Rhinosinusitis dibagi 2 berdasarkan durasi dan penyebabnya, yaitu Rhinosinusitis akut dan kronis. Rhinosinusitis. Rhinosinusitis akut biasanya disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri, jamur) sedangkan Rhinosinusitis kronis disebabkan oleh proses peradangan kronis yang disebabkan oleh banyak faktor, terutama kegagalan pertahanan lokal mukosa hidung dan sinus terhadap faktor-faktor eksogen yang masuk dan mengganggu homeostasis hidung. Rhinosinusitis akut paling sering disebabkan oleh infeksi virus yang dapat diikuti oleh infeksi bakteri, infeksi dapat menyebabkan peradangan peradangan pada mukosa hidung karena karena adanya sitokin-sitokin yang dihasilkan baik oleh epitel maupun oleh sel-sel radang, yang menyebabkan meningkatnya permeabilitas kapiler hidung sehingga mengakibatkan mengakibatkan kongesti mukosa hidung (terutama (terutama osteomeatal complex. Kongesti complex. Kongesti pada osteomeatal omple! menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen ke dalam mukosa sinus sehingga dapat menyebabkan men yebabkan inflamasi jaringan setempat dan menggangu fungsi normal dari mukosilia sinus juga mengubah viskositas mukus menjadi lebih kental, akibatnya terjadilah transudasi pada sinus dan mukus yang dihasilkan sinus menjadi stasis sehingga memudahkan kolonisasi bakteri dan terjadilah Rhinosinusitis akut. Rhinosinusitis akut juga dapat disebabkan oleh proses alergi. "katan allergen dan imun tubuh dapat memiu terjadinya hipersesitivitas tipe #, ditandai dengan meningkatnya produksi "g$ yang berikatan dengan sel %ast dan memiu degranulasi sel mast (&istamin dan sitokin proinflamasi lain)sehingga menyebabkan meningkatnya permeabilitas vaskuler, destabilisasi membrane lisosom yang menyebabkan oedema mukosa saluran pernafasan dan terjadi obstruksi dan inflamasi pada sinus, sehingga menyebabkan nyeri tekan pada sekitar sinus, dan gejala- gejala infeksi saluran nafas atas seperti' rhinnorea karena adanya histamin dan mediator inflamasi yang meyebabkan eksudasi, ongesti nasal karena oedema vaskuler, anosmia karena terganggunya fungsi nervus "", n yeri tekan pada sinus karena perangsangan syaraf sensorik sensorik (serabut ) oleh "-#,"-2,"*-+ yang yang menyebabkan menurunnya ambang sensitivitas terhadap nyeri.
Pertahanan mukosa hidung erbeda dengan Rhinosinusitis akut yang penyebabnya enderung lebih jelas, rhinosinusitis kronis tidak memiliki penyebab yang pasti. eberapa hipotesis menyebutkan baha penyebab rhinosinusitis kronis adalah kegagalan tubuh untuk menghadapi fator-faktor eksogen yang berlangsung seara berulang atau dalam jangka aktu yang lama. aktor-faktor eksogen yang berperan antara lain' •
"nfeksi berulang(jamur, bakteri, virus) "nfeksi oleh bakteri pembentuk biofilm terutama streptokokus aureus /trepotokokus superantigen
•
0lergen dan to!in /ampai saat ini alergi merupakan etiologi yang paling menunjang untuk terjadinya rhinosinusitis kronis. 1oksin tersering yang menyebabkan rhinosinusitis kronis adalah paparan asap rokok karena merupakan radikal bebas dan mempermudah pembentukan biofilm oleh bakteri.
Rhinosinusitis kronis diklasifikasian menurut ada atau tidaknya polip hidung ( Chronic Rhinosinusitis without nasal polips CRSsNP dan Chronic Rhinosinusitis with nasal polips CRSwNP).Penyebab CRSsNP biasanya adalah infeksi bakteri yang berulang sedangkan CRSwNP disebabkan oleh alergi, karena ditemukan banyaknya sebukan eosinofil pada mukosa hidung.
Patogenesis "nfeksi
P$%$R"K/00* P$**30*4 Pemeriksaan penunjang yang paling sering digunakan adalah oto polos 5aters, tetapi jika sudah terjadi komplikasi dapat digunakan 61 san dan %R". Kultur yang dilakukan setelah aspirasi dilakukan untuk mengetahui etiologi dan sensitivitas bakteri terhadap antibiotik, namun ara ini sudah jarang digunakan dan mulai diganikan oleh kultur yang diambil melalui endoskopi meatus nasi medius
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.