Pbl Tmj Anatomi Fisiologi

March 13, 2017 | Author: obedaprilia | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Pbl Tmj Anatomi Fisiologi...

Description

2.1 TemporoMandibular Joint TMJ adalah sendi yang kompleks terdiri dari kondilus, diskus, dan fossa glenoidalis (Kaplan & Assael, 1991). Temporomandibular joint adalah salah satu dari dua sendi yang terletak di tiap sisi kepala yang komponen tulangnya adalah kondilus dari mandibula dan fosa glenoid atau fosa artikularis dari tulang temporal (Corwin, 2001). Temporomandibular berkenaan dengan tulang temporal dan mandibula (Ganong, 2005). 2.1.1 Komponen Penyusun TemporoMandibular Joint TMJ terdiri dari beberapa bagian yang terpenting, antara lain: a. Kondilus mandibula Kondilus mandibula mempunyai letak dan posisi yang paling baik untuk bekerja sebagai poros dari pergerakan mandibula. Kondilus orang dewasa berbentuk elips serta kasar, dengan sumbu panjang yang bersudut ke belakang antara 15-30 derajat terhadap bidang frontal. Ukuran dan bentuk kondilus mandibula bervariasi (Sloane, 2004). b. Diskus artikularis Letak kondilus mandibula tidak berkontak langsung dengan permukaan tulang temporal, tetapi dipisahkan oleh suatu diskus yang halus yang disebut dengan diskus artikularis. Diskus artikularis terletak antara kondilus mandibula dan fosa glenoidalis. Fungsi diskus tidak hanya berperan sebagai pembatas tulang keras tetapi juga sebagai bantalan yang menyerap getaran dan tekanan yang ditransmisikan melalui sendi, dan mencegah tulang saling bergesekan ketika rahang bergerak (Sloane, 2004). c. Fossa glenoidalis Kondilus mandibula membentuk persendian dengan bagian tulang temporal pada dasar kranium. Bagian dari tulang temporal ini berbentuk cekungan yang ditempati kondilus mandibula. Bagian inilah yang dikenal sebagai fossa glenoidalis. Pada bagian dalam dari fossa ini, tulangnya sangat tipis (Sloane, 2004). d. Kapsul sendi Kapsul sendi menutupi diskus artikularis. Kapsul ini pada bagian atas menempel pada rim fossa glenoidalis dan eminensia artikularis. Pada bagian bawah menempel pada leher kondilus (Sloane, 2004). e. Ligamen-ligamen sendi Ligamen merupakan jaringan ikat fibrous avaskuler yang kuat. Ada tiga ligamen yang

berkaitan

dengan

TMJ,

yaitu

ligamen

temporomandibula,

sphenomandibula, dan ligamen stilomandibula (Sloane, 2004). f. Membran sinovial

ligamen

Membran sinovial adalah membran sekretori khusus yang menyediakan nutrien, pelumasan dan pembersihan untuk permukaan-permukaan sendi. Permukaan artikular dari sendi dilumasi dan mendapat makanan dari cairan sinovial yang dikeluarkan ke kompartemen sendi oleh membran sinovial. Membran sinovial membatasi permukaan dalam kapsul dan diteruskan dari kapsul ke bagian-bagian tulang dari sendi sampai ke pinggir permukaan artikular (Sloane, 2004). g. Otot-otot mastikasi TMJ juga dikontrol oleh otot, terutama otot pengunyahan, yang terletak di sekitar rahang dan sendi temporomandibula yaitu otot maseter, otot temporalis, otot pterigoideus lateralis dan otot pterigoideus madialis (Sloane, 2004). Otot yang berperan dalam pergerakan Temporo Mandibular Joint (Sloane, 2004): a) Musculus bucinator, berfungsi sebagai kompresi (daya tekan) pipih dan retraksi (gerakan menarik kembali) sudut mulut. b) Musculus pterigoideus lateralis, persyarafan ramus mandibularis nervi trigemini, berfungsi menonjolkan mandibula, membuka rahang, dan menggerakan mandibula dari sisi ke sisi. c) Musculus pterigoideus medialis, persyarafan ramus mandibularis nervi trigemini, bertfungsi untuk menutup rahang. d) Musculus Masseter, berfungsi sebagai pengatup rahang.

Biomekanik pada Sistem TemporoMandibular Joint Pergerakan mandibula merupakan hal yang kompleks. Hal ini merupakan gabungan dari rotasi dan translasi yang terjadi secara tiga dimensi. a. Pergerakan rotasi Dalam sistem mastikasi rotasi terjadi ketika mulut membuka dan menutup pada titik sumbu yang tetap dalam kondilus. Dengan kata lain gigi terpisah dan dapat teroklusi kembali tanpa adanya perubahan posisi dari kondilus. Pada sendi temporomandibular, rotasi terjadi sebagai pergerakan antara permukaan superiorinferior sendi. Dengan dengan demikian rotasi adalah pergerakan antara permukaan superior kondilus dengan permukaan inferior dari diskus artikularis. Pergerakan rotasi dari mandibula dapat terjadi pada tiga bidang (Scanlon, 2007). b. Pergerakan Translasi Pergerakan translasi dapat didefinisikan sebagai pergerakan dimana setiap titik dari objek yang bergerak secara simultan mempunyai kecepatan dan arah

yang sama. Pada sistem mastikasi, translasi terjadi ketika mandibula bergerak maju seperti pada protusi. Baik gigi, kondilus dan ramus semua bergerak pada arah yang sama ke derajat yang sama.

Pada pergerakan normal (rotasi dan

translasi) terjadi secara simultan dengan kata lain ketika mandibula berotasi pada satu atau lebih aksis setiap aksis bertranslasi (berubah orientasi) (Scanlon, 2007). c. Pergerakan tiga dimensi Ketika otot berkontraksi dan menggerakkan mandibula ke arah kanan, kondilus kiri terdorong ke luar dari posisi relasi sentralnya. Ketika kondilus kiri mengelilingi di anterior dari aksis frontal kondilus kanan, ia berhadapan dengan lengkung posterior dan eminensia artikularis yang menyebabkan pergerakan inferior dari kondilus di sekeliling aksis sagital dengan resultan kemiringan pada aksis frontal. Hal ini terjadi dalam envelop of motion dan dikontrol oleh sistem neuromuskulatur untuk mencegah perlukaan pada struktur oral (Scanlon, 2007). DAPUS Scanlon C. Valerie, Sanders T. 2007. Buku Ajar Anatomi & Fisiologi, Edisi 3. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran. EGC Corwin J. E. 2001. Patofisiologi. Jakarta. Penerbut Buku Kedokteran. EGC Sloane , E., 2004, Anatomi dan Fisiologi. Buku Kedokteran EGC.Jakarta Ganong. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: Egc .

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF