PBL Skenario 3 Emergency
September 25, 2017 | Author: Adelia | Category: N/A
Short Description
Skenario 3 blok emergency...
Description
Adelia Putri Sabrina 1102013005
SKENARIO 3 KEMBUNG PADA ANAK Seorang bayi perempuan berumur 6 bulan dibawa ibunya ke UGD dengan keluhan sejak satu hari yang lalu BAB berupa lender bercampur darah tanpa feses sebanyak tiga kali dan muntah berwarna hijau lima kali. Anak rewel dan sering menangis mengangkat kaki, tidak mau makan dan minum, serta badan panas. Hasil pemeriksaan fisik keadaan tampak sakit sedang, tekanan darah 100/60 mmHg; frekuensi nadi 150x/menit; frekuensi nafas 36x/menit; suhu 39o C. Rectal toucher ditemukan ampula collaps dan tidak ditemukan feses. Darah positif lendir current jelly positif. Pemeriksaan penunjang BNO 3 posisi ditemukan adanya tanda-tanda step ladder dan herring bone serta air fluid level. USG abdomen ditemukan donut sign positif. KATA SULIT : 1. Rectal toucher : pemeriksaan dengan memasukkan jari kedalam lubang anus untuk menilai apakah ada kelainan pada prostat, sfingter ani, ampulla recti, dll. 2. Ampulla collaps : Keadaan yang diakibatkan karena adanya gerakan peristaltik pada bagian usus yang kosong 3. Current jelly : Adanya darah dan lendir yang keluar dari rectum akibat dari bendungan vena dan limfe yang semakin meningkat sehingga aliran darah arteri terganggu, lama kelamaan terjadi iskemik dan nekrosis pada segmen usus tersebut sehingga mengeluarkan darah dan lendir. 4. BNO 3 posisi : Pemeriksaan radiografi pada daerah abdomen khususnya untuk memperlihatkan kelainan yang terjadi pada tractus digestivus / gastrointestinal yang dilakukan dalam 3 posisi pemotretan. a. Abdomen AP supine = Tiduran telentang ( supine ), sinar dari arah vertikal dengan proyeksi anteroposterior ( AP ). b. Abdomen AP setengah duduk = Duduk atau setengah duduk atau berdiri kalau memungkinkan, dengan sinar horizontal proyeksi AP. c. Abdomen LLD = Tiduran miring ke kiri (left lateral decubitus = LLD), dengan sinar horizontal, proyeksi AP. 5. Herring bone : Gambaran seperti duri ikan yang menandakan adanya penebalan dinding usus halus yang terdilatasi karena dua dinding usus halus yang menebal dan menempel membentuk gambaran vertebra (dari ikan), dan muskulus yang sirkular menyerupai kostanya 6. Step ladder sign : Gambaran yang diakibatkan adanya cairan transudasi berada dalam usus halus yang mengalami distensi. 7. Air fluid level : Gambaran yang menandakan adanya gangguan pasase usus 8. Donut sign : Gambaran yang terlihat pada pemeriksaan USG yang menandakan adanya intususepsi PERTANYAAN : 1. Mengapa pasien muntah berwarna hijau? Jawab : Karena terjadi obstruksi pada bagian proksimal usus halus dan warna hijau berasal dari cairan empedu yang bercampur dengan makanan 2. Mengapa ampulla kolaps?
Jawab : karena terjadi distensi pada usus, bagian distal kosong tapi tetap ada peristaltik 3. Mengapa pada pemeriksaan rectal toucher tidak ditemukan adanya feses? 4. Apa yang menjadi penyebab penyakit tersebut? Jawab : Hernia, virus, invaginasi, intususepsi, strangulasi 5. Bagaimana tatalaksana pada pasien tersebut? Jawab : Infus RL, antibiotik profilaksis, NGT, bedah 6. 7. 8. 9. 10.
Colok dubur dapat membedakan antara obstruksi usus dengan paralisis usus karena pada paralisis dijumpai ampula rekti yang melebar, sedangkan pada obstruksi usus ampulanya kolaps. Intususepsi adalah proses dimana suatu segmen usus bagian proksimal masuk ke dalam lumen usus bagian distalnya sehingga menyebabkan obstruksi usus dan dapat menjadi strangulasi kemudian mengalami komplikasi yang berujung pada sepsis dan kematian. Intususepsi merupakan salah satu kegawatdaruratan yang umum pada anak. Kelainan ini harus dikenali dengan cepat dan tepat serta memerlukan penanganan segera karena misdiagnosis atau keterlambatan diagnosis akan meningkatkan angka morbiditas Triad klasik untuk intususepsi: nyeri kolik yang hebat, massa yang dapat teraba dengan palpasi, serta currant-jelly stools. Menurut kepustakaan, 90-95 % intususepsi pada anak di bawah umur satu tahun tidak dijumpai penyebab yang spesifik sehingga digolongkan sebagai “infantile idiophatic intussusceptions https://www.scribd.com/document/241326134/Referat-Ileus-Obstruktif-PadaAnak 1. Posisi tidur, untuk melihat distribusi usus, preperitonial fat, ada tidaknya penjalaran. Gambaran yang diperoleh yaitu pelebaran usus di proksimal daerah obstruksi, penebalan dnding usus, gambaran seperti duri ikan (Herring bone appearance), 2. Posisi LLD, untuk melihat air fluid level dan kemungkinan perforasi usus. Dari air fluid level dapat diduga gangguan pasase usus. Bila air fluid level pendek berarti ada ileus letak tinggi, sedang jika panjang – panjang kemungkinan gangguan di kolon. Gambaran yang diperoleh adalah adanya udara bebas infra diafragma dan air fluid level. 3. Posisi setengah duduk atau berdiri. Gambaran radiologis diperoleh adanya air fluid level dan step ladder appearance.
View more...
Comments