Paper Manajemen Operasi Global GENERAL MOTORS

May 5, 2018 | Author: khukaim_barkhowa | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

MARIA NOVYANI K (1M101570) MOKHAMMAD KHUKAIM B (1M101577) WULAN RETNANINGRUM (1M101626)...

Description

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dunia bisnis selalu mengalami perkembangan setiap tahun, dengan keadaan yang selalu berkembang perusahaan harus mempersiapkan perusahaan yang kuat dan tangguh. Seiring perkembangan zaman, permasalahan selalu datang dan resiko selalu ada di setiap keputusan yang diambil untuk memajukan perusahaan. Perusahaan menentukan strategi untuk menghadapi tantangan dan persaingan yang cukup ketat apalagi dinegara adidaya yaitu Amerika Serikat yang sering disingkat dengan AS adalah sebuah perjuangan yang begitu hebat jika sebuah perusahaan dapat bertahan hingga  berpuluh-puluh tahun. tahu n. General Motors juga dikenal dengan GM adalah produsen mobil yang berpusat di Amerika Serikat. General Motors Group terdiri dari berbagai merk kendaraan  bermotor ternama termasuk Buick, Cadillac, Chevrolet, Daewoo, GMC, Haolden, Hummer, Oldsmobile, Opel, Pontiac, Saturn, Saab dan Vauxhall. General Motors merupakan produsen kendaraan terbesar di dunia dari segi penjualan tahunan. Sebuah  perusahaan yang bukan main hebatnya yang mampu bertahan hingga 100 tahun lamanya, bukan main-main jika sebuah perusaan dapat menciptakan produksi yang dipercaya oleh konsumen hingga 100 tahun lamanya, produk yang dikeluarkan pasti merupakan produk yang bermutu dan sangat bersaing. General Motors, produsen kendaraan terbesar di dunia, pelopornya hasil bisnis dengan meluncurkan kendaraan inovatif dengan kinerja tinggi standar. Dalam industri otomotif yang sangat kompetitif, , GM dan seluruh pelanggannya secara langsung menanggung biaya yang ditimbulkan akibat waste, inefisiensi, keterlambatan, dan cacat (defect ) yang diakbatkan oleh ketidak-efisienan supplier. GM terus berusaha untuk  meningkatkan produk, mengurangi biaya dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Pada tahun 1994, GM dan Toyota membentuk usaha patungan yang disebut New United Motor Manufacturing Inc (NUMMI) untuk pelaksanaan pelopor metode lean di

 pabrik manufaktur otomotif di AS. Dibandingkan dengan pertumbuhan GM konvensional, NUMMI mampu memotong jam perakitan per mobil 31-19 dan perakitan cacat per 100 mobil 135-45. Pada awal 1990-an, keberhasilan NUMMI diantara faktorfaktor lainnya membuat semakin jelas bahwa lean manufacturing menawarkan 1

 produktivitas yang kuat, kualitas produk, dan keuntungan - keuntungan atas produksi massa tradisional, sistem batch dan antrian. Pada 1997, "tiga besar" produsen otomotif  AS mengindikasikan bahwa mereka berniat untuk menerapkan sistem lean mereka sendiri di semua operasi manufaktur mereka. Sejak awal 1990-an, GM telah bekerja secara aktif untuk mengintegrasikan lean manufacturing dan inisiatif lingkungan melalui Program PICOS nya. Selain itu, Program GM's WE CARE  (Penghapusan Limbah dan Biaya Kesadaran Reward Karyawan) melengkapi upaya penerapan lean di fasilitas GM, karena banyak proyek  menghasilkan perbaikan operasional dan lingkungan. Program GM’s WE CARE  adalah inisiatif perusahaan yang meresmikan Desain untuk Lingkungan dan Pencegahan Pencemaran upaya menjadi pendekatan berorientasi tim.

2

BAB II LANDASAN TEORI  International Business

Bisnis Internasional (International Business) yaitu perusahaan yang terlibat pada transaksi perdagangan atau investasi internasional. Perpaduan

strategi

global

(sentralisasi)

dan

strategi

multinasional

(desentralisasi). Memerlukan suatu tim manajemen diperusahaan induk yang memiliki  pengetahuan dan ketrampilan menembus pasar global. Keahlian ini disediakan anak   perusahaan yang digunakan digunak an untuk mengadaptasi produk, proses prose s dan strategi perusahaan  bagi pasar mereka sendiri. Menggunakan sistem interorganisasi yang menghubungkan  proses dan database perusahaan p erusahaan induk dengan den gan anak perusahaan. perusahaan .  Multinational Strategic

Perusahaan Multinasional (Multinational Corporation) yaitu perusahaan yang terlibat banyak dalam bisnis internasional, mempunyai atau mengendalikan fasilitas di lebih dari satu negara. Perusahaan induk memberikan kebebasan kepada anak   perusahaan untuk mengembangkan produk dan praktek mereka sendiri serta senantiasa memberikan pelaporan keuangan (desentralisasi). Strategi ini menimbulkan kendurnya pengendalian oleh perusahaan induk  (kantor pusat), dan sistem informasi memudahkan desentralisasi dalam pengambilan keputusan strategis serta terdiri dari proses dan database yang beridiri sendiri (oleh anak   perusahaan). Global Strategic

Organisasi Global (Global Organization ) yaitu organisasi yang menghasilkan  produk standar dengan den gan melewati lintas batas. Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh dunia dengan  produk-produk standar. Produk untuk seluruh pasar dunia du nia diproduksi di produksi secara sentral dan dikirimkan ke anak-anak perusahaan.Hal tersebut mengakibatkan sebagaian besar  kapasitas sistem informasinya berlokasi diperusahaan induk dan terdapat sentralisasi  proses dan database. Pengendalian Pengend alian sangat ketat dan da n strategi diatur oleh pusat. pus at.

3

Transnasional Strategic

Perusahaan Transnasional (Transnational Corporation ) yaitu perusahaan yang terlibat banyak dalam bisnis internasional yang mana pengelolaan di tiap Negara secara independent. Perusahaan induk dan semua anak perusahaan bekerja sama memformulasikan strategi dan kebijakan operasi, mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai pasar  yang tepat. Tercapainya efisiensi dan integrasi global serta fleksibilitas di tingkat lokal. Rumitnya sistem pengendalian yang diperlukan, demikian pula arus sumber daya dari satu titik ke titik lain ketika perusahaan berfungsi sebagai suatu sistem yang terkoordinasi. Selain itu menunjukkan kapasitas pemrosesan informasi yang tersedia  pada tingkat anak perusahaan. perus ahaan. Supply Chain Supply Chain adalah sekelompok mitra yang kolektif mengkonversi bahan baku

menjadi produk jadi yang dihargai oleh pelanggan akhir, dan yang yang mengelola kembali  pada setiap tahap. Perencanaan dan pengendalian semua proses yang menghubungkan  partner dalam rantai pasokan bersama dalam rangka untuk melayani kebutuhan  pelanggan akhir. Dengan menempatkan fasilitas di negara dimana sumber daya tertentu berada maka pengelolaan manajemen rantai pasokan dapat lebih terjamin. Supply chain management  adalah sebuah proses di mana produk diciptakan dan

disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen. Manajemen Rantai Suplai juga sebagai koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi. Manajemen rantai suplai bisa juga  berarti seluruh jenis kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir ke konsumen untuk mendaur ulang produk yang sudah dipakai. 

Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen melalui rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur  ulang dan pembuangan.

4

Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan



status pesanan, arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan penyedia material mentah. Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal



 pembayaran dalam penetapan kepemilikandan pengiriman. (Kalakota, 2000, h198) Menurut Turban, Rainer, Porter (2004, h321), terdapat 3 macam komponen rantai suplai, yaitu: Upstream supply chain

Bagian upstream (hulu)  supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler , atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur  ). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua  second-trier ).  jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply chain , aktivitas yang utama adalah pengadaan.  Internal supply chain management  management 

Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen  produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan. persedi aan.  Downstream supply chain segment  segment   Downstream (arah muara)  supply chain meliputi semua aktivitas yang

melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales service.  Lean Manufacturing atau Lean Enterprise  Lean manufacturing atau Lean Enterprise adalah filosofi yang berorientasi

kepada pelanggan, yang telah terbukti memberikan kemampuan kepada organisasi 5

untuk mengeliminasi waste dan mempertahankan keadaan bebas-waste tersebut. Dapat  juga

diartikan

untuk

memaksimalkan nilai

pelanggan dan

meminimalkan

limbah. Cukup, ramping berarti menciptakan nilai lebih bagi pelanggan dengan sumber  daya yang lebih sedikit. Waste Waste adalah segala aktifitas yang tidak menambahkan value pada output bagi

 pelanggan (dari sudut sudu t pandang pelanggan). pelanggan ). Corporate Social Responsibility (CSR)

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang

6

BAB III PEMBAHASAN Sejarah General Motors General Motors berdiri pada 27 September 1908 di Flint, Michigan dipimpin oleh William C Durant. Pada tahun 1909 Durant membawa Cadillac, Elmore, Oakland dan beberapa orang lain. Pada tahun 1909, General Motors menguasai Reliance Motor  Truck Company Owosso, Michigan. Durant hilang kontrol terhadap GM pada tahun 1910 karena utang. Durant memulai perusahaan Chevrolet dan membeli saham GM secara rahasia. GM memiliki sebanyak 266,000 pekerja di seluruh dunia. Bermarkas di Detroit, Michigan, Amerika Serikat. Pada 2007, 9.35 juta mobil dan truk diproduksi di 19 negara. GM juga pemegang saham mayoritas dalam GM Daewoo & Technology Co. Korea Selatan melakukan pembelian dengan Suzuki Motor Corp dan Isuzu Motor Ltd Jepang. Selain itu, kerjasama teknologi dengan Toyota Corporation dan BMW AG Jerman. Selain itu menjalin kerjasama dengan Toyota, Suzuki, Industri Otomotif  Shanghai, China, AvtoVAZ Rusia, Renault SA Perancis dan terbaru dengan UzAvtosanoa Uzbekistan. GM juga menjalin kerjasama dengan Fiat dan perusahaan Ford Motor. General Motors memproduksi mobil dan truk di 37 negara, dan menjual kendaraan mereka melalui merek berikut: Chevrolet, Buick, GMC, Cadillac, Baojun, Holden, Isuzu, Jie Fang, Opel, Vauxhall, dan Wuling.

General Motors Termasuk Perusahaan Multinasional General Motors Company, Inc., Atau dikenal sebagai GM (General Motors Corporation sebelum tahun 2009), adalah sebuah perusahaan otomotif multinasional Amerika Serikat. Markas General Motors terletak di Detroit, Michigan, dan merupakan salah satu produsen mobil terbesar di dunia dengan penjualan unit kendaraan, mempekerjakan 202.000 orang, dan menjalankan bisnis di 157 negara. General Motors dibagi menjadi lima segmen bisnis: GM North America (gmna), GM Europe (GME), GM International Operations (GMIO), GM South America (GMSA), dan GM Financial.

7

Produk  

Mobil



Mesin



Alat Elektronik 



Alat Komunikasi

Devisi General Motors 

Chevrolet



Cadillac



GMC



Buick 

Anak perusahaan 

OnStar 



Adam Opel AG



GM Holden Ltd



GM Financial



Vauxhall Motors



GM Korea



General Motors do Brasil

Supply Chain General Motors menganggap pemasok adalah mitra bisnis penting yang juga merupakan bagian penting dari komitmen kami untuk tanggung jawab perusahaan. Kami terlibat dengan para pemasok kami terus menerus sebagai bagian dari proses  bisnis sehari-hari kita untuk memaksimalkan kemitraan dan untuk mewujudkan tujuan  bisnis bersama kami. Dialog institusional kami dengan pemasok terjadi melalui dua forum utama. Yang pertama adalah melalui Dewan Pemasok GM. Dewan ini terdiri dari 10 pemasok  global yang yang bertemu dengan wakil presiden kita pembelian global dan rantai  pasokan secara s ecara bulanan bu lanan untuk mengatasi men gatasi luas, lua s, topik to pik industri-lebar. indu stri-lebar. Forum kedua adalah webcast global yang kita melakukan dengan pemasok kami setiap bulan untuk  mendapatkan input dan pendekatan konsensus mengenai topik GM-spesifik. Pemasok  8

yang berpartisipasi dalam webcast ini mewakili sekitar 80 persen dari nilai kendaraan kita.

Kepatuhan Supply Chain General Motors memiliki "Zero Tolerance" kebijakan yang ketat terhadap  penggunaan tenaga kerja anak, perlakuan kasar karyawan atau praktek bisnis yang korup dalam penyediaan barang dan jasa kepada kami. Ini dan lainnya kegiatan yang dilarang dibahas dalam ayat 25, "Kepatuhan Hukum, Pekerjaan / Bisnis Praktek," yang merupakan bagian dari pembelian ketentuan kontrak dan kondisi. Ayat 25 berbunyi sebagai berikut: "25 KEPATUHAN PADA HUKUM; KERJA / USAHA PRAKTEK:. Penjual, dan barang atau jasa yang diberikan oleh Penjual, harus mematuhi semua hukum, aturan, peraturan, perintah, konvensi, peraturan atau standar negara (ies) tujuan atau yang berhubungan dengan manufaktur, pelabelan, transportasi, impor, ekspor, lisensi, persetujuan atau sertifikasi dari barang atau jasa, termasuk, namun tidak terbatas  pada, yang berkaitan dengan masalah lingkungan, perlindungan data dan privasi, upah,  jam dan d an kondisi k ondisi kerja , pemilihan subkontraktor, diskriminasi, kesehatan / keselamatan dan keamanan kendaraan bermotor. Penjual lanjut menyatakan bahwa baik itu maupun subkontraktor yang akan memanfaatkan anak, budak, tahanan atau bentuk lain dari kerja  paksa atau disengaja, atau terlibat dalam pekerjaan yang buruk atau rusak praktek   bisnis, dalam penyediaan barang atau ketentuan layanan berdasarkan Kontrak ini. Penjual setuju untuk mematuhi semua undang-undang anti-korupsi yang berlaku, termasuk US Foreign Corrupt Practices Act, dan bahwa baik itu maupun dari subkontraktor akan langsung atau tidak langsung memberikan atau menawarkan untuk  memberikan, sesuatu yang berharga kepada atau untuk kepentingan pejabat atau  pegawai dari otoritas pemerintah untuk mendapatkan atau mempertahankan kontrak,  peluang bisnis bisn is atau keuntungan lain, atau untuk mempengaruhi tindakan ti ndakan atau keputusan orang tersebut di / nya resminya kapasitas. Atas permintaan Pembeli, Penjual harus menyatakan secara tertulis sesuai dengan ketentuan di atas. Penjual akan mengganti kerugian dan menjaga Pembeli tidak berbahaya dari dan terhadap setiap kewajiban klaim, tuntutan atau biaya (termasuk pengacara atau jasa profesional lainnya) yang timbul dari atau berhubungan dengan ketidakpatuhan Penjual." Selain itu, kami mendukung Sullivan Prinsip Global, yang merupakan tuntunan aspirasional untuk melakukan bisnis yang bertanggung jawab, termasuk perlakuan

9

terhadap pekerja dan peran perusahaan dalam memperkuat masyarakat setempat di mana mereka bekerja. Global Sullivan Principles dikembangkan oleh almarhum Pdt Leon Sullivan, anggota pensiunan General Motors Corporation Direksi, atas desakan Kofi Annan, mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa. Selain itu, kami mendorong para pemasok kami (dan pemasok mereka) untuk mendukung Sullivan Prinsip global atau pedoman yang sama, seperti Prinsip Eropa Tanggung Jawab Sosial dan Forum Karyawan Eropa. Untuk membantu meningkatkan pemahaman pemasok prinsip ini dan lainnya, kami telah menyediakan dana dalam beberapa tahun terakhir untuk 837 dari pemasok  kami di Brazil, Cina, India, Meksiko, Thailand dan Turki untuk menghadiri Supply Chain Pelatihan Tanggung Jawab yang dilakukan oleh Automotive Industry Action Group ( AIAG). Kita berpartisipasi dalam mengembangkan pelatihan yang awalnya ditutup-kondisi kerja, termasuk pekerja anak, kerja paksa, kesehatan & keselamatan, upah & tunjangan, kebebasan berserikat, pelecehan & diskriminasi dan jam kerja. Pelatihan ini baru-baru ini diperluas untuk juga mencakup etika bisnis dan tanggung  jawab lingkungan. lingku ngan. Rencana Renca na panggilan pan ggilan untuk untu k pelatihan pela tihan pemasok pemaso k di Rusia dan Argentina  pada paruh kedua tahun ini. i ni.

Lokasi Kebijakan dari GM umumnya adalah membangun di mana kami menjual dan membeli di mana kita membangun. Praktek ini masuk akal dan komersial, tidak hanya untuk perusahaan kami, tetapi juga untuk pasar dan masyarakat di mana kami  beroperasi. Menyediakan sebuah rantai pasokan lokal lo kal: Keuntungan komersial - Lokasi tidak hanya membantu membuat kendaraan kita kompetitif, tetapi juga memungkinkan kita untuk membangun kendaraan yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal yang unik dan kondisi yang mendorong antusiasme  pelanggan dan loyalitas merek, meningkatkan potensi poten si untuk sukses di pasar. pas ar. Manfaat bagi masyarakat - Ketika kita bekerja dengan pemasok lokal, kami mendukung ekonomi lokal dari pasar di mana kami beroperasi. Manfaat lingkungan - Penggunaan komponen lokal harus menghasilkan lebih sedikit memo, meminimalkan penanganan kerusakan, melestarikan sumber daya alam, meminimalkan pengiriman dan menggunakan lebih sedikit bahan bakar fosil membantu mengurangi emisi karbon dan penggunaan material.

10

Tantangan yang dialami General Motors General Motors, produsen kendaraan terbesar di dunia,  pelopornya hasil bisnis dengan meluncurkan kendaraan inovatif dengan kinerja tinggi standar . Dalam industri otomotif yang sangat kompetitif, GM terus berusaha untuk meningkatkan produk, mengurangi biaya dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Pada awal dekade 1990, GM menyadari bahwa hanya dengan menerapkan Lean di ranah operasional internal tidaklah cukup untuk mencapai operational excellence. Pasalnya, GM dan seluruh pelanggannya secara langsung menanggung biaya yang ditimbulkan akibat waste, inefisiensi, keterlambatan, dan cacat (defect) yang diakbatkan oleh ketidak-efisienan supplier.

Menyempurnakan Supply Chain General Motors General Motors menggunakan tools dan metode Lean Enterprise untuk  menyempurnakan supply chain mereka. Sebagai salah satu produsen mobil terbesar di dunia, General Motors (GM) memiliki filosofi tersendiri untuk menyempurnakan proses bisnis dan supply chain nya dalam perjalanan menuju operational excellence. GM telah lama mengadopsi dan mengimplementasikan metode-metode dan tools Lean Manufacturing, yang merupakan mengembangan dari Toyota Production System (TPS). Sebagai perusahaan yang memiliki budaya Lean dan continuous improvement, GM

mengimplementasikan

metode

Lean

Manufacturing

tersebut

untuk 

menyempurnakan supply chain

Aplikasi Lean Enterprise pada Supply Chain General Motors Dalam rangka pemerataan aplikasi Lean, GM membentuk sekelompok insinyur  untuk bekerja lebih intens dengan supplier untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kaualitas produk dan on-time delivery. Proyek ini melibatkan lebih dari 150 insiyur di bidang supplier development yang banyak mengadakan workshop implementasi Lean yang disebut program Purchased Input Concept Optimization with Suppliers (PICOS). Sebagai bagian dari PICOS, tim insinyur GM mengadakan kunjungan kepada suppliersupplier GM selama beberapa hari untuk memberikan pelatihan mengenai metode Lean

11

dan membimbing mereka untuk menjalankan semacam Kaizen event (kaizen-type rapid improvement

event).

Mereka

selalu

melakukan

follow-up

untuk

mendeteksi

 perkembangan penerapan Lean oleh supplier 3 dan 6 bulan bula n sekali. Follow-up dilakukan di lakukan untuk memastikan program productivity improvement berjalan dengan konsisten, dan untuk memberikan bimbingan bagi supplier selama menjalankan Kaizen event.

Keuntungan Implementasi Lean pada Supply Chain Dari waktu ke waktu, GM menyadari bahwa mereka mendapatkan benefit yang sangat penting dan berarti untuk penyempurnaan supply chain dengan menempatkan insinyur-insinyur dalam program PICOS. Hal ini karena insinyur-insinyur tersebut telah familiar dengan manajemen lingkungan kerja. Dengan adanya program tersebut, GM membuat beberapa kemajuan antara lain: •

Mampu meningkatkan penggunaan shipping container yang returnable sebagai pengganti container sekali pakai oleh supplier.



Mampu mengkomunikasikan panduan GM untuk perancangan recyclability dan secara luas menyebarkan informasi mengenai daftar bahan kimia  berbahaya yang penggunaannya pen ggunaannya dibatasi dibatas i kepada supplier.



Mampu mengkomunikasikan kisah sukses penerapan Lean Manufacturing kepada supplier untuk mendorong dan memotivasi mereka.



GM juga mengumumkan bahwa suppler harus melakukan sertifikasi atas implementasi EMS pada operasional mereka sesuai dengan ISO 14001.

GM kini mengembangkan inisiatif perbaikan supply chain yang lebih luas, dengan melibatkan EPA dan NIST; beberapa peserta pelatihan yang difasilitasi GM diharapkan akan mampu mengembangkan dan mengintegrasikan peluang perbaikan di sisi teknis manufaktur dan lingkungan.

Efisiensi dan Improvement Melalui PICOS Program PICOS yang dijalankan GM terbukti efektif dalam meningkatkan efisiensi dalam proses bisnis mereka. Dua PICOS event yang dijalankan antara lain: 1.

Steering Column Shroud PICOS Event GM menjalankan PICOS rapid improvement event bersama suppliersupplier utama mereka untuk meningkatkan kemampuan kompetitif mereka dari sisi biaya, dan on-time delivery dari komponen steering column. Tim GM 12

menggunakan value stream mapping dan analisa “5 Whys” untuk mengetahui titik -

titik pada proses yang menjadi penyebab lead time dan delay. Analisa tersebut mengungkap bahwa supplier mengirimkan steering column shrouds (casing) kepada vendor lain untuk menjalani proses pengecatan sebelum memasuki final assembly bersama dengan steering column, menambahkan flow time yang signifikan kepada proses produksi. Dengan teknik “5 -Whys”, tim bertanya mengapa casing tersebut harus dicat terlebih dahulu. Jawabannya adalah “karena cetakan plastik yang digunakan menciptakan cacat yang harus segera ditutup”. Dengan demikian, tim mampu

memberikan solusi berupa perbaikan kualitas cetakan dan mencetak part dengan menggunakan resin dalam warna yang diinginkan. Setelah beberapa kali dilakukan riset, supplier menambahkan proses  pencetakan dengan den gan injeksi untuk membuat steering column shrouds (sejenis (sejeni s casing)  pada assembly line, menghilangkan kebutuhan akan langkah pengecatan yang membuang waktu. Penggantian ini menghabiskan dana sebesar US$400.000, dan memberikan penghematan kepada supplier sebesar US$700.000 pertahun, dengan keuntungan berupa berkurangnya waktu lead time dan meningkatnya kemampuan on-time delivery kepada GM. Proyek Lean Manufacturing ini juga membuahkan keuntungan ekstra, selain mengeliminasi langkah pengecatan pada proses. Keuntungan yang berkaitan dengan lingkungan tersebut antara lain: •

Mengurangi pemakaian emisi VOC dalam proses pengecatan sebesar 7 ton  pertahun.



Menghilangkan semua waste berbahaya yang berkaitan dengan pengecatan (seperti pembersihan rag, penyemprotan zat lumpur, cat yang kadaluwarsa, dan sebagainya).



Menghilangkan waste transportasi yang biasanya terjadi pada saat distribusi  part ke tempat pengecatan, pengecat an, lalu kembali ke pabrik.

2.

Thermoplastic Color Purging PICOS Event Tim dari GM menemukan lagi kemungkinan eliminasi waste ketika mereka sedang

bekerjasama

dengan

supplier

untuk

mengurangi

lead-time

dan

meningkatkan kualitas proses produksi. Waste kali ini berhubungan dengan color  changeovers. Status saat itu adalah supplier harus menjalankan proses selama tujuh hari untuk memenuhi permintaan pelanggan, yaitu GM. 13

Tim dari GM menemukan bahwa setiap kali supplier mengganti warna resin untuk memproduksi part dalam batch baru, sebanyak 5 hingga 10 part plastik   berukuran besar harus dibuang. Sampah yang terakumulasi t erakumulasi itu rata-rata memenuhi 30 buah tempat sampah setiap harinya, menyebabkan tambahan biaya pembuangan sampah sebesar US$3000 hingga $4000 perminggu. Terlebih lagi, supplier  menggunakan resin lebih dari yang dibutuhkan, sehingga menimbulkan biaya material lebih besar daripada yang seharusnya. Dengan terfkus kepada rapid improvement event dalam memperbaiki setup cetakan dan proses color changeover, tim mampu mengurangi jumlah shift overtime yang dibutuhkan dalam memenuhi pesanan pelanggan. Hal tersebut dilakukan dengan menghilangkan penyebab waste yang utama, juga ekstra resin yang berlebihan dan proses tambahan berupa pembuangan sampah plastik.

Corporate Responsibility General Motors percaya dalam memberikan kembali kepada masyarakat. Dari rencana pelajaran kelas-siap kita yang membantu guru siswa dari tingkat K-12 menemukan dan mengambil minat dalam mengejar karir di bidang sains, teknologi, teknik dan matematika, untuk Yayasan GM kami dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup di lingkungan, GM tetap kehadiran aktif dalam masyarakat setempat.

Social Responsibility a. Masyarakat General Motors adalah mobil besar dan produsen truk dengan sejarah panjang corporate citizenship luar biasa. Di GM, tanggung jawab perusahaan adalah lebih dari apapun. Ini adalah pengakuan bahwa tindakan GM membentuk reputasi GM. Anda mungkin bertanya pada diri sendiri apa perusahaan mobil harus melakukan sebuah  pendidikan. Di GM, kita akan mengatakan "banyak." Kami telah membangun konten siswa dan pelajaran kelas-siap berencana untuk membantu menginspirasi siswa untuk  mengejar Sains, Teknologi, Rekayasa dan Matematika (STEM) karir.  b. Keanekaragaman General Motors mencerminkan Sebuah Dunia, Tenaga Koperasi Karyawan Bhakti Samudera multikultural yang merupakan hubungan Penting antara tempat Koperasi Karyawan Bhakti Samudera dan Pasar. Selain itu, Bakat karyawan dan 14

 perspektif yang beragam membantu gm mendorong inovasi, memahami pasar global, mengembangkan produk yang lebih baik dan memberikan pelayanan yang lebih baik. GM Keanekaragaman Visi: "Sebuah sector Pemenang inklusi Yang secara Alami memungkinkan Karyawan GM, Pemasok, agen Dan 'masyarakat untuk  sepenuhnya berkontribusi Dalam, Mengejar jumlah antusiasme pelanggan." Untuk  mempelajari lebih ACLS tentang Inisiatif Keanekaragaman GM, kunjungi bagian Inisiatif Keanekaragaman GM. c. Lingkungan Pada General Motors kami berusaha untuk membuat fasilitas kami lebih ramah lingkungan. Dari hal-hal seperti desain dan pemeliharaan habitat satwa membangun  properti kami, untuk meningkatkan kebersihan dan pembangunan kembali situs Brownfield. Kami juga bangga untuk mengatakan bahwa kita memiliki atap terbesar  instalasi panel surya di dunia, yang membantu kita memungkinkan kita memanfaatkan energi untuk menghemat energi dan mengurangi dampak terhadap alternatif lingkungan. d. Yayasan GM GMF mendukung berbagai usaha atau kegiatan di Empat Kepemilikan Modal Utama: Pendidikan, Kesehatan Dan pelayanan manusia, Lingkungan Dan energi,  pengembangan Dan 'masyarakat. saat inisial, Buick dan Enggris Umum Motors Yayasan menyumbangkan $ 4.500.000 Dolar setiap years CORPORINDO beasiswa kepada 1.100 Siswa. Dan bagian Yang terbaik ? INI $ 25,000 beasiswa Tahunan diperpanjang hingga Empat tahun, berpotensi membuat par value Bahasa Dari beasiswa  bernilai sampai $ 100,000. 100,00 0. e. Bantuan Global GM Sejak dimulai FUNDS tahun 2000, GM global yang Aid telah memfasilitasi Jutaan Dolar Dalam, sumbangan untuk Bencana di seluruh Dunia lega. Melalui Program inisial, GM dan Unit bisnis tersebut pendidikan nasional Dan internasional hanya Dan Yayasan GM cepat dapat mengarahkan Kendaraan, Jasa, atau Perlengkapan Serta kontribusi moneter, kepada organisasi amal membantu Dalam, upaya bantuan Bencana Lokal. Komponen Penting Bahasa Dari upaya bantuan Bencana Kami adalah bahwa Hal itu memungkinkan Karyawan GM Dan lain-lain di seluruh Dunia untuk memberikan

15

kontribusi dana untuk upaya bantuan Bencana. pada kesempatan itu, kontribusi Bahasa Dari Karyawan Kami dicocokkan Oleh Yayasan GM. Baru-baru ini, GM global yang telah memfasilitasi kontribusi untuk membantu banyak   bencana alam, termasuk: • 2011: Yayasan GM menyumbangkan lebih Dari $ 500,000 untuk membantu

 jepang dalam bencana Tsunami • 2011: Sumbang

$ 100,000 Dan Dan lebih Dari selusin Chevrolet Silverado

Kedaerah di Midwest terkena dampak parah banjir Dan tornado • 2011: Beberapa van ukuran Penuh dan $ 100,000 untuk Palang Merah amerika

untuk membeli persediaan Korban Joplin. • 2011: $ 200,000 disumbangkan untuk upaya bantuan Gempa bumi di

Christchurch, Selandia Baru • 2010: GM Dan Yayasan GM telah menyumbangkan lebih Dari $ 1.000.000

untuk upaya bantuan Gempa Haiti • 2009 Kebakaran Hutan Australia: Lebih Dari $ 100,000 untuk Palang Merah

Australia di Samping itu GM menyumbangan menyumbangan kendaraan dan sumbangan lain yang dilakukan Oleh Karyawan GM Holden Holden f. Keselamatan Kualitas dan keamanan adalah di bagian atas agenda di GM, karena kami  bekerja pada perbaikan teknologi dalam menghindari kecelakaan dan crashworthiness untuk menambah manfaat pasca-peristiwa OnStar, seperti maju pemberitahuan kecelakaan otomatis.

BAB IV 16

KESIMPULAN General Motors menganggap pemasok adalah mitra bisnis penting yang juga merupakan bagian penting dari komitmen kami untuk tanggung jawab perusahaan. General Motors juga harus meningkatkan produk, mengurangi biaya dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu General Motors menggunakan tools dan metode Lean Enterprise untuk menyempurnakan supply chain mereka. Proyek ini melibatkan lebih dari 150 insiyur di bidang supplier development yang banyak mengadakan workshop implementasi Lean yang disebut program Purchased Input Concept Optimization with Suppliers (PICOS). Dengan adanya program tersebut, GM membuat beberapa kemajuan antara lain: •

Mampu meningkatkan penggunaan shipping container yang returnable sebagai  pengganti container contain er sekali pakai oleh supplier. sup plier.



Mampu mengkomunikasikan panduan GM untuk perancangan recyclability dan secara luas menyebarkan informasi mengenai daftar bahan kimia  berbahaya yang penggunaannya pen ggunaannya dibatasi dibat asi kepada supplier.



Mampu mengkomunikasikan kisah sukses penerapan Lean Manufacturing kepada supplier untuk mendorong dan memotivasi mereka.



GM juga mengumumkan bahwa suppler harus melakukan sertifikasi atas implementasi EMS pada operasional mereka sesuai dengan ISO 14001. Program PICOS yang dijalankan GM terbukti efektif dalam meningkatkan

efisiensi dalam proses bisnis General Motors.

DAFTAR PUSTAKA 17

http://shiftindonesia.com/lean-enterprise-sempurnakan-supply-chain-generalmotors/ http://www.lean.org/whatslean/ http://shiftindonesia.com/10-langkah-menuju-lean-transfrormation/ http://www.gmsustainability.com/SUPPLY_CHAIN.html http://shiftindonesia.com/hubungan-buyer-dan-supplier-dalam-konsep-lean/ http://en.wikipedia.org/wiki/General_Motors http://id.wikipedia.org/wiki/General_Motors http://careers.gm.com/working-with-us/social-responsibility.html http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan

18

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF