Papper Udang Vaname.docx

February 24, 2019 | Author: grace | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Papper Udang Vaname.docx...

Description

TUGAS GIZI IKANI UDANG VANAME

DISUSUN OLEH : MONIKA HANUN

26030116120009

DEAVENTA ARFIANTIKA PUTRI

26030116140042 2603011614 0042

KELAS A DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2017

1. Klasifikasi Klasifikasi udang putih atau Udang Vaname menurut (Effendie, 1997) adalah sebagai  berikut : Kingdom

: Animalia

Sub Kingdom

: Metazoa

Filum

: Arthropoda

Subfilum

: Crustacea

Kelas

: Malacostraca

Subkelas

: Eumalacostraca

Superordo

: Eucarida

Ordo

: Decapoda

Subordo

: Dendrobrachiata

Famili

: Penaeidae

Genus

: Litopenaeus

Spesies

: Litopenaeus vannamei

2. Morfologi Umumnya tubuh udang dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian kepala dan  bagian badan. Bagian kepala menyatu dengan bagian dada disebut cephalothorax yang terdiri dari 13 ruas yaitu 5 ruas di bagian kepala dan 8 ruas dibagian dada. Bagian badan dan abdomen terdiri dari 6 ruas tiap-tiap ruas (segmen) mempunyai sepasang anggota badan (kaki renang) yang beruas-ruas. Pada ujung ruas keenam terdapat ekor kipas 4 lembar dan satu telson yang berbentuk runcing. Bagian kepala dilindungi oleh cangkang kepala atau carapace bagian depan meruncing dan melengkung membentuk huruf S yang disebut cucuk kepala atau rostrum (Kordi, G. 2007).

Menurut Haliman dan Adijaya (2004) udang putih memiliki tubuh berbuku-buku dan aktivitas berganti kulit luar (eksoskeleton) secara periodik (moulting) Pada bagian kepala udang putih terdiri dari antena antenula dan 3 pasang maxilliped. Kepala udang putih juga dilengkapi dengan 3 pasang maxilliped dan 5 pasang kaki berjalan (periopoda). Maxilliped sudah mengalami modifikasi dan berfungsi sebagai organ untuk makan. Pada ujung peripoda beruas-ruas yang berbentuk capit (dactylus) ada  pada kaki ke-1, ke-2, dan ke-3. Abdomen terdiri dari 6 ruas pada bagian abdomen terdapat 5 pasang (pleopoda) kaki renang dan sepasang uropods (ekor) yang membentuk kipas bersama-sama telson. Udang juga mengalami moulting pada saat  bulan purnama atau bulan mati (moulting secara normal) dan moulting pada saat mengalami stes yang diakibatkan oleh lingkungan dan penyakit (Mujiman dan Suyanto, 2003). 3. Habitat dan Penyebaran Lingkungan hidup optimal yang menunjang pertumbuhan dan sintasan atau kelangsungan hidup yaitu salinitas 0,1-25 ppt (tumbuh dengan baik 10-30 ppt, ideal 15-25 ppt) dan suhu 12-31°C baik pada 24-34°C dan ideal pada 28-31°C). Di  beberapa negara Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Cina, udang vaname juga dipelihara di lingkungan tawar dan menunjukkan perbedaan produktivitas yang tidak signifikan dengan yang dipelihara dihabitatnya (Kordi,K, 2009). Udang vaname juga merupakan organisme laut yang menghabiskan siklus hidupnya di muara air payau. Menurut Kordi.G, (2012) Udang Vaname (L. vannamei) adalah salah satu spesies udang unggul yang sejak tahun 2002 mulai dikulturkan di tambak-tambak di Indonesia. Udang yang biasa disebut pacific white shrimp atau rostris ini berasal dari  perairan Amerika dan hawai dan sukses dikembangkan diberbagai negara di Asia seperti Cina, Thailand, Vietnam dan Taiwan. Secara ekolologis udang vaname mempunyai siklus hidup identik dengan udang windu yaitu melepaskan telur di tengah laut kemudian terbawa arus dan gelombang menuju pesisir menetas menjadi nauplius seterusnya menjadi stadium zoea, mysis, postlarva, dan juvenil. Pada

stadium juvenil telah tiba di daerah pesisir selanjutnya kembali ke tengah laut untuk  proses pendewasaan telur. 4. Moulting (Pergantian Kulit) Proses moulting ini menghasilkan peningkatan ukuran tubuh (pertumbuhan) secara  berkala ketika moulting tubuh udang menyerap air dan bertambah besar kemudian terjadi pengerasan kulit. Setelah kulit luarnya keras ukuran tubuh udang tetap sampai  pada siklus moulting berikutnya. Genus Penaeid termasuk udang putih mengalami  pergantian kulit atau moulting secara periodik untuk tumbuh. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan moulting tergantung jenis dan umur udang. Pada saat udang masih kecil (fase tebar atau PL 12) proses moulting terjadi setiap hari. Dengan  bertambahnya umur siklus moulting semakin lama antara 7  –   20 hari sekali. Nafsu makan udang mulai menurun pada 1 – 2 hari sebelum moulting dan aktivitas makannya berhenti total sesaat akan moulting. Persiapan yang dilakukan udang putih sebelum mengalami moulting yaitu dengan menyimpan cadangan makanan berupa lemak di dalam kelenjar pencernaan (hepatopancreas) (Kordi G, 2007). Udang

vannamei

merupakan

omnivora

dan  scavenger (pemakan

bangkai).

Makanannya biasanya berupa crustcea kecil dan polychaetes (cacing laut). Udang memiliki pergerakan yang terbatas dalam mencari makanan dan mempunyai sifat dapat menyesuaikan diri terhadap makanan yang tersedia di lingkungannya (Wyban dan Sweeney, 1991) Udang vannamei termasuk golongan udang penaeid. Maka sifatnya antara lain  bersifat nocturnal, artinya aktif mencari makan pada malam hari atau apabila intensitas cahaya berkurang. Sedangkan pada siang hari yang cerah lebih banyak  pasif, diam pada rumpon yang terdapat dalam air tambak atau membenamkan diri dalam lumpur (Effendie, 2000).

Pakan yang mengandung senyawa organik, seperti protein, asam amino, dan asam lemak, maka udang akan merespon dengan cara mendekati sumber pakan tersebut. Saat mendekati sumber pakan, udang akan berenang menggunakan kaki jalan yang memiliki capit. Pakan langsung dijepit menggunakan capit kaki jalan, kemudian dimasukkan ke dalam mulut. Selanjutnya, pakan yang berukuran kecil masuk ke dalam kerongkongan (esophagus). Bila pakan yang dikonsumsi berukuran lebih  besar, akan dicerna secara kimiawi terlebih dahulu oleh maxilliped di dalam mulut (Ghufran, 2007). 5. Kandungan Gizi 

Kandungan selenium 102%, sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan selenium harian tubuh.



Kandungan Vitamin B12, dapat memenuhi 78% kebutuhan Vitamin B12 harian tubuh.



Kandungan protein, dapat memenuhi 52% kebutuhan protein harian tubuh.



Kandungan fosfor, dapat memenuhi 50% kebutuhan fosfor harian tubuh.



Kandungan kolin, dapat memenuhi 36% kebutuhan kolin harian tubuh.



Kandungan copper, dapat memenuhi 32% kebutuhan copper harian tubuh.



Kandungan Yodium, dapat memenuhi 31% kebutuhan yodium harian tubuh.



Kandungan Vitamin B3, dapat memenuhi 19% kebutuhan vitamin B3 harian tubuh.



Kandungan Zinc, dapat memenuhi 17% kebutuhan zinc harian tubuh.



Kandungan Vitamin E, dapat memenuhi 17% kebutuhan vitamin E harian tubuh.



Kandungan Vitamin B6, dapat memenuhi 16% kebutuhan Vitamin B6 harian tubuh.



Kandungan Lemak omega 3, dapat memenuhi 14% kebutuhan lemak omega 3 harian tubuh.



Kandungan Asam patotenis, dapat memenuhi 12% kebutuhan asam patotenis harian tubuh.



Kandungan Vitamin A, dapat memenuhi 11% kebutuhan Vitamin A harian tubuh.

6.

Aspek ekonomi dan produksi dari udang vannamei

Indonesia merupakan salah satu negara terbesar yang mengekspor udang vannamei.  Nilai dari transaksi ekpornya sekitar 850 hingga 1 miliar dollar per tahunnya. Jumlah industri udang saat ini sekitar 170 unit dengan kapasitas terpasang sekitar lima ratus ribu ton per tahun. Hanya saja, 70% dari hasil budidaya udang vannamei dijual ke luar negeri sedangkan hanya 30% yang dikonsumsi oleh masyarakat dalam negeri. Hal ini disebabkan utamanya memang karena masyarakat kita masih belum gemar makan ikan. Padahal kandungan gizi dari udang vannamei sangatlah tinggi dan baik  bagi tubuh kita. Kalaupun beberapa menghindari karena punya alergi terhadap udang vannamei. Tetapi jika tidak alergi sangat dianjurkan juga untuk mengkonsumsi udang vannamei. 7. Komposisi Gizinya Udang seperti Crustacea pada umumnya mengandung asthaxanthin, yaitu suatu jenis karotenoid yang berwarna merah muda atau merah. Warna kebiruan pada udang segar disebabkan oleh ikatan asthaxanthin dengan protein. Dan pada saat dimasak udang biasanya mejadi merah karena ikatan proteinnya terlepas dan yang tampak adalah karotenoid yang bebas. Udang seperti komoditas perikanan lainnya kaya akan kandungan nilai gizi . Hal itu disebabkan tingginya protein pada udang dengan 18  jenis asam amino yang terkandung di dalamnya. Sedangkan kandungan vitamin larut air dalam udang adalah vitamin B dan C, dan untuk vitamin larut lemak yang terdapat pada udang adalah vitamin A, D, dan vitamin E. Untuk udang, selain kaya akan protein dan lemaknya, juga kaya akan kandungan mineral yang dibutuhkan oleh kita. Tidak hanya mineral makro pada udang juga terdapat mineral mikro. Sedangkan asam lemak yang terdapat pada

udang adalah asam lemak tidak jenuh. Artinya, konsumsi udang sangat menyehatkan. 8. Komposisi Kimia Daging Udang Vannamei Daging udang Vannamei mempunyai kelebihan dalam hal kandungan asam aminonya daripada daging hewan darat.Asam amino tirosin, triptofan, dan sistin lebih tinggi terdapat pada daging udang Vannamei. Disamping itu daging udang Vannamei mempunyai rasa lebih enak daripada daging hasil perikanan lainnya. Komposisi gizi dari daging udang secara umum dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel Komposisi Kimia Udang Vannamei Zat kimia terkandung

Komposisi

Air

78,2 %

Lemak

0,8 %

Protein

18,1 %

Karbohidrat

1,4 %

Kalsium (Ca)

145-320 mg/100 gr

Magnesium (Mg)

40-105 mg/100 gr

Fosfor (F)

270-350 mg/100 gr

Besi (Fe)

1,6 mg/100 gr

 Natrium (Na)

140 mg/100 gr

Kalium (K)

220 mg/100 gr

9. Persyaratan Mutu Udang Udang adalah pangan yang sangat cepat membusuk, penanganannya harus selalu hatihati guna mencegah pembiakan mikroorganisme. Udang harus dilindungi terhadap cahaya matahari dan angin yang mengeringkan, karena udang segar atau masak/rebus

cepat menurun mutunya. Udang yang sudah menurun mutunya atau dicemari atau terkena bahan asing tidak boleh diolah selanjutnya. Udang yang akan dibekukan harus sama perlakuannya seperti udang yang dipasarkan segar. Hanya udang segar yang terbaik yang boleh dibekukan. Udang segar beku setelah dilelehkan, rupa, cita rasa dan teksturnya harus seperti yang dimiliki udang baru ditangkap (Hardiwiyoto, 1993). Persyaratan mutu udang segar yang harus dipenuhi sesuai dengan SNI 01-2728.12006 adalah seperti pada Tabel berikut: Tabel Persyaratan Mutu Udang Segar (SNI 01 –  7252 –  2006) Jenis Uji

Satuan

Persyaratan

a.

Organoleptik

Angka (1 –  9)

Min 7

 b.

Cemaran

Koloni/g

Maks 5,0 x 105

APM/g

Maks
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF