Paper Praktikum 1
August 25, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Paper Praktikum 1...
Description
Nilai :
PAPER PRAKTIKUM TEKNIK HIDROPONIK DAN FERTIGASI (I. Sistem Hidroponik )
Oleh :
Nama (NPM)
: Siti Hana Nur Sabrina
Hari, Tanggal Pratikum
: Rabu, 3 Oktober 2018
Asistem Praktikum
: 1. Elisa Dian Astriani
(240110150039) (240110150039)
2. Sandra Ayu Cantika 3. Aisyah Shiddiiqah
LABORATORIUM SUMBERDAYA AIR DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2018
1. Hidroponik
Hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah, melainkan menggunakan air sebagai media tanamnya. Keuntungan hidroponik adalah: (a) tidak memerlukan lahan yang luas (b) mudah dalam perawatan (c) memiliki nilai jual yang tinggi. Sedangkan kelemahan hidroponik adalah: (a) memerlukan biaya yang mahal (b) membutuhkan keterampilan yang khusus (Roidah, 2014). Jenis hidroponik sangat beragam yaitu sistem irigasi tetes, sistem wick , sistem Nutrient Film Tehnique (NFT), Tehnique (NFT), Deep Flow Tehnique (DFT), Tehnique (DFT), sistem rakit apung, dan sistem aeroponik, dan sistem dan sistem dutch bucket .
2. Sistem hidroponik A. Sistem Wick (Sumbu) (Sumbu)
Wick system system adalah metode hidroponik yang menggunakan perantara sumbu antara nutrisi dan media tanam. Cara ini mirip dengan mekanisme kompor, dimana sumbu berfungsi adalah untuk menyerap air. Sumbu yang dipilih adalah yang mempunyai daya kapilaritas tinggi dan tidak cepat lapuk. Sumbu terbaik untuk wick sistem adalah flanel. Sistem wick merupakan sistem hidroponik yang paling sederhana. Alat yang dapat digunakan yaitu botol plastik bekas, kaleng cat bekas, atau styrofoam styrofoam box box bekas.Wick bekas.Wick system system ini salah satu system hidroponik biasanya digunakan oleh kalangan pemula. Sistem ini termasuk pasif, karena tidak ada part-part yang bergerak. Larutan nutrisi ditarik ke media tanam dari bak/tangki penampung melalui sumbu. Air dan nutrisi akan dapat mencapai akar tanaman dengan memanfaatkan daya kapilaritas pada sumbu (Rommy, 2018).
Gambar 1. Sistem wick (Sumber: Rommy, 2018)
Kelebihan Wick System (Sistem Sumbu) yaitu tanaman dapat mendapat suplai air dan nutrisi secara terus menerus, biaya pembuatan yang murah, mempermudah perawatan tanaman karena tidak perlu melakukan penyiraman dan tidak tergantung listrik. Sistem wick ini memiliki kekurangan diantaranya yaitu air dan nutrisi yang diberikan tidak dapat kembali ke bak penampungan sehingga lebih boros, tidak semua tanaman tumbuh dengan baik dengan pasokan air konstan. Selain itu, bagian dari larutan nutrisi ke akar tanaman melalui sumbu mungkin tidak memadai untuk tanaman lebih besar dan lebih cepat tumbuh. Akhirnya, media tumbuh terus-menerus lembab menghalangi aerasi, menyebabkan akar tanaman menjadi layu.
B. Rakit Apung
Hidroponik rakit apung adalah yang sistem paling sederhana dari semua sistem hidroponik aktif. Platform yang memegang tanaman biasanya terbuat dari styrofoam dan mengapung langsung pada larutan nutrisi. suplai oksigen ke akar tanaman menggunakan pompa aquarium yang dimasukkan ke dalam bak penampung nutrisi hidroponik. Kelemahan terbesar dari sistem semacam ini adalah bahwa hidroponik sistem rakit apung tidak bekerja efektif pada tanaman besar atau pada tanaman jangka panjang.
Gambar 2. Sistem Rakit Apung (Sumber: Rommy, 2018) Prinsip pada bertanam secara hidroponik rakit apung adalah Sistem ini memanfaatkan gaya apung pada papan untuk menopang tanaman. Papan yang digunakan biasanya berupa papan sterofoam yang dilubangi dengan lubang
seukuran net pot yang digunakan. Tanaman tumbuh dengan akar yang konstan 24 jam berada dalam air nutrisi pada wadah. Dengan kontak dalam larutan nutrisi, akar dapat langsung menyerap hara yang ada pada air nutrisi dengan instan, tetapi karena akar berada dalam air, akar memerlukan oksigen yang terlarut agar masih dapat bernafas. Maka dari itu salah satu cara agar oksigen terlarut pada air (aerasi) terus ada adalah dengan menggunakan aerator. Kelebihan dari metode ini adalah nantinya tanaman akan mendapatkan pasokan air dan juga nutrisi secara rutin, sehingga bisa memudahkan perawatan.
C. Si Sist ste em Nutr Nutr ie ient nt F ilm Te Tehn hniqu ique e (NFT)
NFT adalah teknik hidroponik dimana dimana aliran yang sangat dangkal air yang mengandung semua nutrisi terlarut diperlukan untuk pertumbuhan tanaman yang kembali beredar melewati akar tanaman di sebuah alur kedap air. Dalam sistem yang ideal, kedalaman aliran sirkulasi harus sangat dangkal, sedikit lebih dari sebuah film air. Sebuah sistem NFT yang dirancang berdasarkan pada penggunakan kemiringan saluran yang tepat, laju aliran yang tepat, dan panjang saluran yang tepat. Keuntungan utama dari sistem NFT dari bentukbentuk lain dari hidroponik adalah bahwa akar tanaman yang terkena 7 kecukupan pasokan air, oksigen dan nutrisi. Kelemahan dari NFT adalah bahwa NTF ini memiliki gangguan dalam aliran, misalnya, pemadaman listrik. Prinsip dasar dalam sistem NFT merupakan suatu keuntungan dalam pertanian konvensional. Artinya, pada kondisi air berlebih, jumlah oksigen diperakaran menjadi tidak memadai. Namun, pada sistem NFT yang nutrisinya hanya selapis menyebabkan ketersediaan nutrisi dan oksigen pada akar selalu berlimpah. Membuat selapis nutisi, dibutuhkan syarat-syarat sebagai berikut: 1. Kemiringan talang tempat mengalirnya larutan nutrisi ke bawah harus benar benar seragam. 2. Kecepatan aliran yang masuk tidak boleh terlalu cepat, disesuaikan dengan kemiringan talang (Lingga, 1984). Banyak petani hidroponik komersial dan hobbyist menggunakan sistem NFT untuk menanam sayuran dan tanaman. Sistem NFT dapat menghasilkan lebih
tanaman dengan sedikit ruang, sedikit air dan sedikit nutrient. Selain itu, ada aerasi yang baik dan suplai oksigen di sebagian besar sistem hidroponik. Sistem NFT juga sangat mudah dalam pembuatan dan pemeliharaan. Akibatnya, sistem NFT telah menjadi salah satu yang paling populer sistem hidroponik tumbuh dalam dekade terakhir.
D. D eep F low T ehni hnique que (DFT)
Deep Flow Technique Technique (DFT) adalah sistem hidroponik yang prinsipnya yaitu mensirkulasikan larutan nutrisi tanaman secara terus menerus selama 24 jam pada rangkaian aliran ali ran tertutup. Larutan nutrisi tanaman didalam tangki di pompa oleh pompa air menuju bak penanaman melalui jaringan irigasi pipa, kemudian larutan nutrisi tanaman didalam bak penanaman di alirkan kembali menuju tangki. Jenis tanaman yang dapat ditanam menggunakan sistem ini bermacammacam, mulai dari sayuran daun, sayuran buah dan bunga. Sayuran daun yang biasa ditanam menggunakan sistem ini seperti selada, pakcoy, kangkung, sawi, basil, seledri dll. Sayuran buah yang biasanya menggunakan sistem DFT seperti mentimun, melon, semangka dan untuk bunga adalah bunga kol. Kelebihan dari DFT ini adalah DFT membutuhkan listrik lis trik 24 jam atau bisa kurang dari 24 jam, saat listrik padam tanaman masih bisa dalam kondisi aman karena ada genangan nutrisi, pertumbuhan lebih optimal karena unsur hara nutrisi lebih tercukupi, tanaman yang menggunakan sistem DFT memiliki umur panen yang lebih cepat, hasil panen tanaman dapat lebih
seragam dan perawatan dan pemeliharaan lebih mudah. Kekurangan sistem DFT ini adalah tanaman dapat kekurangan oksigen terlarut sehingga membuat pertumbuhan tanaman terganggu. Resiko busuk pada akar tanaman karena jumlah air yang terlalu banyak. Dapat terjadi endapan pada pipa menyebabkan banyak masalah yang timbul. Lebih banyak memerlukan nutrisi dan tanaman yang terkena virus, jamur, hama dan penyakit akan tersebar dengan cepat.
E. Aeroponik
Aeroponics adalah proses tumbuh tanaman di lingkungan udara atau Aeroponics kabut tanpa menggunakan tanah atau media agregat (dikenal sebagai geoponics). Kata "aeroponics "aeroponics"" berasal dari makna Yunani aero (udara) dan ponos
(kerja).
Budaya
aeroponics berbeda aeroponics
dari
kedua
hidroponik
konvensional dan in-vitro (kultur jaringan tanaman) tumbuh. Tidak seperti hidroponik, yang menggunakan air sebagai media tumbuh dan mineral penting untuk mempertahankan pertumbuhan tanaman, t anaman, aeroponics aeroponics dilakukan dilakukan tanpa media tumbuh. Karena air digunakan dalam aeroponics aeroponics untuk mengirimkan nutrisi. Prinsip dasar dari tumbuh aeroponik adalah untuk tumbuh tanaman digantung di dalam lingkungan tertutup atau semi-tertutup dengan menyemprotkan akar 10 tanaman menjuntai dan batang bawah dengan solusi dikabutkan atau disemprot air kaya nutrisi .
F. Sistem tetes (Drip)
Sistem ini menggunakan sistem irigasi tetes (drip irrigation system). untuk mengalirkan nutrisi ke wilayah perakaran melalui selang irigasi dengan menggunakan dripper yang diatur waktunya dengan timer. Media tanam sistem ini yaitu batu apung, sekam bakar, zeolit, atau cocopeat (sabut kelapa), yang berfungsi sebagai tempat akar berkembang dan memperkokoh kedudukan tanaman. Nutrisi hidroponik disimpan di wadah. Pompa yang disiapkan di dalam wadah akan memompa nutrisi melalui selang irigasi sesuai jadwal yang telah diatur. Cairan nutrisi yang tidak terserap dialirkan kembali melalui drainase yang diletakkan di bagian bawah depan dari setiap pot tanaman. Cairan ini akan kembali ke wadah penampung pupuk. Pengatur waktu bisa diatur untuk 15 menit setiap satu jam.
G. D utch b bucket ucket
Hidroponik duth
bucket
yaitu
suatu
sistem
hidroponik
yang
menggunakan tetesan air nutrisi yang menetes secara terus menerus ke dalam bak/ember tanaman dan sisa s isa air nutrisi di alirkan ali rkan kembali melalui selang/pipa yang menuju ke penampungan air nutrisi yang nantinya akan di gunakan kembali. Untuk mengalirkan cairan nutrisi membutuhkan pompa air dan listrik yang stabil, kemudian timer di sesuaikan dengan kebutuhan untuk Sistem ini memerlukan alat aerator yang berkerja untuk memenuhi oksigen pada akar tanaman. Metode Hidroponik Dutch Bucket hampir mirip dengan metode hidroponik metode hidroponik NFT, perbedaanya NFT, perbedaanya hanya pada cara instalasi. Hidroponik dutch bucket memerlukan aliran listrik yang stabil, hal ini sangat penting karena sistem ini sangat memerlukan aliran listrik yang stabil untuk mengalirkan nutrisinya. Jika terjadi pemadaman listrik mengakibatkan berhentinya aliran nutrisi ke dalam bak sehingga kebutuhan nutrisi pada akar tanaman tidak tercukupi dan mengakibatkan sistem ini tidak berjalan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Lingga, 1984. macam – macam macam sistem hidroponik. hidroponik. Kanisius : Yogyakarta. Rommy.
2018.
Wick
System (Sistem System
Sumbu)
Hidroponik .
Universitas
Singaperbangsa Karawang. Karawang Talley, Triana dkk. 2017. Hidroponik 2017. Hidroponik untuk Pemula. Pemula. Jurnal Ilmiah terdapat pada : https://www.researchgate.net/publication/322308428_Hidroponik_untuk_ Pemula (Diakses pada tanggal 10 Oktober 2018).
View more...
Comments