Pathway Otalgia
July 3, 2018 | Author: Ika Fajriyani | Category: N/A
Short Description
Download Pathway Otalgia...
Description
Asuhan keperawatan
Kelembapan, trauma
Serangan mikroorganisme
Inflamasi meatus austikus eksterna
inflamasi
trauma
Gangguan N.V, VIII, IX, dan X
Tuba eustacius tidak terbuka
nyeri
hipertensi
Gangguan pendengaran
Pusing
Peradangan
1. Pengkajian a.
Anamnesis
1)
Keluhan Utama nyeri telinga,
perasaan penuh penuh atau tekanan pada pada telinga, gangguan gangguan
pendengaran, pendenga ran, pusing dan pada infeksi terdapat t erdapat cairan yang keluar dari telinga t elinga atau demam. 2)
Pengkajian nyeri dengan PQRST P rovoking Incident Incident Quality of Pain Region: radiation, relief Severity(Scale) of Pain:
Time:
3) Riwayat kesehatan dahulu masuknya benda asing pada telinga, trauma, Otitits eksterna, Infeksi bakteri, Infeksi virus myringitis, Otitis media, Gangguan pada tuba eustachius, sakit gigi, sakit tenggorok, tonsillitis, atau gangguan sendi pada rahang 4)
Riwayat kesehatan keluarga Meliputi penggambaran lengkap masalah telinga, termasuk infeksi, otalgia, otorea, kehilangan pendengaran.
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik harus mencakup otologic yang lengkap, neoro-otologic, kepala, dan pemeriksaan leher. a) Inspeksi Inspeksi daun telinga Caranya:
Dewasa
: Ditarik keatas-kebelakang
Anak
: Kebelakang
Bayi
: Kebawah
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dari pemeriksaan ini adalah posisi, warna, ukuran, bentuk, kesimetrisan, dan keseluruhan permukaan dan lateral. b) Palpasi
Palpasi daun telinga: tekstur, nyeri pembengkakan dan nodul-nodul.
3. Pemeriksaan diagnostik a) Adanya riwayat sakit batuk, pilek dan demam, riwayat mengorek telinga sebelumnya. b) Telinga akan diperiksa dengan seksama baik menggunakan otoskop atau endoskopi jika perlu. c) Dilakukan Tes Toynbee/Valsava yaitu tes untuk menentukan masih tidaknya fungsi Eustachius, Tes pendengaran, Tes keseimbangan, bila perlu dilakukan pemeriksaan Radiologi. Dapat juga dilakukan tes fungsi dan tes keseimbangan seperti :
Tes fungsi adalah untuk mengetahui masih tidaknya fungsi eusthacius
Tes pendengaran bertujuan untuk menentukan apakah pendengaran seseorang normal atau tidak., menentukan derajat kekurangan pendengaran,
dan
menentukan lokalisasi penyebab gangguan pendengaran.
Tes suara tes bisik : normalnya tes bisik dapat didengar 10 – 15 meter. Tetapi biasa dipakai patokan 6 meter. Syarat melakukan tes Bisik :
Tes Konversasi : caranya sama dengan tes bisik, tetapi tes ini menggunakan percakan biasa.
Tes Garpu Tala atau Tes Schwabach
Tes Rinne
Tes weber
2. Diagnosa keperawatan
a.
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik karena penyakit lain (otalgia).
b.
Gangguan sensori persepsi : pendengaran yang berhubungan dengan perubahan sensori persepsi pendengaran yang ditandai dengan distorsi pendengaran, perubahan pola komunikasi dan gelisah.
c.
Hipertermia berhubungan dengan penyakit atau trauma ditandai dengan kulit diraba hangat, peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal takhikardi dan kulit nampak merah.
3. Intervensi keperawatan NO
1
Diagnosa
Nyeri
akut
Tujuan
Setelah dilakukan
dengan
agen
tindakan
cedera
fisik keperawatan
selama 2 x 24
yang
Mandiri
Kaji tingkat nyeri
klien
dirasakan
Sebagai indikator
yang
penyakit lain jam nyeri akut (otalgia).
Rasional
Mandiri :
berhubungan
karena
Intervensi
baik
intesitas, karakterisk maupun beratnya (skala 1-
keefektifan intervensi yang diberikan perubahan
dan
rasakan
dapat
terkontrol, dengan
Kriteria
10)
karakteristik
Berikan lingkungan
nyeri.
yg
hasil :
tenang
sesuai
indikasi.
- tidak
Berikan
Menurunkan reaksi terhadap
kompres
stimulasi
dari atau
melaporkan
hangat pada lokasi
luar
adanya nyeri
nyeri.
sensivitas pada
secara verbal
- tekanan darah normal,
dan
Berikan
suara-suara
posisi
yang nyaman pada
bising
klien
meningkatkan
sesuai
dan
istirahat/relaks
indikasi.
nadi normal
asi. Kolaborasi :
Mampu
Berikan analgetik,
meningkatkan
seperti
rasa
asetaminofen
dan
nyaman
mengurangi rasa nyeri.
Menurunkan gerakan
yang
dapat meningkatkan nyeri.
Kolaborasi Mungkin diperlukan untuk menghilangkan nyeri yang berat serta meningkatkan kenyamanan dan istirahat.
2
Gangguan
Setelah
sensori
diberikan askep
persepsi
:
selama
Mandiri :
4
x24
pendengaran
jam, diharapkan
yang
gangguan
berhubungan
sensori persepsi
dengan
:pendengaran
perubahan
berkurang,
sensori
dengan Kriteria hasil :
pendengaran
- Tidak terjadi
yang ditandai
distorsi
dengan
pendengaran
distorsi
- Komunikasi
pendengaran,
pola
dapat
komunikasi
diterima
dan gelisah
Meyakinkan klien
klien
yang
bahwa
dia
tidak
sendiri
sesuai
dan
ada
indikasi
dengan
n dirinya bicara
pelan
di
dekat
klien
dan
tidak
tidak
penurunan pendengaran yang
posisi
terjadi
pada klien
yang nyaman dan tidak bising
Agar
memperparah
berteriak-teriak Berikan
yang
memperhatika
Memperbaiki cara komunikasi
dilakukan
perawatan telinga
yang
perubahan
Ajarkan
klien
yang positif
secara
emosional
Menimbulkan mental
Memberikan dukungan
persepsi
Dengan berteriakteriak
dapat
memperparah kondisi telinga klien telinga
agar klien
tidak
tambah
sakit
karena
kebisingan dapat menjadi faktor pencetus nyeri telinga
dan
penurunan pendengaran
3
Hipertermia
Setelah
Mandiri :
berhubungan
diberikan askep
dengan
selama 3 x 24
penyakit atau jam, pada klien
Mandiri :
Pantau suhu klien
setiap 8 jam
Anjurkan
Untuk menentukan intervensi
klien
trauma
tidak terjadi
untuk
ditandai
hipertermi,
menggunakan
dengan kriteria
kompres hangat
untuk
Anjurkan
menurunkan
dengan
kulit
diraba hangat,
hasil :
peningkatan
-
suhu tubuh di atas
rentang
Suhu
dalam
selanjutnya
klien
membantu
pentingnya
suhu
rentang normal.
mempertahankan
klien
-
asupan cairan yang
Kulit
tidak
normal
hangat
takhikardi dan
- Kulit di daerah
adekuat
badan
Mencegah dehidrasi
Jelaskan
perlunya
kulit nampak telinga luar tidak
menggunakan
merah.
terlihat
pakaian
kemerahan.
kendur
dan
serta
menyerap
Untuk pengeluaran
yang
panas
tipis
efektif
keringat
lebih
Kolaborasi : Pemberian
Kolaborasi :
antipiretik dapat
Anjurkan pemberian
menurunkan
antipiretik paracetamo
panas badan klien
View more...
Comments