Yati Roesnawi,drg Departemen Pedodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
SETELAH MENDAPATKAN KULIAH INI MAHASISWA DAPAT
1. Mengetahui 3 perbedaan anatomi serta morfologi gigi sulung dan gigi permanen 2. Mengetahui 2 pertimbangan sebelum melakukan preparasi gigi sulung 3. Mengetahui 3 bahan restorasi untuk gigi sulung 4. Mengetahui prinsip preparasi kavitas gigi sulung
TUJUAN RESTORASI GIGI ANAK Mengembalikan fungsi normal gigi sulung.
Digantikan gigi tetap pada tempatnya yang normal
PRINSIP PREPARASI KAVITAS GIGI SULUNG SAMA DENGAN PRINSIP PREPARASI KAVITAS GIGI PERMANEN
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN: • Tingkah laku / psikologi • Perbedaan morfologis
GAMBARAN ANATOMI GIGI SULUNG DAN GIGI PERMANEN
Perbedaan anatomi gigi sulung dengan gigi permanen
Pandangan mesiodistal molar sulung bawah
KETERANGAN ANATOMI GIGI SULUNG 1.Mahkota yang cembung & serviks yang jelas 2.Bidang oklusal yang sempit 3.Konstriksi serviks email (serviks ke apeks menonjol) 4.Email tipis 5.Tanduk pulpa lebih dekat ke oklusal 6.Saluran akar kecil 7.Dasar pulpa tipis 8.Gigi permanen sedang tumbuh 9.Inklinasi prisma email
FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN SEBELUM DILAKUKAN RESTORASI Usia anak Derajat kerusakan gigi Keadaan gigi dan jaringan penyangga Efek tindakan gigi sulung terhadap kesehatan umum anak Keadaan ruang pada lengkung rahang
PROSEDUR DALAM TINDAKAN OPERATIVE DENTISTRY Menghilangkan rasa sakit Pemakaian tenaga perawat Pemakaian rubber dam Pemakaian cotton roll Emergency restoration Pemilihan pemakaian bur
MACAM-MACAM BAHAN RESTORASI I.
Bahan restorasi sementara - Flecther - Zinc Oxide Eugenol - Bahan restorasi sudah jadi Misal; - Cavit - provit - caviton,dll
II.
Bahan perekat & dasar tambalan - Zinc Phospat Cement - Zinc Oxide Eugenol - Calcium Hydroxide
BAHAN RESTORASI KONVENSIONAL A.Amalgam Perak - Tidak sewarna dengan gigi - Keamanannya masih dipertimbangkan ulang - Relatif mudah digunakan - Ekonomis - Baik digunakan pada gigi posterior B. Stainless Stell Crown - Memerlukan keahlian yang khusus meskipun lebih mudah daripada restorasi intrakoronal lainnya - Dianjurkan untuk molar pertama susu - Dianjurkan untuk hipoplastik atau molar pertama permanen dengan karies luas terutama usia 9-12 thn yg dapat diganti mahkota tuang di kemudian hari
C.
RESIN KOMPOSIT - Digunakan pada gigi anterior & gigi post dengan restorasi yang kecil - Membutuhkan etsa asam - Teknik penambalan dengan bahan ini lebih sukar & perlu waktu yang lebih lama dari amalgam - Isolasi dari air (saliva) menentukan keberhasilan penambalan
D.
GLASS IONOMER CEMENT - Dapat melepaskan fluor & berperan sebagai cadangan fluor sehingga melindungi permukaan yang bersebelahan dengan karies - Tidak membutuhkan etsa asam untuk melekat ke enamel & dentin - Tidak mengerut karena polimerisasi & stelah pengerasan - Stabil & tahan pada kondisi kelembaban tinggi di mulut - Harus ditempatkan pada kavitas yang kering
BAHAN RESTORASI BARU A. RESIN MODIFIKASI GLASS IONOMER - Terdiri dari GIC + Resin - Bahan mengeras dengan cepat cahaya atau katalis kimia (reaksi asam basa dari GIC) - Bahan mengeras meskipun lambat tanpa perlu resin & kualitas GIC tetap dipertahankan B. RESIN KOMPOSIT MODIFIKASI POLYACID (COMPOMER) - Bahan RESIN lebih banyak, sedangkan reaksi asam basa dari GIC tidak ada - Lebih mudah digunakan bentuk premix/ kapsul - Penelitian menunjukkan compomer dapat tahan lama seperti amalgam setalah 3 tahun pada kavitas proksimal molar susu (Marks et al.1999: Welbury et al.2000)
KLASIFIKASI BLACK
PRINSIP PREPARASI KAVITAS PADA GIGI SULUNG • Secara umum preparasi untuk gigi sulung lebih kecil, halus, dan lebih membulat dibandingkan gigi permanen • Pada preparasi kavitas Klas II: a.Sudut axial harus dibulatkan untuk mengurangi tekanan, dinding bukal dan lingual harus paralel dengan bentuk outline mahkota eksternal gigi b.Sudut garis internal yang dibulatkan akan mengakibatkan: - Kurangnya konsentrasi tekanan - Kecenderungan fraktur yang berkurang - Memungkinkan kondensasi amalagam yang lebih sempurna
TAMBALAN MENGGANTUNG & TEKANAN YANG MENYEBABKAN PECAHNYA ENAMEL
Dinding-dinding kavitas
Divergensi Internal
Alur retensi
Pembentukan sudut 900 menjamin tidak adanya email yang menggantung
Pembuatan dasar gingiva dengan bur mulat ke arah gingiva sedalam 1-2 mm Step dengan kedalaman ± 1 mm (dari pandangan oklusal
Bur fisur digerakkan untuk membuat step Menghilangkan jaringan karies tertinggal dengan enamel hatchet
Pembuatan daerah retensi pada tiap sudut kavitas Step & garis imajiner dari daerah kontak & linggir yang akan dibangun kembali
• Pada preparasi klas III - Dovetail ditempatkan pada lingual atau labial preparasi akan memberi retensi tambahan dan akses yang diperlukan untuk memasukkan bahan restorasi - Kekuatan bonding sistem yang lebih baik bisa mengurangi kebutuhan akan retensi secara mekanis
PRINSIP PREPARASI GV BLACK -
Outline Form Memperluas kavitas, Resistance form Retention form berupa dovetail atau undercut Memudahkan bekerja , Convinience Form Membulatkan tepi kavitas, Beveling Toilet of cavity
KLAS I 1.Klas I Tersembunyi - Usia 2 tahun - Karies di fossa central restorasi minimal - Anak dipangku orang tua 2. Klas I Dalam - Terdapat pada gigi Sulung dan gigi tetap muda - Alloy silver amalgam, semen ionomer kaca - Memperluas kavitas Klas I sesuai dengan prinsip GV Black
Preparasi Kelas I A.Molar I & Molar II Desidui Maksila kanan B.Molar II Desidui Maksila (pandangan lingual) C.Molar I & Molar II Desidui Mandibula kanan (pandangan oklusal)
TEKHNIK PREPARASI • • • • • • • • • • • • •
Anestesi, isolasi daerah kerja Membuat kavitas, Membuang seluruh jaringan karies Meratakan tepi dinding email dan merapikan OLF dengan bur fissure Membersihkan kavitas Meletakkan bahan proteksi pulpa Seluruh permukaan diolesi varnish Mempersiapkan triturasi amalgam Melakukan pengisian amalgam ke dalam kavitas dengan tekanan dan sedikit melebihi tepi kavitas, kemudian pemadatan dengan kondensor. Permukaan amalgam di ukir dengan Cleoid-discoid carver Penghalusan dan pemerataan tepi amalgam Membersihkan amalgam Melepaskan Isolasi daerah kerja Pasien diinstruksikan berkumur
KEGAGALAN RESTORASI
Tidak menyertakan seluruh Fissur yang peka karies Preparasi terlalu dalam Undercut pada tepi ridge Pengukiran pembentukan anatomi oklusal terlalu dalam Amalgam terlalu tipis (
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.