Ped Teknis Bangunan Dan Prasarana RSU Kelas D 2014
August 6, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Ped Teknis Bangunan Dan Prasarana RSU Kelas D 2014...
Description
PEDOMAN TEKNIS BANGU BA NGUNA NAN N DAN DAN PRA PRASARA SARANA NA RUMA RU MAH H SAK SAKIT IT UM UMUM UM KELAS D
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Tahun 2014
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya Pe Pedo doma man n Tekn Teknis is Ba Bang ngun unan an Ruma Rumah h Sak Sakit it Umum Umum Kela Kelas s D dapat disusun. Rumah saki Rumah sakitt harus harus memen memenuhi uhi,, persya persyarat ratan an te tekni knis s bangun bangunan an dan pra prasar sarana ana ruma rumah h sakitt yang menun saki menunjang jang pelay pelayanan anan kesehata kesehatan n seca secara ra paripurna paripurna.. Keseluru Keseluruhan han persyar persyaratan atan tersebut harus direncanakan sesuai dengan standar dan kaidah-kaidah yang berlaku. Adapun secara umum yang dimaksud dengan bangunan adalah segala sesuatu hal yang menyangkut fisik fisik bangunan serta ruangan. Sedangkan Sedangkan prasarana prasarana adalah adalah segala sesuatu sesuatu yang membuat membuat banguna bangunan n tersebut tersebut dapat dapat berfungsi. berfungsi. Persyaratan Persyarata n rumah sakit sakit disarankan disarankan meme memenuhi nuhi kriteri kriteria a pemiliha pemilihan n lokasi lokasi rumah sakit sakit dengan mempertimbangkan aspek sosio-ekonomi masyarakat, aksesibilitas dan luas lahan untuk bangunan rumah sakit; serta persyaratan teknis lainnya. Persya Per syarat ratan an tekn teknis is bangun bangunan an rumah rumah sa sakit kit melip meliputi uti persya persyarat ratan an tata tata ruan ruang, g, alur alur sirkulasi kegiatan, program ruang, hubungan antar ruang pelayanan, pelayanan, persyaratan komponen bangunan dan persyaratan material bangunan. Persyaratan teknis prasarana prasarana rumah rumah sakit meliputi meliputi persyaratan persyaratan sistem air air bersih, drainase dan air kotor, sistem kelistrikan, sistem tata udara, sistem gas medik dan vakum medik, sistem proteksi terhadap bahaya bahaya kebakaran, sistem sistem komunikasi, sistem tata suara, suara, sistem siste m pencahay pencahayaan, aan, sistem sistem transpor transportasi tasi vertikal vertikal (ram, tangga, tangga, lift) dan sebagain sebagainya. ya. Penyusunan “Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Umum Kelas D“ ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan oleh pengelola fasilitas pelayanan kesehatan setingkat setin gkat rumah rumah sakit sakit kelas kelas D, para pengelol pengelola a rumah sakit sakit,, para pengem pengembang bang rumah rumah sakit sakit yang akan merencanakan, sehingga persepsi perse psi mengenai men genai fasilitas fasilitas rumah ruma h sakit. sakit.masing-masing pihak dapat mempunyai kesamaan Dengan demik Dengan demikian ian kami sangat sangat mengha mengharapka rapkan n peran peran serta dari stake holder terkait, yaitu asosiasi profesi, pengelola rumah sakit, konsultan perencanaan rumah sakit dan pihak lainnya dalam membantu membantu Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Propinsi/ Kabupaten Kabu paten/Kota /Kota yaitu dalam dalam upaya upaya memonitor memonitoring ing dan mengenda mengendalika likan n prose proses s penyelen peny elenggara ggaraan an rumah rumah sakit yang yang sesuai dengan dengan kaidah kaidah yang benar benar dalam dalam mendukung mendukung pemenuhan bangunan rumah sakit yang aman.
i
PEDOM PED OMAN AN TEKNI TEKNIS S BAN BANGUN GUNAN AN RUM RUMAH AH SAK SAKIT IT UM UMUM UM KEL KELAS AS D
Kami mengucapkan mengucapkan terima kasih dan dan pengharg penghargaan aan yang setinggi-tingginya setinggi-tingginya kepada semua pihak pihak yang telah membantu membantu diterbitk diterbitkanny annya a Pedoman Pedoman Teknis Teknis Bangunan Bangunan Rumah Rumah Sakit. Umum Kelas Kelas D. Dihar Diharapkan apkan Pedoman Pedoman Teknis Teknis ini dapat dapat menjad menjadii petunjuk petunjuk agar agar proses proses penyelen peny elenggara ggaraan an rumah rumah sakit dapat dapat berjalan berjalan sesua sesuaii dengan dengan yang diharapk diharapkan an dan memenu memenuhi hi peraturan dan kaidah-kaidah kaidah-kaidah yang yang berlaku. berlaku. Demiki Demi kian an kami kami samp sampai aika kan, n, semo semoga ga berm berman anfa faat at dan dan dapa dapatt meni mening ngka katk tkan an mutu mutu fasilitas rumah sakit di Indonesia.
Jakarta, Desember 20 2013 Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Prof. Dr. dr. Akmal Akmal Taher, Taher, Sp.U(K Sp.U(K)) NIP 195507271980101001
ii
PEDOM PED OMAN AN TEKNI TEKNIS S BAN BANGUN GUNAN AN RUM RUMAH AH SAK SAKIT IT UM UMUM UM KEL KELAS AS D
KATA KA TA PENGANTAR PENG ANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan Karunia-Nya buku Pedoman Teknis Bangunan nan Rumah Sakit Umum Kelas D dapat diselesa dise lesaikan ikan dengan baik. baik. Pedoman ini di susun sebagai panduan teknis penyelenggaraan bangunan gedung rumah sakit sakit kelas kelas D, yaitu dalam dalam mendirika mendirikan n atau mengemba mengembangka ngkan n rumah rumah sakit sakit dapat dapat mendeterminasi fungsi layanan yang tepat dan terintegrasi sehingga sesuai dengan kebutuhan kebu tuhan pelayan pelayanan an kesehata kesehatan n yang yang diingink diinginkan an (health needs), kebudayaan daerah setempat (cultures), kondisi alam daerah setempat ( climate), lahan yang tersedia ( sites) dan kondisi kondi si keuangan keuangan manajeme manajemen n rumah sakit sakit (budget ). ). Undang-undang tentang bangunan Undang-undang bangunan gedung nomor 28 tahun 2002 juga menye menyebutkan butkan bahwa bangunan gedung penting sebagai tempat manusia melakukan kegiatan, maka perlu diperhatikan keamanan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan. Rumah sakit umum (RSU) diklasifikasikan menjadi 4 kelas yang didasari oleh beban kerja dan fungsi rumah sakit yaitu rumah sakit kelas A, kelas B, Kelas C dan Kelas D. dari ke 4 kelas tersebut yang yang akan dibahas da dalam lam pedoman iini ni adalah rumah sakit kelas D yang harus mempunyai mempunyai fasilitas dan dan kemampuan kemampuan pelayanan pelayanan medik paling sedikit 2 (dua) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, lingkup dari pedoman teknis ini meliputi sarana (bangunan) dan prasarana (utilitas) rumah sakit kelas D. Pedoman ini disusun Pedoman disusun denga dengan n partisipa partisipasi si berb berbagai agai pihak pihak termasuk termasuk organisa organisasi si profesi profesi dan instansi instansi terkait terkait baik baik pembina pembina maupu maupun n pengelo pengelola la rumah rumah sakit. sakit. Pedoman Pedoman ini akan akan dijad dijadikan ikan ac acua uan n dala dalam m pe pere renc ncan anaa aan n dan dan pera peranc ncan anga gan n Ru Ruma mah h Saki Sakitt Kela Kelas s D agar agar sesu sesuai ai den denga gan n peraturan yang berlaku. Pedoman teknis ini dimungkinkan untuk dievaluasi dan dilakukan penyempurnaan terkait dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta hal-hal lainnya yang tidak sesuai lagi dengan kondisi di rumah sakit. Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak pihak yang yang telah memban membantu tu diterbitka diterbitkanny nnya a Pedoman Pedoman Teknis Teknis Banguna Bangunan n Rumah Sakit Sakit Kelas D. Dihar Kelas Diharap apkan kan Ped Pedoma oman n ini dapa dapatt menjad menjadii petun petunjuk juk ba bagi gi pihak pihak-pi -piha hak k yang yang membutuhkan.
Jakarta,
Desember 20 2013
Direktur Bin Bina a Pelayanan Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
dr. Deddy Tedjasukmana B.,Sp.KFR(K),MARS,MM B.,Sp.KFR(K),MARS,MM NIP. 19600430 196004301989 19890110 011001 01 iii
PEDOM PED OMAN AN TEKNI TEKNIS S BAN BANGUN GUNAN AN RUM RUMAH AH SAK SAKIT IT UM UMUM UM KEL KELAS AS D
TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab : dr. Deddy Deddy Tedjasukman Tedjasukmana a B.,Sp.KFR(K) B.,Sp.KFR(K),MAR ,MARS,MM S,MM – Direktur Direktur Bina Pel Pelayan ayanan an Penunjang Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kontributor : Ir. Soekartono Soekartono Soewa Soewarno, rno, PII; Ir. Adi Utomo Utomo Hatmoko, Hatmoko, M.Arch M.Arch;; Ir. Johny Sinaga; Sinaga; Ir. Tulus Sukaryanto; Ir. Daniel Daniel Mangindaa Mangindaan; n; Ir. H.S.Widijanto, MM MM (Kemen PU); Ir. Fadjrif Fadjrif Bustami, MARS;; Ir Hilman MARS Hilman Hamid; Hamid; Any Virgian Virgiany, y, ST (Kemen (Kemen PU); PU); Ir. Ir. Sodikin Sodikin Sadek, Sadek, M.Kes; M.Kes; drg. Anwarul Amin, MARS; Ir. Rakhmat Nugroho, MBAT; dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes; Dicky D.T.Rahardjo, SKM, MARS; Esti Nurdiwiyanti, M.Si, MARS; dr. Else MS, Sp.PK.
Penyunting : Erwin Burhanuddin, Burhanuddin, ST; M. M. Rofi’udin, ST; Siti Siti Ulfa Chani Chanifah, fah, ST,MM; Romadona, Romadona, ST; Heri Purwanto, ST; Hendrik Permana, SKM
iv
PEDOM PED OMAN AN TEKNI TEKNIS S BAN BANGUN GUNAN AN RUM RUMAH AH SAK SAKIT IT UM UMUM UM KEL KELAS AS D
Pedom Ped oman an Teknis Ban Banguna gunan n dan Prasarana Prasarana Ru Ruma mah h Sakit Umum Kelas Kelas D
DAFT DA FTAR AR IS ISII
BAB - I
Ketentuan Umum
1.1
Pendahuluan
1
1.2
Maksud Dan Tujuan
2
1.3
Istilah dan Pengertian
2
1.4
Ruang Lingkup
4
BAB - II
Pedoman Teknis Lokasi Bangunan RSU Kelas D
2.1
Geografis
5
2.2
Aksesibililas Untuk Jalur Transportasi dan Komunikasi
5
2.3
Kontur Tanah
5
2.4
Fasilitas Parkir
5
2.5
Tersedianya Utilitas Publik
5
2.6 2.7
Pengelolaan Kesehatan Lingkungan Bebas dari Kebisingan, Asap, Uap, dan Gangguan Lain
6 6
BAB BA B - III III
Pedo Pedoma man n Tek Tekni nis s Tat Tata a Rua Ruang ng Bang Bangun unan an RSU RSU Kel Kelas as D
3.1
Prinsip Umum
7
3.2
Prinsip Khusus
7
3.3
Alur Pasien
9
BAB - IV
Kebutuhan Ru Ruangan RS RSU Kelas D
4.1
Ruang Rawat Jalan
10
4.2
Ruang Gawat Darurat
11
4.3
Ruang Rawat Inap
14
4.4
Ruang Perawatan HCU
17
4.5
Ruang Perawatan ICU
19
4.6
Ruang Kebidanan dan Penyakit Kandungan
21
4.7
Ruang Tindakan Bedah
24
4.8
Ruang Operasi
26
4.9
Ruang Farmasi
28
4.10
Ruang Radiologi
32
4.11
Ruang Sterilisasi
34
4.12 4.13
Ruang Laboratorium Klinik Ruang Rehabilitasi Medik
37 39
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan R.I.
v
Pedom Ped oman an Teknis Ban Banguna gunan n dan Prasarana Prasarana Ru Ruma mah h Sakit Umum Kelas Kelas D
4.14
Ruang Kantor dan Administrasi
41
4.15
Ruang Jenazah
42
4.16
Ruang Dapur dan Gizi
44
4.17
Ruang Laundri
46
4.18
Ruang Mekanik
49
BAB BA B-V
Pedo Pedoma man n Tekni eknis s Arsit rsitek ektu turr Ba Bang ngun unan an RSU RSU Kela Kelas sD
5.1
Massa Bangunan
52
5.2
Zonasi
52
5.3
Kebutuhan Luas Lantai
53
5.4
Persyaratan Komponen dan Material Bangunan Rumah Sakit
54
5.5
Sistem Transportasi Vertikal RSU Kelas D
57
5.6
Aksesibilitas Disabel dan Lansia
58
BAB BA B - VI
Pedo Pedoma man n Tek Tekni nis s Str Struk uktu turr Ban Bangu guna nan n RSU RSU Kela Kelas sD
6.1
Persyaratan Pembebanan Bangunan Rumah Sakit
59
6.2
Struktur Atas
60
6.3
Struktur Bawah
61
BAB BA B - VI VIII
Pedo Pedoma man n Tek Teknis nis Pras Prasar aran ana a ((Ut Utili ilita tas) s) Bang Bangun unan an RSU RSU Kel Kelas as D
7.1
Sistem Ventilasi
64
7.2
Sistem Kelistrikan
64
7.3
Sistem Pencahayaan
65
7.4
Sistem Proteksi Kebakaran
66
7.5
Sistem Komunikasi
66
7.6
Gas Medik
66
7.7
Sistem Sanitas
67
7.8
Sistem Pengendalian Terhadap Kebisingan
68
7.9
Ambulan
68
BAB - VII
Perizinan
8.1
Studi Kelayakan
69
8.2
Master Plan dan Pengambangannya
69
8.3
Dokumen UKL/UPL
69
8.4
Izin Mendirikan Rumah Sakit
69
8.5
Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
69
8.6
Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
69
8.7
Izin Operasional dan Penetapan Kelas
70
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan R.I. vi
Pedom Ped oman an Teknis Ban Banguna gunan n dan Prasarana Prasarana Ru Ruma mah h Sakit Umum Kelas Kelas D
BAB - IX
Penutup
71
Lampiran Tabel
72
Lampiran Contoh Gambar
121
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan R.I. vii
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
BAB – I KETENTUAN UMUM 1. 1.1. 1. Pe Pend ndah ahul ulua uan. n. Pemahaman Pemahama n tentang tentang layanan Rumah Sakit terhadap terhadap kebutuhan kebutuhan bangunan bangunan dan prasaranany prasarananya a seri sering ng kali kurang kali kurang sejalan sejalan.. Kondisi Kondisi ini terutama terutama diseba disebabkan bkan perkemb perkembang angan an teknolog teknologii layanan layanan pasie pasien n Ruma Rumah h Sakitt dan ilmu kedokte Saki kedokteran ran demikia demikian n cepatn cepatnya ya dan sulit sulit diimb diimbangi angi dengan dengan keterse ketersedia diaan an bangunan bangunan dan prasarana prasara na (utilitas) (utilitas) yang memadai. Sehubungan dengan itu, pada pedoman teknis ini memberikan gambaran tentang kebutuhan bang bangun unan an dan dan pras prasar arana ana (util (utilit itas as)) minima minimall seba sebagai gai dasa dasarr la laya yanan nan Ru Rumah mah Sa Sakit kit yang yang d dap apat at teru terus s dikembangkan sesuai kebutuhan. Rumah Sakit Umum Kelas Kelas D harus mempunyai fasi fasilitas litas dan kemampu kemampuan an pelayan pelayanan an medik paling sedikit 2 (dua) Pelayanan Medik Spesialis Dasar. Sesuai Permenkes Permenkes No.56 tahun 2014 tentang Klasifikasi Klasifikasi dan Perizinan Perizinan Rumah Sakit, Krite Kriteria, ria, fasilitas fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Sakit Umum Kelas D meliputi Pelayanan Pelayanan Medik, Pelayanan Pelayanan Kefarmasian, Kefarmasian, Pelayanan Keperawa Pelayanan Keperawatan tan dan Kebidanan, Kebidanan, Pelayanan Penunjang Penunjang Klinik dan Pelayanan Pelayanan Penunja Penunjang ng Non Klinik.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
1
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
1. 1.2. 2. Ma Maks ksud ud da dan n Tu Tuju juan an.. 1.2.1 .2.1.. Maks Maksud ud.. Maksu Ma ksud d di disu susu sunny nnya a bu buku ku “Pedom “Pedoman an Tekni Teknis s Ba Bang ngun unan an da dan n Pras Prasar arana ana (U (Uti tili lita tas) s) Rumah Rumah Sakit Sakit Um Umum um Kelas “D” ini adalah adalah untuk untuk memberikan memberikan petunj petunjuk uk atau atau arahan bagi pengel pengelola ola Rumah Sakit dan pihakpihak pih ak lain lain yang yang me membut mbutuhka uhkan n da dalam lam merenca merencanaka nakan n dan meranca merancang ng b bangu angunan nan Rumah Rumah Sakit Sakit den dengan gan memperhatikan kaidahmemperhatikan kaidah-kaidah kaidah pelayana pelayanan n kesehatan kesehatan sehingga sehingga bangu bangunan nan Rumah Sakit Sakit yang di dibuat buat dapat dap at menampu menampung ng kebut kebutuha uhan-ke n-kebut butuha uhan n pelaya pelayanan nan dan dan tida tidak k meni menimbul mbulkan kan damp dampak ak bur buruk uk bag bagii pengguna.
1.2.2 .2.2.. Tuj ujua uan. n. Tujuan disusunnya disusunnya buku pedo pedoman man ini adalah : 1)
Pa Pandu nduan an dal dalam am pe pere renc ncana anaan an dan peran peranca cang ngan an bang bangun unan an dan prasa prasaran rana a (u (uti tili lita tas) s) rumah rumah s sak akit it sehingga sehing ga dapat terkendali terkendali dengan dengan baik.
2)
Ar Arah ahan an bagi bagi peren perenca cana na dan dan unsur unsur pemba pembang nguna unan n lainny lainnya a dal dalam am mel melaks aksan anaka akan n pemb pemban angu guna nan n rumah sakit.
1.3. 1.3. Isti Istila lah h dan Pe Pen ngert rtia ian. n. 1. 1.3. 3.1 1. Bang Bangun unan an.. Wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat dan kedudukannya, sebagian atau seluruhnya yang berada di atas tanah/perairan, ataupun di bawah tanah/perairan.
1.3. 1.3.2. 2. Ruma Rumah h Saki Sakit. t. Institusi Insti tusi Pelayanan Pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan menyelenggarakan pelay pelayanan anan kesehatan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
1.3.3. 1.3 .3. Bangu Bangunan nan rumah rumah sak sakit. it. Bangunan yang digunakan untuk penyelenggaraan Rumah Sakit.
1. 1.3. 3.4 4. Pras Prasar aran ana. a. Benda maupun jaringan/i jaringan/instala nstalasi si yang membuat suatu bangunan bangunan yang ada bisa berfun berfungsi gsi dengan tujuan yang diharapkan.
1.3. 1.3.5. 5. Pr Pras asar aran ana a ruma rumah hs sak akit it.. Prasarana/Utilitas bangunan yang digunakan untuk penyelenggaraan Rumah Sakit.
1. 1.3. 3.6 6. Ruma Rumah h saki sakitt umum umum.. Rumah sakit sakit yang memberikan memberikan pelaya pelayanan nan kesehatan kesehatan semua bidang dan dan jenis penyakit. penyakit.
1.3.7. 1.3 .7. Rumah Rumah Saki Sakitt Umum Umum Kela Kelas s D.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
2
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D Rumah Sakit Umum Kelas D harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik, pelayanan kefarmasian, pelayanan keperawatandan kebidanan, pelayanan penunjang klinik, pelayanan penunj pen unjang ang non kli klinik, nik, dan pelaya pelayanan nan rawat rawat inap. inap. RSU RSU Kelas Kelas D p pali aling ng sedikit sedikit memi memilik likii 2 ((dua dua)) Pelayanan Medik Spesialis Dasar.
1.3.8 .3.8.. Ruang uang rawat wat jala jalan n. Fasilitas yang digunakan antara lain sebagai tempat konsultasi, diagnosa awal, pemeriksaan, pengobatan dan tindakan pasien oleh oleh tenaga medis di bidang masing-masing yang yang disediakan untuk pasien yang membutuhkan waktu tertentu untuk pelayanan kesehatannya serta memberikan informasi tentang kesehatan.
1. 1.3. 3.9 9. Ruan Ruang g gawa gawatt daru darura rat. t. Fasilitas yang digunakan dalam melayani pasien yang berada dalam keadaan gawat darurat yang membutuhkan pertolongan secepatnya.
1.3. 1.3.10 10.. Ruan Ruang g rawa rawatt inap. inap. Fasilitas untuk pasien yang memerlukan asuhan medis dan asuhan keperawatan secara berkesinambungan dalam waktu tertentu.
1.3.11. 1.3.1 1. Ruang Ruang kebidanan kebidanan dan penyakit penyakit kandunga kandungan. n. Fasilitas Fasil itas yang dapat menyelenggaraka menyelenggarakan n kegiatan pelayanan pelayanan persalinan, persalinan, pel pelayanan ayanan nifas, pel pelayanan ayanan KB, pelayanan gangguan kesehatan reproduksi/penyakit kandungan, pelayanan tindakan/ operasi kebidanan, dan pelayanan sub spesialis lainnya.
1.3.12 1.3 .12.. Ruang Ruang operas operasi. i. Fasilitas di rumah sakit untuk melakukan tindakan pembedahan/operasi beserta ruangan penunjang lainnya, yang membutuhkan kondisi khusus.
1.3.13 1.3 .13.. Ruang Ruang farmas farmasi. i. Fasilitas dilaks Fasilitas dilaksanakann anakannya ya kegiatan kegiatan pelayana pelayanan n kefarmasian kefarmasian di Rumah Sakit Sakit,, melipu meliputi ti kegiat kegiatan an manajeme mana jemen n llogi ogisti stik k dan pel pelayan ayanan an farmasi farmasi kli klinik nik.. Ke Kegia giatan tan mana manajeme jemen n lo logis gistik tik meli meliputi puti pengel pengelola olaan an sedian farmasi, farmasi, alat alat kesehatan, kesehatan, dan bahan medis medis habis pakai. pakai.
1.3.14 1.3 .14.. Ruang Ruang radiol radiologi ogi.. Fasilitas untuk melakukan pemeriksaan terhadap pasien dengan menggunakan energi radioaktif dalam diagnosis.
1.3.15. 1.3.1 5. Ruang Ruang sterilisas sterilisasi. i. Ruang Sterilisasi Sterilisasi adalah fasilitas fasilitas untuk untuk mensterilkan mensterilkan instru instrumen, men, linen, bahan bahan perbekala perbekalan. n.
1.3.16. 1.3.1 6. Ruang Ruang laborator laboratorium. ium.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
3
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D Fasilitas kerja khususnya untuk melakukan pemeriksaan dan penyelidikan ilmiah (misalnya fisika, kimia, higiene, dan sebagainya)
1.3.17 1.3 .17.. Ruang Ruang admini administr stras asii dan rekam rekam medis medis Suatu unit dalam rumah sakit tempat melaksanakan kegiatan administrasi dan pencatatan dan tempat melaksanakan kegiatan merekam dan menyimpan berkas-berkas jati diri, riwayat penyakit, hasil pemeriksaan dan pengobatan pasien yang diterapkan secara terpusat/sentral.
1.3.18. Kamar jenazah/pemulasaran jenazah/pemulasaran jenaza jenazah. h. Fasilitas Fasil itas untuk meletakkan/meny meletakkan/menyimpan impan sementara sementara jenazah sebelum diambil oleh keluarganya keluarganya dan kegiatan kegiatan pemulasaraan jenazah dan pemeriksaan jenazah.
1.3.19 1.3 .19.. Ruang Ruang dapur dapur dan gizi. gizi. Tempat pengolahan/produksi makanan yang meliputi penerimaan bahan mentah atau makanan terolah, pembuatan, pengubahan bentuk, pengemasan, pewadahan, penyimpanan bahan makanan serta pendistribusian makanan siap saji di rumah sakit.
1.3.20 1.3 .20.. Ruang Ruang Laundr Laundri. i. Fasilitas Fasil itas untuk melakukan melakukan pengelolaan pengelolaan linen yang terdiri terdiri dari; penerimaan, penerimaan, pemilahan, pemilahan, penimban penimbangan, gan, penc pencuc ucia ian, n,
penge pengeri ring ngan, an,
pe pera rapi pihan han,,
pel pelic icin inan, an,
pe perba rbaika ikan, n,
peng pengema emasa san, n,
pe peny nyimp impan anan, an, dan
pendistribusian linen.
1.3.21 1.3 .21.. Ruang Ruang mekan mekanik ik Fasilitas Fasil itas pengelolaan, pengelolaan, penempatan penempatan dan pemeliharaan pemeliharaan kompone komponen n Bangunan, Bangunan, Prasarana dan Peralatan Medik.
1. 1.4. 4. Ru Ruan ang g Li Ling ngku kup. p. Ruang lingkup pedoman teknis adalah : 1. Bab I
: Ketentuan Umum
2. Bab Bab II II
: Ped Pedom oman an Te Tekn knis is Loka Lokasi si Bang Bangun unan an Ruma Rumah h Saki Sakitt
3. Bab Bab III III
: Pedo Pedoma man n Tekn Teknis is Tat Tata a Rua Ruang ng Ban Bangu guna nan n Ruma Rumah h Sak Sakit it
4. Bab Bab IV
: Pedo Pedoma man n Tekn Teknis is Keb Kebut utuh uhan an Ruan Ruang g Ru Ruma mah h Sak Sakit it Kela Kelas sD
5. Ba Bab bV
: Pedo Pedoma man n Te Tekn knis is Ar Arsi site tekt ktur ur Ba Bang ngun unan an Ruma Rumah h Sak Sakiit
6. Bab Bab VI
: Pedo Pedoma man n Tekn Teknis is Str Struk uktu turr Bang Bangun unan an Rum Rumah ah Sak Sakit it
7. Bab VII
: Pedo Pedoman man Teknis Teknis Prasara Prasarana na (Utili (Utilitas tas)) B Bang angunan unan Ruma Rumah h Saki Sakitt
8. Bab VIII
: Periji rijin nan
9. Bab IX
: Penutup
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
4
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
BAB – II PEDOMAN TEKNIS LOKA LO KASI SI BANGU BANGUNA NAN N RSU RSU KELA KELAS SD 2.1
Geografis
Rumah Ruma h Sakit Sakit dibang dibangun un tid tidak ak berada berada di lokasi lokasi area berbah berbahaya aya,, yait yaitu u: 1)
Ti Tida dak k di di ttep epii ler leren eng. g.
2)
Tidak Tidak dekat dekat kaki kaki gunun gunung g yang yang rawan rawan terhad terhadap ap ta tanah nah long longsor. sor.
3)
Tidak dekat anak sungai, sungai, sungai sungai atau badan air yang yang d dapat apat mengi mengikis kis pondasi pondasi..
4)
Tidak Tidak di di atas atas atau atau dekat dekat dengan dengan jalu jalurr pataha patahan n aktif aktif
5)
Ti Tida dak k di da daer erah ah raw rawan an b ban anji jir. r.
6)
Ti Tida dak k di da daer erah ah raw rawan an ttsu suna nami mi..
7)
Ti Tida dak k dal dalam zon zona a ttop opan an..
8)
Tidak Tidak di daerah daerah raw rawan an badai, badai, dan lai lain n lain lain..
2.2
Aks Aksesibil esibilitas itas untuk jalur trans transporta portasi si dan komu komunikas nikasi, i,
Lokasi harus mudah dijangkau oleh masyarakat atau dekat ke jalan raya dan tersedia infrastruktur dan fasi fasilit litas as dengan dengan mudah mudah,, misalny misalnya a tersedi tersedia a transpo transporta rtasi si umum, umum, ped pedest estrian rian,, aksesib aksesibel el un untuk tuk penyandang disabel.
2.3
Kontur Tanah
Kontur tanah tanah mempunyai mempunyai pengaruh pengaruh penting penting pada perencanaan perencanaan struktur, struktur, arsite arsitektur, ktur, dan dan mekani mekanikal kal elektri ele ktrikal kal sert serta a harus harus di dipil pilih ih sebelum sebelum pe peren rencan canaan aan awal awal dimulai dimulai.. Selain Selain iitu tu kon kontur tur ttana anah h juga juga berpengaruh terhadap perencanaan sistem drainase, kondisi jalan terhadap tapak bangunan dan lainlain.
2.4 2.4
Fas asil ilit ita as pa parrkir kir.
Perancangan Peranc angan dan perencanaan perencanaan prasarana prasarana parkir parkir di Rumah Sakit sanga sangatt penting, penting, karena prasarana prasarana parkir dan jalan masuk kendaraan akan menyita banyak lahan. Perhitungan kebutuhan lahan parkir 2
2
pada Rumah Rumah Sakit idealnya idealnya adalah adalah 1,5 s/d s/d 2 kendaraan/te kendaraan/tempat mpat tidur tidur (37, (37,5m 5m s/d 50m per tempat 1
tidur) atau menyesuaikan dengan kondisi sosial ekonomi daerah setempat. Tempat parkir harus dilengkapi dengan rambu parkir.
2.5 2.5 1
Ter erse sed diany ianya a ut util ilit ita as pu publ blik ik..
Ernst Neufert, Data Arsitek Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, 1995
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
5
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D Rumah Sakit harus memast memastikan ikan ketersediaan ketersediaan air bersih, pembuangan pembuangan air kotor/limbah, kotor/limbah, listrik, dan jalur telepon selama 24 jam. Pengembang harus membuat utilitas tersebut selalu tersedia. Rumah Sakit Umum Umum Kelas D berlokasi berlokasi pada laha lahan n yang letaknya tidak tidak berjauhan dengan dengan listrik, sumber energi.
2.6 2.6
Pe Peng ngel elol olaa aan n Ke Kese seha hata tan n Li Ling ngku kung ngan an
Setiap Rumah Sakit harus dilengkapi dilengkapi dengan persyaratan persyaratan pengenda pengendalian lian dampak lingkungan lingkungan antara lain : 1)
Dampak Dampak Lin Lingkungan gkungan yang ditimbulkan ditimbulkan oleh RS te terhadap rhadap lingkungan lingkungan disekit disekitarnya, arnya, hendaknya hendaknya dibuatt dalam bentuk dibua bentuk Izin Li Lingkung ngkungan an yang dibuat dibuat dalam bentuk bentuk Keput Keputusan usan Kelay Kelayakan akan Lingkungan Hidup atau Rekomendasi Upaya Pengelolaan Li Lingkungan ngkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Lingku ngan (UKL-UPL), (UKL-UPL), yang selanjutnya selanjutnya dilaporkan dilaporkan setiap 6 (enam) (enam) bulan (PP No.27 Tahun 2012). 2012 ).
2)
Pengend Pengendali alian an serang serangga, ga, tikus, tikus, dan dan bi binata natang ng penggan pengganggu ggu lai lainny nnya a meng mengiku ikuti ti pe perat ratura uran n yang berlaku.
3)
Fasilitas Fasilitas pengel pengelolaan olaan limbah padat infeksius infeksius dan dan non–infeksius non–infeksius (sampah domestik) domestik) serta limbah B3 lainnya.
4)
Fasilitas Fasilitas pengolah pengolahan an limbah limbah cair cair (Instalas (Instalasii Pengo Pengolahan lahan Air Limbah Limbah (IPAL); (IPAL); S Sewage ewage Treatment Plan (STP); Hospital Waste Water Treatment Plant (HWWTP)).
5)
Untuk Untuk limbah limbah c cair air yang yang mengan mengandun dung g logam logam berat berat dan dan rad radioa ioaktif ktif meng mengiku ikuti ti p perat eraturan uran yang yang berlaku.
6)
Fasili Fasilitas tas P Peng engelo elolaa laan n Limbah Limbah Cair Cair ataup ataupun un Padat Padat d dari ari R Ruan uang g Radiol Radiologi ogi..
7)
Emisi Emisi Gas Buan Buang g yang yang dih dihasi asilka lkan n oleh R Rumah umah Saki Sakitt mengi mengikuti kuti p pera eratura turan n yang be berla rlaku. ku.
8)
Fasili Fasilitas tas Pen Pengol golahan ahan Air Bersih Bersih (Water (Water Treatmen Treatmentt Pla Plant) nt) yang yang menjamin menjamin keamana keamanan n konsumsi konsumsi air bersih rumah sakit, terutama pada daerah yang kesulitan dalam menyediakan air bersih.
2.7 Beb Bebas as dar darii keb kebisin isinga gan, n, asa asap, p, ua uap p dan g gang angguan guan llain ain.. 1)
Pasien Pasien dan dan petugas petugas membut membutuhka uhkan n udar udara a bersih bersih dan ling lingkun kungan gan ya yang ng tenang tenang..
2)
Pemilihan Pemilihan lokasi lokasi sebaikny sebaiknya a bebas dari kebising kebisingan an yang tidak semestin semestinya ya da dan n polusi polusi atmos atmosfer fer yang datang datang dari berbagai berbagai sumber.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
6
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
BAB - III PEDOMAN TEKNIS TATA RUANG RUANG BANGUNAN BANGUNAN RSU KELAS KELAS D. 3.1
Prinsip umum.
1) Per Perlin lindun dungan gan terhadap terhadap pasien pasien dan lingkun lingkungann gannya ya merupak merupakan an hal yan yang g ha harus rus diprio dipriorit ritaska askan. n. Terlalu Terl alu ba banya nyak k lalu lintas lintas akan akan menggan menggangu gu pasien, pasien, mengura mengurangi ngi efisie efisiensi nsi pe pelay layanan anan dan meninggikan risiko infeksi, khususnya khususnya untuk pasien bedah dimana kondisi bersih sangat sangat penting. Jaminan Jamina n perlindungan perlindungan terhadap infeksi merupakan merupakan persyaratan persyaratan utama yang haru harus s dipenuhi dalam kegiatan kegiatan pelayanan pelayanan terhadap terhadap pasien. pasien. 2) Merenc Merencanakan anakan sependek sependek mungkin jalur lalu lalu lintas lintas pasien dan petug petugas. as. Kondisi Kondisi in inii membant membantu u menjaga kebersihan (aseptic) dan mengamankan langkah/tindakan setiap orang, perawat, pasien dan petugas rumah sakit lainnya. Rumah sakit adalah tempat dimana sesuatunya berjalan cepat. Jiwa Jiw a p pasie asien n seri sering ng tergant tergantung ung padanya padanya.. Jalur Jalur lal lalu u llint intas as pas pasien ien sepend sependek ek mungkin mungkin mencega mencegah h Waktu Wakt u yang terbuan terbuang g akibat akibat langkah/ langkah/tin tindaka dakan n yang yang tidak per perlu, lu, membu membuang ang biay biaya, a, dis disampi amping ng kelelahan orang pada akhir hari kerja. 3) Pemisah Pemisahan an aktivitas aktivitas yang berbeda, pemisahan pemisahan antara pekerjaan pekerjaan bersih dan pekerjaan pekerjaan kotor, aktivitas tenang dan bising, perbedaan tipe pasien, (contoh sakit serius dan rawat jalan) dan tipe berbeda dari lalu lintas di dalam dan di luar bangunan. 4) Me Meng ngon ontr trol ol akti aktifi fita tas s pe petug tugas as ter terhad hadap ap pas pasie ien n sert serta a akti aktifi fita tas s pe peng ngun unjun jung g Rumah Rumah Sa Saki kitt yang yang datang, agar aktifitas pasien dan petugas tidak terganggu. 5) Tata let letak ak Pos per perawa awatt harus harus me memper mpertimb timbang angkan kan kemu kemudah dahan an bagi bagi peraw perawat at untuk untuk memo memonit nitor or dan membantu membantu pasien yang sedang sedang berlatih di koridor pasien, pasien, dan pengunjung pengunjung masuk dan ke luar unit. 6) Bayi harus dilindungi dilindungi d dari ari kemungkin kemungkinan an pen pencurian curian dan dari dari kuman kuman penyakit penyakit yang dibawa pengunjung dan petugas rumah sakit.
3.2
Prinsip khusus.
1) Ruma Rumah h Sakit Sakit idealn idealnya ya mempu mempuny nyai ai 3 a akses kses/pi /pintu ntu masu masuk, k, te terdi rdiri ri dari dari pintu pintu masu masuk k uta utama, ma, pi pintu ntu masuk ke Unit Gawat Darurat dan Pintu Masuk ke area layanan Servis. 2) Pin Pintu tu masuk masuk uta utama ma dan lobi lobi disara disarankan nkan dibu dibuat at cukup cukup men menari arik, k, sehing sehingga ga pasien pasien da dan n penganta pengantar r pasien mudah mengenali pintu masuk utama. 3) Pintu masuk UGD haru harus s memiliki tanda tanda yang jelas, mudah terlihat, terlihat, dan mempunyai mempunyai akses yang tidak bergabung bergabung dengan akses akses ke bagian lain.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
7
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
Gambarr 3.2 Gamba 3.2 Contoh Rencana lokasi Rumah Sakit
4) Pintu Pintu mas masuk uk unt untuk uk service sebaiknya berdekatan dengan dapur dan daerah penyimpanan persediaan (gudang) yang menerima barang-barang dalam bentuk curah. Bordes dan timbangan tersedia tersed ia di daerah itu. Sampah Sampah padat padat dan sampah sampah lainnya lainnya d dibuang ibuang melalui tempat ini, juga benda-benda yang tidak terpakai. Akses ke kamar mayat sebaiknya diproteksi terhadap pandangan pasien dan pengunjung untuk alasan psikologis. 5) Maksi Maksimum mum pencahayaan pencahayaan dan pertukaran pertukaran udara udara untuk semua b bagian agian ban bangunan gunan merupakan merupakan faktor faktor yang penting. Ini khususnya untuk rumah sakit yang tidak menggunakan air conditioning. 6) Alur llalu alu lintas lintas pasien pasien dan petugas petugas Rumah Sakit Sakit harus direnca direncanakan nakan seefisi seefisien en mung mungkin. kin. 7) Korido Koridorr publik publik dipisah dipisah dengan dengan koridor koridor untuk pasien pasien dan dan petugas petugas medik, dimaks dimaksudkan udkan untuk mengurangi waktu kemacetan. Bahan-bahan, material dan pembuangan pembuangan sampah sebaiknya tidak memotong pergerakan orang. Rumah sakit perlu dirancang agar petugas, pasien dan pengunjung mudah orientasinya jika berada di dalam bangunan. 8) Lebar koridor minimal 2,40 m dengan dengan tinggi langit-langi langit-langitt minimal minimal 2 2,80 ,80 m. Korid Koridor or se sebaikny baiknya a lurus. lurus. Apabila menggunakan ramp, kemiringannya sebaiknya tidak melebihi 1 : 10 ( membuat sudut 0
maksimal 7 ) dan setia setiap p 9 m harus ada bordes, bordes, dan panjang panjang bordes mi minimum nimum 2,40 2,40 m. 9) Alur pas pasien ien rawat rawat jalan y yang ang ingin ingin ke laboratoriu laboratorium, m, radiologi, radiologi, farma farmasi si dan ke p pelayan elayanan an medis lain, tidak melalui daerah pasien rawat inap.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
8
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D 10) Alur pasien pasien rawat inap jika jika ingin ke laboratoriu laboratorium, m, radiologi radiologi dan bagian lai lain, n, harus mengikuti mengikuti prosedur yang telah ditentukan. 11) Sit Site e Plan Plan atau atau Tata let letak ak ruang-r ruang-ruang uang berdasa berdasarkan rkan zon zoning ing dan peru peruntu ntukan kan banguna bangunan n yang yang telah direncanakan. direncanakan. Contoh dapat dilihat pada gambar 3.2.
3.3
Alur Pasien.
Alur pasien yang membutuhkan pelayanan Rumah Sakit, ditunjukkan pada gambar gam bar 3.3.(1),
PASIEN SAKIT MASUK
PENDAFTARAN/ADMINISTRASI
RUANG RAWAT JALAN
LABORATORIUM
RUANG RADIOLOGI
RUANG GAWAT DARURAT
RUANG BEDAH
RUANG KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
RUANG PERAWATAN HIGH CARE
PASIEN PULANG
RUANG RAWAT INAP
RUANG JENAZAH
Gambar 3.3.(1) 3.3.(1) – Alur sirkulasi sirkulasi p pasien asien di dal dalam am rumah rumah sa sakit kit u umum mum
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
9
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
BAB – IV KEBUTUHA KEBU TUHAN N RUANGAN RUANGAN RSU RSU KELAS KELAS D 4.1
Ruan Ru ang g Ra Rawat wat Ja Jala lan. n.
4.1.1. 4.1 .1. Fun Fungsi gsi Rua Ruang. ng. Fu Fung ngsi si Rua Ruang ng Rawa Rawatt Ja Jala lan n RS kel kelas as D ad adal alah ah seb sebag agai ai temp tempat at kon konsu sult ltas asi, i, pe peme meri riks ksaa aan n da dan n pengobatan pasien oleh dokter ahli di bidang masing-masing yang disediakan untuk pasien yang membutuhkan waktu singkat untuk penyembuhannya atau tidak memerlukan pelayanan perawatan. Poliklinik Polikl inik juga berfungsi sebagai sebagai tempat untuk penemuan diagnosa diagnosa dini, yaitu tempat pemeriksaan pasien pertama dalam rangka pemeriksaan lebih lanjut di dalam tahap pengobatan penyakit. Ruang Rawat jalan harus mampu memberikan pelayanan medik umum yaitu pelayanan medik dasar, pelayanan gigi mulut, pelayanan kesehatan ibu dan anak, dan pelayanan keluarga berencana.
4.1.2. 4.1 .2. Pro Progra gram m Rua Ruang ng 1)
Ke Kebu butu tuha han n ruan ruang g pel pelayan ayanan an ra raw wat ja jallan an,, mel melip iput utii : (a)
Ruangan tunggu ut utama;
(b (b))
Ruan Ruanga gan n ad admi mini nist stra rasi si ja jami mina nan n kes keseh ehat atan an (b (bil ila a ada ada). ).
(c (c))
Ruan Ruanga gan n admin adminis istra trasi si ((lok loket et p pend endaf afta tara ran n pasie pasien, n, lo loket ket k kas asir ir). ).
(d)
Ruangan re rek kam med medis.
(e (e))
Ru Ruan anga gan n klini klinik/ k/ pe pemer merik iksa saan an dan/a dan/ata tau u ruang ruangan an tind tindaka akan, n, pe peny nyed edia iaan an je jeni nis s klini klinik k disesuaikan dengan jenis pelayanan rumah sakit.
2)
(f)
Ruangan laktasi;
(g (g))
To Toil ilet et pe petu tuga gas s da dan n pe peng ngun unju jung ng..
Keb Kebutu utuhan han ruan ruang, g, fungsi fungsi,, luas luas ruanga ruangan, n, dan dan kebutu kebutuhan han fasilit fasilitas, as, d ditu itunju njukkan kkan pad pada a tabel tabel 4.1 4.1 pada lampiran.
4.1.3. 4.1 .3. Per Persy syara aratan tan Khu Khusus sus Konsep dasar dasar ruang rawat jalan jalan (pol (poliklini iklinik) k) pada pri prinsipny nsipnya a ditetapkan ditetapkan sebaga sebagaii berikut : 1)
Let Letak ak ruan ruang g rawat rawat jal jalan an (Pol (Polikl iklini inik) k) berdeka berdekatan tan dengan dengan jal jalan an uta utama, ma, mudah mudah dic dicapa apaii dari bag bagian ian administrasi admini strasi,, terutama oleh bagian rekam medis, berhubungan berhubungan dekat dengan ruang farmasi, farmasi, ruang radiologi radiologi dan laboratorium. laboratorium.
2)
Ru Ruang ang tu tung nggu gu di di klini klinik, k, har harus us cuk cukup up lua luas. s. Har Harus us ada ada pemis pemisah ahan an rua ruang ng tung tunggu gu pas pasie ien n un untu tuk k penyakit infeksi dan non infeksi.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
10
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D 3)
Sis Sistem tem sirkula sirkulasi si pasien pasien dil dilaku akukan kan den dengan gan satu pintu pintu (sir (sirkula kulasi si masu masuk k dan dan ke kelua luarr pasie pasien n pada pada pintu yang sama).
4)
Klin Klinik ik-kl -klin inik ik yang ra ramai mai se seba baikn iknya ya ti tida dak k sal salin ing g ber berde dekat katan an..
5)
Kli Klinik nik anak anak tida tidak k dile diletak takkan kan ber berdeka dekatan tan dengan dengan Kli Klinik nik penyakit penyakit menu menular lar,, Klin Klinik ik Ana Anak k d deka ekatt dengan Klinik Kebidanan. Kebidanan.
6)
Sirku Sirkula lasi si petug petugas as dan si sirku rkula lasi si pasi pasien en di dipi pisah sahkan kan..
7)
Pa Pada da ti tiap ap ruang ruangan an ha haru rus s ada ada wasta wastafel fel (air (air men menga gali lir). r).
8)
Pada Pada ru ruan ang g tu tung nggu gu di dise sedi diak akan an handsrubs handsrubs..
9)
Leta Letak k ruan ruang g ra rawa watt ja jala lan n ja jauh uh dari dari ru ruang ang in ince cener nerat ator, or, IPA IPAL L da dan n beng bengkel kel ME.
4.1.4. 4.1 .4. Alu Alurr Keg Kegiat iatan an Alur kegiatan pada ruang rawat jalan dapat dilihat pada bagan alir berikut (gambar (gam bar 4.1.4) :
Gamba Ga mbarr 4. 4.1. 1.4 4 – Al Alur ur Kegia Kegiata tan n Pada Ruang Ruang Rawa Rawatt Jal Jalan an
4.2
Ruan Ru ang g Ga Gawa watt Da Daru rura ratt
4.2.1. 4.2 .1. Fun Fungsi gsi Rua Ruang. ng. Fasilitas Fasil itas yang digunakan digunakan dalam melayani pasien pasien yang berada dalam dalam keadaan gawat darurat yang membutuhkan membutuh kan pertolongan pertolongan secepatnya. secepatnya. Pelayanan Pelayanan gawat darurat harus diselenggarakan diselenggarakan 24 (dua puluh empat) jam sehari secara terus menerus.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
11
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
4.2.2. 4.2 .2. Pro Progra gram m Rua Ruang. ng. 1)
Kebu Kebutu tuha han n ru ruan ang g pela pelay yan anan an gaw gawat at da daru rura rat, t, mel melip iput utii : A. Area Penerimaan (a) (a)
Ru Ruan anga gan n Tu Tung nggu gu Kelu Keluar arga ga
(b)
Ruanga ngan A Ad dmin minist strrasi
(c)
Ruangan Triase
B.Area B. Area Tindaka Tindakan n (a)
Ruanga ngan Resusita tas si
(b) (b)
Ru Ruan anga gan nB Bed edah ah da dan n Non Non Be Beda dah h
(c)
Ruangan Observasi
(d (d))
Ruan Ruanga gan nP Pos os Per Peraw awat at (N (Nur urse se Stat Statio ion) n)
C.Area Penunjang Medik
2)
(a (a))
Ru Ruang angan an Far Farmas masi, i, Peny Penyimp impan anan an Lin Linen en dan dan Ala Alatt Me Medis dis
(b)
Ruanga ngan P Pet etu uga gas s/staf
(c)
Ruangan Petugas
(d)
Toilet Petugas
(e)
Gudang
Keb Kebutu utuhan han ruan ruang, g, fungsi fungsi,, luas luas ruanga ruangan, n, dan dan kebutu kebutuhan han fasilit fasilitas, as, ditunju ditunjukkan kkan pada pada tabel tabel 4.2 4.2 pada lampiran.
4.2.3. 4.2 .3. Per Persy syara aratan tan Khu Khusus sus 1)
Rua Ruang ng gawa gawatt darur darurat at terl terleta etak k dilan dilantai tai dasar dasar deng dengan an akses akses masu masuk k yang yang mudah mudah dic dicapa apaii terut terutama ama untuk pasien yang datang dengan menggunakan ambulan.
2)
Lok Lokasi asi bangun bangunan an ruan ruang g ga gawat wat dar darurat urat harus harus dapat dapat den dengan gan mudah mudah diken dikenal al dari jal jalan an raya raya bai baik k dengan menggunakan pencahayaan lampu atau tanda arah lainnya.
3)
Ruang Gawa awat Dar Darurat harus rus memi memilliki aks kse es mas masuk yan ang g berbe bed da deng nga an akse kses ma mas suk Ruang Rawatt Jalan/Pol Rawa Jalan/Poliklin iklinik, ik, dan akses masuk ke area area servis di Rumah Sakit.
4)
Ru Rumah mah Sa Saki kitt y yang ang memil memilik ikii ttap apak ak berb berben entu tuk k m mema emanj njan ang g men mengi gikut kutii pan panja jang ng ja jala lan n ray raya, a, maka maka pintu masuk ke area IGD IGD disarankan disarankan terletak terletak pada pintu pintu masuk masuk yang p pertama ertama ka kalili ditemui ditemui ol oleh eh pengguna penggu na kendaraan kendaraan untuk untuk masuk ke area rumah sakit. sakit.
5)
Rua Ruang ng gawa gawatt darura daruratt mem memili iliki ki a akses kses yang yang cepa cepatt dan mudah mudah ke ruan ruang g operasi operasi/ru /ruang ang tindaka tindakan n bedah, ruang kebidanan kebidanan,, radiologi, radiologi, laborat laboratorium orium da dan n bank d darah arah ruma rumah h sakit, serta farmasi 24 jam
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
12
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D 6)
Ru Ruang ang Gawa Gawatt Daru Darura ratt di disa saran rankan kan un untu tuk k memil memilik ikii are area a yang yang da dapat pat di digu gunak nakan an un untuk tuk pe pena nanga nganan nan korban bencana massal (Mass (Mass Disasster Cassualities Preparedness Area). Area).
7)
Disar Disaran ankan kan pad pada a ar area ea untuk untuk men menur urun unkan kan ata atau u menai menaikan kan pasi pasien en (A (Ambu mbula lanc nce e DropDrop-In In Area) Area) memiliki memili ki sistem sirkulasi sirkulasi yang memungkinkan memungkinkan ambulan bergerak bergerak 1 arah (One Way Drive/Pass Through Throug h Patient System). System).
8)
Pe Persy rsyara arata tan n Tekni Teknis s Bang Banguna unan n Ruan Ruang g Gawa Gawatt Da Darur rurat at Ruma Rumah h Saki Sakitt Um Umum um Kel Kelas as D m men enga gacu cu pada pad a “Pedoman “Pedoman Teknis Teknis Bangu Bangunan nan Ruma Rumah h Sakit, Sakit, Ruang Ruang Gawat Gawat Darurat Darurat”” yang yang tela telah h diter diterbit bitkan kan oleh Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, 2012 atau edisi terakhir.
4.2.4. 4.2 .4. Alu Alurr Keg Kegiat iatan an Alur kegiatan Pada Ruang Gawat Darurat dapat dilihat pada bagan alir berikut:
KLINIK 24 JAM
HCU
Gamba Ga mbarr 4. 4.2. 2.4 4 – Alur Alur Ke Kegi giat atan an Pada Pada Ru Ruan ang g Gawat Gawat Daru Darura rat. t.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
13
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
4.3
Ruan Ru ang g Ra Rawa watt In Inap ap
4.3.1 Program Program Fungsi Fungsi Lingkup kegiatan kegiatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit melipu meliputi ti keg kegiatan iatan asuhan dan pelayanan pelayanan keperawatan, keperaw atan, pelayanan pelayanan medis, gizi, gizi, administrasi administrasi pasien, pasien, rekam medis, pelayanan pelayanan kebutuhan kebutuhan keluarga pasien (berdoa, menunggu pasien, mandi, bab, dapur kecil/pantry, konsultasi medis). Pelayanan rawat inap harus dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut: 1)
Jum Jumlah lah tempat tempat tidu tidurr perawat perawatan an kelas kelas III pali paling ng sediki sedikitt 30% 30% (ti (tiga ga pu puluh luh perse persen) n) dari dari jumlah jumlah seluruh tempat tidur untuk RS milik Pemerintah.
2)
Jum Jumlah lah tempat tempat tidu tidurr perawa perawatan tan kela kelas s III pal paling ing sedi sedikit kit 20% 20% (d (dua ua puluh puluh pers persen) en) dari dari jumla jumlah h seluruh tempat tidur untuk RS milik Swasta.
3)
Ju Jumla mlah h tempa tempatt tidu tidurr peraw perawat atan an inte intens nsif if pal palin ing g sedi sediki kitt 5% ((li lima ma perse persen) n) dar darii jumla jumlah h se selu luruh ruh tempat tidur RS.
4.3.2 Program Program Ruang Ruang 1)
2)
Kebu Kebutu tuha han n ru ruan ang g pel pelay ayan anan an ra raw wat in inap ap,, mel melip iput utii : (a (a))
Ruan Ruanga gan nP Per eraw awat atan an di dile leng ngka kapi pi ka kama marr mand mandii
(b (b))
Ruan Ruanga gan nP Pos os Per Peraw awat at (N (Nur urse se Stat Statio ion) n)
(c)
Ruangan Ko Konsultasi
(d)
Ruangan Tindakan
(e (e))
Ru Ruang angan an Petu Petuga gas s (kepa (kepala la ruang ruangan an,, dokte dokter, r, peraw perawat at)) dilen dilengka gkapi pi ttoi oile lett
(f)
Ruang Ruangan an Penyi Penyimpa mpana nan n Li Linen nen Bersi Bersih, h, Obat Obat-Ob -Obat atan an da dan n Ala Alatt Kes Keseh ehat atan. an.
(g)
Gudang Bersih.
(h) (h)
Ru Ruan anga gan n Ut Util ilit ita as Ko Koto tor. r.
(i)
Janitor
Keb Kebutu utuhan han ruan ruang, g, fungsi fungsi,, luas luas ruanga ruangan, n, dan dan kebutu kebutuhan han fasilit fasilitas, as, ditunju ditunjukkan kkan pada pada tabel tabel 4.3 4.3 pada lampiran.
4.3.3 Persyar Persyaratan atan Khusus Khusus 1)
Rua Ruang ng Rawa Rawatt Inap Inap harus harus terleta terletak k pada pada tempat tempat yang yang te tenan nang g (tida (tidak k bisin bising), g), aman dan nya nyaman man tetapi tetap memiliki kemudahan aksesibilitas dari sarana penunjang rawat inap.
2)
Kec Kecepa epatan tan berge bergerak rak merup merupakan akan salah salah sa satu tu kunci kunci ke keber berhas hasila ilan n peranc perancang angan, an, sehin sehingga gga b blok lok unit unit sebaiknya sirkulasinya dibuat secara linier/lurus (memanjang).
3)
Kons Konsep ep Raw Rawat In Inap ap ya yang ng di disa sara rank nkan an “R “Raw awat at Inap Inap Te Terp rpad adu u (In (Inte tegr grat ated ed Care Care)” )” un untu tuk k meningkatkan efisiensi pemanfaatan ruang.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
14
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D 4)
Ap Apabi abila la Rua Ruang ng Rawa Rawatt Inap Inap tida tidak k berad berada a pada pada lant lantai ai d das asar, ar, maka maka ha harus rus di dised sedia iakan kan akses akses vertikal verti kal yang aman, misalkan misalkan tangga lan landai dai (;Ram (;Ram)) atau Lift Khusus untuk mencapai ruangan tersebut.
5)
Masin asing g-mas -masin ing g bl blo ok ruan ruang gan Rawat awat In Inap ap 4 sp spes esia iallis dasa dasarr haru harus s me meny nyed edia iaka kan n ru rua angan ngan perawatan peraw atan isolasi. isolasi.
6)
Ori Orient entasi asi bang bangunan unan dan bukaa bukaan n jende jendela la di ruang ruang ra rawat wat iinap nap di di desai desain n aga agarr sinar sinar mat mataha ahari ri pagi pagi sedapat mungkin masuk ruangan.
7)
Lan Lantai tai harus harus kuat dan rat rata a tidak tidak berong berongga, ga, bahan bahan penutup penutup lantai lantai mudah mudah dibe dibersi rsihkan hkan,, tida tidak k llici icinn nn dan tidak mudah mudah terbakar. terbakar.
8)
Pert Pertem emua uan n di dind ndin ing g de deng ngan an la lant ntai ai di disa sara rank nkan an be berb rben entu tuk k
len lengk gkun ung g ag agar ar me memu muda dahk hkan an
pembersihan pembers ihan dan tidak menjadi tempat sarang debu/kotoran. debu/kotoran. 9)
Pla Plafon fon h haru arus s rap rapat at dan dan kuat, kuat, ttida idak k rontok rontok dan tid tidak ak mengh menghasi asilkan lkan debu/kot debu/kotora oran n lain. lain.
10)
Tipe Tipe Ruang Ruangan an Peraw Perawatan atan adalah adalah VIP, Kelas Kelas I, I, Kela Kelas s II, II, dan Kel Kelas as III deng dengan an mempe memperhat rhatika ikan n komposisi, kapasitas pelayanan, dan kebutuhan luas ruangan berdasarkan persyaratan minimal.
4.3.4 4.3 .4 Alur Alur Kegiatan Kegiatan Alur kegiatan pada ruang rawat inap dapat dilihat pada bagan alir berikut :
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
15
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
Laundri Dokter
Perawat
Ruang Ganti (Loker)
Ruang Linen Bersih
Gudang Bersih Ruang Dokter
Ruang Perawat
Ruang Konsultasi
Pos Perawat
Farmasi Ruang Linen Kotor
Ruang Rawat Inap
Laboratorium
Spoolhoek & Gudang Kotor
Pasien
Radiologi Diagnostik Ruang Tunggu Pengantar
Kamar Mayat
Ruang Administrasi & Pendaftaran
INSTALASI RAWAT INAP
Instalasi Gawat Darurat Pasien Pasien+Pe +Pengan ngantar tar
Instalasi Bedah
Instalasi Rawat Jalan
Instalasi ICU
Pasi Pasien+P en+Penga enganta ntarr Pasien+Pengantar Pasien+Pengantar
Gambar Gamb ar 4.3.4 4.3.4 Alur Kegiatan Pasien, Petugas dan Alat Pada Instalasi Rawat Inap.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
16
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
4.4
Ruan Ru ang g Pe Pera rawa wata tan n High High Ca Care re (;HC U )
Ruang Rua ng Peawata Peawatan n High Care (HCU) (HCU) adalah adalah ruang ruang pelayan pelayanan an pera perawat watan an khusus khusus di Ruma Rumah h Sakit ba bagi gi pasien dengan kondisi respirasi, hemodinamik, dan kesadaran yang stabil yang masih membutuhkan pelayanan, pengobatan, dan observasi secara ketat. Ruang ini diperlukan sebagai bagian dari pelayanan di ruang tindakan bedah.
4.4.1 Program Program Fungsi Fungsi Pelayanan Pelay anan HCU diberika diberikan n kepada pasien pasien dengan kondisi kritis kritis stabil yang masih membu membutuhkan tuhkan pelayanan, pengobatan, dan observasi secara ketat.
4.4.2 Program Program Ruang Ruang 1)
2)
Ke Kebut butuh uhan an ruang ruang pelay pelayana anan n rawat rawat High High Care Care (H (HCU CU), ), mel melip iput utii : (a)
Ruangan Tunggu
(b)
Ruangan P Pe erawatan
(c (c))
Ruang Ruangan an Pos Pos Per Perawa awatt (Nurs (Nurse e Sta Stati tion) on) & Ru Ruang angan an Admi Admini nist stra rasi si
(d) (d)
Ru Ruan anga gan n Ga Gant ntii Pet Petug ugas as// L Lok oker er
(e) (e)
Ru Ruan anga gan n Lo Loke kerr Peng Pengun unju jung ng
(f)
Ruangan Ruangan Petugas Petugas (kepala (kepala ruan ruangan gan,, dokte dokter, r, pet petuga ugas) s) dilengka dilengkapi pi toi toilet let..
(g)
Gudang Gudang Bersih Bersih (Li (Linen nen Bersih, Bersih, Obat-ob Obat-obatan atan dan Alat Alat Ke Keseh sehatan atan). ).
(h (h))
Ruan Ruanga gan n Util Utilit itas as Koto Kotorr (S (Spo poel elho hoek ek))
(i)
Janitor
Keb Kebutu utuhan han ruan ruang, g, fungsi fungsi,, luas luas ruanga ruangan, n, dan dan kebutu kebutuhan han fasilit fasilitas, as, d ditu itunju njukkan kkan pad pada a tabel tabel 4.4 4.4 pada lampiran.
4.4.3 Persyar Persyaratan atan Khusus Khusus 1)
Letak Ruang HCU HCU harus harus berdekatan berdekatan dengan dengan ruang gawat darurat, darurat, laboratorium, laboratorium, ruang radiologi radiologi dan ruang ruang tindakan tindakan bedah. bedah.
2)
Lokasi ruang HCU HCU harus harus terletak pada daerah yang tenang.
3)
Pe Perte rtemua muan n dindi dinding ng deng dengan an la lanta ntaii dan dan perte pertemua muan n dindin dinding g denga dengan n dindi dinding ng tida tidak k boleh boleh berbe berbent ntuk uk sudut// harus melengkung sudut melengkung agar memudahkan memudahkan pembersiha pembersihan n dan tidak menjadi tempat sarang debu dan kotoran.
4)
Ap Apabi abila la Rua Ruang ng HCU HCU ti tida dak k berad berada a pa pada da lan lantai tai dasa dasar, r, m maka aka haru harus s di dised sedia iakan kan aks akses es v ver erti tikal kal y yang ang aman, misalkan misalkan tangga landai landai (;Ram (;Ram)) atau Lift Khusus untuk mencapai ruangan tersebut.
5)
Rua Ruanga ngan n harus harus bebas bebas dari dari gelomba gelombang ng elektro elektromagn magneti etik k da dan n ta tahan han ter terhada hadap p getara getaran. n.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
17
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D 6)
Alir Aliran an list listri rik k ti tida dak k bole boleh h te terp rput utus us dan dan harus harus di disia siapka pkan n titi titik k gr grou ound ndin ing g untu untuk k pera perala lata tan n elektro ele ktrosta statik tik..
Peranca Perancangan ngan
dan
pelaksa pelaksanaa naanny nnya a
har harus us
ber berdas dasarka arkan n
Perme Permenke nkes s
No.
2306/Menkes/p 2306/M enkes/per/XI/2 er/XI/2011 011 tentang Persyaratan Persyaratan Teknis Prasarana Prasarana Instalasi Elektrikal Elektrikal Rumah Sakit dan PUIL/SNI.04-0225 edisi terakhir dan peraturan yang berlaku. 7)
Pada Pada ti tiap ap-t -tia iap p tem tempa patt ttid idur ur pa pasi sien en te ters rsed edia ia al alir iran an Gas Gas Me Medi dis s (O2 (O2,,
ud udar ara a be bert rtek ekan anan an da dan n
suction). 8)
Ket Ketentu entuan an meng mengena enaii perenca perencanaa naan, n, pemas pemasang angan, an, dan pemelih pemelihara araan an sist sistem em v vent entila ilasi si ala alami mi dan dan mekani meka nik/bu k/buata atan n pada Ruang Ruang HCU mengiku mengikuti ti “Pedoman Teknis Prasara Prasarana na Rumah Sakit, Instalasi Instal asi Sistem Tata Udara” Udara” yang disusun oleh Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Kesehatan, Direktorat Direktorat Jenderal Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kesehatan, Kemkes RI.
4.4.4 Alur kegiatan. kegiatan. Alur Kegiatan di Ruang Perawatan HCU ditunjukkan pada bagan alir berikut :
1. Loker Loker Petugas Petugas
Perawat
Dokter
Laundry/R. Sterilisasi, R. Farmas Farmasii
Ruang Gawat Darurat
2. Ruanga Ruangan n Petugas
Ruang Tindakan Bedah
6. Ruanga Ruangan n Utilitas Kotor, Janitor
3. Ruangan Ruangan Perawatan Perawatan High Care Care 4. Ruangan Pos Perawat/Nurse Station
Ruang Rawat Inap 7. Ruanga Ruangan n Tunggu Pengantar
5. Gudang Gudang Ber Bersih sih (Linen Bersih Bersih,, Obatobat obatan an & Al Alke kes) s)
8. Loke Loker r Pengunjung
Ruang Rawat Inap
Ruang Jenazah
Pulang
Gambar Gamb ar 4.4.4 4.4.4 Alur Kegiatan Pada Ruang Perawatan HCU.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
18
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
4.5
Ruang Perawatan Intensif (ICU; Intensive Care Unit)
4.5.1 Program Program Fungsi Fungsi Ruang perawatan Intensif (ICU) merupakan ruang untuk perawatan pasien yang dalam keadaan sakit berat sesudah operasi berat yang memerlukan secara intensif pemantauan ketat dan tindakan segera. Ruang Perawatan Intensif (ICU; (ICU; Intensive Care Unit) merupakan unit pelayanan khusus di rumah sakit yang menyediakan pelayanan yang komprehensif dan berkesinambungan selama 24 jam. Rumah Sakit yang mempunyai pelayanan bedah atau mempunyai ruang operasi (OK) harus melakukan melaku kan pelayanan pelayanan perawatan intensif intensif di ruang ICU. Rumah Sakit Kelas D tidak harus memiliki memiliki ruang perawatan intensif untuk anak (PICU) dan untuk bayi (NICU).
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
19
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
4.5.2 Program Program Ruang Ruang 1)
2)
Ke Kebut butuh uhan an ruang ruang pelay pelayana anan n peraw perawat atan an inten intensi siff (ICU; (ICU; In Inte tens nsiv ive e Car Care e Unit), Unit), m mel elip iput utii : (a)
Ruanga ngan A Ad dmin minist strrasi
(b)
Ruangan Tunggu
(c)
Ruanga ngan Pera Peraw wata tan n inten ens sif
(d (d))
Ruan Ruanga gan nP Pos os Per Peraw awat at (N (Nur urse se Stat Statio ion) n)
(e) (e)
Ru Ruan anga gan n Ga Gant ntii Pet Petug ugas as// L Lok oker er
(f)
Ruanga ngan Loker ker Pengu ngunjun ung g
(g)
Ruangan Ruangan Petugas Petugas (kepa (kepala la rruan uangan gan,, dokter dokter,, petug petugas) as) dile dilengka ngkapi pi ttoil oilet. et.
(h)
Gudang Gudang Bersih Bersih (Li (Linen nen Bersih, Bersih, Obat-oba Obat-obatan tan dan Alat Alat Ke Keseh sehatan atan). ).
(i) (i)
Ruan Ruanga gan n Ut Util ilit itas as Ko Koto torr (S (Spo poel elho hoek ek))
(j)
Janitor
Keb Kebutu utuhan han ruan ruang, g, fungsi fungsi,, luas luas ruanga ruangan, n, dan dan kebutu kebutuhan han fasilit fasilitas, as, d ditu itunju njukkan kkan pad pada a tabel tabel 4.5 4.5 pada lampiran.
4.5.3 4.5 .3 Persy Persyara aratan tan Khusus Khusus 1)
Letak Ruang ICU harus berdekatan berdekatan dengan dengan ruang gawat darurat, darurat, laboratorium, laboratorium, ruang radiologi radiologi dan ruang operasi.
2)
Lokasi ruang ICU ICU harus harus terletak pada daerah yang tenang.
3)
Pe Perte rtemua muan n dindi dinding ng deng dengan an la lanta ntaii dan dan perte pertemua muan n dindin dinding g denga dengan n dindi dinding ng tida tidak k boleh boleh be berb rbent entuk uk sudut// harus melengkung sudut melengkung agar memudahkan memudahkan pembersiha pembersihan n dan tidak menjadi tempat sarang debu dan kotoran.
4)
Ap Apabi abila la Rua Ruang ng ICU ICU ti tida dak k be bera rada da pada pada la lant ntai ai das dasar ar,, maka maka har harus us di dised sedia iaka kan n akse akses s ve vert rtik ikal al y yang ang aman, misalkan misalkan tangga landai landai (;Ram (;Ram)) atau Lift Khusus untuk mencapai ruangan tersebut.
5)
Rua Ruanga ngan n harus harus bebas bebas dari dari gelomba gelombang ng elektro elektromagn magneti etik k da dan n ta tahan han ter terhada hadap p getara getaran. n.
6)
Alir Aliran an list listri rik k ti tida dak k bole boleh h te terp rput utus us dan dan harus harus di disia siapka pkan n titi titik k gr grou ound ndin ing g untu untuk k pera perala lata tan n elektro ele ktrosta statik tik..
Peranca Perancangan ngan
dan
pelaksa pelaksanaa naanny nnya a
har harus us
ber berdas dasarka arkan n
Perm Permenk enkes es
No.
2306/Menkes/p 2306/M enkes/per/XI/2 er/XI/2011 011 tentang Persyaratan Persyaratan Teknis Prasarana Prasarana Instalasi Elektrikal Elektrikal Rumah Sakit dan PUIL/SNI.04-0225 edisi terakhir dan peraturan yang berlaku. 7)
Pa Pada da tia tiapp-ti tiap ap te tempa mpatt tid tidur ur p pas asie ien n ters tersed edia ia al alir iran an Gas Me Medi dis s (O2, (O2,
ud udar ara a berte bertekan kanan an da dan n
suction).
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
20
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D 8)
Ke Keten tentua tuan n menge mengenai nai peren perenca cana naan, an, pema pemasa sang ngan an,, dan dan pem pemel elih ihar araa aan n bang banguna unan n dan pra prasa sara rana na (u (uti tili lita tas) s) pa pada da Ruan Ruang g IC ICU U meng mengik ikut utii “Pedoma “Pedoman n Teknis Teknis B Bangunan angunan Rumah Sakit, Ruang Perawatan Intensif” yang disusun oleh Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Kesehatan, Direktora Direktoratt Jendera Jenderall Bina Upaya Kesehatan, Kesehatan, Kemkes RI.
4.5.4 Alur kegiatan. kegiatan. Alur Kegiatan di Ruang Perawatan ICU ditunjukkan pada bagan alir berikut :
Gambar Gamb ar 4.5.4 4.5.4 Alur Kegiatan Pada Ruang Perawatan Intensif.
4.6
Ruang Ruan g Kebidan Kebidanan an dan Penyak Penyakit it Kandung Kandungan an (Obst (Obstetri etri and Ginec Ginecology ology))
4.6.1 Program Program Fungsi. Fungsi. Pelaya Pel ayanan nan di Fasili Fasilitas tas Kebi Kebidan danan an Rumah Rumah Sakit Sakit Kelas Kelas D meliput meliputii : 1)
Pela lay yanan nan Pers Persa alinan No Norm rma al.
2)
Pela lay yanan nan ni nifa fas/ s/p post pa parrtum. um.
3)
Pela Pelaya yana nan n ti tind ndak akan an/o /ope pera rasi si ke kebi bida dana nan n
dan dan ga gang nggu guan an kese keseha hata tan n
rrep epro rodu duks ksi/ i/ pe peny nyak akit it
kandungan. 4)
Pe Pela lay yanan anan KB (K (Kel elua uarg rga a Ber Bere encan ncana) a)..
4.6.2 Program Program Ruang Ruang 1)
Ke Kebut butuh uhan an ruang ruang p pel elay ayana anan n kebi kebida danan nan dan dan peny penyaki akitt ka kand ndun ungan gan,, meli melipu puti ti : (a)
Ruanga ngan A Ad dmin minist strrasi
(b (b))
Ruan Ruanga gan n tun tungg ggu u pen penga gant ntar ar pasi pasien en
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
21
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
2)
(c (c))
Ruan Ruanga gan nP Pem emer erik iksa saan an da dan n Obs Obser erva vasi si
(d (d))
Ruan Ruanga gan n Be Bers rsal alin in/M /Mel elah ahir irka kan n (lab (labor or & deli delive very ry))
(e) (e)
Ru Ruan anga gan n Pemu Pemullih ihan an (Rec (Recov over ery y)
(f)
Ruangan Tr Transisi B Ba ayi
(g) (g)
Ru Ruan anga gan n Ga Gant ntii Pak Pakai aian an// llok oke er
(h)
Ruangan Ruangan Petugas Petugas (kepa (kepala la rruan uangan gan,, dokter dokter,, petug petugas) as) dilengka dilengkapi pi ttoil oilet. et.
(i (i))
Ruang Ruangan an Linen Linen Steri Steril, l, ObatObat-ob obat atan an dan Alat Alat Keseh Kesehata atan n
(j)
Ruanga ngan Ut Utilita tas s Kot Kotor (Sp (Spoelhoek)
(k)
Kamar Ma Mandi/W C
(l)
Janitor
Keb Kebutu utuhan han ruan ruang, g, fungsi fungsi,, luas luas ruanga ruangan, n, dan dan kebutu kebutuhan han fasilit fasilitas, as, d ditu itunju njukkan kkan pad pada a tabel tabel 4.6 4.6 pada lampiran.
4.6.3 Persyar Persyaratan atan Khusus Khusus 1)
Leta Letak k ruang ruang keb kebid idan anan an dan dan penya penyaki kitt kandu kandunga ngan n harus harus muda mudah h dica dicapai pai,, disara disaranka nkan n ber berde dekat katan an dengan den gan ruang ruang gawat gawat darurat, darurat, HCU/IC HCU/ICU U dan ruang ruang tinda tindakan kan bedah/ bedah/ruan ruang g operasi operasi..
2)
Ru Ruang ang in inii harus harus te terle rletak tak pa pada da daera daerah h yan yang g tena tenang ng// tidak tidak bi bisi sing ng..
3)
Lua Luas s ruangan ruangan persali persalinan nan haru harus s cu cukup kup untu untuk k melaku melakukan kan kegi kegiata atan n resusi resusitasi tasi ibu d dan an b bayi ayi jika sewaktu-waktu diperlukan.
4)
Ruangan transisi bay ayii baru la lahir dan ru ruang pe pemul mulihan ibu disarankan berdek a attan u un ntuk memudahkan ibu melihat bayinya, tapi sebaiknya dilakukan dengan sistem rawat gabung.
5)
Per Pertemu temuan an dindin dinding g dengan dengan lantai lantai dan pertemua pertemuan n dindin dinding g denga dengan n dindi dinding ng disa disaranka rankan n berb berbent entuk uk melengkung agar memudahkan pembersihan dan tidak menjadi tempat sarang debu/kotoran.
6)
Memi Memilik likii siste sistem m sirkul sirkulasi asi u udar dara a yan yang g memadai memadai dan terse tersedia dia pengatu pengaturr kelemba kelembaban ban udara udara untuk untuk kenyamanan termal.
7)
Me Memil milik ikii sist sistem em prot protek eksi si dan dan pena penang nggul gulang angan an te terha rhadap dap bahay bahaya a kebaka kebakaran ran..
8)
Har Harus us di disedi sediakan akan pin pintu tu ke luar luar tersen tersendiri diri untuk untuk jenazah jenazah dan b bahan ahan kotor kotor yan yang g tidak tidak te terli rlihat hat o oleh leh pasien dan pengunjung.
9)
Per Persya syarata ratan n te tekni knis s ru ruang ang kebidan kebidanan an mengi mengikut kutii Ped Pedoman oman Teknis Teknis B Bang angunan unan Rumah Rumah Sakit Sakit;; Ruang Kebidanan yang disusun oleh Kementerian Kesehatan RI.
4.6.4 Alur kegiatan. kegiatan. Alur Kegiatan Pada Ruang Kebidanan dan Penyakit Kandungan ditunjukk ditunjukkan an pada bagan alir berikut :
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
22
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D Pasien & Pengantar Pasien
Dokter, Bidan, dan Perawat
Ruangan di Ruang Kebidanan
Ruangan di Luar Ruang Kebidanan
R. Ganti + Loker
R. Administrasi + Pendaftaran
R. Dokter Bidan & Perawat
R. Pemeriksaan
R. Scrub Up
R. Tunggu
R. Kala I / Observasi
R. Bersih
R. (R. Kala II, III VK)
R. Kotor
Ruangan Operasi (OK)
Melahirkan Bermasalah
R. Pemulihan Pasca Operasi
R. Bayi Bermasalah
R. Transisi Bayi
R. Kala IV (R. Pemulihan)
R. Rawat Inap Kebidanan dan Penyakit Kandungan
R. Administrasi
Pasien + Bayi Pulang
Gambar Gamb ar 4.6.4 4.6.4 – Alur Kegiatan Pada Instalasi Kebidanan dan Penyakit P enyakit Kandungan.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
23
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
4.7
Ruang Ruan g Ti Tindaka ndakan n Beda Bedah h 4.7.1
Program Fungsi
Ruang tindakan bedah, adalah suatu unit di Rumah Sakit yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan tindakan pembedahan secara elektif maupun akut, yang membutuhkan kondisi steril dan kondisi khusus lainnya tetapi persyaratan filtrasi dibawah persyaratan teknis Ruang Operasi. Pelayanan bedah pada Rumah Sakit kelas D meliputi : 1)
Bed Bedah ah minor minor (antar (antara a lain lain : bed bedah ah insisi insisi abse abses, s, ekstir ekstirpas pasi, i, tu tumor mor ke kecil cil jina jinak k pada kuli kulit, t, eks ekstra traksi ksi kuku / benda asing, sirkumsisi).
2)
Pelayanan tindakan bedah.
4.7.2 1)
2)
Program Ruang
Kebu Kebutu tuha han n ru ruan ang g pe pela lay yan anan an beda bedah, h, meli melipu puti ti : (a (a))
Ruan Ruanga gan n Ad Admi mini nist stra rasi si dan dan Pen Penda daft ftar aran an
(b (b))
Ruan Ruanga gan n tun tungg ggu u pen penga gant ntar ar pasi pasien en
(c (c))
Ruan Ruanga gan n Tr Tran ansf sfer er,, Tu Tung nggu gu pa pasi sien en
(d) (d)
Ru Ruan anga gan n Pe Pers rsia iapa pan n dan dan Indu Induks ksii
(e (e))
Ruan Ruanga gan n cu cuci ci ta tang ngan an ( sc scru rub b up up))
(f)
Ruangan Ti Tindakan Be Bedah
(g)
Ruangan P Pe emul mulihan
(h (h))
Gu Guda dang ng Ster Steril il (Li (Line nen n Steri Steril, l, Fa Farma rmasi si dan dan Al Alat at Kes Keseh ehata atan) n)
(i) (i)
Ruan Ruanga gan n Ut Util ilit ita as Koto Kotorr (Spo (Spoel elho hoek ek))
(j)
Ruang Sterilisasi
(k)
Ru Ruan anga gan nG Ga ant ntii P Pak akai aian an// Lok Loker er
(l)
Ruangan Petugas
(m)
KM/W C
Keb Kebutu utuhan han ruan ruang, g, fungsi fungsi,, luas luas ruanga ruangan, n, dan dan kebutu kebutuhan han fasilit fasilitas, as, d ditu itunju njukkan kkan pad pada a tabel tabel 4.7 4.7 pada lampiran.
4.7.3 1)
Persyaratan Khusus
Let Letak ak ruang ruang opera operasi si rumah rumah s saki akitt ber berdeka dekatan tan d denga engan n ruang ruang gawat gawat daru darurat, rat, ruang ruang kebidan kebidanan an dan ruang HCU.
2)
Per Perlet letakan akan ruangan ruangan-rua -ruangan ngan haru harus s meng mengikut ikutii hir hirarki arki zoni zoning ng berdas berdasarka arkan n steril sterilita itas s ruan ruangan gan..
3)
Ja Jala lan n masuk masuk bara barang ng-ba -bara rang ng ster steril il haru harus s terpi terpisah sah dar darii jalan jalan kelu keluar ar ba baran rangg-bar barang ang kotor. kotor.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
24
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D 4)
Se Setia tiap p 2 ruang ruangan an tinda tindakan kan bed bedah ah ha haru rus s dil dilay ayani ani ole oleh h set setid idakn aknya ya 1 rruan uang g scrub up. up. Pada ruangan scrub up harus ada kaca tembus tembus pandang pandang di dinding dinding ruang operasi operasi untuk melihat melihat kondisi kesiapan pasien.
5)
Har Harus us di disedi sediakan akan pin pintu tu ke luar luar tersen tersendiri diri untuk untuk jenazah jenazah dan b bahan ahan kotor kotor yan yang g tidak tidak te terli rlihat hat o oleh leh pasien dan pengunjung.
6)
Pe Perte rtemua muan n din dindi ding ng denga dengan n la lanta ntai, i, di dind nding ing den dengan gan di dind ndin ing g har harus us mel melen engku gkung ng agar agar mudah mudah dibersihkan dan tidak menjadi tempat sarang abu dan kotoran.
7)
Lan Lantai tai harus harus kuat kuat d dan an rrata ata ata atau u ditut ditutup up denga dengan n vinyl vinyl den dengan gan per persya syarata ratan n an anti ti stat statik, ik, ant antii g gores ores dan anti bakteri.
8)
Te Teka kana nan n ud udar ara a ya yang ng po posi siti tiff di di d dal alam am ru ruan anga gan n be beda dah, h, de deng ngan an de demi miki kian an ak akan an me menc nceg egah ah terjadinya infeksi ‘airborne’ ‘airborne’ .
4.7.4
Alur kegiatan.
Alur Kegiatan Pada Ruang Tindakan Bedah ditunjukkan pada bagan alir berikut :
Gambar 4.7.4 4.7.4 – Alur Kegiatan Kegiatan Pada Ruang Tindakan Bedah.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
25
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
Ruang Rua ng Ope Operas rasi. i.
4.8
4.8.1
Program Fungsi
Ruang Rua ng operasi operasi,, adalah adalah suatu suatu unit unit khusus khusus di Rum Rumah ah Sakit Sakit yang yang ber berfung fungsi si sebaga sebagaii tempat tempat un untuk tuk melakukan tindakan pembedahan secara elektif maupun akut, yang membutuhkan kondisi steril dan kondisii khusus kondis khusus lainnya. lainnya. Pelayanan Pelayanan bedah pada Rumah Sakit kelas D meliputi meliputi : Bedah mayor. Ruang Operasi Operasi mempunyai mempunyai implikasi implikasi yang besar besar terhadap persyarata persyaratan n teknis Bangunan Bangunan dan Prasarana (Utilitas) Rumah Sakit, penyediaan dokter spesialis bedah, dan ketersediaan ICU di Rumah Sakit.
4.8.2 1)
2)
Program Ruang
Kebu Kebutu tuha han n ru ruan ang g pe pela lay yan anan an beda bedah, h, meli melipu puti ti : (a (a))
Ruan Ruanga gan n Ad Admi mini nist stra rasi si dan dan Pen Penda daft ftar aran an
(b (b))
Ruan Ruanga gan n tun tungg ggu u pen penga gant ntar ar pasi pasien en
(c (c))
Ruan Ruanga gan n Tr Tran ansf sfer er,, Tu Tung nggu gu pa pasi sien en
(d) (d)
Ru Ruan anga gan n Pers Persia iapa pan n dan dan In Indu duks ksii
(e (e))
Ruan Ruanga gan n cu cuci ci ta tang ngan an ( sc scru rub b up up))
(f)
Ruangan Operasi
(g)
Ruangan P Pe emul mulihan
(h (h))
Gu Guda dang ng Ster Steril il (Li (Line nen n Steri Steril, l, Fa Farma rmasi si dan dan Al Alat at Kes Keseh ehata atan) n)
(i) (i)
Ruan Ruanga gan n Ut Util ilit ita as Koto Kotorr (Spo (Spoel elho hoek ek))
(j)
Ruang Sterilisasi
(k)
Ru Ruan anga gan nG Ga ant ntii P Pak akai aian an// Lok Loker er
(l)
Ruangan Petugas
(m)
KM/W C
Keb Kebutu utuhan han ruan ruang, g, fungsi fungsi,, luas luas ruanga ruangan, n, dan dan kebutu kebutuhan han fasilit fasilitas, as, d ditu itunju njukkan kkan pad pada a tabel tabel 4.8 4.8 pada lampiran.
4.8. 4.8.3 3 1)
Per ersy syar ara atan tan Khu Khus sus
Let Letak ak ruang ruang opera operasi si rumah rumah s saki akitt ber berdeka dekatan tan d denga engan n ruang ruang gawat gawat daru darurat, rat, ruang ruang kebida kebidanan nan dan dan ruang ICU.
2)
Per Perlet letakan akan ruangan ruangan-rua -ruangan ngan haru harus s meng mengikut ikutii hir hirarki arki zoni zoning ng berdas berdasarka arkan n steril sterilita itas s ruan ruangan gan..
3)
Ja Jala lan n masuk masuk bara barang ng-ba -bara rang ng ster steril il haru harus s terpi terpisah sah dar darii jalan jalan kelu keluar ar ba baran rangg-bar barang ang kotor. kotor.
4)
(S (Set etia iap p 2 kamar kamar// rua ruang ngan an op oper eras asii h haru arus s d dil ilay ayan anii ole oleh h set setid idakn aknya ya 1 rrua uang ng scrub up. up. Pada ruangan scrub up harus ada kaca tembus tembus pandang pandang di dinding dinding ruang operasi operasi untuk melihat melihat kondisi kesiapan pasien.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
26
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D 5)
Jum Jumlah lah bed d dii ruanga ruangan n persi persiapan apan operasi operasi mini minimal mal sama sama d deng engan an jumla jumlah h ru ruanga angan n operas operasi. i.
6)
Jum Jumlah lah bed di di ruanga ruangan n pemuli pemulihan han paska paska opersi opersi mini minimal mal satu satu setenga setengah h kali kali ju jumlah mlah rua ruangan ngan operasi.
7)
Har Harus us di disedi sediakan akan pin pintu tu ke luar luar tersen tersendiri diri untuk untuk jenazah jenazah dan b bahan ahan kotor kotor yan yang g tidak tidak te terli rlihat hat o oleh leh pasien dan pengunjung.
8)
Pe Perte rtemua muan n din dindi ding ng denga dengan n la lanta ntai, i, di dind nding ing den dengan gan di dind ndin ing g har harus us mel melen engku gkung ng agar agar mudah mudah dibersihkan dan tidak menjadi tempat sarang abu dan kotoran.
9)
Lan Lantai tai harus harus kuat kuat d dan an rrata ata ata atau u ditut ditutup up denga dengan n vinyl vinyl den dengan gan per persya syarata ratan n an anti ti stat statik, ik, ant antii g gores ores dan anti bakteri.
10 10))
Te Teka kana nan n ud udar ara a ya yang ng p pos osit itif if d dii dala dalam m ru ruan anga gan n beda bedah, h, den denga gan n demi demiki kian an aka akan n menc menceg egah ah terjadinya infeksi ‘airborne’ ‘airborne’ .
11)
Persya Persyarata ratan n Tekni Teknis s Bangunan Bangunan Ruang Ruang Operasi Operasi mengiku mengikuti ti “Pedoman “Pedoman Tekni Teknis s Bangu Bangunan nan Rumah Rumah Sakit, Ruang Operasi” yang disusun oleh Kementerian Kesehatan RI.
4.8.4
Alu lurr kegiat iatan.
Alur Kegiatan Pada Ruang Operasi ditunjukkan pada bagan alir berikut :
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
27
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
Perawat
Dokter
Loker
R. Dokter
Scrub Station
R. Kotor
Gudang Steril
Ruang Sterilisasi
R. Operasi
R. Resusitasi Neonatus
R. Pemulihan (POCU)
R. Persiapan
R. Rawat Bayi Bermasalah
IRNA Kebidanan dan Penyakit Kandungan
R. Pendaftaran
R. Tunggu Pengantar
R. Induksi
R. ICU
Pasien & Pengantar Pasien
Gambarr 4.8.4 Gamba 4.8.4 – Alur Kegiatan Kegiatan Pada Ruang Ruang Operasi. Operasi.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
28
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
4.9
Ruang Rua ng Far Farmas masii (;Ph (;Phar armac macy) y) 4.9.1
Program Fungsi
Unit Farmasi di RS Kelas Kelas D direncanakan direncanakan mampu untuk melakukan melakukan pelay pelayanan anan : 1)
Me Mela laku kukan kan per peren encan canaa aan, n, penga pengada daan an dan dan penyi penyimpa mpana nan n oba obat, t, alat alat ke kese seha hatan tan,, rea reage gens nsia ia,, sesua sesuaii formularium RS.
2)
Me Mela laku kukan kan ke kegi giat atan an pr prod oduks uksi/ i/ pera peraci cikan kan obat obat lu luar ar da dan n obat obat oral oral sesu sesuai ai pe permi rmint ntaa aan n do dokte kterr baik baik untuk pasien rawat inap maupun pasien rawat jalan
3)
Pe Pend ndiist stri ribu busi sian an oba obatt da dan n alat alat ke kese seha hata tan. n.
4)
Me Membe mberi rikan kan pel pelay ayana anan n inform informas asii ob obat at da dan n melay melayani ani k kon onsu sult ltas asii oba obat. t.
5)
Mampu mendukung kegiatan pelayanan unit kesehatan lainnya selama 24 jam.
4.9.2 1)
2)
Program Ruang
Kebu Kebutu tuha han n ru ruan ang g pe pela lay yan anan an fa farm rmas asi, i, meli melipu puti ti : (a) (a)
Ru Ruan anga gan n Prod Produk uksi si non non ster steriil (P (Per era aci cika kan n Obat Obat))
(b (b))
Ru Ruan anga gan n Penyi Penyimpa mpana nan n (Bah (Bahan an Ba Baku ku Oba Obat, t, Obat Obat Jadi, Jadi, Obat Obat Kh Khus usus us da dan n Alat Alat Kes Keseh ehat atan) an)
(c)
Rua Ruangan ngan Distrib Distribusi usi Obat (Apotik (Apotik Rawat Rawat Jala Jalan n dan Sate Sateli litt Raw Rawat at Inap) Inap)
(d)
Ruanga ngan Info forrmas masi O Ob bat d da an Arsip
(e (e))
Ruan Ruanga gan n Pe Petu tuga gas s di dile leng ngka kapi pi K Kam amar ar Man Mandi di/WC /WC
(f)
Ruanga ngan Ad Admi min nist strrasi dan Kan Kanto tor r
(g)
Ruangan Tunggu
Keb Kebutu utuhan han ruan ruang, g, fungsi fungsi,, luas luas ruanga ruangan, n, dan dan kebutu kebutuhan han fasilit fasilitas, as, ditunju ditunjukkan kkan pada pada tabel tabel 4.9 4.9 pada lampiran.
4.9. 4.9.3 3 1)
Pers Persy yara rata tan n Khus Khusus us
Lokas Lokasii ruang ruang far farmas masii un untu tuk k rumah rumah sak sakit it k kel elas as D d dii area area pub publi lik, k, karen karena a tida tidak k melaku melakukan kan pro produ duksi ksi steril (aseptic dispensing).
2)
Har Harus us d dised isediaka iakan n pe penang nangana anan n mengen mengenai ai pengel pengelolaa olaan n limbah limbah khusus khusus sitot sitotoks oksis is dan dan ob obat at berbahaya untuk menjamin keamanan petugas, pasien dan pengunjung.
3)
Har Harus us di disedi sediakan akan tempat tempat penyi penyimpan mpanan an untuk untuk obatobat-obat obatan an khusu khusus s sep sepert ertii oba obatt yan yang g ter termola molabil bil,, narkotika narkoti ka dan obat psikotropika psikotropika serta obat/ bahan berbahaya.
4)
Gud Gudang ang penyimpa penyimpanan nan tabung tabung gas medik medik (Oksige (Oksigen n dan dan N Nitr itrogen ogen)) Rumah Rumah Sakit Sakit d dile iletakk takkan an pad pada a gudang gud ang terse tersendi ndiri ri yan yang g ama aman n (di luar luar ruan ruang g farmasi farmasi). ).
5)
Ters Tersedi edia a ruang ruang k khus husus us yang yang memadai memadai dan a aman man untu untuk k menyi menyimpan mpan doku dokumen men d dan an a arsi rsip p resep. resep.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
29
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D 6)
Rua Ruang ng Farma Farmasi si harus harus meng mengiku ikuti ti Permen Permenkes kes No. No.58 58 Tahun Tahun 2014 2014 dan Pedoman Pedoman Teknis Teknis Bangunan Rumah Sakit, Ruang Farmasi yang diterbitkan Dit. Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, DitJen. BUK.
4.9.4
Alu lurr kegiatan tan.
RUANGAN TUNGGU PASIEN
RUANGAN PEMBUATAN PUYER DAN KAPSUL
RUANGAN PENERIMAAN RESEP
PENGKAJIAN RESEP (Administrasi, Farmasetik, Farmasi Klinik)
Pengecekan Penerimaan Barang
RUANGAN ENTRY DATA
RUANGAN PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI
RUANGAN PENERIMAAN
RUANGAN PERACIKAN
Telaah Obat dan Identitas Pasien
RUANGAN PENYERAHAN OBAT
RUANGAN KONSELING
Alur Kegiatan Pelayanan Kefarmasian di Ruang Rawat Jalan
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
30
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D PENERIMAAN RESEP
Dilakukan kegiatan pengkajian resep (Administrasi, Farmasetik, Farmasi Klinik)
RUANG ENTRY DATA
PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI
RUANG PENERIMAAN OBAT & ALKES
RUANGAN PERACIKAN
Dilakukan pengecekan: Nama Pasien dan No.RM Nama dan Kekuatan Obat/ Alkes Jumlah Obat/Alkes Aturan Pakai Obat
Dilakukan pengecekan nama obat/ alkes, kekuatan, jumlah, dan tanggal kadaluarsa
PENYERAHAN OBAT
Alur Kegiatan Pelayanan Kefarmasian Sen Sentralisasi tralisasi
Alur Kegiatan Pelayanan Kefarmasian di Ruang Raw Rawat at Inap Sistem Desentralisasi
Gamba Gam barr 4.9.4 4.9.4 – Alur Alur Kegia Kegiatan tan Pada Pada Ruan Ruang g Farmas Farmasi. i.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
31
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
4.10 Rua Ruang ng Rad Radiol iologi ogi.. Ruang Radiologi adalah ruangan yang dapat digunakan sebagai penunjang diagnostik, pemberian terapi, dan pengobatan berbasis kedokteran nuklir. Ruang radiologi di Rumah Sakit Kelas D dibatasi pada fasilitas untuk pelayanan radiodiagnostik.
4.10 4.10.1 .1 Pr Prog ogra ram m Fun Fungs gsii Ruang Radiologi Radiologi melakukan pelayanan pelayanan sesuai kebutuh kebutuhan an dan permintaan dari unit-unit kesehatan kesehatan lain di RSU tersebut tersebut atau dapat pula pula melayani melayani permintaan permintaan dari luar. luar. Pelayanan Pelay anan diagnostik diagnostik pada Rumah Rumah Sakit Kelas D adalah memberikan memberikan pel pelayanan ayanan : 1)
Radi Radiod odia iagn gnos osti tik k (non (non inv invas asif if,, non non ko kont ntra ras) s)
2)
Peme Pemerik riksaa saan n USG USG un untuk tuk k kela elaina inan-ke n-kelai lainan nan abdomin abdominal, al, kebidana kebidanan n dan dan penya penyakit kit kand kandunga ungan. n.
3)
Mamp Mampu u mendu mendukun kung g kegiat kegiatan an unit unit lai lainny nnya a selama selama 24 jam jam se sehar harii dan dan 7 h hari ari d dala alam m semingg seminggu. u.
4.10 4.10.2 .2 Pr Prog ogra ram m Ru Ruan ang g 1)
Kebu Kebutu tuha han n ru ruan ang g pel pelay ayan anan an ra radi diol olog ogi, i, meli melipu puti ti : (a (a))
Ruan Ruanga gan n Tu Tung nggu gu Pas Pasie ien n dan dan Pen Penga gant ntar ar Pas Pasie ien n
(b)
Ruangan Ruangan Adminis Administra trasi si (Pendaf (Pendaftara taran, n, pembaya pembayaran ran dan pengamb pengambila ilan nh hasi asil). l).
(c (c))
Ruang Ruangan an Pemer Pemerik iksa saan an (G (Gen ener eral al XX-ray ray,, US USG), G), dil dileng engkap kapii rua ruanga ngan n operat operator or dan ruan ruanga gan n ganti untuk pemeriksaan pemeriksaan general general X-ray.
2)
(d) (d)
Ka Kama marr Gel Gelap at atau au Are Area a mel melet etak akka kan n DR DR
(e)
Ruangan P Pe etugas
(f)
Ruanga ngan P Pen eny yimpa mpana nan nB Ber erka kas s
Kebutuh Kebutuhan an ruan ruang, g, fungsi, fungsi, luas luas ruanga ruangan, n, dan dan kebu kebutuh tuhan an fasilit fasilitas, as, dit ditunj unjukka ukkan n pada pada tabel tabel 4.8 4.8 pada lampiran.
4.10.3 4.1 0.3 Persy Persyara aratan tan Khusus Khusus 1)
Lo Loka kasi si ru ruan ang g rad radio iolo logi gi muda mudah h dic dicap apai ai,, ber berde deka kata tan n den denga gan n ru ruan ang g ga gaw wat da daru rura rat, t, da dan n ru ruan ang g rawat jalan.
2)
Sirku Sirkula lasi si bagi bagi pasi pasien en da dan n pengan penganta tarr pasien pasien di disa sara ranka nkan n terpi terpisa sah h den denga gan n sirkul sirkulas asii sta staf. f.
3)
Dindi Dinding/ ng/pi pint ntu u meng mengik ikut utii keten ketentua tuan n dan dan perat peratur uran an yan yang g be berla rlaku ku ten tenta tang ng pe persy rsyar arat atan an k khu husu sus s sistem siste m proteksi proteksi radiasi. radiasi.
4)
Apab Apabil ila a ad ada a ka kama marr ge gela lap, p, maka maka di dile leng ngka kapi pi exha exhaus uste ter. r.
5)
Ters Tersed ediia peng pengel elol olaa aan n limb limbah ah ra radi diol olog ogii kh khus usu us.
6)
Spe Spesifi sifikasi kasi teknis teknis ruanga ruangan n pemerik pemeriksaa saan n general general X-ray X-ray baik baik bangun bangunan an maupun maupun u util tilita itasny snya a harus harus menyesuaikan peralatan X-ray yang dipakai.
7)
Rua Ruanga ngan n pemer pemeriksa iksaan an general general X-ray X-ray h harus arus mendapa mendapatkan tkan izin izin dari Bappete Bappeten. n.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
32
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
4.10 4.10.4 .4 Alur kegi kegiat atan an..
Gambar Gamb ar 4.10.4 4.10.4 – Alur Alur Kegiat Kegiatan an Pada Pada Ruang Ruang Radiol Radiologi ogi..
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
33
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
4.11 Ruan Ruang g Steri Sterilisas lisasii Ruang Sterilisasi Sterilisasi mempunyai mempunyai fungsi menerima menerima/mendeko /mendekontamin ntaminasi, asi, pengemas pengemasan/pro an/produksi, duksi, steri sterilisasi lisasi,, penyimpa peny impanan nan serta serta pend pendist istrib ribusi usian an iinst nstrume rumen n medis medis dan pers persedi ediaan aan yang yang te telah lah dis disteri terilka lkan n un untuk tuk kepenti kepe ntinga ngan n perawatan perawatan dan pengo pengobata batan n pasien pasien di Rumah Rumah Sakit. Sakit. Rua Ruang ng Sterili Sterilisasi sasi pad pada a RSU Kelas Kelas D dapat dilakukan pada masing-masing ruang yang memerlukan banyak barang steril (Desentralisasi) atau dapat dilakukan secara secara terpusat (Sentralisasi/CS (Sentralisasi/CSSD) SD) dengan mempertimbangka mempertimbangkan n efektif dan efesiensi pelayanan rumah sakit.
4.11 4.11.1 .1 Pr Prog ogra ram m Fun Fungs gsii Kegiatan dalam Ruang Sterilisasi Sterilisasi adalah sebagai berikut: 1)
Pener nerimaa maan/dekon kontamin minasi, Proses penerimaan barang kotor/linen bersih/sediaan farmasi meliputi kegiatan mensortir, menghitung dan mencatat volume serta jenis bahan, barang dan instrumen yang diserahkan oleh unit/ruang di rumah sakit. (a (a))
In Inst stru rume men n ko koto tor/ r/in infe feks ksiu ius s ya yang ng tel telah ah dite diteri rima ma sela selanj njut utny nya a aka akan n did didek ekon onta tami mina nasi si.. Dekontaminasi merupakan proses mengurangi jumlah pencemar mikroorgsanisme atau substansi lain yang berbahaya baik secara fisik atau kimia sehingga aman untuk penanganan lebih lanjut. Proses dekontaminasi meliputi proses perendaman, pencucian dan pengeri pengeringan ngan..
(b)
Penerima Penerimaan an linen linen bers bersih ih dari lau laundry ndry dan sediaa sediaan n perbe perbekal kalan an dar darii farma farmasi si diteri diterima ma pada pada akses yang berbeda dengan instrumen medis infeksius.
2)
Pengemasan/produksi
3)
Sterilisasi
4)
Pe Peny nyimp impan anan an dan dan pendi pendist strib ribus usia ian n instr instrume umen n medis medis da dan n perse persedi diaan aan yang yang tela telah h diste disteri rilka lkan. n.
4.11 4.11.2 .2 Pr Prog ogra ram m Ru Ruan ang g 1)
Kebu Kebutu tuha han n ru ruan ang g pela pelay yan anan an ste steri rili lisa sasi si,, meli melipu puti ti : (a (a))
Ru Ruang angan an Admi Admini nistr stras asi, i, Pene Peneri rimaa maan n dan dan Penca Pencata tata tan. n.
(b (b))
Ru Ruang angan an Dekon Dekonta tamin minas asii Instr Instrume umen n Me Medi dis sd dan an Troli Troli..
(c (c))
Ruang Ruangan an Penge Pengemas masan an/P /Prod roduks uksii Al Alat at,, Li Line nen, n, Sedia Sediaan an Fa Farma rmasi si
(d)
Ruanga ngan Ste terrilisa sasi si
(e (e))
Guda Gudang ng/R /Rua uang ngan an Peny Penyim impa pana nan n Ster Steril il
(f) (f)
Ru Ruan anga gan nD Diist stri ribu busi si ba baha han n ste steri rill
(g)
Ruanga ngan Ga Gan nti Pet Petugas/ Loke Loker r
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
34
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D 2)
Keb Kebutu utuhan han ruang ruang,, fungsi fungsi,, lua luas s rua ruangan ngan,, dan kebutuh kebutuhan an fasil fasilita itas, s, di ditun tunjukk jukkan an p pada ada tabel tabel 4.11 pada lampiran.
4.11.3 4.1 1.3 Persy Persyara aratan tan Khusus Khusus 1)
Lokas Lokasii Ruan Ruang g Ste Steril rilis isas asii Terpu Terpusa satt memil memilik ikii akes akesib ibil iltas tas pe penca ncapai paian an terpi terpisa sah h dar darii s sir irkul kulas asii p pasi asien en menuj men uju u ke/da ke/dari ri Ruan Ruang g Opera Operasi si / Ruan Ruang g Tin Tinda dakan kan Bed Bedah, ah, ICU ICU / HCU, HCU, Ruan Ruang g Gawat Gawat Dar Darura urat, t, Laboratorium Labora torium dan dan Laundry. Laundry.
2)
Are Area a barang barang kotor kotor dan dan bar barang ang bersih bersih dipisah dipisahkan kan (akse (akses s masuk masuk b bara arang ng kotor kotor den dengan gan bara barang ng bersih/steril harus tidak boleh terjadi sirkulasi silang)
3)
Lan Lantai tai tidak tidak licin licin,, mu mudah dah dibers dibersihk ihkan an d dan an tida tidak k mudah mudah menye menyerap rap kotoran kotoran atau debu debu..
4)
Di Dind ndin ing g meng menggu guna naka kan n baha bahan n yang yang ttid idak ak ber berpo pori ri..
5)
Sir Sirkula kulasi si udara/v udara/venti entilas lasii pada pada Ruang Ruang Ster Sterili ilisas sasii dibuat dibuat sed sedemi emikian kian rup rupa a agar tid tidak ak ter terjad jadii kontaminasi konta minasi dari dari ruangan dekontami dekontaminasi nasi ke ruangan disebelahnya disebelahnya terutama terutama ruangan ruangan sterilis sterilisasi asi dan penyimp penyimpanan anan barang barang steril. steril.
6)
Ke Keten tentua tuan n mengen mengenai ai peren perencan canaa aan, n, pemas pemasan anga gan, n, dan dan pemeli pemeliha haraa raan n sistem sistem in inst stal alas asii tat tata a uda udara ra pada pada Ru Ruang ang St Ster eril ilis isas asii mengi mengikut kutii “Pedoma “Pedoman n Teknis Teknis Prasarana Prasarana Rumah Sakit, Instal Instalasi asi Sistem Tata Udara” dan ”Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Ruang Sterilisasi Pusat” yang disusun disusun oleh Direktorat Direktorat Jenderal Jenderal Bina Bina Upaya Kesehat Kesehatan, an, Kemkes RI.
7)
Pad Pada a area area pembil pembilasa asan n dis disara arankan nkan untuk untuk mengg mengguna unakan kan sink sink pada pada meja bil bilas as kedap kedap air denga dengan n ketinggian keting gian 0.80 – 1,00 m dari permukaan permukaan lantai, lantai, dan apabila apabila terdapa terdapatt stop kontak dan sa saklar, klar, maka harus menggunakan jenis yang tahan percikan air dan dipasang pada ketinggian minimal 1.40 m dari permukaan lantai.
4.11 4.11.4 .4 Alur kegi kegiat atan an.. Alur kegiatan pada Ruang Sterilisasi adalah sebagai berikut:
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
35
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D Instrumen dan Linen Bekas Pakai
Barang/ Linen/ Bahan Perbekalan Baru Masuk
Penerimaan dan Pencatatan
Penerimaan dan Pencatatan Barang Baru
Sortir (Pencatatan Volume dan Jenis Barang)
Pengemasan dan Pelabelan
Perendaman STERILISASI Pencucian
Pengeringan Kontrol Indikator
Sortir (Layak disterilkan atau tidak)
Tidak
Ya Ya
Tidak
Kembali ke Unit Pengiriman Instrumen/ Linen
Gudang Steril
Distribusi Barang Keluar
Barang/ Linen/ Bahan Steril Keluar
Alur Kegiatan Pada Ruang Sterilisasi.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
36
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
4.12 4.12 Ruan Ruang g Labo Labora rato toriu rium m Kl Klin inik ik.. 4.12 4.12.1 .1 Pr Prog ogra ram m Fun Fungs gsii 1)
Ru Ruang ang Labor Laborat ator oriu ium m Kl Klin inik ik RS RSU U Kel Kelas as D di dire renc ncana anakan kan memil memilik ikii krite kriteri ria a pela pelaya yana nan n patol patolog ogii klinik dan pelayanan hematologi.
2)
Pe Peme meri riks ksaa aan n Pato Patolo logi gi Kl Klin inik ik pada pada Rum umah ah Sa Saki kitt Kela Kelas s D meli melipu puti ti peme pemeri riks ksaa aan n ru ruti tin n untu untuk k sediaan sediaa n urin, urin, cairan cairan otak, otak, transud transudat/eksu at/eksudat, dat, hemato hematologi logi klinik klinik ter terbatas, batas, imunol imunologi ogi klini klinik k konvensional, dan mikrobiologi klinik sediaan langsung terbatas.
3)
Peme Pemeri riks ksaa aan n Di Diag agno nost stik ik Pato Patolo logi gi pada pada Ru Ruma mah h Saki Sakitt Kela Kelas s D meli melipu puti ti pe peme meri riks ksaa aan n histopatologi makroskopis, sitopatologi dan sitologi terbatas.
4.12 4.12.2 .2 Pr Prog ogra ram m Ru Ruan ang g 1)
2)
Kebu Kebutu tuha han n ru ruan ang g pela pelay yan anan an lab labor orat ator oriu ium, m, mel melip iput utii : (a)
Ruanga ngan A Ad dmin minist strrasi
(b)
Ruangan Tunggu
(c) (c)
Ruan Ruanga gan n Pe Peng ngam ambi bila lan n Spes Spesiimen men
(d (d))
La Labo borat rator oriu ium m Klini Klinik k (Pato (Patolog logii Klini Klinik, k, Ki Kimia mia Klin Klinik, ik, Hema Hemato tolo logi gi dan Urin Urinali alisi sis) s)
(e (e))
Guda Gudang ng Rea Reage gens nsia ia dan dan bah bahan an hab habis is pa paka kaii
(f)
Ruangan Cuci
(g)
Bank Darah
(h (h))
Toi Toile lett Pa Pasi sien en (dapa (dapatt di lu luar ar un unit it/r /rua uang ng la labo borat rator orium ium))
Kebutuh Kebutuhan an ruang ruang,, fungs fungsi, i, lluas uas ruan ruangan gan,, dan dan kebut kebutuhan uhan fasi fasilit litas, as, ditunju ditunjukkan kkan pad pada a tabel tabel 4.12 pada lampiran.
4.12.3 4.1 2.3 Persy Persyara aratan tan Khusus Khusus 1)
Dindi Dinding ng di dila lapi pisi si ol oleh eh ba baha han n yang yang mudah mudah di dibe bersi rsihka hkan n dan taha tahan n ai airr setin setinggi ggi 1,5 1,5 m d dar arii lan lantai tai..
2)
Lanta Lantaii dan dan meja meja kerja kerja lab labor orat atori orium um dila dilapi pisi si baha bahan n yang yang tahan tahan a air ir,, tahan tahan ter terhad hadap ap baha bahan n kimia kimia dan getaran serta tidak mudah retak.
3)
Pa Pada da ti tiap ap-ti -tiang ang ru ruang angan an pemer pemerik iksa saan an sp spesi esimen men di dilen lengka gkapi pi bak bak cuc cucii (sink) (sink) un untu tuk k cuc cucii tan tanga gan n dan tempat cuci alat.
4)
Ket Ketentu entuan an meng mengena enaii perenca perencanaa naan, n, pemasan pemasangan gan,, d dan an peme pemeli lihara haraan an sistem sistem ins instal talasi asi tata uda udara ra pada pada la labo bora rator toriu ium m mengi mengikut kutii “Ped “Pedoma oman n Tekni Teknis s Prasar Prasarana ana Rumah Rumah Sakit, Sakit, Inst Instala alasi si Sis Sistem tem Tata Udara” yang disusun disusun oleh Direktorat Direktorat Jenderal Jenderal Bina Upaya Upaya Kesehat Kesehatan, an, Kemkes RI
5)
Se Sebel belum um limba limbah h cair cair dial dialirk irkan an ke in inst stal alas asii pengo pengola lahan han limb limbah ah,, harus harus d dia iali lirka rkan n ke bak bak prepretreatment terlebih dahulu.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
37
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
4.12 4.12.4 .4 Alur kegi kegiat atan an.. Alur kegiatan pada Instalasi laboratorium adalah sebagai berikut :
Pasien Rawat Inap
Pasien dan/ Pengantar Pasien
Loket Pendaftaran
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Pasien Umum
Lengkapi Berkas Loket Pembayaran
Tim Pengendali
Pengambilan Sampel/ Pemeriksaan
Nota Persetujuan
Ruang Tunggu
Hasil
Alur Kegiatan Pada Laboratorium.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
38
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
4.13 Rua Ruang ng Reh Rehabi abilita litasi si Med Medik. ik. Pelayanan Rehabilitasi Medik bertujuan memberikan tingkat pengembalian fungsi tubuh semaksimal mungkin kepada penderita sesudah kehilangan/berkurangnya fungsi dan kemampuan yang meliputi, upaya pencegahan/pe pencegahan/penanggula nanggulangan, ngan, pengembalian pengembalian fungsi dan mental pasien.
4.13 4.13.1 .1 Pr Prog ogra ram m Fun Fungs gsii
Lingkup Lin gkup pelayan pelayanan an Ruang Ruang Rehabi Rehabilit litasi asi Medik Medik pada pada RSU Kelas Kelas D menc mencakup akup pel pelaya ayanan nan fisiot fisioterap erapii yang terdiri dari pemeriksaan fisik lengkap, pengobatan fisik dan latihan fisik tanpa menggunakan Gym.
4.13 4.13.2 .2 Pr Prog ogra ram m Ru Ruan ang g 1)
2)
Ke Kebu butu tuha han n ruang ruang pe pelay layana anan n re reha habil bilit itas asii medik medik,, mel melip iputi uti : (a)
Ruangan Admi min nistrasi.
(b)
Ruangan T Tu unggu.
(c)
Ruang nga an Fis Fisiot ote erap rapi.
(d)
Toilet
Keb Kebutu utuhan han ruang ruang,, fungsi fungsi,, lua luas s rua ruangan ngan,, dan kebutuh kebutuhan an fasil fasilita itas, s, di ditun tunjukk jukkan an p pada ada tabel tabel 4.11 4.11 pada lampiran.
4.13.3 4.1 3.3 Persy Persyara aratan tan Khusus Khusus 1)
Lo Lokas kasii mu muda dah h dicap dicapai ai ole oleh h pasie pasien, n, d dis isara aranka nkan n leta letakny knya a dekat dekat de denga ngan n ru ruang ang rawat rawat jal jalan an dan ruang rua ng rawat rawat inap.
2)
Rua Ruanga ngan n fisioter fisioterapi api h haru arus s dapa dapatt diguna digunakan kan juga juga un untuk tuk kegia kegiatan tan penil penilaia aian/p n/pemer emeriksa iksaan an pa pasie sien, n, fisioterapi aktif dan/ pasif.
3)
Lan Lantai tai tidak tidak llici icin, n, mudah mudah dibersi dibersihkan hkan dan tid tidak ak mudah mudah meny menyerap erap kotoran kotoran atau debu debu..
4)
Di Dind ndin ing g meng menggu guna naka kan n baha bahan n yan yang g tida tidak k berp berpor ori. i.
5)
Di Disa sara rank nkan an meng menggu guna naka kan n sist sistem em ve vent ntil ilas asii udar udara a alam alami. i.
6)
Toi Toilet yan yang g di dise sedi diak akan an adal adalah ah to toiile lett khus khusus us (dis (disab abe el) l)..
4.13 4.13.4 .4 Alur kegi kegiat atan an..
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
39
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
Alur Kegiatan Pada Ruang Rehabilitasi Medik.4.13.4
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
40
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
4.14 Ruang Kantor dan Adminstrasi. 4.14 4.14.1 .1 Pr Prog ogra ram m Fun Fungs gsii Su Suat atu u bag bagia ian n dar darii Rumah Rumah Sa Saki kitt te tempa mpatt dil dilaks aksan anaka akanny nnya a keg kegia iata tan n manaj manajeme emen n dan dan admi admini nist stra rasi si Rumah Sakit. Sakit. Struktur Organi Organisasi sasi RSU Kelas Kelas D terdiri d dari ari : 1)
Kepa Kepala la Ruma Rumah h Saki Sakitt at atau au Di Dire rekt ktur ur Ru Ruma mah h Saki Sakitt
2)
Komite Medis
3)
Unsur Pelayanan Medis
4)
Unsur Ke Keperawatan
5)
Unsur Penunjang Medik
6)
Sa Satu tuan an Penga engaw wasan asan In Inte tern rnal al (S (SPI PI))
7)
Admin ministrasi Umu mum m da dan Ke Keu uangan gan
4.14 4.14.2 .2 Pr Prog ogra ram m Ru Ruan ang g 1)
2)
Kebu Kebutu tuha han n ru ruan ang g ka kant ntor or da dan n ad admi mini nist stra rasi si,, meli melipu puti ti : (a)
Ruanga ngan Kepal epala a/ Direkt rektu ur RS
(b (b))
Ruan Ruanga gan n Se Sekr kret etar aria iatt Di Dire rekt ktur ur da dan n Ruan Ruanga gan n Tung Tunggu gu
(c)
Ruanga ngan Ke Kerja rja Komit mite Me Medis
(d (d))
Ruan Ruanga gan nK Ker erja ja Unsu Unsurr Pe Pela lay yanan anan Medi Medis s
(e)
Ruanga ngan Kerja rja Unsur Kep Kepera raw watan
(f)
Ruanga ngan Kerja rja Unsur Pe Penunja jan ng M Me edik
(g (g))
Ruan Ruanga gan n Ke Kerj rja a Satu Satuan an Peng Pengaw awas asan an In Inte tern rnal al (S (SPI PI))
(h) (h)
Ru Ruan anga gan n Kerj Kerja a Ad Admi mini nist stra rasi si U Umu mum m da dan n Keua Keuang ngan an
(i)
Ruanga ngan Rapa patt da dan n Disku skusi
(j)
Ruangan Re Rekam Me Medik
(k)
Pantri
(l)
Toilet
Keb Kebutu utuhan han ruang ruang,, fungsi fungsi,, lua luas s rua ruangan ngan,, dan kebutuh kebutuhan an fasil fasilita itas, s, di ditun tunjukk jukkan an p pada ada tabel tabel 4.14 pada lampiran.
4.14.3 4.1 4.3 Persy Persyara aratan tan Khusus Khusus Persyaratan Persya ratan ruang kantor dan administras administrasii mengikuti mengikuti persyaratan persyaratan bangunan umum.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
41
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
4.15 Rua Ruang ng Jen Jenaz azah. ah. 4.15 4.15.1 .1 Pr Prog ogra ram m Fu Fung ngsi si Fu Fung ngsi si Ruang Ruang Jenaz Jenazah ah adal adalah ah sebag sebagai ai temp tempat at mele meleta takka kkan/ n/tr tran ansi sitt semen sementa tara ra dan dan pemul pemulas asar araan aan jenazah sebelum diambil keluarganya.
4.15 4.15.2 .2 Pr Prog ogra ram m Ru Ruan ang g 1)
2)
Kebut butuhan rua uan ng je jen nazah azah mel meliputi : (a)
Ruanga ngan A Ad dmin ministras rasi
(b (b))
Ruan Ruanga gan nT Tun ungg ggu u Kel Kelua uarg rga a Jen Jenaz azah ah
(c)
Ruanga ngan Jen Jenaz azah ah (mort mortu uary)
(d)
Ruanga ngan P Pe emul mulasaraan
(e (e))
Ru Ruang angan an Ganti Ganti Pakai Pakaian an APD APD (d (dil ilen engka gkapi pi den denga gan n ttoi oile let) t)
(f)
Ruanga ngan Peny enyimp mpa anan d da an Jemur mur Al Alat
Keb Kebutu utuhan han ruang ruang,, fungsi fungsi,, lua luas s rua ruangan ngan,, dan kebutuh kebutuhan an fasil fasilita itas, s, di ditun tunjukk jukkan an p pada ada tabel tabel 4.15 pada lampiran.
4.15.3 4.1 5.3 Persy Persyara aratan tan Khusus Khusus 1)
Le Leta tak k ru ruan ang g je jena naza zah h be bera rada da pad pada a area area ter tertu tutu tup p dan dan me memp mpun uny yai aks akses es yan ang g te terp rpis isah ah den denga gan n pengunjung pengun jung dari dari ruang gawat darurat, darurat, ruang kebidanan kebidanan dan penyakit penyakit kandung kandungan, an, ruang ruang raw rawat at inap, ruang ruang operasi, operasi, dan ruang HCU. HCU.
2)
Ruangan jenazah harus memiliki luasan yang cukup untuk sewaktu-waktu dilakukan kegiatan forensik.
3)
Persyaratan Persy aratan dinding dinding tidak porosif porosif,, lantai non porosif porosif d dan an kedap air.
4)
Aks Akses es mas masuk uk-ke -kelu luar ar je jena naza zah h mengg menggun unaka akan n daun daun pin pintu tu gand ganda/ a/ doubl double. e.
5)
Memi Memili liki ki sist sistem em pe pemb mbua uang ngan an li limb mbah ah kh khus usus us..
4.15 4.15.4 .4 Alur kegi kegiat atan an.. Alur kegiatan pada Ruang Jenazah adalah sebagai berikut :
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
42
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D JENAZAH DIANTAR DARI RUANG PERAWATAN
JENAZAH DITERIMA DAN DISIMPAN DI RUANG PENYIMPANAN JENAZAH
PROSES ADMINISTRASI ADMINIST RASI
PEMULASARAAN (MEMANDIKAN, MENGKAFANI/ EMBALMING)
JENAZAH DIBAWA PULANG
Gambar Gamb ar 4.13.4 4.13.4 Alur Kegiatan Pada Ruang Jenazah.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
43
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
4.16 Ru Ruan ang g Da Dapu purr Da Dan n Gi Gizi zi.. 4.16 4.16.1 .1 Pr Prog ogra ram m Fu Fung ngsi si Sistem Sis tem pelay pelayanan anan da dapur pur yang yang ditera diterapkan pkan di Rumah Rumah Sakit Sakit ada adalah lah sentra sentralis lisasi asi kecua kecuali li unt untuk uk pengol pen golahan ahan formu formula la bayi. bayi. Ruang Ruang Dapur Dapur dan Gizi Gizi mempuny mempunyai ai fun fungsi gsi un untuk tuk mengol mengolah, ah, menga mengatur tur makanan pasien setiap harinya, serta konsultasi gizi.
4.16 4.16.2 .2 Pr Prog ogra ram m Ru Ruan ang g 1)
Ke Kebu butu tuha han n ruan ruang g pe pellayan ayanan an giz gizi, i, mel meliiput puti : (a (a))
Ru Ruang angan an Admi Admini nist stra rasi si,, Pener Penerima imaan an dan dan Peng Penguj ujian ian Kua Kuant ntit itas as d dan an Ku Kual alit itas as Bah Bahan an Makanan
2)
(b (b))
Ruan Ruanga gan n Pe Peny nyim impa pana nan nb bah ahan an maka makana nan n bas basah ah
(c) (c)
Ruan Ruanga gan n Peny Penyiimpan mpana an ba bah han mak makan anan an ke keri ring ng
(d (d))
Ruan Ruanga gan nP Per ersi siap apan an,, Peng Pengol olah ahan an Maka Makana nan n
(e) (e)
Ru Ruan anga gan nP Pen eny yaj ajia ian n Mak Makan anan an
(f)
Ruangan Cuci
(g)
Ruangan Ruangan Penyimpa Penyimpanan nan Peralat Peralatan an Makan, Makan, Perala Peralatan tan Dap Dapur ur dan Troli Troli Giz Gizii
(h)
Janitor
(i)
Toilet
Keb Kebutu utuhan han ruang ruang,, fungsi fungsi,, lua luas s rua ruangan ngan,, dan kebutuh kebutuhan an fasil fasilita itas, s, di ditun tunjukk jukkan an p pada ada tabel tabel 4.16 pada lampiran.
4.16.3 4.1 6.3 Persy Persyara aratan tan Khusus Khusus 1)
Mud Mudah ah dicap dicapai, ai, dekat dekat dengan dengan Insta Instalas lasii Raw Rawat at IInap nap sehi sehingga ngga waktu waktu pend pendist istribu ribusia sian n mak makana anan n bisa merata untuk semua pasien.
2)
Let Letak ak dapur dapur diatu diaturr sedemik sedemikian ian rupa rupa sehi sehingga ngga kegaduha kegaduhan n (suara (suara)) dari dari dapur dapur ti tidak dak mengg menggang anggu gu ruangan disekitarnya.
3)
Tida Tidak k dek dekat at denga dengan n la laund undry ry,, te tempa mpatt p pemb embua uang ngan an sampa sampah h dan dan kamar kamar je jenaz nazah. ah.
4.16 4.16.4 .4 Alur kegi kegiat atan an.. Alur kegiatan pengelolaan makanan pada Ruang Dapur dan Gizi pada RSU Kelas D yaitu :
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
44
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D Ruangan Adm, Penerimaan, Pengujian Bahan Makanan
Ruangan Penyimpanan Bahan Makanan Kering
Area Cuci Bahan Makanan
Ruangan Penyimpanan Bahan Makanan Basah Ruangan Persiapan, Pengolahan, dan Penghangatan Makanan
Ruangan Penyajian Makanan
Ruangan Penyimpanan Perlengkapan
Distribusi Makanan dan Minuman
Ruangan Cuci Perlengkapan
Area untuk Wadah Wadah Pembuangan Sementara Sampah Dapur Alur Makanan Alur Limbah Padat Domestik Alur Peralatan
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
45
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
4.17 .17 Ruang ang Lau Laundri ndri Ruang Rua ng Laundri Laundri RSU Kela Kelas s D adalah adalah tempat tempat pencu pencucia cian n li linen nen y yang ang dil dilengk engkapi api dengan dengan sar sarana ana penunjangnya berupa mesin cuci, alat dan desinfektan, pengering, meja, dan mesin seterika.
4.17 4.17.1 .1 Pr Prog ogra ram m Fun Fungs gsii Tempat pencucian linen yang dilengkapi dengan sarana penunjangnya berupa mesin cuci rumah sakit, chemical untuk mencuci, mesin uap (steam boiler), timbangan linen, mesin pengering, meja dan mesin seterika serta mesin jahit. Proses pencucian linen rumah sakit dalam upaya upaya pencegahan pengendalian infeksi di rumah sakit, Health Care Associated Infections (HAIs), dilakukan dengan cara memutus mata rantai penularan infeksi. Laundri di rumah sakit bertanggung jawab atas penerimaan dan pendistribusian semua linen y yang ang memerlukan kondisi bersih ,terbebas dari noda/kotoran dan mikroorganisme penyebab infeksi, tidak berbau, kering, rapih, utuh dan siap pakai. Prinsip pengelolaan linen di Rumah Sakit: 1)
Ke Kemu mung ngki kina nan n men meniimb mbu ulka lkan inf infek eksi si (a) Rendah : disinfeksi tingkat rendah (b)
2)
Tinggi
: sterilisasi
Sec Secara ara umum umum infe infeksi ksi yang yang d diseb isebabk abkan an karena karena linen linen relat relatif if renda rendah h karena karena lin linen en tidak tidak kont kontak ak langsung dengan jaringan tubuh yang steril atau dengan pembuluh darah.
4.17 4.17.2 .2 Pr Prog ogra ram m Ru Ruan ang g 1)
Ruang Lau aun ndri terdi rdiri d da ari: A. Ruang kotor : (a (a))
Ruan Ruanga gan n pe pene neri rima maan an,, pe pemi mila laha han, n, dan dan peni penimb mban anga gan n li line nen n koto kotor r
(b) (b)
Ru Ruan anga gan n cu cuci ci li line nen n inf nfe eks ksiius
(c) (c)
Ruan Ruanga gan n cu cuci ci li line nen nn non on inf nfek eksi sius us
(d (d))
Ruan Ruanga gan n pe peny nyim impa pana nan n chemi chemica call da dan n al alat at-a -ala latt keber kebersi siha han n
B. Ruan Ruang g bersi bersih h: (a)
Ruangan pengeringan
(b (b))
Ruan Ruanga gan n pe pera rapi piha han, n, pe peli lici cina nan, n, dan dan p pel elip ipat atan an
(c (c))
Ruan Ruanga gan n pe peny nyim impa pana nan n da dan n pe pend ndis istr trib ibus usia ian n li line nen n be bers rsih ih
(d (d))
Ru Ruang angan an perb perbai aika kan n dan dan peny penyimp impan anan an linen linen ru rusa sak k (semen (sementa tara) ra)
C. Ruang Ruang Penunj Penunjang ang lain lain (a (a))
Ruan Ruang g Admi Admini nist stra rasi si,, Kant Kantor or da dan n Is Isti tira raha hatt Petu Petuga gas s
(b)
Kamar Mandi
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
46
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
2)
Kebutu Kebutuhan han ruang ruang,, fungsi fungsi,, luas luas ruan ruangan gan,, dan kebut kebutuha uhan n fasilit fasilitas, as, ditu ditunju njukka kkan n pada pada tabel tabel 4.17 4.17 pada lampiran.
4.17.3 4.1 7.3 Persy Persyara aratan tan Khusus Khusus 1)
Ters Tersedi edia a keran keran air bersih bersih dengan dengan kualita kualitas s dan dan ttekan ekanan an ali aliran ran y yang ang memad memadai, ai, air panas panas untuk untuk desinfeksi desin feksi dengan dengan desinfektan desinfektan yang ramah terhadap terhadap lingkungan. lingkungan. Suhu air panas mencapai mencapai 0
0
70 C dalam waktu 25 menit (atau 95 C dalam dalam wak waktu tu 10 menit menit)) untuk untuk pencuc pencucian ian pada pada mesin mesin cuci. 2)
Per Perala alatan tan cuci cuci dipasa dipasang ng perman permanen en dan dan dilet diletakka akkan n dekat dekat d deng engan an salur saluran an pembua pembuanga ngan n air air limbah serta tersedia mesin cuci yang dapat mencuci jenis-jenis linen yang berbeda.
3)
Ters Tersedi edia a salur saluran an air air limb limbah ah ttertu ertutup tup yang yang dil dileng engkapi kapi den dengan gan peng pengola olahan han awal awal (; pre-treatment (; pre-treatment ) khusus laundry laundry sebelum sebelum dialirkan dialirkan ke IPAL RS.
4)
Unt Untuk uk linen linen non-i non-infe nfeksiu ksius s (misal (misalnya nya dari ruang-ru ruang-ruang ang admin administ istras rasii perkan perkantor toran) an) dibuatk dibuatkan an a akse kses s ke ruang pencucian tanpa melalui ruang dekontaminasi.
5)
Tida Tidak k disara disaranka nkan n untuk untuk mempu mempuny nyai ai tempa tempatt penyi penyimpa mpana nan n linen linen koto kotor. r.
6)
Ke Ketin tinggi ggian an la langi ngit-l t-lang angit it di disar saran ankan kan min minima imall 4. 4.20 20 m.
7)
Per Persya syarata ratan n tek teknis nis ruang ruang laundri laundri mengikut mengikutii ”P ”Pedom edoman an Tekni Teknis s Bangun Bangunan an Rumah Rumah S Saki akit, t, R Ruang uang Laundri” yang diterbitkan Dit. Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, DitJen. BUK.
4.17 4.17.4 .4 Alur kegi kegiat atan an.. Alur kegiatan pada Laundri adalah sebagai berikut :
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
47
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D Ruang Rawat Jalan Ruang Rawat Inap Ruang- Ruang Lain di RS
Penerimaan Linen Kotor
Pemilahan
Linen
Linen non
Infeksius
Infeksius
Penimbangan Pencucian Cuci ulang
Distribusi
Linen Steril
Pengeringan
Perapihan CSSD Pelicinan Penyimpanan
TIDAK
Linen Masih Kotor
YA
Steril
Pelipatan
Diperbaiki
Robek/ Rusak
Gambar 5.15.4 Alur Kegiatan Kegiatan Pada Pada Laundri Laundri
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
48
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
4.18 4.1 8 Ruang Ruang Mekan Mekanik/ ik/ Penge Pengelola lolaan an Ba Bangu ngunan nan dan Prasa Prasaran rana a RS. 4.18 4.18.1 .1 Pr Prog ogra ram m Fun Fungs gsii Tugas pokok dan fungsi yang harus dirangkum ruang mekanik adalah, sebagai berikut : 1)
2)
Peme Pemeli liha hara raan an da dan n per perba baik ikan an ri ring ngan an pa pada da : (a (a))
Pe Peral ralat atan an medi medik k (Opti (Optik, k, elekt elektro romed medik ik,, mekan mekanis is d dll ll))
(b) (b)
Pe Pera rallat atan an penu penunj njan ang gm med ediik
(c (c))
Pe Peral ralat atan an rumah rumah tan tangg gga a dari dari metal metal// logam logam (t (ter ermas masuk uk ttemp empat at tidu tidur) r)
(d (d))
Pera Perala lata tan n rum rumah ah ta tang ngga ga da dari ri ka kay yu
(e)
Saluran da dan pe perpi rpipaan
(f)
List stri rik k dan el ele ekt ktrronik.
Keg Kegiat iatan an perba perbaikan ikan-per -perbai baikan kan dil dilaksa aksanaka nakan nd deng engan an prose prosedur dur seba sebagai gai beri berikut kut : (a (a))
La Lapo poran ran dari dari seti setiap ap unit unit yang yang menga mengala lami mi ker kerus usak akan an al alat at
(b)
Perala Peralatan tan ditel diteliti iti ting tingkat kat kerusa kerusakan kannya nya untuk untuk menge mengetah tahui ui tingka tingkatt per perbai baikan kan yang yang diperlukan kepraktisan teknis pelaksanaan perbaikannya (apakah cukup diperbaiki ditempatnya, atau harus dibawa ke ruang mekanik)
(c)
Analisa kerusakan
(d (d))
Pro Prose ses s pe peng ngad adaan aan kompo kompone nen/ n/su suku ku ca cada dang ng
(e (e))
Pe Pela laksa ksana naan an perba perbaika ikan/ n/pem pemas asan anga gan n komp kompon onen en
(f)
Perbai aika kan n ba bangun nguna an rriingan gan
(g)
List stri rik/ k/ Elekt ktro ron nik
(h (h))
Te Telp lpon on / Aip Aipho hone ne / A Aud udio io Vi Visu sual al..
4.18 4.18.2 .2 Pr Prog ogra ram m Ru Ruan ang g 1)
Ke Kebut butuh uhan an ruang ruang pelay pelayana anan n peme pemeli lihar haraan aan sa sara rana na dan dan pra prasa sara rana, na, melip meliput utii : (a)
Ruangan Kepala
(b (b))
Ruan Ruanga gan nA Adm dmin inis istr tras asii dan dan Ker Kerja ja Staf Staf
(c)
Ruangan Rapat
(d) (d)
Be Beng ngke kell (b (biisa di diga gabu bung ng)) a.
Bengke kell Kayu ayu
b.
Bengke kell llog oga am
c.
Beng Bengke kell ele elekt ktro rome medi dik k
d. Beng Bengke kell Penu Penunj njan ang g Medi Medik k
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
49
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
2)
(e (e))
Ruan Ruanga gan n St Stud udio io Gam Gamba barr dan dan Arsi Arsip p Tekn Teknis is
(f)
Ruangan Pa Panel Listrik
(g)
Ruangan Genset
(h)
Gudang Spare Part
(i)
Gudang Umum
(j) (j)
Toil Toilet et (P (Pet etu ugas gas d dan an Peng Pengun unju jung ng))
Keb Kebutu utuhan han ruang ruang,, fungsi fungsi,, lua luas s rua ruangan ngan,, dan kebutuh kebutuhan an fasil fasilita itas, s, di ditun tunjukk jukkan an p pada ada tabel tabel 4.18 pada lampiran.
4.18.3 4.1 8.3 Persy Persyara aratan tan Khusus Khusus 1)
Ter Terle leta tak k jauh jauh dari dari daerah daerah per peraw awat atan an dan dan ged gedung ung pen penunj unjan ang g medik medik,, seb sebai aikny knya a dilet diletaka akan n di daerah servis karena banyak menimbulkan menimbulkan kebisingan. kebisingan.
2)
Rua Ruanga ngan-ru n-ruanga angan n yang yang terdapa terdapatt perala peralatan tan Mekan Mekanikal ikal dan E Elek lektri trikal kal memp mempuny unyai ai sp spesi esifika fikasi si teknis ruangan berdasarkan spesifikasi teknis peralatan yang terpasang.
3)
Per Persya syarata ratan n ttekni eknis s ruang ruang mekani mekanik k mengi mengikuti kuti “Ped “Pedoman oman Teknis Teknis Ban Banguna gunan n Rumah Rumah Saki Sakit, t, Rua Ruang ng Mekanik” Mekani k” yang diterbitkan diterbitkan Dit. Bina Pelayanan Pelayanan Penunjang Penunjang Me Medik dik dan Sarana Kesehat Kesehatan, an, DitJen. BUK.
4.18 4.18.4 .4 Alur kegi kegiat atan an.. Alur kegiatan pada Ruang Mekanik adalah sebagai berikut :
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
50
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
1 Ka. IPSRS
UPF/INSTALASI
Waka. ADM INST 2 Waka. INST: BANGUNAN PRASARANA ALAT KESEHATAN KESEHATAN
PERBENGKELAN
SPK
LAPORAN
GUDANG IPSRS 3b
4 PROSES III/ PIHAK III
ARSIP
PROSES I
PROSES II
3a
Gambar 5.16.4 – Alur Kegiatan Kegiatan Pada Ruang Mekanik
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
51
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
BAB - V PEDOMAN TEKNIS ARSIT AR SITEKT EKTUR UR BANGUN BANGUNAN AN RSU KELAS KELAS D
5.1 1)
Massa Mas sa Ban Bangun gunan. an. Pe Peren renca cana naan an Int Intens ensit itas as Ban Bangun gunan an RS har harus us m men engi gikut kutii ke kete tent ntua uan n R Ren enca cana na T Tat ata a R Rua uang ng Wilayah (RTRW) kabupaten/kota dan/atau Rencana Tata Bangunan & Lingkungan (RTBL )
2)
Pe Peren renca cana naan an Int Inten ensi sita tas s Bang Banguna unan n Rumah Rumah Sakit Sakit me meli liput putii Koef Koefis isie ien n Da Dasa sarr Ba Bangu ngunan nan (KDB (KDB), ), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Koefisien Daerah Hijau (KDH), Garis Sempadan Bangunan (GSB) , Garis Sempadan Jalan (GSJ), Garis Sempadan Pagar (GSP), Garis Sempadan Sungai (GSS), dan Jarak antar bangunan
3)
Ja Jara rak k anta antara ra mas massa sa ba bang ngun unan an da dala lam m RS me memp mper erti timb mban angk gkan an ha hall-ha hall b ber erik ikut ut in inii : (a (a))
Ke Kese sela lamat matan an te terha rhada dap p bahay bahaya a kebaka kebakara ran; n;
(b (b))
Ke Kese sehat hatan an terma termasu suk k sir sirkul kulas asii uda udara ra dan dan pencah pencahay ayaa aan; n;
(c)
Kenyamanan;
(d (d))
Ke Kese sela lara rasa san n dan kes kesei eimba mbang ngan an deng dengan an lingk lingkun unga gan; n;
4)
Pe Peng ngem emba bang ngan an RS pola pola verti ertika kall dan dan ho hori riz zonta ontall
5)
Pe Penen nentu tuan an pola pola pemb pemban angu guna nan n RS bai baik k secar secara a verti vertikal kal mau maupu pun n horis horison ontal tal,, di dise sesua suaik ikan an d den enga gan n kebutuhan pelayanan kesehatan yang diinginkan RS (;health (;health needs), needs), kebudayaan daerah setempat (;cultures (;cultures), ), kondisi alam daerah setempat (;climate (; climate), ), lahan yang tersedia (;sites (; sites)) dan kondisi keuangan manajemen RS (;budget (;budget ))..
5.2
Zonasi.
Pengkategorian pembagian area atau zonasi rumah sakit adalah zonasi berdasarkan tingkat risiko terjadinya penularan penyakit, zonasi berdasarkan privasi dan zonasi berdasarkan pelayanan. 1)
Zo Zona nasi si ber berda dasa sarka rkan n ting tingkat kat ri risi siko ko ter terja jadi diny nya a penu penula laran ran peny penyaki akitt te terdi rdiri ri d dar arii : (a (a))
ar area ea
denga dengan n
risiko risiko
re rend ndah, ah,
ya yait itu u
Ruang Ruang
Admin Adminis istr tras asii
da dan n
K Kan anto tor, r,
Ru Ruan ang g
Pertemuan/Disku Pertemua n/Diskusi, si, Ruang Arsip/Rekam Arsip/Rekam Medis. Medis. (b (b))
ar area ea de deng ngan an risi risiko ko seda sedang ng,, yaitu yaitu Ruan Ruang g Raw Rawat at Inap Inap no non-p n-peny enyaki akitt men menul ular ar,, Ruang Ruang Rawa Rawatt Jalan.
(c (c))
ar area ea deng dengan an risi risiko ko ting tinggi gi,, yaitu yaitu Ruang Ruang Pe Peraw rawat atan an High High C Car are, e, Ruang Ruang Per Peraw awata atan n Inten Intensif sif,, Laboratorium, Ruang Jenazah, Laboratorium, Jenazah, Ruang Radiologi. Radiologi.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES RI
52
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D (d (d))
ar area ea d deng engan an ris risik iko o sang sangat at tin tingg ggi, i, yai yaitu tu Ruang Ruang Op Oper erasi asi,, Ru Ruan ang g Tind Tindaka akan n Be Bedah dah,, Ru Ruan ang g Gawat Darurat, Darurat, Ruang Kebidanan Kebidanan dan Penyakit Penyakit Kandungan, Kandungan, Laborato Laboratorium. rium.
2)
Zona Zonasi si berd berdas asar arka kan n pri priva vasi si ke kegi giat atan an te terd rdiiri da dari ri : (a)
area area publ publik, ik, yait yaitu u area yang yang mempun mempunya yaii akses akses lan langsun gsung g deng dengan an lingku lingkungan ngan lluar uar rumah rumah sakit, saki t, misalkan misalkan Ruang Ruang Rawat Rawat Jalan, Jalan, Ruang Ruang Gaw Gawat at Dar Darura urat, t, Rua Ruang ng Farma Farmasi. si.
(b)
area area semi p publ ublik, ik, yait yaitu u area area yang yang menerima menerima tida tidak k berhub berhubung ungan an langsu langsung ng de dengan ngan lingkungan luar rumah sakit, umumnya merupakan area yang menerima beban kerja dari area publik, publik, misalny misalnya a Laboratorium, Laboratorium, Radio Radiologi, logi, Ruang Rehabili Rehabilitasi tasi Medik. Medik.
(c)
are area a pri privat vat,, yaitu yaitu ar area ea ya yang ng di dibat batasi asi bagi bagi peng pengunju unjung ng rumah rumah sakit sakit,, umu umumny mnya a area ter tertut tutup, up, misa misalny lnya a seper seperti ti Ruang Ruang Perawat Perawatan an High High Care, Care, Rua Ruang ng Peraw Perawatan atan Int Intens ensif, if, Ruang Tindakan Bedah, Ruang Operasi, Operasi, Ruang K Kebidan ebidanan an dan Penyaki Penyakitt Kand Kandungan, ungan, dan Ruang Rawat Inap.
3)
Zonasi berdasarkan kan pel elay ayan ana an terd rdiiri dari : (a (a))
Zo Zona na Pel Pelay ayan anan an Med Medik ik,, Kebi Kebida dana nan, n, dan dan Pera Peraw watan atan yan yang g terd terdir irii dari dari : Ru Ruan ang g Rawa Rawatt Jalan, Jal an, Ruang Ruang Gawat Gawat Da Darura rurat, t, Ruang Ruang Rawat Rawat Inap Inap,, Ruang Ruang Perawa Perawatan tan High High Care Care dan/at dan/atau au Ruang Ru ang Pe Peraw rawat atan an In Inten tensi sif, f, Ruan Ruang g Tin Tinda dakan kan Beda Bedah h dan/a dan/atau tau Ruang Ruang Opera Operasi si,, Ru Ruan ang g Rehabilitasi Medik, Ruang Kebidanan dan Penyakit Kandungan.
(b (b))
Zo Zona na Pel Pelay ayan anan an Kef Kefarm armas asia ian, n, yait yaitu u Ruang Ruang Fa Farma rmasi si
(c)
Zon Zona a Pelayan Pelayanan an Pen Penunj unjang ang Klini Klinik, k, yang yang terdiri terdiri dari dari : R Ruan uang g Radiol Radiologi ogi dan dan Lab Laborat oratori orium um
(d) (d)
Zona Zona Pe Pellayan ayanan an Pe Penu nunj njan ang g No Non n Kli Klini nik k dan dan Op Oper eras asio iona nall yang ang terd terdiiri dari dari : Ruang uang Sterilisasi, Steril isasi, Dapur Utama, Laundry Laundry,, Ruang Jenazah Jenazah,, Ruang Mekanik. Mekanik.
(e (e))
5.3
Zo Zona na Pen Penun unja jang ng Umu Umum m dan dan Admi Admini nist stra rasi si..
Kebutuhan luas lantai. 2
1)
3)
Ke Kebu butu tuha han n lua luas s llan anta taii untu untuk k RSU RSU Ke Kela las s D mini minima mall 60 m per tempat tempat tidur. tidur. Tabell 5.3 – Kebutuh Tabe Kebutuhan an ruang ruang minima minimall unt untuk uk ruma rumah h sakit sakit umu umum. m.
3)
2
No.
Area
Luas (m ) per tempat tidur
1
Administrasi dan Pendaftaran
4.5 ~ 8.5
2
Ruang Gawat Darurat
1 ~ 1,5
3
Ruang Rawat Jalan
10 ~ 15
4
Laboratorium
2,5 ~ 3
5
Ruang Kebidanan dan kandungan
6
Ruang Radiologi
4.5 ~ 5,5 3~4
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES RI
53
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D 2
No.
Area
Luas (m ) per tempat tidur
7
Ruang Dapur
2,5 ~ 3,0
8
Fasilitas Petugas
0,5 ~ 0,8
9
Ruang pertemuan, pelatihan
0,5 ~ 1
10
Rumah tangga/kebersihan
0,4 ~ 0,5
11
Manajemen Material
0,4 ~ 0,5
12
Gudang pusat
2,5 ~ 3,5
13
La Laundry
14
Rekam Medis
0,5 ~ 0,8
15
Fasilitas staf medik
0,2 ~ 0,3
16
Ruang Mek anik
17
Petugas
0,3 ~ 0,4
18
Ruang Farmasi
0,4 ~ 0,6
19
Ruang Publik
1 ~ 1,5
20
Fisioterapi
1 ~ 1,2
21
Ruang Ruan g Oper Operas asi, i, Ruan Ruang g Tind Tindaka akan n Beda Bedah, h, IICU CU,, HCU
5,5 ~ 7
22
Sirkulasi
10 ~ 15
23
Ruang Rawat Inap
25 ~ 35
1 ~ 1,5
5~6
Tabel 5.3 menunjukkan menunjukkan bagian-bagi bagian-bagian an dari rumah rumah sakit umum umum dan ruangan ruangan yang dibutuhka dibutuhkannya. nnya.
5.4
Persyaratan Persyarata n Komponen dan M Material aterial Bangun Bangunan an Rumah Sakit 5.4.1
Atap.
(a) atap harus kuat, tidak tidak bocor, tahan lama dan tidak menjadi tempa tempatt perindukan sera serangga, ngga, tikus, dan binatang pengganggu lainnya. (b) penutup penutup atap dapat berupa genteng keramik, genteng genteng be beton, ton, genteng tanah liat (plentong), metal, dan plastik. (c) penutu penutup p atap harus ku kuat, at, tahan tahan terhadap terhadap cuaca. (d) atap beton harus harus dilapisi dilapisi dengan dengan bahan kedap air. (e) sudut kemiringan kemiringan atap disesuaikan disesuaikan spesifika spesifikasi si bahan yan yang g digunaka digunakan. n. (f) rangka rangka at atap ap harus harus kuat, kuat, stabi stabil, l, dan tahan tahan terha terhadap dap cuaca. cuaca.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES RI
54
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
5.4.2
Langit it--lan langit it..
(a) Langit Langit-lan -langit git harus harus kuat, kuat, berwarna berwarna ter terang ang,, mudah dibers dibersihk ihkan, an, dan dari bahan bahan kedap kedap suara. (b) Rangka langit-lan langit-langit git harus kuat, stabil stabil,, tahan terhadap cuaca. (c) Tinggi langi langit-langi t-langitt di ruangan, minimal 2,80 m, dan tinggi di selasar (koridor) (koridor) minimal 2,40 m. Untuk ruang-ruang khusus mengikuti pedoman teknis/ peraturan.
5.4. 5.4.3 3
Din ind ding ing da dan Par Parti tis si.
(a) Dinding Dinding harus keras, tidak berpori, berpori, tahan api, kedap air, tahan karat, berw berwarna arna cerah, dan mudah dibersihkan. (b) Persya Persyarata ratan n din dindin ding g pada ruang-rua ruang-ruang ng khusus khusus mengikuti mengikuti kete ketentua ntuan n dan pedoman pedoman teknis teknis yang berlaku.
5.4.4
Lantai.
(a) Lantai harus harus terbuat terbuat dari bahan yang kuat, kuat, kedap air, permukaan permukaan rata, rata, tidak licin, licin, warna terang, dan mudah dibersihkan. (b) Pertemuan lantai dengan dinding harus berbentuk lengkung agar mudah dibersihkan. (c) Permukaa Permukaan n lantai tersebut tersebut harus dapat memberikan memberikan jalan jalan bagi peralatan peralatan yang mempunyai mempuny ai konduktivitas konduktivitas listr listrik ik yang sedang sedang antara peralatan peralatan dan petugas petugas yang berhubungan dengan lantai tersebut. (d) Persyaratan Persyaratan lantai pada ruang-ruang ruang-ruang khusus mengikuti mengikuti ketent ketentuan uan dan pedoman teknis teknis yang berlaku.
5.4.5
Pintu.
(a) Pintu ke luar/masuk luar/masuk utama utama memiliki memiliki lebar bukaan minimal minimal 120 120 cm atau da dapat pat dila dilalui lui tempat temp at tidu tidurr pasien, pasien, dan dan pintu pintu-pin -pintu tu yang yang ttida idak k menjad menjadii akses akses tempat tempat tidur tidur pasien pasien memiliki lebar bukaan minimal 90 cm. (b) Di daerah daerah sekit sekitar ar pintu masuk sedapat sedapat mungkin mungkin dihindar dihindarii adanya ram atau pe perbedaan rbedaan ketinggian lantai. (c) Pintu Darurat mengiku mengikuti ti ”Pedoman Teknis Prasar Prasarana ana Rumah Rumah Sakit, Sakit, Sarana Keselama Keselamatan tan Jiwa”. (d) Pintu khusus khusus untuk untuk toilet toilet pasien, pasien, kamar mandi mandi di rawat rawat inap dan pintu pintu toilet disabel, disabel, haru harus s membuka ke luar (lihat (lihat gambar 3.4.5), 3.4.5), dan lebar daun pintu pintu minimal minimal 85 cm.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES RI
55
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
Gambar 3.6.1 Pintu kamar mandi pada ruang rawat inap harus terbuka ke luar
5.4.6
Toilet.
1) To Toil ilet et umum umum.. (a) Toilet umum harus memiliki memiliki ruang ge gerak rak yang cukup cukup untu untuk k masuk da dan n keluar oleh pengguna. penggu na. Toilet umum harus harus disediakan disediakan toilet toilet duduk dan toilet toilet jongkok. (b) Ketinggian tempat duduk kloset harus sesuai dengan ketinggian pengguna ( 36 ~ 38 cm). (c) Bahan dan penyelesaian lantai harus tidak licin. (d) Pintu harus mudah dibuka dan ditutup. ditutup. 2) Toile Toilett difabe difabel. l. (a) Toilet atau kamar kecil kecil umumdisabel umumdisabel harus dilengkapi dilengkapi dengan tampil tampilan an rambu/simbol rambu/simbol kursi roda roda pada bagian bagian luarnya. luarnya. (b) Toilet atau kamar kecil umum harus memiliki ruang gerak ya yang ng cukup untuk masuk dan keluar pengguna kursi roda. (c) Ketinggian tempat duduk kloset harus sesuai dengan ketinggian pengguna kursi roda sekitar seki tar (45 (45 ~ 50 cm) (d) Toilet atau kamar kecil umum harus dilengkapi dengan pegangan rambat (handrail) yang memiliki posisi dan ketinggian disesuaikan dengan pengguna kursi roda dandisabel yang lain. Pegangan disarankan memiliki bentuk siku-siku mengarah ke atas untuk membantu pergerakan pengguna kursi roda. (e) Letak kertas tissu, air, kran air atau pancuran (shower) dan perlengkapan-perlengkapan lainnya harus dipasang sedemikian hingga mudah digunakan oleh orang y yang ang memiliki keterbatasan fisik dan bisa dijangkau pengguna kursi roda.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
56
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D (f) Bahan dan penyele penyelesaian saian lantai lantai harus tidak tidak licin. licin. (g) Pintu harus mudah dibuka dan ditutup untuk memudahkan pengguna kursi roda. (h) Pintu harus membuka membuka keluar. (i) Pada tempat-tempat tempat-tempat yang mudah dicapai, dicapai, seperti seperti pada daerah pintu masuk, dianjurkan dianjurkan untuk menyediakan tombol bunyi darurat (emergency sound button) bila sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.
Gamba Ga mbarr 5.4 5.4 Ruang gerak dalam Toilet untuk Aksesibel.
5.5
Sistem Siste m Tra Transpor nsportasi tasi V Vertika ertikall dala dalam m RSU Kela Kelas s D.
Setiap Seti ap banguna bangunan n Rumah Rumah Sakit Sakit Umum Kelas Kelas D yang yang bert berting ingkat kat harus harus men menyed yediaka iakan n sarana sarana hubunga hubungan n vertikal verti kal anta antarr lantai yang yang memadai untuk tersele terselenggarany nggaranya a fungsi bangunan bangunan Rumah Sakit Umum Umum Kelas D tersebut tersebut berupa tersedian tersedianya ya tangga tangga dan ram.
5.5.1
Tangga. (a) Tangga
merupakan
fasilitas
bagi
pergerakan
vertikal
yang
dirancang
dengan
mempertimbangkan ukuran dan kemiringan pijakan dan tanjakan dengan lebar yang memadai. (b) Harus memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran seragam Tinggi masingmasing pijakan/tanj pijakan/tanjakan akan adalah adalah 15 – 17 cm, lebar masing-masing masing-masing pijakan adalah 28 – 30 cm. (c) Lebar tangga minimal 120 cm untuk untuk membawa usungan dalam keadaan darurat, untuk mengevakuasi pasien dalam kasus terjadinya bencana.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
57
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D (d) Tidak terdapat tanjakan yang berlubang yang dapat membahayakan pengguna tangga. (e) Harus Harus dile dilengka ngkapi pi d deng engan an rel peganga pegangan n tangan tangan (handra (handrail) il).. (f) Rel pegangan pegangan tangan tangan harus mudah mudah dipegang dipegang dengan dengan ketinggian ketinggian 65 cm ~ 80 80 cm dar darii lantai, bebas dari elemen konstruksi yang mengganggu, dan bagian ujungnya harus bulat atau dibelokkan dengan baik ke arah lantai, dinding atau tiang. (g) Rel pegangan pegangan tangan harus ditambah ditambah panjangnya panjangnya pada bagian ujung-ujungny ujung-ujungnya a (puncak dan bagian bawah) sepanjang 30 cm. (h) Untuk tangga yang terletak di luar bangunan, harus dirancang sehingga tidak ada air air hujan yang menggenang pada lantainya.
5.5.2
Ram. (a) Ram adala adalah h jalur sirkulasi sirkulasi yang memiliki memiliki bidang dengan kemiringan kemiringan ter tertentu, tentu, sebagai sebagai alternatif bagi orang yang tidak dapat menggunakan tangga. (b) Kemiringan Kemiringan suatu suatu ram di dalam bangun bangunan an tidak tidak bo boleh leh me melebih lebihii 7°, perhitungan kemiringan tersebut tidak termasuk awalan awalan dan akhiran ram (curb ramps/landing). (c) Panjang mendatar mendatar dari satu ram (dengan (dengan kemiringan 7°) tidak boleh lebih dari 9 m. (d) Lebar minimum dari ram adalah adalah 120 cm dengan te tepi pi pengaman. (e) Muka datar (bordes) pada awalan atau akhiran dari suatu ram harus bebas dan datar sehingga memungkinkan sekurang-kurangnya untuk memutar kursi roda dan stretcher, dengan den gan ukuran ukuran mini minimum mum 180 cm.
5.6
Aksesibil Aks esibilitas itas Disab Disabel el dan Lansia. 5.6.1
Umum.
Setiap bangunan bangunan Rumah Sakit Umum Kelas D, ha harus rus menyediaka menyediakan n fasi fasilitas litas dan akse aksesibil sibilitas itas untuk menjamin terwujudnya kemudahan bagi disabel dan lanjut usia masuk dan keluar ke dan dari bangunan bangun an Rumah Rumah Sakit Sakit Umum Umum Kelas Kelas D serta serta beraktiv beraktivita itas sd dala alam m bangun bangunan an Rumah Rumah Sakit Sakit U Umum mum Kelas Kelas D secara mud mudah, ah, aman, nyaman nyaman dan mandiri. mandiri.
5.6. 5.6.2 2
Per ersy syar ara atan tan Tekn Teknis is..
1) Fasilitas Fasilitas dan aksesibilita aksesibilitas s meliputi toilet, toilet, tempat parkir, telepon telepon umum, jalur pemandu, rambu rambu dan marka, tangga tangga,, pintu, ram bagi disabel dan lanjut lanjut usia. usia. 2) Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas disesuaikan dengan fungsi, luas, dan ketinggian bangu banguna nan n Rumah Rumah Sakit Sakit Umum Umum Ke Kela las s D. D.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
58
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
BAB VI PEDOMAN TEKNIS STRUKTUR BANGUNAN RSU KELAS D 6.1
Persyaratan Persyarata n pembebanan Bangunan Rumah Sakit. 6.1.1
1)
Umum.
Setiap Setiap bangu bangunan nan rumah rumah saki sakit, t, st strukt rukturny urnya a harus harus direnc direncana anakan kan dan dan dil dilaksa aksanaka nakan n ag agar ar kuat, kuat, kokoh, dan stabil dalam memikul beban/kombinasi beban dan memenuhi persyaratan keselamatan (safety (safety ), ), serta memenuhi persyaratan persyaratan kemampu kemampuan an layan layanan an (serviceability (serviceability ) selama umur layanan yang direncanakan dengan mempertimbangkan fungsi bangunan rumah sakit, lokasi, keawetan, dan kemungkinan pelaksanaan konstruksinya.
2)
Kemampua Kemampuan n memikul memikul beba beban n diperhi diperhitun tungkan gkan terh terhadap adap peng pengaru aruh-pe h-penga ngaruh ruh aksi aksi seba sebagai gai akib akibat at dari beban-beban yang yang mungkin bekerja selama umur layanan struktur, baik beban muatan tetap maupun beban muatan sementara yang timbul akibat gempa, angin, pengaruh korosi, jamur, dan serangga perusak.
3)
Dalam Dalam peren perencana canaan an st strukt ruktur ur bangun bangunan an rumah rumah sakit sakit ter terhada hadap p pengar pengaruh uh gempa, gempa, semu semua a unsur unsur struktur bangunan rumah sakit, baik bagian dari sub struktur maupun struktur gedung, harus diperhitungkan memikul pengaruh gempa rencana sesuai dengan zona gempanya.
4)
St Struk ruktu turr bang banguna unan n rumah rumah sak sakit it haru harus s di dire renc ncana anakan kan memil memilik ikii dakti daktili lita tas s ya yang ng ti ting nggi gi (d (did ides esai ain n mampu berdeformasi berdeformasi yang yang besar) besar) sehingga sehingga pada kondisi kondisi pembebanan pembebanan maksi maksimum mum yang direncanakan, apabila terjadi keruntuhan, kondisi strukturnya masih dapat memungkinkan pengguna bangunan rumah sakit menyelamatkan diri.
5)
Untuk Untuk menent menentuka ukan n tingka tingkatt keanda keandalan lan stru struktur ktur bang banguna unan, n, harus harus d dila ilakuka kukan n pemeri pemeriksaa ksaan n keandalan bangunan secara berkala sesuai dengan Pedoman Teknis atau standar yang berlaku.
6)
Perbai Perbaikan kan atau atau perkua perkuatan tan strukt struktur ur bangu bangunan nan harus harus seger segera a dilakuk dilakukan an sesua sesuaii reko rekomend mendasi asi hasi hasill pemeriksaan keandalan bangunan rumah sakit, sehingga bangunan rumah sakit selalu memenuhi persyaratan keselamatan struktur.
7)
Pemerik Pemeriksaa saan n kean keandal dalan an banguna bangunan n rumah rumah sakit sakit dila dilaksa ksanaka nakan n s seca ecara ra berkal berkala a s sesu esuai ai den dengan gan pedoman teknis atau standar teknis yang berlaku, dan harus dilakukan atau didampingi oleh ahli yang memiliki sertifikasi sesuai.
6. 6.1. 1.2 2 1)
Pers Persy yarat aratan an Tekn Teknis is..
Ana Analis lisis is strukt struktur ur harus harus d dila ilakuka kukan n untuk untuk memeri memeriksa ksa respo respon n str struktu ukturr ter terhad hadap ap bebanbeban-beba beban n yang yang mungkin bekerja selama umur kelayanan struktur, termasuk beban tetap, beban sementara (angin, gempa) dan beban khusus.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
59
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D 2)
Pen Penent entuan uan menge mengenai nai jeni jenis, s, inten intensit sitas as dan dan cara cara bekerja bekerjanya nya beba beban n harus harus sesuai sesuai d deng engan an standa standar r teknis yang berlaku, seperti : (a) SNI 1726: 1726: 2012 2012 atau edisi edisi terbar terbaru; u; Tata Tata cara perenc perencana anaan an ketahan ketahanan an gempa gempa untuk untuk rumah dan gedung. (b) SNI 03-1727-1989 atau edisi terbaru; Tata cara perencanaan pembebanan untuk
rumah
dan gedung.
6.2
Struktur Atas 6.2.1
Umum.
Konstruksi atas bangunan rumah sakit dapat terbuat dari konstruksi beton, konstruksi baja, konstruksi kayu atau konstruksi dengan bahan dan teknologi khusus
6. 6.2. 2.2 2 1)
Pers Persy yarat aratan an Tekn Teknis is,,
Konstruksi beton Perencanaan konstruksi beton harus memenuhi standar teknis yang berlaku, seperti : (a) SNI 2847: 2013 atau edisi edisi terbaru; terbaru; Tata c cara ara perhitun perhitungan gan struktur struktur beton untuk bangun bangunan an gedung. (b) SNI 03–3430-1994 03–3430-1994 atau edisi terbaru; terbaru; Tata cara perencanaan perencanaan dinding struktur struktur pasangan blok beton berongga bertulang untuk bangunan rumah dan gedung. (c) SNI 03-1734-1989 03-1734-1989 atau edisi edisi terbaru; terbaru; Tata cara perencanaan perencanaan beton beton dan struktu strukturr dindi dinding ng bertulang untuk rumah dan gedung. (d) SNI 03–2834-2000 03–2834-2000 atau edisi terbaru; terbaru; Tata cara pembuatan rencana rencana campuran beton normal. (e) SNI 03–3976-1995 03–3976-1995 atau edisi edisi terbaru; terbaru; Tata cara pengadukan pengadukan dan dan pengecoran pengecoran beton. (f) SNI 03–3449-200 03–3449-2002 2 atau edisi edisi terbaru; terbaru; Tata cara rencana rencana pembuatan pembuatan campuran campuran bet beton on ringan dengan agregat ringan.
2)
Konstruksi Baja Perencanaan konstruksi baja harus memenuhi standar yang berlaku seperti : (a) SNI 03-1729 03-1729-2002 -2002 atau edisi terbaru; terbaru; Tata cara perencanaan perencanaan bangunan bangunan baja untuk gedung. gedung. (b) Tata Cara dan/atau pedoman lain yang masih terkait dalam perencanaan konstruksi baja. (c) Tata Cara dan/atau dan/atau pedoman lain yang terkait terkait pembuatan pembuatan atau perakitan kons konstruksi truksi ba baja. ja. (d) Tata Cara dan/atau dan/atau pedoman lai lain n yang masih terkait terkait dalam dalam pemelihar pemeliharaan aan konstruksi konstruksi baja selama pelaksanaan konstruksi.
3)
Konstruksi Kayu Perencanaan konstruksi kayu harus memenuhi standar teknis yang berlaku, seperti:
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
60
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D (a) SNI 03 03 – 2407 2407 – 2002 Tata Tata cara p peren erencan canaan aan strukt struktur ur kayu kayu untuk untuk ban banguna gunan n gedung. gedung. (b) Tata cara dan/atau pedoman lain yang masih terkait terkait dalam perencanaan perencanaan konstruksi kay kayu. u. (c) Tata Cara Cara dan/atau dan/atau pedoman lain yang yang masih terkai terkaitt dalam dalam pembuat pembuatan an dan p perakita erakitan n konstruksi kayu (d (d)) SNI SNI 03 03 – 240 2407 7 – 1991 1991 ata atau u edi edisi si te terba rbaru ru;; Tat Tata a cara cara peng pengec ecat atan an kay kayu u untu untuk k ruma rumah h dan dan gedung. 4)
Kons Konstr truk uksi si de deng ngan an Ba Baha han n dan dan Te Tekn knol olog ogii Khu Khusu sus s (a) Perencanaan konstruksi dengan bahan dan teknologi khusus harus dilaksanakan ole oleh h ahli struktur yang terkait dalam bidang bahan dan teknologi khusus tersebut. (b) Perencanaan konstruksi dengan memperhatikan standarteknis padanan untuk spesifikasi teknis, tata cara, dan metoda uji bahan dan teknologi khusus tersebut.
5)
Pedo Pedoma man n Sp Spes esif ifik ik Untu Untuk k Tiap Tiap Je Jeni nis s Kon Konst stru ruks ksii Selain pedoman yang spesifik untuk masing-masing jenis konstruksi, standar teknis lainnya yang terkait dalam perencanaan suatu bangunan yang harus dipenuhi, antara lain: (a) SNI 03-1735-2000 03-1735-2000 atau edisi terbaru; terbaru; Tata cara perencanaan perencanaan bangunan dan lingkungan lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung. (b) SNI 03-1736-1989 03-1736-1989 atau edisi edisi terbaru; terbaru; Tata cara cara perencanaan perencanaan struktur struktur bang bangunan unan untuk untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung. (c) SNI 03-1963-1990 03-1963-1990 atau edisi terb terbaru; aru; Tata cara dasar koordinasi koordinasi modular modular untuk perancanga perancangan n bangunan rumah dan gedung. (d) SNI 03–2395-1991 03–2395-1991 atau edisi terbaru; terbaru; Tata cara perencan perencanaan aan dan peranc perancangan angan bangunan bangunan radiologi di rumah sakit. (e) SNI 03–2394-1991 03–2394-1991 atau edisi terbaru; terbaru; Tata cara perencan perencanaan aan dan peranc perancangan angan bangunan bangunan kedokteran nuklir di rumah sakit. (f) SNI 03–2404-1991 03–2404-1991 atau edisi terbaru; Tata cara cara p pencegah encegahan an rayap rayap pada pada pemb pembuatan uatan bangunan rumah dan gedung. (g) SNI 03–2405-1991 03–2405-1991 atau edisi edisi terbaru; terbaru; Tata cara penanggul penanggulangan angan rayap rayap pada bangunan bangunan rumah dan gedung dengan termitisida.
Struktur Bawah
6.3
6.3.1
Umum.
Struktur bawah bangunan rumah sakit dapat berupa pondasi langsung atau pondasi dalam, disesuaikan dengan kondisi tanah di lokasi didirikannya rumah sakit berdasarkan hasil penyelidikan penyelidikan tanah.
6.3.2
Persyaratan Teknis.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
61
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D 1)
Pondasi Langsung (a) Kedalaman pondasi langsung harus direncanakan sedemikian rupa sehingga dasarnya terletak di atas lapisan tanah yang mantap dengan daya dukung tanah yang cukup kuat dan selama berfungsinya bangunan tidak mengalami penurunan yang melampaui batas. (b) Perhitungan daya dukung dan penurunan pondasi di dilakukan lakukan sesuai teori mekanika tanah yang baku dan lazim dalam praktek, berdasarkan parameter tanah yang ditemukan dari penyelidikan tanah dengan memperhatikan nilai tipikal dan korelasi tipikal dengan parameter tanah yang lain. (c) Pelaksanaan pondasi langsung tidak boleh menyimpang dari rencana dan spesifikasi teknik yang berlaku atau ditentukan oleh perencana ahli yang memiiki sertifikasi sesuai. (d) Pondasi langsung dapat dibuat dari dari pasangan batu atau konstruksi beton bertulang.
2)
Pondasi Dalam (a) Pondasi dalam dapat berupa pondasi tiang pancang, tiang bor, dan sumuran. (b) Dalam hal penggunaan penggunaan tiang tiang pancang beton beton bertulang harus harus mengacu pedoman teknis teknis dan standar yang berlaku. (c) Dalam hal lokasi pemasangan tiang pancang terletak di daerah tepi laut y yang ang dapat mengakibatkan
korosif
harus
memperhatikan
pengamanan
baja
terhadap
korosi
memenuhipedoman teknis dan standar yang berlaku. (d) Dalam hal perencanaan atau metode pelaksanaan menggunakan pondasi yang be belum lum diatur dalam SNI dan/atau mempunyai paten dengan metode konstruksi yang belum dikenal, harus mempunyai sertifikat yang dikeluarkan instansi yang berwenang. (e) Dalam hal perhitungan struktur menggunakan perangkat lunak, harus
menggunakan
perangkat lunak yang diakui oleh asosiasi terkait) (f) Pondasi dalam dalam pada umumnya umumnya digunakan digunakan dalam dalam hal lapisan lapisan tanah denga dengan n daya dukung y yang ang cukup terletak jauh di bawah permukaan tanah, sehingga penggunaan pondasi langsung dapat menyebabkan penurunan yang berlebihan atau ketidakstabilan konstruksi. (g) Perhitungan daya dukung dan penurunan pondasi di dilakukan lakukan sesuai teori mekanika tanah yang baku dan lazim dalam praktek, berdasarkan parameter tanah yang ditemukan dari penyelidikan tanah dengan memperhatikan nilai tipikal dan korelasi tipikal dengan parameter tanah yang lain. (h) Umumnya daya dukung rencana pondasi dalam harus diverifikasi dengan percobaan pembebanan, kecuali jika jumlah pondasi dalam direncanakan dengan faktor keamanan yang jauh lebih besar dari faktor keamanan yang lazim. (i) Percobaan Percobaan pembebanan pembebanan pada pondasi dalam harus dilakukan dilakukan dengan dengan berdasarka berdasarkan n tata cara yang lazim dan hasilnya harus dievaluasi oleh perencana ahli yang memiliki sertifikasi sesuai.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
62
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D (j) Jumlah percobaan percobaan pembebanan pembebanan pada pondasi pondasi dalam adalah 1% dari jumlah titik titik pondasi yan yang g akan dilaksanakan dengan penentuan titik secara random, kecuali ditentukan lain oleh perencana ahli serta disetujui oleh instansi yang bersangkutan. 3)
Keselamatan Struktur (a) Untuk menentukan tingkat keandalan struktur bangunan, bangunan, harus dilakukan pemeriksaan keandalan bangunan secara berkala sesuai deng keandalan dengan an ketentuan dalam PedomanTeknis PedomanTeknis Tata Cara Pemeriksaan Pemeriksaan Keandalan Keandalan Bangunan Gedung. Gedung. (b) Perbaikan atau perkuatan struktur bangunan harus segera dilakukan sesuai rekomendasi hasil pemeriksa pemeriksaan an keandalan keandalan bangunan rumah salikit, salikit, s sehingg ehingga a rumah sakit sakit selal selalu u memenuh memenuhii persyaratan keselamatan struktur. (c) Pemeriksaan Pemeriksaan keandalan keandalan bangunan bangunan rumah sakit dila dilaksanakan ksanakan secara secara berkal berkala a sesuai kla klasifika sifikasi si bangunan, dan harus dilakukan atau didampingi oleh ahli yang memiliki sertifikasi sesuai.
4)
Keruntuhan Struktur Untuk mencegah terjadinya keruntuhan struktur yang tidak diharapkan, pemeriksaan keandalan bangunan harus dilakukan secara berkala sesuai dengan pedoman/petunjuk teknis yang berlaku.. berlaku
5)
Persyaratan Ba Bahan (a) Bahan struktur yang digunakan harus harus sudah memenuhi semua persy persyaratan aratan keamanan, termasuk termasu k keselamatan keselamatan terhadap terhadap lingkungan lingkungan dan pengguna pengguna bangunan, serta serta sesuai pedoman teknis atau standar standar teknis teknis yang yang berlaku. berlaku. (b) Dalam hal masih ada persyaratan lainnya yang belum mempunyai SNI, dapat digunakan standar baku dan pedoman teknis yang diberlakukan oleh instansi yang berwenang. (c) Bahan yang dibuat atau dicampurkan di lapangan, harus diproses sesuai dengan standar tata cara yang baku untuk keperluan yang dimaksud. (d) Bahan bangunan prefabrikasi harus dirancang sehingga memiliki sistem hubungan yang baik dan mampu mengembangkan kekuatan bahan-bahan yang dihubungkan, serta mampu bertahan terhadap gaya angkat pada saat pemasangan/pelaksanaan.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
63
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
BAB – VII PEDO PE DOMA MAN N TEKN TEKNIS IS PRASARA PRA SARANA NA (UTILI (UTILIT TAS) BANGU BANGUNAN NAN RSU KELAS KELAS D 7.1 Sistem Sistem ventilasi. ventilasi. Sistem Siste m ventilasi di Rumah Sakit Umum Umum Kelas D harus memenuhi memenuhi persy persyaratan aratan sebagai sebagai berikut : 1)
Bang Bangun unan an Ruma Rumah h Sak Sakit it Umum Umum Kela Kelas s D ha haru rus s mem mempu puny nyai ai vent ventil ilas asii ala alami mi da dan/ n/at atau au vent ventil ilas asii mekanik / buatan yang optimal apabila diperlukan.
2)
Bang Bangun unan an Ruma Rumah h Saki Sakitt Umum Umum Kela Kelas s D ha haru rus s memp mempun uny yai b buk ukaa aan n perm perman anen en,, kisi kisi-k -kis isii pa pada da pintu dan jendela dan/atau bukaan permanen yang dapat dibuka untuk kepentingan ventilasi alami. Bukaan minimal 15% dari luas total lantai.
3)
Ve Venti ntila lasi si harus harus dap dapat at menga mengatu turr pert pertuka ukaran ran ud udara ara (; (;air air change) change) sehingga ruangan tidak terasa panas, tidak terjadi kondensasi uap air atau lemak pada lantai, dinding, atau langit-langit.
4)
Ven Ventila tilasi si mek mekani anik/bu k/buatan atan h harus arus dise disedia diakan kan jika jika ve ventil ntilasi asi al alami ami ttida idak k dapa dapatt memenuh memenuhii syarat syarat..
5)
Ruang pelayanan penyakit menular melalui udara harus mempunyai pertukaran udara yang baik (minima (minimall 12 ACH) ACH),, dimana pembuangan udaranya dapat menggunakan menggunakan ventilasi ventilasi mekani mekanik, k, yang harus diarahkan ke luar ke tempat yang tidak membahayakan pasien, pengunjung maupun petugas Rumah Sakit Sakit Umum Kelas D.
7.2 Sistem Sistem Kelistrikan. Kelistrikan. Sistem kelistrik kelistrikan an dan penempatannya harus mudah dioperasikan, diamati, dipelihara, tidak membahayakan, tidak mengganggu dan tidak merugikan lingkungan,bagian bangunan dan instalasi lain, serta perancangan dan pelaksanaannya harus memenuhi PUIL/SNI.0225 edisi terakhir tentang terakhir tentang persyaratan umum instalasi listrik.
7.2.1
S umber Daya D aya L i s tri k Sumber Sumb er day daya a list listrik rik diba dibagi gi 2 :
1)
Sumbe mber Daya Li Lis strik rik Normal mal Sumb Sumber er day daya a li list stri rik k no norm rmal al ba bang ngun unan an Ruma Rumah h Saki Sakitt Um Umum um Kela Kelas s D di dius usah ahak akan an unt untuk uk menggunakan tenaga listrik dari Perusahaan Listrik Negara atau lainnya.
2)
Sumbe mber Da Daya Li Listrik Darurat Su Sumbe mberr li list stri rik k si siag aga a be berup rupa a Gens Genset et atau atau UPS UPS .
7.2. 7.2.2 2
Siste istem m Distr istrib ibu usi Sistem distribusi terdiri dari :
1)
panel-panel listrik.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
64
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D 2)
Instalasi p pe engkabelan.
3)
Inst nstal ala asi ko kota tak k kon konttak da dan n sak sakel elar ar..
7.2. 7.2.3 3
Siste istem m Pe Pemb mbu umian mian Nilai pembumian (;grounding) (;grounding) bangunan tidak boleh kurang impedansinya dari 0.5 ohm.Nilai pembumian (;grounding) (;grounding) alat kesehatan tidak boleh kurang impedansinya dari 0.1 ohm.
7.2.4
Proteksi Petir Suatu instalasi instalasi proteksi petir petir dapat melindungi semua bagian bagian dari bangunan Rumah Sakit Umum Kelas D, termasuk termasuk manusia yang ada di dalamnya, dalamnya, dan instalasi serta serta peralatan lainnya terhadap bahaya sambaran petir.
7.3 Sistem Sistem penc pencahay ahayaan. aan. (a (a)) Ba Bangu ngunan nan Rumah Rumah Sa Sakit kit Umum Umum Ke Kela las s D har harus us me mempu mpuny nyai ai pen penca cahay hayaan aan al alami ami dan/atau pencahayaan buatan. (b) Pencahayaan Pencahayaan harus didist didistribusi ribusikan kan rata dalam dalam ruangan. ruangan.
Tabel-3.3. Tingkat pencahayaan rata-rata yang direkomendasikan. No.
Rua Ruang at atau U ni nit
Intensitas Cahaya (lux)
Keterangan
Ruang pasien 1
- saat tidak tidak tidur
100 – 200
- saa saatt tidur tidur
maks. 50
2
R. Operasi
300 – 500
3
Meja operasi
4
Anastesi, pemulihan
10.000 – 20.000
Endoscopy, lab
6
Sinar X
minimal 60
7
Koridor
Minimal 100
8
Tangga
Minimal 100
9
Administrasi/kantor
Minimal 100
10
Ruang alat/gudang
Minimal 200
11
Farmasi
Minimal 200
12
Dapur
Minimal 200
13
Ruang cuci
Minimal 100
14
Toilet
Minimal 100
16
R. Isolasi khusus penyakit Tetanus Ruang lu luka ba baker
Warna cahaya sejuk atau sedang tanpa bayangan
300 – 500
5
15
Warna cahaya sedang
75 – 100
0,1 – 0,5
Malam hari
Warna cahaya biru
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
65
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
7.4 Sistem proteksi kebakaran. Rumah Sakit Umum Umum Kelas D menggunakan menggunakan Alat Pemadam Pemadam Api Ringa Ringan n (APAR) jenis ABC untuk ruangan-ruangan dan CO 2 untuk ruangan genset.
7.5 Sistem Sistem Komuni Komunikas kasii Komunikasi Komunika si telepon diperlukan diperlukan untuk hubungan/ hubungan/ komunikasi komunikasi keluar RUMAH SAKIT Kelas D.
7.6 Gas Medi Medik k Gas medis yang yang digunakan digunakan di Rumah Sakit Sakit Umum Kelas D adalah adalah Oksigen Oksigen (O2) dan Vakum Medik. Sistem gas medik harus direncanakan dan dipasang dengan mempertimbangkan tingkat keselamatan bagi penggunanya. Persyaratan Teknis : (a)
Pengelo Pengelolaa laan, n, penggu penggunaan naan dan dan penyi penyimpan mpanan an gas gas medis medis haru harus s sesu sesuai ai ke keten tentua tuan n berlaku.
(b)
Tabung/ Tabung/sil silind inder er yang yang di diguna gunakan kan haru harus s ya yang ng telah telah dibu dibuat, at, diu diuji, ji, dan dan di dipeli pelihara hara ses sesuai uai spesifikasi dan ketentuan dari pihak berwenang.
(c (c))
Is Isii Tabun Tabung/ g/sil silin inde derr haru harus s di diid ident entifi ifikas kasii d den engan gan sua suatu tu llab abel el/c /ceta etakan kan yang yang di dite tempe mpelka lkan n yang menyebut menyebutkan kan isi/pemberi isi/pemberian an warna pada Tabung/silind Tabung/silinder er sesuai ketent ketentuan uan yang berlaku.
(d (d))
Se Sebel belum um digun digunaka akan n harus harus dip dipas asti tikan kan isi isi Tab Tabun ung/ g/sil silin inder derde denga ngan n mempe memperh rhat atik ikan an wa warn rna a tabung,, ke tabung keterang terangan an isi Tabung/silind Tabung/silinder er yg diemboss pada badan tabung, label. label.
(e)
Label Label tidak tidak boleh boleh dirusa dirusak, k, diubah diubah atau atau dilep dilepas, as, dan dan fit fiting ing peny penyambu ambung ng tidak tidak boleh boleh dimodifikasi.
(f (f)) (g (g))
La Lara rang ngan an pe peng nggu guna naan an Ta Tabu bung ng/s /sil ilin inde derr tanp tanpa a warn warna a & pe pena nand ndaa aan n yan ang g di disy syar arat atka kan. n. Hany Hanya a Tab Tabun ung/ g/si sili lind nder er gas med medik ik dan dan pe perle rleng ngkap kapann annya ya yang yang b bol oleh eh di disi simpa mpan n dalam dalam ruangan rua ngan penyimpa penyimpanan nan gas medik. medik.
(h)
Lara rang nga an
meny menyiimp mpa an
ba bahan
mud mudah
ter terbakar kar
be berdeka kattan
den deng gan
rua ruang
penyimpa peny impanang nangas as medik. medik. (i)
Tabung/ Tabung/sil silind inder er Oksig Oksigen en pa pada da saat saat d digu igunaka nakan n da dan n dip dipasa asang ng d dii sampi samping ng te tempat mpat tidur tidur pasien, harus menggunakan troli dan pengaman
(j)
Tutup Tutup pelind pelindung ung katup katup harus harus dipasa dipasang ng erat pada temp tempatny atnya a bil bila a Tabu Tabung/ ng/sil silind inder er sedang sedang tidak digunakan.
(k)
Apabila Apabila diperl diperlukan ukan,, dise disediak diakan an ru ruang angan an khusus khusus penyi penyimpan mpanan an silind silinder er gas medik medik.. Tabung/silinder dipasang/diikat erat dengan pengaman/rantai.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
66
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
7.7 Sistem Sistem Sanitasi. Sanitasi. Untuk memenuhi persyaratan sistem sanitasi, harus dilengkapi dengan sistem air bersih, sistem pembuangan air kotor dan/atau air limbah, kotoran dan sampah, serta penyaluran air hujan.
1) Sistem Sistem air bersih. bersih. (a) Sistem Sistem air air bers bersih ih harus harus direnca direncanak nakan an dan dipasa dipasang ng terpisa terpisah h dengan dengan memperti mempertimba mbangka ngkan n sumber air bersih dan sistem distribusi pada lokasinya serta harus bebas dari pencemaran fisik, kimia, dan biologis. (b) Sumber air air bersih bersih dapat diperoleh diperoleh langsun langsung g dari sumber sumber air berlangg berlangganan anan dan/atau dan/atau sumber air lainnya lainnya dengan baku mutu fisik, kimia, kimia, dan biolo biologis gis yang memenuh memenuhii dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (c) Siste Sistem m penye penyedia diaan an air air be bersi rsih h Sistem sambungan langsung
pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa utama
penyediaan air.
Sistem tangki atap/ tanki grafitasi Sistem grafitasi Jika sistem sambungan langsung tidak dapat diterapkan karena terbatasnya tekanan dalam pipa utama, air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah (dipasang pada lantai terendah bangunan atau di bawah muka tanah), tanah), kemudian dipompakan dipompakan ke suatu tangki atas yang bias biasanya anya dipasang di atas atap atau di atas lantai tertinggi bangunan. Dari tangki ini didistribusikan ke seluruh bangunan.
2) Sistem pembuangan pembuangan air kotor dan/atau dan/atau air limbah. (a) Tersedia Tersedia sistem sistem pengol pengolahan ahan air limbah limbah yang yang memenuhi memenuhi persy persyaratan aratan kesehata kesehatan. n. (b) Saluran Saluran air limbah limbah harus kedap air, air, bersih bersih dari s sampah ampah dan d dilengka ilengkapi pi penutup penutup deng dengan an bak kontrol untuk menjaga kemiringan saluran minimal 1%. (c) Di dalam dalam sistem sistem penyaluran penyaluran /pembuang /pembuangan an air kotor kotor dan/ dan/atau atau air air limbah dari dari ruang ruang pantri/dapur disediakan perangkap lemak untuk memisahkan dan/atau menyaring kotoran/lemak. (d) Air limbah limbah yang berasal berasal dari laboratorium laboratorium sebelum sebelum dial dialirkan irkan ke In Instala stalasi si Pengol Pengolahan ahan Air Limbah harus diencerkan terlebih dahulu dengan rasio perbandingan air bersih dan air limbah adalah 10 : 1. (e) Limbah Limbah cai cairr berk berkas as penc pencuci ucian an fi film lm ha harus rus dita ditampun mpung g dan tidak tidak boleh boleh dibua dibuang ng ke lingkungan serta dikoordinasikan dengan dinas kesehatan.
3) Sistem Sistem pembua pembuangan ngan limbah limbah padat padat medis dan non medis. medis.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
67
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D (a) Setiap RSU Kelas D wajib wajib melakukan melakukan pengelol pengelolaan aan limbah limbah padat medis dan non medis yang dihasilkan. (b) Dalam Dalam hal hal Rumah Rumah Sakit Sakit Umum Umum Kelas Kelas D tid tidak ak mampu mampu melaku melakukan kan sen sendir dirii pengel pengelola olaan an limbah padat medis dan non medis, pengelolaannya dapat diserahkan kepada pihak lain yang mempunyai ijin. (c) Limbah padat medis harus dipisahkan dipisahkan dengan limbah padat non medis. medis. (d) Benda benda tajam dan jarum suntik harus di tampung tampung dengan wadah khusus yang terpisah dengan limbah padat lainnya. Wadah tersebut harus anti bocor, anti tusuk dan tidak mudah dibuka sehingga orang yang tidak berkepentingan tidak mudah untuk membukanya (e) Setiap ruangan harus mempunyai mempunyai tempat tempat pembuangan pembuangan limbah limbah padat padat padat sesuai dengan limbah padat yang dihasilkan. (f (f))
Si Sist stem em pem pembu buan anga gan n
li limb mbah ah pad padat at medi medis s da dan n no non n medi medis s haru harus s dire direnc ncan anak akan an dan dan
dipasang dipasa ng terpisah terpisah dengan mempertimbangkan mempertimbangkan fasilitas fasilitas penampungan penampungan dan jenisnya. (g) Pertimbangan Pertimbangan fasilit fasilitas as penampu penampungan ngan yang yang terpisah terpisah dengan dengan diwujudkan diwujudkan dalam dalam ben bentuk tuk penyediaan penyed iaan tempat tempat penampungan penampungan limbah padat padat medis no non n medis, y yang ang dipe diperhitung rhitungkan kan berdasarkan fungsi bangunan, jumlah penghuni, dan volume kotoran dan sampah. (h (h)) Pene Penemp mpat atan an pe pew wad adah ahan an li limb mbah ah pa pada datt medi medis s d dan an no non n medi medis s ha haru rus s tida tidak k meng mengga gang nggu gu kesehatan penghuni, masyarakat dan lingkungannya serta tidak mengundang datangnya vektor / binatang penyebar penyakit. (i)
Ketentuan Ketentuan lebih lebih lanjut mengenai tata cara perenca perencanaan, naan, pemasangan, pemasangan, dan pengola pengolahan han fasilitas fasili tas pembuangan pembuangan limbah padat padat sesuai dengan dengan ketentuan yang yang berlaku.
7.8 Sistem Pengendalian Pengendalian Terhadap Terhadap Kebisingan Kebisingan (a) Int Intensi ensitas tas kebisin kebisingan gan equiva equivalen lentt (Leq) (Leq) dil diluar uar ban bangun gunan an Ruma Rumah h Sak Sakit it Umu Umum m Kelas Kelas D tid tidak ak lebih dari dari 55 dBA, dan di dalam bangunan bangunan Rumah Sakit Kelas D tida tidak k lebih dari 45 dBA. (b) Pengendalian Pengendalian sumber kebisingan kebisingan disesuai disesuaikan kan dengan dengan sifat sifat su sumber. mber. (c) Sumber Sumber suara suara genset genset dikendal dikendalikan ikan dengan dengan memas memasang ang per peredam edam dan memb membuat uat seka sekatt yang yan g memadai memadai dan sumb sumber er suara suara dari dari lal lalu u lint lintas as diku dikuran rangi gi dengan dengan cara pen penana anaman man pohondan membuat gundukan tanah yang memadai.
7.9 Ambula Ambulans ns Ketentuan mengenai ambulans mengikuti peraturan/ standar/pedoman teknis yang berlaku.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
68
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
BAB – VIII PERIZINAN 8.1 Studi Kelaya Kelayakaan kaan Sebelum Rumah Sakit berdiri, berdiri, pengembangan besar, atau naik kelas harus dilakukan studi kelayakan. Merupakan hasil analisis dan penjelasan kelayakan dari segala aspek yang akan mendasari pendirian dan atau pengembangan pengembangan suatu suatu Rumah Sakit, Sakit, terkait dengan dengan pelaya pelayanan nan dasar dan pelayanan pelayanan pengembangan, yang baru akan dilakukan maupun lanjutan dari yang sudah ada. Studi kelayakan dilakukan untuk mendapatkan proyeksi kebutuhan (needs) maupun permintaan (demand) serta menila menilaii layak atau atau tidak layakny layaknya a RS Kelas D diadakan dan atau atau dikembangkan dikembangkan dilihat dilihat dari aspek-aspek lokasi dan lingkungan, sumber daya manusia, dan Regulasi Pemerintah.
8.2 Master Plan dan Pengembangannya. Pengembangannya. Rumah Ruma h Sakit Sakit Umum Umum kelas kelas D dih diharu aruskan skan menyusu menyusun n master master plan plan pengem pengemban bangan gan kedepan. kedepan. Hal ini sebaiknya dipertimban sebaiknya dipertimbangkan gkan apabila apabila ada ada rencana rencana pengembangan pengembangan bangunan bangunan sebagai upaya peningkatan pening katan kemampuan kemampuan menyelenggarakan menyelenggarakan program-program program-program yang bersifat spesifik lokal, lokal, sesuai kebutuh kebu tuhan an masyara masyarakat kat sete setempat mpat,, sehingg sehingga a dalam dalam pelaksan pelaksanaan aan pen penataa ataan n bangunan bangunan dan rencana rencana pengembangan pengemba ngan pelayanan pelayanan di waktu yang yang akan datang datang tetap memenuhi standa standar-stand r-standar ar pelayanan pelayanan kesehatan kesehat an secara secara bertahap bertahap dan dan berkesinamb berkesinambungan ungan yang terenca terencana. na. Review master plan dapat dilaksanakan dilaksa nakan setiap setiap waktu.
8.3 Dokumen Dokumen UKL/UPL UKL/UPL Studi kelayakan dampak yang ditimbulkan oleh Rumah Sakit kelas D terhadap lingkungan disekitarnya, hendaknya dibuat dalam bentuk implementasi Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL), yang selanjutnya dilaporkan setiap 6 (enam) bulan (KepmenKLH/08/2006).
8.4 Izin Mendirikan Mendirikan Rumah Rumah Sakit Izin mendirikan mendirikan Rumah Sakit adalah adalah izin yang diberikan diberikan untuk mendirikan mendirikan Rumah Sakit setelah setelah memenuhi persyaratan untuk mendirikan. Izin mendirikan Rumah Sakit diperolehdari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setelah persyaratan dipenuhi. Izin berlaku selama 2 tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) (sat u) tahun. tahun.
8.5 Izin Mendirika Mendirikan n Bangu Bangunan nan (IMB) Ijin Mendirikan Mendirikan Bangunan Bangunan (IMB) Rumah Sakit merupakan merupakan salah salah sa satu tu persyarata persyaratan n administ administratif ratif y yang ang harus dipenuhi. IMB dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah setempat.
8.6 Sertifika Sertifikatt Laik Fungsi (SLF)
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
69
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D Sertifikat Laik Fungsi (SLF) merupakan salah satu persyaratan administrative dan teknis yang harus dipenuhi sebelum bangunan rumah sakit dapat dimanfaatkan. Ketentuan lebih lanjut mengenai SLF diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
8.7 Izin Operas Operasional ional dan Peneta Penetapan pan Kelas Kelas Rumah Sakit kelas D harus memiliki memiliki Ijin Operasional Operasional untuk menjamin menjamin kepasti kepastian an regulasi. regulasi. Untuk menjamin mutu pelayanannya, maka Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota memberikan ijin operasional dan penetapan kelas kepada Rumah Sakit di wilayah kerjanya.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
70
PEDOMAN PEDOMA N TEKNIS BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASARANA PRASARANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
BAB IX PENUTUP 9.1
Pedoman teknis ini diharap diharapkan kan dapat dapat digunakan digunakan sebagai sebagai rujukan oleh pengel pengelola ola fasili fasilitas tas pelayanan kesehatan, penyedia jasa konstruksi, Pemerintah Daerah, dan instansi yang terkait dengan kegiatan pengaturan dan pengendalian penyelenggaraan pembangunan bangunan fasilitas pelayanan kesehatan, guna menjamin kesehatan penghuni bangunan dan lingkungan terhadap bahaya penyakit.
9.2
Persy Persyaratanaratan-persyar persyaratan atan yang yang lebih lebih spesi spesifik fik da dan n atau atau y yang ang be bersifat rsifat alternatif, alternatif, serta penyes penyesuaian uaian Pedoman Ped oman Teknis Teknis Bangun Bangunan an dan Prasaran Prasarana a (Utifi (Utifitas tas)) Rumah Rumah Saki Sakitt Umu Umum m Kela Kelas s D oleh oleh masi masingngmasing daerah disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan kelembagaan daerah.
9.3
Sebagai pedoman/petun pedoman/petunjuk juk pelengkap, pelengkap, dapat diguna digunakan kan Standa Standarr Nasional Nasional Indonesia Indonesia (SNI) terkait lainnya.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-RI
71
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD
Lampiran Tabel Tabel 4.1 Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Kebutuhan Fasilitas Ruang Rawat Jalan No.
Nama Ruangan
Fungsi
1
Ruangan Tunggu Ruangan Tunggu Utama.
tempat tunggu pasien pasien (dan pengantar pasien) saat melakukan pendaftaran
2
Ruangan Pengendali Ruangan Pengendali Jaminan Kesehatan
Tempat kegiatan administratif administratif Jaminan Kesehatan Keseh atan Rumah Sakit dilaksanaka dilaksanakan. n.
Kebutuhan Ruang/Luas 1~1,5 m2/ orang(min. 12 m2) 3~5 m2/ petugas(min. 12
Kebutuhan Fasilitas Kursi, Meja, Televisi & Alat Pengkondisi Udara(AC / Air Conditioner) Meja & kursi kerja, lemari arsip, telepon & intercom, komputer personal, serta perangkat kerja lainnya.
m2) Ruangan Ruang an Administra Administrasi si Loket Pendaftaran
tempat digunakan untuk me menyelenggarakan nyelenggarakan kegiatan administrasi, meliputi :
Pasien.
1. Pendataan pasien rawat jalan
Loket Kasir
2. Pembayaran biaya pelayanan medik.
4
Ruangan Rekam Medis
Tempat menyimpan informasi tentang identitas pasien, diagnosis, perjalanan penyakit, proses pengobatan dan tindakan medis serta dokumentasi hasil pelayanan. Biasanya langsung berhubungan dengan loket pendaftaran.
5
Ruanga Ruangan n Tindak Tindakan an P Poli oli (Min (Minima imall 2 dari dari 4 Sp Spesi esiali alis s Dasa Dasar, r, se sesua suaii kebutu kebutuhan han daer daerah) ah)
3
a
Ruangan Ruang an Tindakan Tindakan Poli Penyakit Dalam
tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, dan pengobatan pasien penyakit dalam oleh dokter Sp.Pd.
3~5 m2/ petugas(min. 16 m2)
Meja, kursi, lemari berkas/arsip, intercom/telepon, safety box
12~16 m2/ 1000 kunjungan pasien / hari( untuk 5 tahun)
Meja, kursi, lemari arsip, komputer
2
12~25 m / poli
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
Meja, kursi, tempat tidur periksa, lemari obat/alat, instrument instr ument troly , timbangan badan/tinggi badan, set diagnostik, stetoskop, tensimeter, termometer, reflex hammer , film viewer , single channel EKG, EKG, standar infus, stand Waskom, ultra sonografi
72
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD
b
Ruangan Tindakan Ruangan Tindakan / Diagnostik Poli Anak
tempat melakukan tindakan atau diagnostik terhadap pasien anak.
tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, pengobatan, tindakan terhadap pasien.
2
12~25 m / poli
2
12~25 m / poli
c
Ruangan Tindakan/ Ruangan Tindakan/ Diagnostik Poli Bedah
d
Ruangan Tindakan/ Ruangan Tindakan/ Diagnostik Poli Kebidanan/ Kandungan
tempat melakukan tindakan atau diagnostic kebidanan terhadap pasien.
12~25 m / poli
e
Ruangan Tindakan/ Ruangan Tindakan/ Diagnostik Diagn ostik Poli Umum
tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, dan pengobatan pasien oleh dokter umum.
12~25 m / poli
f
Ruangan Tindakan/ Ruangan Tindakan/ Diagnostik Poli Gigi dan Mulut
tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, dan pengobatan pasien penyakit gigi dan mulut.
12~25 m / poli
2
2
2
EKG, set resusitasi anak lengkap dg d efribilator, meja resusitasi anak dan bayi, set resusitasi bayi, meja resusitasi bayi, set diagnostik, alat penghisap lendir, timbangan+pengukur tinggi, stetoskop anak, stetoskop bayi, tensimeter dg manset untuk bayi, anak & dewasa, termometer rektal, termometer aksila, lampu batere, palu refleks, sendok penekan lidah, cold chain, emergency cart. Paediatric trolley, oxygen set dan flowmeter. Lemari alat, lampu senter, stetoskop, anaskopi, meja periksa, meja instrumen, minor surgery set/ unit diagnostic & treatment, tensimeter, alat resusitasi, lampu operasi, elektrokauter, lokal anastesi set, suction unit, alat punch biopsi, autoklaf, laringoskop, spekulum hidung, tongue spatel, trakeostomi set, kacamata pembesar, headlamp, sigmoidoskopi. meja ginekologi, meja kebidanan, USG, tensimeter, stetoskop, timbangan ibu, stetoskop linen, lampu periksa, Doppler , set pemeriksaan ginekologi, pap smear kit, IUD kit & injeksi KB, implant implant kit, kit, Kolposkopi, Poforceps biopsy, Stetoskop laenec. laenec . Meja, kursi,badan/tinggi tempat tidurbadan, periksa,stetoskop, lemari alat, timbangan tensimeter, termometer, reflex hammer , set diagnostik,, film viewer , senter, sendok penekan diagnostik lidah, standar infus, infus, stand waskom Dental unit, dental chair, Instrumen bedah gigi dan mulut (dental operating instrument), sterilisator, diagnostic set, scaler set, cotton roll holder, glass lonometer lengkap, composite resin lengkap khusus fissure sealent, anastesi local set, exodontia set, alat sinar, amalgam set, preparation cavitas set,
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
73
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD tambalan sewarna gigi dan set bedah m ulut dengan sinar laser, dental row standar, peralatan laboratorium teknik gigi dasar, set aktivar, set orthodonsi piranti lepas, set penyemenan, set preparasi mahkota dan jembatan, Set cetak GTS/GTP & mahkota/ jembatan, set insersi GTS/GTP, indirect inlay set 6
tempat khusus bagi ibu yang menyusui menyusui anaknya.
Ruangan Laktasi
Kursi, meja, wastafel/sink
@ KM/WC pria/ wa wani nita ta lu luas as +2 ~ 3 2 m (min.untuk
Toilet (petugas, 7
2
6~12 m
pengunjung)
KM/WC
pasien berjalandapat & maks. untuk pasien berkursi roda)
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
Kloset, wastafel, bak air
74
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD
Tabel 4.2 Tabel Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas Fasilitas Ruang Unit Gawat Darurat No. A.
Nama Ruangan
Fungsi
Kebutuhan Ruang/Luas
Kebutuhan Fasilitas
AREA PENERIMAA PENERIMAAN N tempat untuk menyelenggarakan menyelenggarakan kegiatan administrasi, meliputi :
1
Ruangan Administra Ruangan Administrasi si dan loket pendaftaran
1. Pendataan pasien GD 2. Penandatanganan surat pernyataan dari keluarga pasien GD.
2
3~5 m / petugas(min. 16 2 m)
Meja, kursi, lemari berkas/arsip, intercom/telepon, safety box, dan peralatan kantor lainnya.
3. Pembayaran biaya pelayanan medik.
Ruangan Tunggu Ruangan Keluarga Kelua rga Pasien Pasien
tempat di mana keluarga/ pengantarpasien pengantarpasien menunggu. Ruang ini perlu disediakan tempat duduk dengan jumlah yang sesuai aktivitas pelayanan.
1~1,5 m / 2 orang(min. 16 m )
Kursi, Meja, Televisi & Alat Pengkondisi Udara (AC / Air Condition)
3
Ruangan T Trriase
tempat memilah-milah tingkat kegawatdaruratan pasien dalam rangka menentukan tindakan selanjutnya terhadap pasien, dapat berfungsi sekaligus sebagai ruang tindakan.
Min. 16 m2
Tt periksa, wastafel, kit pemeriksaan sederhana, label
4
Ruangan Dekontaminasi (*)
tempat untuk membersihkan/ membersihkan/ dekontaminasi pasien setelah drop off dari am bulan dan sebelum memasuki area triase.
Mi Min.6 n.6 m2
5
Ruangan Ruang an Persiapan Persiapan Bencana Massal (*) Bencana
tempat persiapan penanganan pasien korban bencana massal.
Min. 3 m2/ pasien bencana
2
2
Shower dan sink, lemari/rak alat dekontaminasi
Area terbuka dengan/ tanpa penutup, penutup, fasilitas air bersih dan drainase
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
75
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD Ket (*) : kedua kedua ruangan ruang an ini bisa bisa ada bisa tidak. B.
6
AREA TI T INDAKAN
Ruangan R es esusitasi
tempat untuk melakukan tindakan resusita resusitasi si terhadap pasien.
12-20 m2
Nasoparingeal, orofaringeal, laringoskop set anak, laringoskop set dewasa, nasotrakeal, orotrakeal, suction, trakeostomi set, bag valve Mask (dewasa,anak), kanul oksigen, oksigen mask (dewasa/anak), chest tube, crico/trakeostomi, ventilator transport, monitor, infussion pump, syringe pump, ECG, vena section, defibrilator, gluko stick, stetoskop, termometer, nebulizer, oksigen medis, warmer. Imobilization set (neck collar, splint, long spine board, scoop strechter, kndrik extrication device, urine bag, NGT, wound toilet set, Film viewer, USG (boleh ada/tidak).
7
8
9
10
Ruangan Tindakan Ruangan Tindakan Bedah Bed ah (** (**))
tempat untuk melakukan tindakan bedah ringan pada pasien.
Min. 16 m2
Meja periksa, dressing set, infusion set, vena section set, torakosintetis set, meta metall kauter, tempat tidur, tiang infus, film viewer
Ruangan Tindakan Ruangan Tindakan Non Bedah Bedah (**)
tempat untuk melakukan tindakan non bedah pada pasien.
12-25 m2
Kumbah lambung set, EKG, irigator, nebulizer, suction, oksigen medis, NGT, (syrine pump, infusion pump, jarum spinal boleh ada/tidak), lampu kepala, otoscope set, tiang infus, tempat tidur, film viewer,
Ruangan Ruang an Tindakan Tindakan Anak (**)
tempat untuk melakukan tindakan medis pada pasien anak.
12-25 m2
Ink u ub bator, tian g infus, tempat tidur, f ililm viewer
RuanganTindakan Kebidanan Kebid anan (**)
tempat untuk melakukan tindakan kebidanan pada pasien
12-25 m2
Kuret set, partus set, meja ginekologi, vacuum set, forcep set, CTG, resusitasi set, doppler, suction bayi baru lahir, laennec, tiang infus, tempat tidur,
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD film viewer Ket (** (**)) : keempa keempatt ruangan ini bisa digabung atau dipisah. 11
12
Ruangan Observasi
Ruangan Ruang an Pos Perawat Perawat (;Nurse Station)
tempat untuk melakukan observasi terhada terhadap p pasien setelah diberikan tindakan medis.
Min. 7,2 m2/ tempat tidur periksa
Tempat tidur periksa, poliklinik set, tensimeter, stetoskop, termometer
tempat untuk melakukan melakukan perencanaan, perencanaan, pengorganisasian, asuhan dan pelayanan keperawatan ( pre pre dan post dan post conference, conference, pengaturan jadwal), dokumentasi s/d evaluasi pasien.Pos perawat harus terletak di pusat blok yang dilayani agar perawat dpt mengawasi pasiennya secara efektif.
Min. 4 m2
Meja, kursi, wastafel.
D.
RUANG PENUNJANG MEDIS
13
Ruangan Farmasi/ Ruangan Farmasi/ Obatt (** Oba (**))
tempat menyimpan obat untuk keperluan pasien gawat darurat.
Min. 3 m2
Lemari obat
14
Ruangan Ruang an Linen Steril Steril (**)
Tempat penyimpanan bahan-bahan linen steril.
Min. 4 m2
Lemari
15
Ruangan Alat Medis Ruangan Medis (**)
tempat penyimpanan medik setiap saat diperlukan.peralatan Peralatan yangyang disimpan diruangan ini harus dalam kondisi siap pakai dan dalam kondisi yang sudah disterilisasi.
Min. 6 m2
Lemari instrument
Ruang Dokter terdiri dari 2 bagian :
9-16 m2
Tempat tidur, sofa, lemari, meja/kursi, wastafel.
Ket (** (**)) : ketig ketiga a ruangan ini bisa digabung atau dipisah. 16
Ruangan Petugas/staf
76
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
77
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD (a)
1. R Ru uang k ke erja.
(b (b))
2. R Rua uang ng ist istir irah ahat at/ka /kama marr jaga jaga..
17
Ruangan Perawat
tempat is istirahat perawat
9-16 m2
Sofa, lemari, meja/kursi, wastafel
18
Ruangan Kepala IGD
tempat Kepala Ruang GD melakukan manajemen instalasinya, diantaranya pembuatan program kerja dan pembinaan.
8-16 m2
Lemari, meja/kursi, sofa, komputer, printer dan peralatan kantor lainnya.
19
Gudang Kotor (Spoolhoek/Dirty
Fasilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien khususnya yang berupa cairan. Spoolhoek berupa bak atau kloset
Utility).
yang seal).dilengkapi dengan leher angsa (water
20
Toilett (petugas, Toile (petugas, pengunjung)
KM/W C
@ 2 m – 3m
21
Loker (*)
tempat menyimpan barang-barang milik petugas/staf IGD dan ruang ganti pakaian.
Min. 4 m2
Kloset leher angsa, keran air bersih (Sink) 4-6 m2
Ket : tinggi bibir kloset + 80-100 m dari permukaan lantai
2
2
Loker
Ket Ket (*) (*) : ru ruan anga gan n ini bisa ada bisa ti tidak. dak.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
78
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD
Tabel Tab el 4.3 Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang Ruang serta Kebutuhan Fasilitas Ruang Rawat Inap
No.
Nama Ruangan
Fungsi
Besaran Ruang / Luas
Kebutuhan Fasilitas
1.
Ruangan Perawatan
tem tempat pat untuk untuk pas pasien ien y yang ang me memerl merluka ukan n asuhan dan pelayanan keperawatan dan pengobatan secara berkesinambungan lebih dari 24 jam.
Tergantung Kelas & keinginan desain, kebutuhan ruang 1 tt min. min. 7.2 m2
Tempat tidur pasien, lemari, nurse call, meja, kursi, televisi, tirai pemisah bila ada, (sofa untuk ruang perawatan VIP).
2
Ruangan Stasi Perawat Ruangan Perawat (; (;Nurse Nurse Station)
3
Ruangan Konsultasi
tempat untuk melaku melakukan kan konsul konsultasi tasi oleh profesi kesehatan kepada pasien dan keluarganya.
9-16 m2
Meja, Kursi, lemari arsip, peralatan kantor lainnya
4
Ruangan T iin ndakan
tem tempat pat unt untuk uk melakuk melakukan an tin tindak dakan an pada pada pasien baik berupa tindakan invasive ringan maupun non-invasive
12-25 m2
Lemari alat periksa & obat, tempat tidur periksa, tangga tangg a roolsto roolstool, ol, wastafel, wastafel, lampu pe periksa, riksa, ti tiang ang infus dan kelengkapan lainnya.
5
Ruangan Pe Petugas
kepala ruangan, dokter, perawat) dilengkapi toilet
a
Ru Ruan anga gan n Admi Admini nist stra rasi si// Kantor Kan tor (*)
tempat untuk menye menyelengg lenggarakan arakan kegiatan kegiatan administrasi khususnya pelayanan pasien di Ruang Rawat Inap, yaitu berupa registrasi &
3~5 m2/ petugas
Meja, Kursi, lemari arsip, telepon/
(min.9 m2)
intercom, komputer, printer dan peralatan kantor
te temp mpat at ut utk k melak melakuk ukan an p per eren enca cana naan an,, pengorganisasian asuhan dan pelayanan keperawatan (pre dan post-confrence, pengaturan jadwal), dokumentasi sampai dengan evaluasi pasien.
Min. 8 m2 (Ket : perhitungan 1 stasi perawat untuk melayani maksimum 25 tempat tidur)
Meja, Kursi, lemari telepon/intercom
arsip,
lemari
obat,
Tersedia peralatan keperawatan sesuai dengan kemampuan pelayanan yang ada, alat monitoring untuk pemantauan terus menerus fungsi2 vital pasien. telepon/intercom,
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
79
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD pendataan pasien, penandatangan-an surat pernyataan keluarga pasien apabila diperlukan tindakan operasi.
lainnya
tempat Dokter terdiri dari 2 bagian : b
Ruangan Dokter (*)
1. Ruang kerja.
9-16 m m2 2
Tempat titidur, so sofa, le lemari, me meja/kursi, wa wastafel.
9-16 m2
Sofa, lemari, meja/kursi, wa wastafel
8-16 m2
Lemari, meja/kursi, sofa, komputer, printer dan peralatan kantor lainnya.
Tempat penyimpanan bahan-bahan linen steril/ bersih, Obat-obatan dan Alat Kesehatan
Min. 4 m2
Lemari
Min. 6 m2
Lemari
2. Ruang istirahat/kamar jaga. c
Ruangan Pe Perawat (* (*)
tempat is istirahat perawat
d
Ru Ruan anga gan n ke kepa pala la ru ruan ang g rawat inap (*)
tempat kepala ruangan manajemen asuhan dan keperawatan diantaranya
melakukan pelayanan pembuatan
program kerja dan pembinaan. Ruangan-ruangan ini dapat menjadi ruangan petugas
Ket (*)
digabung
Ruangan Penyimpanan Linen 6
Bersih,
Obat-
dan
Alat
Obatan Kesehatan.
7
Gudang Bersih
tempat penyimpanan alat-alat medis dan bahan-bahan habis pakai yang diperlukan.
8
Ruangan Utilitas Kotor(Spoolhoek/Dirty Utility).(*)
Fasilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien khususnya yang berupa cairan. Spoolhoek berupa bak/ kloset yang dilengkapi dengan leher angsa (water seal).
4-6 m2
Ket : tinggi bibir kloset + 80-100 m dari permukaan lantai
9
Ja Jani nito tor/ r/
te temp mpat at
Min. 4-6 m2
Lemari/rak
Ru Ruan anga gan n
un untu tuk k
me meny nyim impa pan n
alat alat-a -ala latt
Kloset leher angsa, keran air bersih (Sink)
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD Petugas Kebersihan
kebersihan/cleaning kebersihan/ cleaning service. Pada ruang ini terdapat area basah.
80
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
81
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD
Tabel 4.4 Kebutuhan Ruang, Fungsi d dan an Lua Luasan san Ruang serta Kebutuhan Kebutuhan Fasilitas Ruang HCU Besaran Ruang / Luas (+)
No.
Nama Ruangan
Fungsi
1
Ruang uangan an Peraw erawa ata tan n
te temp mpat at tid tidur ur b be erfu rfungsi ngsi un untu tuk k me mera raw wat pa pasien sien lebih dari 24 jam, dalam keadaan yang membutuhkan pemantauan khusus dan terus
1 set alat resusitasi; alat/sistem pemberian oksigen (nasal canule; simple face mask; nonrebreathing face mask); 1 set laringoskop dengan berbagai
menerus. Min. 12 m2 /tt
2
Ruangan Perawat/nurse Perawat/ nurse station.
Pos
tempat untuk tempat untuk melaku melakukan kan per perenc encana anaan, an, pengorganisasian, asuhan dan pelayanan keperawatan selama 24 jam ( pre dan post conference,, pengaturan jadwal), dokumentasi conference
Kebutuhan Fasilitas
4-16 m2 (dengan memperhatikan sirkulasi tempat tidur pasien
ukuran bilahnya;berbagai berbagai ukuran endotrakeal dan konektor; ukuran pipa orofaring, pipa nasofaring, sungkup laring dan alat bantu jalan nafas lainnya; berbagai ukuran introduser untuk pipa endotrakeal dan bougies; syringe untuk mengembangkan balon endotrakeal dan klem; forsep magill; beberapa ukuran plester/pita perekat medik; gunting; suction yang setara dengan ruang operasi; tournique untuk pemasangan akses vena; peralatan infus intravena dengan berbagai ukuran kanul intravena dan berbagai macam cairan infus yang sesuai; pompa infus dan pompa syringe; alat pemantauan untuk tekanan darah non-invasive, oksimeter nadi, kapnografi, temperatur;, defebrilator monovasik; tempat tidur khusus HCU; bedside monitor; peralatan drainase thoraks, peralatan portable untuk transportasi; lampu tindakan; unit/alat foto rontgen mobile. Kursi, meja, lemari obat, lemari barang habis pakai, komputer, printer, ECG monitoring system, central patient vital sign.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
82
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD s/d evaluasi pasien. Pos perawat harus terletak di pusat blok yang dilayani agar perawat dpt mengawasi pasiennya secara
didepannya)
efektif.
7
Loker (Ruang ganti).
Tempat ganti pakaian, meletakkan sepatu/alas kaki sebelum masuk daerah rawat pasien pasien dan sebaliknya sebaliknya sete setelah lah kelua keluar r dari daerah rawat pasien, yang diperuntukan bagi staf medis maupun non medis dan pengunjung.
8
Ruangan Petugas
Ruangan Kepala, Ruangan Ruangan Dokter dilengkapi toilet
a
Ruangan Perawat ((**)
tempat is istirahat perawat.
b
Ruangan Perawat Peraw at (*)
tempat kerja dan istirahat kepala perawat.
Kepala
6-9 m2
Lemari loker
Perawat,
9-16 m2
Tempat tidur, sofa, lemari, meja/kursi
6-9 m2 m2
Tempat tidur, sofa, lemari, me meja/kursi
Ruangan Dokter terdiri dari dari 2 bagian : c
Ruangan D Do okter ((**)
1. Ruang kerja.
9-16 m2
Tempat tidur, sofa, lemari, meja/kursi, wastafel, dilengkapi toilet
2. Ruang istirahat/ kamar jaga. Ket (*)
Ruanganpetugas -ruangan ini dapat digabung menjadi ruangan
9
Gudang Penyimpanan linen bersih, obat-obatan, dan ala alatt medi medik k (** (**))
Ruang penyimp Ruang penyimpana anan n linen linen bersih bersih,, obat obat-obatan, obata n, dan alat medik y yang ang setiap setiap saat saat diperlukan. Peralatan yang disimpan diruangan ini harus dalam kondisi siap pakai dan dalam kondisi yang sudah disterilisasi.
6-16 m2
Respirator/ventilator, alat HD, Mobile X-Ray, dan lain lain.
10
Ruangan Linen Kotor Tempat linen kotor yang sudah dipakai untuk (**) kegiatan di ruang HCU.
4-12 m2
Lemari
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
83
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD
12
Fasilitas untuk membuang kotoran bekas Gudang Kotor pelayanan pasien khususnya yang berupa (Spoolhoek/Dirty cairan. Spoolhoek berupa bak atau kloset Utility).(**) yang dilengkapi dengan leher angsa (water seal).
13
Janitor/ Ruang cleaning clean ing service (**) Ket (**)
Kloset leher angsa, keran air bersih (Sink)
Ruangan tempat penyimpanan barang-barang dan peralatan untuk kebersihan ruangan. Pada ruangan ini terdapat area basah Ruangan-ruangan ini digabung fasilitas di ruang tindakan bedah
4-6 m2
Ket : tinggi bibir kloset + 80-100 m dari permukaan lantai
4-6 m2
Lemari/rak
dengan
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
84
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD Tabel 4.5 Kebutuhan Kebut uhan Ruan Ruang, g, Fungsi dan Luasan Luasan Ruang serta Kebutuhan Kebutuhan Fasilitas Fasilitas Ruang Rawat Intensif; Intensif; ICU
No.
Besaran Ruang / Luas (+)
Nama Ruangan
Fungsi
1
Ruangan Administrasi
Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi khususnya pelayanan pendaftaran dan rekam medik internal pasien di instalasi ICU. Ruang ini berada pada bagian depan instalasi ICU dengan dilengkapi loket atau Counter.
2
Ruangan tunggu keluarga pasien.
Tempat keluarga/ menunggu.
Ruangan Intensif
Ruang tempat tidur berfungsi untuk merawat pasien lebih dari 24 jam, dalam keadaan yang membutuhkan pemantauan khusus dan terus menerus.
3
Perawatan
pengantar
pasien
6-16 m2
Min. 12 m2
Min. 12 m2 /tt
Kebutuhan Fasilitas
Meja kerja, lemari berkas/arsip telepon/interkom, komputer, printer perlengkapan kantor lainnya.
dan dan
Tempat duduk, televisi & Telp umum (bila RS mampu), 1 set alat resusitasi; alat/sistem pemberian oksigen (nasal canule; simple face mask; nonrebreathing face mask); 1 set laringoskop dengan berbagai ukuran bilahnya; berbagai ukuran pipa endotrakeal dan konektor; berbagai ukuran orofaring, pipa nasofaring, sungkup laring dan alat bantu jalan nafas lainnya; berbagai ukuran introduser untuk pipa endotrakeal dan bougies; syringe untuk mengembangkan balon endotrakeal dan klem; forsep magill; beberapa ukuran plester/pita perekat medik; gunting; suction yang setara dengan ruang operasi; tournique untuk pemasangan akses vena; peralatan infus intravena dengan berbagai ukuran kanul intravena dan berbagai macam cairan infus yang sesuai; pompa infus dan pompa syringe; alat pemantauan untuk tekanan darah non-invasive, elektrokardiografi reader, oksimeter nadi, kapnografi, temperatur; alat kateterisasi vena sentral dan dan manometernya, defebrilator monovasik; tempat tidur khusus HCU; bedside monitor;
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
85
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD peralatan drainase thoraks, peralatan portable untuk transportasi; lampu tindakan; unit/alat foto rontgen mobile.
6
Ruang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, asuhan dan pelayanan keperawatan selama 24 jam ( pre dan post conference,, pengaturan jadwal), dokumentasi conference s/d evaluasi pasien. Pos perawat harus terletak di pusat blok yang dilayani agar perawat dpt mengawasi pasiennya secara efektif.
Sentral monitoring/nurse monitoring/ nurse station.
Tempat
ganti
pakaian,
Kursi, meja, lemari lemari obat, lemari barang ha habis bis pakai, komputer, printer, ECG monitoring system, central patient vital sign.
meletakkan
sepatu/alas sebelum masuk rawat pasien kaki dan sebaliknya setelah daerah keluar dari daerah rawat pasien, yang diperuntukan bagi staf medis maupun non medis dan pengunjung.
7
Loker (Ruang ganti).
8
Ruangan Petugas
Ruangan Kepala, Ruangan Ruangan Dokter dilengkapi toilet
a
Ruangan Perawat ((**)
Ruang istirahat perawat.
b
Ruangan Perawat Peraw at (*)
Ruang k ke erja da dan istirahat k ke epala perawat.
Kepala
4-16 m2 (dengan memperhatikan sirkulasi tempat tidur pasien didepannya)
6-9 m2
Lemari loker
Perawat,
9-16 m2
Tempat tidur, sofa, le lemari, meja/kursi
6-9 m2 m2
Tempat tidur, sofa, lemari, me meja/kursi
Ruang Dokter terdiri dari 2 bagian : c
Ruangan D Do okter ((**)
1. Ruang kerja.
9-16 m2
Tempat tidur, sofa, lemari, meja/kursi, wastafel, dilengkapi toilet
2. Ruang istirahat/ kamar jaga. Ket (*)
Ruangan-ruangan ini dapat digabung menjadi ruangan petugas
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
86
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD
Gudang Penyimpanan
linen
Ruang penyimp Ruang penyimpana anan n linen linen bersih bersih,, obat obat-obatan, obata n, dan alat medik y yang ang setiap setiap saat saat
9
bersih, obat-obatan, dan alat medik
diperlukan. Peralatan yang siap disimpan diruangan ini harus dalam kondisi pakai dan dalam kondisi yang sudah disterilisasi.
10
Ruangan Linen Kotor
Tempat linen kotor yang sudah dipakai untuk kegiatan di ruang HCU.
11
Fasilitas untuk membuang kotoran bekas Gudang Kotor pelayanan pasien khususnya yang berupa (Spoolhoek/Dirty cairan. Spoolhoek berupa bak atau kloset Utility). yang dilengkapi dengan leher angsa (water seal).
12
Janitor/ Ruang cleaning service
Ruangan tempat penyimpanan barang-barang dan peralatan untuk kebersihan ruangan. Pada ruangan ini terdapat area basah
Respirator/ventilator, alat HD, Mobile X-Ray, dan 6-16 m2
lain lain.
4-12 m2
Lemari
Kloset leher angsa, keran air bersih (Sink) 4-6 m2
Ket : tinggi bibir kloset + 80-100 m dari permukaan lantai
4-6 m2
Lemari/rak
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
87
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD
Tabel Tab el 4.6 Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas Ruang Kebidanan dan Penyakit Kandunga Kandungan n
No.
1
Nama Ruangan
Fungsi
Ruangan Ruanga n Admini Administr strasi asi dan pendaftaran
Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi khususnya pelayanan pasien di ruang kebidanan dan kandungan. Ruang ini berada pada bagian depan instalasi/r. kebidanan & kandungan dengan dilengkapi loket, meja kerja, lemari berkas/arsip dan telepon/ interkom. Kegiatan administrasi meliputi :
Besaran Ruang / Luas
3~5 m2/ petugas (min.6 m2)
Kebutuhan Fasilitas
Meja, Kursi, lemari arsip, telepon/intercom, komputer, printer dan peralatan kantor lainnya
Pendataan pasien. Penandatanganan surat pernyataan keluarga pasien (jika diperlukan tindakan operasi). Pembayaran (Kasir).
2
Ruangan Tunggu Pengantar Pasien Ruangan Bersalin/ Kala I-II-III (labour & delivery)
3
Ruang untuk pengantar pasien menunggu selama pasien menjalani proses persalinan/ tindakah bedah.
Ruang sebagai tempat dimana pasien melahirkan bayinya termasuk kegiatankegiatan untuk tindakan saat persalinan.
1~1,5 m2/ orang (min. 16 m2)
Min. 12 m2/ ttempat empat tidur
(Minim (Minimal al RS kelas kelas D
Kursi, Meja, Televisi & Alat Pengkondisi Udara (AC/ Air Condition) Set partus, set minor surgery, doppler, USG, tensimeter, timbangan bayi, suction apparatus, lampu periksa, stand infuse, O2 set, emergency light, infuse set, set kebidanan (minimal : forceps, vakum ekstraktor, klem hemostasis arteri, gunting tali pusar, klem tali pusar), sarung tangan, celemek plastik, kasa dan kapas, doek, cardiotocograph (CTG), stetoskop, resusitasi set dewasa, resusitasi
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
88
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD memiliki kapasitas untuk 2 meja berrsalin) berrsalin)
4
5
Ruang uangan an Pemu Pemuli liha han n (;Recovery)/ Kala IV
set bayi.
Ruang pemulihan pasien pasca melahirkan yang memerlukan perawatan kualitas tinggi dan pemantauan terus menerus.
Ruangan Tr T ransisi Ba B ayi
Ruang tempat bayi setelah dilahirkan
6
Ruangan pakaian/ loker
Tempat ganti pakaian, sepatu/alat kaki sebelum sebel um masuk ke- dan sebaliknya sebaliknya sete setelah lah keluar dari ruang kebidanan dan kandungan,/ suatu ruangan yang diperuntukkan bagi para pengunjung, staf medis/ non medis untuk berganti pakaian atau alas kaki sebelum masuk ke r. kebidanan & k andungan.
7
Ruangan Petugas
Ruangan untu kepala, dokter, dan perawat dan dilengkapi toilet
a
Ruangan d do okter (* ( *)
b
c
ganti
Min. 7,2 m2/ tempat tidur
Tt pasien, monitor pasien, tiang infus, infusion set, oksigen
Min. 9 m2
Tempatt tidur Tempa tidur b bayi, ayi, inkuba inkubator, tor, timba timbangan ngan dan pengukur panjang bayi, tensimeter, alat resusitasi bayi, blue lamp therapy, tempat ganti popok bayi, sink mandi bayi
@ Min Min.. 6 m m2 2
Loke Loker, r, ra rak k sep sepat atu u ber bersi sih, h, wa wast staf afel el
Ruang tempat kerja dan istirahat dokter dilengkapi dengan KM/WC.
9-16 -16 m2
Temp Tempa at tidu tidur, r, so sofa fa,, meja meja,, wasta astafe fel. l.
Ruangan pe p erawat ((**)
Ruang untuk istirahat perawat/ petugas lainnya setelah melaksanakan kegiatan pelayanan atau tugas jaga. Kamar jaga harus berada di bagian depan sehingga mempermudah semua pihak yang memerlukan pelayanan pasien.
9-16 -16 m2
Temp Tempa at tidu tidur, r, so sofa fa,, meja meja,, wasta astafe fel. l.
Ruangan Ruang (*)
Ruang kerja da d an istirahat kepala.
6-9 m2
Tempat tidur, sofa, lemari, meja/kursi
Kepala
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
89
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD Ruangan-ruangan ini dapat menjadi ruangan petugas
Ket (*)
8
Ruangan Ruanga n Lin Linen en Steril Steril,, Obat-obatan, dan Alat Medik
Ruang tempat penyimpanan instrumen yang tel telah ah dister disterilk ilkan. an. Ins Instum tumen en ber berada ada dal dalam am Tromol tertutup dan disimpan di dalam lemari instrument.
Min. 6 m2
Lem ar ari instrum en en, Trom ol ol
Min. 6 m2
Meja, kursi, microwave, kompor, penghangat, kulkas, sink
Bahan-bahan lain seperti linen, kasa steril dan kapas yang telah disterilkan juga dapat disimpan di ruangan ini.
(;clean (;clean utility )
9
digabung
Ruang untuk menyi menyiapkan apkan makan makanan an bagi bagi pasien dan para petugas instalasi kebidanan
Pantri
dan kandungan.
10
Fasilitas untuk membuang kotoran bekas Gudang Kotor pelayanan pelayanan pas pasien ien khususnya khususnya yang yang berupa (Spoolhoek/Dirty cairan. Spoolhoek berupa bak atau kloset Utility ). ). yang dilengkapi dengan leher angsa (water seal).
11
KM/WC (petugas, pengunjung)
KM/WC
12
Janitor
Ruang tempat penyimpanan kebersihan/cleaning service.
Kloset leher angsa, keran air bersih (Sink) 4-6 m2
Ket : tinggi tinggi bibir kl kloset oset + 80-10 80-100 0 m dari permukaan permukaan lantai
@ KM/WC pria/wanita luas 2 2 2 m – 3 m
Kloset, wastafel, bak air
Mi. 3 m2
Kloset, wastafel, bak a aiir
peralatan
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
90
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD
Tabel Tab el 4.7 Kebutuhan Ruang, Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan F Fasilitas asilitas Ruang Tindakan Bedah No.
Nama Ruangan
Fungsi
Besaran Ruang / Luas
1
Ruangan Administra Ruangan Administrasi si dan pendaftaran
Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi khususnya pelayanan bedah. Ruang ini dilengkapi loket pendaftaran.
3~5 m2/ petugas
2
Ruangan Pengantar Ruangan Pengantar Pasien
Ruang untuk pengantar pasien menunggu selama pasien menjalani proses bedah.
1~1,5 m2/ orang
3
Ruangan Tunggu Ruangan Pasien dan Transfer
Ruang untuk transfer transfer pasie pasien n sebel sebelum um pasien pasien menjalani proses bedah.
1~1,5 m2/ orang
(min.9 m2)
(min. 12 m2)
(min. 12 m2)
Kebutuhan Fasilitas
Meja, Kursi, lemari arsip, telepon/intercom, komputer, printer dan peralatan kantor lainnya Kursi, Meja, Televisi & Alat Pengkondisi Udara (AC / Air Condition) Kursi, Meja, Televisi & Alat Pengkondisi Udara (AC / Air Condition)
Ruang yang digunakan untuk mempersiapkan pasien sebelum memasuki kamar bedah. Kegiatan dalam ruang ini yaitu: Alat cukur, oksigen, linen, brankar brankar (apabila tidak memiliki ruang induksi, maka dilengkapi dengan alat : suction Unit, sphygmomanometer,
Penggantian pakaian penderita,
4
Ruangan persiapan Ruangan persiapan (;Preparation (;Preparation room) room)
Membersihkan/mencukur bagian tubuh yg perlu dicukur, Melepas semua perhiasan dan menyerahkan ke keluarga pasien
Min. 9 m2
thermometer, instrumen troli tiang infuse, peralatan anastesi)
Apabila tidak ada r.anaestesi maka persiapan anaestesi juga dilaksanakan di ruang ini. Ruangan Ruang an Induksi Induksi (;Induction (;Induction room) room)
Ruang yang digunakan untuk persiapan anaestesi/pembiusan. Kegiatan yang dilakukan di kamar ini adalah sebagai
Min. 9 m2
Suction Unit Sphygmomanometer
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
91
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD
5
6
7
8
Thermometer
Mengukur tekanan darah pasien,
Trolley Instrument
Pemasangan infus,
Infusion stand
Ket : Bisa digabungkan dengan ruang persiapan
Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menenangkan diri,
Ruangan untuk cuci Ruangan cuci tangan (scrub station)
Ruang untuk cuci tangan dokter ahli bedah, asisten dan semua petugas yang akan mengikuti kegiatan dalam kamar bedah.
Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilaksanakan,
Min. 3 m2
Wastafel dengan 2 keran, perlengkapan cuci tangan (sikat kuku, sabun, dll), skort plastik/karet, handuk
(minimal 1 ruang)
Ruang untuk melakukan kegiatan pembedahan minor.
Min. 24 m2
Set operasi minor, lampu operasi, meja operasi, head lamp unit, electro surgery unit, suction pump, laser coagulator, serta lemari pendingin dan lemari simpan hangat, defibrillator, respirator, perlengkapan dan mesin Anaestesi (bila diperlukan), jam operasi, lampu petunjuk operasi, oksigen, scavenging unit.
Ruangan Pemulihan/ Ruangan Pemulihan/ PACU (;Post (;Post Anesthetic Care Unit)
Ruang pemulihan pasien pasca operasi yang memerlukan perawatan kualitas tinggi dan pemantauan terus menerus.
Min. 7,2 m2/ tempat tidur
Tt pasien, monitor set, tiang infus, infusion set, oksigen
Min. 6 m2
Lemari instrumen, Tromol
4-6 m2
Container
Ruangan Ruang an bedah minor minor
Gudang lin Gudang linen en Steril Steril,, Obat-obatan, dan alat medik
Ruang tempat penyimpanan instrumen yang telah disterilkan. Instumen berada dalam Tromol tertutup dan disimpan di dalam lemari instrument. Bahan-bahan lain seperti linen, kasa steril dan kapas yang telah disterilkan juga dapat disimpan di ruangan ini.
(;clean (;clean utility )
9
berikut:
Ruangan Ruang an Utili Utilitas tas Kotor Kotor
Ruang tempat penyimpanan sementara barang dan bahan setelah digunakan untuk
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
92
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD (Dirty Ut Utilit y) y).
ke ep perluan o op peras i sebelum d diim us usnahk an an k ke e insenerator, atau dicuci di londri dan disterilkan di ruangan sterilisasi.
Spoolhoek
Fasilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien khususnya yang berupa cairan. Spoolhoek berupa bak/ kloset yang dilengkapi dengan leher angsa (water seal).
Ket : Bisa digabungkan dengan ruangan utilitas kotor
Tempat pelaksanaan sterilisasi instrumen dan barang lain yang diperlukan untuk pembedahan.
4-6 m2
Ket : tinggi bibir kloset + 80-100 m dari permukaan lantai
Min. 4 m2
Autoklaf, Model meja strilisasi, Tromol, meja sink, troli instrumet, lemari instrument
@ Min. 4 m2
Loker
Ruang tempat istirahat dokter dilengkapi dengan KM/WC.
9-16 m2
Tempat tidur, sofa, meja, wastafel.
Ruang untuk istirahat perawat/ petugas lainnya setelah melakukan kegiatan pembedahan atau tugas jaga. Ruang jaga harus berada di bagian depan shg mempermudah semua pihak yang memerlukan pelayanan bedah.
9-16 m2
Tempat tidur, sofa, meja, wastafel.
10
Ruangan Sterilisasi
11
Ruangan ganti Ruangan pakaian/ loker
12
Ruangan Petugas
Ruangan kepala, dokter, dan perawat, serta dilengkapi toilet
a
Ruangan d do okter (* ( *)
Ruangan pe p erawat ((**)
b
Kloset leher angsa, keran air bersih (Sink)
Di kamar sterilisasi harus terdapat lemari instrumen untuk menyimpan instrumen yang belum disterilkan. Ruang untuk ganti pakaian, sebelum petugas masuk ke area r. bedah. Pada kamar ganti sebaiknya disediakan lemari pakaian/locker dengan kunci dipegang oleh masing-masing petugas.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
93
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD
c
20
Ruangan Ke K epala (*)
Ruang untuk diskusi para operator kamar operasi sebelum melakukan tindakan pembedahan.
Ket (*)
Ruangan-ruangan ini dapat digabung menjadi ruangan petugas
KM/WC (petugas, pengunjung)
KM/WC
9-16 m2 m2
Meja + kursi diskusi, dll
@ KM/WC pria/wanita luas 2 2 2 m – 3 m
Kloset, wastafel, bak air
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
94
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD Tabel Tab el 4.8 Kebutuhan Ruang, Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas Ruang Operasi No.
Nama Ruangan
Fungsi
Besaran Ruang / Luas
1
Ruangan Administra Ruangan Administrasi si dan pendaftaran
Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi khususnya pelayanan bedah. Ruang ini dilengkapi loket pendaftaran.
3~5 m2/ petugas
2
Ruangan Pengantar Ruangan Pengantar Pasien
Ruang untuk pengantar pasien menunggu selama pasien menjalani proses bedah.
1~1,5 m2/ orang
3
Ruangan Tunggu Ruangan Pasien dan Transfer
Ruang untuk transfer transfer pasie pasien n sebel sebelum um pasien pasien menjalani proses bedah.
1~1,5 m2/ orang
(min.9 m2)
(min. 12 m2)
(min. 12 m2)
Kebutuhan Fasilitas
Meja, Kursi, lemari arsip, telepon/intercom, komputer, printer dan peralatan kantor lainnya Kursi, Meja, Televisi & Alat Pengkondisi Udara (AC / Air Condition) Kursi, Meja, Televisi & Alat Pengkondisi Udara (AC / Air Co Conditi ndition) on)
Ruang yang digunakan untuk mempersiapkan pasien sebelum memasuki kamar bedah. Kegiatan dalam ruang ini yaitu: Penggantian pakaian penderita, 4
Ruangan persiapan Ruangan persiapan (;Preparation (;Preparation room) room)
Membersihkan/mencukur bagian tubuh yg perlu dicukur,
Min. 9 m2
Alat cukur, oksigen, linen, brankar brankar (apabila tidak memiliki ruang induksi, maka dilengkapi dengan alat : suction Unit, sphygmomanometer, thermometer, instrumen troli tiang infuse, peralatan anastesi)
Melepas semua perhiasan dan menyerahkan ke keluarga pasien Apabila tidak ada r.anaestesi maka persiapan anaestesi juga dilaksanakan di ruang ini. Ruangan Ruang an Induksi Induksi (;Induction (;Induction room) room)
Ruang yang digunakan untuk persiapan anaestesi/pembiusan. Kegiatan yang dilakukan di kamar ini adalah sebagai berikut:
Suction Unit Min. 9 m2
Sphygmomanometer Thermometer
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
95
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD
5
Mengukur tekanan darah pasien,
Trolley Instrument
Pemasangan infus,
Infusion stand
Ket : Bisa digabungkan dengan ruang persiapan
Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menenangkan diri,
Ruangan untuk cuci Ruangan cuci tangan (scrub station)
Ruang untuk cuci tangan dokter ahli bedah, asisten dan semua petugas yang akan mengikuti kegiatan dalam kamar bedah.
Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilaksanakan,
Min. 3 m2
Wastafel dengan 2 keran, perlengkapan cuci tangan (sikat kuku, sabun, dll), skort plastik/karet, handuk Set operasi minor, lampu operasi, meja operasi,
6
Ruangan bedah mayor (OK) Ruang untuk melakukan kegiatan pembedahan mayor. (minimal (mini mal 1 ruang per
Min. 24 m2
50 TT)
7
8
Ruangan Pemulihan/ Ruangan Pemulihan/ PACU (;Post (;Post Anesthetic Care Unit)
Gudang lin Gudang linen en Steril Steril,, Obat-obatan, dan alat medik
Ruang tempat penyimpanan instrumen yang telah disterilkan. Instumen berada dalam Tromol tertutup dan disimpan di dalam lemari instrument.
Min. 7,2 m2/ tempat tidur
Tt pasien, monitor set, tiang infus, infusion set, oksigen
Min. 6 m2
Lemari instrumen, Tromol
4-6 m2
Container
Bahan-bahan lain seperti linen, kasa steril dan kapas yang telah disterilkan juga dapat disimpan di ruangan ini.
(;clean (;clean utility )
9
Ruang pemulihan pasien pasca operasi yang memerlukan perawatan kualitas tinggi dan pemantauan terus menerus.
head lamp unit, electro surgery unit, suction pump, laser coagulator, serta lemari pendingin dan lemari simpan hangat, defibrillator, respirator, perlengkapan dan mesin Anaestesi (bila diperlukan), jam operasi, lampu petunjuk operasi, oksigen, scavenging unit.
Ruangan Utili Ruangan Utilitas tas Kotor Kotor (Dirty Utility).
Ruang tempat penyimpanan sementara barang dan bahan setelah digunakan untuk keperluan operasi sebelum dimusnahkan ke insenerator, atau dicuci di londri dan
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
96
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD disterilkan di ruangan sterilisasi. Spoolhoek Ket : Bisa digabungkan dengan ruangan utilitas kotor
10
Ruangan Sterilisasi
11
Ruangan ganti Ruangan pakaian/ loker
12
Ruangan Petugas
a
Ruangan d do okter (* ( *)
Fasilitas untuk membuang kotoran pelayanan pasien khususnya yang bekas berupa cairan. Spoolhoek berupa bak/ kloset yang yang dilengkapi dengan leher angsa (water seal). Tempat pelaksanaan sterilisasi instrumen dan barang lain yang diperlukan untuk pembedahan. Di kamar sterilisasi harus terdapat lemari instrumen untuk menyimpan instrumen yang belum disterilkan.
4-6 m2
Kloset leher angsa, keran air bersih (Sink) Ket : tinggi bibir kloset + 80-100 m dari permukaan lantai
Min. 4 m2
Autoklaf, Model meja strilisasi, Tromol, meja sink, troli instrumet, lemari instrument
@ Min. 4 m2
Loker
9-16 m2
Tempat tidur, sofa, meja, wastafel.
9-16 m2
Tempat tidur, sofa, meja, wastafel.
9-16 m2
Meja + kursi diskusi, dll
Ruang untuk ganti pakaian, sebelum petugas masuk ke area r. bedah. Pada kamar ganti sebaiknya disediakan lemari pakaian/locker dengan kunci dipegang oleh masing-masing petugas. Ruangan kepala, dokter, dan perawat, serta dilengkapi toilet Ruang tempat istirahat dokter dilengkapi dengan KM/WC.
b
Ruangan pe p erawat ((**)
Ruang untuk istirahat perawat/ petugas lainnya setelah melakukan kegiatan pembedahan atau tugas jaga. Ruang jaga harus berada di bagian depan shg mempermudah semua pihak yang memerlukan pelayanan bedah.
c
Ruangan Ke K epala (*)
Ruang untuk diskusi para operator kamar operasi sebelum melaku melakukan kan tindakan
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
97
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD pembedahan.
20
Ket (*)
Ruangan-ruangan ini dapat digabung menjadi ruangan petugas
KM/WC (petugas, pengunjung)
KM/WC
@ KM/WC pria/wanita luas 2 2 2 m – 3 m
Kloset, wastafel, bak air
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
98
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD Tabel Tab el 4.9 Kebutuhan Ruang, Ruang, Fungsi dan Luas Luasan an Ruang serta Kebutuhan Fasilitas ruang Farmasi
No.
Nama Ruangan
Fungsi
Besaran Ruang / Luas
1
Ruangan Ruang an Produksi Produksi non steril (Pera steril (Peracikan cikan Obat)
tempat melaksanaka melaksanakan n peracikan peracikan oba obatt oral dan obat luar oleh apoteker.
Min. 6 m2/ apoteker Peralatan farmasi untuk persediaan, peracikan dan (min.24 m2) pembuatan obat non steril.
2
Ruanga Ruangan n Penyim Penyimpan panan an Perbek Perbekala alan n Fa Farma rmasi si (Bah (Bahan an Baku Baku Obat, Obat, Obat Obat Jadi, Jadi, Obat Obat Kh Khusu usus s dan Alat Alat Ke Keseh sehata atan) n)
a
Depo Bah a an n Obatt (*) Oba
b
Ba Bak u
Kebutuhan Fasilitas
tempat penyimpanan bahan ba b aku obat.
Min. 6 m2
Lemari/rak
Depo Ob Obat Jadi (* (*)
tempat penyimpanan obat jadi
Min. 6 m2
Lemari/rak
c
Gudang Perbekalan dan Alat Kesehatan Kesehatan (*)
tempat penyimpanan perbekalan dan alat kesehatan
Min. 10 m2
Lemari/rak
d
Depo O Ob bat Khusus
tempat penyimpanan obat khusus seperti untuk obat yang termolabil, narkotika dan obat psikotropika, dan obat berbahaya.
Min. 10 m2
Lemari khusus , lemari pendingin dan AC, kontainer khusus untuk limbah sitotoksis, dll
Ket (*)
Ruangan-ruangan ini dapat dijadikan satu, tergantung kebutuhan RS
3
Ruangan Dokumen
Arsip
Ruang menyimpan dokumen resep dan buku-buku kefarmasian.
4
Ruangan Petugas
Ruangan Kepala dan staf, serta dilengkapi toilet
a
Ruangan Kepala Instalasi Farmasi
Ruang kerja dan istirahat kepala Instalasi Farmasi.
9-20 m2
Lemari arsip, kartu arsip
6-9 6-9 m2
Temp Tempa at tidu tidur, r, so sofa fa,, le lema mari ri,, meja meja//ku kurs rsii
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
99
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD b
Ruangan S Sttaf
Tempat ke kerja dan istirahat staf.
Ket (*)
Ruangan-ruangan ini bisa digabung menjadi ruangan petugas
5
Ruangan Distribusi Obat
a
Apotik Rawat Jalan
b
Satelit Rawat Inap
9-16 m2
Tempat distribusi obat di ruang rawat jalan Dilengkapi Depo Obat jika Penyimpanan Obat tersentral
Min. 6 m2
Alat tulis kantor, m eja+kursi, loket, lemari, telepon, faksimili, komputer, printer, dan alat perkantoran lainnya.
Min. 6 m2
Alat tulis kantor, m eja+kursi, loket, lemari, telepon, faksimili, komputer, printer, dan alat perkantoran lainnya.
Min. 6 m2
Alat tulis kantor, m eja+kursi, loket, lemari, telepon, faksimili, komputer, printer, dan alat perkantoran lainnya.
1~1,5 m2/ orang(min. 25 m2)
Tempat duduk, televisi & Telp umum (bila RS mampu),
Ruangan
Tempat distribusi obat di ruang rawat inap Dilengkapi Depo Obat
6
Ruangan Ruanga n Admini Administr strasi asi (Penerimaan dan Distribusi Obat)
7
Ruangan T Tu unggu
Tempat melaksanakan kegiatan administrasi kefarmasian RS, meliputi kegiatan pencatatan keluar masuknya obat, penerimaan dan distribusi obat. tempat pasien dan pengantarnya menunggu menerima pelayanan dari konter apotek.
Tempat tidur, sofa, lemari, meja/kursi
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
100
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD
Tabel 4.10 Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang Ruang serta Kebutuhan Kebutuhan Fasilitas ruang radiologi
No.
Nama Ruangan
1.
Ruangan Pasien
Besaran Ruang / Luas
Fungsi Ruangan Tunggu
Kebutuhan Fasilitas
Ruangan pasien & pengantar pasien menunggu diberikannya pelayanan medik.
1~1,5 m2/ orang(min. 25 m2)
Tempat duduk, televisi & Telp umum (bila RS mampu),
a
Ru Ruan anga gan n Admi Admini nist stra rasi si dan Rekam Rekam Medis. (*)
Ruangan untuk staf melaksanakan tugas administrasi dan personalia dan ruangan untuk penyimpanan sementara berkas film pasien yang sudah dievaluasi.
Min. 9 m2
Alat tulis kantor, m eja+kursi, loket, lemari, telepon, faksimili, komputer, printer, dan alat perkantoran lainnya.
b
Loket Pendaftaran, pembayaran dan pengambila penga mbilan n hasil (*)
Ruang tempat pasien melakukan pendaftaran, tempat pembayaran dan sebagai tempat mengambil hasil pemeriksaan
Min. 16 m2
Rak/lemari berkas, meja, kursi, komputer, printer, dan alat perkantoran lainnya.
Ket (*)
Ruangan-ruangan ini dapat menjadi Ruangan Administrasi
& Pengantar Pasien Ruangan
Administrasi
(Pendaftaran, 2
pembayaran
dan
pengambilan hasil)
Ruangan Ruang an Pemeriksaan Pemeriksaan 3
digabung
General Gener al X-ray
Ruang
tempat
melaksanakan
Mi Min. n. 12 m2
kegiatan
Gene Genera rall X-R X-Ray ay un unit it (b (bed ed da dan n sta stand ndin ing g uni unitt den denga gan n
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
101
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD
Ultra SonoGrafi (USG)
diagnostik umum
bucky)
Ruang tempat melaksanakan kegiatan diagnostik jaringan lunak menggunakan USG
General USG unit dengan multi probe sesuai kebutuhan pelayanan RS.
Min. 9 m2
Ruang-ruang Penunjang (Pada tiap-tiap ruang pemeriksaan diatas kecuali USG) Ruangan panel kontrol
Ruang tempat mengendalikan/ mengkontrol pesawat X-Ray
Min. 4 m2
Ruangan Ruang an Mesin
Ruang tempat transformator/genetaor/CPU
Min. 4 m2
Ruangan Ruang an ganti pasien pasien
Ruang tempat pasien berganti pakaian dan menyimpan barang milik pribadi.
KM/W C pasien
KM/W C
Kamar gelap (Bila tidak menggunakan AFP (; Automatic Automatic Film Processor ) digital ataupun AFP kering)
Ruang tempat memproses film, terdiri dari 2 area; daerah basah dan daerah kering.
5
Ruangan Petugas /Jaga Radiografer
Ruang tempat istirahat radiografer cito
Min. 6 m2
Tempat tidur, Ku Kursi, meja, wastafel.
6
Ruangan Ruanga n penyi penyimpa mpanan nan berkas
Ruang tempat penyimpanan berkas hasil pemeriksaan.
Min. 8 m2
Lemari arsip
4
operator/
meletakkan
Min. 4 m2 @ KM/WC pria/wanita luas 2 2 2 m – 3 m
Min. 6 m2 (untuk AFP manual/Basah)
Meja kontrol, Komputer
Transformator/genetaor/CPU tomografi unit
Lemari baju bersih, kontainer baju kotor, kaca, hanger
Kloset, wastafel, bak air
Automatic film processor (AFP), sink & waste liquid container
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
102
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD Tabel 4.11 Kebutuhan Ruang, Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilita Fasilitas s ruang sterilisasi
No.
Nama Ruangan
Fungsi Ruangan
1.
Ruangan Administra Ruangan Administrasi, si, Loket Penerimaan & Pencatatan
Ruangan tempat melakukan kegiatan Adminstrasi dan pencatatan, penerimaan, penerimaan, penyortiran barang/bahan/ linen yang akan disterilkan.
2.
Ruangan Dekontaminasi
Ruang tempat perendaman, pencucian dan pengeringan instrumen atau linen bekas pakai.
3.
Ruangan Pengemasan Ruangan Pengemasan Alat
4.
Gudang Barang/Linen/ Bahan Perbekalan Baru
5.
Ru Ruan anga gan n Ste teri rili lisa sasi si
6.
7.
8.
Gudang St e erri l ( *) *) Ruangan Distribusi Ruangan Distribusi Instrumen dan Barang Steril Steril (*) Ket (*) Ruangan Ruanga n Kepala Kepala Rua Ruang ng Sterilisas Steri lisasii (**)
Ruang tempat melaksanakan kegiatan membungkus, mengemas dan menampung alat-alat yang dipakai untuk sterilisasi, penyimpanan dan pemakaian. Ruang tempat penyimpanan (depo) sementara Barang, linen dan bahan perbekalan baru sebelum disterilisasi. Ruang tempat melaksanakan kegiatan sterilisasi instrumen, linen dan bahan perbekalan baru. Ruang tempat penyimpanan Instrumen, linen dan bahan perbekalan baru yang telah disterilisasi. Ruang tempat pengaturan instrumen dan barang-barang yang sudah steril untuk didistribus didis tribusikan ikan ke Ruang Ruang Bedah Bedah,, HCU, dll Ruangan ini dapat digabung Ruang tempat kepala ruang sterilisasi bekerja dan melakukan kegiatan
Besaran Ruang /
Kebutuhan Fasilitas
Luas
8-25 m2
Meja, kursi, computer, printer, lemari dan peralatan kantor lainnya.
Min. 30 m2
Meja cuci, mesin cuci, meja bilas, bilas, meja setrika, Perlengkapan dekontaminasi lainnya (ultrasonic washer dengan volume chamber 40-60 lt, Mesin pengering slang, ett, Mesin cuci handschoen,
Min. 16 m2
Container, alat wrapping, Automatic washer disinfector,
4-16 m2
Rak/Lemari
9-16 m2
Autoklaf table, horizontal sterilizer, sterilizer, container for sterilizer, autoklaf unit (steam sterilizer), sterilizer kerosene, (atau jika memungkinkan ada pulse vacuum sterilizer, plasma sterilizer)
12-25 m2
Lemari/Rak linen, lemari instrumen, Lemari sarung tangan, lemari kasa/ kain pembalut, dan kontainer
9-25 m2
Kontainer, rak/lemari, meja, kursi, komputer, printer dan alat perkantoran lainnya.
Min. 6 m2
Kursi, meja, computer, printer, dan peralatan kantor lainnya.
perencanaan dan manajemen.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
103
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD 9.
10. 11.
Ruangan Staf/ Petugas Ruangan Petugas (**) Ket (**) Ruangan Ruang an Ganti Petugas (Loker)
Ruang tempat tempat istirahat istirahat staf/ petugas petugas ruang sterilisasi. Ruangan ini dapat digabung Tempat mengganti/mengenakan pakaian ruang sterilisasi sterilisasi (dilengkapi toilet)
KM/W C petugas
KM/W C
Mi Min. n. 9-1 9-16 m2 m2
Min. 9 m2 @ KM/WC pria/wanita luas 2 2 2 m – 3 m
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
Kursi ursi,, me meja ja,, llem ema ari
Loker Kloset, wastafel, bak air
104
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD
Tabel Tab el 4.12 4.12 Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Lua Luasan san Ruang serta Kebutuhan Fasilitas Fasilitas Ruang Laboratorium Klinik
No.
Nama Ruangan Ruangan Administra Ruangan Administrasi si dan Rekam Medis
1.
(Terdapat loket pendaftaran, loket pembayaran, dan loket pengambilan hasil)
Fungsi Ruangan
Besaran Ruang / Luas
Kebutuhan Fasilitas
Ruangan untuk staf melaksanakan tugas administrasi, pendaftaran, pembayaran dan pengambilan hasil serta ruangan untuk penyimpanan sementara berkas film pasien yang sudah dievaluasi.
Min. 20 m2
Meja, kursi, computer, printer, lemari, lemari arsip, dan peralatan kantor lainnya.
2.
Ruangan Ruang an Tunggu Pasien& Pengantar Pasien
Ruangan pasien & pengantar pasien menunggu diberikannya pelayanan lab.
3.
Ruangan Pengambilan Ruangan Pengambilan Sample
Ruang tempat pengambilan sample darah, pengumpulan sample urin, dll
Min. 6 m2
Meja. Kursi, jarum suntik dan pipetnya, container urin, timbangan, tensimeter.
4.
Bank Darah
Ruang tempat pengambilan dan penyimpanan persediaan darah.
Min. 6 m2
Meja, kursi, refrigerator, dan peralatan kantor lainnya.
5.
Labor at atorium Kl Klinik
Min Min.. 16 m2
Meja lab, sink, sentrifus, water bath, fotometer, electrolit analyzer, mikroskop binikuler/monokuler, kamar hitung improved, neubauer, kamar hitung fuchs, rosenthal, tensimeter, sentrifus mikrohematokrit, rotator VDRL, sterilisator/autoklaf kecil, inkubator, oven, pipet LED, timbangan, stop watch, timer, termometer 0-150 derajat, bunsen
Laboratorium Patologi Klinik
Ruang Rua ng pemer pemeriks iksaan aan// analil analilsis sis p pato atolog logii klinik. klinik.
1~1,5 m2/ orang (min. 25 m2)
Tempat duduk, televisi & Telp umum (bila RS mampu),
burner, kawat ose, rak pipet + t ips, rak tabung
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
105
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD reaksi, pipet otomatik berbagai ukuran, tabung reaksi berbagai ukuran, pipet volumetrik berbagai ukuran, pipet serologi, pipet pasteur, erlenmeyer, corong, gelas ukur, labu, cawan petri, lemari es no frost, AC, meja, kursi dan alat-alat perkantoran.
Laboratorium Kimia Klinik
Ru Ruan ang g peme pemeri riks ksaa aan/ n/ anal analil ilsi sis s kim kimia ia klin klinik. ik.
Laboratorium
Min. Min. 16 m2
Meja lab, sink, sentrifus, mikroskop, sentrifus hematokrit, haemocitometer, refractometer, water bath, laboratory refrigerator, glukometer,
Ruang pemeriksaan/ analilsis hematologi dan
Hematologi dan Uranalisis
urin.
Meja lab, sink, spektofotometer, sentrifus, water bath, densitometer for protein, analytical balance, PH meter, micro hematokrit sentrifus, fotometer, water destilator, precission balance
Min. 16 m2
spektropometer, rotator shaker, HB meter, washing instrument, dry sterilizer, oven, lab incubator, micro plate reader, ultrasonic cleaner.
Jenis lab dan penggabungan ruangan tergantung pelayanan rumah sakit 6.
Gudang Regensia Gudang Regensia dan Bahan Habis Pakai
Ruang tempat penyimpanan regensia bersih dan bahan habis pakai.
6-16 m2
Rak/Lemari
7.
Ruangan Cu C uci
Ruang tempat pencucian regensia bekas pakai.
6-9 m2
Lemari, sink
8.
Ruangan Ruang an Diskusi Diskusi dan Istirahat Istirahat Personil. (*)
Ruang tempat diskusi dan istirahat personil/ petugas lab.
9.
Ruangan Kepala Ruangan Kepala Laboratori Labo ratorium um (*)
Ruang tempat kepala laboratorium bekerja dan melakukan kegiatan perencanaan dan manajemen.
Min. 6 m2
Kursi, meja, computer, printer, dan peralatan kantor lainnya.
10.
Ruangan Petugas Ruangan Petugas Laboratori Labo ratorium um (*)
Ruang te tem p pa at iis stirahat p pe et u ug gas la labor at atorium.
9-16 m m2 2
Kursi, me mej a a,, so sof a a,, le lem ar ari
20-36 m2
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
Meja, kursi, lemari, dll
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD Ket (*)
Ruangan ini dapat digabung
11.
Dapur Ke Kecil (;Pantry )
Sebagai tempat untuk menyiapkan makanan dan minuman bagi mereka yang ada di Instalasi CSSD dan sebagai tempat istirahat petugas.
Min. 6 m2
Perlengkapan dapur, kursi, meja, sink
12.
KM/W C pasien
KM/W C dan pengambilan sample urin
@ KM/WC pria/wanita luas 2 2 2 m – 3 m
Kloset, wastafel, bak air
13.
KM/W C petugas
KM/W C
@ KM/WC pria/wanita luas 2 2 2 m – 3 m
Kloset, wastafel, bak air
106
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
107
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD
Tabel Tab el 4.1 4.13 3 Kebutuhan Ruang, Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan F Fasilitas asilitas Ruang Rehabilitasi Medik
No.
Nama Ruangan
Besaran Ruang /
Fungsi Ruangan
1.
Loket Pendaftaran dan Pendataan
2.
Ruangan Administra Ruangan Administrasi, si, Keuangan dan Personalia
3.
Kebutuhan Fasilitas
Luas
Ruangan tempat pasien melakukan pendaftaran, pendataan pendataan awal dan ulang ulang untuk segera mendapat suatu tindakan. Ruang kerja para Petugas Instalasi RM yaitu
Min. 8 m2
Meja, kursi, computer, printer, lemari, lemari arsip, dan peralatan kantor lainnya.
melaksanakan kegiatan administrasi, keuangan dan personalia di unit Pelayanan Rehabilitasi Medik
3~5 m2/ 9petugas (min. m2)
Meja, kursi, lemari berkas/arsip, intercom/telepon, safety box
Ruangan Tunggu Ruangan Pasien & Pengantar Pasien
Ruangan pasien & pengantar pasien menunggu diberikannya pelayanan RM
1~1,5 m2/ orang (min. 16 m2)
Tempat duduk, televisi & Telp umum (bila RS mampu),
4.
Ruangan Pemeriksaan Ruangan Pemeriksaan// Penilaian Dokter
Ruangan tempat Dokter melakukan pemeriksaan (seperti: anamesa, pemeriksaan dan asesmen fisik), diagnosis maupun prognosis terhadap pasiennya dan tempat pasien melakukan konsultasi medis dengan Dokter
5.
Ruangan Terapi Rehab Ruangan Mental/Sosial
Ruang tempat melaksanakan kegiatan terapi rehab mental dan sosial bagi pasien.
12~25 m2
Ruang untuk memberikan pelayanan berupa suatu intervensi radiasi/ gelombang elektromagnet dan traksi, maupun latihan manipulasi yang diberikan pada pasien yang bersifat individu.
Mi Min. n. 20 m2
Te Tempa mpatt tid tidur ur peri periks ksa, a, un unit it trak traksi si,, ala alatt sti stimu mula lasi si elektrik, micro wave diathermy, ultraviolet quartz, dan peralatan fisioterapi lainnya
@ 4-1 4-12 2 m2 m2
Lo Loke ker/ r/ le lema mari ri,, tem tempa patt dud duduk uk (be (benc nch) h),, dll dll
6.
8.
RUANG FISIOTERAPI 1. Ruangan Fisioterapi Fisioterapi Pasif
Loker/ Loker/ Rua Ruanga ngan n Gan Ganti ti (Pria & Wanita, Petugas
Ruang ganti pakaian dan barang-barang milik pribadi.
menyimpan
12~25 m2
Kursi Dokter, Meja Konsultasi, 2 (dua) kursi hadap, lemari alat periksa & obat, tem pat tidur periksa, tangga roolstool, dan kelengkapan lainnya. Kursi Dokter, Meja Konsultasi, 2 (dua) kursi hadap, lemari alat, kursi terapi, dan peralatan terapi rehab mental/sosial lainnya.
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
108
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD & Pasien) 9.
Guda Gudang ng Pera Perala lata tan n RM RM
10. 10.
Guda Gudang ng Farmasi
11.
Line Linen n
da dan n
Gudang Kotor
Ruang tempat penyimpanan peralatan RM yang belum terpakai atau sedang tidak digunakan. Ruang penyimpanan linen bersih (misalnya : handuk, tirai & sprei) dan juga perbekalan farmasi untuk terapi (misalnya : parafin, alkohol, kapas, tissue, jelly). Ruang penyimpanan alat-alat, juga perabot RM yang sudah tidak dapat digunakan lagi tetapi belum dapat dihapuskan dengan segera. Ruang Rua ng tempat tempat kepal kepala a RM be beker kerja ja dan melakukan kegiatan perencanaan dan manajemen.
12.
Ruangan Ke p pa ala R M
13.
Ruangan Pe P etugas RM
Ruang tempat istirahat petugas IRM
14.
Dapur Kecil (;Pantry (;Pantry )
Sebagai tempat untuk menyiapkan makanan dan minuman bagi mereka yang ada di IRM dan sebagai tempat istirahat petugas.
15. 15.
KM/ M/WC WC pet etu ugas/ gas/pa pasi sie en
KM KM//WC
6-16 m2
Lemari/rak
6-16 m2
Lemari/rak
6-16 m2
Lemari/rak
Min. 6 m2 9-16 m2 Min. Min. 6 m2 @ KM/WC pria/wanita luas 2 2 2 m – 3 m
Kursi, meja, computer, printer, dan peralatan kantor lainnya. Kursi, meja, sofa, lemari Perl Perlen engk gkap apan an dapu dapur, r, ku kurs rsi, i, meja meja,, si sink nk
Kloset, wastafel, bak air
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
109
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD
Tabel Tab el 4.14 4.14 Kebutuhan Ruang, Fungsi Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas Bagian Administrasi dan Sekretariat Sekretariat
No.
1.
2.
Nama Ruangan
Fungsi Ruangan
Ruangan Direktur RS
Ruangan Ruang an Sekretaris Sekretaris
Besaran Ruang / Luas
Ruang kerja Direktur RS, tempat melaksanakan perencanaan program dan manajemen RS.
Min. 16 m2
Ruang kerja sekretaris direktur RS.
Min. 6 m2
Kebutuhan Fasilitas
Meja, kursi, sofa, computer, printer, lemari, lemari arsip, dan peralatan kantor lainnya. Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer, intercom/telepon
Direktur RS 3.
Ruangan Rapat dan Ruangan dan Diskusi
Ruang pertemuan/ rapat/ diskusi.
4.
Ruangan Kepala Ruangan Kepala Komite Medis
Ruang kerja kepala komite medis
5.
Ru Ruan anga gan n Komi omite Me Medi dis s
Ru Rua ang ke kerj rja a st staf ko komi mite te medi medis s
6.
Ruangan Kepala Ruangan Kepala Bagian Keperawatan
Ruang kerja kepala bagian keperawatan
7.
Ruangan Bagian Ruangan Bagian Keperawatan
Ruang kerja staf bagian keperawatan
8.
Ruangan Kepala Ruangan Kepala Bagian Pelayanan Medik
Ruang kerja kepala bagian Pelayanan
Min. 16 m2
Meja rapat, kursi, LCD projector, layar, dll
6-16 m2
Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer, intercom/telepon
12-30 m2
Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer, intercom/telepon
6-16 m2
Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer, intercom/telepon
12-30 m2
Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer, intercom/telepon
6-16 m2
Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer, intercom/telepon
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
110
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD 12-30 m2
Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer, intercom/telepon
6-16 m2
Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer, intercom/telepon
12-30 m2
Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer, intercom/telepon
Ruang kerja kepala bagian keuangan dan program
6-16 m2
Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer, intercom/telepon, safety box
Ruangan Bagian Ruangan Bagian Keuangan dan Program
Ruang kerja staf bagian keuangan dan program
12-30 m2
Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer, intercom/telepon
Ruangan Kepala Ruangan Kepala Bagian Kesekretariatan dan Rekam Medis
Ruang kerja kepala bagian kesekretariatan dan rekam medis
6-16 m2
Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer, intercom/telepon
Ruangan Bagian Ruangan Bagian Kesekretariatan dan
Ruang kerja staf bagian bagian Kesekretariatan dan
12-30 m2
Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer,
Rekam Medis
Rekam Medis
16.
Ruangan SPI (Satuan Ruangan (Satuan Pengawasan Internal)
Ruang kerja Satuan Pengawasan Internal
17.
Ruangan Arsip/ ffiile
Ruang tte em p pa at p pe en yi yimpanan A Arrsip RS RS.
9.
Ruangan Bagian Ruangan Bagian Pelayanan Pelay anan Medik
Ruang kerja staf bagian pelayanan
10.
Ruangan Kepala Ruangan Kepala Bagian Penunjang Medik
Ruang kerja kepala bagian Penunjang
11.
Ruangan Bagian Ruangan Bagian Penunjang Medik
Ruang kerja staf bagian penunjang
12.
Ruangan Kepala Ruangan Kepala Bagian Keuangan dan Program
13.
14.
15.
Ruang tempat pengunjung/ tamu bagian
intercom/telepon 12-30 m2
Min. 20 m2
1~1,5 m2/
Meja, kursi, lemari berkas/arsip, komputer, printer, intercom/telepon
Lemari berkas/arsip, komputer, printer, dll Tempat duduk, televisi & Telp umum (bila RS
18.
Ruangan Tunggu
administrasi dan kesekretariatan menunggu.
orang(min. 16 m2)
mampu),
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
111
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD
19.
Janitor
Ruang tempat penyimpanan alat-alat kebersihan (cleaning service)
3-8 m2
Lemari/rak
20.
Dapur Ke Kecil (;Pantry )
Sebagai tempat untuk menyiapkan makanan dan minuman.
Min. 6 m2
Perlengkapan dapur, kursi, meja, sink
21.
KM/W C
KM/W C
@ KM/WC pria/wanita luas 2 2 2 m – 3 m
Kloset, wastafel, bak air
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Ditjen. BUK, KEMKES-R KEMKES-RII
112
PEDOMAN PEDO MAN TEKNI TEKNIS S BANGUNAN BANGUNAN DAN PRASA PRASARANA RANA (UTILITAS) (UTILITAS) RUMA RUMAH H SAKIT UMUM KELA KELAS SD
Tabel Tab el 4.15 4.15 Kebutuhan Ruang, Ruang, Fungsi dan Luas Luasan an Ruang serta Kebutuhan Fasilitas Ruang Jenazah
No.
Nama Ruangan
Fungsi Ruangan
Besaran Ruang / Luas
Kebutuhan Fasilitas
1.
Ruangan Administra Ruangan Administrasi si dan kepala ruang
Ruang para Petugas melaksanakan kegiatan administrasi, keuangan dan personalia.
3~5 m2/ petugas(min. 6 m2)
Meja, kursi, lemari berkas/arsip, intercom/telepon, safety box
2.
Ruangan Ruang an Tunggu Keluarga Jenazah
Ruangan keluarga jenazah menunggu
1~1,5 m2/ orang(min. 12 m2)
Tempat duduk, televisi & Telp umum
3.
4.
4.
Ruangan Ruang an Duka (dilengkap (dile ngkapii toilet toilet)) Ruangan Pem ul ulasaraan Ruangan Ruang an Ganti Pakaian APD
Ruang tempat menyemayamkan jenazah sementara sebelum dibawa pulang.
Min. 30 m2
Ruang tempat memandikan, mengkafani jenazah.
Min. 30 m2
Ruang Ganti pakaian petugas sebelum dan
min. 6 m2
Kursi
Kursi
Toilet, Loker/ lemari pakaian bersih dan k ontainer pakaian kotor
(dilengkapi dengan toilet)
sesudah melakukan kegiatan otopsi.
5.
Ruangan Jemur Alat
Ruang pengeringan/ jemur alat-alat/ perabot yang telah digunakan.
12 m2
Rak, wastafel
6.
Gudang
Ruang penyimpanan alat-alat, juga perabot yang diperlukan pada instalasi pemulasaraan jenazah.
Min. 9 m2
Lemari/rak
View more...
Comments