PATOLOGI ANATOMI .doc
February 1, 2018 | Author: YULIANI | Category: N/A
Short Description
Download PATOLOGI ANATOMI .doc...
Description
PATOLOGI ANATOMI 1. DEGENERASI ALBUMIN Degenerasi albumin (bengkak keruh,cloudy swelling)karena suatu organ yang mengalami perubahan ini secara makroskopik sel-selnya memiliki gambaran setengah matang,dan sel-sel yang terkena secara mikroskopik sitoplasmanya terlihat granular. paling jelas terlihat pada hati,ginjal,dan jantung Sediian : Ginjal Mikroskopik : sel-sel tubulus kontortus proksimal membengkak,batas sel tidak jelas dan menonjol ke dalam,lumen sempit. Pada sitoplasma tampak granula halus. Inti sel dalam batas normal
Ginjal Normal
2. DEGENERASI HIDROPIK Sediaan diambil dari hasil kuretase seorang wanita (30 tahun) dengan keluhan perdarahan pervaginam. Tampak gelembung-gelembung kecil beserta darah. Hasil kuret bulatbulat seperti anggur disebut mola hidatidiform. Ada 2 tipe mola: 1. Mola Komplet : mola ini dihasilkan dari pembuahan oleh satu atau dua sperma pada ovum yang telah kehilangan semua kromosomnya. Uterus biasanya membesar,rongga uterus terisi dengan suatu massa berstruktur seperti anggur—berdinding tipis,kistik,dan berwarna putih keabu-abuan. Secara mikroskopik,kista tersusun atas vili korionik yang terdilatasi,yang dalamnya terisi stroma avaskuler miksoid yang longgar. Proliferasi trofoblastik menghasilkan lembaran-lembaran sel sitotrofoblastik dan sinsitotrofoblastik. Terkait dengan banyaknya peningkatan kadar gonadotropin korionik. 2. Mola Parsial : mola dihasilkan dari pembuahan sebuah ovum oleh dua sperma. Uterus mungkin tidak akan membesar,pembesaran dan edema hanya mengenai sebagia vili dan banyak vili normal. Sediaan : Villi khorialis Mikrokskopik : tampak vili khorialis dengan stroma mengalami degenerasi hihdrofik,avaskuler (tidak ada pembuluh darah),serta trofoblas yang proliferatif.
Vili korionik normal
3. PERLEMAKAN HATI Sediaan diambil dari seorang penderita dengan malnutrisi
Sediaan : Hati Mikroskopis : susunan lobuler hati,V. sentralis,segitiga Kiernan masih terlihat jelas. Sitoplasma sel-sel hati diganti oleh ruang-ruang kosong,berukuran kecil sampai besar yang merupakan bekas lemak yang larut. Inti sel terdesak ke tepi.
Sel hati yg normal
4. LIPOMATOSIS KORDIS Lipomastosis kordis merupakan “fatty infiltration” atau fatty change atau disebut steatosis yaitu akumulasi abnormal trigliserida (hati,jantung,ginjal),terdiri dari kolesterol dan kolesterol ester,biasanya pada peminum alkohol . Jaringan lemak ditimbun berlebihan pada epikardium dan jaringan interstitium di antara sel otot (terutama pada ventrikel kanan). Sel-sel hati polygonal sedangkan yang terisi lemak bentuknya seperti bolong-bolong. Sediaan : Jantung Mikroskopik : Jaringan interstitium dengan diantaranya dijumpai jaringan lemak.
Sediaan jantung yang normal
5. DEGENERASI LIPOID Sediaan berasal dari arteriosclerosis Sediaan : pembuluh darah
Mikroskopik : Tampak tunika intima tebal yang merupakan atheroma,terlihat amorf dengan celah-celah kosong bekas Kristal kolesterol,serta dapat ditemukan kalsifikasi (penimbunan kalsium pada interstitium). Ada 2 jenis kalsifikasi: 1. Kalsifikasi Distrofik pada mitokondria terjadi fase inisiasi (nukleasion) Propagasi tergantung konsentrasi Ca,PO4 intra/ekstrasel membrana sel Vesikel Sel bertambah akumulasi kalsium 2. Kalsifikasi Metastatik peningkatan kadar kalsium/fosfor serum. Terjadi pada hiperkalsemia pada jaringan interstitial (ginjal,paru,mukosa gaster) pada mitokondria.
6. DEGENERASI HIALIN Sediaan berasal dari ginjal penderita pielonefritis kronis dan leiomyoma uteri. 1. Pielonefritis : terjadi pada semua usia dan kedua jenis kelamin. Ginjal yang terkena biasanya terkena secara asimetri,dengan parut yang tidak teratur dan kontraksi. Cekungan (pit) kortikal yang dalam akibat pembentukan parut atas kaliks yang berubah bentuk adalah khas. Secara mikroskopik, terdapat
peradangan dan fibrosis bercak- bercak yang nyata pada interstitium. Sel radang pada penyakit ini adalah limfosit dan sel plasma disertai sebaran neutrophil. Histiosit berbuih mengandung lemak yang tampak jelas. Hipertrofi dan pelebaran tubulus (tiriodisasi)
2. Leiomioma Uteri : neoplasma jinak otot polos uterus. Secara histologis,leiomyoma terdiri atas proliferasi seragam sel-sel otot polos berbentuk kumparan,atipia sitologik terkadang ada terutama pada daerah hialinisasi. Perubahan degeneratif sering terjadi : a. Degenerasi merah (nekrobiosis) : neoplasma mengalami nekrosis dan timbul warna merah seperti daging sapid an diserta dengan nyeri abdomen akut. b. Hialinisasi : dengan pita kolagen lebar yang muncul di dalam tumor,tetapi masih jinak Leiomyoma adalah penyebab umum perdarahan uterus berlebihan (menoragia).
Sediaan : Ginjal dan Uterus
Mikroskopik : Pada glomerulus ditemukan gumpalan berwarna merah muda yang merupakan hialinisasi. Sel-sel tumor yang menyusun leiomioma mengalami hialinisasi. Uterus normal
Ginjal normal
FAGOSITOSIS (F1) Sediaan
: penderita malaria
Diambil
: di Hati
Mikroskopik Pigmen malaria dalam hati berupa pigmen berwarna coklat hitam sebagai granula halus/kasar dalam sel-sel kupffer (sinusoid hati) {sel makrofag} Sel kupffer yang memakan parasite (sebagai bentuk fagositosis), berwarna hitam karena sedang memakan parasit
SEL PAYAH JANTUNG (F4) Sediaan
: laki-laki (50th) dekompensasi kordis kanan (gagal jantung)
Diambil
: di Paru
Mikroskopik alveoli paru yang didalam lumenya diemukan sel-sel berukuran besar, dalam sitoplasmanya terdapat granula kasar berwarna coklat tengguli.
APPENDISITIS AKUTA (Ra 1)
Sediaan : wanita (23th) dengan keluhan nyeri hebat pada perut kanan bawah. Didiagnosis peradangan akut appendiks dan dilakukan operasi sito. Diambil : di Appendiks Makroskopik Jaringan appendiks panjang : 7cm, diameter : 0,5 cm, warna coklat pembuluh darah nyata Mikroskopik Jaringan appendiks dengan lapisan mukosa sampai lapisan serosa edema, bersebaran selsel PMN(Polimorfonukleus Neutrofil) {paling banyak}, vascular bertambah &dilatasi. Sebagian dinding appendiks nekrosis, permeabilitas meningkat.
ABSES HATI ( Ra 2)
Sediaan Diambil
: penderita dengan abses akibat komplikasi amubiasis intestinal (infeksi). : di Hati
Mikroskopik Jaringan hati yang tampak beberapa abses (nanah)
APPENDISITIS KRONIS ( Rk 1)
Sediaan : Hasil operasi appendiks lai-laki ( 35th) yang mengeluh sakit perut kanan bawah sejak beberapa minggu. Dirasakan hilang timbul dan tidak pernah nyeri hebat. Dilakukan appendiktomi (pengangangkatan appendiks) Diambil : di Appendiks Makroskopik Jaringan appendiks panjang : 6 cm, diameter : 0,4 cm, warna coklat Mikroskopik Tampak sebukan sel2 radang menahun terutama pada lamina propria. Lapisan submukisa fibrosis
REAKSI SEL DATIA BENDA ASING ( Rk 6) Sediaan : Sediaan diambil dari benjolan pada kulit yang merupakan tofus
Diambil
: di Kulit
Makroskopik Jaringa ukuran 2 x 2 x 1 cm, warna putih, konsistensi kenyal. Mikroskopik Dibawah epitel gepeng berlapis kulit tampak pulau-pulau Kristal halus yang dikelilingi sel-sel radang menahun dan sel datia benda asing ( foreign body multinuclear giant cells) serta fibrosis.
JARINGAN GRANULASI ( Rp 1)
Sediaan : Sediaan diambil dari bagian ulkus pada kaki seorang anak, dibagian tengah cekung dan mengandung keropeng kehitaman yang merupakan jaringan nekrotik yang mengeras. Diambil : di Kulit Mikroskopik Tampak jaringan ikat muda yang terdiri dari poliferasi sel-sel fibroblast, endotel kapiler, neovaskularisasi derta serbukan sel-sel radang.
KELOID ( Gp 3) Sediaan Diambil
: Sediaan diambil dari hasil operasi benjolan pada lengan atas kanan bekas luka. : di Kulit
Makroskopik Jaringan ukuran 1 x 1 x 1 cm, warna coklat, permukaan licin Mikroskopik Sediaan dilapisi epitel gepeng berlapis kulit yang atropi. Pada subepidermis tampak serabut kolagen yang sangat tebal Tidak ditemukan adneksa kulit (merupakan struktur yang berasal dari epidermis tetapi berubah bentuk dan fungsinya, terdiri dr kel. Keringat, sebasea, rambut dan kuku) ataupun kalau ada maka adneksa kulit atropi
View more...
Comments