patologi

March 2, 2019 | Author: wulan_cahsampir | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download patologi...

Description

ADAPTASI SEL TERHADAP PENYAKIT MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Patologi Kelompok : 1. Alvi Alvian an Yuli Yuli R. 2. Amal Amalia ia Muaz Muaziz izah ah 3. Desy Desy Pra Prata tam m Ning Ningsi sih h 4. Didi Didi Purn Purnom omo o

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BHAKTI MANDALA HUSADA Jl. Cut Nyak Dhien, Kalisapu Telp.(0283)3317706 Telp.(0283)3317706 SLAWI 2012 i

KATA PENGANTAR 

Denga Dengan n mema memanja njatk tkan an puji puji syuku syukurr kehad kehadir irat at Tuhan Tuhan Yang Yang Maha Maha Esa Esa atas atas berk berkat at dan rahmatNya, rahmatNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. waktunya. Makalah Makalah ini di susun susun untuk untuk memenu memenuhi hi tugas tugas Patolog Patologi. i. Adapun Adapun makala makalah h ini mengenai mengenai Adapta Adaptasi si Sel Terhada Terhadap p Penyakit.

Kami Kami mengu mengucap capka kan n teri terima ma kasih kasih kepa kepada da pihak pihak–pi –pihak hak yang yang tela telah h mendu menduku kung ng dan dan memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini terutama kepada teman–teman sejawat yang telah berpartisipasi dalam membuat makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan kekurangan karena faktor keterbatasan keterbatasan pengetahuan penyusunan penyusunan maka kami dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga hasil dari penyusunan makalah ini dapat bermanfaat. Akhir kata melalui kesempatan ini kami penyusun makalah mengucapkan terima kasih.

Penulis

ii

DAFTAR ISI

HALA HALAMA MAN N JUDU JUDUL.. L..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ...... .....

i

KATA KATA PENGAN PENGANTAR TAR.... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ .......... ............. ............. ......

ii

DAFTAR DAFTAR ISI.... ISI........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ .......... .......... ....

iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. A. Latar Belakang....................................................................................... B. Tujuan Penulisan.................................................................................... BAB II PEMBAHASAN................................................................................... A. Hipertrofia.............................................................................................. B. Atrofia....... Atrofia................. .................... .................... .................... .................... .................... ........................................... ................................. C. Hiperplasia Hiperplasia.......... .................... .................... .................... .................... .................... ........................................... ................................. D. Displasia................................................................................................. E. Metaplasia............................................................................................... F. Hipoplasia dan Agenesis........................................................................ BAB III PENUTUP........................................................................................... A. Kesimpulan............................................................................................. DAFTAR PUSTAKA..................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng Patolog Patologii adalah adalah salah salah satu satu dasar dasar ilmu ilmu kedokte kedokteran, ran, dan memili memiliki ki peranan peranan yang sangat sangat funda fundame ment ntal. al. Sering Sering kali kali diagno diagnosi siss past pastii suat suatu u penya penyaki kitt dite ditega gakka kkan n denga dengan n patol patolog ogi. i. Sedangkan pengertian Patologi dalam arti yang luas adalah bagian dari ilmu kedokteran yang mengamati sebab dan akibat dari terjadinya penyakit atau kelainan pada tubuh. Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari tubuh manusia. Kerusakan pada sel dapat berlanjut menjadi kerusakan jaringan, kerusakan jaringan dapat berlanjut pada kerusakan organ dan kerusakan organ dapat berakhir pada kegagalan sistem tubuh dalam menjalankan fungsinya. Mekanisme adaptasi sel terdiri dari organisasi sel yaitu unit kehidupan, kesatuan lahiriah yang yang terke terkecil cil menun menunju jukka kkan n

berm bermaca acamm-ma macam cam fenom fenomena ena yang yang berhu berhubun bunga gan n

hidup.danselalu berbuhungan dengan karakteristik makhluk hidup.

B. Tuju Tujuan an Penu Penuli lisa san n a.

Menge Mengetah tahui ui penge pengert rtian ian Hipe Hipert rtro rofia fia

 b.

Mengetahui Mengetahui pengertian pengertian Atrofia Atrofia

c.

Menge Mengetah tahui ui penge pengert rtian ian Hipe Hiperp rpla lasi siaa

d.

Menge Mengetah tahui ui penge pengert rtian ian Disp Displa lasia sia

e.

Menge Mengetah tahui ui penge pengert rtian ian Meta Metapl plas asia ia

f.

Menge Mengert rtii penge pengert rtia ian n Hipo Hipopl plas asia ia dan dan Agen Agenes esis is

iv

denga dengan n

BAB II PEMBAHASAN

A. Hipe Hipert rtro rofi fiaa Hipertrofi Hipertrofi adalah penambahan jumlah organel (misalnya (misalnya miofilamen) miofilamen) dan ukuran sel serta karena perubahan itu terjadi peningkatan ukuran organ. Hipertrofi bisa bersifat fisiologis atau  patologis  patologis dan disebabkan disebabkan oleh oleh : 1. Peningka Peningkatan tan kebutuh kebutuhan an fungsio fungsional nal,, misaln misalnya ya hipert hipertrofi rofi otot lurik lurik pada pada  binaragawan  binaragawan (fisiologis) (fisiologis) atau otot jantung pada penyakit penyakit jantung (patologi). 2. Stim Stimul ulas asii

horm hormon onal al

spes spesif ifik ik,,

misa misaln lnya ya

hipe hipert rtro rofi fi

uter uterus us

sela selama ma

kehamilan. Hipert Hipertrofi rofi dipicu dipicu oleh oleh interaks interaksii membra membran n sel yang pada pada miokard miokardium ium melipu meliputi ti faktor  faktor  mekanis mekanis (regangan) (regangan) dan zat kimia kimia trofik trofik (faktor (faktor pertumbu pertumbuhan) han) dan zat vasoakt vasoaktif. if. Hal ini menyebabkan menyebabkan peristiwa intraseluler intraseluler diatur gen yang meliputi meliputi tidak hanya penambahan organel sel tetapi tetapi juga juga perubah perubahan an fenoti fenotipik pik pada pada sel yang hipert hipertrofi rofi.. Pada jantung jantung misaln misalnya, ya, ada  perubahan  perubahan isoform dari dari miosin ke rantai barat barat (heavy chain) β dan dari aktif aktif ke bentuk skeletal α-keduanya menghasilkan perlambatan kontraksi yang baik bagi serat otot yang hipertrofik. Hipert Hipertrofi rofi pada akhirnya akhirnya akan mencap mencapai ai suatu suatu batas batas dan saat itu akan akan terjadi terjadi perubah perubahan an degeneratif di sel serta jantung sehingga terjadilah gagal jantung.

B. Atrofia Atrofi adalah penyusutan ukuran sel yang disebabkan karena hilangnya substansi sel. Penyebab atrofi adalah : 1. Penuruna Penurunan n beban kerja kerja hilangny hilangnyaa persara persarafan fan (inerv (inervasi asi)) 2. Berk Berkur urang angnya nya supl suplai ai dara darah h 3. Nutr Nutris isii yang yang tida tidak k adek adekuat uat 4. Hila Hilangn ngnya ya stim stimul ulas asii endokr endokrin in 5. Penuaan Sel atrofik atrofik mengal mengalami ami penuru penurunan nan fungsi fungsi tetapi tetapi tidak tidak mati. mati. Sel atrofi atrofik k memper memperliha lihatka tkan n autofagi dengan pengurangan jumlah organel sel, dan sering ditandai dengan penambahan v

 jumlah vakuol autofagik. autofagik. Komponen Komponen yang tidak tercerna tercerna akan dikonversi dikonversi menjadi granula lipovuk lipovuksin sin yang dalam dalam jumlah jumlah tertent tertentu u membuat membuat organ organ tersebu tersebutt berwar berwarna na coklat coklat (brown (brown atrophy).

C. Hipe Hiperp rpla lasi siaa Hiperp Hiperplas lasia ia menyata menyatakan kan suatu suatu penamb penambaha ahan n jumlah jumlah sel didalam didalam organ organ atau atau jaringa jaringan. n. Peristiwa ini biasanya disertai dengan hipertrofi. Hiperplasia dapat terjadi hanya pada sel yang mampu mensintesis DNA (seperti sel epitelia, hematropoletik, dan jaringan ikat). Sel saraf, otot jantung, dan otot rangka tidak memiliki atau sedikit memiliki kemampuan bertumbuh hiperplastik, hiperplastik, oleh karenanya sel otot mengalami mengalami hipertrofi yang hampir murni bila dirangsang dengan penambahan beban secara fungsional atau dengan hormon.

Hiperplasia dapat bersifat fisiologis atau patologis. 1. Hipe Hiperp rpla lasi siaa Fisi Fisiol ologi ogiss : a. Hipe Hiperp rpla lasi siaa Hor Hormo mon n Contoh : Proliferasi endometrium setelah rangsang estrogen  b. Hiperplasia Hiperplasia Kompensatori Kompensatoriss Contoh : Hiperplasia hati setelah hepatektomi parsial

2. Hipe Hiperp rpla lasi siaa Pat Patolo ologi giss : a. Kele Kelebih bihan an sti stimu mula lasi si hor hormo monal nal Misalnya hiperestrinisme dan hiperplasia endometrium atipik.  b. Pengaruh Pengaruh faktor pertum pertumbuhan buhan yang diproduksi diproduksi secara secara lokal pada sel sel target target Misalnya proliferasi sel jaringan ikat pada penyembuhan luka, atau proliferasi epitel skuamosa yang diinduksi oleh virus.

vi

D. Displ isplas asia ia Displasia adalah pertumbuhan sel aneh yang mengakibatkan sel-sel yang berbeda dalam ukuran, bentuk atau susunannya dengan sel-sel lain dalam tipe jaringan yang sama. Displasia dapat terjadi akibat bahan kimia, radiasi, atau inflamasi atau iritasi kronik. Displasia dapat  pulih atau atau dapat mendahul mendahului ui perubahan perubahan neoplastik neoplastik yang tidak tidak dapat pulih. Displasia adalah pertumbuhan yang menyimpang namun tidak neoplastik. Ditandai oleh  pleomorfisme  pleomorfisme,, hiperkromatik hiperkromatikisme, isme, dan hilangnya orientsi orientsi normal. normal. Perubahan displastik  displastik   biasanya terjadi terjadi di epitelia terutama terutama di serviks serviks uteri. Bila perubahan displastik displastik makin jelas dan melibatkan seluruh tebal epitelium, lesi tersebut dianggap suatu neoplasma preinvasif dan disebut sebagai karsinoma in situ. Keadaan ini mungkin berlanjut cepat seperti banyak keadaan menjadi karsinoma invasif . Namun demikian displasia berderajat ringan yang lazim terjadi di serviks serviks uteri, uteri, tidak tidak selalu selalu mengaki mengakibat batkan kan kanker kanker dan sering sering revers reversibel ibel bila bila pencetu pencetusnya snya dihilangkan. Displasia merujuk kepada pembentukan dan perkembangan sel secara tidak beraturan. fenomena ini mungkin diiringi dengan metaplasia skuama seperti dalam bronkus dalam  bronkus atau serviks dan hiperplasia hiperplasia epitelium epitelium skuama hasil hasil dari dari pengasal pengasalan an kepada kepada cahaya cahaya matahar matahari. i. antara antara  perubahan  perubahan yang berlaku berlaku termasuklah termasuklah peningkatan mitosis, mitosis, penghasilan sel yang tidak normal dan sel bercend bercenderun erung g menyim menyimpang pang daripada daripada susunan susunan asal. asal. pembent pembentuka ukan n dan bagaima bagaimana na displasia terjadi masih tidak diketahui tetapi sentiasa berasosiasi dengan bermulanya malignan dan displasia seringkali ditemui dalam epitelium serviks uterus. uterus.

E. Meta Metapl plas asia ia Metaplasia adalah perubahan sel natur satu menjadi sel natur lain nya, melibatkan  perubahan  perubahan yang berlaku berlaku ke atas atas tisu yang telah telah mengalami mengalami perbedaan perbedaan pada pada berbagai-bagai berbagai-bagai  bentuk, selalunya selalunya dari dari kelas yang yang sama tetapi tetapi tidak tidak mengkhusus. mengkhusus. biasanya biasanyametaplasia metaplasia berlaku  pada lapisan lapisan epitelium kelenjar dan kelenjar dan tisu perantara, seringkali berasosiasi dengan hiperplasia. hiperplasia.  Metaplasia  Metaplasia adalah suatu mekanisme adaptasi. adaptasi. pengasalan dari berpanjangan bronkus kepada asap rokok membawa kepada metaplasia skuama pada epitelium bronkial. bronkial. proses ini adalah  berbalik  berbalik sepenuhnya. sepenuhnya. bila rangsangan rangsangan seperti seperti aktivitas aktivitas merokok merokok dihentikan dihentikanepitelium epitelium metaplastik kemungkinan metaplastik kemungkinan dapat kembali normal.

vii

Metaplasia terjadi apabila salah satu tipe sel matur diubah menjadi tipe yang lain melalui stimulus yang mempengaruhi sel batang induk. Iritasi atau inflamasi kronik, defisiensi vitamin, dan pemajanan terhadap bahan kimiawi mungkin menjadi faktor yang mengarah pada metaplasia. Perubahan metaplasia mungkin dapat pulih atau berkembang menjadi displasia. Metaplasia adalah perubahan reversibel dimana satu jenis sel dewasa diganti oleh jenis lain (epitelia atau mesenkimal). Contoh yang paling sering terjadi adalah suatu perubahan dari epitel torak (kolumnar) ke skuamosa, seperti yang terjadi pada metaplasia skuamosa epitel saluran saluran pernap pernapasan asan sebaga sebagaii respons respons terhada terhadap p iritas iritasii kronik. kronik. Walau Walau pun epitel epitel metapl metaplast astik  ik   bersifat  bersifat jinak, namun pengaruh pengaruh yang menjadi menjadi predisposisi predisposisi metaplasia metaplasia tersebut tersebut bila tetap ada dapat menginduksi metaplasia atipik yang dapat berlanjut menjadi ganas. Metaplasia dapat  juga terjadi pada sel masenkimal masenkimal seperti seperti fibroblas fibroblas yang dapat ditransformas ditransformasikan ikan menjadi menjadi osteoblas atau kondroblas untuk menghasilakan tulang atau kartilago. Metaplasia diduga terjadi dari pemrograman genetik ulang sel induk (stem cells) yang diketahui terdapat disebagian besar epitel atau sel masenkimal tak terdiferensiasi. Zat kimia tertent tertentu u (obat (obat sitost sitostatik atik), ), vitamin vitamin (retino (retinolol lol,, vitami vitamin n A), dan faktor faktor pertum pertumbuha buhan n (TGF-β) (TGF-β) memainkan peran dalam metaplasia.

F. Hipo Hipopl plas asia ia dan dan Age Agenes nesis is Hipoplasia adalah penurunan jumlah sel yang nyata dalam jaringan yang mengakibatkan  penurunan  penurunan jaringan jaringan yang mengakibatkan mengakibatkan penurunan penurunan jaringan jaringan atau organ, akibatnya akibatnya organ tersebut menjadi kerdil. Hipopl Hipoplasia asia dapat juga juga mengena mengenaii semua semua bagian bagian tubuh, tubuh, dapat dapat mengenai mengenai salah salah satu satu dari sepasang organ atau bahkan dapat mengenai kedua organ yang berpasangan. Agenes Agenesis is adalah adalah organ organ embrio embrional nal tidak tidak terbent terbentuk, uk, misaln misalnya ya individ individu u dilahir dilahirkan kan hanya hanya mempunyai satu ginjal.

BAB III PENUTUP viii

A. Kesimpulan Hipertrofi adalah penambahan jumlah organel (misalnya miofilamen) dan ukuran sel serta karena perubahan itu terjadi peningkatan ukuran organ. Atrofi adalah penyusutan ukuran sel yang disebabkan karena hilangnya substansi sel. Hiperplasia menyatakan suatu penambahan jumlah sel didalam organ atau jaringan. Peristiwa ini biasanya disertai dengan hipertrofi. Displa Displasia sia adalah adalah pertum pertumbuha buhan n yang menyim menyimpang pang namun namun tidak tidak neoplas neoplastik. tik. Ditanda Ditandaii oleh oleh  pleomorfism  pleomorfisme, e, hiperkromat hiperkromatikisme ikisme,, dan hilangnya hilangnya orientsi orientsi normal. normal. Metaplasia adalah perubahan reversibel dimana satu jenis sel dewasa diganti oleh jenis lain (epitelia atau mesenkimal). Hipopla Hipoplasia sia adalah adalah penuru penurunan nan jumlah jumlah sel yang nyata nyata dalam dalam jaringa jaringan n yang mengakib mengakibatka atkan n  penurunan  penurunan jaringan yang mengakibatkan mengakibatkan penurunan jaringan atau organ, akibatnya organ tersebut tersebut menjadi kerdil. Agenes Agenesis is adal adalah ah organ organ embr embrion ional al tidak tidak terbe terbentu ntuk, k, misa misaln lnya ya indi indivi vidu du dilahi dilahirk rkan an hanya hanya mempunyai satu ginjal

DAFTAR PUSTAKA

ix

Kumar, Robbins Cotrans. 1996. Dasar 1996. Dasar Patolog Patologii Penyakit Penyakit edisi 5. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. http://denipurnama.blogspot.com/2009/02/adaptasi-sel.html http://www.scribd.com/doc/57173289/pengertian-patofisiologi

x

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF