Pedoman Audit Pbj
August 28, 2017 | Author: Ardiansyah Putra | Category: N/A
Short Description
Download Pedoman Audit Pbj...
Description
Daftar Isi Bab
I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI
1
PEDOMAN AUDIT PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH
Surat Kepala BPKP No.S-506/K/D1/2007 Tanggal,30 April 2007
2
BAB I PENDAHULUAN Latar
belakang
Tujuan
dan peruntukan pedoman
Sistematika
3
pedoman
LATAR BELAKANG Untuk
meningkatkan efektivitas dan keseragaman dalam pelaksanaan pengawasan /audit PBJ
4
TUJUAN DAN PERUNTUKAN PEDOMAN Tujuan
: Untuk meningkatkan efektivitas hasil audit PBJ Peruntukan Pedoman: 1.Aparat Pengawasan Intern Pemerintah 2.SPI BI/BHMN/BUMN/BUMD/Badan Usaha lainnya 5
Sistematika Pedoman BAB I : Pendahuluan
BAB V : Pelaporan Hasil Audit
BAB II : Umum BAB III : Persiapan Audit BAB IV : Pelaksanaan Audit 6
BABVI : Pemantauan TL Hasil Audit Lampiran
BAB II UMUM Jenis
dan lingkup audit Tujuan dan sasaran audit Standar audit Tahapan audit Metodologi audit Output dan outcome yang diharapkan
7
Jenis dan lingkup audit Jenis
audit; Termasuk dalam audit dengan tujuan tertentu (lihat;Pasal 4 ayat 4 UU No.15 tahun 2004) Lingkup Audit; Seluruh kegiatan pengadaan PBJ sesuai dengan Pasal 7 ayat 1 Kepres 80 Tahun 2003 8
ASPEK-ASPEK YANG DIAUDIT Perencanaan Keuangan Ketaatan terhadap peraturan perundangundangan Kewajaran harga Ketepatan kuantitas Ketepatan kualitas Ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan Pemanfaatan hasil pelaksanaan kegiatan
9
TUJUAN DAN SASARAN AUDIT Untuk meyakinkan bahwa pengadaan BJ dilakukan secara efisien,efektif,terbuka dan bersaing,transparan,adil/tidak diskriminatif dan akuntabel
10
TUJUAN SPESIFIK
Meyakinkan; 1.PBJ dilakukan sesuai dengan kebutuhan, baik segi jumlah, kualitas dan waktu 2.Prosedur PBJ yang digariskan terpenuhi 3.kuantitas,kualitas dan harga B/J sesuai dengan kontrak diserahterimakan tepat waktu
11
lanjutan 4.Barang yang diperoleh telah ditempatkan di lokasi yang tepat, dipertanggungjawabkan benar, dimanfaatkan sesuai tujuan penggunaan 5.Jasa yang diperoleh telah dimanfaatkan sesuai tujuan 12
Mengidentifikasi;
1.Penyimpangan dalam PBJ 2.Kelemahan SPI atas PBJ
13
SASARAN AUDIT Anggaran
belanja barang/jasa termasuk belanja modal satuan kerja instansi pemerintah,BI/BHMN/BUMN/BUMD dan Badan usaha lainnya
14
STANDAR AUDIT Mengacu
kepada Standar Audit APIP (Kpts.Kepala BPKP No.-Kep-378/k/1996 tanggal 31 mei 1996) 1.Standar Umum 2.Standar Koordinasi dan kendali mutu 3.Standar Pelaksanaan 4.Standar Pelaporan 5.Standar Tindak lanjut 15
TAHAPAN AUDIT Persiapan
Audit Pelaksanaan Audit Pelaporan hasil Audit Pemantauan tindak lanjut hasil Audit
16
METODOLOGI AUDIT Desk
Audit Field Audit Benchmarking Penggunaan Tenaga Ahli Audit Investigatif
17
OUTPUT DAN OUTCOME YANG DIHARAPKAN OUTPUT;
Laporan hasil audit PBJ OUTCOME; Dimanfaatkannya LHA untuk pengambilan keputusan.
18
BAB III PERSIAPAN AUDIT Tujuan
persiapan audit
Tahapan
Audit
19
persiapan audit
program persiapan audit
TUJUAN PERSIAPAN AUDIT Untuk mendapatkan informasi umum mengenai kegiatan PBJ yang akan diaudit Agar auditor memperoleh pemahaman secara umum dan menyeluruh mengenai kegiatan PBJ yang akan diaudit Untuk memudahkan melakukan langkahlangkah audit selanjutnya
20
TAHAPAN PERSIAPAN AUDIT
Pembicaraan pendahuluan dengan pimpinan auditan
Pengumpulan informasi umum
Pengujian pendahuluan
Menyusun ikhtisar hasil persiapan audit 21
AUDIT PROGRAM PERSIAPAN AUDIT Mencakup
; 1.langkah kerja 2.waktu 3.tempat 4.pihak-pihak yang akan ditemui/dimintai keterangan 5.informasi lainnya 22
BAB IV PELAKSANAAN AUDIT Tujuan
pelaksanaan audit
Tahapan
Audit
23
pelaksanaan audit
program pelaksanaan audit
TUJUAN PELAKSANAAN AUDIT Untuk
memperoleh pembuktian mengenai kondisi pelaksanaan pengadaan BJ apakah telah sesuai dengan kriteria pengadaan yang efektif,efisien dan ekonomis
24
TAHAPAN PELAKSANAAN AUDIT Pengujian
sistem pengendalian intern proses PBJ Pengujian lanjutan atas pelaksanaan PBJ Penyusunan ikhtisar hasil pelaksanaan audit Pembahasan hasil pelaksanaan audit
25
AUDIT PROGRAM PELAKSANAAN AUDIT Diarahkan untuk menguji aspek-aspek pelaksanaan PBJ antara lain : -Perencanaan -Ketaatan prosedur pelaksanaan PBJ pada peraturan per-uu yang berlaku -Kewajaran harga -Ketepatan kuantitas -Ketepatan kualitas -Ketepatan waktu -Pemanfaatan -Indikasi Tindak Pidana Korupsi (TPK)
26
PENYIMPANGAN DALAM PROSES PBJ 1. 2.
3. 4.
Perencanaan pengadaan Pembentukan panitia pengadaan/pejabat pengadaan/unit layanan pengadaan Penyusunan dan pengesahan HPS Penyusunan dan pengesahan dokumen pemilihan penyedia BJ
27
Lanjutan 1 5.
6.
7.
8.
Pengumuman pelelangan/seleksi/pengadaan Prakualifikasi/Pascakualifikasi penyedia BJ Pendaftaran dan pengambilan dokumen pemilihan penyedia BJ Penjelasan(Aanwijzing)
28
Lanjutan 2 9.
10. 11.
12. 13. 14.
Pemasukan dan pembukaan dokumen penawaran Evaluasi penawaran Pengumuman pemenang Sanggahan peserta lelang Penunjukan pemenang lelang Penandatanganan kontrak 29
Lanjutan 3 15. 16. 17.
Pelaksanaan kontrak/penyerahan BJ Pembayaran dan pelaporan Potensi penyimpangan dalam pemanfaatan
30
1. PERENCANAAN PENGADAAN Penggelembungan
anggaran Rencana pengadaan yang diarahkan Pengumuman tidak terbuka Paket direkayasa Memecah pengadaan untuk menghindari pelelangan Memecah paket yang merupakan kesatuan konstruksi 31
Lanjutan 1 Menyatukan
beberapa kegiatan yang tersebar dengan mengabaikan efisiensi Menggabungkan paket pekerjaan yang seharusnya dapat dilakukan pengusaha kecil Rencana pembelian tidak sesuai kebutuhan Jadwal waktu tidak realistis 32
Lanjutan 2 Pemilihan metode pengadaan tidak tepat Pemilihan metode evaluasi tidak tepat Direncanakan swakelola tetapi dilaksanakan kontraktual Jadwal waktu pendaftaran dan pengambilan dokumen berbeda Biaya pendukung pengadaan tidak tersedia
33
2. PEMBENTUKAN PANITIA/PEJABAT/UNIT LAYANAN PENGADAAN Tidak memiliki sertifikat keahlian PBJ atau bukti keikut sertaan dalam pelatihan PBJ Tertutup/tidak transparan Tidak memiliki integritas Memihak pada kelompok tertentu Tidak independen Perangkapan jabatan
34
3. PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN HPS
HPS tidak ada HPS tidak ditandatangani seluruh panitia HPS tidak disahkan PPK Harga B/J dalam HPS mengarah pada merk tertentu Nilai estimasi sulit diperoleh Mark up dalam HPS Harga dasar tidak standar Estimasi harga tidak sesuai aturan Referensi harga HPS fiktif Penambahan item biaya yang tidak diperkenankan
35
4. PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN PEMILIHAN PBJ Dokumen pemilihan tidak disahkan PPK Persyaratan teknis mengada-ada Kriteria evaluasi tidak ada Spesifikasi teknis mengarah pada kelompok tertentu Penambahan kriteria evaluasi yang tidak perlu Dokumen lelang tidak standar Dokumen lelang tidak lengkap
36
5. PENGUMUMAN PELELANGAN/SELEKSI/ PENGADAAN Tidak diumumkan Diumumkan tapi tidak dimedia yang ditetapkan Pendaftaran/pengambilan dokumen harus membawa dokumen asli Pengumuman lelang pada hari libur Pengumuman lelang palsu Materi pengumuman membingungkan Jangka waktu pengumuman singkat Pengumuman lelang tidak lengkap
37
6. PRAKUALIFIKASI/PASCA KUALIFIKASI PENYEDIA B/J Tidak memenuhi syarat kualifikasi tetapi diluluskan Dokumen kualifikasi dipalsukan Dokumen kualifikasi tidak didukung data otentik Evaluasi panitia tidak sesuai kriteria Metode pelelangan tidak tepat Kriteria evaluasi tidak ada/tidak jelas Melakukan prakualifikasi massal
38
7. PENDAFTARAN DAN PENGAMBILAN DOKUMEN PEMILIHAN PENYEDIA BJ Dokumen lelang yang diserahkan tidak sama Waktu pendistribusian terbatas Penyebarluasan dokumen cacat Lokasi pengambilan dokumen sulit dicari Pendaftaran dan pengambilan dokumen dinyatakan tidak boleh diwakilkan Pendaftaran/pengambilan dokumen harus membawa dokumen asli
39
8. PENJELASAN(AANWIJZING) Penjelasan terbatas pada kelompok tertentu Informasi terbatas Tidak ada partisipasi masyarakat Penjelasan kontroversial Tidak ada dokumentasi rapat penjelasan BA penjelasan tidak disebarkan ke peserta Perubahan penting tidak dituangkan dalam dokumen pemilihan
40
9. PEMASUKAN DAN PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN
Tempat penyerahan dokumen direlokasi Batas akhir pemasukan dokumen diundur atau dimajukan tanpa ada adendum dalam dokumen pemilihan Penyimpanan dokumen penawaran tidak aman Dokumen yang terlambat masih diterima Penyerahan dokumen fiktif Dokumen penawaran tidak lengkap Pembukaan dokumen penawaran hari libur Pembukaan dokumen penawaran ditunda tanpa alasan yang jelas
41
10. EVALUASI PENAWARAN Kriteria
evaluasi cacat Tempat evaluasi tersembunyi Peserta lelang menurun secara mencolok Dokumen penawaran diganti Surat penawaran palsu
42
11. PENGUMUMAN PEMENANG Pemenang
tidak diumumkan Pengumuman pemenang tidak diberitahu ke seluruh peserta lelang Pengumuman terbatas Pengumuman tersembunyi Tanggal pengumuman ditunda-tunda Tidak sesuai kaidah atau tidak ada masukan dari masyarakat 43
12. SANGGAHAN PESERTA LELANG Surat
sanggahan tidak ditanggapi Jawaban sanggahan ditunda-tunda Tidak seluruh sanggahan ditanggapi Substansi sanggahan tidak ditanggapi Sanggahan proforma untuk menghindari tuduhan proses lelang diatur
44
13. PENUNJUKAN PEMENANG LELANG Surat
penunjukan tidak lengkap Surat penunjukan ditunda pengeluarannya Surat penunjukan dikeluarkan terburuburu Surat penunjukan tidak sah Tanggal kontrak mendahului tanggal penunjukan 45
14. PENANDATANGANAN KONTRAK Adanya kejanggalan kontrak Penandatanganan kontrak kolusif Penandatanganan konrak ditunda dengan sengaja Panandatanganan kontrak tertutup Penandatanganan kontrak tidak sah Kontrak di atas Rp 50 juta tidak dilengkapi surat jaminan pelaksanaan Tanggal surat jaminan pelaksanaan lebih belakangan dari tanggal kontrak
46
15. PELAKSANAAN KONTRAK/PENYERAHAN B/J
Volume pekerjaan yang diserahkan tidak sesuai kontrak Kualitas tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dalam kontrak Kualitas pekerjaan rendah Penyerahan terlambat Perintah perubahan volume dalam rangka KKN Kriteria penerimaan barang bias Jaminan pasca jual palsu Data lapangan dipalsukan
47
16. PEMBAYARAN DAN PELAPORAN Pembayaran tidak sesuai kemajuan fisik Pembayaran fiktif Pajak/PNBP kurang dipungut/disetor Pelaporan tidak dilaksanakan Pelaporan tidak sesuai keadaan Pelaporan tidak lengkap Pelaporan tidak sesuai peraturan Tidak dibuat BA pembayaran
48
17. POTENSI PENYIMPANGAN PEMANFAATAN Kuantitas
barang yang diterima tidak sesuai kebutuhan Kualitas barang yang diterima tidak sesuai kebutuhan Penyerahan barang dilokasi yang tidak tepat B/J belum/tidak dapat dimanfaatkan
49
BAB V PELAPORAN HASIL AUDIT 1.
Tujuan pelaporan hasil audit
2.
Materi pokok laporan hasil audit
3.
Format laporan hasil audit
4.
Distribusi laporan hasil audit 50
1. TUJUAN LAPORAN AUDIT
Memberikan informasi objektif pada pihak terkait
Menyajikan hasil penilaian atas kondisi pelaksanaan pengadaan B/J
Menyajikan informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan,perencanaan,pelaksanaan,pengen dalian
51
3. MATERI POKOK LAPORAN HASIL AUDIT A. B. C. D. E. F. G.
Dasar audit Tujuan audit Ruang lingkup audit Data pengenal Uraian hasil audit Uraian temuan hasil audit Hal-hal penting lainnya yang perlu diperhatikan 52
A. DASAR AUDIT Peraturan
atau ketentuan yang mendasari dilakukan audit
53
B. TUJUAN AUDIT LIHAT
54
BAB II DI ATAS
C. RUANG LINGKUP AUDIT Tahun
anggaran
Periode
Luas
55
audit
pengujian
D. DATA PENGENAL LIHAT
56
LAMPIRAN III
E. URAIAN HASIL AUDIT Memuat;
1.realisasi keuangan 2.pencapaian target penyelesaian kegiatan 3.pemenuhan kewajiban pajak/PNBP 4.hasil pengujian proses pengadaan
57
F. URAIAN TEMUAN HASIL AUDIT Harus
memenuhi atribut;
1.judul 2.kondisi 3.kriteria 4.penyebab 5.akibat 6.komentar penanggung jawab kegiatan 58
LANJUTAN 7.tanggapan auditor atas komentar tersebut 8.rekomendasi perbaikan 9.tindak lanjut jika sudah ada
59
TEMUAN YANG DAPAT DITERUSKAN KEPADA USERS Material
Berdasarkan
fakta,bukti cukup,relevan dan kompeten
Dikembangkan
60
secara objektif
KLASSIFIKASI TEMUAN
Kode 01;kejadian yang merugikan keuangan negara Kode 02;kewajiban penyetoran kepada negara,BI/BHMN/BUMN/BUMD/BUL Kode 03;pelanggaran peraturan perundangundangan Kode 04;pelanggaran prosedur/tatakerja yang berlaku khusus bagi organisasi ybs Kode 05;penyimpangan ketentuan pelaksanaan anggaran
61
Lanjutan Kode 06;hambatan terhadap kelancaran proyek Kode 07;hambatan terhadap kelancaran tugas/fungsi Kode 08;kelemahan administrasi Kode 09;ketidaklancaran pelayanan kepada masyarakat Kode 10;temuan audit lainnya
62
G. HAL-HAL PENTING LAINNYA YANG PERLU DIPERHATIKAN Hal-hal
yang perlu diinformasikan kepada users namun tidak dimasukkan dalam temuan audit
63
3. FORMAT LAPORAN HASIL AUDIT LIHAT
64
LAMPIRAN III
4. DISTRIBUSI LAPORAN HASIL AUDIT Disesuaikan
dengan ketentuan yang berlaku diorganisasi masing-masing Sesuai pasal 48 keppres 80/2003(Perpres 8/2006)tembusan laporan disampaikan ke BPKP Penyampaian selambat-lambatnya 2 minggu setelah tanggal laporan
65
BAB VI PEMANTAUAN TINDAK LANJUT HASIL AUDIT TUJUAN
PEMANTAUAN TINDAK
LANJUT PELAKSANAAN
AUDIT
66
PEMANTAUAN HASIL
TUJUAN PEMANTAUAN TL HASIL AUDIT Untuk
mendorong percepatan pelaksanaan serta ketepatan pelaksanaan TL sesuai rekomendasi
67
PELAKSANAAN PEMANTAUAN TINDAK LANJUT Sebelum
penyampaian laporan diterbitkan surat penegasan Satu bulan setelah laporan terbit tidak ada TL,dibuat surat penegasan kedua Dua bulan setelah penegasan kedua tidak ada TL,dibuat penegasan ketiga,tembusan keatasan auditan ybs
68
Dalam hal rekomendasi tidak ditindak lanjuti ,dilakukan pembahasan dengan pimpinan auditan sebab-sebab tidak dilakukan TL Setelah penegasan ketiga ,untuk rekomendasi yang mengandung potensi kerugian negara tidak ada TL,maka perlu dipertimbangkan untuk audit investigatif
69
70
View more...
Comments