June 14, 2019 | Author: deisiposumah | Category: N/A
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI
RS GUNUNG MARIA Jln. Sejahtera No. 282, Tomohon Sulawesi Utara – Indonesia Indonesia P. (0431) 351008 F. (0431) 352414 E-mail:
[email protected] 2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................................... i BAB I.
PENDAHULUAN........................................................................................ PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
BAB II.
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT ........................................................ 1
BAB III.
FALSAFAH, VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN RUMAH SAKIT........... SAKIT ........... 12
BAB IV.
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT ............................................ 13
BAB V.
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA................................................ KERJA ................................................ 14
BAB VI.
URAIAN JABATAN .................................................................................. 14
BAB VII.
TATA HUBUNGAN KERJA ..................................................................... 15
BAB VIII.
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL.......................... PERSONIL.......................... 28
BAB IX.
KEGIATAN ORIENTASI .......................................................................... 33
BAB X.
PERTEMUAN/RAPAT.............................................................................. 38
BAB XI.
PELAPORAN ........................................................................................... 42
i
BAB I.
PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Tuntutan akan pelayanan kesehatan yang bermutu semakin meningkat seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Semakin pesat laju pembangunan, semakin besar pula tuntutan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Dengan demikian, pelayanan Rumah Sakit yang memadai, baik di bidang diagnostik maupun pengobatan semakin dibutuhkan. Sejalan dengan itu maka pelayanan diagnostik yang diselenggarakan oleh Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon sangat perlu untuk diadakan. Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon adalah sebuah unit yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang pencitraan diagnostik yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Kedudukan Instalasi Radiologi di Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon adalah sangat penting karena sesuai dengan fungsinya sangat membantu dalam pengelolaan pasien rumah sakit. Untuk dapat melakukan fungsinya, Instalasi Radiologi membutuhkan banyak jenis tenaga dengan kompetensi khusus, berbagai teknologi pemeriksaan dan alat alat mulai dari yang paling sederhana sampai yang tercanggih, membutuhkan berbagai jenis perbekalan untuk semua jenis pemeriksaan, bekerjasama dengan berbagai pihak yang mendukung kegiatan Instalasi Radiologi seperti perawat, farmasi, logistik dan distributor alat Radiologi. Cakupan kegiatan peningkatan mutu meliputi seluruh kegiatan teknis radiologi dan kegiatan-kegiatan yang bersifat administrasi, serta manajemen radiologi. Kegiatan teknis Instalasi Radiologi meliputi seluruh kegiatan pemeriksaan radiologi. Kegiatan yang
berkaitan
dengan
administrasi
meliputi
pendaftaran
pasien,
pelayanan
administrasi keuangan, dan pelayanan hasil pemeriksaan. Sedangkan kegiatan yang bersifat manajerial meliputi pemberdayaan sumber daya yang ada, termasuk di dalamnya adalah penatalaksanaan logistik dan pemberdayaan SDM.
Hal. 1 dari 44
Dengan melihat kompleksitas kerja Instalasi Radiologi , maka perlu disusun pedoman dalam pengorganisasian Instalasi Radiologi yang sesuai dengan standar nasional, undang-undang dan peraturan yang berlaku yang menjadi pedoman bagi semua yang terlibat dalam pelayanan Instalasi Radiologi secara langsung maupun tidak langsung. Dalam pedoman ini terdapat visi dan misi Rumah Sakit, struktur organisasi, hubungan kerja Instalasi Radiologi dengan unit unit lain yang ada di rumah sakit, jenis dan
jumlah
tenaga,
pelaporan
dan
lainnya
yang
sangat
penting
dalam
penyelenggaraan pelayanan radiologi yang efektif dan efisien.
Hal. 2 dari 44
BAB II.
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
A. SEJARAH SINGKAT 1. Awal Pendirian Karya kesehatan RS Gunung Maria, diawali oleh misi kesehatan para suster Tarekat Yesus Maria Yosep (YMY) Netherland, yang mengutus 6 (enam) orang suster biara ke Minahasa, tepatnya Tomohon. Para Suster-suster tersebut adalah Sr. Basilissa Heister, Sr. Yosephine van den Berg, Sr. Wenceslas Te Poel, Sr. Boniface Meyer, Sr. Laetitia Loonen dan Sr. Dosithea Schambergen.
Tanggal 5 Mei 1898 berangkat dari Netherland dengan menggunakan kapal laut. Tanggal 18 Juli 1898 tiba di Manado Tahun 1901 Tarekat YMY membeli sebuah pekarangan dan rumah besar milik Mayor Wenas di Kelurahan Kolongan (sekarang) yang dijadikan biara Walterus. Karya awal medis berupa Poliklinik Darurat dan sederhana ditempatkan
pada sebuah ruangan di belakang Pastoran Katolik Tomohon Utara sekarng. Oleh karena bangunannya berbentuk Bundar, masyarakat menamakan poliklinik tersebut “Rumah Sakit Bundar”. Tanggal 12 April 1921 Tarekat YMY membeli sebidang tanah yang terletak di belakang biara Walterus di daerah perbukitan untuk pembangunan sebuah rumah sakit permanen. Bulan Juni 1928 pembangunan rumah sakit dimulai. Pekerjaan meratakan tanah dipercayakan kepada bapak Aloysius Kaunang sedangkan yang mengawasi pekerjaan adalah Sr. Laetitia. Rencana bangunan rumah sakit digambar oleh Tn. De Voets. Bulan Mei 1929, peletakan batu pertama, tanggal 10 Februari 1930 dilakukan pemasangan listrik. Biaya seluruh pembangunan rumah sakit adalah sebanyak 250.000 gulden.
Hal. 3 dari 44
Pada tanggal 10 Februari 1930 malam hari dilakukan Pentahbisan Gedung Rumah Sakit oleh Mgr. Panis (waktu itu Prefek Apostolik Sulawesi) yang memberkati bagian utama dari rumah sakit yang bernama “Marienheuvel”. Pada tanggal 11 Februari 1930, bagian lain dari rumah sakit diberkati oleh Prefek Apostolik. Rumah Sakit yang baru ini dikepalai oleh Sr. Rosnata. Tanggal ini diperingati sebagai Hari Berdirinya rumah sakit dengan nama R.K. Ziekenhuis
“Marienheuvel”.
Dan sejak April 1954 rumah sakit berganti nama :
Rumah Sakit Gunung Maria.
2. Perkembangan Lanjut Sejarah perkembangan RS Gunung Maria Tomohon dapat dibagi atas 9 (Sembilan) dekade. a. Dekade I (Tahun 1930-1939) Pimpinan rumah sakit adalah Sr. Rosnata (1930-1933), yang bekerja sebagai dokter meskipun sebenarnya beliau bukan seorang dokter. Dr. H.P.A.C Ommen (1933 – 1941). Pada masa Dr. Ommen, Tim Kesehatan RS Gunung Maria juga melakukan kunjungan pelayanan poliklinik di Kembes, Lembean, Bitung. Selanjutnya poliklinik-poliklinik missi di Tompaso Baru, Sinisir, Tambelang, Tenga, Poigar, Amurang, Tara-tara, Ranotongkor, Tataaran, Sangihe Talaud dan Siau juga mendapat pelayanan dari RS Gunung Maria. b. Dekade II (tahun 1940 - 1949) Pada awal dekade ini rumah sakit diambil alih oleh pemerintah Jepang, sehingga nama rumah sakit diganti dengan nama “Tomohon Byoing”. Pimpinan rumah sakit pada masa pendudukan Jepang adalah Dr. O. Senduk (Ahli Bedah). Selanjutnya setelah Perang Dunia ke-II diambil alih oleh Sekutu dan diserahkan kepada NICA. Pimpinan rumah sakit pada masa NICA adalah Dr. Bonnet (1941-1949), Dr. Singal (1949-1954).
Hal. 4 dari 44
c. Dekade III (tahun 1950-1959) Pimpinan rumah sakit dalam dekade ini adalah Dr. Singal (1949-1954), Dr. Que Giok Tong (1954-1971). Tenaga dokter-dokter muda yang datang dari negeri Belanda adalah Dr. Leonie Meier, Dr. Anny Barten (dikenal dengan nama DR.Dr.J.Barten), Dr. Adelbert V. Ballen, Dr. Kees Reith dan Dr. Jan V. Tongeren. Pada permulaan berkarya, para dokter muda ini didampingi oleh salah seorang suster yang sangat berpengalaman yakni Sr. Paula Schats.
Pada dekade ini RS Gunung Maria ditunjuk sebagai rumah sakit yang menyelenggarakan perawatan orang-orang miskin dan kurang mampu sesuai SK Menteri Kesehatan No. 34857/RS tertanggal 29 Mei 1954 yang diberlakukan mulai 1 Juli 1954. Tahun 1954 rumah sakit mendapat subsidi dari Kementrian Kesehatan RI. Pada tahun 1957 terjadi pergolakan Permesta yang mengakibatkan beberapa bagian dari gedung hancur seperti di bagian Kamar Bedah, listrik terputus, peralatan medis hancur, instalasi air hancur, persedian pakaian habis. Pada masa pergolakan Permesta ini nasib rumah sakit terletak pada Dr. Que Giok Tong dan Sr. Paula Schats yang harus berjuang dengan keberanian. d. Dekade IV (tahun 1960-1969) Pimpinan rumah sakit Dr. Que Giok Tong. Pengatur rawat 3 orang, bidan 1 orang, Perakit Rawat 10 orang, Pembantu Perawatan 10 orang, Djuru Kesehatan 33 orang, Pegawai administrasi 5 orang, Urusan Rumah Tangga 62 orang. Kapasitas tempat tidur 370 tempat tidur. e. Dekade V (tahun 1970-1979) Pimpinan Rumah Sakit pada dekade ini adalah Dr Que Giok Tong yang namanya diganti Dr. J.M. Lucas (1954-1971), Dr. P.E.A. Pangalila (1971-1986). Ketenagaan pada awal dekade ini adalah sebagai berikut: Dokter 4 orang, Pengamat Kesehatan 10 orang, Bidan 1 orang, Laboran 1 orang, Asisten Apoteker 1 orang, Djuru Kesehatan 47 orang, Pegawai Administrasi 5 orang, Sopir 4 orang, Pegawai rumah tangga 44 orang. Tenaga dokter yang yang berkarya pada dekade ini berjumlah 27 dokter diantaranya 8 tenaga
Hal. 5 dari 44
dokter spesialis. Awal dekade ini kapasitas tempat tidur rumah sakit diturunkan dari 370 tt menjadi 277 tt. Dengan bertambahnya para spesialis maka pelayanan rawat jalanpun berkembang menjadi Poliklinik Kandungan & Kebidanan, Bedah, Penyakit Dalam, Saraf, Mata, Jiwa dan Keluarga Berencana Balai Pengobatan / BKIA yang dilayani oleh Rumah Sakit Gunung Maria adalah BP/BKIA Bunda setia di Tara-tara, BP/BKIA Kosmas di Woloan, BP/BKIA Fajar Murni di Tataaran II, BP/BKIA St.Elisabeth di Kembes, BP St. Blasius di Tombuluan, BP Budi Luhur di Sampiri, BP St. Anthonius di Poigar, Puskesmas Pembantu St. Yohana di Rumengkor. f. Dekade VI (Tahun 1980-1989) Pada dekade ini dilakukan pembangunan gedung baru dan renovasi relatif luas. Pembangunan gedung dua lantai untuk Kamar Bedah, Unit Perawatan Intensif di lantai 1. Lantai II untuk kantor direksi, dokterjaga dan ruang pertemuan. Pemindakan Kamar Bedah yang sebelumnya berada di bagian utara dipindahkan ke gedung baru. Pimpinan rumah sakit adalah Prof. Dr. P.E.A. Pangalila SpPD (19711986), Dr. Leonard Ratulangi SpPF (1986-1995) Tenaga dokter yang berkarya di RS Gunung Maria pada dekade ini sebanyak 49 dokter. Tenaga para medik perawatan berjumlah 109 orang, para medik non perawatan berjumlah 5 orang, dan tenaga non medis 255 orang. Jumlah kapasitas tempat tidur pada akhir dekade ini 200 tempat tidur. g. Dekade VII (Tahun 1990-1999) Pimpinan Rumah Sakit adalah Dr. L. Ratulangi, SpPF (1986-1995), DR. Dr. J. Barten, SpOG (1995-1996), Prof. Dr. A.R.Sumual SpPD-KE (19962006). Tenaga dokter yang berkarya tahun 1990 sekitar 29 dokter diantaranya 20 dokter spesialis. Tahun 1998 DR. Dr. J. Barten, SpOG kembali ke negeri Belanda, diganti oleh Sr dr Fabiola, Sp.OG. Lokasi rumah bekas tempat tinggal DR. Dr. J. Barten, SpOG didirikan bagunan baru dan menjadi Rumah Biara tempat tinggal para Suster YMY, dan bekas tempat tinggal para Suster direnovasi dan dijadikan Ruang / Bagian Perawatan Bedah. Hal. 6 dari 44
Pada masa ini terjadi perubahan nama bangsal perawatan yang diinisiasi oleh Kepala Bidang Keperawatan Sr. Bernardine Winokan, B.Sc sebagai berikut
Nama Ruang /
Nama Lama
Nama Baru
Bagian Perawatan Pria Kelas III
Manen dree (M-
(Interna)
III)
Wanita Kelas III
Vrowen dree (V-
Paula
(Interna dan
III)
Diambil dari nama Sr. Paula Schats
Kandungan)
St. Fransiskus *)
YMY, untuk menghormati dan mengenang beliau atas jasanya dalam pelayanan di rumah sakit terlebih pada masa pergolakan perang
Obstetrik
Kraam Zaal (KZ)
Sta. Yohana*)
Anak
Kinder Afdeling
Sta. Theresia*)
Psikiatri / Neurologi Afdeling
St. Xaverius*)
Neurologi (AN) Kelas I & II
Kelas I & II Pria
St. Agustinus*)
(Gabungan,
Kelas I & II
St. Angela*)
Dewasa)
Wanita
Khusus pasien TBC Mannen /Vrowen
Dihilangkan, ruangan-ruangannya
Pria dan Wanita
Afdeling
dipakai / ditambahkan untuk Bagian St.
Tuberkolose
Fransiskus
(MAT / VAT) *) Orang Kudus dalan sejarah Gereja Katolik. Menggunakan nama mereka agar menjadi pelindung bagi pasien yang dirawat di bagian ini serta memberi spirit bagi petugas yang berkarya di tempat tersebut. h. Dekade VIII (Tahun 2000-2009) Pada dekade ini pelayanan Poliklinik yang semula menempati bagian timur rumah sakit dipindahkan ke gedung baru dua lantai, setelah bagian tersebut direnovasi yang semula adalah Asrama Karyawati rumah sakit.
Hal. 7 dari 44
Bagian Perawatan untuk pasien psikiatri ditutup, dan jika ada pasien psikiatri
yang
berkunjung
di
rumah
sakit
ini,
ditangani
keadaan
kegawatdarutan fisik dan psikiatrinya di Instalasi Rawat Darurat kemudian dirujuk ke RS Khusus Jiwa Manado. Ruangan bekas Bagian St. Xaverius (Psikiatri) dijadikan ruang perawatan kelas III khusus pria. Direktur rumah sakit beralih dari Prof. Dr. A.R.Sumual SpPD-KEMD, kepada Dr. Anthonius Tumbol, Mkes (MMR) (2006 – 2014.) i. Dekade IX (Tahun 2010 - Sekarang) Pada dekade ini sarana rumah sakit dilengkapi / diperbaharui antara lain pembuatan IPAL, Inserenator dan Generator Listerik. Gedung Bagian / Ruang St. Fransiskus dibagun baru, dua lantai yang kemudian diperuntukan bagi Kelas Utama dan Kelas I. Peresmian pemakaian gedung ini oleh Pimpinan Provisial Manado Sr. Justien Tiwow, YMY., pemberkatannya oleh Pastor Feighty Boseke, Pr. Dari Dr. Anthonius Tumbol, Mkes (MMR) kepemimpinan rumah sakit kemudian beralih kepada Dr. L.R. Pontoh (Januari – Juni 2015), Dr. Kitri Suksma Lestavi (Juli 2015 – Desember 2016) dan Dr. Simon F. M. Pati, SH, MARS (Januari 2017 hingga saat ini).
B. LEGALITAS 1. Badan Hukum Pada
awal
pendidirian,
pengelolahan
dilakukan
mengikuti
manajemen
Organisasi Tarekat YMY. Seiring pekembangan dan tuntutan sesuai hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia, maka pengelolahan RS Gunung Maria mengalami perubahan sebagai berikut: Tahun 11 Pebruari
Pengelolahan
Keterangan
Tarekat YMY
1930
Hal. 8 dari 44
16 April 1953
Yayasan Yoseph
Mengelolah pelayanan Kesehatan dan Pendidikan
04 Februari
Yayasan Ratna Miriam
Yayasan Yoseph mengelolah
2002
Pendidikan, dan kesehatan dikelolah Yayasan Ratna Miriam
07 Oktober
PT. Ratna Timur
Perubahan status hukum dari
2011
Tumarendem
pengelolaan oleh yayasan ke bentuk perseroan terbatas.
2. Perijinan & Sertifikasi
Surat Izin Walikota Tomohon No. 63/WKT/VII-2014 tentang Pemberian Izin Operasional Rumah Sakit Gunung Maria Di Kota Tomohon tertanggal Tomohon 3 Juli 2014.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
783/MENKES/SK/VIII/2009
mengenai Penetapan Kelas Rumah sakit Umum Gunung Maria Tomohon Milik Yayasan Ratna Miriam Provinsi Sulawesi Utara tertanggal Jakarta 28 Agustus 2009.
Komisi Akreditasi Rumah sakit No. KARS-SRT/192/XII/2011 mengenai Sertifikat Akreditasi Rumah sakit tertanggal 9 Desember 2011.
Surat Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tomohon No. 01 / Tahun 2017 Tentang Izin Lingkungan Pengembangan Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon.
Surat
Dinas
Lingkungan
Hidup
Kota
Tomohon
No.
660.1/01/REKOM/DLH/I/2017 Perihal Rekomendasi UKL-UPL Kegiatan Pengembangan Rumah Sakit Umum Gunung Maria Tomohon.
C. IDENTITAS DAN DATA RUMAH SAKIT 1
Nomor Kode Rumah Sakit
71 03 052
2
Nama Rumah Sakit
RS Gunung Maria Tomohon
3
Kelas Rumah Sakit
Madya Setara Kelas C
4
Didirikan pada
11 Februari 1930
Hal. 9 dari 44
5
Badan Hukum
PT. Ratna Timur Tumarendem Manado Akta Notaris, No. 1, tanggal 07 Oktober 2011
6
Alamat
Jalan
Jl. Sejahtera No. 282
Kelurahan
Kolongan
Kecamatan
Tomohon Tengah
Kotamadya
Kota Tomohon
Propinsi
Sulawesi Utara
7
Telepon.
0431-351008; 0431-351308;
8
Faksimili
0431-352414
9
E-mail
[email protected]
10
Web-site
www.rsgunungmaria.com
11
Jumlah tempat tidur
228 tempat tidur
12 14
Luas Area Rumah Sakit Sumber Tenaga Listrik
.
28.410 m2 a PLN Kapasitas 35 KVA b Generator 1 (Deutz) kapasitas 22 KVA c Generator 2 (Mitsubishi) kapasitas 15 KV d Generator 3 (Honda) kapasitas 5 KVA
15
Pengelolaan Limbah
.
a IPAL sistem BIOGREEN b Incenerator bahan bakar LPG
D. FASILITAS DAN SARANA Bidang Rawat Jalan:
Rincian Pelayanan Klinik Dokter Umum Penyakit Gigi dan Mulut Pelayanan Klinik Dokter Ahli Penyakit Dalam Hematologi dan Onkologi Klinik Kardiologi Penyakit Anak Penyakit Bedah Penuakit Kandungan dan Kebidanan Penyakit Saraf
Hal. 10 dari 44
Penyakit Mata Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorok Penyakit Kulit dan Kelamin Rehabilitasi Medik Rawat Inap
VIP Ruang Rawat Inap Pria Ruang Rawat Inap Wanita Ruang Rawat Inap Anak-Anak ICU dan NICU
Unit Gawat Darurat
Pelayanan 24 jam
Sarana Penunjang Medik
Laboratorium 24 jam Farmasi 24 jam Radiodiagnostik Fisioterapi USG 4 dimensi EKG Spirometri Ruang Operasi Gizi
Sarana Penunjang Non
Tempat Ibadah
Medik
Pemulasaran Jenazah Kios ATM Galeri Pengolahan Air Limbah (Sistem Bio Green) Incenerator (Bahan Bakar Gas) Genset
Hal. 11 dari 44
BAB III.
Sesuai
FALSAFAH,VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
Keputusan
Pengurua
Yayasan
Ratna
Miriam
Nomor
:
I.YRM.B1.SKP.077.II.2011 (sekarang PT Ratna Timur Tumarendem) tertanggal 1 Februari 2011, nilai-nilai fundamental dalam pelayanan RS Gunung Maria Tomohon seperti tersebut di bawah ini. A. FALSAFAH “Siap Sedia Memberikan Pelayanan Kepada Sesama Berdasarkan Cinta Kasih”.
B. VISI “Menjadi Rumah Sakit Terbaik Di W ilayah Tomohon Dan Sekitarnya Tahun 2010”. C. MISI
Memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesiona. Menjaga Martabat dan Moral Pelayanan. Berpihak pada kemanusiaan dan kaum lemah yang terpinggirkan.
D. MOTTO BERBAKTI : Bermartabat, Bersih, Aman, Kualitas, Tulus, Informatif E. TUJUAN
Rumah Sakit pilihan masyarakat yang berkualitas, bermutu dan paripurna. Tetap berperan aktif bersama pemerinah menigkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Hal. 12 dari 44
BAB IV.
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
Hal. 13 dari 44
BAB V.
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RADIOLOGI RS GUNUNG MARIA TOMOHON
D I R E K T U R
WAKIL DIREKTUR BIDANG MEDIS
KEPALA BIDANG PENUNJANG
MEDIS
KEPALA INSTALASI RADIOLOGI
PENANGGUNG JAWAB RUANGAN RADIOLOGI
PETUGAS PROTEKSI RADIASI
RADIOGRAFER
STAF
PETUGAS KAMAR
ADMINISTRASI
GELAP
Hal. 14 dari 44
BAB VI.
URAIAN JABATAN
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria sesuai dengan struktur organisasinya terdiri dari pimpinan dan beberapa staff yang memiliki uraian jabatan Uraian jabatan itu antara lain adalah sebagai berikut :
A.
Kepala Instalasi Radiologi
1. Pengertian Kepala Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria adalah seorang tenaga profesional yang diberi tugas dan tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pelaksanaan pelayanan Radiologi di Rumah Sakit Gunung Maria yang efektif dan efisien
2. Persyaratan Adapun syarat Kepala Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria adalah sebagai berikut : 1) Pendidikan minimal S1 Kedokteran + spesialis radiologi 2) Memiliki Surat Tanda Register (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP) 3) Memiliki kemampuan memimpin, berwibawa, dan mampu berkomunikasi dengan baik 4) Pengalaman minimal 5 tahun 5) Sehat, jujur, disiplin, dan bertanggung jawab
3. Tanggungjawab Adapun tanggung jawab Kepala Instalasi Radiologi Rumah Rumah Sakit gunung Maria adalah sebagai berikut: 1) Memimpin pelayanan di Instalasi Radiologi, mengkoordinasikan bawahan dan memberikan petunjuk bagi pelaksanaan tugas keseharian.
Hal. 15 dari 44
4. Uraian Tugas Adapun uraian tugas Kepala Instalasi Radiologi adalah sebagai berkut: 1) Menyusun rencana kerja tahunan yang mengacu kepada Master Plan dan Rencana Strategis ( RENSTRA ) Rumah Sakit dan kebutuhan material serta alat atau fasilitas kerja yang diperlukan pada Instalasi Radiologi 2) Membuat rencana kerja dan kebutuhan Instalasi setiap tahunnya, serta evaluasi dari rencana kerja dan kebutuhan tersebut 3) Mengupayakan Pelayanan Penunjang Medis yang baik, tepat, cepat kepada pasien sesuai standar Pelayanan Penunjang Medis, serta visi dan misi Rumah Sakit gunung Maria, sehingga pasien mendapat kesembuhan yang optimal dan dapat dipertanggung jawabkan 4) Mengadakan pertemuan staf di instalasi dan diskusi yang ada di instalasi tersebut 5) Mengevaluasi pelaksanaan Standar Prosedur Operasional di Instalasi Radiologi 6) Membuat laporan berkala dan tahunan di lingkungan Instalasi Radiologi 7) Berperan serta dalam kegiatan lain yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit 8) Meningkatkan mutu pelayanan bekerjasama dengan Tim Mutu Rumah Sakit Gunung Maria 9) Menjalin kerjasama dengan tenaga medis dan non medis di Rumah Sakit gunung Maria 10) Memberi rekomendasi atas penilaian prestasi kerja, permohonan cuti, promosi
/ mutasi jabatan dan kemampuan bawahannya
5. Hasil Kerja Adapun hasil kerja Kepala Instalasi Radiologi Rumah Sakit gunung Maria adalah sebagai berikut: 1) Standar Prosedur Operasional di Instalasi Radiologi 2) Laporan berkala dan tahunan
Hal. 16 dari 44
6. Wewenang Adapun wewenang Kepala Instalasi Radiologi Rumah Rumah Sakit gunung Maria adalah sebagai berikut: 1) Menandatangani permintaan barang, perbaikan sarana dan kebutuhan lainnya sesuai batas yang ditentukan 2) Memberi masukan kepada wadir Penunjang Medis mengenai kinerja staff di Instalasi Radiologi 3) Menandatanagi semua laporan Instalasi Radiologi yang akan disampaikan kepada Wadir / Direktur
B.
Dokter Spesialis Radiologi ( Radiolog )
1. Pengertian Radiolog adalah dokter spesialis radiologi yang ditunjuk oleh Rumah Sakit gunung Maria dan diberi tugas dan tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pelaksanaan pelayanan Radiologi di Rumah Sakit gunung Maria
2. Persyaratan Adapun syarat Dokter Spesialis Radiologi Rumah Sakit gunung Maria adalah sebagai berikut : 1) Pendidikan minimal S1 Kedokteran + spesialis 2) Memiliki Surat Tanda Register (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP) 3) Dapat bekerja dalam tim 4) Sehat jasmani dan rohani 3. Tanggungjawab Adapun tanggung jawab Radiolog Instalasi Radiologi Rumah Sakit Santa Maria adalah sebagai berikut : 1) Kebenaran dan kelengkapan hasil pembacaan pemeriksaan radiologi 2) Menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan di Radiologi
Hal. 17 dari 44
4. Uraian Tugas Adapun uraian tugas Radiolog Instalasi Radiologi Rumah Sakit gunung Maria adalah sebagai berikut: 1) Membuat expertise/pembacaan foto rontgen setiap hari kerja 2) Menyusun dan mengevaluasi secara berkala SPO tindak medik radiodiagnostik dan melakukan revisi bila perlu 3) Melaksanakan dan mengevaluasi tindak radiodiagnostik sesuai yang telah ditetapkan dalam SPO 4) Melaksanakan pemeriksaan Radiologi dengan kontras ataupun yang memerlukan penyuntikan intra vena 5) Menjelaskan dan menandatangani informed consent kepada pasien atau keluarga pasien 6) Menjamin pelaksanaan seluruh aspek proteksi radiasi terhadap pasien 7) Meningkatkan kemampuan diri sesuai perkembangan IPTEK radiologi 8) Mengerjakan semua pemeriksaan radiologi baik biasa maupun cito 9) Membantu Ka. Instalasi / memberikan masukan dalam membuat laporan evaluasi kegiatan / pelayanan / pengawasan /sarana di radiologi / pengawasan
penilaian staf radiologi 10) Mewakili Ka. Instalasi Radiologi bila diperlukan 11) Bekerjasama dengan baik dan menciptakan suasana kerja yang baik dengan semua staf radiologi. 12) Mengikuti setiap kegiatan rapat maupun lainya di Instalasi Radiologi 13) Mengikuti setiap kegiatan medis/non medis di RS antara lain rapat mingguan 14) Bertanggungjawab kepada kepala instalasi radiologi
5. Hasil Kerja Adapun hasil kerja Radiolog Instalasi Radiologi Rumah Sakit gunung Maria adalah sebagai berikut : 1) Interpretasi hasil pemeriksaan Radiologi 2) Diagnosa yang tepat
Hal. 18 dari 44
6. Wewenang Adapun wewenang Radiolog Rumah Sakit gunung Maria adalah sebagai berikut: 1) Menilai proses radiografi dan kelengkapannya 2) Memberi masukan kepada kepala Instalasi tentang kegiatan pelayanan atau kegiatan staf radiologi 3) Mewakili Ka. Instalasi Radiologi bila diperlukan
C.
Penanggung Jawab Radiologi
1. Pengertian Penanggung Jawab Radiologi Rumah Sakit Santa Maria adalah seorang tenaga Radiografer professional yang diberi wewenang dalam membantu melaksanakan tugas supervisi pelayanan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria.
2. Persyaratan Adapun syarat Penanggung Jawab Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon adalah sebagai berikut : 1) Pendidikan minimal DIII Radiografi 2) Pengalaman minimal 2 tahun 3) Memiliki kemampuan memimpin, berwibawa dan mampu berkomunikasi dengan baik 4) Sehat, jujur, disiplin, dan bertanggung jawab
3. Tanggungjawab Adapun tanggung jawab Penanggung Jawab Radiologi Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru adalah sebagai berikut :
Hal. 19 dari 44
1) Secara fungsional bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Instalasi Radiologi dan secara struktural bertanggung jawab kepada wadir Penunjang Medis
4. Uraian Tugas Adapun uraian tugas Penanggung Jawab Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria adalah sebagai berikut : 1) Menyusun daftar bahan dan alat yang dibutuhkan dalam 1 ( satu ) tahun 2) Membuat / menyusun daftar dinas / jadwal kerja bawahannya untuk dinas pagi / sore dan mengatur pelaksanaannya 3) Memonitor semua hasil bacaan radiologi 4) Mengkoordinir dan mengawasi agar sistem pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan dilakukan secara terpadau 5) Bekerjasama dan menjalin hubungan kerja yang baik dan harmonis dengan satuan organisasi / karyawan lainnya yang berkaitan dalam pelaksanaan tugasnya 6) Mengusulkan sistem, metode kerja, prosedur pelayanan dan administrasi yang lebih efektif dan efisien kepada Kepala Instalasi Radiologi 7) Mengajukan penyesuaian tenaga dan sarana yang dibutuhkan kepada Kepala Instalasi Radiologi untuk menjamin kelancaran kegiatan pada instalasinya
8) Menghadiri pertemuan dan rapat koordinasi dengan bawahannya secara periodik dan setiap kali diperlukan 9) Menilai prestasi kerja dan kemampuan bawahannya, mengajukan promosi, mutasi, kenaikan gaji berkala, kepada Kepala Instalasi Radiologi
5. Hasil Kerja Adapun hasil kerja Penanggung Jawab Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon adalah sebagai berikut : 1) Daftar dinas 2) Daftar bahan dan alat yang dibutuhkan dalam 1 tahun 3) Perencanaan kebutuhan tenaga
Hal. 20 dari 44
6. Wewenang Adapun wewenang Penanggung Jawab Radiologi Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru adalah sebagai berikut : 1) Menandatangani laporan Instalasi yang akan disampaikan ke Kepala Instalasi Radiologi 2) Menandatangani hasil penilaian kinerja bawahan 3) Menandatangani permintaan barang peralatan dan kebutuhan lainnya serta perbaikan sarana Instalasi sesuai dengan batas yang ditentukan
D.
Radiografer
1. Pengertian Radiografer adalah Penata Rontgen yang ditunjuk oleh Rumah Sakit Gunung Maria untuk melakukan tindakan Radiografi dan pelayanan Radiologi lainnya di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon 2. Persyaratan Adapun persyaratan dan kualifikasi Radiografer Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon adalah sebagai berikut : 1) Pendidikan minimal DIII Radiologi 2) Dapat bekerjasama dalam tim 3) Sehat jasmani dan rohani
3. Tanggungjawab Adapun tanggung jawab Radiografer Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria adalah sebagai berikut : 1) Kebenaran proses radiografi dan kualitas hasil radiografi 2) Menjaga keamanan alat-alat radiografi dan kerusakan alat-alat radiografi 3) Memastikan selalu menggunakan informed consent untuk pemeriksaan khusus 4) Menjaga keamanan pasien dalam proses radiografi 5) Menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan selain proses radiografi Hal. 21 dari 44
4. Uraian Tugas Adapun uraian tugas Radiografer Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon adalah sebagai berikut : 1) Melakukan proses radiografi dengan benar dan bertanggung jawab 2) Melakukan tindakan radiologi rutin dan khusus sesuai dengan SPO 3) Menjaga dan mencegah alat-alat radiografi dari keadaan dan penggunaan yang dapat menimbulkan kerusakan atau gangguan 4) Mengawasi dan menjaga kualitas hasil radiografi 5) Memastikan selalu menggunakan informed consent untuk pemeriksaan khusus 6) Menjaga kebersihan alat-alat seperti kaset, ruang radiografi dan alat-alat lainnya 7) Melaksanakan tugas yang telah ditetapkan oleh Kepala Instalasi Radiologi diluar tugas sebagai Radiografer 8) Melakukan processing film ( kamar gelap atau Work Station ) 9) Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan yang diterima pasien sesuai dengan kebutuhan
5. Hasil Kerja Adapun hasil kerja Radiografer Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria adalah sebagai berikut : 1) Pencitraan radiografi dalam bentuk film rontgen 2) Terlaksananya program proteksi radiasi
6. Wewenang Adapun wewenang Radiografer Rumah Sakit Gunung Maria adalah sebagai berkut: 1) Melakukan proses radiografi dan proteksi radiasi 2) Meminta kebutuhan alat-alat radiografi 3) Mengecek proses radiografi termasuk jumlah permintaan dengan validasi kasir
Hal. 22 dari 44
E.
Petugas Proteksi Radiasi ( PPR )
1. Pengertian Petugas Proteksi Radiasi adalah seorang tenaga professional yang ditunjuk oleh Rumah Sakit Gunung Maria sebagai penanggung jawab untuk perizinan alat – alat dengan sumber radiasi pengion dan proteksinya di Instalasi Radiologi Persyaratan Adapun persyaratan Petugas Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon adalah sebagai berikut : 1) Memiliki SIB PPR yang masih aktif 2) Sehat jasmani dan rohani
2. Tanggungjawab Adapun tanggung jawab Petugas Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria adalah sebagai berikut : 1) Membuat Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi 2) Bertanggung Jawab atas keselamatan radiasi dan Paparan Radiasi yang diterima oleh Petugas Radiasi, dan non radiation worker
3. Uraian Tugas Adapun uraian tugas Petugas Proteksi Radiasi adalah sebagai berikut : 1) Membuat program proteksi dan keselamatan radiasi 2) Memantau aspek operasional program Proteksi dan Keselamatan Radiasi 3) Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan Proteksi Radiasi, dan memantau pemakaiannya 4) Meninjau secara sistematik dan periodik, program pemantauan di semua tempat dimana pesawat sinar-x digunakan 5) Memberikan konsultasi yang terkait dengan Proteksi dan Keselamatan Radiasi
6) Berpartisipasi dalam mendesain fasilitas Radiologi Hal. 23 dari 44
7) Memelihara rekaman 8) Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan 9) Melaporkan kepada Pemegang Izin setiap kejadian kegagalan operasi yang berpotensi kecelakaan radiasi
4. Hasil Kerja Adapun hasil kerja Petugas Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria adalah sebagai berikut : 1) Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi 2) Inventarisasi pesawat sinar-x dan Surat Izin nya 3) Inventarisasi perlengkapan Proteksi Radiasi
5. Wewenang Adapun wewenang Petugas Proteksi Radiasi Instalasi Radiologi adalah sebagai berikut : 1) Mengajukan permintaan untuk kelengkapan alat proteksi radiasi 2) Memerikan pembinaan kepada petugas radiasi yang berkaitan dengan asas proteksi radiasi
F.
Staff Administrasi
1. Pengertian Staff Administrasi Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria adalah orang yang ditunjuk oleh Rumah Sakit gunung Maria untuk bertanggung jawab terhadap sistem pencatatan, arsip, dokumentasi dan operasional administrasi di Instalasi Radiologi
Hal. 24 dari 44
2. Persyaratan Adapun syarat staf Administrasi Instalasi Radiologi Rumah Sakit gunung Maria adalah sebagai berikut : 1) Pendidikan minimal Sekolah Menengah Umum 2) Dapat bekerja dalam tim 3) Menguasai Microsoft office dengan baik 4) Menguasai pengarsipan 5) Sehat jasmani dan rohani
3. Tanggungjawab Adapun Tanggung Jawab staff Administrasi adalah sebagai berikut : 1) Bertanggung jawab terhadap sistem pencatatan, pengarsipan, dokumentasi dan operasional administrasi
4. Uraian Tugas Adapun uraian tugas staff admin Administrasi Instalasi Radiologi adalah sebagai berikut : 1) Menginventarisasi permasalahan yang ada dalam tatalaksana administrasi Instalasi Radiologi 2) Melaporkan kepada Penanggung Jawab Instalasi Radiologi bila ditemukan kekurangan dalam pelaksanaan administrasi
5. Hasil Kerja Adapun Hasil Kerja staff admin Administrasi Instalasi Radiologi adalah sebagai berikut : 1) Evaluasi tatalaksana administrasi Instalasi Radiologi 2) Laporan berkala kepada Penanggung Jawab Instalasi Radiologi
Hal. 25 dari 44
G.
Petugas Kamar Gelap
1. Pengertian Petugas Kamar Gelap Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria adalah orang yang ditunjuk oleh Rumah Sakit Gunung Maria untuk bertanggung jawab terhadap akurasi prosesing film maupun cairan pencucian film. 2. Persyaratan Adapun syarat Petugas Kamar Gelap Instalasi Radiologi adalah sebagai berikut : 1) Pendidikan minimal SMU/STM + pelatihan keterampilan teknik rontgen dan proses film 2) Menguasai teknik pencucian film 3) Menguasai teknik pembuatan obat prosessing film 4) Pengalaman kerja minimal 2 tahun
3. Tanggungjawab Adapun tanggung jawab Petugas Kamar Gelap Instalasi Radiologi Rumah Sakit gunung Maria adalah sebagai berikut : 1) Ketepatan waktu pencucian film 2) Kebenaran ukuran dan obat pencucian film 3) Kebersihan dan perawatan alat-alat kamar gelap
4. Uraian Tugas Adapun uraian tugas Petugas Kamar Gelap Instalasi Radiologi Rumah Sakit gunung Maria adalah sebagai berikut : 1) Mencuci film yang telah di ekspose 2) Mengisi kembali kaset yang kosong dengan film rontgen 3) Membuat larutan kimia untuk alat pencuci rontgen setiap minggu sekali 4) Menulis dan membuat laporan harian pemakaian film dan larutan kimia 5) Menjaga kebersihan alat rontgen yang akan dipergunakan Hal. 26 dari 44
6) Membersihkan prosessing film setiap 1 minggu sekali dan berkala 1 bulan sekali 7) Menjaga kebersihan kamar gelap 8) Bertanggung jawab terhadap alat-alat yang ada dikamar gelap 9) Mengantar hasil rontgen ke bagian administrasi 10) Membersihkan alat-alat kesehatan yang telah dipakai 11) Membantu mengangkat pasien ke ruang pemeriksaan
5. Hasil Kerja Adapun hasil kerja Petugas Kamar Gelap Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria adalah sebagai berikut : 1) Ada cairan prosesing film yang kontinuitas 2) Laporan pemakaian film setiap hari 3) Prosesor Automatik dapat beroperasi dengan baik 4) Kaset selalu terisi film dan siap untuk digunakan
Hal. 27 dari 44
BAB VII.
TATA HUBUNGAN KERJA
A. BAGAN TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI RADIOLOGI DENGAN UNIT KERJA LAINNYA DI RS GUNUNG MARIA TOMOHON
IGD
HCU
KASIR
Kamar Operasi
Intalasi Rawat Inap
I.RAWAT JALAN
Rekam Medis
Logistik Umum
PENDAFTA RAN
Instalasi Radiologi
TEKNISI
OPRTOR
LABORATORI UM
Logistik Farmasi SEKRETARIAT
HRD
FISIOTER API
BENDA HARA
NEONATI
Hal. 28 dari 44
B. KETERKAITAN HUBUNGAN KERJA INSTALASI RADIOLOGI DENGAN UNIT LAIN
1. Logistik Farmasi Kebutuhan obat dan alat medis di Instalasi Radiologi, diperoleh dari bagian logistik farmasi dengan prosedur permintaan sesuai SPO terlampir.
2. Logistik Umum Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di Instalasi Radiologi, diperoleh dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO
3. Kasir Apabila ada pasien dari Instalasi Rawat Inap melakukan pemeriksaan radiologi, maka tenaga administrasi Instalasi Radiologi akan membuat kuitansi atas nama pasien yag dilakukan pemeriksaan radiologi tersebut. Kuitansi tersebut kemudian diantar ke bagian Kasir untuk penagihan.
4. Teknisi Kerusakan alat medis dan non medis di Instalasi Radiologi akan dilaporkan dan diajukan perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai dengan SPO yang berlaku.
5. Operator Apabila Instalasi Radiologi membutuhkan sambungan telephone keluar Rumah Sakit maka bagian Instalasi Radiologi akan meminta bantuan ke bagian operator dengan cara menekan angka 0 (nol) pada pesawat telephone.
Hal. 29 dari 44
6. Rekam Medis Apabila pasien yang dirawat telah menjalani pemeriksaan radiologi, maka hasil interpretasi / ekspertise dari dokter spesialis radiologi akan dilampirkan pada status rekam medis pasien.
7. Laboratorium Pasien Instalasi Radiologi yang akan dilakukan tindakan Radiologi dengan Media kontras melalui Intra Vena, harus di check terlebih dahulu Ureum serta Kreatine nya. Bila pasien belum melakukan pemeriksaan Ureum Kreatine, maka petugas Radiologi akan mengarahkan pasien ke Laboratorium untuk diperiksa, dengan membawa formulir pemeriksaan Laboratorium yang telah dibuatkan oleh dokter Radiologi/Klinisi
8. Instalasi Rawat Inap Jika pasien dari Instalasi Rawat Inap akan melakukan pemeriksaan Radiologi, maka perawat dari Instalasi Rawat Inap akan mengantar pasien tersebut ke ruangan radiologi dengan membawa surat permintaan rontgen dari dokter pengirim dan di daftar di bagian adminstrasi Instalasi Radiologi.
9. Instalasi Rawat Jalan Jika pasien dari Instalasi Rawat Jalan akan melakukan pemeriksaan Radiologi, maka pasien tersebut datang ke ruangan radiologi dengan membawa surat permintaan rontgen dari dokter pengirim dan di daftar di bagian administrasi Instalasi Radiologi
10. Intalasi Gawat Darurat Jika pasien dari Instalasi Gawat Darurat akan dilakukan pemeriksaan Radiologi, maka perawat Instalasi Gawat Darurat harus mengantar pasien Hal. 30 dari 44
tersebut ke ruangan Radiologi dengan membawa surat permintaan rontgen dari dokter pengirim dan di daftar di bagian administrasi Instalasi Radiologi.
11. Kamar Operasi ( OK ) Jika pasien kamar operasi yang akan dilakukan tindakan operasi dan memerlukan tindakan radiologi perawat kamar operasi akan menghubungi Instalasi Radiologi untuk meminta petugas Radiologi melakukan tindakan Radiologi.
12. Perinatologi Jika pasien dari Perinatologi akan dilakukan pemeriksaan Radiologi, maka perawat dari Kamar Bayi perinatologi harus mengantar pasien tersebut ke ruangan Radiologi dengan membawa surat permintaan rontgen dari dokter pengirim dan di daftar di bagian administrasi Instalasi Radiologi.
13. HCU Jika pasien dari ruangan HCU akan dilakukan pemeriksaan Radiologi, maka perawat dari ruangan HCU harus menghubungi Instalasi Radiologi untuk melakukan tindakan radiologi
14. Fisioterapi Jika pasien dari ruangan fisioterapi akan dilakukan pemeriksaan Radiologi, maka perawat dari ruangan fisioterapi harus menghubungi Instalasi Radiologi untuk melakukan tindakan radiologi
15. HRD Jika petugas Instalasi Radiologi berhalangan masuk kerja maka pj harus melaporkanhal tersebut ke bagian hrd.
Hal. 31 dari 44
16. BENDAHARA Bagian yang membayar semua keperluan logistik/peralatan maupun diklat/seminar bagi petugas radiologi
17. PENDAFTARAN Semua pasien yang akan melakukan pemeriksaan radiologi dari luar Rumah Sakit Gunung Maria harus melewati bagian pendaftaran untuk diinput ke sistem
18. SEKRETARIAT Jika instalasi radiologi akan mengirimkan monitor perorangan TLD ataupun surat menyurat yang masuk maupun keluar dari radiologi akan melalui bagian sekretariat
Hal. 32 dari 44
BAB VIII.
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
A. ANALISA KEBUTUHAN TENAGA 1. Pendahuluan Analisa kebutuhan ketenagaan di Instalasi Radiologi RS. Gunung Maria Tomohon merupakan salah satu bagian dari pengembangan tenaga kesehatan di RS. Gunung Maria Tomohon. Pola ketenagaan ini terdiri dari perencanaan kebutuhan tenaga. Apabila proses perencanaan tenaga dilakuan secara tepat, maka pola ketenagaan tersusun secara tepat sehingga pelaksanaan kegiatan pelayanan dapat mencapai target tertentu. Perencanaan tenaga harus memenuhi suatu standar tertentu yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi RS. Gunung Maria Tomohon. Adapun pola ketenagaan di Instalasi Radiologi RS. Gunung Maria Tomohon di susun berdasarkan kebutuhan dan tujuan pelayanan. Tujuan pelayanan di Unit Radiologi RS. Gunung Maria Tomohon adalah memberikan pelayanan radiologi yang profesional dan bermutu sesuai dengan target yang ingin dicapai. Menentukan kebutuhan tenaga di Instalasi Radiologi harus sesuai dengan standar tertentu melalui proses yang sistematis serta alasan yang jelas mengenai jumlah dan jenis tenaga yang dibutuhkan.
2. Tujuan Tujuan penyusunan analisa kebutuhan ketenagaan Instalasi Radiologi adalah sebagai berikut:
Menentukan jumlah tenaga di Instalasi Radiologi RS. Gunung Maria Tomohon sesuai dengan kebutuhan dan standar yang ada.
Menentukan jenis tenaga di Instalasi Radiologi RS. Gunung Maria Tomohon sesuai dengan kebutuhan dan standar yang ada.
a) Analisa Kebutuhan Tenaga di Instalasi Radiologi RS. Gunung Maria Tomohon
Hal. 33 dari 44
Pemeriksaan rutin konvensional non kontras perhari mencapai ± 10 pemeriksaan. No
Kegiatan
Waktu
yang
dibutuhkan 1.
Thorax dewasa
15 menit
2.
Thorax anak-anak
15 menit
3.
Foto Abdomen
15 menit
4.
Extremitas atas
10 menit
5.
Extremitas bawah
10 menit
6.
Foto Kepala
15 menit
7.
Total waktu
80 menit
8.
Waktu rata-rata
13.33 menit
= 0.222
jam
Formulasi perhitungan tenaga radiographer sebagai berikut : Data-data:
1 orang radiographer di RS. Gunung Maria Tomohon memiliki beban kerja perminggu: 42 jam / minggu. Waktu kerja efektif sesuai dengan peraturan pemerintah : 42 jam/minggu. Total pemeriksaan rata-rata: 13.33 menit = 0.222 jam. Beban kerja per bulan: 42 jam X 4 minggu = 168 jam/bulan. Dalam seminggu terdapat 6 hari kerja efektif. Dalam setahun ada 48 minggu. Rumusnya ;
= T(a) x T(b) x T(efektif) x W(total) T(pp) x T(tb)
Hal. 34 dari 44
Keterangan :
T(a)
: Waktu pemeriksaan rata-rata.
T(b)
: Beban kerja radiographer perbulan.
T(efektif)
: Hari kerja efektif perminggu.
W(total)
: Jumlah pemeriksaan rata-rata perhari.
T(pp)
: Waktu kerja efektif sesuai aturan pemerintah.
T(tb)
: Waktu pengambilan data pertahun (minggu).
Jadi : = 0.222 jam x (42x4) jam/bln x 6 hari x 10 pemeriksaan 42 jam/minggu x 48 minggu = 2216 1800 = 1.5 dibulatkan menjadi 2 orang.
Jadi tenaga radiographer yang dibutuhkan untuk pemeriksaan rutin konvensional sebanyak 2 orang radiographer. 3. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil yaitu:
Untuk tenaga radiographer pada pemeriksaan rutin ,jumlah yang memadai adalah sebanyak 2 orang radiographer dengan asumsi bahwa sudah termasuk dengan jumlah radiographer yang libur dan lepas jaga malam. Jumlah tersebut merupakan asumsi untuk tenaga radiographer pada sebuah instansi radiologi dengan jumlah pemeriksaan rata-rata 10 pemeriksaan perhari dan memiliki 1 buah pesawat radiografi dengan kapasitas diatas 300 mA.
Hal. 35 dari 44
B. KUALIFIKASI PERSONIL Seiring dengan semakin banyaknya jumlah pasien di RS. Gunung Maria Tomohon, khususnya Instalasi Radiologi, maka jumlah ketenagaan karyawan radiologi harus disesuaikan dengan meningkatnya kebutuhan pasien akan pelayanan Radiologi. Hal ini berguna agar pelaksanaan pelayanan radiologi dapat terlaksana dengan cepat, tepat dan hasilnya sangat memuaskan. Kualifikasi tenaga yang harus tersedia untuk menjamin terlaksananya pelayanan di Instalasi Radiologi meliputi : 1. Tenaga Medis : Dokter Spesialis Radiologi yang diakui oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Departemen Kesehatan. Jika Dokter Spesialis belum tersedia maka pelayanan Radiologi dapat dilakukan oleh tenaga non spesialis yang sudah mendapatkan pelatihan di bidang Radiologi oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2. Tenaga Paramedis : Tenaga Akademi Penata Rontgen atau D3 Teknik Radiodiagnostik). Jika Penata Rontgen belum tersedia maka pelayanan Radiologi dapat dilakukan oleh tenaga non Penata Rontgen ( Operator ) yang sudah mendapatkan pelatihan di bidang Radiologi oleh Departemen Kesehatan Republik
3. Tenaga Administrasi : Tenaga yang dasar pendidikannya minimal SLTA atau sederajat yang mempunyai pengetahuan keadministrasian.
4. Petugas Kamar Gelap : Tenaga yang dasar pendidikanya minimal SLTA atau sederajat yang sudah diberikan pelatihan tentang proses pencucian film.
C. POLA KETENAGAAN Pola ketenagaan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gunung Maria adalah seperti pada tabel berikut : No
JABATAN
KUALIFIKASI
JUMLAH
KET
Hal. 36 dari 44
1
Staf Medis
Pendidikan
Radiologi
minimal
S1 2 orang
Kedokteran + spesialis
Memiliki Surat Tanda Register (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP)
Dapat bekerja dalam tim
Sehat jasmani dan rohani
2
Penanggung
Pendidikan
Jawab Radiografer
minimal
DIII 1 orang
Radiografi Memiliki STR
Pengalaman minimal 3 tahun
Dapat bekerja dalam tim
Sehat jasmani dan rohani
3
Radiografer
Pendidikan
minimal
DIII 1 orang
Radiografi Memiliki STR
Dapat bekerja dalam tim
Sehat jasmani dan rohani
4
PPR Medik Tingkat II
Petugas
Proteksi
Radiasi
1orang
Memiliki SIB Sehat jasmani dan rohani
(PPR) Medik 6
Petugas
Pendidikan minimal SMU/STM +
Kamar Gelap
pelatihan keterampilan
1 orang
teknik
rontgen dan proses film Menguasai teknik pencucian film
Menguasai teknik pencucian film
Menguasai
teknik
pembuatan
obat prosessing film Pengalaman kerja
minimal 5
tahun
Hal. 37 dari 44
BAB IX.
KEGIATAN ORIENTASI
A. LATAR BELAKANG
Untuk mendapatkan sumber daya manusia instalasi radiologi yang handal, terampil dan berkualitas tinggi, dalam menunjang pelayanan radiologi yang baik dan bermutu, maka perlu dilaksanakan program orientasi bagi pegawai baru yang akan bertugas di instalasi radiologi. Hal ini sejalan dengan meningkatnya jumlah pemeriksaan dan kegiatan di instalasi radiologi dari tahun ke tahun, maka untuk kelancaran tugas, dilakukan penambahan jumlah staf. orientasi dan diskusi perlu dilakukan sebelum dilakukan pelatihan sehingga dapat memberikan pemahaman mengenai kegiatan yang ada di instalasi radiologi.
B. TUJUAN 1. Umum: Agar pegawai baru memperoleh gambaran tentang semua kegiatan di instalasi radiologi sehingga dapat memahami tugas dan kewajibannya dan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
2. Khusus (a)
Pegawai baru memahami misi dan tujuan radiologi, juga memahami kegiatan keadministrasian dan kegiatan pelayanan di radiologi.
(b)
Pegawai baru dapat memahami tugas dan kewajibannya selaku staf di instalasi radiologi.
(c)
Pegawai baru memahami dan dapat menjalankan kebijakan prosedur yang berlaku di instalasi radiologi.
(d)
Sebagai persiapan untuk mengikuti pelatihan sehingga dapat dijalani dengan baik
C. METODOLOGI Pelaksanaan program orientasi pegawai baru instalasi radiologi dilakukan dengan cara sebagai berikut: Hal. 38 dari 44
1. Ceramah dan Diskusi Ceramah dan diskusi yang akan diberikan secara bergantian sesuai dengan jadwal, oleh kepala instalasi, Pj. Radiologi serta para pelaksana radiologi. Materi yang diberikan adalah sebagai berikut: a. Untuk Radiografer
Pemahaman mengenai misi dan tujuan radiologi
Pemahaman mengenai struktur organisasi dan uraian tugas
Standar Prosedur Operasional di Instalasi Radiologi
Pemeriksaan yang dikerjakan di radiologi
Pengenalan, penggunaan, pemeliharaan fasilitas dan sarana di radiologi
Keselamatan kerja di radiologi
Pembuangan limbah
b. Untuk Tenaga Administrasi
Pemahaman mengenai misi dan tujuan radiologi
Pemahaman mengenai struktur organisasi dan uraian tugas
Pencatatan indentitas pasien seperti no urut, nama, umur, jenis pemeriksaan, dan daftar tarif pemeriksaan radiologi
Pengenalan, penggunaan dan pemeliharaan fasilitas dan sarana di radiologi
Keselamatan kerja di radiologi
Registrasi dan billing
c. Untuk Petugas Kamar Gelap ●
Pemahaman mengenai misi dan tujuan radiologi
●
Pemahaman mengenai struktur organisasi dan uraian tugas
Pengenalan, penggunaan, pemeliharaan fasilitas dan sarana di radiologi
Keselamatan kerja di radiologi
Pembuangan limbah
Hal. 39 dari 44
2. Pelatihan Pelatihan akan dipandu penangung jawab radiologi dan Petugas Proteksi Radiasi serta dimonitor oleh kepala instalasi radiologi D. JADWAL PELAKSANAAN Lama orientasi dan pelatihan dilakukan sesuai status karyawan E. EVALUASI Evaluasi dilakukan oleh kepala instalasi radiologi bersama penanggung jawab radiologi pada 1 bulan pertama, 6 bulan pertama, lalu evaluasi terakhir pada 1 tahun pertama. F. PELAPORAN Pelaporan dilakukan setelah masa orientasi dan evaluasi selesai dilakukan.
Hal. 40 dari 44
BAB X.
PERTEMUAN / RAPAT
1. Pertemuan rutin dilakukan sekurang-kurangnya sebulan sekali. 2. Apabila diperlukan pertemuan bisa dilakukan saat itu juga (insidentil)
Hal. 41 dari 44