

100%

100%

Indikator SPM

100%

 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI

100%

100%

pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin

70%

 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

100%

 Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan

Angka Kejadian abortus ..... dalam 1 tahun

Puskesmas

100%

>2/10000

104,42% >2/10000

kelahiran hidup -

100%

 Cakupan pelayanan anak balita

Angka Kematian bayi .....dari ........

sampai

90%

Immunization (UCI)

-

tidak mencapai target -

Masih ada persalinan tidak di fasilitas kesehatan dan oleh dukun

NO

INDIKATOR SPM DI PUSKESMAS

setingkat

TARGET

CAPAIAN

THN

THN

2015

2015

0 pddk

KESENJAN GAN ADA /

RUMUSAN MASALAH

TIDAK

0 pddk

 Cakupan peserta KB aktif 93,10%

 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit

100%

100%

a. Acute Flacid Paralisis (AFP) rate per 100.000

100%

100%

100%

100%

penduduk < 15 tahun b. Penemuan kasus TBC BTA positif (CDR/case detection rate). c. Penderita DBD yang ditangani. d. Penemuan Penderita diare.  Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat 2

miskin Penyelidikan Epidemiologi dan Penggulangan Penyakit

100 %

100 %

100 %

100 %

 Cakupan Desa/ Kelurahan mengalami KLB yang 3

dilakukan penyelidikan epidemiologi 2/10000 0 pddk

b. Penemuan pasien baru TB BTA Positif (CDR) c. Penderita DBD yang ditangani

100%

d. Penemuan Penderita Diare

100%

14

Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin

100%

B

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT

Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi 2%

lingkungan

 Penduduk yg memanfaatkan jamban

88%

 Rumah yang memiliki SPAL

85%

 Institusi yang dibina Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes

2.

Pelayanan

pengendalian

3.

vektor Pelayanan

hygiene

4 5 6 III. 1.

sanitasi di tempat umum Pemeriksaan TPM TPM yang memenuhi syarat Pemeriksaan TP2 TP2 yang memenuhi syarat Pengawasan sampah Pengawasan sampah yang memenuhi syarat Penyelenggaraan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana Pelayanan kesehatan Ibu  Bumil Resti yang dirujuk

2.

TARGET

Tempat umum yang memenuhi syarat

dan Bayi

 Cakupan kunjungan neonatus

Pelayanan

 Cakupan BBLR yg ditangani  Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak Balita &

anak

pra

kesehatan sekolah

dan

remaja Pelayanan

IV. 1.

Berencana Penyelengaraan Perbaikan Gizi Masyarakat Pemantauan  Balita yang datang dan ditimbang (D/S) pertumbuhan Balita

80% > 95% 80% 80% 80% 100% 100% 90% 100% 95%

pra sekolah

3.

Keluarga

65%

 Cakupan pelayanan kesehatan remaja Cakupan peserta KB aktif

 Balita yang naik berat badannya (N/D)

80% 80% 80% 80% < 15%

2.

 Balita Bawah Garis Merah  Cak. Bayi (0-11 bln) mendapat kapsul Vit A 1 kali per

Pelayanan gizi

95%

tahun  Cak. Balita (12-59 bln) mendapat kapsul Vit A 2 kali

95%

per tahun

V. 1. 2. 3. 4.

 Cak. Ibu nifas mendapt kapsul Vit A

90%

 Cak. Bumil mendapat 90 tablet Fe

95%

 Cak. Bumil mendapat 30 tablet Fe

95%

 Balita gizi buruk mendapat perawatan Penyelenggaraan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular P2P Polio AFP Rate per 10.000 penduduk 85% 100% 100%

 Kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) yang diobati 5.

P2P DBD

 Penderita DBD yang ditangani

100% 100%

 Incident Rate DBD per 100.000 penduduk

< 20

 CFR/Angka Kematian DBD per 10.000 penduduk
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF