Patin 18 - Hipertensi Krisis
June 21, 2019 | Author: Andika Ajie Prasetya | Category: N/A
Short Description
Hipertensi krisis...
Description
HIPERTENSI KRISIS
Dr. Novrin Novrin,, M.Ked (PD)., SpPD Pertemuan Ilm Ilmiah Tahunan INH INHU Update 2018
(PATIN 18) 15 Dese Desembe mberr 2018 2018
PENDAHULUAN •
Krisis hipertensi kedaruratan medik utama pada pasien hipertensi
•
•
Krisis hipertensi kerusakan organ target prognosis prognosis buruk bur uk meningkatkan mortalitas Penanganan Krisis hipertensi yang yang tidak tepat karena diagnosis tidak tepat atau penurunan tekanan darah terlalu cepat atau terlambat ter lambat memperburuk prognosis pasien
Pendahuluan
•
•
…
Mortalitas bila tidak ditangani dalam satu dan lima tahun 70% - 90% dan 100%.
Penanganan yang baik mortalitas 25%-50%
Kerusakan target organ Eklampsia Diseksi aorta 4% 2% Infark miokard akut / angina tidak stabil 12%
Gagal ginjal 1%
Infark serebral 24%
Gagal jantung akut edema paru 36%
Ensefalopati hipertensi 16%
Pendarahan intraserebral
DEFINISI Peningkatan TD secara akut dan progresif
TD Sistolik >180 mmHg dan atau TD diastolik > 120 mmHg
Membutuhkan penanganan segera
PATOFISIOLOGI
FAKTOR RESIKO
Penderita hipertensi yang tidak minum obat atau minum obat tidak teratur Kehamilan Penggunaan narkoba, psikotropika, dan zat aditif (NAPZA)
Faktor resiko
…
Penderita dengan rangsangan simpatis yang tinggi pada pasien:
luka bakar berat
Feokromositoma
penyakit kolagen
penyakit vaskuler
trauma kepala.
Hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal
KLASIFIKASI
Hipertensi emergensi
Hipertensi urgensi
Hipertensi emergensi
Peningkatan
tekanan darah mencapai 180/120 mmHg kerusakan organ target Target penurunan TD menit sampai 2 jam
Hipertensi urgensi Hipertensi berat Tidak disertai kerusakan organ target.
Penurunan TD dalam waktu 24 48 jam –
Keadaan krisis hipertensi akut Ensefalopati hipertensi Hipertensi maligna Hipertensi dengan komplikasi:
Gagal jantung kiri akut Perdarahan intrakranial Perdarahan pascaoperasi Diseksi aorta
Eklamsia Feokromositoma
DIAGNOSIS Pemeriksaan penunjang
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Tatalaksana hipertensi emergensi
Prinsip penurunan tekanan darah penurunan MAP10% pada jam pertama diikuti dengan 15% pada 2-3 jam berikutnya Obat-obatan yang digunakan diantaranya adalah obat parenteral, antara lain:
nicardipine, diltiazem, nitroglycerin, clonidine, enalaprilat, esmolol, fenoldopram, labetalol, Na nitroprusside, clevidipine, dan hydralazine
Tatalaksana
…
Pemantauan tekanan darah harus dilakukan setiap 15 menit TD tercapai, tetesan diturunkan bertahap. Target penurunan TD < 25% MAP dalam 2 jam mencapai 160/100 mmHg dalam 2-6 jam. Penurunan TD tiba-tiba menyebabkan iskemia renal, serebral, dan koroner.
Tatalaksana
…
Diuretik IV (furosemid dan bumetanid)
menurunkan TD dan mengurangi cairan yang berlebihan dan mengurangi retensi natrium
Nitrat intravena hipertensi
emergensi yang disertai dengan iskemik miokard
Nifedipin sublingual saat ini tidak dianjurkan
Tatalaksana Hipertensi Urgensi
Obat antihipertensi oral yang memiliki awitan cepat. Pilihan terapi : diuretik loop, penyekat beta, penghambat enzim konversi-angiotensin (EKA), agonis alfa-2, dan antagonis kalsium Target TD 160/110 mmHg dengan tekanan arterial rata-rata MAP tidak turun lebih dari 25% dalam 24 jam.
KESIMPULAN
Krisis hipertensi merupakan keadaan gawat darurat hipertensi yang memerlukan penanganan intensif, cepat, dan tepat di rumah sakit. Obat parenteral pilihan utama yang bisa bereaksi cepat,terukur, bisa dititrasi dan aman Obat oral dapat diberikan pada hipertensi urgensi
Gambar 1. Kelasifikasi Keith Wagener Barker, membagi retinopati hipertensi menjadi empat kelompok (Keith et al., 1939)
Gambar 1. Klasifikasi Keith Wagener Barker, membagi retinopati hipertensi menjadi empat kelompok (Keith et al., 1939 )
View more...
Comments