Pedoman Ark 1-6
July 5, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Pedoman Ark 1-6...
Description
PEDOMAN AKSES KE RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS PELAYANAN (ARK)
RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH BUDI KASIH Jalan Siliwangi KM. No. 84 Majalengka 45459 Telp. .(0233) 8665508 – Fax. (0233) 8665509
BAB I PENDAHULAN
A. LAT LATAR BELAK BELAKANG ANG Di ru ruma mah h sakit sakit meme memerlu rluka kan n satu satu un unit it ya yang ng ha haru russ da dapa patt meng mengelo elola la secar secaraa sistematis segala kebutuhan pasien, mulai dari penerimaan pasien, pemilahan pelayanan kepada pasien sampai penempatan ruang perawatan pasien. Unit tersebut adalah unit admisi. Unit admisi ini merupakan salah satu unit yang dapat membantu meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan kesehatan di rumah sakit. Karena unit admisi dianggap unitt yang uni yang paling paling menget mengetahu ahuii tentan tentang g inform informasi asi pasien pasien.. Pasien Pasien pertam pertamaa kali kali datang datang langsung berhadapan dengan bagian admisi, maka bagian ini bertanggung jawab terhadap pembentukan pola hubungan rumah sakit dengan calon pasien dan keluarganya. Ke dalam rumah sakit bagian ini bertanggung jawab kepada dokter dan staf rumah sakit dalam dal am memasu memasukan kan pasien pasien tersebu tersebut, t, sehingg sehinggaa komuni komunikas kasii yang yang baik baik dan manaje manajemen men admisi pasien yang efektif menjadi keharusan bagi suatu rumah sakit. Kesalahan dan kemace kem acetan tan atau kekura kekurang ng lengka lengkapan pan inform informasi asi tentan tentang g pasien pasien akan akan mempen mempengar garuhi uhi jalannya proses admisi pasien, yang pada akhirnya memberikan dampak yang merugikan kepada pihak pasien maupun rumah sakit itu sendiri. Rumah Rum ah sakit sakit sepenu sepenuhny hnyaa memper mempertim timban bangka gkan n bahwa bahwa asuhan asuhan di rumah rumah sakit sakit merupakan bagian dari suatu sistem pelayanan yang terintegrasi dengan para profesional pemberi asuhan dan tingkat pelayanan yang akan membangun suatu kontinuitas pelayanan. Sesuai Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 yaitu Akses ke Rumah Sakit & Kontinuitas Pelayanan yang berkaitan dengan Admisi Rumah Sakit dijelaskan bahwa pasien diterima sebagai pasien rawat inap atau didaftar untuk pelayanan rawat jalan berdasarkan berdasar kan pada kebutuhan pelayanan kesehatan mereka yang telah di identifikasi dan pada misi serta sumber daya rumah sakit 3 yang ada. Uraian di atas mempunyai maksud dan tujuan yaitu menyesuaikan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya rumah rum ah sakit sakit tergan tergantun tung g pada pada ketera keteranga ngan n yang yang didapa didapatt tentan tentang g kebutu kebutuhan han pasien pasien dan kondisinya lewat skrining pada kontak pertama. Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, evaluasi visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik imajing sebelumnya. Skrining dapat terjadi disumber rujukan, pada saat pasien ditransportasi emergensi atau apabila pasien tiba di rumah sakit.
Hal ini sangat penting bahwa keputusan untuk mengobati, mengirim atau merujuk hanya dibuat setelah ada hasil skrining dan evaluasi. Hanya rumah sakit yang mempunyai kemampuan kemam puan menyediaka menyediakan n pelayanan pelayanan yang dibutuhkan dibutuhkan dan konsisten konsisten dengan dengan misinya misinya dapat dipertimbangkan untuk menerima pasien.
B. TUJUAN 1. 2.
Menin Meningk gkat atka kan n mutu mutu pe pela laya yana nan n Meni Mening ngka katk tkan an kese kesela lama mata tan n pasi pasien en se sert rtaa meli melind ndun ungi gi pa pasi sien en da dari ri re resi siko ko ya yang ng mengancam jiwa
C. RUAN RUANG G LIN LINGK GKUP UP Pedoman ini berlaku pada semua unit pelayanan rumah sakit yang meliputi : UGD, rawat jalan, rawat inap, ruang perawatan khusus (HCU).
BABDAN II PEDOMAN PELAY PELAYANAN ASUHAN PASIEN
A. SKRINING Skrining Skrin ing merupakan merupakan pemeriksaan pemeriksaan sekelompok orang untuk untuk memisahkan memisahkan orang yang sehat dari orang yang memiliki keadaan fatologis fatologis yang tidak terdiagno terdiagnosis sis atau mempunyai mempunyai resik res iko o ting tinggi gi (Kam (Kamus us Dorla Dorland nd ed .25 .25 : 97 974 4 ). Menu Menuru rutt Roch Rochja jati ti P (2 (200 008) 8),, skri skrini ning ng merupa mer upakan kan pengen pengenalan alan diri diri secara secara pro aktif aktif pada pada ibu hamil hamil untuk untuk menemu menemukan kan adanya adanya masalah atau factor resiko 1. Skri Skrini ning ng dil dilak akuk ukan an mela melalu luii : a. Kriteria ttrriage b. Evaluasi visual atau pengamatan c. Pemeri Pemeriksa ksaan an fisik fisik atau atau hasil hasil dari dari pemerik pemeriksaan saan fisik fisik,, psikolo psikologik gik d. Pemeri Pemeriksa ksaan an Labora Laborator torium ium atau atau diagnos diagnostic tic imajin imajing g sebelumn sebelumnya. ya. 2. Tata ata Lak Laksa sana na a. Triage Triage adalah seleksi pasien sesuai tingkat kegawat daruratan sehingga pasien terse tersele leks ksii da dala lam m mend mendap apat atka kan n pe pert rtol olon onga gan n sesua sesuaii de deng ngan an ting tingka katt ke kega gawa watt daruratannya. Triage riage di RSKB RSKB Budi Budi Kasih Kasih menggu menggunak nakan an system system labeli labeling ng warna, warna, pasien pasien ditentukan apakah gawat darurat, gawat tidak darurat, atau darurat tidak gawat atau tidak gawat tidak darurat. Pasien yang telah di seleksi diberi label warna pada listnya, sesuai dengan tingkat kegawatannya. Adapun pemberian labeling warna sesuai dengan tingkat kegawatannya, sebagai berikut : 1) Pasien Pasien gawat gawat daru darurat rat diberi diberi label label warn warnaa merah merah 2) Pasien gawat tidak tidak darurat darurat atau darurat darurat tidak tidak gawat gawat diberi diberi label label warna warna kuning kuning 3) Pasien Pasien tida tidak k gawat gawat dan dan tidak tidak darur darurat at diber diberii warna warna hijau hijau 4) Pasien Pasien yang yang telah telah dinyat dinyataka akan n meningg meninggal al diberi diberi label label warna warna hitam Initial Assesment (Penilaian Awal) Awal) Pasien Pas ien yang yang masuk masuk melalu melaluii UGD (Unit (Unit Gawat Gawat Darurat) Darurat) maupun maupun polikl poliklini inik k memerlu mem erlukan kan penila penilaian ian dan pengel pengelola olaan an yang yang cepat cepat dan tepat. tepat. Waktu aktu berper berperan an sangat penting, oleh karena itu diperlukan cara yang mudah, cepat dan tepat. Proses awal ini dikenal dengan initial assessment ( Penilaian awal). Untuk di triage UGD petugas melakukan penilaian kesadaran dengan menggunakan criteria AVPU : A : Alert V : Respon to verbal P : Respon to pain U : Unrespon 1) Peni Penila laian ian awal awal ini ini int intin inya ya ada adala lah h a) Primary Primary Survey Survey yaitu penangan penanganan an ABCDE ABCDE dan dan resusitasi. resusitasi. Disini Disini dicari keadaan yang mengancam nyawa dan apabila menemukan harus dilakukan resusitasi. Penanganan ABCDE yang dimaksud adalah : A Airway dengan control cervical B :: Reathing dan ventilasi C : Circulation dengan control perdarahan
D : Disability, status neurologis dan nilai GCS E : Exposure buka baju penderita tapi cegah hipotermi Langkah selanjutnya harus dipertimbangkan pemakaian kateter urin (folly catheter ), Kateter lambung ( NGT ), pemasangan heart monitor dan pemeriksaan laboratorium atau rontgen. b) Secondary survey Pemeriksaan teliti yang dilakukan dari ujung rambut sampai ujung kaki, dari depan sampai belakang dan setiap lubang dimasukan dimasukan jari ( tub finger in every orifice ). Anamnesis melalui pasien, keluarga atau petugas pra hospital yang
meliputi : A : Alergi M : Medik Medikasi asi / oba obat-o t-oba batan tan P : Past Past illnes illnesss / penya penyakit kit sebe sebelum lumnya nya yang yang menye menyertai rtai L : Last meal meal / terakhi terakhirr makan makan jam jam berapa berapa buka bukan n makan makan apa apa E : Event Event / hal-hal hal-hal yang yang bersan bersangku gkutan tan denga dengan n sebab sebab cedera cedera Pemeriksaan fisik, meliputi inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi. Periksa dengan teliti apakah ada perubahan bentuk, tumor, luka dan sakit ( BTLS ). Pemeriksaan punggung dilakukan dengan log roll ( memiringkan penderita dengan tetap menjaga kesegarisan tubuh ). Cek tanda-tanda vital.
b.
Evaluasi Visual Visual atau Pengamatan 1) Pasien yang secara pengamatan pengamatan visual dalam keadaan keadaan gawat dan memerlukan memerlukan pertolongan segera langsung diarahkan ke UGD 2) Pasien yang secara pengamatan pengamatan visual tidak memerlukan memerlukan pertolonga pertolongan n segera segera 3)
c.
akan di arahkan ke poliklinik Jika RS belum mempunyai mempunyai pelayanan pelayanan spesialistik spesialistik tertentu tertentu maka pasien
disarankan untuk di rujuk Pemeriksaan fi fisik Pemeriksaan fisik head to toe meliputi inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi,
termasuk juga pemeriksaan psikologik d. Laboratoriu Laboratorium m atau atau pemeriksaa pemeriksaan n imaging imaging ( penunja penunjang ng ) Pemeriksaan radiologi dan laboratorium memberikan data diagnostik penting yang menuntun penilaian awal. Pastikan hemodinamik cukup stabil saat membawa pasien ke ruang radiologi. Pemeriksaan laboratorium untuk pasien UGD dengan mempertimbangkan kondisi pasien, maka petugas laboratorium yang akan ke UGD untuk pengambilan pengambilan sample. sample. Kemudian Kemudian jika memerlukan memerlukan penanganan penanganan lebih lanjut akan di konsulkan konsulkan ke dokter spesialis spesialis sesuai penyakit penyakit konsultasi konsultasi bisa di lakukan melalui UGD atau di arahkan ke praktek di poliklinik. B.
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN
1.
Hak pasien Hak pasien selalu dihubungkan dengan pemeliharaan kesehatan yang bertujuan agar pasien mendapatkan upaya kesehatan, sarana kesehatan, dan bantuan dari tenaga kesehatan yang memenuhi standar pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan UU
No. 44 Tahun Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. Pr Prin insi sip p dala dalam m Pela Pelaya yana nan n Kese Keseha hata tan n a. Bahwa upaya upaya kesehatan kesehatan yang semula semula dititik dititik beratkan beratkan pada upaya upaya penyem penyembuhan buhan penderita, secara berangsur-angsur berkembang kearah keterpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh. b. Bahwa dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh masyarakat perlu adanya perlindungan hak pasien dan keluarga. c. Bahwa Bahwa keberha keberhasila silan n pembangu pembangunan nan di berbaga berbagaii bidang bidang dan kemaju kemajuan an ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat dan kesadaran akan hidup sehat. d. Bahwa Bahwa meningka meningkatny tnyaa kebutu kebutuhan han pelayana pelayanan n dan pemerat pemerataan aan yang mencakup mencakup tenaga, sarana, prasarana baik jumlah maupun mutu. e. Bahwa pelayan pelayanan an kesehatan kesehatan amat amat penting penting apabila apabila dihadap dihadapkan kan pada pada pasien yang sangat membutuhkan pelayanan kesehatan dengan baik dan dapat memuaskan para pasien. f. Perlindung Perlindungan an merupaka merupakan n hal yang esensial esensial dalam kehidupan kehidupan karena merupakan merupakan sifat yang melekat pada setiap hak yang dimiliki. g. Bahwa seseorang seseorang dapat dapat menuntut menuntut haknya haknya apabila apabila telah memenuh memenuhii kewajibanny kewajibannya, a, oleh karena itu kewajiban menjadi hak yang paling utama dilakukan. h. Bahwa perlind perlindungan ungan bagi bagi tenaga tenaga kesehatan kesehatan maupun maupun pasien pasien merupakan merupakan hal hal yang bersifat timbal balik artinya pihak-pihak tersebut dapat terlindungi atas haki.
haknya bila melakukan kewajibannya. Bahwa dalam kondisi kondisi tertentu tertentu pasien tidak memiliki memiliki kemamp kemampuan uan untuk untuk mendapatkan informasi atau penjelasan mengenai haknya sehingga disampaikan
j.
melalui keluarga. Bahwa untuk mengatur pemenuhan perlindungan hak pasien dan keluarga harus
ada pedoman sebagai acuan bagi seluruh personil rumah sakit. 3. Hak Hak Pas Pasie ien n dan dan Kelu Keluar arga ga Hak-hak pasien dan keluarga yaitu : a.
Memper Memperole oleh h informa informasi si mengena mengenaii tata tertib tertib dan perat peratura uran n yang berla berlaku ku di rumah rumah
b. c. d.
sakit. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien. Memper Memperole oleh h layanan layanan yang yang manusiaw manusiawi, i, adil, adil, jujur jujur dan tanpa tanpa diskrimi diskriminas nasi. i. Memper Memperole oleh h layanan layanan kesehat kesehatan an yang bermu bermutu tu sesuai sesuai dengan dengan standar standar profesi profesi dan dan
e.
standar prosedur Mengaj Mengajuka ukan n pengadu pengoperasional. aduan an atas atas kualitas kualitas pelay pelayana anan n yang dida didapat patkan kan..
f.
Memili Memilih h dokter dokter dan dan kelas kelas perawata perawatan n sesuai sesuai dengan dengan kein keingin ginann annya ya dan perat peratura uran n
g.
yang berlaku di rumahsakit. Memint Memintaa konsu konsulta ltasi si tentang tentang penyak penyakit it yang dider dideritan itanya ya kepada kepada dokter dokter lain yang yang
h.
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar rumah sakit. Mendapatkan Mendapatkan privasi privasi dan kerahasian kerahasian penyak penyakit it yang yang dideritany dideritanyaa termasuk termasuk data-dat data-dataa
i.
medisnya. Mendap Mendapat at inform informasi asi menge mengenai nai diagn diagnosi osiss dan tata tata cara tind tindaka akan n medis, medis, tujua tujuan n tindakan medis, alternative tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
j.
dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
k. l.
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya. Didamp Didamping ingii kelu keluar arga ga dalam dalam keadaa keadaan n krit kritis. is. Menja Menjala lank nkan an ibadah ibadah sesuai sesuai agama agama atau atau ke kepe perca rcaya yaan an yang yang di dian anut utny nyaa selam selamaa itu itu
tidak mengganggu pasien lainnya. m. Memperoleh Memperoleh keamanan keamanan dan dan keselamatan keselamatan diriny dirinyaa selama dalam dalam perawatan perawatan di di rumah n. o.
sakit. Mengajukan Mengajukan usul, saran, perbaikan perbaikan atas atas perlakuan perlakuan rumah sakit terhada terhadap p dirinya. dirinya. Menola Menolak k bimbing bimbingan an rohani rohani yang tidak tidak sesuai sesuai dengan dengan agama agama dan keper kepercay cayaan aan yang yang
p.
dianutnya. Menggugat dan atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata maupun pidana. q. Mengel Mengeluhk uhkan an pelayan pelayanan an rumah rumah sakit yang yang tidak sesuai sesuai dengan dengan standa standarr pelayanan pelayanan melalu mel aluii media media ceta cetak k dan elektro elektronik nik yang yang sesuai sesuai dengan dengan ketent ketentuan uan peratu peraturan ran 4.
perundang-undangan. Kewaji Kewajiban ban Rumah Rumah Sakit Sakit dalam dalam Mengh Menghorm ormati ati Hak Hak Pasien Pasien danKel danKeluar uarga ga a. Me Memb mber erik ikan an hak hak is isti time mewa wa dala dalam m mene menent ntuk ukan an in info form rmas asii ap apaa
sa saja ja yang yang
berhubungan dengan pelayanan yang boleh disampaikan kepada keluarga atau pihak lain. b. Pasien diinformasikan tentang kerahasiaan informasi dalam rekam medik pasien. c. Pem Pembuk bukaan aan atas keraha kerahasia siaan an inform informasi asi mengen mengenai ai pasien pasien dalam dalam rekam rekam medik medik d.
diperbolehkan dalam UU No. 29 Tahun 2001, yaitu sebagai berikut : Diminta oleh aparat penegak hukum dalam rangka penegakan hukum misalnya
g. h.
visum et repertum At Atas as per permi mint ntaa aan n pasi pasien en sen sendi diri ri Untuk kepentingan kesehatan pasien itu sendiri Berdasarkan Berdasarkan ketentuan ketentuan peraturan peraturan perundang-u perundang-undan ndangan gan yang berlaku berlaku Pasie Pasien n dimi dimint ntaa pe perse rsetu tuju juan anny nyaa un untu tuk k memb membuk ukaa in info form rmasi asi ya yang ng tida tidak k te terc rcak akup up
i.
dalam undang-undang dan peraturan. Ruma Ru mah h sakit sakit meng mengho horm rmati ati ke kera raha hasia siaan an in info form rmas asii ke keseh sehat atan an pa pasi sien en de deng ngan an
e. f.
membatasi akses ke ruang penyimpanan rekam medik dan tidak meletakan rekam medis pasien di tempat umum.
j.
Ruma Ru mah h sakit sakit meres merespo pon n terh terhad adap ap pe perm rmin inta taan an pa pasi sien en da dan n ke kelu luar arga gany nyaa un untu tuk k pelayanan rohani atau sejenisnya berkenaan dengan agama dan kepercayaan pasien.
k.
Respon tersebut antara lain dengan menyediakan rohaniawan serta buku doa. Menyed Menyediak iakan an partisi partisi / sekat pemisah pemisah untuk untuk mengh menghorm ormati ati privasi privasi pasien pasien di ruang ruang
perawatan. l. Menyed Menyediak iakan an loker loker / lema lemari ri untuk untuk menyim menyimpan pan hart hartaa benda benda pasien pasien.. m. Memasang CCTV pada area yang perlu pengawasan ketat. n.
Melindungi pasien dari kekerasan fisik dengan memantau ketat pengunjung yang masuk ruang perawatan serta mewajibkan pengunjung memakai kalung penunggu
pasien. o. Menyediakan kamar mandi khusus. p. Men Menyed yediak iakan an tenaga tenaga penter penterjema jemah, h, baik baik bagi bagi pasien pasien yang yang tidak tidak bisa memaha memahami mi bahasa indonesia maupun bagi pasien tuna rungu. rungu. q. Membentuk Membentuk Ti Tim m Manajeme Manajemen n Nyeri Nyeri untuk untuk mengatasi mengatasi nyeri pada pasien. pasien. Membentuk Tim Code Blue untuk memberikan pelayanan resusitasi bagi pasien r.
5.
yang membutuhkan. s. Melakukan informasi bila terjadi penundaan pelayanan. t. Menye Menyedi diak akan an form formul ulir ir perm permin intaa taan n rohan rohania iawa wan. n. u. Menyed Menyediak iakan an formul formulir ir permin permintaan taan meny menyimp impan an harta harta benda. benda. v. Menyed Menyediak iakan an formul formulir ir pelepa pelepasan san inform informasi. asi. w. Menyed Menyediak iakan an formu formulir lir perm permint intaan aan p priv rivasi. asi. x. Menyediakan formulir permintaan penterjemah. Kewajiban Pasi sieen Kewa Ke waji jiba ban n pa pasi sien en tertu tertuan ang g da dala lam m pers atau au dise disebu butt ju juga ga general persetuj etujuan uan umum at consent adalah persetujuan yang bersifat umum yang diberikan pasien pada saat masuk
ruang rawat inap atau didaftar pertama kali sebagai pasien rawat jalan, yaitu : a. Memberikan informasi yang akurat dan lengkap tentang keluhan sakit sekarang, riwayat medis yang lalu, medikasi / pengobatan dan hal-hal lain yang berkaitan b.
dengan kesehatan pasien. Mengikuti rencana pengobatan yang diadviskan oleh dokter termasuk instruksi para
perawat dan tenaga kesehatan yang lain sesuai perintah dokter. dokter. c. Memperlakukan staf rumah sakit dan pasien lain dengan bermartabat dan hormat d.
e.
serta tidak melakukan tindakan yang akan mengganggu operasional rumah sakit. Menghormati privasi orang lain dan barang milik orang lain dan rumah sakit. Tidak idak membawa membawa alkoho alkohol, l, obat-ob obat-obatan atan terla terlaran rang g dan senjata senjata tajam tajam ke dalam dalam rumah rumah
g. h.
sakit. Mengho Menghorma rmati ti bahw bahwaa rumah rumah sakit sakit adal adalah ah area area bebas bebas roko rokok. k. Mematuhi jam kunjungan dari rumah sakit. Meninggalkan barang berharga di rumah dan membawa hanya barang-barang yang
i.
penting selam tinggal di rumah sakit. Memast Memastik ikan an ba bahw hwaa ke kewa waji jiba ban n fina finans nsia iall at atas as asuha asuhan n pa pasi sien en di dipe penu nuhi hi sebag sebagai aima man n
f.
kebijakan rumah sakit
j.
6.
Bertan Ber tanggu ggung ng jawab jawab atas atas tindak tindakann annya ya sendir sendirii apabil apabilaa menola menolak k pengob pengobatan atan atau atau
advis yang diberikan oleh dokter. Hak Priva rivasi si Pas asie ien n Hak privacy ini bersifat umum dan berlaku untuk setiap orang. Inti dari hak ini adalah suatu hak atau kewenangan untuk tidak diganggu. Setiap orang berhak untuk tidak dicampuri dicampuri urusan pribadi pribadinya nya oleh lain orang tanpa persetujuannya persetujuannya.. Hak atas privacy disini berkaitan dengan hubungan terapeutik antara dokter-pasien ( fiduciary relationship ). Hubungan ini di dasarkan atas kepercayaan bahwa dokter itu akan berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan pengobatan. Pula kepercayaan bahwa penyakit yang di derita tidak akan diungkapkan lebih lanjut kepada orang lain tanpa persetujuannya. Dalam pasal 11 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III / 2008 diatur bahwa penjelasan penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan dilakukan oleh dokter atau dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau berda Pada saat
pemeriksaan
seperti
wawancara
klinis
,prosedur
tindakan ,pengobatan,
dokter dokt er atau perawat perawat atau bidan atau petugas petugas medis lainya wajib melindungi melindungi privasi pasien seperti data pasien,diagnosa pasien,dan lainya,dapat juga menutup korden pintu pada saat dilakukan pemeriksaan atau pengobatan semua bergantung dari kebutuhan pasien. Keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. tingkatan privasi yang diinginkan itu menyangkut keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain, atau justru ingin menghindar atau berusaha supaya sukar dicapai oleh orang lain. Adap dapun def efin inis isii lain lain dar arii pri riv vas asii yai aitu tu se seb bag agai ai su suat atu u ke kema mam mpu puan an un untu tuk k mengontrol interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan pilihan atau kemampuan untuk unt uk mencapa mencapaii interak interaksi si seperti seperti yang yang diingi diinginka nkan. n. privas privasii jangan jangan dipanda dipandang ng hanya hanya sebagai penarikan diri seseorang secara fisik terhadap pihak pihak lain.
C.
TATA LAKSANA GENERAL CONSENT 1.
Pasien Pasien datang datang ke admission admission dengan dengan membawa membawa surat surat penganta pengantarr rawat inap dari dari poli/UG poli/UGD D yang merujuk rawat inap
2.
Pasien Pasien dimint dimintaa untuk me mengi ngisi si form PERSET PERSETUJU UJUAN AN UMUM UMUM / GENERA GENERAL L CONSE CONSENT NT da dan n pe petu tuga gass menj menjel elask askan an masin masingg-ma masin sing g po poin in ke kepa pada da pa pasie sien/ n/ke kelu luar arga ga isi isi da dari ri persetujuan umum tersebut a. Mengisi Mengisi identitas identitas pasien yang dirawat dirawat
b. Jika diisi oleh keluarga, maka data keluarga juga diisi. Persetu etujua juan n untuk untuk perawat perawatan an dan pengob pengobata atan n menjela menjelaska skan n tentan tentang g perset persetuju ujuan an c. Pers pemeriksaan penunjang selama rawat inap. Persetujuan juan pelepasan pelepasan informasi informasi menjelaskan menjelaskan tentang tentang ijin memberikan memberikan informasi d. Persetu diagnosa pasien kepada asuransi, dan pasien menuliskan 3 orang nama yang diijin untuk boleh mengetahui diagnosa pasien tersebut. e. BarangBarang-bar barang ang milik pasien pasien menjel menjelask askan an tentan tentang g rumah rumah sakit sakit tidak tidak bertan bertanggu ggung ng jawab atas barang berharga milik pasien selama dirawat di rumah sakit f. Hak dan tanggung jawab pasien menjelaskan tentang pasien memiliki hak dalam
keputusan mengenai pengobatan selama rawat inap di rumah sakit. g. Informasi rawat inap menjelaskan tentang peraturan rumah sakit selama dirawat inap,
termasuk perhitungan jam masuk rawat inap, informasi jam berkunjung, keluarga atau penunggu pasien menggunakan tanda pengenal seperti kalung penunggu pasien dan jika kalung penunggu pasien hilang maka pasien/keluarga akan dibebankan biaya pengganti kalung sebesar Rp. 2 0.000,0.000,h. Privasi menjelaskan tentang privasi pasien jika ada pasien yang tidak berkenan untuk
dibesuk oleh keluarga atau siapapun maka pasien mengisi nama dan hubungannya. i. Informasi biaya menjelaskan tentang pembiayaan selama rawat inap. Jika pasien
tersebu ters ebutt menggu menggunak nakan an pembay pembayaran aran pibadi pibadi atau atau cash maka maka pasien pasien dimint dimintaa untuk untuk deposi dep ositt selamba selambat-la t-lamba mbatny tnyaa 1x24 1x24 jam. jam. Jika Jika pasien pasien menggu menggunak nakan an asuran asuransi si atau atau jaminan maka petugas meminta kartu asuransi atau surat jaminan yang asli kepada pasien/keluarga. Pasien/keluarga akan diminta untuk paraf pada poin ke 3 yang menj me njel elask askan an jika jika asura asurans nsii atau atau jamin jaminan an tida tidak k menj menjam amin in ra rawa watt in inap apny nyaa maka maka pasien/keluarga bersedia menjadi pasien umum dan membayar semua perawatan selama dirawat di rumah sakit. 3.
Apabi Apabila la sudah dimeng dimengerti erti pasien/ pasien/kel keluar uarga, ga, petugas petugas dan saksi menand menandaa tangan tanganii surat persetujuan tersebut.
4.
Apab Apabil ilaa pa pasi sien en tidak tidak meng menggu guna naka kan n asuran asuransi si at atau au sa sama ma de deng ngan an pasien pasien umum umum,, maka maka petugas akan membuat form deposit sebagai pengantar pasien/keluarga pasien/keluarga ke kasir
D. PENUNDAAN DAN D AN KETERLAMBAT KETERLAMBATAN AN PELAY PELAYANAN Penundaan Penun daan pelayanan adalah suatu keadaan yang terjadi terjadi apabila apabila pasienharus pasienharus menunggu menunggu terlayani dalam waktu yang lama untukmendapatkan pelayanan diagnostik dan pengobatan
atau dalamm dalammend endapa apatka tkan n rencan rencanaa pelaya pelayanan nan,, pasien pasien membut membutuhk uhkan an penemp penempata atan n di daftar daftar tunggu. Untuk itu maka pasien diberi informasi tentangalasan penundaan dan menunggu serta dibe diberi ri in info form rmasi asi alte altern rnati ative ve ya yang ng terse tersedi dia, a, da dan n tida tidak k pe perl rlu u di dibe beri rika kan n ap apab abil ilaa ha hany nyaa menunggusebentar karena dokter datang terlambat. 1. Tata Laksanaan Laksanaan Penund Penundaan aan Dokter Dokter Penundaan pelayanan dokter dapat dibagi dua yaitu : a. Penundaan Penundaan pelayana pelayanan n dokter dengan dengan pemberitahua pemberitahuan n bagian Rawat Rawat Jalan : Dokter yang bersangkutan sudah menyampaikan informasi bahwa : 1) Terlambat datang untuk praktik sesuai jadwal praktik, disertai alasan dan jam buka praktiknya. 2) Berhalangan tidak dapat praktikkarena praktikkarena alasan tertentu, disertai surat ijin dan surat pelimpahan tugas (dokter pengganti) yang disampaikan kepada kepada Direksi. b. Jika dokter yang bersangkutan terlambat datang : 1) Untu Untuk k pa pasie sien n ya yang ng da daft ftar ar via via telep telepho hon n da dan n be belu lum m data datang ng ke keru ruma mah h sa saki kitt maka maka Petugas Petug as bagian bagian pendaftaran pendaftaran rawat jalan segera menginform menginformasikan asikan kepada pasien yang mendaftar melalui telepon bahwa jam praktik dokter yang bersangkutan ada perubahan (sebutkan jam praktiknya) dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. c. Jika dokter dokter yang bersangkutan bersangkutan berhalang berhalangan an tidak dapat praktik, praktik, (tidak terencana) terencana) maka: 1) Petuga Petugass bagian bagian pendaf pendaftara taran n rawat rawat jal jalan an segera segera mengin menginfor formasi masikan kan kepada kepada pasien pasien yang yan g mendaf mendaftar tar melalu melaluii telepo telepon n bahwa bahwa dokter dokter yang yang bersan bersangku gkutan tan berhal berhalang angan an sehingga tidak dapat praktik, menginformasikan dokter pengganti, dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. 2) Untuk Untuk pasien pasien yang yang sudah sudah datang datang di polikl poliklini inik, k, maka maka petuga petugass bagian bagian pendaf pendaftar taran an menginform mengi nformasikan asikan bahwa dokter yang bersangkutan bersangkutan berhalangan berhalangan sehingga tidak dapat dap at prakti praktik, k, mengin menginfor formas masika ikan n dokter dokter pengga pengganti nti,, dan permoh permohona onan n maaf maaf atas ketidaknyamanan tersebut. 3) Pemberitahua Pemberitahuan n dari manajer rawat jalan dalam bentuk tulisan tulisan yang ditempe ditempelkan lkan di poli tersebut 4) Saran Saranka kan n: a) Jika pasien dala dalam m kondisi lemah dan hasil hasil evaluasi visualatau visualatau pengamatan pengamatan bahwa pasien
membutuhkanperawatan
di
UGD
maka
informasikan
ke
pasien
dankeluarga pasien, komunikasikan ke petugas UGD, danpasien segera ditransfer ke UGD. b) Jika pasien waktunya terbatas, maka dapat disarankanuntuk periksa ke dokter pengganti. c) Jika pasien tidak mau ke dokte dokterr pengganti, pengganti, maka petugasbagian petugasbagian pendaftaran pendaftaran rawat jalan menawarkanpenjadwalan ulang.
E. PEMULANGAN PASIEN
1. Defi Defini nisi si Discharge planning merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan harus sudah dimu dimulai lai sejak sejak se sebe belu lum m pa pasie sien n masuk masuk ke ru ruma mah h sakit sakit (u (unt ntuk uk rawat rawat in inap ap ya yang ng te tela lah h direncanakan sebelumnya/elektif) dan sesegera mungkin pada pasien-pasien non-elektif. 2. Asesme Asesmen n awal saat saat pasien pasien masuk masuk rumah rumah sakit sakit a. Identifikasi Identifikasi persiapk persiapkan an dan rancang rancang discharge discharge plannin planning g b. Peninjauan ulang rekam medis pasien (anamnesis, hasil pemeriksaan fisik, diagnosis dan tatalaksana) c. Lakuka Lakukan n anamne anamnesis sis :Ident :Identifi ifikasi kasi alasan alasan pasien pasien dirawa dirawat,t t,term ermasu asuk k masalah masalah social social dan perubahan terkini d. Ases Asesme men n kebu kebutu tuha han n pera perawa wata tan n pasi pasien en be berd rdas asar arka kan n ko kond ndis isii da dan n pe peny nyak akit it ya yang ng didertanya e. Asesm sesmen en
men mengen genai
kemam emamp puan uan
fun fungsio gsion nal
pa pasi sien en
sa saat at
in ini, i,m misal isalny nyaa
fu fung ngsi si
kognitif,mobilitas f. Asesme Asesmen n mengenai mengenai kondisi kondisi keuangan keuangan dan dan status status pendidikan pendidikan pasien pasien g. Asesemen Asesemen mengenai mengenai status mental pasien h. Asesmen Asesmen mengenai mengenai kondisi rumah rumah /tempat tinggal tinggal pasien pasien i. Tany Tanyakan akan mengenai mengenai medikas medikasii terkini yang yang dikonsu dikonsumsi msi pasien pasien saat di rumah rumah j. Tanyakan mengenai keinginan/harapan pasien atau keluar keluarganya ganya k. Liba Libatk tkan anlah lah merek merekaa da dala lam m disch dischar arge ge plan planni ning ng (k (kar aren enaa pa pasie sien n ya yang ng pa pali ling ng ta tahu hu mengenai apa yang dirasakannya dan ingin dirawat oleh siapa) l. Guna Gunakanla kanlah h bahasa awam yang yang dim dimengert engertii oleh pasien pasien dan keluarga keluarganya nya Setela Set elah h asesmen asesmen dilaku dilakukan kan,ti ,tim m discha discharg rgee planin planing g akan akan berdis berdiskus kusii dengan dengan tim multi multi disipliner mengenai : a. Asesmen pasien risiko : pasien pasien risiko tinggi tinggi membutuhkan membutuhkan discharge planning yang baik dan adekuat. Berikut adalah criteria pasien risiko tinggi : 1)
Usia sia ≥ 65 tahun
2) Tinggal inggal sendir sendirian ian tanpa tanpa dukun dukungan gan socia sociall secara secara langsun langsung g 3) Stroke Stroke,, seranga serangan n jantung, jantung, PPOK, PPOK, Gagal jantung jantung konges kongestif tif,, Emfisem Emfisemaa Demens Demensia, ia, Alzeimer, AIDS atau penyakit dengan potensi mengancam lainnya 4) Pasie Pasien n bera berasal sal da dari ri pan panti ti jo jomp mpo o 5) Alamat Alamat tidak tidak d dike iketah tahui ui atau atau dari dari luar luar kota kota 6)
Tunawisma
7) Diraw Dirawat at kem kemba bali li da dala lam m 30 30 hari hari 8) Pe Perc rcob obaa aan n bunu bunuh h diri diri
9) Pasien Pasien tidak tidak dikena dikenal/t l/tida idak k ada ada iiden dentita titass 10) Korban Korban dari dari kasus kasus criminal criminal 11) Trauma rauma mult multipl iplee 12) Ti Tidak dak bekerja/ bekerja/tidak tidak ada asuransi asuransi m. Identifikasi dan diskusi pilihan perawatan apa yang tersedia untuk pasien n. Ferivikasi Ferivikasi availabilita availabilitass tempat perawatan pasien pasien setelah pulang pulang dari rumah sakit. Saat di ruang rawat inap : 1) Tetapkan etapkan prioritas prioritas mengena mengenaii hal-hal hal-hal yang dibutuhka dibutuhkan n oleh pasien dan keluar keluarga ga 2) Gunaka Gunakan n pendek pendekatan atan multidi multidisip siplin lin dalam menyusu menyusun n perenc perencana anaan an dan tatalaks tatalaksana ana pasien 3) Koordinato Koordinatorr perawatan perawatan di di ruangan ruangan harus memastikan memastikan pasien pasien mempero memperoleh leh perawatan perawatan yang sesuai dan adekuat serta proses discharge planning berjalan lancer 4)
Koordinato ator
perawat awataan
haruslah
seo eorran ang g
professio sional
kesehatan
yang
berpengalamanterlatih dan memahami discharge planning. 5) Tug ugas as coo coord rdin inato atorr pera perawa wata tan n: a)
Meng Mengko koor ordi dina nasi sika kan n se semu muaa as aspe pek k pe pera rawa wata tan n pasi pasien en te term rmas asuk uk di disc scha harrge planning, asesmen, dan peninjauan ulang rencana perawatan
b)
Memastikan semua rencana berjalan lancar
c)
Mengam Mengambil bil tindak tindakan an sege segera ra bila bila terjad terjadii masala masalah h
d)
Mendis Mendiskus kusika ikan n dengan dengan pasien pasien mengena mengenaii perkir perkiraan aan tanggal tanggal pemulan pemulangan gan pasien pasien dalam 24 jam setelah dirawat
e)
Iden enttifikasi si,,
meli elibatk atkan
dan
menginfo forrmasik sikan
pasie ien n
mengenai
rencanakeperawatan dipastikan bahwa kebutuhan –kebutuhan khusus pasien terpenuhi f)
Catat Catat semu semuaa perk perkemb embang angan an ke ke dalam dalam rekam rekam medi mediss pasie pasien n
g)
Finali Finalisasi sasi disc discar arge ge plannin planning g pasien 48 jam sebelum sebelum pasien pasien dipulan dipulangka gkan,d n,dan an konfirmasikan dengan pasien dan keluarga/carer. Chek list discharge planning yang harus dilengkapi 48 jam sebelum pulang terlampir
o. Pilihan Pilihan transportasi transportasi yang yang dapat diguna digunakan kan adalah adalah : 1) ambu ambula lans ns 2) mobil mobil rumah rumah saki sakitt 3) mobil mobil pribad pribadii p. Identifikasi dan latihlah professional kesehatan yang dapat merawat pasien serta lakukan lakuk an koordinasi koordinasi dengan tim multi disiplin dalam merancang merancang discharge discharge planning pasien. q. Yang dimaksud dimaksud tim multi disiplin ini adalah adalah para professional professional keehatan dari disiplin disiplin ilmu yang berbeda-bedaseperti pekerja social, perawat, terapis dan dokter.
r. Laku Lakuka kan n disk diskus usii deng dengan an pasi pasien en dan dan kelu keluar arga ga meng mengen enai ai al alas asan an pa pasi sien en di dira rawa watt tatalaksana, prognosis dan rencana pemulangan pasien. s. Tanyakan anyakan kepada pasien : Anda Anda ingin dirawat dirawat siapa sepulangny sepulangnyaa dari rumah sakit. t. Tanyakan anyakan kepada keluarg keluarganya anya mengenai mengenai kesediaan kesediaan mereka untuk untuk merawat merawat pasien u. Berikut Berikut ini adalah hal-hal yang harus harus diketahui diketahui oleh pemberi layanan layanan perawatan pasien pasien sepulangnya dari rumah sakit/carer : 1) rencana rencana pemulanganny pemulangannyaa pasien secara tertulis tertulis dan lisan 2) kondis kondisii medis pasie pasien n 3) hak carer untuk untuk mempero memperoleh leh asesmen asesmen 4) penjelasan penjelasan mengenai mengenai seperti apa terlibat dalam dalam perawatan pasien pasien 5) keuntungan keuntungan yang didapat didapat 6) dampak dampak fina financi ncial al 7) akses penerjemah untuk memungkinkan komunikasi komunikasi dan pemahaman yang efektif 8) pemberitahu pemberitahuan an mengenai kapan pasien pasien akan dipulangkan dipulangkan 9) pengaturan pengaturan transportasi transportasi 10) demons demonstras trasii cara memnggun memnggunaka akan n peralatan peralatan terten tertentu tu sebelum sebelum pasien pasien dipulan dipulangka gkan n dan pastikan terdapat jadwal pengecekan alat yang rutin 11) aturlah aturlah jadwal jadwal perte pertemua muan n berikut berikutnya nya deng dengan an pasien pasien dan dan carer carer v. Jika pasien menolak keterlibatan keterlibatan keluar keluarga ga dalam diskusistaf diskusistaf harus memberitahuka memberitahukannya nnya kepada keluarga dan menghargai keinginan keluarga w. jika jika terdapa terdapatt konfli konflik k antara antara keingi keinginan nan pasien pasien dan nkelua nkeluarg rgany anyaa dalam dalam meranc merancang ang disch dischar arge ge plan planni ning ng,, staf staf ha haru russ melak melakuk ukan an pe peni ninj njau auan an ul ulan ang g meng mengen enai ai renca rencana na perawatan dan mencari solusi realistic dari masalah yang timbul. Salah satunya cara adalah dengan konferensi kasus yang melibatkan multidisipliner 3. Tatalak atalaksan sanaa Saat pasien akan dipulangkan dari rumah sakit a. saat saat pasi pasien en tida tidak k lagi lagi meme memerl rluk ukan an pera perawa wata tan n ru ruma mah h sa saki kit, t, pa pasi sien en se seba baik iknn nnya ya dipulangkan dan memperoleh discharge planning yang sesuai b. yang berwenang memutuskan bahwa pasien boleh pulang atau tidak adalah dokter spesial spe sialis/ is/kon konsul sultan tan penang penanggun gungja gjawab wab pasien pasien (atau (atau oleh oleh orang orang lai lain n yang yang mendap mendapat at delegasi kewenangan dari konsultan) c. pa pasti stika kan n ba bahw hwaa pa pasi sien en da dan n ke kelu luar arga gany nyaa be berp rpera eran n ak akti tiff da dala lam m pe peren rencan canaan aan da dan n pelaksanaan pemulangan pasien d. lakukan lakukan penilaian penilaian pasien pasien secara menyeluru menyeluruh h ( holistic) holistic) e. Nilailah Nilailah kondisi kondisi fisik,menta fisik,mentall emosional emosional dan spiritual spiritual pasien pasien f. pertim pertimbangk bangkan an juga aspek aspek social,buda social,budaya ya ,etnis dan financi financial al pasien g. tentukan tentukan tempat perawatan perawatan selanjutnya selanjutnya (setelah pasien dipulangk dipulangkan an dari rumah sakit) yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Penentuan tempat ini dilakukan oleh tim discharge planners bersama dengan dokter penanggungjawab pasien. h. Hak pasien pasien sebelu sebelum m dipulang dipulangkan kan : 1) Memperoleh Memperoleh informasi informasi yang lengkap mengenai mengenai diagnosis diagnosis asesmen medis, rencana rencana perawatandetail kontak yang dapat dihubungi ,dan informasi releven lainnya mengenai rencana perawatan dan tatalaksanana selanjutnya
2) Terlibat sepenuhnya sepenuhnya dalam discharge planning dirinya bersama dengan dengan kerabat,carer atau teman pasien 3) Rancangan Rancangan rencana pemulangan pemulangan dimulai sesegera mungkin mungkin baik sebelum/saat pasien masuk rumah sakit 4) Mem Mempero perole leh h info inform rmas asii
leng lengka kap p
men menge gen nai
la lay yan anan an
yan ang g
re rele lep pan
de den nga gan n
perawatannya dan tersedia di masyarakat 5) Mempe Mempero role leh h in info form rmasi asi leng lengka kap p meng mengen enai ai fa fasi sili litas tas pe peraw rawat atan an ja jang ngka ka pa panj njan ang g termasuk dampak finansialnya 6) Di Dibe beri rika kan n nomo nomorr kont kontak ak yang yang dapa dapatt di dihu hubu bung ngii sa saat at pa pasi sien en memb membut utuh uhka kan n bantuan/saran mengenai pemulangannya 7) Diberikan surat pemulangan pemulangan yang resmi dan berisai detail layanan yang dapat dapat diakses 8) Memper Memperole oleh h infotm infotmasi asi lengka lengkap p mengen mengenai ai criteri criteriaa dilaku dilakukan kannya nya perawa perawatan tan yang yang berkesinambungan 9) Tim dhiscar dhiscarge ge planne plannerr tersedi tersediaa sebaga sebagaii orang orang yang yang dapat dapat dihubu dihubungi ngi oleh pasien pasien dalam membantu memberikan saran 10) Memper Memperole oleh h akses untuk untuk memberi memberikan kan compla complain in mengena mengenaii pengatur pengaturan an dischar discharge ge planning pasien dan memperoleh penjelasannya. i. Pa Pada da pasi pasien en yang yang ingi ingin n pula pulang ng deng dengan an se send ndir irin inya ya at atau au pu pula lang ng pa paks ksaa di dima mana na bertentangan dengan saran dan kondisi kondisi medisnya) dapat dikategotikan sebagai berikut: 1) Pasien memahami memahami risiko yang yang dapat timbul akibat akibat pulang paksa 2) Pasien tidak kompeten kompeten untuk memahami memahami risiko yang berhubungan berhubungan dengan pulang pulang paksa,dikarenakan kondisi medisnya 3) Pasien tidak kompeten kompeten untuk memahami memahami risiko yang berhubungan berhubungan dengan pulang pulang paksa dikarenakan gangguan jiwa j. Dokumentasikan rencana pemulangan pasien di rekam medis dan berikan salinannya kepada pasien k. Ringkasan/resume dischar discharge ge planning pasien berisi : 1) resume perawatan perawatan selama di rumah rumah sakit sakit 2) resume rencana penanganan penanganan./tatal ./tatalaksana aksana pasien selanjutnya selanjutnya 3) resume pengobatan pengobatan pasien 4) detail detail mengen mengenai ai pemeri pemeriksaa ksaan n lebih lebih lanjut lanjut yang yang diperlu diperlukan kan dan mengenai mengenai terapi terapi selanjutnya 5) janji temu dengan dengan professional professional kesehatan kesehatan lainnya lainnya 6) detail mengenai pengaturan layanan di ko komunitas/public munitas/public dan waktu pertemuannya 7) nomor nomor kontak kontak yang dapat dihubungi dihubungi jika terjadi terjadi kondisinya kondisinya emergenci/p emergenci/pembatal embatalan an pertemuan /muncul masalah-masalah medis pada pasien 4. Ase Asesme smen n Ulang Ulang Pasien Pasien Asesmen ulang didokumentasikan pada lembar catatan perkembangan perkembangan terintegrasi berupa SOAP (Subjektif, Objektif,Asesmen, dan Planning). a. Bagian Bagian subyekt subyektif if ( S ) berisi berisi informasi informasi tentang tentang pasien pasien yang yang meliputi meliputi inform informasi asi yang yang diberikan oleh pasien, anggota keluarga, orang lain yang penting, atau yang merawat.
Jenis Jen is inform informasi asi dalam dalam bagian bagian ini melipu meliputi: ti: keluha keluhan n atau gejala gejala-gej -gejala ala yang yang sedang sedang dirasakan pasien menggunakan kata-katanya sendiri (keluhan utama). b. Bagian objektif ( O ) berisi informasi tentang pemeriksaan fisik, tes – tes diagnostik dan laboratorium dan terapi obat. c. Bagian Bagian asesmen ( A ) berisi berisi kesimpulan kesimpulan hasil hasil analisis analisis dari data S & O. d. Bagian Bagian plan ( P ) berisi rencana rencana pemeriksaan pemeriksaan tambahan yang dibutuh dibutuhkan, kan, rencana rencana terapi yang yan g akan akan diberik diberikan an dan rencan rencanaa pemant pemantaua auan n khusus khusus yang yang akan akan dilaku dilakukan kan untuk untuk menilai perkembangan kondisi pasien. Dengan format dokumentasi yang sistematik, konsisten dan seragam tersebut maka maka lembar SOAP akan menjadikan rencana berbagai berbagai asuhan pasien menjadi lebih efisien. Catatan SOAP adalah format yang akan digunakan pada keseluruhan tindakan medik, keperawatan dan gizi dalam
rencana terapi /
terapeutik serta asuhan pasien. e. Pemeri Pemeriksaa ksaan n Penu Penunja njang ng Untuk menegakkandiagnosa terkadang dibutuhkan konfirmasi pemeriksaanpenunjang sepertii laboratoriu sepert laboratorium m dan radiodiagno radiodiagnostik. stik. Semua catatan hasil pemeriksaan pemeriksaan penunjang tersebut harus disimpan dalam rekam medis pasien. F. ALUR PENERIMAAN PASIEN
Seperti telah diketahui sebelumnya Rumah Sakit secara umum menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pembahasan pada panduan ini ditekankan pada Alur Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat yang ada di RSKB Budi Kasih. a.
Prinsi Prinsip-p p-prin rinsip sip dasar dasar pada pada layana layanan n di Rumah Rumah Saki Sakitt : 1) Pasien datang ke rumah sakit dapat disebabkan karena beberapa alasan, yaitu : a) Dikirim oleh/ rujukan rumah sakit lain, puskesmas atau jenis pelayanan kesehatan lain. b) Dikirim oleh/ rujukan praktik dokter, Dokter, bidan, atau tenaga kesehatan lain dluar rumah sakit. c) Dat Datang ang atas atas kemauan kemauan sendiri sendiri.. 2) Setelah Setelah pasien pasien tiba tiba di rumah rumah sakit, sakit, pasien/ pasien/ keluar keluarga ga melakuka melakukan n pendafta pendaftaran ran di loket loket pendaftaran. Pasien ditanya mengenai tujuan kedatangannya di rumah sakit. 3) Berd Berdasa asark rkan an ke kecep cepata atan n pe pela laya yana nan n ke keseh sehat atan an,, pa pasie sien n da data tang ng ke ru ruma mah h sakit sakit da dapa patt dibedakan : a) Pasi Pasien en yang dapat dapat menung menunggu gu yaitu pasien berobat berobat jal jalan an dengan dengan perjanji perjanjian an dan pasien yang tidak dalam keadaan darurat. b) Pasien yang datang perlu pertolongan segera (pasien gawat darurat). 4)
Pasien di di rumah rumah sakit dapat dikateg dikategorika orikan n sebagai sebagai pasien pasien rawat jalan jalan dan dan rawat inap.
5). Bedasarkan jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi : a) Pa Pasi sien en baru baru,, yait yaitu u pasi pasien en yang yang baru baru pe pert rtam amaa ka kali li da data tang ng ke ru ruma mah h sa saki kitt untukkeperluan pelayanan kesehatan dan akan menerima nomor rekam medis.
b) Pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan pelayanan kesehatan dan akan mempergunakan mempergunakan nomor rekam medic. b.
Tata Laksana Alur pelayanan pasien instalasi gawat darurat Rumah Sakit Balimed Negara 1. Al Alur ur Pe Pela laya yana nan n Pas Pasie ien n IGD IGD a) Pasien masuk ke Rumah Sakit melalui Pendaftaran/ admisi pada instalasi rawat jalan (poliklinik) atau pada instalasi gawat darurat apabila pasien dalam kondisi gawat darurat yang membutuhkan membutuhkan pertolongan medis segera/ cito. b) Pasien melalui instalasi gawat darurat akan diberikan pelayanan medis sesuai dengankondisi kegawatdaruratan pasien. 1) Pasien Pasien dengan dengan tingkat tingkat kegawatd kegawatdaru arurata ratan n ringan ringan setelah setelah diberik diberikan an pelayana pelayanan n medis dapat langsung pulang setelah melakukan pembayaran. 2) Pasi Pasien en de deng ngan an ko kond ndisi isi harus harus didi didiag agno nosa sa le lebi bih h mend mendet etail ail akan diruju dirujuk k ke instalasi radiologi dan/ atau laboratorium. Selanjutnya apabila harus ditindak bedah, maka pasien akan dikirim ke ruang bedah. Pasca bedah untuk pasien yang kondisinya belum stabil akan dikirim ke ruang Dokteran Intensif, pasien ya yang ng ko kond ndisi isiny nyaa st stab abil il ak akan an di diki kirim rim ke ru ruan ang g ra rawa watt in inap ap ke kebi bida dana nan. n. Selanjutnya pasien meninggalakan dikirim ke instalasi pemulasaraan jenazah. Pasien sehat dapat pulang setelah melakukan pembayaran.
ALUR TRIAGE PASIEN MASUK IGD
PASIEN GERBANG IGD (ENTERNANCE RECEPTION TIDAK GAWAT (NON CRITICAL)
MELIHAT KEADAAN MELIHAT KEADAA N PASIEN VISUAL TRIAGE
GAWAT DARURAT (SEFERE CRITICAL)
OBJECTIVE TRIAGE
NON BEDAH (MEDICAL)
BEDAH (SURGICAL)
RAWAT INAP
TINDAKAN BEDAH
RUANG OK
OBSERVASI
RAWAT JALAN
FARMASI KASIR
PULANG
G. SECOND SECOND OPINION OPINION Opini Medis adalah pendapat, pikiran atau pendirian dari seorang dokter atau
ahlii medis ahl medis terhadap terhadap suatu diagno diagnose, se, tarapi tarapi dan rekomen rekomendasi dasi medis lai lain n terhada terhadap p penyakit seseorang Meminta Pendapat Lain (second Opinion) adalah pendapat medis yang diberikan
oleh dokter lain terhadap suatu diagnose atau terapi maupun rekomendasi medis lain terhadap penyakit yang diderita pasien. Mencari pendapat lain bisa dikatakan sebagai upaya penemuan sudut pandang lain dari dokter kedua setelah pasien mengunjungi atau berkonsultasi dengan dokter pertama. Second opinion hanyalah istilah, isti lah, karna dalam realitanya di lapangan, kadang pasien bisa jadi menemui lebih dari dua dokter untuk dimintakan pendapat. Second opinion atau mencari pendapat kedua yang berbeda adalah merupakan hak seorang pasien dalam memperoleh jasa pelayanan kesehatannya. Hak pasien ini adalah hak mendapatkan menda patkan pendapat kedua ( second opinion) opinion) dari dokter dokter lainnya. lainnya. Di indonesia misalnya, ada Undang-Undang no.44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, bagian empat
pasal 32 poin H tentang hak pasien menyebutkan: “setiap pasien memiliki hak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun diluar rumah sakit”.
Sudah menjadi hak pasien untuk mendapatkan second opinion. Yang dimaksud dengan second opinion opinion disini adalah pandangan pandangan dokter lain terhadap masalah kesehatan yang dihadapi pasien. Misalnya kita berobat ke dokter A jika anda ragu tentang pendapat dokter tersebut, sebelum mengambil obat atau terapi yang disarankan dokter A tidak ada salahnya untuk mengunjungi dokter B untuk mendapatkan pendapat kedua dari dokter B. Kadang ada pasien yang ragu dengan kondisi medisnya, namun mungkin mungkin terlalu sungkan sungk an untuk untuk menanyakan menanyakan pada dokter dokter lain. Atau ketika bertemu bertemu dengan dokter dokter kedua tidak menyebutkan riwayat bahwa dia telah berkonsultasi sebelumnya dengan dokter yang pertama. Padahal riwayat konsultasi atau terapi sebelumnya sangat penting bagi dokter manapun untuk menyelami kondisi kesehatan pasien yang sebenarnya. Tidak ada larangan memang bagi pasien untuk bertemu dokter manapun sesuai dengan pilihannya dan seberapa banyak d dokter okter yang ia temui. Namun Namun tidak
ada
salahnya meminta pada dokter yang memeriksa sebelumnya, seandainya Anda menemukan
keraguan,
agar
dirujukkan
atau
diberikan pengantar berkonsultasi
pada dokter lain yang mungkin dapat membantu Anda.Dalam beberapa kasus mungkin, dokter Anda sendiri yang akan menyarankan untuk mencari pendapat kedua, terutama dokter yang lebih ahli tentang masalah kesehatan yang sedang Anda derita. Jangan heran jika pendapat pendapat dari sejumlah dokter akan berbeda, berbeda, setiap penyakit penyakit memiliki presentasi yang berbeda-beda ketika hadir di ruang periksa, pendekatan dan pertimbangan masing-masing dokter akan berbeda tergantung spesifikasi keilmuan dan pengalaman yang dimilikinya. a. Permasalahan kesehatan yang memerlukan second opinion
Ada sejumlah kondisi di mana umumnya pasien meminta pendapat kedua yaitu: 1) Kepu Keputu tusan san dokter dokter menge mengenai nai tindak tindakan an op opera erasi si,, di dian anta taran ranya ya op opera erasi si us usus us buntu, operasi amandel, (tonsilektomi), operasi caesar, operasi hordeolum (bintitan), (bint itan), operasi ligasi ductus lacrimalis (mata belekan dan berair terus) dan tindakan operasi lainnya. 2) Kepu Keputu tusan san dokte dokterr tenta tentang ng pember pemberian ian obat obat ja jang ngka ka panjang panjang lebih lebih dari 2
minggu,
misalnya
pemberian
obat
TBC
jangka
panjang,
pemberian
antibiotika jangka panjang, pemberian anti alergi jangka panjang dan pemberian 3)
obat-obat jangka panjang lainnya. Keputusan Keputusan dokter dokter dalam dalam mengadv mengadviskan iskan pemberian obat yang sangat mahal:
baik obat minum, antibiotik atau pemberian susu. 4) Kebi Kebiasa asaan an do dokt kter er membe memberik rikan an terlal terlalu u sering sering antibi antibioti otika ka berleb berlebih ihan an pada pada kasus yang tidak seharusnya diberikan: seperti infeksi saluran salur an nafas, diare, muntah, demam virus, dan sebagainya. Biasanya dokter memberikan diagnosis 5)
infeksi virus tetapi selalu diberi antibiotik. Keputusan Keputusan dokter dokter dalam dalam mengadviskan mengadviskan pemeriksaan pemeriksaan laboratorium laboratorium dengan biaya
6)
sangat
besar
dan
tidak
sesuai
dengan
indikasi
penyakit
yang
dideritanya. Keputusan Keputusan dokter dokter mengenai mengenai suatu penyakit penyakit yang berulang berulang diderita diderita misalnya: penyakit tipes berulang, pada kasus ini sering terjadi overdiagnosis tidak
7)
mengalami tifus tetapi diobati tifus karena hasil laboratorium yang menyesatkan. Keputu Keputusan san diagno diagnosis sis dokter dokter yang merag meraguka ukan: n: biasanya biasanya dokter dokter tersebu tersebutt menggunakan istilah “gejala” seperti gejala tifus, gejala demam berdarah, gejala usus buntu dll
8)
Keputusan Keputusan pemeriksaan pemeriksaan dan pengobatan pengobatan yang yang tidak direkomendasi direkomendasikan kan oleh
9)
institusi kesehatan nasional atau internasional Bila Bila hal itu masih masih membing membingung ungkan kan,, tidak ada ada salahnya salahnya melakuk melakukan an pendap pendapat at ketiga. keti ga. Biasanya Biasanya dengan dengan berbagi berbagi pendapa pendapatt terseb tersebut ut pender penderita ita akan akan dapat dapat memutuskannya. Bila pendapat ketiga tersebut masih sulit dipilih biasanya kasus
yang dihadapi adalah kasus yang sangat sulit. 10) Keputusan Keputusan second second opinion terhadap terhadap terapi terapi
alternatif
sebaiknya
tidak
dilaku dil akukan kan karena karena pasti pasti terjadi terjadi perbed perbedaan aan pendap pendapat at dengan dengan pemaham pemahaman an tentang kasus yang berbeda dan latar belakang ke ilmuan yang berbeda. 11) 11) Kebenaran Kebenaran ilmiah di bidang bidang kedokteran kedokteran tidak harus harus berdasarkan senioritas senioritas dokter atau gelar profesor yang disandang. Tetapi berdasarkan kepakaran dan landasan pertimbangan pertimbangan kejadian ilmiah berbasis bukti penelitian di bidang kedokteran.
H. TRANSFER PASIEN Transfer Transfer pasien adalah memindahkan memindahkan pasien dari satu ruangan keruang perawatan/ ruang tindakan lain didalam rumah sakit (intra rumah sakit) atau memindahkan pasien
dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain (antar rumah sakit). a. Ruan Ruang g Lin Lingk gkup up 1) Transfer pasien pasien didalam rumah rumah sakit terdiri terdiri dari: a) Transfer pasien pasien dari UGD UGD ke IRNA, IRNA, HCU, HCU, Kamar Kamar Operasi Operasi b) Transfer pasien dari Poliklinik ke UGD, UGD, IRNA, Kamar Operasi c) Transfer pasien pasien dari IRNA IRNA ke ke HCU, Kamar Kamar Operasi d) Transfer pasien pasien dari HCU ke IRNA, Kamar Kamar Operasi e) Transfer pasien pasien dari Kamar Kamar Operasi ke ke IRNA, HCU 2) Transfer pasien antar rumah sakit terdiri dari: a) Transfer pasien dari RSKB Budi Kasih ke RS lain atau sebaliknya b) Transfer pasien dari RSKB Budi Kasih ke rumah pasien atau sebaliknya
b. Tata cara melakukan second opinion Dalam mencari hak pasien untuk mendapatkan second opinion juga perlu strategi supaya kita mendapatkan pelayanan terbaik yaitu: 1) Carilah dokter yang sesuai kompetensinya atau keahliannya yang menurut anda lebih bisa dipercaya. Minta juga rekomendasi dari keluarga, tetangga atau teman dekat dokter mana yang mereka rekomendasikan. 2) Rekomendasi atau pengalaman keberhasilan pengobatan teman atau keluarga terhadap terhad ap dokter tertentu dengan kasus yang sama sangat penting untuk
dijadikan referensi. Karena pengalaman yang sama tersebut sangatlah penting dijadikan sumber referensi. 3) Carila Carilah h informasi informasi sebanyak-banyak sebanyak-banyaknya nya tentang permasalahan kesehatan tersebut. Jangan mencari informasi sepotong-sepotong, karena seringkali akurasinya tidak dipertanggung jawabkan. Carilah sumber informasi yang kredibel seperti WHO, CDC, IDI atau organisasi yang resmi lainnya. 4) Bila keadaan emergensi atau kondisi tertentu maka keputusan secound opinion juga harus dilakukan dalam waktu singkat hari itu juga 5) Mencari second opinion terhadap dokter yang dapat menjelaskan dengan mudah, jelas, lengkap dan dapat diterima dengan logika. Biasanya dokter tersebut menjelaskan dengan baik dan mudah diterima. Dokter yang cerdas dan bijaksana biasanya tidak akan pernah menyalahkan keputusan dokter sebelumnya atau tidak akan pernah menjelek-jelekan dokter sebelumnya atau menganggap dirinya paling pali ng benar. 6) Bila melakukan second opinion sebaiknya awalnya jangan menceritakan dulu pendapat dokter sebelumnya atau mempertentangkan pendapat dokter sebelumnya, agar dokter terakhir dapat objektif dalam menangani kasusnya.
Kecuali dokter tersebut menanyakan pengobatan yang sebelumnya pernah diberikan atau pemeriksaan yang telah dilakukan. 7) Bila sudah memperoleh informasi tentang kesehatan, jangan menggurui dokter yang anda dapat belum tentu benar. Tetapi sebaiknya anda diskusikan informasi yang anda dapat kemudian mintakan pendapat dokter tersebut ters ebut tentang hal itu. 8) Bila pendapat kedua dokter tersebut berbeda, maka biasanya penderita dapat memutuskan memut uskan salah satu keput keputusan usan tersebut berdasarkan argumen yang yang dapat diterima secara logika. Atau dalam keadaan tertentu ikuti advis dari dokter tersebut bila terdapat perbaikan bermakna dan sesuai penjelasan dokter maka keputusan tersebut mungkin dapat dijadikan pilihan. c. Pengat Pengatura uran n Tran Transfer sfer Berikut adalah metode transfer 1) Laya Layana nanA nAnt ntar ar-J -Jem empu putt Pa Pasi sien en: merupa merupakan kan layanan layanan / jasa jasa umum umum khusus khusus untuk pasien RSKB Budi Kasihdengan tim transfer dari petugas UGD, di mana tim tersebut akan mengambil / menjemput pasien dari rumah/ rumah sakit jejaring untuk dibawa ke RS Sumber Waras. Apabila petugas maupun fasilitas transfer RS Sumber Sumb er Warastidak Warastidak siap maka transfer dilakukan dilakukan dengan menggunakan menggunakan jasa tim transfer atau tim ambulance dari RS/ klinik lain yang mampu melakukannya.
2) Tim/ im/ Petu Petuga gass tr tran ansfe sferr pa pasie sien n meli melipu puti ti tim tim ambu ambula lanc nce, e, tim tim pe peraw rawat at dan do dokt kter er 3)
umum/ dokter anestesi. Untuk Untuk tim perawa perawatt yang bertang bertanggun gung g jawab untuk untuk transfer transfer pasien pasien adalah adalah perawat perawat
senior dimana pasien tersebut dirawat saat ditransfer. 4) Untu Untuk k pa pasi sien en da dala lam m ko kond ndis isii ya yang ng meme memerl rluk ukan an pe pend ndam ampi ping ngan an do dokt kter er se selam lamaa proses transfer akan didampingi oleh dokter ruangan atau dokter UGD atau dokter anestesi sesuai kondisi pasien yang ditransfer. 5) Dokt Dokter er sp spesi esial alis is an anest estesi esi// do dokt kter er pe pena nang nggu gung ng ja jawa wab b HCU HCU be berta rtang nggu gung ngja jawa wab b dalam tim transfer pasien harus siap sedia 24 jam untuk mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan transfer pasien sakit berat / kritis antar-rumah sakit. d. Keputusan Keputusan Melaku Melakukan kan Tr Transfer ansfer 1) Lakuka Lak pendeka pend tan yang yanbila glan sistemat siste matis istusan dalam dala proses pros transfer tran sfer pasien pa . sfer 2) A wali waukan li n de deng ngan anekatan pe peng ngam ambi n ke kepu putu san mun untu tuk kesmela me laku kuka kan n sien. tran transf er,, ke kemu mudi dian an lakukan stabilisasi pre-transfer dan manajemen transfer. 3) Hal Hal in inii menc mencak akup up taha tahapa pan: n: ev eval alua uasi si,, ko komu muni nika kasi, si, do doku kume ment ntasi asi / pe penc ncat atata atan, n, pemantauan, penatalaksanaan, penyerahan pasien antar ruangan dalam rumah sakit sak it maupun maupun ke rumah rumah sakit sakit rujuka rujukan n / peneri penerima, ma, dan kembali kembali ke RSKB RSKB Budi Budi 4)
Kasih. Tahapan yang pentin penting g dalam menerapkan menerapkan proses proses transfer transfer yang yang aman: aman: edukasi edukasi dan dan
persiapan. 5) Pengambila Pengambilan n keputusan keputusan untuk melakukan melakukan transfer transfer harus harus dipertimb dipertimbangkan angkan dengan dengan matang karena transfer berpotensi mengekspos pasien dan personel rumah sakit akan risiko bahaya tambahan, serta menambah kecemasan keluarga dan kerabat pasien. 6) Pertimbangk Pertimbangkan an risiko dan keuntu keuntungan ngan dilakuk dilakukannya annya transfer transfer.. Jika risikon risikonya ya lebih lebih besar, sebaiknya jangan melakukan melakukan transfer. 7) Dalam transfer transfer pasien, pasien, diperluka diperlukan n personel personel yang yang terlatih terlatih dan dan kompeten kompeten,, peralatan peralatan dan kendaraan khusus. 8) Peng Pengam ambi bill ke kepu putu tusan san ha haru russ meli meliba batk tkan an DPJP DPJP// do dokt kter er se seni nior or (b (bia iasan sanya ya seoran seorang g 9)
konsultan) dan dokter ruangan. Dokum Dokument entasi asi pengamb pengambila ilan n keputu keputusan san harus harus mencan mencantum tumkan kan nama nama dokter dokter yang mengambil keputusan (berikut gelar), tanggal dan waktu diambilnya keputusan,
serta alasan yang mendasari. 10) Terdapat 3 alasan untuk untuk melakukan transfer pasien keluar RSKB Budi Kasihyaitu: a) Tr Transfer ansfer untuk penanganan penanganan dan perawatan perawatan spesialistik spesialistik lebih lanjut 1) Ini merupakan merupakan situasi emergensi emergensi di mana sangat diperluka diperlukan n transfer yang efisien untuk tatalaksana tatalaksana pasien lebih lanjut, yang tidak dapat disediakan disediakan RSKB Budi Kasih.
2) Pasien harus stabil dan teresusitasi dengan baik sebelum ditransfer. ditransfer. 3) Saat menghubung menghubungii jasa ambulan, ambulan, pasien dapat dikategorik dikategorikan an sebagai tipe transfer tran sfer ‘gawat ‘gawat darura darurat’, t’, (misaln (misalnya ya ruptur ruptur aneuri aneurisma sma aorta. aorta. juga juga dapat dapat dikate dik ategor gorika ikan n sebaga sebagaii tipe tipe transfer transfer ‘gawat ‘gawat’, ’, misaln misalnya ya pasien pasien dengan dengan b)
kebutuhan hemodialisa. Transfer antar rumah sakit untuk alasan ala san non-medis (misalnya karena ruangan penuh, fasilitas kurang mendukung, jumlah petugas rumah sakit tidak adekuat,masalah finansial) 1) Idealnya, Idealnya, pasien pasien sebaiknya sebaiknya tidak tidak ditransfer ditransfer jika jika bukan bukan untuk untuk kepentingan kepentingan 2)
mereka. Terdapat beberapa kondisi di mana permintaan / kebutuhan akan tempat tidur/ ruang rawat inap melebihi suplai sehingga diputuskanlah tindakan
3)
untuk mentransfer pasien ke unit / rumah sakit lain. Peng Pengam ambi bila lan n ke kepu putu tusan san ha haru rusl slah ah memp mempert ertim imba bang ngka kan n aspek aspek et etik ika, a, apakah akan mentransfer pasien stabil yang telah berada / dirawat di unit intensif rumah sakit atau mentransfer pasien baru yang membutuhkan
perawatan intensif tetapi kondisinya tidak stabil. 4) Saat Saat meng menghu hubu bung ngii jasa jasa ambu ambula lan, n, pa pasie sien n in inii da dapa patt di dika kate tego gori rika kan n
c)
sebagaitipe transfer ‘gawat’. Repa Repatr tria iasi si / Pemu Pemula lang ngan an Kemb Kembal alii 1) Transfer ransfer hanya hanya boleh boleh dilakuka dilakukan n jika pasien pasien telah stabil stabil dan kondi kondisin sinya ya
2)
dinilai cukup baik untuk menjalani dinilai menjalani transfer oleh DPJP/ dokter senior / konsultan yang merawatnya. Pertim Pertimban bangan gan akan akan risiko dan keunt keuntung ungan an dilakuk dilakukann annya ya transfer transfer harus harus
dipikirkan dengan matang dan dicatat. 3) Ji Jika ka tela telah h dipu diputu tusk skan an un untu tuk k mela melaku kuka kan n repat repatria riasi si,, tran transf sfer er pa pasie sien n in inii haruslah menjadi prioritas di rumah sakit penerima dan biasanya lebih diutamakan dibandingkan penerimaan pasien elektif ke unit ruang rawat. Hal ini juga membantu menjaga hubungan baik antar-rumah sakit. d) Stabilisasi Stabilisasi sebelum sebelum transfer transfer 1) Mesk Meskip ipun un be berp rpot oten ensi si memb memberi erika kan n risik risiko o ta tamb mbah ahan an terha terhada dap p pa pasie sien, n, transfe tra nsferr yang yang aman aman dapat dapat dilaku dilakukan kan bahkan bahkan pada pada pasien pasien yang yang sakit sakit berat / kritis (extremely (extremely ill ). ). 2) Tran Transfe sferr sebaik sebaikny nyaa tida tidak k dila dilaku kuka kan n bi bila la ko kond ndisi isi pasien pasien be belu lum m stabi stabill (pasien kalau kondisi sudah stabil)
3) Hipo Hipovo vole lemi miaa ad adal alah ah ko kond ndis isii ya yang ng suli sulitt di dito tole leran ransi si ol oleh eh pa pasi sien en ak akib ibat at adanya akselerasi dan deselerasi selama transfer berlangsung, sehingga hipovolemia harus sepenuhnya dikoreksi sebelum transfer. 4) Unit Unit// ru ruma mah h sakit sakit yang dituj dituju u un untu tuk k trans transfe ferr ha haru russ mema memast stik ikan an bahwa bahwa ada prosedur / pengaturan transfer pasien yang memadai. 5) Per erlu lu wak waktu hing ingga beb eber erap apaa ja jam m mul ulai ai dar arii se sete tela lah h pen enga gam mbi bila lan n 6)
keputusan dibuat hingga pasien ditransfer ke unit/ rumah sakit lain. Hal yang yang pent penting ing untu untuk k dilaku dilakukan kan sebe sebelum lum tran transfer sfer:: a). Amankan patensi jalan napas Beberapa Bebera pa pasien mungkin membutuhkan membutuhkan intubasi intubasi atau trakeostomi trakeostomi dengan pemantauan end-tidal carbondioxide yang adekuat. Analisis gas darah harus dilakukan pada pasien yang menggunakan
ventilator portabel selama minimal 15 menit. Terdapat jalur / akses vena yang adekuat (minimal 2 kanula perifer
atau sentral) Pengukuran Pengu kuran tekanan darah invasif invasif yang kontinu / terus-menerus terus-menerus merupakan teknik terbaik untuk memantau tekanan darah pasien
selama proses transfer berlangsung. Jika terdapat pneumotoraks, selang drainase dada (Water-Sealed ( Water-Sealed
Drainage-WSD) harus terpasang dan tidak boleh diklem. Drainage-WSD) Pasang kateter urin dan nasogastric tube (NGT), jika diperlukan Pemberian terapi /tatalaksana tidak boleh ditunda saat menunggu
pelaksanaan transfer 7) Unit Unit// ru ruma mah h sa saki kitt yang yang ditu dituju ju da dapa patt memb member erik ikan an sa sara ran n meng mengen enai ai penanganan segera / resusitasi yang perlu dilakukan terhadap pasien pada situasi-situasi khusus, namun tanggung jawab tetap te tap pada tim tr transfer. ansfer. 8) Tim tr tran ansf sfer er haru haruss fami famili liar ar de deng ngan an pe pera rala lata tan n ya yang ng ad adaa da dan n se seca cara ra independen menilai kondisi pasien. 9) Se Selu luru ruh h pera perala lata tan n dan dan obat obat-o -oba bata tan n ha haru russ di dice cek k ul ulan ang g ol oleh eh pe petu tuga gass transfer. 10) 10) Guna Gunaka kanl nlah ah daft daftar ar pers persia iapa pan n tran transf sfer er pa pasi sien en (lam (lampi pira ran n 1) un untu tuk k memastikan memast ikan bahwa semua persiapan yang diperlukan telah lengkap lengkap dan tidak ada yang terlewat. e) Pendamping Pendampingan an Pasien Selama Selama Transfer Transfer 1) Pasien Pasien dengan dengan sakit sakit berat berat / kritis kritis harus harus didampi didampingi ngi oleh oleh minima minimall 2 orang tenaga medis.
2) Kebu Kebutu tuha han n ak akan an juml jumlah ah tena tenaga ga medi mediss / pe petu tuga gass ya yang ng mend mendam ampi ping ngii pasien bergantung pada kondisi / situasi klinis dari tiap kasus (tingkat / derajat beratnya penyakit / kondisi pasien). 3) Dokte okterr se seni nio or (d (drr HCU/ HCU/ dr Anes esth thes esi) i),, ber ertu tuga gass unt ntu uk memb embua uatt keputusan dalam menentukan siapa saja yang harus mendampingi pasien 4)
selama transfer berlangsung. Sebelu Sebelum m melakuka melakukan n transfer transfer,, petugas petugas yang mendam mendampin pingi gi harus harus paham da dan n meng mengert ertii ak akan an ko kond ndis isii pa pasie sien n da dan n as aspe pekk-asp aspek ek la lain inny nyaa ya yang ng
berkaitan dengan proses transfer. transfer. 5) Beriku Berikutt ini adalah adalah pasienpasien-pasi pasien en yang yang tidak memer memerluk lukan an damping dampingan an dr HCU/ dr Anestesi selama proses transfer antar-rumah sakit berlangsung.
Pasien yang dapat mempertahankan patensi jalan napasnya dengan
baik dan tidak membutuhkan bantuan bantuan ventilator / oksigenasi Pasien dengan perintah ‘Do Not Resuscitate’ (DNR) Pasien yang ditransfer untuk tindakan manajemen definitif akut di
mana intervensi anestesi tidak akan mempengaruhi hasil. 6) Beri Beriku kutt adal adalah ah pand pandua uan n perl perlu u at atau au tida tidakn knya ya di dila laku kuka kan n tran transf sfer er berdasarkan tingkat / derajat kebutuhan perawatan pasien kritis.
(keputusan harus dibuat oleh dokter HCU/ DPJP) Derajat 0: Pasien yang dapat terpenuhi kebutuhannya dengan ruang rawat biasa
di unit/ rumah sakit yang dituju; biasanya tidak perlu didampingi oleh
dokter, perawat, atau paramedis (selama transfer). Derajat 1: Pa Pasi sien en deng dengan an ri risi siko ko perb perbur uruk ukan an ko kond ndis isi, i, at atau au pa pasi sien en yang yang sebelumnya sebelu mnya menjalani perawatan di High Care Unit (HCU); di mana membut mem butuhk uhkan an perawat perawatan an di ruang ruang rawat rawat biasa biasa dengan dengan saran saran dan dukungan tambahan dari tim perawatan kritis; dapat didampingi oleh
perawat, dan atau dokter (selama transfer). Derajat 2: Pasien yang membutuhkan observasi / intervensi lebih ketat, termasuk penanganan kegagalan satu sistem organ atau perawatan pascaoper operas asi, i, dan dan pasi pasien en yang yang se sebe belu lumn mnya ya di dira rawa watt di HCU; HCU; ha haru russ didampingi oleh petugas yang kompeten, terlatih, dan berpengalaman
(biasanya dokter dan perawat / paramedis lainnya). Derajat 3:
Pasien Pas ien yang yang membut membutuhk uhkan an bantua bantuan n pernap pernapasan asan lanjut lanjut ( advanced respiratory support ) atau bantuan pernapasan dasar (basic ( basic respiratory support ) dengan dukungan / bantuan pada minimal 2 sistem organ, termasuk termasu k pasien-pasien pasien-pasien yang membutuhka membutuhkan n penanganan penanganan kegagalan kegagalan multi-organ; harus didampingi oleh petugas yang kompeten, terlatih, dan berpen berpengal galama aman n (biasan (biasanya ya dokter dokter anestes anestesii dan perawa perawatt ruang ruang intensif / UGD atau paramedis lainnya). 7) Saat aat Dr HCU/ CU/ DPJP DPJP di RSKB RSKB Budi Budi Kas asih ihti tid dak dap apat at menj menjam amin in terlak ter laksan sanany anyaa bantua bantuan n / dukung dukungan an aneste anestesio siolog logii yang yang aman aman selama selama proses transfer; pengambilan keputusan haruslah mempertimbangkan prioritas dan risiko terkait transfer. 8) Semua petugas petugas yang tergabun tergabung g dalam tim transfer untuk pasien pasien dengan sakit berat / kritis harus kompeten, terlatih, dan berpengalaman. 9) Petuga Petugass yang yang mendam mendampin pingi gi harus harus membaw membawaa tel telepo epon n gengga genggam m selama selama transferr berlangsung transfe berlangsung yang berisi nomor telepon telepon RSKB Budi Kasih dan rumah sakit tujuan. 10) Keselam Keselamatan atan adal adalah ah parame parameter ter yang yang penti penting ng selama selama prose prosess transfer transfer.. f. Tra rans nsfer fer In Intr traa Rum Rumah ah Saki Sakitt
1)
Stan and dar ar::
peman anttauan
minimal al,,
pelatihan,
dan
petugas
yan ang g
berpengalaman; diaplikasikan pada transfer intra- dan antar-rumah sakit 2) Sebelum Sebelum transfer transfer,, lakukan lakukan analisis analisis mengenai mengenai risiko risiko dan keuntu keuntungann ngannya. ya. 3)
Sedi Sediak akan an kapasit kapasitas as cadang cadangan an oksige oksigen n da dan n da daya ya batera bateraii ya yang ng cukup cukup untuk mengantisipasi kejadian emergensi. 4) Pe Pera rala lata tan n li list stri rik k haru haruss tepa tepasa sang ng ke su sumb mber er da daya ya (sto (stop p ko kont ntak ak)) da dan n
oksigen sentral digunakan selama perawatan di unit tujuan. 5) Pe Petu tuga gass yang yang ment mentra rans nsfe ferr pa pasi sien en ke ru ruan ang g pe peme meri riks ksaa aaan an ra radi diol olog ogii harus paham akan bahaya potensial yang ada. 6) Semu Semuaa pe pera ralat latan an ya yang ng diguna digunaka kan n pa pada da pa pasie sien n tida tidak k bo bole leh h mele melebi bihi hi g.
level pasien Pemant Pemantaua auan n obat-ob obat-obatan atan dan dan peralat peralatan an selama selama transfer transfer pasien pasien krit kritis is 1) Pasien Pasien dengan dengan kebutuh kebutuhan an perawa perawatan tan kritis kritis memerl memerluka ukan n pemant pemantaua auan n selama proses transfer. 2) Standa Standarr pelaya pelayanan nan dan pemant pemantaua auan n pasien pasien selama selama transfer transfer setidakn setidaknya ya harus sebaik pelayanan di RSKB Budi Kasih/ RS tujuan. 3) Pe Pera rala lata tan n pema pemant ntau auan an haru haruss te ters rsed edia ia da dan n be berf rfun ungs gsii de deng ngan an ba baik ik sebelum sebe lum transfe transferr dilaku dilakukan kan.. Standa Standarr minimal minimal untuk untuk transfe transferr pasien pasien antara lain: Kehadiran petugas yang kompeten secara kontinu selama transfer
EKG kontinu Pemantauan tekanan darah (non-invasif) Saturasi oksigen (oksimetri denyut) Terpasangnya jalur intravena Terkadang memerlukan akses ke vena sentral Peralatan untuk memantau cardiac output Pemantau auaan en end-t d-tid idal al ca carb rbon on di diox oxid idee pa pada da pa pasi sien en de deng ngan an ventilator Mempertahankan dan mengamankan jalan napas Pema Pemant ntau auan an temp temper eratu aturr pa pasi sien en secara secara te teru rus-m s-men eneru eruss (u (unt ntuk uk
mencegah terjadinya hipotermia atau hipertermia) 4) Penguk Pengukura uran n tekana tekanan n darah darah non-in non-invas vasif if interm intermite iten, n, sensiti sensitiff terhad terhadap ap gerakan dan tidak dapat diandalkan pada mobil yang bergerak. Selain itu juga cukup menghabiskan baterai monitor. monitor. 5) Pengukuran Pengukuran tekanan tekanan darah darah invasif invasif yang kontinu kontinu (melalui (melalui kanula kanula arteri) disarankan. 6) Idealn Idealnya, ya, semua semua pasien pasien derajat derajat 3 harus harus dipanta dipantau u penguk pengukura uran n tekanan tekanan darah secara invasif selama transfer (wajib pada pasien dengan cedera otak akut; pasien dengan tekanan darah tidak stabil atau berpotensi
menjadi tidak stabil; atau pada pasien dengan inotropik).Kateterisasi ve vena na sentra sentrall tida tidak k waji wajib b te tetap tapii memb memban antu tu mema memant ntau au filling status (status volume pembuluh darah) pasien sebelum transfer. Akses vena sentral diperlukan dalam pemberian obat inotropic dan vasopressor. 7) Pema Pemant ntau auan an teka tekana nan n in intra tracr cran anial ial mung mungki kin n di dipe perlu rluka kan n pa pada da pa pasi sien en- pasien tertentu. 8) Pada pasien pasien dengan dengan pemasangan pemasangan ventilat ventilator or,, lakukan lakukan pemantauan pemantauan suplai suplai ok oksig sigen en,, teka tekana nan n pe pern rnap apas asan an (airwa airwayy pressur pressuree), da dan n pe peng ngat atur uran an ventilator. 9) Tim transf transfer er yang yang terlib terlibat at harus harus memasti memastikan kan ketersed ketersediaa iaan n obat-o obat-obat batan an ya yang ng dipe diperl rluk ukan an,, an anta tara ra la lain in:: (seba (sebaik ikny nyaa ob obatat-ob obat atan an in inii suda sudah h disiapkan di dalam jarum suntik) 10) resusitasi dasar: epinefrin, anti-aritmi anti-aritmi 11) Hindari penggunaan tiang dengan dengan selang infus yang terlalu ban banyak yak agar aksess terhad akse terhadap ap pasien pasien tidak tidak terhal terhalang ang dan stabili stabilitas tas branka brankarr terjaga terjaga dengan baik. 12) Semua Semua infus harus diberik diberikan an melalui melalui syringe syringe pumps. pumps. 13 13)) Peng Penggu guna naan an tabun tabung g ok oksig sigen en tamba tambaha han n ha haru russ aman aman da dan n te terp rpas asan ang g dengan baik.
14) Petug Petugas as transfer transfer harus harus famili familiar ar dengan dengan seluruh seluruh peralatan peralatan yang ada di ambulans. 15 15)) Pert Pertah ahan anka kan n temp tempera eratu ture re pa pasie sien, n, lind lindun ungi gi te teli ling ngaa da dan n mata mata pa pasi sien en selama transfer. 16) Seluruh Seluruh peralatan peralatan harus kokoh, kokoh, tahan lama, lama, dan ringan. ringan. 17) Perala Peralatan tan listrik listrik harus harus dapat dapat berfun berfungsi gsi dengan dengan menggu menggunak nakan an baterai baterai (saat tidak disambungkan dengan stop kontak/listrik). 18) Baterai Baterai tambahan harus dibawa dibawa (untuk menganti mengantisipasi sipasi terjadinya terjadinya mati listrik) 19) Monitor Monitor yang portabel portabel harus mempunyai mempunyai layar yang jernih jernih dan terang dan dapat memperlihatkan elektrokardiogram (EKG), saturasi oksigen ar arte teri, ri, pe peng nguk ukur uran an teka tekana nan n da darah rah (n (non on-i -inv nvasi asif), f), ka kapn pnog ogra rafi, fi, da dan n temperatur. 20) Penguk Pengukura uran n tekana tekanan n darah darah non-in non-invas vasif if pada pada monito monitorr portab portabel el dapat dapat dengan cepat menguras baterai dan tidak dapat diandalkan saat terdapat pergerakan ekternal / vibrasi (getaran). 21) Alarm dari dari alat harus terlihat terlihat jelas dan terdengar terdengar dengan cukup cukup keras. 22) Ventilator mekanik yang portabel harus mempunyai (minimal): (minimal): 23 23)) Semu Semuaa pe peral ralata atan n ha haru russ terst terstan anda dari risas sasii sehin sehingg ggaa terwu terwuju judn dnya ya suatu suatu
proses transfer yang lancar dan tidak adanya penundaan dalam pemberian terapi / obat-obatan. 24) 24) Cata Catatl tlah ah st stat atus us pasi pasien en,, ta tand ndaa vi vita tal, l, pe peng nguk ukur uran an pa pada da moni monito torr, tatalaksana yang diberikan, dan informasi klinis lainnya yang terkait. Pencatatan ini harus dilengkapi selama transfer. 25) Pasien Pasien harus dipantau dipantau secara terus-menerus terus-menerus selama selama transfer dan dicatat dicatat di lembar pemantauan. 26) Monit Monitor or,, ventil ventilato atorr, dan pompa harus harus terliha terlihatt sepanj sepanjang ang waktu waktu oleh oleh petugas dan harus dalam posisi aman di bawah level pasien. I. PENOLAKAN TINDAKAN MEDIS
a. Defi Defin nisi isi Penolakan pengobatan pada pasien harus dilihat sebagai hak dan kebutuhan pasien dan keluarga dalam memutuskan memutuskan pelayanan pelayanan dan pengobatan pengobatan yang akan dilakukan dilakukan termasu term asuk k dokte dokter, r, perawat perawat
terjadi terjadi adanya adanya penola penolakan kan pengobat pengobatan an dari dari pasien pasien dan
keluarga. b. TanggungJawab 1) Para Para Kepala Kepala Bagian Bagian bertan bertanggu ggung ng jawab jawab untuk untuk terlaks terlaksana ananya nya proses proses kebija kebijakan kan penolakan pelayanan atau pengobatan pada pasien dan menjamin keselamatan pasien setiap saat.
2) Supervisor Supervisor bertanggun bertanggung g jawab untuk menangani menangani setiap masalah yang timbul timbul diluar diluar jam kerja yang berhubungan dengan penolakan pelayanan atau pengobatan pada pasien dan memberikan bantuan dan petunjuk untuk menyelesaikan masalah yang ada. 3) Seluruh Seluruh staf klinis Seluruh Seluruh staf klinis diminta diminta untuk patuh pada pada kebijakan kebijakan ini dan melengkapi formulir penolakan tindakan pengobatan ini. c. Pernya Pernyataa taan n Kebi Kebijak jakan an 1) Penjelasan Penjelasan tentang penolakan penolakan pelayanan pelayanan atau pengobatan pengobatan yang disebabkan disebabkan oleh masalah mas alah medis medis dilaku dilakukan kan oleh oleh dokter dokter yang yang akan akan melaku melakukan kan pelaya pelayanan nan atau atau pengobatan. 2) Penjelasan Penjelasan tentang penolakan penolakan pelayanan pelayanan atau pengobatan pengobatan yang disebabkan disebabkan oleh masalah unit dilakukan oleh petugas unit terkait. 3) Penjelasan Penjelasan tentang penolakan penolakan pelayanan pelayanan atau pengobatan pengobatan yang disebabkan disebabkan oleh masalah kerusakan alat dilakukan oleh penanggung jawab unit. 4) Untuk Untuk pasien pasien dengan dengan indikasi indikasi CITO CITO dan mengalam mengalamii penola penolakan kan pelaya pelayanan nan atau atau pengobatan yang mengakibatkan baik masalaha diministrasi maupun masalah kerusakan alat, maka pasien tersebut harus segera dirujuk kerumah sakit yang mempunyai pelayanan atau pengobatan sejenis.
5) Semua Semua proses proses penola penolakan kan pelayanan pelayanan atau pengob pengobatan atan pasien pasien dicatat dicatat dalam status rekam medis d. Penolakan Penolakan sebelum sebelum pasien pasien dirawat dirawat 1) Apabila penolakan pelayanan atau pengobatan pengobatan disebabkan oleh dokter berhalangan pada jadwal yang ditentukan, maka kepala unit menginformasikan tentang penundaan / perubahan jadwal pelayanan atau pengobatan pengobatan tersebut kepada pasien. 2) Apabila Apabila penolakan pelayanan pelayanan atau pengobatan disebabkan disebabkan kerusakan kerusakan alat, maka Penanggung jawab unit tersebut menghubungi pasien dan dokter untuk 3) menginform menginformasikan asikan kerusakan kerusakan yang terjadi. terjadi. e. Penolakan Penolakan Setelah Setelah PasienDirawat PasienDirawat Apabila terdapat kondisi yang menyebabkan penolakan pelayanan atau pengobatan seperti : 1) Masala Masalah h medi mediss : a) Dokt Dokter er memb member er penj penjel elas asan an kemb kembal alii te tent ntan ang g ke kead adaa aan n pa pasi sien en sa saat at in ini, i, da dan n b)
memastikan tentang kelanjutan perawatan atau pengobatan yang dilakukan Pasien dipulangkan setelah pasien dan keluarganya mengisi form penolakan
pengobatan yang disediakan oleh pihak pihak RumahSakit. 2) Masala Masalah h adminis administras trasii :
a)
Pe Petu tuga gass admi admini nist stra rasi si menj menjel elas aska kan n ke kepa pada da pa pasi sien en da dan n ke kelu luar arga ga te tent ntan ang g permasalahan administrasi yang terjadi dan memastikan tentang keputusan
pasien dan keluarga mengenai kelanjutan pelayanan atau pengobatan pengobatan b) Jika pasien menolak dilakukan perawatan lanjutan, petugas administrasi menginformasikan kedokter dan perawat bahwa pelayanan atau pengobatan belum bisa dilakukan c) Pasien dipulangk dipulangkan an / menung menunggu gu sampai masalah masalah adminis administrasi trasi selesai. selesai. 3) Masalah Masalah fasilitas fasilitas / kerusakan kerusakan alat medis medis : a) Penan Penanggun ggung g jawab unit memberikan memberikan penjelasan penjelasan kepad apasien dan keluarga keluarga tentang masalah fasilitas / kerusakan alat medis yang terjadi b) Penanggung jawab unit menghubungi dokter dan memberikan penjelasan penyebab pelayanan pengobatan. c) tentang Pas Pasien ien dirujuk diruj uk keruma kerpenolakan umah h sakit sakit lai lain n yang yanatau g mempun mem punyai yai fasilit fasilitas as pelaya pelayanan nan atau atau pengobatan yang sama atau dipulangkan dipulangkan menunggu sampai alat diperbaiki. d) Apabil Apabilaa alat sudah sudah diperb diperbaik aiki, i, maka maka penang penanggun gung g jawab jawab unit unit menghu menghubun bungi gi dokter
untuk
penjad adw walan
ulang
dan
menhubungi
menginformasikan jadwal yang telah ditentukan dokter. dokter.
pas asiien
untuk
J. PENG PENGA ATURAN TURAN PELAY PELAYANAN DPJP a. Defi Defin nisi isi Berikut beberapa definisi yang terkait dalam panduan pelaksanaan DPJP : 1) DPJP (Dokter (Dokter Penanggung Penanggung Jawab Pelayanan) Pelayanan) : adalah seorang dokter dokter,, sesuai dengan kewenangan klinisnya terkait penyakit pasien, memberikan asuhan medis med is lengka lengkap p kepada kepada pasien pasien dengan dengan satu patologi patologi / penyak penyakit, it, dari dari awal sampai dengan akhir perawatan di rumah sakit, baik pada pelayanan rawat jalan jal an dan rawat raw at inap. ina p. Asuhan Asu han medis med is lengka len gkap p artinya art inya melaku mel akukan kan asesme ase smen n medis sampai dengan implementasi rencana beserta tindak lanjutnya sesuai kebutuhan pasien. 2)Pasien dengan lebih dari satu penyakit dikelola oleh lebih dari satu DPJP sesuai kewenangan kewenangan klinisnya, dalam pola asuhan secara tim atau terintegrasi yang dikenal dengan istilah rawat bersama. Contoh : pasien dengan Diabetes Mellitus, Katarak dan Stroke, dikelola oleh lebih dari satu DPJP : Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Mata dan Dokter Spesialis Saraf 3) DPJP Utama Utama : bila pasien dikelola dikelola oleh lebih dari satu DPJP, DPJP, maka asuhan medis dilakukan dilak ukan secara terintegrasi terintegrasi atau secara tim diketuai diketuai oleh seorang seorang DPJP Utama. Utama.
Peran DPJP Utama adalah sebagai koordinator proses pengelolaan asuhan medis bagi pasien, dengan tugas menjaga terlaksananya asuhan medis komprehensif, terpadu, efektif, demi keselamatan pasien dan komunikasi efektif. 4) Dokt Dokter er yang yang member memberikan ikan pelayan pelayanan an interp interpreta retatif, tif, misalny misalnyaa memberi memberikan kan uraian / data tentang hasil laboratorium atau radiologi, tidak dipakai istilah DPJP,, karena tidak memberikan asuhan medis secara DPJP seca ra langsung. 5) Asuh Asuhan an pasie pasien n dibe diberik rikan an deng dengan an po pola la Pela Pelayan yanan an Berfo Berfoku kuss pa pada da Pasie Pasien n (Patient (Patie nt Centered Care), Care), dan DPJP merupakan Ketua dari tim yang terdiri dari para professional pemberi asuhan pasien / staf klinis dengan kompetensi dan kewenangan yang sesuai, yang terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi, apoteker, fisioterapis dsb. b. Asuhan Asu han Medis Med is Asuhan pasien dalam konteks pelayanan pelayanan fokus pada pasien (Patient Centered Care), dilaku dilakukan kan oleh semua professional professional pemberi pemberi asuhan, antara lain : dokter, dokter, perawa per awat, t, ahli ahl i gizi, giz i, apotek apo teker er dsb, dsb , disebu dis ebutt sebaga seb agaii Tim interd int erdisi isipli plin. n. Asuh A suhan an pasien pas ien yang dilakukan oleh masing-masing pemberi asuhan, terbagi menjadi beberapa
kegiatan yaitu : asesmen pasien, implementasi rencana asuhan, dan monitoring. 1) Asesmen Asesmen pasie pasienter nterdir dirii dari 3 langka langkah h:
Pengumpul Pengum pulan an inform informasi asi dengan dengan cara anamnesa anamnesa,, pemerik pemeriksaan saan fisik, fisik, pemerik peme riksaa saan n penu p enunja njang, ng, dsb. dsb . Analisis informasi menghasilkan diagnosis, masalah atau kondisi, untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan pasien
Peny Penyusu usuna nan n renca rencana na (ca (care plan) lan) pel pelaya ayanan nan dan pengoba pen gobatan tan,, untuk unt uk memenuhi kebutuhan pelayanan pasien
2) Implementasi Implementasi rencana rencana dan monitor monitor Asuhan Asu han medis medis di rumah rumah sakit sakit diberik diberikan an oleh oleh dokter dokter,, disebu disebutt sebagai sebagai DPJP DPJ P. Di unit unit gawat gawat darurat darurat dokter dokter jaga jaga yang yang telah telah menjala menjalani ni pelatih pelatihanan berse ber serti rtifik fikat at kegawat kega wat-da -darur rurata atan n (ATLS, (ATLS, ACLS, ACL S, PPGD PPG D ) menjad men jadii DPJP DPJ P pada pad a saat asuhan awal awal pasien gawat-darur gawat-darurat. at. Saat pasien pasien dikonsul dikonsul
atau rujuk ke ke
dokter spesialis dan memberikan asuhan medis, maka dokter spesialis tersebut menj me njad adii
DPJP DPJP
P em b eri an
pasie pasien n
a s uh an
bersa bersang ngku kutan tan
m ed is
di
r um ah
meng mengga gant ntik ikan an s ak it
DPJP DPJP
m en ga cu
sebel sebelum umny nya. a.
ke pa da
Buku
Penyelenggaraan Praktik Kedokteran Yang Baik di Indonesia (Kep KKI No 18/KKI/KEP/M2006). Penerapan panduan ini selain menjaga mutu asuhan dan keselamatan pasien, juga dapat menghindari pelanggaran disiplin. Asas, Dasar, Kaidah dan Tujuan Praktik Kedokteran di Indonesia Indonesi a intinya adalah sbb a) Asas : nilai ilmiah, ilmiah, manfaat, keadilan, keadilan, kemanu kemanusiaan, siaan, keseimbangan keseimbangan,, serta perlin per lindung dungan an dan kesela kes elamat matan an pasien pas ien b) Kaidah Kai dah dasar das ar moral mor al :
Menghormati martabat manusia (respect ( respect for person) person )
Berbuat baik (beneficence ( beneficence))
Tidak berbuat yang merugikan (non-maleficence ( non-maleficence))
Keadillan ( justice). justice).
c) Tujua ujuan n:
Memberikan perlindungan kepada pasien
Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medik
Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat dan dokter.
c. Penunj Penunjuka ukan n DPJP DPJP 1) DPJP ditetapkan dengan SK Direktur RSKB RSKB Budi Budi Kasih. Kasih. 2) Penunjukan Penunjukan DPJP DPJP dapat dapat berdasarkan berdasarkan a) Perm Permint intaan aan pasien pasien b) Jadwal Jad wal Jaga Jag a di d i UGD UG D c) Konsul/rujuk Konsul/rujukan an Langsu Langsung ng d) Jadwal Jadwal kerja kerja di poliklinik 3) Penent Penentuan uan DPJP harus dilaku dilakukan kan sejak pertam pertamaa pasien pasien masuk masuk rumah rumah sakit sakit (baik rawat jalan, UGD maupun rawat inap). 4) Sebaga Sebagaii DPJP DPJP pasien rawat inap inap adalah adalah Dokter Dokter Spesial Spesialis is yang yang dikons dikonsulk ulkan, an, yang menulis pada form Catatan Awal Awal Dokter. 5) Rawat Rawat Bersa Bersama ma : a) Seoran Seorang g DPJP hanya hanya memberikan memberikan pelayanan sesuai bidang bidang /disiplin /disiplin dan ko komp mpet eten ensi siny nyaa
sa saja ja..
Bi Bila la
dite ditemu muka kan n
pe peny nyak akit it
ya yang ng
meme memerl rluk ukan an
penanga pena nganan nan multi mult i disi d isipli plin, n, maka mak a perl p erlu u dila d ilakuka kukan n rawa r awatt b bers ersama ama.. b) DPJP DPJ P awal awa l akan aka n melaku mel akukan kan konsult kons ultasi asi kepada kepa da dokter dokt er pada pad a disipl dis iplin in lain lai n
sesuai kebutuhan. c) Segera diten ditentukan tukan siapa yang yang menjadi DPJP Utama dengan dengan beberapa cara antara lain;
Penyakit yang terberat, atau
Penyakit yang yan memerlukan tindakan segera atau.
Dokter yang pertama mengelola pasien.
6) Klarifikasi Klarifikasi DPJP di Ruang Ruang Rawat a) Apa Apabil bilaa dari UGD maupun maupun rawat rawat jalan jalan DPJP DPJP belum ditentu ditentukan kan,, maka maka petuga pet ugass ruanga rua ngan n wajib waj ib segera seg era melaku mel akukan kan klarif kla rifika ikasi si tentan ten tang g siapa sia pa DPJP DPJ P pasien pas ien terseb ter sebut. ut. b) Apabil Apa bilaa pasien pas ien dirawa dir awatt bersam ber samaa petuga pet ugass ruangan rua ngan juga wajib waj ib melaku mel akukan kan klarifikasi siapa s iapa DPJP Utama dan siapa DPJP Tambahannya. Tambahannya. 7) Kriteria Kriteria penunjukan DPJP Utama Utama untuk seorang seorang pasien dapat digunakan digunakan butir- butirr sbb buti s bb : a) DPJ DPJP P Utama dapat merupak merupakan an DPJP DPJP yang pertama pertama kali mengel mengelola ola pasien pasien pada awal awa l pera p erawat watan. an.
b) DPJP DPJ P Utama Uta ma dapat dapa t merupa mer upakan kan DPJP DPJ P yang yan g mengelo meng elola la pasien pas ien dengan den gan penyaki peny akitt dala d alam m kondi k ondisi si (relat (re latif) if) terpar ter parah. ah. c) DPJP Ut Utama ama dapat ditentukan ditentukan melalui melalui kesepakatan antar para DPJP terkait. terkait. 8) Untuk DPJP Utama, pergunak pergunakan an cap stempel DPJP Utama Utama pada Berkas rekam medis pasien 9) Penent Penentuan uan DPJP DPJP bagi bagi pasien pasien yang yang di di lakuka lakukan n di ruang ruang rawat rawat inap inap
dapat dapat
berdas ber dasark arkan an : a) Jadw Jadwal al konsule konsulen n jaga di UGD UGD b) Pernyat Per nyataan aan konsul kons ul langsu lan gsung ng kepada kepa da konsule kons ulen n bersan ber sangkut gkutan. an. Dokter Dok ter spesialis yang dituju otomatis menjadi DPJP pasien tsb, kecuali dokter yang yang ditu dituju ju berh berhala alang ngan an,, maka maka be bera ralih lih ke ko konsu nsule len n la lain inny nyaa se sesua suaii kompetensi yang dimaksud. c) permintaan permintaan keluarga keluarga ; pasien pasien dan dan keluarga keluarga berhak berhak meminta meminta salah seorang do dokt kter er sp spesi esial alis is un untu tuk k menj menjad adii DPJP DPJP ny nyaa sepan sepanja jang ng se sesua suaii deng dengan an disiplinnya. Apabila penyakit yang diderita, pasien tidak sesuai dengan disipl dis iplin in dokter dokter dimaksu dimaksud, d, maka maka diberi diberi penjela penjelasan san kepada kepada pasien pasien atau
keluarga, dan bila pasien atau keluarga tetap pada pendiriannya maka dokter spesialis yang diinginkan pasien yang akan mengkonsulkan kepada disiplin yang sesuai. 10)Perubahan DPJP Utama : a) Untuk mencapai mencapai efektivitas efektivitas dana efisiensi pelayanan, pelayanan, DPJP DPJP utama dapat dapat saja beralih dengan pertimbangan seperti di atas, atau atas keinginan pasien pas ien/ke /kelua luarga. rga. b) Peruba Per ubahan han DPJP DPJ P utama uta ma ini harus har us dicata dic atatt dalam dal am berkas ber kas rekam rek am medis medi s dan ditentukan sejak kapan berlakunya. K. PASIEN YANG YANG PULANG SEMENT SEME NTARA ARA (CUTI) a. Definisi Pasien cuti masa perawatan adalah pasien yang dengan permintaan sendiri atas suatu keperlu kep erluan an memint memintaa untuk untuk sement sementara ara berhen berhenti ti dari dari masa masa perawa perawatan tannya nya selama selama rentang waktu tertentu, dan dokter serta tenaga medis dapat melakukan evaluasi terhadap perawatan.
criteria
diperbolehkan
atau
tidaknya
pasien
untuk
cuti
masa
b.
Ruang Lingkup 1. Jenis-jenis Jenis-jenis pemulangan pemulangan pasien a) Condit Condition ional al Discha Discharg rgee (pulan (pulang g sement sementara ara atau atau cuti cuti)) Bila Bila kead keadaa aan n pasi pasien en cu cuku kup p baik baik un untu tuk k di dira rawa watt di ru ruma mah h maka maka ca cara ra pemulangan ini dapat dipakai pasien untuk sementara dapat dirawat di rumah untuk rentang waktu tertentu dengan harapan dapat membantu pasien dan keluarga beradaptasi dengan situasi di rumah maupun di masyarakat. Selama pasien cuti, maka pengawasan dari rumah sakit tetap diperlukan. b) Absolute Discharge (pulang mutlak selamanya) Cara pulang ini merupakan terminasi akhir dari hubungan pasien dengan rumah sakit tetapi bila pasien perlu dirawat kembali maka prosedur perawatan c)
dapat dilaksanakan kembali. Jenis pemulangan ini diberikan
kepada pasien yang mengalami perbaikan status kesehatan yang baik. Ju Judi dici cial al Dis Disch char arge ge (pu (pula lang ng pak paksa) sa) Pasien diperbolehkan pulang walaupun kondisi kesehatannya belum memungkinkan untuk dipulangkan dengan alasan penolakan terhadap nasihat medis. med is. Pasien Pasien tersebu tersebutt harus harus tet tetap ap diberi diberikan kan edukasi edukasi untuk untuk perawa perawatan tan di ruma rumah h da dan n atau atau re reko kome mend ndasi asi rujuka rujukan n fa fasil silit itas as ke keseh sehat atan an lain lain
ya yang ng
dibutuhkan pasien. Panduan pasien pulang sementara (cuti) ini dilaksanakan
oleh seluruh staf rumah sakit yang turut berperan dalam proses pemulangan c.
pasien. Tata Laksana 1. Prinsi Prinsip-p p-prin rinsip sip dalam dalam proses proses perenc perencana anaan an a) Pasien sebagai sebagai fokus fokus tenaga klinis klinis dalam perencanaan perencanaan pulang pulang Nilai, keinginan dan kebutuhan pasien perlu dikaji dan dievaluasi sehingga dapat dimasukkan dalam perencanaan pulang pasien da orang-orang yang dekat atau penting penting
bagi
pasien. pasien.
Tenaga
kesehatan kesehatan
yang
terlibat terlibat
diikutsertakan dalamperencanaan pulang pasien. b) Kebutuhan pasien diidentifikasi saat masuk, dirawat sampai sebelum pulang Kebutuhan Kebut uhan ini dikaitkan dikaitkan dengan dengan masalah masalah yang mungkin mungkin timbul timbul setelah pulangsehingga rencana antisipasi masalah dapat dianut untuk dilaksanakan setelah pulang. c) Perenca Perencanaa naan n pulang pulang dilakuka dilakukan n secara kolabo kolaborati ratif f Peren Perencan canaan aan pu pula lang ng ad adal alah ah pr pros oses es mult multid idisi isipl plin in da dan n te terg rgan antu tung ng pa pada da kerjasama yangjelas dan komunikasi lisan, tertulis di antara pemberi asuhan dan pelayanan. d) Peren Perencan canaan aan pu pula lang ng dises disesua uaik ikan an de deng ngan an sumb sumber er da daya ya da dan n fasili fasilita tass ya yang ng
tersedia Tindaka indakan n atau rencan rencanaa yang yang akan akan dilaku dilakukan kan setelah setelah pulang pulang disesu disesuaik aikan an denganpengetahuan dari tenaga yang tersedia program dan fasilitas yang tersedia dimasyarakat. e) Perencanaan Perencanaan pulang pulang dilakukan dilakukan pada setiap setiap tatanan tatanan pelayanan. pelayanan. Setiap
kali
pasien
masuk
tatanan
pelayanan
maka
perencanaan
pulang harusdilakukan. d.
Resume Medis Rawat Inap 1. Resume Resume medis medis rawat inap mencak mencakup up : a) Alasan masuk rumah sakit, diagnosis dan penyakit penyerta. b) Temuan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang penting. c) Prosed Prosedur ur diagn diagnost ostic ic dan tera terapiu piutik tik yang yang sudah sudah dibe diberik rikan. an. d) Medikamento Medikamentosa sa termasuk termasuk obat-obatan obat-obatan untuk diminum diminum di di rumah. rumah. 2. Resum Resumee medi mediss diis diisii de deng ngan an leng lengka kap p da dan n je jelas las ol oleh eh do dokt kter er umum umum maup maupun un dokterspesialis yang memberikan pelayanan terhadap pasien tersebut yaitu DPJP (DokterPenanggung Jawab Pelayanan) sebelum pasien pulang. 3. Resum Resumee medi mediss diisi diisi be berd rdasa asark rkan an ringk ringkasa asan n pe pela laya yana nan n medi mediss ya yang ng di dite terim rimaa pasienselama masa perawatan hingga pasien keluar dari rumah sakit baik dalam keadaanhidup maupun meninggal.
4. Resu Resume me medi mediss rawa rawatt inap inap juga juga dibe diberi rika kan n un untu tuk k pa pasi sien en ra rawa watt in inap ap yang yang memerlukan memer lukanpelaya pelayanan nan dan pengobatan pengobatan berkelanju berkelanjutan, tan, misalnya misalnya : pasien yang akan dirujuk kerumah sakit lain, pasien yang membutuhkan perawatan rutin di rumah dan dilakukanoleh dokter/ perawat setempat. 5. Resu Resume me medi mediss rawa rawatt inap inap juga juga dibe diberi rika kan n un untu tuk k pa pasi sien en ra rawa watt in inap ap yang yang memerlukan memer lukanpelaya pelayanan nan dan pengobatan pengobatan berkelanju berkelanjutan, tan, misalnya misalnya : pasien yang akan dirujuk kerumah sakit yang lain, pasien yang membutuhkan perawatan rutin di rumah dandilakukan oleh dokter/ perawat setempat. 6. Resum Resumee medi mediss rawat rawat in inap ap da dapa patt ju juga ga di dibe beri rika kan n un untu tuk k ke kepe pent ntin inga gan n pa pasie sien n denganpihak ketiga, misalnya : klaim asuransi. 7. Penyelesaian Penyelesaian resume resume medis rawat inap harus harus diselesaikan diselesaikan dalam waktu waktu maksimal maksimal 24jam setelah pasien pulang.
BAB III PEDOMAN PELAY PELAYANAN UGD A. DEF DEFINI INISI SI Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat memberikan tindakan yang cepat cep at dan tepat tepat pad padaa seseora seseorang ng atau kelomp kelompok ok orang orang agar agar dapat dapat memini meminimal malkan kan angka angka kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak perlu. Upaya peningkatan gawat darurat ditujukan untuk menunjang pelayanan dasar, sehingga dapat menanggulangi pasien gawat darurat baik dalam keadaan sehari hari maupun dalam keadaan bencana.
B. RUA RUANG NG LINGKUP LINGKUP Ruang lingkup pelayanan UGD RSKB Budi Kasih meliputi: 1.
Pasien dengan kasus True Emergency Yaitu pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat darurat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya
2.
Pasien dengan kasus False kasus False Emergency Yaitu pasien dengan: a. Keadaa Keadaan n gawat gawat tetapi tetapi tidak memerlu memerlukan kan tindak tindakan an darurat darurat b. Keadaan gawat tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badanya badanya c. Keadaa Keadaan n tidak tidak gawat gawat dan dan tida tidak k daru darurat rat
C. BAT BATASAN OPERASIONAL 1.
Unit Gawat Darurat Unit Un it Gawa Gawatt Daru Darurat rat (UGD (UGD)) ad adal alah ah un unit it pe pelay layan anan an di RSKB RSKB Budi Budi Kasih Kasihya yang ng memberikan membe rikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multidisplin. Berdasarkan Berda sarkan klasifikasi klasifikasi pelay pelayanan anan UGD maka UGD RSKB Budi Kasihtermasuk Kasihtermasuk dalam UGD kelas II yang memiliki dokter spesialis empat besar siap panggil (on call ), dokter umum yang siaga di tempat (on site) 24 jam yang memiliki kualifikasi pelayanan GELS GEL S (Gener (General al Eme Emerg rgenc ency y Life Life Suppo Support) rt) dan mampu mampu member memberika ikan n resusita resusitasi si dan stabilitas ABC serta memiliki alat transportasi untuk rujukan dan komunikasi yang siap 24 jam. Adapun perawat yang bertugas di UGD RSKB Budi Kasih memiliki kualifikasi PPGD-BLS dengan kemampuan untuk melakukan pertolongan pada pasien trauma serta kegawatdaruratan jantung.
2.
Triage
Adalah Ada lah pengel pengelomp ompoka okan n korban korban yang yang berdas berdasark arkan an atas berat berat ringan ringanya ya trauma trauma / penyakit serta kecepatan penanganan / pemindahannya. a.
Petuga Petugass yang melak melakuka ukan n triage triage adalah adalah dokter dokter atau perawa perawatt yang sudah sudah memil memiliki iki sertifikat pelatihan PPGD, dll
b.
Klasifikasi dan pemberian label pasien Tujuan triage medic adalah untuk menentukan tingkat perawatan yang dibutuhkan oleh korban. Proses triage dilakukan saat pasien baru masuk UGD kemudian pasien di bawa bawa masuk masuk ke bilik bilik sesuai sesuai dengan dengan kode warna warna Triage. riage. Pada Pada form form catatan catatan pemeriksaan UGD akan diberikan tanda warna dengan spidol sesuai dengan kode warna triage pasien di pojok kanan atas form pemeriksaan UGD Tanda Warna yang dipergunakan disini adalah: 1)
Mera Merah h = kor orb ban an-k -ko orban rban yan yang mem memb but utu uhk hkan an stab stabil ilis isas asii sseg eger era, a, misa misaln lnya ya:: a)
Syok Syok oleh oleh berb berbag agai ai kasu kasuss
b)
Gangguan pernapasan
c)
Trauma rauma kep kepal alaa denga dengan n pupi pupill aniso anisoko kor r
d) Perd Perdara araha han n ek ekste stern rnal al massi massif f e)
Gang Ganggu guan an jant jantun ung g yan yang g men menga ganc ncam am
f)
Luka Luka baka bakarr > 50% 50% atau atau lluka uka bakar bakar di di daera daerah h thora thorak k
2) Kuning Kuning = korban korban yang memerllukan memerllukan pengawasan pengawasan ketat, tetapi perawatan perawatan dapat ditunda sementara. Termasuk dalam katagori ini, misalnya: a)
Korb Korban an de deng ngan an resiko resiko syok (korb (korban an dengan dengan ga gang nggu guan an jantun jantung, g, trauma trauma abdomen berat)
b)
Fraktur multiple
c)
Fra rak ktur tur ffem emu ur / pel pelvi viss
d)
Luka bak bakaar llu uas
e)
Gang Ganggu guan an ke kesa sada daran ran / trau trauma ma kep kepala ala
f)
Korb Korban an den denga gan n stat status us yan yang g tida tidak k jela jelass
4) Hijau Hijau = kelom kelompok pok korba korban n yang tidak tidak memerlu memerlukan kan pengob pengobata atan n dan pemberi pemberian an pengobatan dapat ditunda, mencakup korban, misalnya: a)
Fra rak ktur minor
b)
Luka minor, minor, luka bakar minor atau tanpa luka
5) Hitam Hitam = korban korban yang yang ttela elah h menin meningga ggall dunia dunia c. Prioritas Adalah Ada lah penent penentuan uan mana mana yang yang harus harus didahu didahuluk lukan an mengen mengenai ai penang penangana anan n dan pemindahan yang mengacu pada tingkat tingkat ancaman jiwa yang timbul
Survey primer Adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam jiwa. d. Surv Survey ey se seku kund nder er Adalah melengkapi survey primer dengan mencari perubahan – perubahan anatomi yang akan berkembang menjadi semakin parah dan memperberat perubahan fungsi alat vital yang ada berakhir dengan mengancam jiwa bila tidak segera diatasi e. Pa Pasi sien en gawa gawatt dar darur urat at Pasien yang tiba-tiba ada dalam keadaan keadaan gawat atau akan menjadi menjadi gawat darurat teranca tera ncam m ny nyawan awanya ya atau anggot anggotaa badann badannya ya (akan (akan menjad menjadii cacat) cacat) bila bila tidak tidak mendapat pertolongan secepatnya f.
Pasi Pasien en gaw gawat at tid tidak ak dar daru ura ratt Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat misalnya: kanker stadium lanjut
g.
Pa Pasi sien en daru darura ratt tid tidak ak gawa gawatt Pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba tetapi tidak mengancam nyawa dan
anggota badannya, misalnya: lika sayat dangkal h.
Pasie Pasien n tid tidak ak ga gawa watt tid tidak ak da daru rurat rat Misalnya: pasien dengan ulcus tropium, TBC kulit dan sebagainya
i.
Kece Kecela laka kaan an (a (acc ccid iden ent) t) Suatu kejadian diaman terjadi interaksi berbagai faktor yang datangnya mendadak, tidak dikehendaki sehingga menimbulkan cedera fisik, mental dan social. Kecelakaan dan cedera dapat dapat diklasifikasi menurut: 1) Tempa empatt k kej ejad adia ian n a) Kecela Kecelakaa kaan n lalu lalu lintas lintas b) Kecelakaan di lingkungan rumah tangga c) Kecela Kecelakaa kaan n di lingku lingkunga ngan n kerja kerja d) Kecela Kecelakaa kaan n di di sekol sekolah ah 2) Mek Mekan anis isme me kej kejad adia ian n Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asin, tersengat, terbakar baik karena efek kimia, fisik maupun listrik atau radiasi 3) Wak aktu tu kejad ejadia ian n a) Waktu perjalana perjalanan n (travelling (travelling atau atau transport transport time) time) b) Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain-lain
j.
Cedera Masalah kesehatan yang didapat atau dialami sebagai akibat kecelakaan
k.
Bencana Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam dan atau manusia yang yan g mengak mengakiba ibatka tkan n korban korban dan pender penderita itaan an manusi manusi,, kerug kerugian ian harta harta benda, benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan prasarana umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional yang memerlukan pertolongan dan bantuan. Pada kasus bencana atau korban masal (lebih dari 10 pasien) baik internal maupun eksternal maka pasien dengan kode warna hijau ditempatkan di depan VK dan ICU, ICU, un untu tuk k pa pasi sien en de deng ngan an warn warnaa ku kuni ning ng da dan n mera merah h di dite temp mpat atka kan n di UGD, UGD, sedangkan pasien dengan kode warna hitam ditempatkan di kamar jenasah.
l.
Peny Penyeb ebab ab ke kema mati tian an pa pasie sien n gaw gawat at da daru rurat rat Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dari salah satu system atau organ dibawah ini, yaitu: 1) Susu Susuna nan n sa sara raff pusa pusatt 2) Pernapasan
3) Kard Kardio iova vask skul uler er 4) Hati 5) Ginjal 6) Pancreas Kegagalan (kerusakan) sistem atau organ tersebut dapat disebabkan oleh: 1) Trauma rauma atau atau cedera cedera 2) In Infe feks ksii 3) Keracunan Keracunan (poisoning) (poisoning) 4) Degere Degerener nerasi asi (failure) (failure) 5) Asfi Asfiks ksia ia 6) Kehilangan Kehilangan cairan cairan dan elektrolit elektrolit dalam jumlah besar (excessive (excessive loss of water dan elektrolit) 7) Dan Dan lain-la lain-lain in Kegagalan system susunan saraf pusat, kardiovaskuler, pernafasan dan hipogl hip oglike ikemia mia dapat dapat menyeb menyebabk abkan an kemati kematian an dalam dalam waktu waktu singka singkatt (4-6 (4-6 menit), sedangkan kegagalan system atau organ yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang lama. Dengan Den gan demiki demikian an keberh keberhasi asilan lan Penang Penanggul gulang angan an Pender Penderita ita Gawat Gawat Darurat (PPGD) dalam mencegah kematian dan kecacatan ditentukan oleh: 1) Kecepa Kecepatan tan menemu menemukan kan pender penderita ita gawat gawat darura daruratt
2) Kece Kecepa pata tan n memi memint ntaa pert pertol olon onga gan n 3) Kecepa Kecepatan tan dan dan kuali kualitas tas perto pertolon longan gan yang yang dibe diberik rikan an
D. TATA LAKSANA LAKSAN A PELAYANAN PELAYANAN TRIAG TR IAGE E 1. Petugas Petugas penanggun penanggung g jawab a. Do Dokt kter er jag jagaa UGD UGD 2. Perang Perangkat kat kerja kerja a. St Stet etos osco cope pe b. Senter c. Tensimeter d. St Stat atus us medi mediss 3. Tatalaksana pelayanan triage tr iage UGD a. Pasien Pasien/kelua /keluarga rga pasien pasien mendaftar mendaftar ke bagian bagian admission admission b. Semua penderita yang datang ke UGD harus memdapatkan penilaian triage. Triage dilakukan oleh orang yang paling berpengalaman dan harus dapat menentukan organ manaa yang man yang tergan terganggu ggu dan dapat dapat menyeb menyebabk abkan an kemati kematian an dan dapat dapat menent menentuka ukan n penanggulangannya. Triage officer dapat seorang dokter ahli, dokter umum ataupun perawat sesuai kebijaksanaan RS. Di RSKB Budi Kasihyang menjadi triage officer
adalah dokter jaga UGD. Dokter jaga UGD harus mampu melakukan pemeriksaan pada pasien secara lengkap dan menentukan prioritas penanganan. c. Pri Priori oritas tas pertam pertamaa (triage (triage dengan dengan tanda merah atau emerg emergenc ency) y) yaitu yaitu mengan mengancam cam jiwa/mengancam fungsi vital, pasien ditempatkan diruang resusitasi. Pasien yang digolongkan dalam kriteria penanganan resusitasi yaitu pasien dengan label merah (kondisi (kond isi mengancam nyawa) seperti kasus henti jantung, trauma mayor, pasien tidak sadar dan juga syok dimana kelompok kasus ini memerlukan penanganan yang segera, serta pasien dengan label kuning (cedera berat – tidak termasuk mengancam nyawa) seperti kasus nyeri dada, sesak nafas berat, trauma berat, diabetic ketoacidosis, nyeri berat, sinkop dimana penanganan harus diberikan diberikan dalam kurun waktu 10 menit.
d. Prioritas Prioritas kedua (triage (triage diberi tanda kuning kuning atau urgent) urgent) yaitu potensial potensial mengancam jiwa/fungsi vital, bila tidak segera ditangani dalam waktu singkat. Penanganan dan pemindahan bersifat terakhir. terakhir. Pasien ditempatkan di ruang tindakan bedah/ non bedah. Kasus yang termasuk dalam kelompok ini adalah truma sedang, se dang, sesak nafas, infeks inf eksii jantun jantung g dan paru – paru, paru, sakit sakit kepala kepala berat berat dimana dimana penang penangana anan n harus harus diberikan dalam kurun waktu 30 menit. e. Priori Prioritas tas ketiga ketiga (triage (triage diberi diberi tanda tanda hijau hijau atau atau non emergen emergency) cy) yaitu memerluka memerlukan n pelayanan biasa, tidak perlu segera. Penanganan dan pemindahan bersifat terakhir. terakhir. Pasien ditempatkan diruang non bedah. Kelompok ini termasuk label hijau seperti ka kasu suss ny nyer erii ab abdo dome men n ak akut ut,, ab abor ortu tus, s, pe peren rengg ggan anga gan n ot otot ot,, sakit sakit ke kepa pala la sedan sedang. g. Penanganan harus diberikan dalam waktu kurun waktu 60 menit. Setelah dilakukan triage pada pasien yang datang ke UGD maka pasien tersebut ditangani sesuai kasusnya sekaligus dilakukan penilaian terhadap kemampuan RS dalam menangani pasien tersebut apakah dapat ditangani hingga tuntas di RS BaliMed Negara atau perlu dirujuk.
E. TATA LAKSANA PELAYANAN PELAYANAN FALSE EMERGENCY 1. Petuga Petugass penanggu penanggung ng jawab jawab a. Pera Perawa watt ad admi missi ssion on b. Dokter jaga UGD 2. Peran Perangk gkat at kerja kerja a. St Stet etos osco cope pe b. Tensimeter c. Termom ermomete eterr d. Alat Alat tul tulis is 3. Tata laksana laksana pelayanan pelayanan false emergency emergency a. Pasien Pasien/kelua /keluarga rga pasien pasien mendaftar mendaftar dibagian dibagian admission admission b. Dilakukan triase untk penempatan pasien diruang non bedah c. Pasien d dilaku ilakukan kan pemeriksaan pemeriksaan fisik fisik oleh dokter dokter jaga UGD UGD d. Dokter Dokter jaga menjelaskan kondisi kondisi pasien pada keluarga/pen keluarga/penanggu anggung ng jawab e. Bila perlu di dirawat/ rawat/observ observasi asi pasien dianjurka dianjurkan n kebagian kebagian admission admission f. Bila tida tidak k perlu dirawat dirawat pasien pasien diberikan diberikan reesep dan dan bisa langsung langsung pulang pulang g. Pasien dianjurk dianjurkan an untuk kontrol kontrol kembali kembali sesuai dengan saran dokter dokter
BAB IV PEDOMAN RAWAT INAP
A. RUANG LINGKUP RA RAW WAT INAP Unit rawat inap RSKB Budi Kasih merupakan unit paling kompleks diatara unit yang ada di rumah sakit. s akit. Adapun Adapun ruang lingkup pelayanan unit rawat ianp RSKB Budi Kasih : 1. Pelayanan Pelayanan pasien bedahy bedahyaitu aitu pasien pre dan post post op bedah seperti seperti Bedah umum 2. Pelaya Pelayanan nan pasien pasien THT THT Semua penyakit THT yang perlu atau tidak perlu tindakan pembedahan yang bisa
dilayani di RSKB Budi Kasih B. BAT BATASAN OPERASION OPERASIONAL AL Unitt rawat Uni rawat inap inap adalah adalah unit yang yang berada berada dibawah dibawah wadir wadir medik medik dan SDM yang yang memberikan pelayan medik dan keperawatan berkoordinasi serta terintegrasi dengan unit lain lain da dala lam m ha hall pe peme meri riks ksaan aan pe penu nunj njan ang g se sesu suai ai ke kebu butu tuha han n pa pasi sien en.. Unit Unit rawat rawat in inap ap
mengelola 1 (satu unit rawat inap) yang terdiri dari : 1. Ruang rawat inap yang merawat pasien bedah dan THTdengan kapasitas 23 tempat tidur terdiri dari kualifikasi kualifikasi kelas pelayanan:Kelas pelayanan:Kelas utama 2 TT,Kelas TT,Kelas I 2 TT, kelas II 6TT, HCU 2 TT, kelas III 11 TT
C. KRITERIA PASIEN MASUK RAW RAWAT INAP 1. Pasien masuk melalui UGD a. b. c. d. e. f. g. h.
Ada k komun omunikasi ikasi ke ke unit unit yang yang di tuju Sudah ada list pasien Ada Ada inform informed ed consent consent Pasien sudah sudah terpasang terpasang gelang identitas/re identitas/resiko siko jatuh/alerg jatuh/alergii Sudah d diperik iperiksa sa pemeriksaan pemeriksaan penunjang penunjang yang yang diperlukan diperlukan Di Diag agno nosa sa sud sudah ah jel jelas as Sudah Sudah menda mendapat pat tera terapi pi Pasien Pasien sudah sudah mendapa mendaparr tindakan tindakan emergen emergency cy misalnya misalnya:: infus,
do dower wer cateter cateter,,
kumbah lambung i. Pasien d dii anter keruangan keruangan oleh oleh perawat perawat agar bisa timbang timbang terima terima psien dengan dengan baik dan tertulis pada form transfer pasien
2. Pasien masuk melalui unit rawat jalan : masuk melalui UGD a. b. c. d. e. f.
Ada k komun omunikasi ikasi ke ke ruangan ruangan yang dituju dituju Sudah ada list pasien, ada informed consent Pasien sudah terpasang terpasang gelang gelang identi identitas tas Pasien sudah sudah dikonsulk dikonsulkan an kebagian kebagian lain bila diperluka diperlukan n Diagno Diagnosa sa sudah sudah ditega ditegakka kkan n Pasien d diantar iantar oleh oleh perawat agar agar bisa timbang timbang terima terima dengan baik baik dan tertulis tertulis pada form transfer pasien
D. PERSIAP PERSIAPAN AN PENERIMAA PENERIMAAN N PASIEN PASIEN a. Inform Informasi asi dari costumer costumer servise/FO servise/FO terkait dengan dengan pasien yang yang akan dirawat dirawat b. PerawatUGD/rawat jalan menghubungi perawat unit rawat inap c. Perawat ru ruangan angan menyiap menyiapkan kan fasilitas fasilitas yang diperlu diperlukan kan d. Perawat ruangan ruangan menghub menghubungi ungi DPJP
E. PROSEDUR PROSEDUR KEPERAW KEPERAWATAN 1. Peng Pengka kaji jian an
Pengkajian Pengk ajian yang sistematis, sistematis,
menyeluruh menyeluruh,,
akurat, akurat,
dan berkesinamb berkesinambungan ungan
memuda mem udahka hkan n perawa perawatt untuk untuk merumu merumuska skan n masala masalah h pasien pasien dan rencan rencanaa tindak tindakan, an, antara lain: a. Ke Kelu luha han n utam utamaa b. Riwayat penyakit c. Data Data bio psiko psiko sosial sosial spirit spiritual ual d. Nyeri eri e. Re Resi siko ko.. Ja Jatu tuh h f. St Statu atuss gizi gizi atau atau nutr nutrisi isi g. Pemerik Pemeriksaan saan penun penunjan jang g h. Pemerik Pemeriksaan saan fisik fisik 2. Diagno Diagnosa sa Keper Keperawa awatan tan Diagnosa keperawatan yang ditegakkan merupakan dasar penyusunan rencana ke kepe peraw rawat atan an da dala lam m menc mencap apai ai pe peni ning ngka katan tan,, pe penc nceg egah ahan an,,
pe peny nyem embu buha han n da dan n
pemulihan kesehatan pasien, antara lain: a. Aktual b. Resiko 3. Rencana Keperawatan
Rencan Ren canaa tindak tindakan an kepera keperawata watan n pasien pasien diguna digunakan kan sebagai sebagai pedoma pedoman n dalam dalam melakukan tindakan keperawatan yang sistematis dan efektif, a. Priori Prioritas tas diagnos diagnosaa keperawat keperawatan an b. Rencana keperawatan 4. Pelaksanaan atau Implementasi Implementasi Disesuaikan dengan prioritas permasalahan pelaksanaan tindakan keperawatan merupakan merup akan upaya mempercepat mempercepat kesembuhan, kesembuhan, mencegah mencegah munculnya munculnya permasalahan permasalahan baru serta mempertahanakan dan mengembalikan status kesehatan sesuai demgan tingkat pelayanan keperawatan. 5. Evaluasi Pe Peni nila laia ian n
perk perkem embn bnag agan an
kond kondis isii
pa pasi sien en
se sete tela lah h
di dila laku kuka kan n
tind tindak akan an
keperawatan kepera watan mengacu mengacu pada kriteria kriteria hasil, serta menilai menilai berhasil/ tidaknya tidaknya asuhan asuhan
keperawatan yang dilakukan.
F. PROS PROSED EDUR UR MEDI MEDIK K 1. Anam Anamne nesa sa 2. Pemerik Pemeriksaan saan fisik fisik 3. Indikasi Indikasi dan prosedur prosedur pemeriksaa pemeriksaan n penunjang penunjang a. DPJP m mengin enginformas formasikan ikan indikasi indikasi pemriksaan laboratoriu laboratorium m atau radiologi radiologi dll b. Perawat ruangan menginformasikan tentang pemeriksaan yang diperlukan kepada bagian terkait c. Pasien d ditind itindak ak lanjuti lanjuti sesuai dengan dengan jenis jenis pemeriksaan pemeriksaan 4. Menega Menegakka kkan n diagnos diagnosaa medik 5. Memberi terapi 6. Konsultasi, Kebagian lain: a. DPJP me menginf nginformasi ormasikan kan pada penanggung penanggung jawab pasien terkait dengan dengan konsultasi konsultasi ke bagian b. DPJP menulis pada rekam medis ( form intergrasi) dari tepi kiri sedangkan s edangkan profesi lain lebih ketengah c. Perawa Perawatt penanggung penanggung jawab menghubung menghubungii dokter spesialis yang dikonsulk dikonsulkan an
d. Perawat Perawat penanggung penanggung jawab pasien diinformasika diinformasikan n tentang hasil. Konsultasi Konsultasi oleh dokter konsultan e. Perawa Perawatt penanggung penanggung jawab pasien pasien melaporkan melaporkan tentang hasil hasil konsultasi konsultasi pasien pada DPJP f. Perawa Perawatt mendokument mendokumentasikan asikan semua semua kegiatan konsul konsul dan hasil. hasil. Hasil pemeriksaa pemeriksaan n diform terinterhrasi, serta diverikasikan oleh dpjp, dpjp, minimal 1x24 1x24 jam
G. TRANSF TRANSFER ER PASIEN ASIEN Dalam rumah sakit 1. Ke HCU a. Ada Ada inform informed ed cons consent ent b. Penanggung jawab pasien menghubungi bagian administrsi/ CS untuk penempatan kamar pasien c. Penan Penanggun ggung g jawab pasien memberitahu memberitahukan kan perpindahan perpindahan pasien ke ruangan ruangan HCU.
Perawat ruang HCU menyiapkan dokumen rekam medis pasien 2. Ke OK a. Ada Ada inform informed ed consent consent b. Perawat ruang rawat inap menginformasikan rencana operasi kepada perawat ok b. Perawat ruangan menyiapkan pasien tindakan operasi c. Perawa Perawatt ruangan ruangan mengan mengantar tar pasien pasien ke OK 3. Ke R Rua uang ngan an lai lain n a. Ada Ada inform informed ed consent consent b. Perawat lapor ke administrasi/CS b. Ada persetujuan DPJP c. Mengi Menginform nformasikan asikan ke ruangan ruangan yang yang dituju dituju d. Mengisi Mengisi form form transf transfer er pasien pasien 4. Ke k kam amar ar jena jenaza zah h a. Admi Admistrasi. strasi. Sudah Sudah diurus diurus oleh oleh keluarg keluargaa pasien b. Perawat penanggung jawab menyiap menyiapakan akan surat keterangan kematian c. Perawa Perawatt penanggung penanggung jawab menghubung menghubungii petugas kamar jenazah/sekuri jenazah/sekuriti ti d. Jena Jenazah zah diki dikiri rim m ke ru ruan anga ga jena jenazah zah oleh oleh pe peraw rawat at di dile leng ngka kapa paii ol oleh eh pe pera rawa watt dilengkapi buku buku serah terima jemazah 5. Luar Luar Ruma Rumah h Sa Saki kitt a. Ada Ada inform inform.. Cons Consent ent b. Ada surat rujuakan yang ditanda tangani oleh d dpjp pjp rangkap 2 c. Admi Administra nistrasi si sudah dilunasi. dilunasi. Oleh Oleh keluarg keluargaa d. Menghu Menghubun bungi gi ambulanc ambulancee e. Mrng Mrnghubu hubungi ngi rumah rumah sakit sakit yang yang dituju dituju f. Pasien d diantar iantar oleh oleh perawat perawat atau bidan kalau kalau perlu perlu diantar diantar oleh perawat perawat mod H. DISCH DISCHAR ARGE GE PLANIN PLANING G
1. Form bisa disi disi 2 hari setelah pasien dirawat dirawat atau bil bilaa diagnosa diagnosa pasien sudah ditegak ditegakan an 2. Pasien diberi diberi penjelasan penjelasan tentang: tentang: a. Penger Pengertia tian n penyak penyakit it b. Penyebab penyakit c. Progr Program am atau atau terapi terapi yang diberikan diberikan d. Perkir Perkiraan aan lama lama dira dirawat wat 3. Ada tnda tangan tangan perawat perawat penanggung penanggung jawab jawab dan keluarga keluarga pasien 4. Form Form dibua dibuatt rangka rangkap p2 5. Warna puti diberika ke pasien saat pulanh dan warna merah disimpan dilist pasien
I.
REKAM ME MEDIS 1. Rekam Rekam medis pasien yang meningg meninggal al atau atau pu pulan lang g pimdah pimdah ke rs lain lain dileng dilengkap kapii oleh oleh dpjp 2. Setelah Setelah dilengka dilengkapi pi dikirim dikirim kebagian kebagian rekam rekam media media memaka memakaii buku buku eksped ekspedisi isi dalam dalam waktu 1x24 jam
J. PASIE ASIEN N PUL PULAN ANG G PAK PAKSA SA 1. Memberikan Memberikan kie tentang tentang resiko. resiko. Penyakit Penyakit bila dirawat dirawat dirumah 2. Melapor Melapor pada pada dokter dokter mod mod atau atau dpjp dpjp
3. 4. 5. 6.
Ada inform informed ed consn consntt Admini Administra strasi si luna lunass Peralatan Peralatan pasien pasien yang bersifat bersifat invasif invasif dibuka dibuka Resume Resume pasien pasien pulang pulang rangkap rangkap 2
K. PASIEN ASIEN DIIJINK DIIJINKAN AN PULANG PULANG b. Ada pernyatan tertulis bahwa pasien BPL oleh dpjp c. Ada resu resume me pasien pasien rang rangkap kap 2: 2: 1) Lembar Lembar warna warna putih putih untuk untuk pasien dibawa dibawa pulang pulang 2) Lembar Lembar warna warna merah merah untuk untuk ditemp ditempelkan elkan di di list pasien d. Administras Administrasii sudah sudah diselesaikan diselesaikan
L. PENCATATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN PELAYANAN 1. Kegiatan pelayanan yang diberikan pada pasien ditulis dstatus pasien 2. Semua kegiatan yamg ditulis pda status pasien dibawah tanggung jawab dpjp. Dan perawat penanggung jawab pasien 3. Staf shift jaga melakukan pelaporan dan serah trima pasien 4. Komunikasi timang terima dengan SBAR
M. PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN
Pelayanan pasien rawat jalan merupakan pelayanan yang dapat memberikan tindakan yang cepat, tepat dan professional sesuai dengan kebutuhan pasien. Upaya peningkatan pelayanan Unit Poliklinik di tujukan untuk menunjang pelayanan ssesuai esuai kebutuhan pasien sehing seh ingga ga dapat dapat member memberika ikan n pelaya pelayanan nan berkua berkualit litas as dan profess profession ional al untuk untuk memenu memenuhi hi kebutuhan pasien. 1. Tata Laks Laksana ana Pendaf Pendaftar taran an Pasie Pasien n a) Petu Petuga gass penan penangg ggun ung g jawa jawab b Petugas admission b) Perangkat kerja Status medis c) Tata laksana laksana pend pendaft aftaran aran di di polikl poliklini inik k 1) Pendaftaran Pendaftaran pasien pasien untuk poliklin poliklinik ik umum
a. Dilakukan di registrasi lantai 1, selanjutnya pasien tracer yang berwarna
mera me rah h da dan n tanca tancapk pkan an di an antri trian an pa pasie sien n ya yang ng di dite temp mpatk atkan an di de depa pan n poliklinik umum. Apabila pasien memerlukan rujukan ke spesialis akan dibuatkan lembar konsul dan pasien di antar untuk pendaftran ke poliklinik spesialis yang di tuju. 2) Pendaftran Pendaftran pasien pasien ke poliklinik poliklinik spesialis spesialis Pasien n ya yang ng ak akan an mend mendaf afta tarr ke po polk lkli lini nik k spesi spesial alis is da dapa patt melak melakuk ukan an a. Pasie pendaftran di bagian regristrasi. Pasien akan mendapatkan nomor antrian sesuai sesu ai dengan dengan kedatan kedatangan gan pasien pasien dan pasien pasien dapat dapat menung menunggu gu di ruang ruang tunggu. 2. Tata Laksana Laksana Sistem Komunikasi Komunikasi Unit Poliklinik Poliklinik a. Petuga Petugass penang penanggun gung g jawab jawab Petugas admission
b. Perawat Unit Poliklinik Perangkat kerja c. Pesawat Pesawat Telepon elepon Hand phone d. Tata laksana pendaft pendaftaran aran di poliklin poliklinik ik Antaraa Unit Poliklinik Antar Poliklinik dengan dengan unit lain dalam RSKB Budi Kasihadalah Kasihadalah dengan nomor extension masing-masing unit e. Antara Antara Unit Unit Polik Poliklin linik ik dengan dengan dokter dokter spesial spesialis is menggu menggunak nakan an pesawa pesawatt tel teleph ephone one langsung dari Unit Poliklinik atau melalui bagian operator. Antara pasien dari luar RSKB Budi Kasihdapat langsung melalui operator atau nomor telepon poliklinik 3. Tata Laksana Laksana Pelay Pelayana anan n di Unit Unit Polikli Poliklinik nik
a. Petu Petuga gass pen penan angg ggun ung g jjaw awab ab Dokter umum di poliklinik umum dan dokter spesialis di poliklinik spesialis b. Perangkat kerja 1) Stetoskop 2) Senter 3) Ten ensi sime mete ter r 4) St Stat atus us medis edis 5) Dan alat-alat lain yang diperlukan sesuai dengan spesialisasi dokter yang terkait
c. Tata laksa laksana na penda pendaftar ftaran an di di polik poliklin linik ik 1) Pasien/kelua Pasien/keluarga rga pasien mendaftar mendaftar ke ke bagian bagian admissio admission n 2) Pasien dipang dipanggil gil ke ruang periksa periksa sesuai dengan dengan nomor nomor antrian antrian 3) Apabil Apabilaa diperlu diperlukan kan pemerik pemeriksaan saan penunj penunjang ang sepert sepertii labora laborator torium ium atau atau radiol radiologi ogi,, dokterr akan memberikan dokte memberikan surat pengantar pengantar pemeriksaan pemeriksaan penunjang dan perawat perawat akan mengantarkan pasien ke unit pemeriksaan penunjang tersebut.
4) Setelah ada ada hasil pemeriksaan pemeriksaan penunj penunjang, ang, pasien pasien akan dipang dipanggil gil kembali kembali keruang keruang periksa untuk dijelaskan hasil pemeriksaan penunjang, diagnostic, dan rencana terapi 5) Jika Jika diperlu diperlukan kan tindaka tindakan n yang yang dapat dapat dilakuka dilakukan n di polklini polklinik k dokter dokter umum atau dokter spesialis maka pasien dan keluarga diminta untuk mengisi form persetujuan tind tindak akan an se seba baga gaii bu bukt ktii pa pasie sien n da dan n ke kelu luar arga ga suda sudah h se setu tuju ju da dan n meng menget etah ahui ui diagnostic, indikasi, tujuan tindakan dan resiko dari tindakan yang akan dilakukan 6) Jika Jika pasi pasien en dire direnc ncan anak akan an rawa rawatt jala jalan n da dan n mend mendap apat atka kan n ob obat at,, pa pasi sien en ak akan an diberikan tiket untuk mangambil obat 7) Setelah selesai selesai konsultasi konsultasi pasien dapat dapat menunggu menunggu di ruang ruang tunggu tunggu poliklinik poliklinik untuk untuk selanjutnya menyelesaikan pembayaran di kasir
8) Setelah Setelah melakuk melakukan an perawa perawatan tan pasien pasien dapat dapat ke bagian bagian farmasi farmasi untuk untuk mengam mengambil bil obat dengan menyerahkan tiket obat yang diberikan sebelumnya 9) Jika Jika pasien pasien direnca direncanak nakan an untuk rawat rawat inap inap atau tindakan tindakan bedah bedah hari itu, pasien akan diberikan surat pengantar atau instruksi dalam catatan medis terintergrasi oleh dokter umum atau dokt dokter er spesialis, spesialis, selanjutnya selanjutnya pasien di antar oleh perawat menuju UGD untuk prosedur lebih lanjut. Perawat poliklinik wajib memberikan operan kepada perawat UGD dan atau dokter jaga UGD mengenai instruksi yang diberikan dokter spesialis. 4. Tata Laksana Laksana Pengi Pengisian sian Info Informe rmed d Consen Consentt Persetujuan tindakan medic (informed consent) adalah pernyataan setuju (consent) atai izin dari seseorang (pasien) yang diberikan dengan bebas, rasional, tanpa paksaan tentang tindakan kedokteran yang akan dilakukan dihadapannya sesudah mendapatkan informasi cukup tentang tindakan kedokteran yang dimaksud. a. Petu Petuga gass pen penan angg ggun ung g jjaw awab ab
Dokter Dok ter yang yang akan akan melaku melakukan kan tindak tindakan an medis medis mempun mempunyai yai tanggu tanggung ng jawab jawab utama utama memberikan membe rikan informasi dan penjelasan penjelasan yang diperlukan. diperlukan. Perawat Perawat hanya hanya bertindak bertindak sebagai saksi dalam imformed consent. b. Perangkat kerja Formulir persetujuan tindakan c. Tata laksa laksana na penda pendaftar ftaran an di di polik poliklin linik ik 1)
Dokter umum atau dokter spesialis menjelaskan tujuan dari pengisian informed consent pada pasien/keluarga pasien di saksikan oleh perawat
2)
Bila pasien menyetuju menyetujui, i, jnformed jnformed consent diisi dengan dengan lengkap lengkap di saksikan saksikan oleh perawat
3)
Setelah diisi dimasukan dalam status medik pasien
4) Pelaks Pelaksana anaan an informe informed d consent consent diangg dianggap ap benar benar jika memen memenuhi uhi::
Persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan untuk tindakan medis yang dinyatakan secara spesifik
Persetujuan atau penolakan tindakan media diberikan tanpa paksaan
Persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan oleh pasien yang sehat mental dan menang berhak memberikannya dari segi hukum
Persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan setelah diberikan cukup adekuat informasi dan penjelasan yang diperlukan
5) Isi Isi inf infor orma masi si meli melipu puti ti
Diagnosis
Informasi dan penjelasan tentang tujuan dan prospek keberhasilan tindakan medik yang akan dilakukan
Cara yang akan dilakukan
Resiko dan komplikasi yang akan terjadi
Alternatif tindakan medis yang tersedia dan serta resiko masing masing Prognosis kasus bila tindakan medis dilakukan
Inform Inf ormasi asi diberi diberikan kan secara lis lisan. an.
Pember Pemberian ian informas informasii secara secara tertuli tertuliss hanya hanya
sebagai pelengkap penjelasan. Cara menyatakan persetujuan dapat lisan maupun maupun tertul ter tulis. is.
Untuk Untuk yang memiliki memiliki resiko resiko tinggi tinggi harus harus tertuli tertuliss dengan dengan mengiku mengikuti ti
proseduryang berlaku.
Demi kepetingan pasien,
informed consent tidak
diperlukan untuk penderita gawat darurat yang tidak sadar dan tidak didampingi keluarga yang berhak memberikan persetujuan.
BAB V PEDOMAN PELAY PELAYANAN PENDAFTARAN
A. DEFINI DEFINISI SI Pelayanan Pelaya nan kesehatan di suatu rumah sakit dapat dikatan bermula dari depan sampai dengan di akhir. Dari semenjak pasien datang sampai dengan pasien pulang. Terdapat suatu proses administrasi yang dijalani oleh pasien dan keluarga pasien selama mereka di rumah sakit. Proses ini dimulai dari depan dan berakhir di saat terakhir psien pulang atau meninggal. Proses ini disebut sebagai proses admisi. Telah dibentuk Unit Administrasi Pelayanan di RSKB Budi Kasihyang terdiri dari dua tim yang berbeda. Satu sebagai tim Admisi dan satu sebagai tim Kasir. Kedua tim bergabung di bawah satu unit yang dipimpin oleh satu orang Kepala Unit. Kepala Unit ini bertanggung jawab langsung ke Kepala Sub Divisi Pelayanan Medis. Pembentukan unit ini bertujuan untuk menjadi unit yang mengawal jalannya administrasi pasien rumah sakit dari mulai pendaftaran sampai dengan penyelesaian kewajiban disaat keluar rumah
sakit.
B. RUANG RUANG LINGKUP LINGKUP Ruang lingkup pelayanan Unit Administrasi Pelayanan meliputi: 1. Sebelu Sebelum m dirawat dirawat di rumah rumah sakit sakit (pre admission) Harus Har us diketah diketahui ui bersam bersamaa bahwa bahwa proses proses admisi admisi bukan bukan hanya hanya proses proses saat pasien pasien tersebut telah tiba di rumah sakit, namun sebelum pasien tersebut datang ke rumah sakit sak it yang yang biasan biasanya ya bersifa bersifatt elekti elektif. f. Garis Garis besar besar pentin penting g yang yang harus harus diperh diperhati atikan kan dalam proses pre-admission proses pre-admission ini ini adalah: a. Harus jelas terlebih dahulu apakah pasien itu akan masuk melalui pintu rawat jalan
atau gawat darurat. Penjelasan tersebut harus berdasarkan rujukan dan keputusan dari dokter pengirim. Pasien ien yang baru akan dirawa dirawatt (pr (pre-admi e-admission) ssion) masih belum dianggap sebagai b. Pas pasien rawat inap (inpatient) (inpatient) jika masih ada tatalaksana yang seharusnya masih dilakukan oleh dokter keluarga atau dokter faskes I yang masih belum dilakukan oleh pasien (misalnya pemeriksaan penunjang radiologi dan laboratorium). c. Pasien harus diberikan penjelasan mengenai kondisi kesehatannya, rencana terapi
dan prosedur yang akan dijalaninya.
2. Admi Admisi si E Ele lekt ktif if (elective (elective admissions) admissions) Inti dari pelayanan admisi elektif ini adalah perencanaan. Setiap pasien yang masuk secara elektif (rawat jalan) harus sudah melalui melalui proses pre-admission proses pre-admission terlebih terlebih dahulu. Proses pre-admission Proses pre-admission ini ini harus menjadi prosedur standar untuk semua admisi elektif dalam pelaksanaan pengobatan pasien. Selain itu pada admisi yang bersifat elektif ini harus ada penjadwalan yang baik, waiting waiti ng list yang tersentralisasi tersentralisasi sehingga sehingga memudahkan memudahkan pasien untuk mengetahui mengetahui posisi mereka pada saat ini. Bahkan pada proses admisi ini harus sudah bisa merencanakan waktu pasien pulang (discharge ( discharge)) pasien sejak dari hari pertama pertama pasien itu datang ke rumah sakit. Pa Pasi sien en yang yang bisa bisa mela melaku kuka kan n admi admisi si elek elekti tiff ad adal alah ah ya yang ng tida tidak k meng mengal alam amii kegawatdaruratan, misalnya: a. pasien rujukan dari dokter/fasilitas kesehatan tingkat pertama b. pasien yang datang dengan rencana operasi pasien yang masuk berdasarkan hasil
konsultasi dan pemeriksaan di poliklinik 3. Admisi Admisi Gawa Gawatt Darur Darurat at (emergency (emergency admissions) Admisi Adm isi Gawat Gawat Darura Daruratt didefi didefinis nisika ikan n sebaga sebagaii proses proses masukny masuknyaa pasien pasien yang yang tidak tidak direnc dir encana anakan kan dikaren dikarenaka akan n cedera cedera (trauma trauma)) at atau au pe peny nyak akit it ak akut ut ya yang ng tida tidak k bi bisa sa ditangani ditang ani sebagai sebagai pasien pasien rawat rawat jalan. jalan. Prinsi Prinsip p pelaya pelayanan nan melalu melaluii ke bagian bagian gawat gawat darurat adalah hanyalah pasien yang mengalami kegawatdaruratan. Faktor yang penting dalam memasukkan pasien melalui gawat darurat adalah sebagai berikut: a.
adanyaa proses triase, penilaian kondisi klinis pasien, adany pasien, pemeriksaan pemeriksaan radiologi dan patologi klinik yang cepat.
b.
dari hasil tersebut dapat dilakukan pendiagnosisan penyakit yang cepat
c.
adanya keputusan dari dokter senior saat pengambilan keputusan perawatan
d.
adanya kerjasama antar multidisiplin ilmu
4. Administrati Administratiff Asurans Asuransii dan lainnya lainnya Rumah sakit berkaitan erat dengan asuransi. Terlebih di era JKN ini yang mewajibkan seluruh rakyat sebagai peserta JKN yang dikelola oleh BPJS, jadi urusan administrasi terkait asuransi menjadi hal yang penting demi mendukung kelancaran pelayanan rumah sakit.
Sela Selain in ad admi mini nistr strasi asi asuran asuransi, si, ha hall ad admi mini nist strat ratif if la lain inny nyaa ju juga ga menj menjad adii wi wila laya yah h kewenangan dari unit admissi, bekerjasama dengan unit layanan lain yang terkait. Urusan administrasi yang dimaksud bisa berupa internal maupun eksternal. Berkaitan dengan pasien ataupun dengan rumah sakit 5. Kasir Kasir merupakan petugas yang berfungsi sebagai penerima dan pembayar uang atas atas pe peri rint ntah ah atasa atasan n (p (pem emil ilik ik us usah aha) a) da dan n itu itu sa sang ngat at vi vita tal. l. Sela Selain in itu, itu, ka kasi sirr bi bisa sa mengurus rus
kelan anccara ran n
tra ran nsa sak ksi
uang
antara
pelanggan
dan
pemasok sok,
mengoordinasikan outlet/showroom, melakukan pemasaran dan pelayanan pascajual, mereal mere alis isai aika kan n ta tarrget get penj penjua uala lan, n, menc mencat atat at fisi fisik k ka kass ya yang ng di dite teri rima ma da dan n ya yang ng dike dikelu luar arka kan. n. Fung Fungsi si lain lainny nyaa ad adal alah ah mela melapo pork rkan an arus arus ka kass se secar caraa ha haria rian n da dala lam m buku/formulis standar yang sudah dibuat serta s erta membuat laporan harian transaksi jual beli, mengecek persediaan barang dan membantu accounting dalam menyusun menyusun laporan keuangan perusahaan. Secara Sec ara penger pengertia tian n umum umum kasir kasir adalah adalah orang orang yang yang memung memungkin kinkan kan pelang pelanggan gan
untuk berinteraksi dan account mereka, seperti menerima dan menyalurkan uang dan menerima cek secara tunai. Kasir pada satu perusahaan retail modern ada dua, yaitu kasir besar dan kasir kecil. Kasir besar adalah orang yang bertugas menerima omzet harian toko untuk disetor ke bank, menyediakan modal kasir, membantu buku kas saldo harian, melayani pertukaran uang oleh kasir toko serta membuat laporan bulanan penerimaan dan pengeluaran uang. Sementara itu, kasir kecil adalah seseorang yang bertugas menerima dan mencatat setiap transaksi keluarannya barang dan pemasukan uang dari konsumen secara langsung maupuin menerima barang dan mengeluarkan uang kepada distributor barang. Menjad Men jadii sesoran sesorang g kasir kasir tidak tidak perlu perlu memili memiliki ki lat latar ar belaka belakang ng pendid pendidika ikan n yang yang ting tinggi gi (cuku (cukup p lu lulu lusan san SMA SMA da dan n SMK) SMK) tetap tetapii memi memilik likii ke kema mamp mpua uan n da dala lam m ha hall perhitungan yang andal. Mengapa demikian? hal ini dikarenakan beberapa perusahaan selalu melakukan pelatihan secara khusus kepada calon kasir agar mampu melakukan arus arus tran transa saks ksi. i. Se Sela lain in itu, itu, kasi kasirr juga juga haru haruss meng menget etah ahui ui se seca cara ra pa past stii ap apak akah ah mendapatkan laba atau rugi. Maka dari itu, kemampuan dalam berhitung bagi calon kasir sangat penting untuk dimiliki.
C. BAT BATASAN OPERASIONAL 1. Admis dmisii Proses admisi di rumah sakit itu bisa bersifat elektif dan gawat darurat tergantung dari kasus yang ditemukan oleh dokter. Admisi yang bersifat elektif biasanya pada pasien yang tidak mengalami sakit yang mendadak dan tidak mengancam nyawa, sedangkan admisi yang bersifat gawat darurat itu bersifat mendadak, mengalami trauma berat, penyakit dalam grade dalam grade lanjutan lanjutan dan penyakit yang mengancam nyawa pasien. Dokter Dok ter adalah adalah orang orang yang yang menent menentuka ukan n apakah apakah pasien pasien perlu perlu dirawa dirawatt atau atau tidak. tidak. Proses admisi ini sangat penting karena ditakutkan akan terjadi tumpang tindih dan perebutan jenis pelayanan tertentu antara pasien yang berasal dari unit elektif (rawat jalan) dan unit gawat darurat. Untuk Unt uk memper mempermud mudah ah proses proses admisi admisi ini, ini, maka maka rumah rumah sakit sakit di luar luar negeri negeri tel telah ah membuat membu at suatu unit atau departemen departemen sendiri yang disebut disebut departemen admisi yang tugasnya mengatur alur pasien, mengatur tujuan pengiriman pasien ke ruang bangsal dan menentukan posisi pasien dalam daftar tunggu (waiting ( waiting list) list) untuk mendapatkan
pelayanan-pelayanan penunjang. Serta memfasilitasi urusan-urusan asuransi dan urusan administratif lainnya. Jika tidak bisa membentuk satu unit atau departemen sendiri maka rumah sakit bisa menunjuk satu orang yang bertugas mengawasi proses admisi ini ( Admission Admission Manager ) yang memiliki kebijakan dan kewenangan dalam mengatur alur pasien. Umumnya di rumah sakit, pola pelayanan kesehatan yang diberikan masih berbasis rumah rum ah sakit sakit dan belum belum berbas berbasis is pasien pasien dan masih masih berjal berjalan an secara secara konven konvensio sional nal.. Keputu Kep utusan san untuk untuk merawa merawatt pasien pasien ditent ditentuka ukan n sepenu sepenuhny hnyaa oleh oleh dokter dokter.. Dalam Dalam pola pola konvension konv ensional, al, pasien tidak terlibat terlibat dalam pengambilan pengambilan keputusan. keputusan. Pelayanan yang diberikan hanya terdiri dari dua jenis saja yaitu rawat jalan dan gawat darurat. Di RSKB Budi Kasihsaat ini pelayanan pun terbagi menjadi pelayanan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. Sejauh ini dalam pengambilan keputusan terhadap pasien di RSKB RSKB Budi Budi Kasihs Kasihsuda udah h ikut ikut meliba melibatka tkan n baik baik pasien pasien sendir sendirii ataupu ataupun n keluar keluarga ga terdekat pasien sebagai penanggungjawab dari pasien tersebut. Pros Proses es ad admi misi si ru ruma mah h sakit sakit saat saat in inii masi masih h di dian angg ggap ap ha hany nyaa pr pros oses es bi biasa asa,, tida tidak k departemen admisi ataupun dokter penanggung jawab yang berfungsi sebagai Manager Admisi. Admi si. Belum ada prosedur prosedur khusus mengenai proses preadmisi. preadmisi. Bahkan pasien yang akan dirawat dan seharusnya masuk ke dalam rawat inap elektif elektif malah masuk melalui pintu gawat darurat.
Pada pasien yang masuk melalui unit gawat darurat akan dilakukan pemeriksaan singkat mengenai kondisi pasien. Keputusan untuk merawat atau tidak merawat pasien berada hanya pada dokter unit gawat darurat. Dokter akan menilai kondisi klinis pasien dan melaku melakukan kan pemeri pemeriksa ksaan an radiol radiologi ogi dan patolo patologi gi klinik klinik jika jika diperlu diperlukan kan.. Dasar Dasar penilaian perlu tidaknya dirawat berdasarkan dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang. Pasien yang akan dirawat langsung dianggap sebagai pasien rawat inap walaupun pemeriksaan penunjang dan rujukan dari dokter pengirim belum lengkap. Pada fase preadmisi di RSKB Budi Kasihini, pasien dan keluarga pasien harus mendapatkan keterangan sejelas-jelasnya tentang keadaan pasien, tentang perlu tidaknya pasien untuk dirawat inapkan atau sebagai pasien rawat jalan. Selain penjelasan tentang indikasi rawat atau indikasi pulang, pasien dan keluarga juga harus mendapatkan keterangan seje sejela lass-je jela lasn snya ya
tent tentan ang g
admi admini nist stra rasi si
ru ruma mah h
sa saki kitt
te terk rkai aitt
pembiayaannya, serta hal-hal lain yang perlu diketahui oleh pasien. 2. Kasir
se selu luru ruh h
alur alur
da dan n
Kasir dalam pengertian secara umum sesuai dengan yang telah dipaparkan seperti di atas. Di dalam ruang lingkup rumah sakit, fungsi kasir juga tidak jauh dari fungsi kasir pada umumnya.
D. TATA LAKSANA LAKSAN A PELAYANAN PELAYANAN PENDA P ENDAFTARAN FTARAN PASI PASIEN EN 1. Igd Alur dari pendaftaran pasien UGD di admisi menjadi pendaftaran yang penting dan segera sege ra dengan dengan memasu memasukka kkan n pendaf pendaftara taran n pasien pasien UGD sebaga sebagaii pendaf pendaftar taran an pasien pasien emergency emer gency.Dima .Dimana na apabila apabila pasien telah mendapatka mendapatkan n pemeriksaan pemeriksaan atau tindakan tindakan di UGD maka pasien yang memiliki keluarga dapat mendaftarakan keluarganya dengan membawa memba wa form MRS atau form pendaftaran pendaftaran yang dapat dijadikan dijadikan bukti tertulis tertulis pasien untu untuk k
dida didaft ftar arka kan. n.Al Alur ur
pend pendaf afta tara ran n
UGD UGD
pa pasi sien en
BPJS BPJS
ha haru russ
mela melamp mpir irka kan n
kemergencyan pasien untuk dapat dibuatkan SEP sesuai dengan kriteria emergency pasien UGD yang dapat di cover oleh pihak BPJS. Begitu pula untuk pasien IKS, pasien dapat melampirkan diagnose yang pasti agar kartu dapat digesek di admisi untuk melihat pertangguangan pasien. 2. Rawa Rawatt Jalan Jalan Alur Alur pend pendaf afta tara ran n ra rawa watt ja jala lan n di lant lantai ai da dasa sarr , pa pasi sien en ak akan an memb membaw awaa fo form rm pendaftaran sebagai bukti bahwa pasien akan didaftarakan sebagai pasien rawat jalan dengan denga n mengambil mengambil antrean rawat jalan yang berisi keterangan keterangan diagnose,DP diagnose,DPJP JP atau
tindakan yang akan dilakukan unit yang dilayani yaitu poli bedah. Alur pendaftaran rawat raw at jala jalan n pa pasie sien n BPJS BPJS ha haru russ melam melampi pirk rkan an ke keme merg rgen ency cyan an pa pasi sien en un untu tuk k da dapa patt dibuatkan SEP sesuai dengan kriteria emergency pasien UG UGD D yang dapat di cov cover er oleh pihak BPJS. Begitu pula untuk pasien IKS, pasien dapat melampirkan diagnose yang pasti agar kartu dapat digesek di admisi untuk melihat pertangguangan pertangguangan pasien. Alur pendaftaran rawat jalan di poli spesialis , pasien dapat mendaftarkan diri di lantai dasar dengan mengambil mengambil antrean rawat jalan dipoli spesialis lantai dasar. Alu Alur r pendaftaran juga dapat di daftarkan lewat bookingan baik lewat admisi langsung atau via telepon. 3. Rawat inap Alur pendaftaran rawat inap , pasien pas ien membawa form pendaftaran dari unit pelayanan dengan mengambil antrean rawat inap. Pada alur pendaftaran rawat inap juga dapat sebagaii pendaftaran sebaga pendaftaran pelayanan persetujuan persetujuan biaya seluruh tindakan baik yang besar ataupun tindakan kecil untuk seluruh unit.
BAB VI PEDOMAN RUJUKAN
A.
DEFINISI Merujuk pasien ke praktisi kesehatan lain diluar rumah sakit atau ke rumah sakit lain, memulangkan pasien kerumah atau ketempat keluarga harus berdasarkan kondisi kesehatan pasien dan kebutuhan akan kelanjutan pelayanan. DPJP yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien tersebut harus menentukan kesiapan pasien untuk dipulangkan berdasarkan kebijakan. Kriteria dapat juga untuk menentukan pasien siap dipulangkan oleh DPJP apabila : 1. Pasien sudah tidak memerlukan perawatan medis di rumah sakit 2. Pasien sudah melunasi seluruh biaya perawatan di rumah sakit Pada saat pasien masih dalam perawatann perawatann medis, RSKB Budi Kasihmengiji Kasihmengijinkan nkan pasien meninggalkan rumah sakit dalam satu waktu tertentu untuk hal tertentu, seperti
cuti. Karena pasien diperlakukan sebagai subyek hukum yang mempunyai kepentingan kemanusiaan. Kebutuhan Kebut uhan pelayanan berkelanjutan berkelanjutan dapat berarti rujukan rujukan ke dokter dokter spesialis, spesialis, terapis rehabilitasi terapis rehabilitasi atau kebutuhan kebutuhan pelayanan preventif preventif yang dilaksanakan dilaksanakan dirumah dirumah oleh oleh ke kelu luar arga ga.. Pr Pros oses es ya yang ng tero terorg rgan anisi isirr di dibu butu tuhk hkan an un untu tuk k mema memasti stika kan n ba bahw hwaa kebutuhan kebu tuhan pelayanan pelayanan berkelanjuta berkelanjutan n ditangani ditangani oleh ahli yang tepat di luar rumah sakit dan apabila diperlukan proses ini dapat mencakup merujuk pasien ke rumah sakit lain baik untuk pemeriksaan penunjang lain yang dibutuhkan pasien yang tidak tersedia di RSKB Budi Kasihmaupun untuk perawatan medis ke tingkat rujukan yang lebih tinggi.
B. PROSEDUR PROSEDUR DAN PELAKSAN PELAKSANAAN AAN RUJUKAN RUJUKAN PASIEN 1. Pr Pros osed edur ur a)
pere perenc ncan anaa aan n ruju rujuka kan n pasi pasien en 1). Dokter/ Dokter/ perawa perawatt mengko mengkomun munika ikasik sikan an rencan rencanaa rujuka rujukan n dengan dengan pasien pasien dan ke kelu luar arga ga ka kare rena na ru ruju juka kan n ha haru russ mend mendap apat atkan kan pe perse rsetu tuju juan an.. Yan ang g pe perlu rlu disampaikan sebagai berikut : a. Diagnosis dan tindakan medis yang diperlukan b. Alasan untuk merujuk pasien. c. Resiko yang dapat timbul bila rujukan tidak dilakukan.
d. Tujuan rujukan e. Modalitas dan cara transportasi yang digunakan f. Nama tenaga kesehatan yang menemani pasien. g. Pusat pelayanan atau rumah sakit yang dituju. h. Perkiraan lamanya waktu perawatan. i. Perkiraan biaya dan sitem pembayaran. j. Pilihan akomodasi untuk keluarga. keluarga. b)
Dokter DOD / perawat menghubungi pusat layanan kesehatan yang menjadi tujuan rujukan dan menyampaikan kepada tenaga kesehatan yang akan menerima pasien, hal-hal sbb : a. Indikasi rujukan b. Kondisi pasien. c. Kesiapan sarana dan prasarana di tempat tujuan rujukan. d. Penatalaksanaan yang sebaiknya dilakukan selama dan sebelum transportasi.
c)
Meleng Melengkap kapii berkas berkas-ber -berkas kas pasie pasien n yang yang diru dirujuk juk,, sbb :
a. Formulir rujukan pasien (identitas pasien, hasil pemeriksaan, diagnosis kerja, terapi yang telah diberikan, tujuan rujukan, nama dan tanda tangan petugas kesehatan). b. Form catatan pemindahan pasien antar rumah sakit dan form monitoring pasien dalam ambulance. c. Hasil pemeriksaan penunjang d. Berkas-berkas lain bila menggunakan BPJS dan IKS lainnya. 2. Kriter Kriteria ia Tran Transfer sfer Pasien Pasien Berikut adalah panduan perlu atau tidaknya dilakukan transfer berdasarkan tingkat / deraja der ajatt kebutu kebutuhan han perawa perawatan tan pasien pasien kritis kritis ( keputu keputusan san harus harus dibuat dibuat oleh oleh dokter dokter ruangan / DPJP ) : a)
Derajat 0 Pasien yang Pasien yang dapt dapt terpen terpenuhi uhi kebutu kebutuhan hannya nya dengan dengan ruang ruang rawat rawat biasa biasa di unit/ unit/ rumah sakit yang dituju; biasanya tidak perlu didampingi oleh dokter, perawat atau paramedic (selama transfer).
b)
Derajat 1 Pasien dengan risiko perburukan kondisi, atau pasien yang sebelumnya menjalani perawatan di high Care Unit (HCU) ; di mana membutuhkan perawatan di ruang
rawat biasa dengan saran dan dukungan tambahan dari tim perawatan kritis; dapat di damping oleh perawat, petugas ambulance dan atau dokter. c)
Derajat 2 Pa Pasi sien en yang yang memb membut utuh uhka kan n obse observ rvas asii / in inte terv rven ensi si le lebi bih h ke keta tatt te term rmas asuk uk penanganan kegagalan satu system organ atau perawatan pasca-operasi yang kompeten, terlatih, dan berpengalaman ( biasanya dokter dan perawat / paramedic lainnya ).
d)
Derajat 3 Pasien Pas ien yang yang membut membutuhk uhkan an bantua bantuan n pernap pernapsan san lanjut lanjut ( advan advanced ced respirato respiratory ry support ) atau bantuan bantuan pernap pernapsan san dasar dasar (ba basic sic re respi spirat ratory ory support) support) dengan dukungan/ bantuan pada minimal 2 sistem organ, termasuk pasien-pasien yang nenbutuhkan penanganan kegagalan multi-organ; harus didampingi oleh petugas yang yan g kompet kompeten, en, terlati terlatih h dan berpen berpengal galama aman n (biasan (biasanya ya dokter dokter anestes anestesii dan perawat ruang intensif/ IGD atau paramedic lainnya.
C. PERENC PERENCANA ANAAN AN PEMER PEMERIKS IKSAAN AAN PENUNJ PENUNJANG ANG 1. DPJP menentuk menentukan an kebutuhan akan pemeriksaan pemeriksaan penunjang, penunjang, misalnya laboratorium laboratorium atau radiologi. 2. Do Dokt kter er memb member erik ikan an in info form rmasi asi ke kepa pada da pa pasi sien en da dan n ke kelu luar arga ga ba bahw hwaa di pe perl rluk ukan an pemeriksaan penunjang. 3. Pasien dan keluarga keluarga pasien setuju dengan dengan menandatangan menandatanganii persetujuan. persetujuan. 4. DP DPJP JP menu menuli lisk skan an pe perm rmin intaa taan n pe peme meri riks ksaa aan n pe penu nunj njan ang g pa pada da fo form rm pe perm rmin inta taan an pemeriksaan laboratorium atau form permintaan pemeriksaan radiologi. 5. Perawat Perawat menghu menghubun bungi gi labora laborator torium ium atau atau radiol radiologi ogi tentan tentang g rencan rencanaa pemeri pemeriksa ksaan an penunjang ke unit penunjang penunjang tersebut. 6. Unit penunjang penunjang melakukan melakukan konfirmasi konfirmasi dan klarifikasi klarifikasi tentang pemeriksaan pemeriksaan penunjang penunjang yang dimaksud. Bila pemeriksaan penunjang tidak tersedia di RSKB Budi Kasihmaka unit penunjang menghubungi RS lain atau unit pemeriksaan penunjang diluar RSKB Budi Kasihyang menjadi rujukan. 7. Un Unit it pe penu nunj njan ang g memb member erik ikan an info inform rmas asii ke kepa pada da ru ruan anga gan n te temp mpat at pa pasie sien n di dira rawa watt mengenai tempat dan waktu pemeriksaan. 8. Unit Unit penunj penunjang ang melaku melakukan kan pencata pencatatan tan pasien pasien yang yang melaku melakukan kan pemerik pemeriksaan saan dalam dalam buku expedisi pemeriksaan. 9. Pasien diantar diantar oleh perawat dengan dengan memakai memakai ambulance ambulance RSKB Budi Kasih.
D. PERSIAPAN PETUGAS DAN PERALAT PERALATAN 1. Petugas a. Dokter jaga UGD b. Perawat UGD c. Supir ambulance 2. Peralatan atau Perlengkapan Umum a. Ambulance Ambulance dan alat penunjang hidup yang diperlukan. Alat - alat medis sebagai berikut : 1. Stetoskop 2. Thermometer 3. Spignomanometer 4. Sarung tangan bersih atau steril 5. Larutan antiseptic 6. Plester
7. Tourniquet 8. Abocath 9. Tabung oksigen 10. Sungkup 11. Cairan dan obat-obatan yang dibutuhkan pasien sesuai kasus yang dirujuk.
E. PELAKSANAAN 1. Pasien yang dirujuk harus dalam keadaan stabil. 2. Dokter menulis dalam buku catatan terintegrasi pada les pasien bahwa pasien dirujuk ke RS lain disertai dengan alasan dirujuk. 3. Dokter membuat surat rujukan. 4. Dokter dan perawat memberitahu dan menjelaskan ke RS lain alasan pasien dirujuk. 5. Meleng Melengkap kapii persiap persiapan an pasien pasien untuk untuk dipind dipindahk ahkan an ke ambula ambulance nce lengka lengkap p dengan dengan peralatan penunjang hidup, peralatan lainnya, obat-obatan dan bahan yang diperlukan sesuai kebutuhan kondisi dan kasus pasien. 6. Bila memungkinkan dokter atau perawat dapat menghubungi dokter atau perawat di RS rujuka rujukan n melalu melaluii tel telepo epon n untuk untuk penyam penyampai paian an inform informasi asi untuk untuk memper mempersiap siapkan kan pasien.
7. Pasien gawat darurat (dalam keadaan stabil) harus ditemani dokter atau perawat yang telah menguasai dan mampu melakukan teknik-teknik Life Saving serta bertanggung jawab dalam melakukan observasi dan pemantauan kegawat daruratan pasien sampai ke RS rujukan. 8. Petugas yang mengantar melakukan serah terima pasien kepada petugas rumah sakit rujukan.
BAB VII PEDOMAN TRANSPORTASI TRANSPORTASI
A.
DEFINISI Pelayanan Pelaya nan Ambulan Ambulan adalah pelayanan pelayanan untuk memperoleh memperoleh kualitas kualitas pelayanan gawat darurat khususnya trauma dan non trauma,yang memerlukan keseragaman organisasi dan pedoman yang baik, sehingga mortalitas mortalitas dan morbiditas dapat ditekan serendah mungkin. Pelayanan Ambulan adalah bagian dari manajemen penatalaksanaan penderita gawat daruratt merupakan darura merupakan rangkaian rangkaian yang berkesinambun berkesinambungan gan dan terdiri dari beberapa beberapa tahap, yaitu : 1. Resc Rescue ue / Extri Extrika kasi si 2. Resusi Resusitasi tasi / Stabi Stabilit litasas asasii 3. Retrie Retrieve ve / Evakua Evakuasi si Pertolongan pertama pada saat terjadi cedera dapat dilakukan oleh siapapun, proses pertolongan sangat berangam dan seringkali dijumpai masalah karena niat baik menolong
dilakukan dengan cara yang tidak benar / salah, sehingga seringkali terjadi bertambah berat cedera yang didapati oleh penderita trauma. Focus perhatian seringkali tidak memperhatikan saluran nafas/airway dan C – spine control, pernafasan / breathing dan ventilation dandilaksanakan sirkulasi / circulation sangat kematian. Resusitasi ditempatyang kejadian, diberpotensi pra rumahmenimbulkan sakit, resusitasi mencakup 3 (tiga) hal yaitu Resusitasi Jalan Nafas/Airway, Resusitasi Breathing dan Ventilasi serta peredaran darah / circulation. Tindakan ini dilakukan oleh paramedik di pra rumah sakit, tenaga medis di unit – unit gawat darurat di rumah sakit, yang diharuskan memiliki kompetensi penatalaksanaan penderita gawat darurat pada umumnya. Se Sete tela lah h pena penata tala laks ksan anaa aan n resu resusi sita tasi si,, pend pender erit itaa se sela lanj njut utny nyaa
mele melewa wati ti
pr pros oses es
rujukan/transfer melalui perintah dispatcher/alarm center. Rujukan tersebut menyangkut ketersediaan tenaga medis (kompentensi yang dimiliki), sarana maupun prasarana yang tersed ter sedia ia un untu tuk k tu tuju juan an ru ruju juka kan n ( th thee ri righ ghtt pa pati tien entt to th thee right right ho hosp spit ital al by th thee right right ambulance at the right time) Tindak indak lanjut lanjut jangka jangka pendek pendek,, meneng menengah ah dan jangka jangka panjan panjang g merupa merupakan kan upaya upaya optimalisasi manajemen penatalaksanaan penderita gawat darurat trauma dan non trauma, manajement dan organisasi. B. RUANG LINGKUP Ambulan RSKB Budi Kasihmengacu kepada standar kendaraan pelayanan medis dari Departemen Kesehatan yaitu Ambulan transportasi / Gawat Darurat.
C.
T Aata LA LATert KS ANA A PE PE LAY LA YANA ANAN AM AMBULA ULAN 1.ATT TKSAN ertib ib A Amb mbul ulan ance ce a. Pada saat saat menuju menuju tempat tempat pasien pasien boleh boleh menggun menggunakan akan sirine sirine dan dan lampu lampu rotator rotator b. Pada saat mengangkut pasien hanya boleh menggunakan menggunakan lampu rotator c. Semua Semua perat peratura uran n lalu lalu lintas lintas haru haruss ditaati ditaati d. Kecepatan Kecepatan maksimum maksimum 40 40 km / jam dijalan dijalan biasa biasa dan 80 80 km/jam km/jam di jalan jalan bebas bebas hambatan e. Petugas Petugas membuat membuat laporan laporan keadaan keadaan penderita penderita selama selama transpo transportasi, rtasi, yang yang disebut disebut dengan lembar catatan penderita yang mencakup identitas pasien waktu dan keadaan penderita f. Petuga Petugass memaka memakaii seragam seragam deng dengan an ident identita itass yang yang jelas jelas g. Setelah Setelah selesai melakuk melakukan an transportasi transportasi harus harus langsung langsung kembali kembali menuju menuju markas markas ambulan h. Penggunaan Penggunaan ambula ambulan n harus sesuai sesuai dengan dengan fungsi fungsi masing masing – masing masing ambulan ambulan : e) Ambu Ambula lan n tr tran ansp spor orta tasi si mengangkut pasien dari satu fasilitas pelayanan medic ke tempat lain tanpa perlu pengawasan medis khusus f) Ambu Ambula lan n gaw gawat at dar aru ura ratt Penganggulangan dalam bentuk hidup dasar
2.
Pengan Pen gangku gkutan tan pasien pasien gawat gawat dar darura uratt ke tempat tempat pelaya pelayanan nan defini definitiv tivee
dalam rangka rujukan Penggunaan Penggunaan ambulan ambulan untuk untuk transportasi transportasi diluar diluar ketentua ketentuan n tersebut tersebut seperti antar jemput dokter, atau perawat dan lain – lain harus mendapat persetujuan dari
3.
Ketua Pelaksana Harian Ambulan. Tarif pelayan pelayanan an mengacu mengacu pada pada tarif tarif pelayan pelayanan an ambulan ambulan yang dikeluarkan dikeluarkan oleh Direksi rumah sakit.
D. PERSIA PERSIAP PAN PEMERI PEMERIKSA KSAAN AN AMBULA AMBULAN N 1. Mesi Mesin n mat matii - Periksa seluruh badan ambulans. - Per Periks iksaa roda roda dan ban gunaka gunakan n alat penguk pengukur ur tekana tekanan n untuk untuk memast memastika ikan n
-
tekanan ban yang tepat Periksa spion dan jendela pastikan spion bersih dan berada di posisi yang
-
tepat Periksa fungsi setiap pintu dan kunci Periksa bagian – bagian system pendingin Periksa jumlah cairan kendaraan. Temasuk minyak mesin, pelumas rem, air
-
aki dan pelumas setir Periksa portal indicator aki dan tanda – tanda korosi Periksa kebersihan kabin, termasuk dashboard Periksa fungsi jendela
-
Tes fungsi sirene klakson Tes fungsi Peri Periks ksaa sabuk sabuk pe peng ngam aman an tari tarik k setia setiap p sabuk sabuk da dari ri gu gulu lung ngan anny nyaa un untu tuk k
-
memastikan mekanismer tetraktor bekerja Posisikan kursi pengemudi senyaman mungkin Peri Periks ksaa ju juml mlah ah ba baha han n ba baka karr is isii ba baha han n ba baka karr se sete telah lah se seti tiap ap ka kali li tu tuga gass
dimanapun lokasinya. 2. Mesin hidup Nyalakan mesin dan keluarkan ambulans dari ruang penyimpanan, dan lakukan
-
pemeriksaan sebagai berikut : Tes fungsi indicator di dashboard das hboard Periksa meteran yang terletak di dashboard Tes fungsi rem rem tangan Tes fungsi Tes fungsi setir Periksa fungsi wiper Tes fungsi lampu Periksa fungsi pemanas dan pendingin baik di kompartemen kemudi maupun kompartemen pasien Periksa perlengkapan komunikasi
E.
MEMINDAHKAN PA PASIEN KE KE AMBULAN 1. Pasien Pasien harus harus sudah diperik diperiksa sa kondisin kondisinya, ya, dilaku dilakukan kan prosed prosedur ur penanga penanganan nan gawat gawat 2.
darurat jika dibutuhkan, distabilisasi dan kemudian baru dipindahkan ke ambulans. Pada Pada kasus terten tertentu tu yang tidak tidak memung memungkin kinkan kan interv intervens ensii ditempat ditempat,, seperti seperti lokasi yang berbahaya atau pasien memerlukan prioritas tinggi, maka pemindahan dapat
3.
dilakukan terlebih dahulu. Jika Jika curiga curiga cidera cidera spinal, spinal, stabili stabilisasi sasi harus harus segera segera dilakuk dilakukan. an. Cervic Cervical al collar collar harus harus terpasang dan pasien dimobilisasi dengan spinal board.
F.
STABILISASI 1. St Stab abil ilis isas asii adal adalah ah ur urut utan an tin tindaka dakan n unt ntu uk memp emper ersi siap apka kan n pas asie ien n se seb bel elu um 2.
dipindahkan. St Stab abil ilis isas asii meli melip puti uti : a. Kond Kondis isii ABCD ABCD b. c. d. e. f.
Perawatan luka dan menu cidera lain Fiksasi Fiksasi bend benda a yang m enusuk suk Pemasan Pemasangan gan balut balut dan bidai bidai Pemakaian Pemakaian selimut selimut untuk untuk menjag menjagaa suhu tubuh tubuh Al Alat at pe peng ngan angk gkut ut ha haru russ terf terfik iksi sirr ke kepa pada da pa pasi sien en de deng ngan an ba baik ik,, ta tali li pe peng ngik ikat at diletakkan minimal di tiga tepat Setinggi dada Setinggi pinggang atau panggul Setinggi tungkai
Jika ada tali tambahan, diikatkan secara menyilang didada Pada prinsipnya pemindahan harus dilakukan secepat mungkin mengingat kondisi pasien.
View more...
Comments