Terjadi akibat destruksi autoimun sel β yang β yang menyebabkan kerusakan sel β. Keparahan dari DM tipe 1 ini umumnya terjadi pada anak -anak anak -anak dan remaja yang membutuhkan insulin. Jika insulin tersebut tidak ada, maka dapat mengakibatkan ketosidosis akut dan koma. Namun, penyakit autoimun ini juga dapat terjadi pada dewasa dengan tingkat keparahan ringan yang disebut LADA ( Latent autoimmune of Diabetes in Adults). Ada tiga mekanisme yeng menyebabkan destruksi sel islet. Yaitu : 1. Kerentanan Genetik
Ini berhubungan dengan alel spesifik MHC kelas II dan lokus genetic lain yang rentan terhadap autoimunitas pada sel islet 2. Autoimunitas
Umumnya terjadi secara spontan 3. Lingkungan
Faktor lingkungan lingkun gan menyebabkan sel β menjadi imunogenik
1. Kerentanan Genetik
Faktor genetik adan lingkungan berperan terhadap penyakit DM tipe 1. Ada keterkaitan antara kromosom 6p21, gen MHC kelas II nya ( HLA-DP, – – DQ,-DR). DQ,-DR). Gen-gen ini menentukan kerentanan dan resistensi terhadap Diabetes tipe 1. HLA-DQA1 dan HLA-DQB1 menunnjukkan kerentaban terhadap Diabbetes tipe 1 sedangkan HLA-DR2 menunjukkan proteksi terhadap Diabetes tipe 1. Perlu diketahui bahwa proteksi lebih besar daripada kerentanan terhadap diabetes tipe 1. Reseptor sel T di limfosit T CD4+ hanya akan mengenali antigen apabila fragmen peptide antigen berikatan dengan MHC II. Jika MHC II mengalami variasi genetic, maka akan terjadi penyajian antigen sendiri sehingga merangsang sel T CD4+ autoreaktif. MHC II ini memiliki responsivitas imun terhadap autoantigen sel β pancreas. 2.
Autoimunitas
DM tipe 1 merupakan serangan autoimun kronis yang terjadi selama bertahun-tahun terhadap sel β sebeum menunjukkan gejala klinis berupa hiperglikemia dan ketosis. Ada beberapa hal yang ditemukan pada penderita DM tipe 1, yaitu :
Infiltrat peradangan penuh dengan limfosit pada awal perkembangan penyakit. Limfosit ini terutama limfosit T CD4+ dan CD8+, serta makrofag
Adanya kerusakan sel islet namun tidak terjadi kerusakan pada sel lain. Hal ini terjadi karena sel T CD8+ sitotoksik mengeluarkan granul-granul sitotoksik atau apoptosis oleh fas
Adanya autoantibody yang menyerang antigen intrasel seperti asam glutamatdekarboksilase (GAD), insulin dan protein
sitoplasma.
Namun
hal
ini
belum
tentu
menimbulkan cedera pada sel β. Autoantibodi ini terjadi karena kerusakan yang diperantarai sel T.
DM tipe 1 biasanya diikuti oleh penyakit autoimun lainnya seperti tiroiditis hashimoto, penyakit Graves dan lain-lain. Karena penyakit ini umumnya terjadi karena autoimunitas pada tiroid yang tinggi maka perlu diperiksa fungsi tiroid pada penderita DM 1.
3. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan yang dapat berupa virus akan mempengaruhi genetic untuk menimbulkan autoimunitas yang menyebabkan sel β rusak . Virus ini yaitu coxsackievirus B, parotitis, campak, rubella, mononucleosis infeksiosa. Virus ini memiliki sekuensi asam amino yang mirip dengan suatu protein sel β. Virus ini memperkuat sel T autoreaktif yang sudah ada. Padas el islet, virus ini akan memicu peradangan local yang akan menyebabkan
dilepaskannya
sitokin
sehingga
memperbanyak
atau
memperkuat sel T autoreaktif ( bystander effect). Virus ini tidak memicu penyakit, namun memodulasinya berbulan-bulan dan bertahun-tahun sebelum muncul diabetes secara klinis. Virus ini membantu erosi imunologis sel β pada orang yang genetiknya terutama antigen MHC II untuk memicu autoimunitas.
Predisposisi Genetik Gen-gen terkait HLA & lokus genetic
Respon imun terhadap sel β normal/abnormal
Serangan Autoimun
Destruksi Sel
DIABETES TIPE 1
β
Gangguan Lingkungan Infeksi virusmimikri molekuler Keusakan Sel β
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.