Patologi Anatomi

June 14, 2019 | Author: Azora Nyuk 김한재 | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

med...

Description

REVISI PENUNTUN PENUNTUN PRAKTIKUM PRAKTIKUM II (RADANG DAN PENYEMBUHAN) PATOLOGI ANATOMI BLOK 13 TANGGAL 2 NOVEMBER 2015 I.

Radang dan penyembuhan 1. Radang kronik granulomatosa spesifik (TBC) Adalah radangkronik granulomatosa yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberkulosis. Makroskopik : Jaringan diambil dari operasi KGB (kelenjar getah bening) di regio leher. Mikroskopik : Sediaan dari KGB, dijumpai tuberkel (granuloma)  (granuloma)  terdiri dari nekrosis kaseosa di  bagian sentral yang dikelilingi oleh sel-sel epithelioid dengan infiltrasi sel radang limfosit, sel plasma, fibroblast dan sel datia langhans ( giant  giant cell Langhans) Langhans) serta PMN

Tuberkel-tuberkel Tuberkel-tuberkel di dalam kelenjar getah bening

Nekrosis kaseosa di bagian sentral sentral tuberkel

dikelilingi sel radang limfosit

Sel datia langhans dan sel epiteloid

Granuloma epiteloid, sel datia langhans , infiltrasi sel radang limfosit.

2. Reaksi benda asing (Gout) Adalah radang kronik granulomatosa yang ditandai oleh akumulasi dari makrofag (sel epitheloid), yang disebabkan karena adanya benda asing. Makroskopik : Ada 4 bentuk yaitu arthritis akut, arthritis tophaseous kronik, tophus dan kadang kadang berupa neuropathy gout. Mikroskopik: Adanya sel datia benda asing   biasanya mengelilingi benda asing (kristal urat/tophus). Fibroblast, limfosit dan sel plasma, kadang-kadang neutrofil dapat dilihat dalam granuloma, dan sel epithelioid yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis. Khas adanya tophus  yaitu massa kristal urat, berupa massa amorf dikelilingi oleh reaksi radang berupa makrofag (epitheloid), limfosit, sel datia benda asing.

Tophus

Kristal asam urat di kelilingi sel datia benda asing dan sel radang limfosit

Kristal asam urat dikelilingi sel datia benda asing

Kristal asam urat

3. Hiperplasia Limfoid reaktif ( Reacti ve l ymfoi d hyper plasia  ) Reaksi hiperplasia jaringan limfoid yang merupakan mekanisme pertahanan tubuh sekunder dari reaksi radang lokal sekitar jaringan limfoid atau kelenjar getah bening (KBG) terhadap jejas, baik berupa infeksi maupun proses keganasan.

Terdapat 4 pola hiperplasia limfoid reaktif yaitu : 

Pola folikular



 pola sinus histiositosis



 pola difusa



 pola campuran

Pola folikular Mikroskopik : KGB berkapsul jaringan ikat, subkapsuler dijumpai folikel-folikel hiperplasia, besar dan kecil, dengan germinal center aktif terdiri dari sel-sel limfosit dalam berbagai tingkat perkembangan, diantaranya terdapat “tingible bodies macrophage”, dibagian tepi dikelilingi sel-sel limfosit matur serta tampak sinus melebar.

Limfolikel dengan germinal senter aktif. Dikelilingi

Bagian germinal senter terdiri dari sel limfoid

limfosit matur

berbagai derajat maturasi , tampak beberapa tinjible body macrophage

4. Tiroiditis Hashimoto (Tiroiditis kronis limfositik) Adalah : radang yang disebabkan oleh gangguan autoimmun pada tiroid. Penyebab utama karena adanya defek pada T-cell. Respon imun meliputi respon seluler dan humoral. Makroskopik : Tiroid diliputi kapsul, pada potongan permukaan tampak pucat, warna abukecoklatan, kenyal, agak friable. Mikroskopik : tampak folikel-folikel tiroid atrofik dengan sebagian lumen berisi massa koloid, dilapisi epitel kuboid, pada beberapa area dilapisi sel Hurthle/oxyphil. Stroma terdiri dari sel-sel limfoid proliferasi sebagian membentuk struktur limfolikel dengan germinal center aktif.

Asini tiroid dikelilingi stroma limfoid, tampak

Asini tiroid atrofi

limfolikel-limfolikel

Sel hurthle: sel poligonal, inti bulat dengan sitoplasma

Asini yang atrofi dilapisi sel hurthle

bergranula

5. Jaringan granulasi Merupakan proses penyembuh yang tidak sempurna. Makroskopik : jaringan tampak bewarna merah muda. Mikroskopik : terdiri dari proliferasi fibroblast dan pembuluh darah kecil dengan infiltrasi sel radang limfosit dan PMN. Jika akut celah-celah vaskuler dilatasi dengan eksudasi. Pada kasus yang lanjut tampak fibroblast proliferasi dipisahkan kolagen padat dengan infiltrasi ringan sel radang PMN.

Proliferasi fibroblast dan pembuluh darah

Infiltrasi sel radang netrofil

\

6. Keloid Adalah : proses penyembuhan yang berlebihan, atau nama lainnya scar/jaringan parut. Makroskopik : Berupa penonjolan (nodul) dari permukaan kulit, keras dengan permukaan licin dan mengkilat. Mikroskopik : Epidermis berlapis epitel skuamosa datar/atrofi, sedangkan di dermis akan terbentuk kolagen baru (banyak sedikitnya kolagen akan menentukan konsistensi nodul). Pada stadium fibroblastik, serat-serat kolagen akan tersusun seperti kumparan atau  bentukan noduler (nodul yang menonjol menyebabkan epidermis atrofi). Tidak dijumpai adneksa kulit (folikel rambut, glandula sebasea dan sudorifera).

Epitel skuamosa atrofi, di dermis tampak jaringan ikat

Jaringan ikat fibrokolagen yang padat

fibrokolagen, tidak ada adneksa kulit

7. Amebiasis (Enterocolitis Parasitik ec Entamoeba histolytica)

Amebiasia adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica. Sering terjadi di negara berkembang dan menyebabkan penyakit disentri dan abses hati. Amebiasis sering terjadi di caecum, kolon asenden, sigmoid dan rectum. Patogenesis: E. histolytica menyerang epitel kolon, menginduksi apoptosis, kemudian menginvasi kripta intestinalis, meluas ke lateral lamina propria dan berhenti di tunika muskularis propria serta merekrut sel radang netrofil yang menyebabkan kerusakan jaringan , sering membentuk a flask-shaped ulcer . Mikroskopis: Tampak ulkus pada kolon dengan area nekrosis serta sebukan/infiltrasi padat sel radang netrofil, diantaranya banyak dijumpai E. histolytica yang sebagian memakan sel darah merah/eritosit.

.

Jaringan kolon nekrosis, tampak E. histolytica dan

E histolytica

sebukan padat sel radang

Entamoeba histolytica memakan sel darah merah

Entamoeba histolytica

8. Granuloma Piogenik (Hemangioma kapiler lobularis) Merupakan bentuk hemangioma kapiler polipoid yang mengalami ulserasi pada kulit atau mukosa oral, kerap kali terjadisesudah trauma. Mikroskopik : - Proliferasi kapiler dengan stroma yang sangat edematik diinfiltrasi sel radang akut (neutrophil) dan kronis (limfosit). - Mirip dengan jaringan granulasi. - Terdapat gambaran „collarette‟

Sebukan padat sel radang netrofil dipermukaan.

Proliferasi pembuluh darah dengan infiltrasi padat sel

Proliferasi pembuluh darah

radang netrofil.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF