Panduan Teknis Pembinaan OSIS

September 11, 2017 | Author: Aikun Candra | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Panduan Teknis Pembinaan OSIS...

Description

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Undangundang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Penyelenggaraan pendidikan yang dikembangkan mencakup empat aspek kecerdasan, yaitu kecerdasan spiritual (untuk memperteguh keimanan dan ketaqwaan, meningkatkan akhlak mulia, budi pekerti atau moral dan kewirausahaan); kecerdasan intelektual (membangun kompetensi dan kemandirian ilmu pengetahuan dan teknologi); kecerdasan emosional (meningkatkan sensitivitas, daya apresiasi, daya kreasi, serta daya ekspresi seni dan budaya), dan kecerdasan kinestetis (meningkatkan kesehatan, kebugaran, daya tahan, kesigapan fisik, dan keterampilan). Dalam mewujudkan tujuan pendidikan tersebut di atas, pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan. Pada tingkat teknis, peraturan tersebut dijabarkan dalam bentuk Pedoman Pembinaan 

Kesiswaan yang menjadi panduan dalam pengembangan berbagai kegiatan siswa di sekolah. Pelaksanaan pembinaan kesiswaan di sekolah adalah menjadi tanggung jawab kepala sekolah. Dengan demikian kepala sekolah dalam kapasitas sebagai manajer maupun leader seharusnya dapat memberdayakan seluruh potensi yang dimilikinya. Dalam pembinaan dan pengembangan potensi, bakat serta minat siswa, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan pembina OSIS harus berperan dalam menyusun rencana program kegiatan pembinaan kesiswaan. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler di sekolah sangat tergantung pada komponen warga sekolah dalam merencanakan dan melaksanakan program yang telah dibuat bersama komite sekolah berdasarkan prinsipprinsip manajemen berbasis sekolah. Fenomena di lapangan dalam hal ini di tingkat sekolah, kabupaten/ kota, ataupun provinsi menunjukkan masih terdapat banyak perbedaan dalam penyusunan program kegiatan kesiswaan baik dari segi manajemen maupun teknis operasionalnya. Oleh sebab itu, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Departemen Pendidikan Nasional memandang perlu adanya Panduan Teknis Pembina OSIS. Dengan adanya panduan ini, Pembina OSIS sebagai bagian penting dalam menunjang keberhasilan pembinaan kesiswaan di sekolah, diharapkan memiliki kompetensi manajerial dan teknis operasional yang memadai dalam pengelolaan dan pengembangan program kegiatan kesiswaan sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing. B. Landasan Hukum 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 

tentang Guru dan Dosen; 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi; 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Pembinaan Prestasi Siswa yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa; 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan; 9. Buku Pedoman Pembinaan Kesiswaan. C. Tujuan 1. Pembina OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) memiliki persepsi yang sama dalam memahami dan mengimplementasikan program-program kegiatan kesiswaan di sekolah. 2. Meningkatkan kemampuan teknis manajerial dan operasional bagi pembina OSIS dalam mengoptimalkan bakat dan minat siswa sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing. 3. Membantu pembina OSIS dan siswa untuk melaksanakan 10 (sepuluh) materi jenis kegiatan kesiswaan. 4. Menumbuhkembangkan sikap kerjasama, nasionalisme, rasa persatuan dan kesatuan bangsa. 5. Pembina OSIS mampu melaksanakan evaluasi dan pelaporan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dokumentasi, laporan 

hasil belajar dan pemetaan kegiatan kesiswaan di sekolah. D. Hasil Yang Diharapkan 1.

Pembina OSIS dapat merencanakan dan melaksanakan kegiatan sesuai panduan teknis.

2.

Meningkatnya kemampuan teknis manajerial dan operasional bagi pembina OSIS dalam mengoptimalkan bakat dan minat siswa sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing.

3.

Pembina OSIS dan siswa dapat melaksanakan 10 (sepuluh) materi jenis kegiatan kesiswaan.

4.

Tumbuhkembangnya sikap kerjasama, nasionalisme, rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

5.

Terlaksananya evaluasi dan pelaporan oleh guru pembina OSIS sebagai bahan dokumentasi dan pemetaan kegiatan kesiswaan di sekolah.

E. Manfaat Ada beberapa manfaat yang diharapkan dari buku panduan teknis ini baik bagi sekolah secara khusus mapun bagi pemangku kepentingan pendidikan secara umum. 1. Bagi Sekolah a. Memberikan pemahaman kepada warga sekolah tentang arti pentingnya penyelenggaraan pendidikan yang seimbang dan saling menunjang serta saling melengkapi antara kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. b. Menjadi acuan guru pembina OSIS dalam melakukan kegiatan kesiswaan yang mampu menumbuhkembangkan bakat, minat dan berbagai potensi siswa berdasarkan 10 (sepuluh) materi jenis kegiatan. c. Sebagai 

panduan

bagi

guru

pembina

OSIS

untuk

mengusulkan rencana program kegiatan kesiswaan yang kreatif, inovatif, proporsional, efektif dan efisien. d. Sebagai acuan dalam membangun kultur sekolah menuju wawasan wiyata mandala dan ketahanan sekolah. e. Sebagai panduan dalam melakukan evaluasi dan pelaporan terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dengan hasil-hasilnya. 2. Bagi Pemangku Kepentingan Pendidikan a. Menjadi panduan untuk melakukan langkah-langkah pembinaan kesiswaan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. b. Menjadi panduan dalam upaya meningkatkan koordinasi dan komunikasi tentang pelaksanaan dan pengembangan program kegiatan kesiswaan di sekolah. c. Sebagai panduan untuk memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan sekolah dalam penyelenggaraan kegiatan kesiswaan. d. Sebagai panduan dalam melakukan supervisi tentang keterlaksanaan program kegiatan kesiswaan di sekolah yang dapat dijadikan pemetaan kegiatan kesiswaan pada tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi dan nasional.



BAB II PRINSIP DAN TEKNIS PELAKSANAAN

A. Prinsip Pelaksanaan Upaya-upaya yang dilakukan sekolah dalam rangka meningkatkan prestasi akademis antara lain Olimpiade Sains, lomba-lomba keilmuan, LPIR, Debat Bahasa Inggris, maupun nonakademis antara lain: Olahraga, Seni, Kepribadian, Bela Negara, Wawasan Kebangsaan berdasarkan prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Untuk itu sangat dibutuhkan peran dan kreativitas warga sekolah terutama wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, guru pembina OSIS, pelatih dan siswa. Pembina OSIS sebagai salah satu perangkat pembinaan kesiswaan di sekolah, diharapkan mampu merencanakan dan melaksanakan program kegiatan baik secara manajerial maupun teknis operasional. Pembina OSIS dalam menyusun dan melaksanakan program kegiatan perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Mudah dan Bermanfaat Pelaksanaan pembinaan kesiswaan dibuat dalam program kegiatan yang mudah dilaksanakan, sederhana, terukur dan dapat dilakukan sesuai waktu yang telah direncanakan. Kegiatan yang dilaksanakan harus berdampak positif (bermanfaat), yaitu dapat membawa perubahan pada sikap, perilaku dan perbuatan siswa yang semakin cerdas secara intelektual, emosional, spiritual dan kinestetik. 2. Normatif dan Bernilai Pelaksanaan pembinaan kesiswaan harus didasarkan pada aturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta 

nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh warga sekolah. Norma dan nilai-nilai harus menjadi ukuran dan acuan dalam penyusunan program kegiatan kesiswaan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi sampai dengan pelaporan. 3. Fleksibel dan Berkembang Program kegiatan pembinaan kesiswaan dikemas dalam bentuk yang dinamis sehingga dapat menyesuaikan dengan situasi, kondisi dan fasilitas sekolah. Program kegiatan yang telah dirancang harus dapat dikembangkan untuk kepentingan penyaluran bakat dan minat siswa, baik kegiatan yang bersifat situasional sampai pada tahap tertentu maupun kegiatan pada jenjang berkelanjutan (kabupaten/kota, provinsi, nasional, internasional). 4. Tidak Diskriminatif Pelaksanaan program kegiatan pembinaan kesiswaan harus dapat dirasakan dan dinikmati oleh semua warga sekolah. Sekolah memberi kesempatan dan keleluasaan untuk menentukan program kegiatan yang direncanakan. 5. Kreatif dan Menyenangkan Setiap program kegiatan kesiswaan yang dilaksanaan sekolah menuntut peran aktif dari pelaksana kegiatan. Program kegiatan sedapat mungkin menumbuhkan kreativitas dan inovasi di kalangan siswa. Pelaksanaan suatu program kegiatan sesungguhnya merupakan aspirasi siswa yang selalu diupayakan agar dapat membangkitkan keceriaan dan penuh semangat. 6. Mengembangkan Minat dan Bakat Siswa Dalam perencanaan dan pelaksanaan suatu program kegiatan harus memperhatikan potensi, minat dan bakat siswa. Hal ini penting karena suatu program kegiatan yang disusun dan dilaksanakan sudah merupakan hasil penelusuran potensi, minat dan bakat siswa. 

7. Terprogram dan Berkelanjutan Dalam pembinaan kesiswaan diperlukan perencanaan yang terprogram dengan baik dan berkelanjutan agar hasil yang diharapkan setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat terukur dan menunjang mutu pendidikan. Program kegiatan juga harus berkesinambungan. 8. Koordinatif dan Kolaboratif Program kegiatan diselenggarakan melalui koordinasi dengan semua pelaksana kegiatan baik dalam tahap persiapan maupun pelaksanaan. Dalam koordinasi diperlukan upaya menggabungkan beberapa unsur yang relevan dan saling menunjang. 9. Akuntabel Penyusunan dan pelaksanaan suatu program kegiatan kesiswaan harus dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan aturan dan moral, baik kepada warga sekolah maupun pemangku kepentingan.

B. Teknis Pelaksanaan 1. Waktu dan Tempat Pada saat penyusunan suatu program kegiatan, masalah waktu dan tempat harus dipilih secara cermat. Pemilihan waktu, harus berpedoman pada kalender pendidikan dan kegiatan tahunan sekolah. Untuk kepentingan pemilihan waktu dan tempat, agar dikoordinasikan terlebih dahulu dengan para wakil kepala sekolah. Pengaturan alokasi waktu dan tempat harus disesuaikan dengan jenis kegiatan, alokasi dana yang tersedia, akses dan mobilitas, serta memenuhi unsur-unsur keamanan dan kenyamanan.



2. Pelaksana Kegiatan Pelaksana kegiatan (panitia) baik dari unsur pimpinan, guru maupun siswa agar sejak persiapan, pelaksanaan sampai dengan pelaporan selalu diikutsertakan. Jika menginginkan suatu kegiatan dapat terlaksana sesuai rencana, maka sejak awal pembentukan kepanitiaan, semua memiliki komitmen yang jelas dan mampu bekerja dalam tim (team work) sesuai dengan kemampuan yang dimiliki (the right man on the right place). Wujudkan iklim yang kondusif dalam koordinasi, komunikasi, demokrasi, dan sosialisasi serta junjung tinggi transparansi. Para pelaksana kegiatan harus mampu menunjukkan dedikasi, loyalitas dan pengabdian yang tinggi agar setiap program kegiatan yang dilaksanakan selalu sukses, baik sukses dalam penyelenggaraan maupun sukses hasil. 3. Sarana dan Prasarana Pendukung Sarana dan prasarana merupakan bentuk fisik yang menjadi pendukung dalam setiap pelaksanaan suatu program kegiatan baik yang dilakukan di sekitar areal sekolah maupun di luar sekolah. Betapapun suatu perencanaan kegiatan telah disusun dengan baik, namun jika tidak ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai maka hasilnya tidak akan optimal. Oleh karena itu, upayakan sejak persiapan suatu kegiatan agar terlebih dahulu diinventarisir apa yang menjadi kebutuhan pokok dan penunjang selama kegiatan berlangsung. Sebelum kegiatan dilaksanakan, lakukan check and recheck tentang kelayakan, keamanan dan kenyamanannya baik untuk kepentingan panitia (petugas pelaksana) maupun peserta. Perlu dipikirkan sejak awal alternatif solusi yang dapat diambil jika dalam pelaksanaan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

4. Pendanaan Masalah pendanaan merupakan salah satu unsur penting yang akan menentukan terlaksana atau tidaknya suatu kegiatan, besar kecilnya jumlah peserta dan meriah tidaknya suatu kegiatan berlangsung. Sebaiknya sejak awal penyusunan program kegiatan harus dengan jelas tertulis sumber dana yang akan masuk dan rincian penggunaanya. Bila dana dari sekolah dan komite sekolah tidak memadai perlu dikembangkan kreativitas dalam menggalang dana untuk mencari pembiayaan alternatif. Demi baiknya pengelolaan dana, bendahara harus orang yang memiliki komitmen tentang ketelitian, kejujuran, akuntabilitas dan transparansi.

10

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN A. Pembinaan Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Pembinaan Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mencakup berbagai aspek kegiatan yang dapat dilaksanakan di sekolah untuk mendorong peningkatan kepribadian siswa yang berbudi pekerti luhur, bertaqwa, dan berakhlak mulia, dengan tujuan sebagai berikut : 1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan keyakinan masingmasing. 2. Memberdayakan potensi siswa dalam bidang keagamaan. 3. Memotivasi siswa dalam menggali makna hari-hari besar keagamaan. 4. Meningkatkan kemampuan siswa dalam melaksanakan nilai-nilai keagamaan. 5. Meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama dan antar umat seagama

11

12

• Melaksanakan ibadah ritual sesuai dengan agamanya masing-masing.

Melaksanakan • Menumbuhkan peribadatan sesuai motivasi siswa dengan ketentuan untuk mengaagama masingmalkan ajaran masing agama masing masing

1

Tujuan

Jenis Kegiatan

No









• •



Perilaku sesuai ajaran agama Bersikap hormat terhadap sesama Sabar, rendah hati dan toleransi Pemanfaatan tempat ibadah secara optimal

Tingkat partisipasi Kehadiran Kepedulian

Indikator

• •











Kegiatan tadarusan Sholat wajib berjamaah dan sholat sunnah Kebhaktian Dan lain-lain

Dorongan dari guru agama Kegiatan keagamaan rutin Keteladanan oleh warga sekolah

Contoh

• MGMP Pendidikan Agama • Pengawas Pendidikan Agama • Warga Sekolah

Unsur Terkait

Juli sampai dengan Juni pada tahun berjalan

Waktu Pelaksana an

Rambu-Rambu Kegiatan pada Materi Pembinaan Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa diberikan pada tabel berikut:

13

2

Memperingati hari-hari besar keagamaan

• Tingkat partisipasi • Kehadiran • Kepedulian • Keteladanan

• Melaksanakan • Menegakkan peringatan harisholat 5 waktu hari besar keaga- • Memiliki maan untuk semangat meningkatkan juang dalam keimanan dan melaksanakan ketakwaan ajaran agama terhadap Tuhan • Menerima Yang Maha Esa. adanya perbedaan • Kerja sama dalam melakukan kegiatan sosial

• Menumbuhkan motiviasi siswa dalam meneladani dan menggali makna /arti tiaptiap hari besar keagamaan.

- - - -

-

-

Peringatan maulid Peringatan Isra’mi’raj Natal Waisak Nyepi Dan lain-lain

• Ajakan oleh guru agama/ OSIS/Pem-bina Kesiswaan • Keteladanan oleh warga sekolah • Mencari sumber informasi tentang peringatan hari besar keagamaan tertentu. •







Guru-Guru Pendidikan Agama. MGMP Pendidikan Agama. Tokoh Agama. Warga Sekolah

Juli sampai dengan Juni pada tahun berjalan (sesuai kalender pendidikan)

14

3

Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama.

Menumbuhkan kesadaran siswa untuk berinteraksi sesuai dengan norma-norma agama dan norma-norma sosial.

Melakukan kegiatan amal sosial, agar lebih peduli terhadap orang lain.













Beramal tanpa pamrih Kerjasama antar sesama Kebersamaan dan kekeluargaan Meringankan beban orang lain

• Tingkat partisipasi • Kehadiran • Kepedulian

• • • •





infaq Jum’at Berkurban, Kolekte Aksi Sosial

Dorongan dari OSIS, guru agama/Pembina kesiswaan Dukungan warga sekolah, komite sekolah dan stakeholder • •

• •





Guru-guru Pendidikan agama MGMP Pendidikan Agama Tokoh agama Warga Sekolah Stakeholder Komite Sekolah

Juli sampai dengan Juni pada tahun berjalan (sesuai kebutuhan, situasi dan kondisi)

15

4

Membina toleransi kehidupan antar umat beragama  Tingkat partisipasi  Keteladanan  Kepedulian  Keakraban

 Kerjasama dalam berbagai aspek kehidupan  Kerukunan antar pemeluk agama  Kedamaian dan ketenteraman dalam melaksana-kan ibadah  Saling menghormati dan rendah hati

 Menumbuhkan kesadaran siswa untuk bertoleransi terhadap umat / pemeluk agama lain.

 Melaksanakan hubungan sosial keagamaan dalam mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama. - - -

Donor darah Gotong royong Kerja bakti

 Ajakan oleh guru agama/PKn/ OSIS/Pembina Siswa  Keteladanan warga sekolah

 Guru-guru Pendidikan Agama  Warga Sekolah  Orang tua dan masya-rakat  Tokoh agama  Masyarakat sekitar

Juli sampai dengan Juni pada tahun berjalan (sesuaikan dengan situasi dan kondisi)

16

5

Mengadakan kegiatan lomba yang bernuansa keagamaan

 Kerja sama yang baik  Kompetisi antar siswa/sekolah  Semangat untuk melakukan yang terbaik  Perilaku kondusif

 Melaksanakan kegiatan lomba untuk menyalurkan bakat, minat dan potensi siswa yang bernuansa keagamaan.

Tingkat partisipasi Kehadiran Kepedulian Perencanaan

   

 Menumbuhkan motivasi siswa dalam kegiatan lomba yang bernuansa keagamaan.

- - -

MTQ Lomba Kaligrafi Lomba Lagu Rohani

 Dorongan dari OSIS, guru agama/Pembina kesiswaan  Dukungan warga sekolah, komite sekolah dan stakeholder

 Guru-Guru Pendidikan Agama.  MGMP Pendidikan Agama.  Warga Sekolah  Orang tua.

Juli sampai dengan Juni pada tahun berjalan

17

6

Mengembangkan dan memberdayakan kegiatan keagamaan di sekolah  Tingkat partisipasi  Kehadiran  Kepedulian  Keteladanan

 Aktivitas keagamaan  Pembinaan oleh guru agama  Kreativitas dalam berbagai kegiatan  Semangat untuk berkompetisi  Prestasi yang diraih

 Menumbuhkan kesadaran siswa untuk memberdayakan seluruh potensi keagamaan yang ada di sekolah.

 Pemberdayaan seluruh potensi keagamaan yang ada di sekolah untuk meningkatkan keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. - - - -

Wisata spiritual Istigosah Marawis Retreat.

 Dorongan dari OSIS, guru agama/Pembina kesiswaan  Dukungan warga sekolah, komite sekolah dan stakeholder

 Warga Sekolah  Guru-guru Pendidikan Agama  Komite Sekolah  Stakeholder  Tokoh Agama

Juli sampai dengan Juni pada tahun berjalan

B. Pembinaan Budi Pekerti Luhur dan Akhlak Mulia Pembinaan Budi Pekerti Luhur dan Ahlak Mulia mencakup berbagai aspek kegiatan yang dapat dilaksanakan disekolah untuk mendorong peningkatan kepribadian siswa yang berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia, dengan tujuan sebagai berikut: 1. Melaksanakan tata tertib dan kultur sekolah 2. Melaksanakan gotong-royong dan kerja bakti 3. Menerapkan norma-norma dan tatakrama dalam pergaulan 4. Menumbuhkan kesadaran, sikap dan perilaku rela berkorban 5. Menumbuhkembangkan menghargai

sikap

saling

menghormati

dan

6. Melaksanakan kegiatan 7 K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kedamaian, Kekeluargaan, dan Kerindangan).

18

19

Jenis Kegiatan

Melaksanakan tata tertib dan kultur sekolah

No

1.

tabel berikut:

 Tingkat partisipasi  Kehadiran  Kepedulian  Keteladanan

 Peduli terhadap lingkungan.  Ikhlas dan spontan  Disiplin dan patuh  Hormat pada sesama teman, guru dan orang tua  Rapi, bersih, dan tertib.

 Melaksanakan tata tertib dan kultur sekolah untuk meningkatkan prestasi akademis dan non akademis

Indikator Keberhasilan

 Menumbuhkan kesadaran disiplin sesuai dengan tata tertib dan kultur sekolah.

Tujuan

- -

- -

Disiplin waktu Mematuhi tata tertib Budaya salam Membuang sampah pada tempatnya

 Motto/ajakan untuk mematuhi tata tertib  Sikap dan perbuatan yang memberikan tauladan  Memberikan reward dan punishment

Contoh  Warga sekolah,  Dinas Pendidikan  Stakeholder  Tokoh masyarakat

Unsur Terkait

Juli sampai dengan Juni pada tahun berjalan

Waktu Pelaksanaan

Rambu-Rambu Kegiatan pada Materi Pembinaan Budi Pekerti Luhur atau Akhlak Mulia diberikan pada

20

2.

Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti  Tingkat partisipasi  Kebersamaan  Kehadiran  Kepedulian  Keteladanan

 Dilaksanakan dengan ikhlas  Tanggung Jawab  Semangat bekerja  Keterlibatan banyak unsur

 Menumbuhkan kesadaran siswa pentingnya kerja bakti di lingkungan sekolah dan masyarakat.

 Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti sebagai wujud untuk mem-bangun semangat kebersamaan. -

-

Kerja bakti kelas dan lingkungan sekolah Bersih-bersih tempat ibadah

 Dorongan dari OSIS, guru/ Pembina kesiswaan  Dukungan warga sekolah, komite dan stakeholder

 Motto/tulisan ajakan untuk membangun kerja sama

 Warga sekolah,  Dinas Pendidikan  Stakeholder  Tokoh masyarakat

Juli sampai dengan Juni pada tahun berjalan

21

3.

Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tata krama pergaulan.  Tingkat partisipasi  Saling menghargai  Kepedulian  Tanggung jawab  Kekeluargaan

 Interaksi sosial yang kondusif  Berlaku norma yang dipatuhi  Tata krama pergaulan  Bertegur sapa dan berjabat tangan

 Menumbuhkan motivasi siswa dalam berinteraksi sosial baik di rumah, sekolah mau-pun masyarakat.

 Melaksanakan interaksi sosial dalam pergaulan sesuai normanorma yang berlaku dan tata krama pergaulan. -

-

-

Membiasakan salam, senyum, sapa Menghormati warga sekolah / orang tua Berprilaku terpuji

 Motto/tulisan ajakan untuk mematuhi norma  Keteladanan dari OSIS, guru/Pembina kesiswaan  Dukungan warga sekolah

 Warga sekolah,  Dinas Pendidikan  Stakeholder  Tokoh masyarakat

Juli sampai dengan Juni pada tahun berjalan

22

4.

Menumbuhkan kesadaran rela berkorban terhadap sesama.  Tingkat partisipasi  Kepedulian  Kebersamaan  Keikhlasan

 Barang/uang untuk korban bencana  Kepekaan terhadap orang susah  Saling membantu dan kerja sama  Ikhlas dalam berbuat

 Menumbuhkan motivasi siswa agar bersikap setia kawan dan memiliki kepedulian sosial

 Melaksanakan pengumpulan infaq, sadaqoh/ amal sosial untuk meningkatkan kepekaan sosial terhadap sesama -

- -

Berinfaq Menyantuni anak yatim Berkurban

 Motto/tulisan ajakan untuk mematuhi norma  Keteladanan dari OSIS, guru/Pembina kesiswaan  Dukungan warga sekolah dan komite sekolah  Melakukan kegiatan donor darah

 Warga sekolah,  Dinas Pendidikan  Stakeholder  Tokoh masyarakat

Juli sampai dengan Juni pada tahun berjalan

23

5.

Menumbuh kembangkan sikap hormat dan menghargai warga sekolah.

 Berakhlak mulia  Suasana kekeluargaan  Sikap toleran  Saling menghargai

 Melaksanakan silaturahmi untuk meningkatkan akhlak mulia dalam pergaulan sesuai dengan norma sosial.

Tingkat partisipasi Kepedulian Kebersamaan Keikhlasan

   

 Menumbuhkan motivasi siswa bersikap sopan, hormat dan menghargai warga sekolah

-

- -

Halal Bihalal Apresiasi Karya Siswa Pemilihan siswa berprestasi

 Motto/tulisan ajakan untuk bersikap hormat  Keteladanan warga sekolah  Dukungan warga dan komite sekolah

 Warga sekolah,  Dinas Pendidikan  Stakeholder  Tokoh masyarakat

Juli sampai dengan Juni pada tahun berjalan

24

6.

Melaksanakan kegiatan 7 K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kerindangan. Kekeluargaan, Kedamaian

 Melaksanakan kegiatan yang berwawasan lingkungan bersih sehat, aman, dan nyaman untuk meningkatkan derajat kesehatan di sekolah.

 Menumbuhkan kesadaran siswa pentingnya program kegiatan 7 K di lingkungan seko-lah dan di rumah.

 Kepedulian terha-dap program 7K  Lingkungan sekolah bersih, tertib, indah, rindang, kekeluar-gaan, dan nyaman.  Warga sekolah sehat dan bahagia

 Tingkat partisipasi  Kepedulian  Kebersamaan  Tanggung jawab

-

-

-

Melaksanakan razia kelas Melaksanakan operasi semut Lomba kebersihan kelas

 Moto/tulisan ajakan untuk hidup bersih dan sehat  Keteladanan warga sekolah  Dukungan warga dan komite sekolah

 Warga sekolah,  Dinas Pendidikan  Stakeholder  Tokoh masyarakat

Juli sampai dengan Juni pada tahun berjalan

C. Pembinaan Kepribadian Unggul, Wawasan Kebangsaan, dan Bela Negara Pembinaan Kepribadian Unggul, Wawasan Kebangsaan, dan Bela Negara mencakup berbagai aspek kegiatan yang dapat dilaksanakan di sekolah untuk mendorong peningkatan kepribadian siswa yang berkepribadian unggul, berwawasan kebangsaan yang luas dan berjiwa bela negara yang kuat, dengan tujuan sebagai berikut: 1. Menumbuhkembangkan sikap berbangsa dan bernegara 2. Mengembangkan sikap cinta tanah air, menghargai hasil karya bangsa dan bangga terhadap bangsanya 3. Menyiapkan warga negara menuju masyarakat yang cerdas, terampil, dan memiliki nilai-nilai budaya luhur 4. Menumbuhkan daya tangkal siswa terhadap pengaruh negatif yang datang dari dalam maupun dari luar 5. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar.

25

26

Jenis kegiatan

Melaksanakan upacara bendera pada hari Senin dan/atau hari sabtu, serta hari-hari besar nasional

No.

1

 Melaksanakan upacara bendera pada setiap Senin/ sabtu dan hari-hari besar nasional agar tumbuh jiwa patriotisme dan nasionalisme

 Menumbuhkan kesa-daran siswa agar setiap pelaksanaan upacara bendera dapat berlangsung dengan tertib dan hikmat

Tujuan Tingkat partisipasi Kehadiran Disiplin diri Tanggung jawab

 Berlangsung lancar, tertib dan khidmat  Penuh semangat  Percaya diri  Bangga sebagai bangsa Indonesia  Semangat berkorban

   

Indikator

-

-

-

Upacara hari Senin/Sabtu Upacara HUT RI, Hardiknas, Harkitnas, Peringatan hari Sumpah Pemuda, peringatan hari Pahlawan Lomba Tata Upacara Bendera

 Dorongan dari OSIS dan guru Pembina Kesiswaan  Dukungan warga sekolah  Keteladanan semua unsur sekolah

Contoh  Kepala sekolah  Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan  Pembina OSIS  Pengurus OSIS  Piket Guru  Unsur Muspida

Unsur Terkait

 Setiap hari senin dan/ atau sabtu  Setiap 17 Agustus  Hari Kebangkitan Nasional, dll.

Waktu Pelaksanaan

Rambu-Rambu Kegiatan Pada Materi Pembinaan Kepribadian Unggul, Wawasan Kebangsaan, dan Bela Negara diberikan pada tabel berikut:

27

2

Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne)

Menyanyikan lagu wajib pada upacara bendera Paduan suara

 Menjiwai syair lagu-lagu nasional  Menyanyikan dengan benar dan khidmat  Semangat untuk berjuang  Mengutamakan sikap persatuan dan kesatuan

 Menyanyikan lagu-lagu nasional dengan semangat untuk meningkatkan semangat patriotisme dan nasionalisme. -

-

 Dorongan dari OSIS dan guru Pembina Kesiswaan  Dukungan warga sekolah  Keteladanan semua unsur

Tingkat partisipasi Penghayatan Kebanggaan Semangat

   

 Menumbuhkan kesadaran rasa cinta tanah air dan bangga terhadap bangsa dan negara melalui lagu-lagu nasional.

 Kepala sekolah  Wakil kepala sekolah bidang Kesiswaan  Pembina OSIS  Pengurus OSIS  Guru Seni  Pelatih

 Pada setiap Upacara rutin hari senin atau Peringa-tan Hari-hari Besar Nasional (PHBN)

28

3

Melaksanakan kegiatan kepramukaan

 Melaksanakan kegiatan kepramukaan di sekolah untuk meningkatkan jiwa dan semangat kepemimpinan, kebersamaan, dan patriotisme

 Menumbuhkembangkan jiwa dan semangat kepanduan siswa agar memiliki sikap hidup mandiri.

Tingkat partisipasi Penghayatan Kebanggaan Semangat Kemandirian

 Aktif dalam kepramukaan  Memiliki jiwa kepemimpinan  Bangga terhadap bangsa dan negara  Semangat persatuan dan kesatuan.

    

-

-

- - - -

Persami Jambore Pelatihan saka Jambore antar saka Pelatihan kepemimpinan Lomba PBB

 Dorongan dari OSIS dan guru Pembina Kesiswaan  Dukungan warga sekolah  Keteladanan semua unsur

 Kepala sekolah  Wakil kepala sekolah bidang Kesiswaan  Pembina OSIS  Pengurus OSIS  Mabigus  Pembina  pelatih  Dewan Ambalan  Kwarcab  Kwarnas

 Latihan rutin sesuai hari yang ditentu-kan  Tentatif mengikuti kegiatan di luar sekolah

29

4

Mengunjungi dan mempelajari tempattempat bernilai sejarah  Tingkat partisipasi  Penghayatan  Semangat  Kepedulian

 Timbulnya rasa bangga  Mewarisi nilainilai sejarah  Menjaga situssitus bersejarah  Mengambil pelajaran berharga

 Menumbukan motivasi siswa agar mau mengunjungi tempat-tempat yang bernilai sejarah.

 Melaksanakan kegiatan kunjungan ke tempat-tempat yang bernilai sejarah guna menum-buhkan sikap kebang-gaan terhadap warisan sejarah -

-

-

Kunjungan ke Situssitus Sejarah (museum, prasasti, diorama, dll) Pemutaran Film Dokumenter Lomba Penulisan Sejarah

 Dukungan warga sekolah  Keteladanan semua unsur  Bantuan Komite Sekolah

 Kepala sekolah  Kesiswaan  Guru sejarah  Pembina OSIS  Instansi terkait

 Liburan Akhir Semester  Hari-hari besar nasional

30

5

Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan, dan semangat perjuangan para pahlawan

 Menghormati para pejuang  Mewarisi nilai-nilai kepahlawanan  Menerapkan nilainilai luhur

 Meningkatkan dan meneruskan nilainilai dan semangat juang sebagai penghormatan terhadap para pahlawan kusuma bangsa

Tingkat partisipasi Penghayatan Semangat Daya juang

   

 Menumbuhkan semangat siswa tentang perjuangan para pahlawan.

-

-

Gerak jalan napak tilas Cerdas cermat kepahlawanan Lomba menulis laporan kunjungan

 Dukungan warga sekolah  Keteladanan semua unsur  Bantuan Komi-te Sekolah

 Kepala sekolah  Wakil Kepala sekolah urusan Kesiswaan  Pembina OSIS  Pengurus  OSIS  Para Veteran pejuang kemerdekaan setempat  Ekstrakurikuler drama sekolah

Memperingati hari-hari besar nasional

31

6

Melaksanakan kegiatan bela negara

 Melaksanakan kegiatan bela negara sebagai upaya untuk meningkatkan daya tahan dan kesiapan dalam membela kedaulatan negara

 Menumbuhkembangkan sikap waspada sebagai upaya untuk mengatasi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) dalam menegakkan kedaulatan negara

 Sikap rela berkorban  Kemampuan untuk mengatasi ATHG  Tanggung jawab terhadap kehidupan  Mengutamakan persatuan dan kesatuan

 Tingkat partisipasi  Penghayatan  Semangat  Daya juang

-

-

-

LDKS (latihan dasar kepemimpinan siswa) Cerdas cermat UUD 45 dan Ketetapan MPR Outbound Lomba TUB/PBB

 Ajakan dari Guru Pembina Kesiswaan/PKn  Dukungan warga sekolah  Keteladanan semua unsur

 Kepala sekolah  Wakil Kepala sekolah bidang Kesiswaan  Pembina OSIS  Pembina PASKIBRA  Pembina PMR  TNI, POLRI, PMI  

 Satu kali dalam seminggu  Disesuaikan dengan situasi

32

7

Menjaga dan menghormati simbolsimbol dan lambanglambang negara

 Melakukan penghorma-tan terhadap simbol dan lambang negara sebagai wujud kebang-gaan terhadap bangsa dan negara.

 Menumbuhkembangkan rasa bangga dan hormat terhadap simbol-simbol dan lambang-lambang negara

 Dukungan warga sekolah  Keteladanan semua unsur  Bantuan Komi-te Sekolah

 Menempatkan Bendera, Lambang Garuda Pancasila, Foto Presiden dan Wakil Presiden.

Tingkat partisipasi Penghargaan Semangat Kebanggan

 Memberi penghormatan  Menjaga dan melestarikan simbol dan lambang negara  Kebanggaan terhadap bangsa dan negara

   

1. Pembina OSIS 2. Pengurus OSIS 3. Wali Kelas 4. Guru Sejarah 5. Komite Sekolah

 HUT Kemerdekaan RI  Hari besar Nasional  Menyesuikan situasi

33

8

Melakukan pertukaran siswa antar daerah dan antar negara  Tingkat partisipasi  Penghargaan  Semangat  Perbedaan

 Mempelajari budaya daerah dan negara lain  Mengenal budaya daerah dan negara lain  Menghargai budaya dari daerah/negara lain.

 Menumbuhkan kesa-daran untuk melakukan pertukaran siswa dengan siswa lain antar daerah maupun negara

 Melaksanakan pertukaran siswa antar daerah/negara untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa -

-

-

ASE (ASEAN Student Exchange) Pertukaran Pelajar antar daerah Pertukaran duta budaya

 Dukungan warga sekolah  Keteladanan semua unsur  Bantuan Komite Sekolah

 Dinas Olah Raga dan Pemuda (DISORDA)  Dinas Pariwisata dan Kebudayaan  Dinas Pendidi-kan  Warga Sekolah  Stakeholder

 April - Mei

D. Pembinaan Prestasi Akademik, Seni, Dan / Atau Olah Raga Sesuai Bakat Dan Minat Pembinaan Prestasi Akademik, Seni, dan/atau Olah Raga Sesuai Bakat dan Minat mencakup berbagai aspek kegiatan yang dapat dilaksanakan di sekolah untuk mendorong peningkatan kualitas diri siswa yang memiliki prestasi dalam bidang akademik, seni, dan / atau olahraga sesuai bakat dan minatnya, dengan tujuan sebagai berikut : 1. Menumbuhkan budaya kompetisi dan daya saing antar siswa 2. Menumbuhkan kesadaran cinta ilmu pengetahuan melalui penyelenggaraan kompetisi baik bidang akademik maupun non akademik. 3. Membiasakan aktivitas meneliti dan mempublikasikan hasil penelitian dan karya inovatif siswa 4. Menyalurkan bakat dan minat dibidang seni, budaya, maupun olahraga guna mempersiapkan siswa pada setiap kompetisi baik internal maupun eksternal 5. Meningkatkan sikap mental positif, disiplin, kreatif dan sportif.

34

35

Jenis kegiatan

Mengadakan Lomba mata Pelajaran/ Program keahlian

No.

1.

Dan Minat

 Tingkat partisipasi  Kehadiran  Kepedulian  Perencanaan program  Terselenggaranya olimpiade sains  Terselenggaranya festival seni  Terselenggaranya Kompetisi cabang olahraga  Sertifikat penghar-gaan

 Mengadakan lomba mata pelajaran untuk meningkatkan prestasi akademis dan non akademis

Indikator Keberhasilan

 Menumbuhkan motivasi dan semangat siswa dalam penyelenggaraan lomba mata pelajaran / program keahlian

Tujuan

-

- -

-

 Dinas Pendidikan  Perguruan Tinggi  KONI  Guru  Siswa

 Dorongan dari OSIS, guru/ Pembina kesiswaan  Dukungan warga sekolah, komite sekolah dan

Cepat tepat mata pelajaran Olimpiade sains Cepat tepat UUD 1945 Cepat tepat keagamaan

stakeholder

Unsur Terkait

Contoh Kegiatan

Disesuaikan dengan jadwal akademik

Waktu Pelaksanaan

Rambu-Rambu Kegiatan pada Materi Pembinaan Prestasi Akademik, Seni, Dan / Atau Olah Raga Sesuai Bakat

36

2.

Menyelenggarakan kegiatan ilmiah

 Budaya kompetisi yang sehat  Menjuarai lomba  Piala/Piagam kejuaraan

 Melaksanakan kegiatan ilmiah untuk meningkatkan prestasi akademik sekolah

Tingkat partisipasi Kepedulian Kebersamaan Perencaan program

   

 Menumbuhkembangkan budaya akademik dengan menyelenggarakan kegiatan ilmiah

 







Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) Kelompok Ilmiah remaja (KIR) Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) Penelitian Amdal Eksperimen Iptek

 Dorongan dari OSIS, Pembina kesiswaan/KIR  Dukungan warga sekolah, komite sekolah dan stakeholder

 Dinas Pendidikan  Perguruan Tinggi  Guru  Siswa

Disesuaikan dengan jadwal akademik

37

3.

Mengikuti kegiatan workshop, seminar , diskusi panel yang bernuansa ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

 Pengetahuan yang luas tentang IPTEK  Penguasaan IPTEK modern  Hasil karya inovasi Iptek

 Mengikuti workshop, seminar, dan diskusi panel untuk meningkatkan wawa-san dan pengetahuan siswa dalam ilmu pengeta-huan dan teknologi.

Tingkat partisipasi Kehadiran Kepedulian Perencanaan program

   

 Menumbuhkembangkan pengetahuan siswa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

-

-

-

-

-

-

Talkshow Penyimpangan Perilaku Siswa Training motivation Sosialisasi Tata Tertib Siswa Penyuluhan Narkoba Seminar Anti Global Warming Workshop anti Bullying

 Dorongan dari OSIS, guru/ Pembina kesiswaan  Dukungan warga sekolah, komite sekolah dan stakeholder

 Dinas Pendidikan  Perguruan Tinggi  Dunia Usaha/ Dunia Industri  Guru  Siswa

Disesuaikan dengan jadwal akademik

38

4.

Mengadakan Studi banding dan kunjungan ( studi wisata ) ke tempat-tempat sumber belajar

 Melaksanakan studi banding dan kunjungan wisata ketempat sumber belajar yang dapat meningkatan wawasan dan pengalaman siswa.

 Menumbuhkan motivasi dan semangat siswa untuk studi banding ketempat sumber belajar

Tingkat partisipasi Kehadiran Kepedulian Perencanaan program

 Tambahnya wawasan  Mendiskusikan hasil kunjungan  Membuat karya tulis  Bangga hasil karya bangsa

   

-

-

-

-

-

Trip observasi situs sejarah Study Fisika ke kawah Kunjungan ke sekolah lain Kunjungan ke Agrowisata Kunjungan ke Museum IPTEK

 Dukungan warga sekolah, komite sekolah dan stakeholder

 Inisiatif OSIS, guru bidang studi/Pembina kesiswaan

 Dinas Pendidikan  Dinas Pariwisata dan Kebudayaan  Biro Perjalanan  Perguruan Tinggi  Stakeholder  Guru  Siswa

Libur semester ganjil atau genap

39

5.

Mendesain dan memproduksi media belajar

 Hasil desain program  Produk media pembelajaran  Demonstrasi produk  Kompetisi mengha-silkan produk

 Mendesain dan memprodulksi media belajar yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan prestasi hasil belajar siswa

Tingkat partisipasi Kehadiran Kepedulian Ide/gagasan

   

 Menumbuhkan minat dan semangat siswa dalam mende-sain dan memproduksi media belajar

-

-

Tugas Membuat Model Struktur Atom, DNA Lomba membuat bangun matematika, kubus, kerucut, balok

 Informasi dari guru bidang study/ Pembina Kesiswaan  Dukungan warga sekolah, komite sekolah dan stakeholder

 Dinas Pendidikan  Perguruan Tinggi  Dunia Usaha/ Dunia Industri  Guru  Siswa

 Mei s.d. Juni  Agustus s.d. Sep-tember

40

6

Mengadakan pameran karya inovatif dan hasil penelitian

 Terbangun kreativitas  Karya inovatif  Hasil penelitian  Kebanggaan hasil karya

 Mengadakan pameran karya inovatif dan hasil penelitian dapat meningkatkan prestasi akademik

Tingkat partisipasi Kepedulian Ide/gagasan Desain kegiatan

   

 Menumbuh kembangkan budaya penelitian dan karya inovasi ilmiah para siswa

-

-

-

Pameran seni rupa, produk KIR, Demonstrasi robot Produk daur ulang (Kriya), Produk rekayasa teknologi (animasi film, foto digital)

 Gagasan dari OSIS, guru bidang study/Pembina kesiswaan  Dukungan warga sekolah, komite sekolah dan stakeholder

 Dinas Pendidikan  Perguruan Tinggi  Dunia Usaha/ Dunia Industri  Guru  Siswa

 Agustus s.d. Sep-tember  Juni - Juli

41

7.

Mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah

 Perilaku gemar membaca  Prestasi meningkat  Memperoleh prestasi kejuaraan

 Meningkatkan kecakapan siswa dalam membaca dan memanfaatkan perpustakaan untuk memper-luas wawasan

Tingkat partisipasi Kepedulian Keteladanan Kemauan kuat

   

 Menumbuhkan motivasi siswa untuk gemar membaca .

Penugasan Kokurikuler Mata Pelajaran - Lomba menulis essay - Pameran buku perpustakaan - Lomba menulis resensi buku  Kliping koran -

 Moto/tulisan ajakan untuk gemar mem-baca  Memberikan reward  Dukungan sarana dan prasarana

 Perpustakaan Daerah  Kepala Sekolah  Juri  Guru  Siswa

Disesuaikan dengan jadwal akademik

42

8.

Membentuk klub sains, seni dan olahraga

 Tingkat partisipasi  Kepedulian  Kebersamaan  Semangat berkompetisi

 Kompetensi dalam sains, seni dan olahraga  Kerja kelompok  Kompetisi sains, seni dan olahraga  Prestasi kejuaraan

 Menumbuhkan motivasi siswa agar gemar sains, seni, dan olahraga

 Pembentukan klub sains, seni dan olah raga untuk meningkatkan prestasi akademis dan nonakademis

-

-

-

Klub Sains (Fisika, Kimia, Matematika, Biologi) Klub Seni (Tari, Band, Paduan Suara, Vocal Group, Teater/ Drama) Klub Olahraga (Atletik, Futsal, Basket, Bulutangkis, Tenis Meja, Pencak Silat, Karate)

 Ide/gagasan dari OSIS, guru/Pembina kesiswaan  Dukungan warga sekolah dan komite sekolah

 Dinas Kebudayaan  Dinas Olahraga dan Pemuda  Kepala Sekolah,  Wakasek, Kesiswaan  Guru pembimbing

Agustus s.d. September

43

9.

Menyelenggarakan festival dan lomba seni

 Aktivitas kompetisi  Pembinaan bakat dan minat  Demonstrasi seni

 Melaksanakan kegiatan lomba untuk menyalurkan bakat, minat dan potensi siswa yang bernuansa kesenian.

Tingkat partisipasi Kepedulian kerjasama Kompetisi

   

 Menumbuhkan bakat, minat dan semangat siswa dalam penyelenggaraan festival dan lomba seni

- -

-

-

-

-

Pentas Seni (Pensi Lomba Musik (Paduan Suara, vocal group, nyanyi solo, tradisional) Lomba: modern dance, tari tradisional, Saman. Lomba Teater/ Drama Lomba mading Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N)

stakeholder

 Dorongan dari OSIS, guru kesenian/ Pembina kesiswaan  Dukungan warga sekolah, komite sekolah dan

 Dinas Kebudayaan  Kepala Sekolah,  Wakasek, Kesiswaan  Guru pembimbing

Disesuaikan dengan kalender sekolah

44

10.

Menyelenggarkan lomba dan pertandingan olah raga

Pertandingan: Futsal, Bulutangkis, Beladiri, Atletik Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) -

-

 Kerja sama yang baik  Kompetisi antar siswa/sekolah  Menjadi juara  Perilaku kondusif  Disiplin dan sportivitas

 Menyelenggarakan kegiatan lomba olah raga untuk meningkatkan prestasi sekolah dalam kompetisi ditingkat kecamatan, kab/kota, provinsi dan nasional.

stakeholder

 Dorongan dari OSIS, guru olahraga/Pembina kesiswaan  Dukungan warga sekolah, komite sekolah dan

Tingkat partisipasi Kehadiran Kepedulian Semangat berkompetisi

   

 Menumbuhkan motivasi, minat, dan semangat siswa dalam penyelenggaraan lomba dan pertandingan olah raga

 Dinas Olahrga dan Pemuda  Dinas Pendidikan  Perguruan Tinggi  Kepala sekolah  Dunia usaha dan industri

 Setelah ujiansemester  Dalam rangka HUT sekolah  HUT Republik Indonesia  Pelak-sanaan O2SN

E. Pembinaan Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Pendidikan Politik, Lingkungan Hidup, Kepekaan Toleransi Sosial Dalam Konteks Masyarakat Plural Pembinaan Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Pendidikan Politik, Lingkungan Hidup, Kepekaan Toleransi Sosial dalam Konteks Masyarakat Plural (majemuk) mencakup berbagai aspek kegiatan yang dapat dilaksanakan di sekolah untuk mendorong peningkatan kepribadian siswa yang demokratis, menghargai hak asasi manusia, memahami pendidikan politik dan pengetahuan terhadap lingkungan hidup, serta memiliki kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural, dengan tujuan sebagai berikut: 1. Menumbuhkan kesadaran siswa agar menjadi warga masyarakat yang demokratis dan menghargai hak asasi manusia dalam mewujudkan masyarakat madani (Civil Society) 2. Meningkatkan kesadaran dan kemampuan siswa dalam berorganisasi dan bermasyarakat. 3. Menumbuhkan sikap toleransi, tidak memaksakan kehendak dan melaksanakan keputusan bersama. 4. Menumbuhkan kesadaran siswa agar peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup.

45

46

Jenis kegiatan

Memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam OSIS sesuai dengan tugas masingmasing

No

1  Tingkat partisipasi  Kehadiran  Kerjasama

• Berminat menjadi pengurus OSIS • Memiliki kemampuan dalam berorganisasi • Mampu mengelola kelompok atau organisasi

 Meningkatkan kemampuan siswa dalam berorganisasi untuk melahirkan caloncalon pemimpin masa depan

Indikator Keberhasilan

 Menumbuhkan motivasi dan peran siswa dalam kegiatan OSIS

Tujuan  Kerja OSIS, guru/Pembina kesiswaan  Dukungan warga sekolah dan komite sekolah - Pemilihan Pengurus OSIS, MPK dan ekstrakurikuler - Menyusun Job Description Pengurus OSIS - Pelaksanaan rapat kerja antara pembina dan pengurus

Contoh  Kepala Sekolah  Wakasek Kesiswaan  Pembina OSIS  Pengurus OSIS

Unsur terkait

Agustus s.d. September

Waktu Pelaksanaan

Rambu-Rambu Kegiatan Pada Materi Pembinaan Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Pendidikan Politik, Lingkungan Hidup, Kepekaan Toleransi Sosial Dalam Konteks Masyarakat Plural diberikan pada tabel berikut:

47

2

Melaksanakan latihan kepemimpinan siswa (LDKS)

 Melaksanakan latihan kepemimpin siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam memimpin

 Menumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan melalui programprogram latihan dasar kepemimpinan

 Menjadi pemimpin  Memiliki wawasan berorganisasi.  Mampu memimpin.

 Tingkat partisipasi  Kehadiran  Kepedulian  Disiplin  Keteladanan

-

- -

-

Latihan Dasar Kepemimpin (LDK) Outbound Kepanitiaan dalam kegiatan Rapat/Diskusi

 Kerja OSIS, guru/Pembina kesiswaan  Dukungan warga seko-lah dan komite sekolah

 Kepala Sekolah  Wakasek Kesiswaan  Pembina OSIS  Guru BP  Guru terkait  Pengurus OSIS

Akhir Semester Ganjil

48

3

Melaksanakan kegiatan dengan prinsip kejujuran, transparan dan profesionalisme

 Tingkat partisipasi  Kehadiran  Kepedulian  Disiplin

 Bersikap dan berbuat jujur,  Transparan, dan profesional.  Berjiwa kepemimpinan.

 Menumbuhkan motivasi untuk berprinsip jujur, transparan dan profesionalisme dalam berbagai kegiatan

 Menanamkan prinsip kejujuran, transparan, dan profesio-nalisme untuk memperkuat jiwa kepemimpinan - -

Kantin kejujuran Laporan kegiatan

 Kerja OSIS, guru/Pembina kesiswaan  Dukungan warga sekolah dan komite sekolah

 Kepala Sekolah  Wakasek Kesiswaan  Pembina OSIS  Guru BP  Pengurus OSIS

Menyesuaikan situasi dan kondisi sekolah

49

4

Melaksanakan kewajiban dan hak diri dan orang lain dalam pergaulan masyarakat

 Melaksanakan kewajiban dan hak diri dan orang lain dalam berbermasyarakat, berbangsa dan bernegara

 Menumbuhkan motivasi sebagai wujud tanggung jawab sosial sebagai makhluk pribadi dan sosial

 Tanggung jawab pribadi  Saling memberi dan menerima  Kehidupan yang harmonis  Menolong sesama

 Tingkat partisipasi  Kehadiran  Kepedulian  Tangung jawab - - - -

Bakti sosial Membayar Pajak Mematuhi norma Membantu orang lain

 Komitmen warga seko-lah  Keteladanan orang tua dan masyarakat

der

 Kepala Sekolah  Wakasek Kesiswaan  Pengurus OSIS  Pengurus lingkungan (Lurah/RW/ RT)  Stakehol-

 Akhir Juli  Ulang tahun sekolag  Menyesuaikan situasi dan kondisi sekolah

50

5

Melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi, debat dan pidato

 Membangun kerja sama antar sesama,  Saling menerima dan memberi,  Semangat berkompetisi  Meyelenggarakan berbagai kejuaran

 Melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi, debat dan pidato untuk meningkatkan prestasi akademik dan nonakademik

Tingkat partisipasi Kehadiran Kepedulian Kepercayaan diri

   

 Menumbuhkan motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam berkompetisi

-

Persami Debating, speak contest, KIR, Kelompok Mata Pelajaran, Diskusi Ilmiah, lomba pidato

 Dorongan guru/pembina kesiswaan  Dukungan warga seko-lah dan komite sekolah  Kepala Sekolah  Wakasek Kesiswaan  Guru Pembina/ Bidang Studi

 Menyesuakan kalender akademik sekolah

51

6

Melaksanakan kegiatan orientasi siswa baru yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan

 Mengenal lingkungan sekolah  Melaksanakan tata tertib.  Ramah terhadap warga sekolah  Memiliki kepercayaan diri  Kenyamanan dalam belajar

 Melaksanakan kegiatan orientasi Siswa dalam upaya mengenal lingkungan sekolah dan warga sekolah

Tingkat partisipasi Kehadiran Kepedulian Kerjasama

   

 Menumbuhkan motivasi untuk mengenal lingkungan pendidikannya yang baru

Pelaksanaan MOS untuk siswa baru pada setiap awal tahun pelajaran

 Kerja OSIS, guru/Pembina kesiswaan  Dukungan warga sekolah dan komite sekolah

 Kepala Sekolah  Wakasek Kesiswaan  Pembina OSIS  Guru BP  Guru terkait  Pengurus OSIS

Awal tahun ajaran baru

52

7

Melaksanakan penghijauan dan perindangan lingkungan sekolah

 Peduli terhadap lingkungan sekolah yang bersih, hijau, dan sehat  Memiliki kemampuan mengelola lingkungan sekolah yang bersih, hijau, dan sehat  Melaksanakan penghijauan dan membersihkan lingkungan sekitar

 Melaksanakan kegiatan penghijauan dan perindangan lingkungan sekolah untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan hijau

Tingkat partisipasi Kehadiran Kepedulian Kerja sama

   

 Menumbuhkan motivasi kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar yang bersih, hijau dan sehat.

-

-

-

-

Menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Melakukan penanaman dan pelihara pohon pelindung dan produktif. Membuat taman dan Gazebo Lubang Resapan Biopori (LRB): Teknologi Ramah Lingkungan Tepat Guna

 Kerja OSIS, guru/Pembina kesiswaan  Dukungan warga seko-lah dan komite sekolah

 Dinas Pertanian/ Pertamanan  Dinas Pendidikan  Warga Sekolah  Komite Sekolah  Stakeholder

 Tahun Ajaran Baru  Menyesuaikan situasi dan kondisi

F.

Pembinaan Kreativitas, Ketrampilan Dan Kewirausahaan Pembinaan Kreativitas, Keterampilan dan Kewirausahaan mencakup berbagai aspek kegiatan yang dapat dilaksanakan di sekolah untuk menumbuhkan dan meningkatkan kreativitas, keterampilan, dan jiwa kewirausahaan pada diri siswa, dengan tujuan sebagai berikut: a. Menumbuhkan kesadaran untuk meningkatkan nilai guna dan manfaat barang bekas/tidak terpakai melalui 3R (Recicle/daur ulang,Reduce/mengurangi,Reuse/memakai) b. Menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan siswa c. Meningkatkan kreativitas dan keterampilan siswa

53

54

 Menumbuhkan motivasi siswa untuk berkreatifitas dalam menciptakan barang

Meningkatkan kreatifitas dan ketrampilan dalam menciptakan suatu barang menjadi lebih berguna

1

 Melaksanakan kegiatan kreatifitas dan ketrampilan dalam mengolah barang

TUJUAN

JENIS KEGIATAN

No. Tingkat partisipasi Kehadiran Kepedulian Kreatifitas

 Mengolah bahan limbah  Menciptakan barang baru dari barang bekas pakai  Membuat kreasi

   

INDIKATOR • Dorongan pembina OSIS • Dukungan warga sekolah dan komite - membuat komposting - membuat tas dari limbah plastik - membuat sandal dari limbah ban

CONTOH • Siswa, • pelatih yang relevan, • pembina ekskul yang bersangkutan, • orang tua siswa

UNSUR TERKAIT

Rambu-Rambu Kegiatan pada Materi Pembinaan Kreativitas, keterampilan, dan kewirausahaan

Disesuaikan

WAKTU PELAKSANAAN

55

2

Meningkatkan kreatifitas dan ketrampilan di bidang barang dan jasa

 Melaksanakan kegiatan yang kreatif dibidang barang dan jasa

 Menumbuhkan motivasi siswa untuk berkreatifitas dan memiliki keterampilan dibidang barang dan jasa  Mengelola usaha ekonomi / koperasi  kegiatan yang kreatif dibidang usaha

 Tingkat partisipasi  Kehadiran  Kepedulian  Kreatifitas

• Dorongan pembina OSIS • Dukungan warga sekolah dan komite - Pelatihan MC, Fotografi, Jurnalistik, Broadcasting, guide - Pelatihan barangbarang kerajinan home industri (kain batik, hiasan keramik, hiasan logam, dll.)

• Siswa, • guru

Setiap hari

56

3

Meningkatkan usaha koperasi siswa dan unit produksi

 Melaksanakan kegiatan usaha ekonomi produktif di sekolah dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan

 Menumbuhkan motivasi siswa untuk memajukan usaha koperasi siswa dan unit produksi  Mengelola kegiatan usaha ekonomi / koperasi siswa  Mengelola usaha ekonomi yang kreatif dan produktif disekolah  Terpenuhinya kebutuhan yang diperlukan siswa disekolah

 Tingkat partisipasi  Kehadiran  Kepedulian  Kreatifitas - Mendirikan Koperasi siswa - Memiliki unit produksi (kue, kerajinan, jasa foto copy, dan lain-lain).

• Dorongan pembina OSIS • Dukungan warga sekolah dan komite

• Siswa, • pengelola koperasi sekolah, • instansi koperasi lainnya yang terkait

Disesuaikan

G.

Pembinaan Kualitas Jasmani, Kesehatan, Dan Gizi Berbasis Sumber Gizi Yang Terdiversifikasi Pembinaan Kualitas Jasmani, Kesehatan, dan Gizi Berbasis Sumber Gizi yang terdiversifikasi (beragam) mencakup berbagai aspek kegiatan yang dapat dilaksanakan di sekolah untuk mendorong terjadinya peningkatan kualitas jasmani dan kesehatan siswa, memiliki pemahaman dan kemampuan yang memadai tentang keragaman sumber gizi, dengan tujuan sebagai berikut:: a. Meningkatkan budaya hidup aktif dalam rangka pencapaian kualitas hidup sehat b. Menumbuhkembangkan kesadaran, tanggung jawab warga sekolah dan lingkungan sekitar terhadap pentingnya perilaku hidup sehat dan bersih c. Melakukan pencegahan terhadap bahaya penyalahgunaan Narkoba, Miras, rokok, dan HIV/AIDS serta bahaya seks bebas d. Memberikan pemahaman dalam pemilihan ragam makanan yang bersih, sehat dan bergizi.

57

58

JENIS KEGIATAN

Melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat

NO.

1.

 Memiliki kepedulian untuk berperilaku hidup bersih dan sehat  aktif dalam penyuluhan pola hidup sehat • Membuang sampah pada tempatnya

• Waka sek sarana, • komite sekolah, • coordinator lingkungan hidup, • wali kelas, • dewan juri

• Dorongan Pembina OSIS • Dukungan Warga Sekolah - Pemberantasan sarang nyamuk - Jumat Bersih - Kantin Bersih dan Sehat

 Tingkat partisipasi  Kehadiran  Kepedulian  Kedisiplinan

• Menumbuhkan motivasi siswa untuk memiliki pola hidup sehat

• Melaksanakan lomba kelas sehat dan bersih

UNSUR TERKAIT

CONTOH KEGIATAN

INDIKATOR KEBERHASILAN

TUJUAN

Setiap bulan atau disesuaikan dengan program sekolah

WAKTU PELAKSANAAN

Rambu-Rambu Kegiatan pada Materi Pembinaan Kwalitas Jasmani, Kesehatan, dan Gizi Berbasis Sumber Gizi yang Terdiversifikasi diperikan pada tabel berikut:

59

2..

Melaksanakan usaha kesehatan sekolah ( UKS )

• Melaksanakan perlombaan antar kelas dan antar sekolah tentang hidup bersih dan sehat

• Meningkatkan kesadaran siswa terhadap pola hidup bersih dan sehat.

• Menumbuhkan motivasi siswa agar sadar dan bertanggung jawab untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.  Memiliki kesadaran terhadap upaya hidup bersih  Rajin berolah raga,  Berpenampilan bersih dan rapi • Aktif mewujudkan 7K • Berperilaku hidup bersih dan sehat

 Tingkat partisipasi  Kehadiran  Kepedulian  Keteladanan

-

-

-

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD Jum’at Bersih

• Dorongan Pembina OSIS • Dukungan Warga Sekolah

• Komite Sekolah, • Wali kelas dan • Dewan Yuri • Komite Sekolah, • Dewan Yuri, Tim sekolah lain

Tiap perayaan HUT sekolah -Tiap tahun

60

3.

Melaksanakan pencegahan, penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif ( narkoba), minuman keras , merokok dan HIV/ AIDS

• Meningkatkan kesadaran siswa akan bahaya narkoba, psikotropika, minuman keras, merokok, HIV/AIDS.

• Menumbuhkan motivasi siswa untuk menghindari penyalahgunaan narkoba , psikotropika, minuman keras, merokok, HIV/AIDS

• mampu menjauhi penyalahgunaan narkoba, psikotropika, minuman keras, merokok, HIV/AIDS • Bebas tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, psikotropika, minuman keras, merokok, HIV/AIDS

• Mampu mengendalikan diri dari lingkungan peredaran narkoba, psikotropika, minuman keras, merokok, HIV/AIDS.

• Adanya jadwal piket kelas  Tingkat partisipasi  Kehadiran  Kepedulian

-

-

Penyuluhan bahaya narkoba, merokok Lomba Poster Anti Narkoba

• Dorongan Pembina OSIS • Dukungan Warga Sekolah

• Sekolah, • LSM dan • BNN, • tokoh masyarakat • kepolisian

Tiap tengah semester

61

4.

Meningkatkan kesehatan reproduksi remaja ( KRR )

• Mampu mengkampanyekan bahaya seks bebas dan usaha pencegahannya melalui peer konseling

• Meningkatkan kompetensi siswa tentang bahaya seks bebas melalui konsultasi dengan guru pembimbing

• Menumbuhkan motivasi siswa untuk mengetahui, memahami tentang pentingnya kesehatan reproduksi remaja dan bahaya seks bebas

• siswa bebas dan tidak mengalami gangguan / penyakit kelamin

• Aktif Mengikuti kegiatan seminar/ diskusi/penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja

 Tingkat partisipasi  Kehadiran  Kepedulian

-

- Peer counceling seminar kesehatan reproduksi remaja

• Dorongan Pembina OSIS • Dukungan Warga Sekolah

• Pus Kes Mas, • Dinas Kesehatan atau • LSM kesehatan

Disesuaikan dengan kondisi sekolah masingmasing

62

5

Melaksanakan hidup aktif

• Tingkat partisipasi, • Kehadiran, • Perhatian siswa lebih meningkat untuk mengikuti gerak jalan sehat dan senam sehat • Mampu menguasai cara gerak jalan dan senam sehat secara efektif dan benar • Tidak terjadi gangguan / kelainan dalam melakukan kegiatan gerak jalan dan senam sehat

• Menumbuhkan motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan pola hidup sehat dan aktif

• Meningkatkan kompetensi siswa pentingnya pola hidup sehat dan aktif

• Melaksanakan kegiatan gerak jalan dan senam sehat



-

Olahraga secara teratur Aktif dalam kegiatan sekolah (kerohanian, seni, olahraga

• Dorongan Pembina OSIS • Dukungan Warga Sekolah

• Instruktur senam, • juri, dari dinas kesehatan.

Disesuaikan dengan program sekolah

63

6.

Melakukan diversifikasi pangan

• Mempublikasikan dan memilih berbagai jenis makanan yang bersih, sehat dan bergizi

• Menumbuhkan motivasi siswa untuk mengetahui berbagai jenis makanan yang bersih , sehat dan bergizi • Meningkatkan kompetensi siswa tentang manfaat berbagai jenis makanan yang bersih , sehat dan bergizi Mengkonsumsi makanan yang bersih, sehat dan bergizi dalam kehidupan seharihari





Tingkat partisipasi Kehadiran, Perhatian siswa lebih meningkat untuk melakukan diversifikasi pangan Membedakan makanan yang bersih, sehat dan bergizi dengan makanan lainnya

• • •

• Dorongan Pembina OSIS • Dukungan Warga Sekolah - Lomba Olah Makanan Sehat dan Bergizi • Memilih variasi makanan yang seimbang • • • • •

• • • • •

Puskes mas, PMR, Ahli gizi, guru biologi, guru Penjaskes Restoran , swalayan, BP POM Ahli gizi, Dharma wanita

Disesuaikan dengan program sekolah

64

7.

Melaksanakan pengamanan jajan anak sekolah

• Melaksanakan pengamanan , mengkampanyekan upaya-upaya pemenuhan jajanan yang ada di sekolah

• Meningkatkan kesadaran siswa untuk memilih , menjaga, jenis makanan yang sehat , aman, steril , dan bergizi.

• Menumbuhkan motivasi siswa agar turut serta menjaga kebersihan, keamanan , kesehatan jajan anak sekolah.







• •



Mampu memilih dan menjaga jajanan sekolah Mempunyai sikap hati-hati dan tepat dalam memilih makanan. Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.

Tingkat partisipasi, Kehadiran, Perhatian siswa lebih meningkat untuk melaksanakan pengamanan jajan anak sekolah •

-

-

Pemasangan Poster Makanan Sehat Mengadakan Kantin Sehat Penyuluhan jajanan sehat

• Dorongan Pembina OSIS • Dukungan Warga Sekolah

• Wali kelas, • petugas kantin

Awal tahun ajaran atau secara terjadwal

H.

Pembinaan Sastra dan Budaya Pembinaan Sastra dan Budaya mencakup berbagai aspek kegiatan yang dapat dilaksanakan disekolah untuk mendorong terjadinya penguasaan dan peningkatan apresiasi siswa terhadap sastra dan keragaman kekayaan budaya nasional, dengan tujuan sebagai berikut: a. Menumbuhkembangkan apresiasi, dan kreasi, sastra dan budaya b. Menggali, mengembangkan, dan melestarikan nilai-nilai budaya nusantara c. Menampilkan karya-karya sastra dan budaya yang kreatif .

65

66

Mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa di bidang sastra.

Menyelenggarakan festival/lomba sastra dan budaya.

2.

MATERI/SUB MATERI

1.

NO

 Melaksanakan festival sastra dan budaya

 Menumbuhkan motivasi kemampuan siswa pada bidang sastra dan budaya.

 Melakukan kegiatan bidang sastra.

 Menumbuhkan motivasi siswa untuk mengembangkan bakat, minat, dalam bidang sastra.

TUJUAN KEGIATAN

 Terlaksananya Festival budaya

 Terlaksananya lomba sastra

 Tingkat partisipasi  Kehadiran  Kepedulian

 Adanya mading kumpulan karya sastra siswa  Kegiatan seni drama siswa

 Tingkat partisipasi  Kehadiran siswa  Kepedulian

INDIKATOR

- Lomba menulis esay sastra - Lomba menulis kritik film/sastra - Lomba Baca Puisi dan Cerpen Festival budaya daerah

1. Bulan Bahasa ( Oktober ). 2. Hardiknas. 1. Guru Bahasa dan Sastra Indonesia 3. Wali kelas 4. Pengelola perpustakaan • Dorongan Pembina OSIS • Dukungan Warga Sekolah

- -

Kegiatan Bulan Bahasa Teater sekolah Temu tokoh sastra

Bulan Bahasa

1. Guru Bahasa dan Sastra Indonesia 2. Wali kelas 3. Pengelola perpustakaan

• Dorongan Pembina OSIS • Dukungan Warga Sekolah -

WAKTU PELAKSANAAN

UNSUR TERKAIT

CONTOH KEGIATAN

Rambu-Rambu Kegiatan pada Materi Sastra dan Budaya diberikan pada tabel berikut:

67

Meningkatkan daya cipta sastra.

Meningkatkan apresiasi budaya.

3.

4.

 Melakukan apresiasi budaya

 Menumbuhkan motivasi untuk memahami dan menghargai budaya

 Melakukan daya cipta sastra

 Menumbuhkan motivasi siswa dalam berdaya cipta di bidang sastra.

 Terlaksananya lomba busana adat dan tari daerah.

 Tingkat partisipasi  Kehadiran  Kepedulian

 Terlaksananya daya cipta sastra

 Tingkat partisipasi  Kehadiran  Kepedulian Pelatihan penulisan Puisi dan cerpen Pelatihan webblog sastra

• Dorongan Pembina OSIS • Dukungan Warga Sekolah - Tari tradisional - Festival teater - Sinematografi - Pameran buku perpustakaan  Lomba webblog musik tradisional

-

-

• Dorongan Pembina OSIS • Dukungan Warga Sekolah

1. Guru seni budaya

1. Guru seni budaya 2. Guru bahasa dan sastra Indonesia 3. Guru Bahasa Daerah

HUT RI

Bulan Bahasa

I.

Pembinaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pembinaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup berbagai aspek kegiatan yang dapat dilaksanakan di sekolah untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan siswa dalam bidang Tehnologi Informasi dan Komunikasi, dengan tujuan sebagai berikut: a. Menumbuhkan motivasi untuk memanfaatkan tehnologi informasi dan komunikasi b. Mengoptimalkan penggunaaan tehnologi informasi dan komunikasi c. Meningkatkan rasa persaudaraan, persatuan dan kesatuan d. Memperkokoh jiwa nasionalisme, kebanggaan berbangsa dan bernegara

68

69

1

No.

Memanfaatkan TIK untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran

JENIS KEGIATAN

Guru TIK, Pembina OSIS, Guru Mapel dan siswa.

• Dorongan Pembina OSIS • Dukungan Warga Sekolah

 Tingkat partisipasi  Kehadiran  Kepedulian

 Pemanfaatan TIK pada kegiatan pembelajaran.

 Menumbuhkan motivasi siswa dalam memanfaatkan TIK untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran.

 Menggunakan TIK dalam kegiatan pembelajaran.

- Pembuatan milis diskusi per mata pelajaran - Lomba desain web perpustakaan digital

UNSUR TERKAIT

CONTOH KEGIATAN

TUJUAN

INDIKATOR KEBERHASILAN

Disesuaikan

WAKTU PELAKSANAAN

Rambu-Rambu Kegiatan pada Materi Pembinaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diberikan pada tabel berikut: Rambu Kegiatan pada Materi Pembinaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

70

Menjadikan TIK sebagai wahana kreativitas dan inovasi

Memanfaatkan TIK untuk meningkatkan integritas kebangsaan

2

3

webblog - Lomba pembuatan animasi - Lomba gambar 3 dimensi - Lomba pembuatan game online

• Dorongan Pembina OSIS • Dukungan Warga Sekolah

- Lomba webblog budaya daerah - Lomba webblog musik tradisional - Lomba webblog pahlawan nasional

 Tingkat partisipasi  Kehadiran  Kepedulian

 Mencari informasi tentang nasionalisme melalui TIK.  Terwujudnya semangat nasionalisme melalui TIK.

 Menumbuhkan motivasi untuk menggunakan TIK dalam berkomunikasi dan mempererat persaudaraan sebangsa

 Menggunakan TIK dalam berkomunikasi dan tukar informasi antar saudara sebangsa.

- Lomba desain

 Menggunakan TIK dalam membuat perencanaan suatu kegiatan

 Menggunakan TIK dalam berbagai kegiatan

• Dorongan Pembina OSIS • Dukungan Warga Sekolah

 Tingkat partisipasi  Kehadiran  Kepedulian

 Menumbuhkan motivasi siswa menggunakan TIK dalam berkreasi dan inovasi

Guru TIK,PKn, Sejarah, Siswa, Petugas Lab. Komputer

Waka Kesiswaan, Guru TIK, Siswa

Disesuaikan

Disesuaikan

J. Pembinaan Komunikasi dalam Bahasa Inggris Pembinaan Komunikasi dalam Bahasa Inggris mencakup berbagai aspek kegiatan yang dapat dilaksanakan di sekolah untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dan menjadikannya sebagai pendukung dalam peningkatan bidang lainnya, dengan tujuan sebagai berikut: a. Menggunakan bahasa inggris secara aktif b. Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris melalui kompetisi c. Meningkatkan karya tulis dalam bahasa Inggris

71

72

a.

NO

Melaksanakan lomba debat dan pidato.

MATERI/SUB MATERI

berikut:

• Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan ide secara sistematis dalam bahasa Inggris

• Menumbuhkan motivasi untuk melaksanakan lomba debat dan pidato

TUJUAN KEGIATAN

 Menyelenggarakan lomba debat dan pidato  Melaksanakan kegiatan lomba debat dan pidato

• Tingkat partisipasi, • Kehadiran, • Perhatian siswa lebih meningkat untuk melaksanakan lomba debat dan pidato

INDIKATOR

-

-

Lomba debat Bhs. Inggris Lomba pidato Bhs. Inggris Lomba bercerita dalam Bahasa Inggris (story telling)

• Dorongan Pembina OSIS • Dukungan Warga Sekolah

CONTOH KEGIATAN • Guru Bahasa Inggris • Wali Kelas

UNSUR TERKAIT

Bulan Bahasa

WAKTU PELAKSANAAN

Rambu-Rambu Kegiatan pada Materi Pembinaan Komunikasi dalam Bahasa Inggris diberikan pada tabel

73

Melaksanakan lomba menulis dan korespondensi.

Melaksanakan kegiatan English Day.

b.

c.

Menumbuhkan motivasi untuk melaksanakan kegiatan English day

Melaksanakan kegiatan English day





• Meningkatkan keterampilan siswa dalam menuangkan ide secara tertulis

• Menumbuhkan motivasi siswa dalam keterampilan menulis dan korespondensi.

 Menyelenggarakan kegiatan english day

• Tingkat partisipasi, • Kehadiran, • Perhatian siswa lebih meningkat untuk melaksanakan lomba English Day

 Menyelenggarakan lomba kegiatan menulis dan korespodensi

• Tingkat partisipasi, • Kehadiran, • Perhatian siswa lebih meningkat untuk melaksanakan lomba debat dan pidato Lomba korespondensi Lomba menulis cerita Lomba membuat resensi buku Lomba menulis laporan

Hari Jumát atau Rabu sebagai English Day

• Dorongan Pembina OSIS • Dukungan Warga Sekolah

-

-

-

-

• Dorongan Pembina OSIS • Dukungan Warga Sekolah

• Siswa • Guru • Karyawan

• Guru Bahasa Inggris • Wali kelas • Sponsor (lembaga kursus bahasa Inggris )

Satu hari dalam seminggu

Bulan Bahasa

74

d.

Melaksanakan kegiatan bercerita dlm Bahasa Inggris (Story Telling).

• Meningkatkan kemampuan bercerita dalam bahasa Inggris.

• Menumbuhkan motivasi untuk dapat bercerita dalam bahasa inggris

Aktif dalam kegiatan story telling. Terampil mendongeng dalam bahasa Inggris.

• •

Tingkat partisipasi, Kehadiran, Perhatian siswa lebih meningkat untuk melaksanakan kegiatan bercerita dalam Bahasa Inggrisl

• • •

Lomba Story Telling • Lomba membawakan berita dalam Bahasa Inggris -

• Dorongan Pembina OSIS • Dukungan Warga Sekolah •



Guru Bhs. Inggris Sponsor ( lembaga kursus bahasa Inggris )

Bulan Bahasa

75

e.

Melaksanakan Lomba Puzzles word / scrabble. Menumbuhkan motivasi Untuk melaksanakan lomba Puzzles Word / scrablle

Meningkatkan kemampuan menyusun kata dalam bahasa inggris.



• Aktif Partisipasi dalam lomba Puzzles Word / Scrabble Memiliki Keterampilan menyusun kata dalam bahasa inggris Melaksanakan lomba Puzzles/ Scrabble





Tingkat partisipasi, Kehadiran, Perhatian siswa lebih meningkat untuk melaksanakan lomba Puzzles word / scrablle



• • •

-

-

-

Lomba menyusun puzzle Lomba membuat TTS dalam Bahasa Inggris Lomba mengisi TTS dalam Bahasa Inggris

• Dorongan Pembina OSIS • Dukungan Warga Sekolah

• Guru Bahasa Inggris • Sponsor (Lembaga kursus bahasa Inggris).

Bulan Bahasa

BAB IV EVALUASI DAN PELAPORAN Selain untuk mengetahui keterlaksanaan program, evaluasi dan pelaporan juga dapat dijadikan sebagai dasar penilaian dalam aspek kepribadian siswa dan menjadi dokumen penting bagi sekolah. Pada bagian ini diungkapkan tentang manfaat aspek evaluasi dan pelaporan terkait dengan kegiatan kesiswaan yang dilaksanakan oleh sekolah. A. Keterlaksanaan program Program kegiatan pembinaan OSIS yang direncanakan dan telah dilaksanakan perlu dilakukan evaluasi. Kegiatan ini dilakukan tidak hanya pada proses pelaksanaan, tetapi juga dilakukan pada akhir kegiatan, yang dimaksudkan untuk mengukur keterlaksanaan program yang telah ditetapkan. Jika terjadi penyimpangan dari tujuan, ada kendala serta perubahan dapat segera diperbaiki untuk penyempurnaan pelaksanaan program dimasa yang akan datang. Keterlaksanaan program pembinaan OSIS dapat dilihat kesesuaian perencanaan dan pelaksanaan program yang direncanakan. Oleh karena itu perlu mendapat perhatian apakah program yang telah direncanakan telah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya. B. Penilaian Sikap dan Perilaku Siswa melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan pengembangan diri siswa di sekolah diwujudkan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan tersebut difasilitasi dan/ atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui 76

kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier siswa. Sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan antara lain kepramukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja dan lain sebagainya. Pengembangan diri untuk satuan pendidikan khusus menekankan pada peningkatan kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan khusus siswa yang dituangkan dalam Peraturan Menteri. Penilaian pengembangan diri di dalam kegiatan ekstrakurikuler sebaiknya dijadikan salah satu syarat kriteria kenaikan kelas/ kelulusan. Nilai yang diberikan kepada siswa per semester merupakan nilai kumulatif hasil pencapaian nilai praktik (keterampilan), nilai pengetahuan (kemampuan) dan nilai kehadiran (sikap). Nilai praktik ekstrakurikuler adalah nilai kumulatif dari beberapa praktik yang dilakukan siswa, nilai pengetahuan adalah nilai kumulatif dari beberapa kali kegiatan, dan nilai sikap adalah nilai akumulatif dari kehadiran siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dibagi jumlah hari efektif kegiatan ekstrakurikuler selama satu semester. Pedoman penilaian pengembangan diri melalui ekstrakurikuler adalah sebagai berikut : 1. Nilai Sikap (kehadiran) ;

Jumlah hadir kegiatan eksktrakurikulerl Hari efektif ekstrakurikuler

X 100 %

2. Nilai praktek (ketrampilan) ;

Praktek 1 + Praktek 2 + ..... ∑ Praktek

3. Nilai Pengetahuan (kemampuan) ;

Evaluasi 1 + Evaluasi 2 + .......... ∑ Evaluasi 77

4. Nilai Ekstrakurikuler ; % kehadiran + Praktek + Kemampuan 3 Rentang nilai ekstrakurikuler adalah sebagai berikut : A :

85

- 100

=

Baik Sekali

B :

71

-

84

=

Baik

C. :

57

-

70

=

Cukup

D. :

≤ 55

=

Kurang

Nilai Ekstrakuriler sebagai syarat kenaikan kelas serendah-rendahnya adalah C, penilaian kegiatan dilakukan secara kualitatif, siswa yang tidak pernah mengikuti ekstrakurikuler tidak diberikan nilai. Bagi siswa yang tidak mengikuti kegiatan sebanyak 3 kali berturut-turut tanpa keterangan tanpa alasan yang jelas dapat dikenakan sangsi. Agar dalam penilaian tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda, maka perlu diadakan standarisasi, yaitu standar kompetensi dasar minimal yang dimiliki siswa dalam keterampilan ekstrakuriler. Nilai kompetensi dasar kegiatan ekstrakurikuler siswa diwujudkan dalam bentuk sertifikat. Sertifikasi dilakukan agar dikemudian hari dapat dipergunakan sebagai bukti bahwa siswa mempunyai kemampuan dasar dibidang tertentu dalam ekstrakurikuler. Disamping itu dapat digunakan untuk melatih baik siswa dalam satu sekolah maupun siswa sekolah lainnya. Sertifikat sebaiknya dibuat oleh sekolah dan diberikan kepada siswa setelah mengikuti ujian kenaikan tingkat. Di dalam sertifikat tertera kualifikasi yang telah dimiliki, dan dapat juga dipergunakan mengikuti kegiatan tingkat lanjutan, keterampilan dan kemandirian siswa salam kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti seperti pada contoh berikut ini:

78

Model 1 :

PEMERINTAH PROPINSI DKI JAKARTA

DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI SMA ……………………………………… Jalan ……………………………………………………………

SERTIFIKAT

No:

/101.5/SMA……/P/20….

Kepala SMA …………………………….. Jakarta memberikan penghargaan setinggitingginya atas prestasi yang dicapai oleh: Nama

: ……………………………………………………………….

Kelas / Program

: …………/………………………..……….

Sebagai

: Pelatih Tingkat Mahir Paskibra

Tingkat

: ……………………………………………………………….

Untuk itu diberikan sertifikat guna dipergunakan sebagai Pelatih …………………………………………………. Demikian Sertifikat ini diberikan, semoga dapat bermanfaat. Jakarta, ………………………… ……… Kepala SMA Pas Foto 3 X 4

…………………… Jakarta

………………………… NIP. / NRK. …………………………

79

Model 2 : PEMERINTAH PROPINSI DKI JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI SMA ……………………………………… Jalan …………………………………………………………… SURAT PENGHARGAAN No: /101.5/SMA……/P/20…. Kepala SMA …………………………….. Jakarta memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas prestasi yang dicapai oleh: Nama

: ……………………………………………………………….

Kelas / Program

: …………/………………………..…………………………..

Sebagai

: ……………………………………………………………….

Tingkat

: ……………………………………………………………….

Demikian Sertifikat ini diberikan, semoga dapat bermanfaat. Jakarta, ……………………… Kepala SMA ………………… Jakarta

Pas Foto 3 X 4 ………………………………………… NIP. / NRK.…………………………...

80

C. Dokumentasi sekolah

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh, memiliki, menyimpan

mengolah

dan

menyampaikan

informasi

pelaksanaan kegiatan pembinaan kesiswaan di sekolah baik dalam bentuk tulisan , gambar, maupun dalam bentuk lainnya, ditujukan kepada warga sekolah, masyarakat dan dinas dengan menggunakan media cetak, elektronik dan jenis lainnya. Informasi dalam bentuk dokumentasi kegiatan dibutuhkan oleh pihak terkait untuk mengetahui

keterlaksanaan

program pembinaan kesiswaan yang telah dilaksanakan, juga sebagai bahan informasi yang berguna bagi masyarakat luas, dan dapat dijadikan media dalam pengambilan keputusan bagi pihak terkait. Kegiatan ini diharapkan juga dapat menumbuhkan inspirasi dan kreatifitas yang tinggi dikalangan siswa yang memiliki kecerdasan yang beragam. D. Pemetaan Pembinaan Kesiswaan 1. Dinas Pendidikan Kabupaten / kota a. mengkoordinasinasikan, mensosialisasikan dan melakukan pemetaan pembinaan kesiswaan pada sekolah di wilayahnya. b. membantu

dinas

melaksanakan

kabupaten./ tugas-tugas

kota

dalam

pembinaan 81

kesiswaan c. melakukan monitoring pelaksanaan program pembinaan kesiswaan d. membantu dinas pendidikan provinsi dalam melaksanakan tugas-tugas pembinaan kesiswaan e. menjabarkan kebijakan Kepala Dinas dalam bidang pembinaan kesiswaan f. melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keterlaksanaan pembinaan kesiswaan 2. Dinas Pendidikan Provinsi a. menjabarkan kebijakan Menteri Pendidikan Nasional c.q. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah serta Gubernur yang berkaitan dengan Program-program Pendidikan khususnya Pembinaan kesiswaan. b. Melakukan Pemetaan, menyusun program dan membuat pedoman-pedoman yang berkaitan dengan pembinaan kesiswaan. c. melaksanakan sosialisasi dan koordinasi terkait program-program pembinaan kesiswaan dengan unit kerja dibawahnya. d. melakukan pemantauan dan menerima laporan tentang keterlaksanaan program-program 82

pembinaan kesiswaan. 3. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas a. melaksanakan penyusunan program kerja subdirektorat. b.

menyiapkan penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kegiatan kesiswaan.

c. melaksanakan penyiapan bahan perumusan standar dan kriteria kegiatan kesiswaan. d. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan kegiatan kesiswaan. e. melaksanakan pemberian bimbingan teknis kegiatan kesiswaan. f. melaksanakan supervisi dan evaluasi kegiatan kesiswaan. g. melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen subdirektorat. h. melaksanakan penyusunan laporan subdirektorat. i. melakukan penyusunan program kerja seksi dan penyiapan penyusunan program kerja subdirektorat. j. melakukan peyiapan bahan perumusan kebijakan pembinaan bakat, pengembangan kreativitas dan prestasi siswa. 83

k. melakukan penyiapan bahan perumusan standar dan kriteria pembinaan bakat, pengembangan kreativitas, dan prestasi siswa. l. melakukan penyiapan bahan peyusunan pedoman pelaksanaan pembinaan bakat, pengembangan kreativitas, dan prestasi siswa. m. melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kompetisi bakat, kreativitas dan prestasi siswa. n. melakukan penyiapan bahan pemberia bimbingan teknis pembinaan bakat, pengembangan kreativitas dan prestasi siswa. o. melakukan penyiapan bahan supervisi dan evaluasi pelaksanaan bakat, pengembangan kreativitas dan prestasi siswa. p. melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen. q. melakukan penyusunan laporan seksi. r. melakukan penyusunan program kerja seksi. s. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan pembinaan kepribadian siswa. t. melakukan penyiapan bahan perumusan standar dan kriteria pembinaan kepribadian siswa. u. melakukan penyiapan bahan penyusunan pemberian bimbingan teknis pembinaan kepribadian siswa. 84

v. melakukan penyiapan bahan supervisi dan evaluasi pelaksanaan pembinaan kepribadian siswa. w. melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen seksi. x. Melakukan penyusunan laporan seksi dan penyiapan penyusunan laporan subdirektorat.

85

POLA PEMETAAN PEMBINAAN KESISWAAN

DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

TIM PEMBINA KESISWAAN TINGKAT NASIONAL

TIM PEMBINA KESISWAAN TINGKAT PROVINSI

DINAS PENDIDIDIKAN PROVINSI

DINAS PENDIDIKAN KAB/KOTA

TIM PEMBINA KESISWAAN TINGKAT KABUPATEN / KOTA

SMA

Keterangan :

Kebijakan Pelaporan

86

89

BAB V PENUTUP Buku panduan teknis ini disusun sebagai pegangan bagi para Pembina OSIS dengan harapan untuk mendukung agar pembinaan kesiswaan dapat terealisasi secara optimal di sekolah. Harapan ini ditujukan kepada semua pihak terutama para Pembina OSIS yakni kepala sekolah, wakil bidang kesiswaan, konselor, pembina osis dan pelatih ekstrakurikuler untuk menjalankan peran dan fungsinya masing-masing membantu pengembangan potensi siswa secara optimal sesuai dengan kecerdasan dan/atau bakat istimewa yang dimilikinya. Pengembangan potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa di sekolah tidak cukup hanya dengan pelajaran di dalam kelas, melainkan harus didukung oleh kegiatan dan pengawasan di luar kelas, oleh karena itu dihimbau kepada setiap warga sekolah untuk membantu memperlancar pembinaan kesiswaan di sekolah masing-masing. Pihak internal sekolah yang terkait di dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan potensi siswa, sebagai berikut : 1. Kepala Sekolah, untuk memberikan pengawasan secara optimal kepada seluruh warga sekolah sehubungan dengan pembinaan kesiswaan di lingkungan sekolah. 2. Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, untuk membantu dalam penyusunan program, melakukan koordinasi, pemantauan dan pelaporan kepada kepala sekolah. 3. Konselor, mengidentifikasi bakat dan minat siswa serta mengembangkan potensi siswa. 87

4. Pembina OSIS, memberikan usulan yang berkaitan dengan program-program pembinaan kesiswaan 5. Pelatih, memberikan keterampilan teknis yang dibutuhkan siswa 6. Organisasi kesiswaan, sebagai wadah dalam membina kegiatan, menyalurkan dan mengembangkan potensi serta kemampuan yang dimiliki siswa. 7. Siswa, mengikuti seluruh program kegiatan dalam mengembangkan potensi diri dalam pencapaian prestasi sesuai bakat, minat dan kreatifitas

Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan akan berhasil didalam melaksanakan pembinaan siswa, apabila ada kerja keras dan komitmen yang tinggi yang secara operasional terletak di pundak para pembina kesiswaan, khususnya dipundak para Pembina OSIS.

88

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Format Evaluasi

MONITORING EKSTRAKURIKULER SMA TAHUN PELAJARAN 20…-20… Jenis Ekstrakurikuler Hari / Tanggal Materi Pembina

: ....................................................................................................................... : ........................................................................................................................ : ........................................................................................................................ : ........................................................................................................................ Tidak Hadir I A

No

Kelas

Jumlah Peserta Didik

Hadir

1 2 3















Jumlah













No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

S

Materi Monitoring Ekstrakurikuler Pertanyaan Jenis kegiatan apa yang diberikan? Persiapan apa saja untuk kegiatan tersebut? Alat bantu apa saja yang diharapkan dari peserta didik? Kemampuan apa saja yang diharapkan dari peserta didik Sikap apa yang diharapkan dari peserta didik? Metode apa saja yang digunakan? Dapatkah peserta didik mengikuti kegiatan ini dengan baik? Apa saja tugas yang diberikan kepada peserta didik dengan baik? Apakah peserta didik diberikan kesempatan bertanya? Sejauh mana motivasi peserta didik dalam kegiatan ini? Apakah diadakan evaluasi dalam kegiatan ini? Adakah pengaruh kegiatan ini terhadap kejiawaan peserta didik? Adakah kesulitan ini dalam kegiatan ini? Apa yang akan ditinggalkan pada pertemuan yang akan datang?



Ket

Jawaban

Mengetahui, Kepala Sekolah

Wakil Bidang Kesiswaan

Jakarta,……………..20…… Pembina

……………………………… ……….

………………………………… ………..

………………………………… …………..

Lampiran 2. Format Laporan LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER Nama Kegiatan :................................................................. Nama Pembina/ Pelatih :.........................................................

89

Lampiran 2. Format Laporan LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER Nama Kegiatan Nama Pembina/ Pelatih Hari / Tanggal Tempat

:................................................................. :................................................................. :................................................................. :.................................................................

Materi

:.................................................................

1. Sub Materi

:

....................................................................................................... ....................................................................................................... 2. Indikator Keberhasilan: a...................................................................................................... b..................................................................................................... 3. Jumlah Peserta: a. Guru Pembina / pelatih :.....................................orang b. Siswa :.....................................orang 4. Sarana dan Prasarana Pendukung ....................................................................................................... 5. Permasalahan / Kendala yang dihadapi : ....................................................................................................... 6. Alternatif Pemecahan Masalah : ....................................................................................................... 7. Catatan selama kegiatan : ....................................................................................................... Jakarta, ...................200... Wakil Bidang Kesiswaan Pembina/Pelatih _____________________

____________________ Mengetahui :

Kepala SMA ................ ___________________________

90

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF