Risiko infeksi, tingkat infeksi dan kecenderungan infeksi
PPI 6.2
ICRA infeksi
Standar PPI 1 Ditetapkan Komite atau Tim PPI untuk melakukan koordinasi semua kegiatan PPI yang melibatkan pemimpin rumah sakit, staf klinis dan nonklinis sesuai dengan ukuran, serta kompleksitas rumah sakit dan peraturan perundang-undangan.
Tanggung jawab dan tugas Komite/Tim PPI meliputi : 1. menetapkan definisi infeksi terkait layanan kesehatan; 2. metode pengumpulan data (surveilans); 3. membuat strategi/program menangani risiko PPI; 4. proses pelaporan. Koordinasi antara ketua organisasi dan perawat PPI/IPCN dilakukan secara terstruktur dalam pelaksanaan kegiatan pencegahan serta pengendalian infeksi antara lain untuk menetapkan a. Angka infeksi yang akan diukur; b. sistem pelaporan perawat PPI/IPCN kepada ketua organisasi PPI yang akan dibahas di organisasi dengan melibatkan semua anggota untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Elemen penilaian PPI 1
Telusur
1. Ada penetapan Komite atau Tim R pencegahan
pengendalian
infeksi,
Regulasi tentang Komite/Tim PPI dilengkapi dengan uraian tugasnya
Skor 10 0
TL TT
10 5 0
TL TS TT
-
dilengkapi dengan tanggung jawab dan tugas meliputi 1) sampai 4) pada maksud
dan
dengan
tujuan
peraturan
dan
sesuai
perundang-
undangan. (R) 2. Ada bukti kegiatan pelaksanaan
D
Bukti rapat koordinasi Komite/Tim PPI dengan IPCN, termasuk tentang: 1) Penetapan angka infeksi yang akan diukur 2) Laporan IPCN kepada Ketua Komite/Tim PPI
W
• Komite/Tim
koordinasi ketua Komite atau Tim PPI dengan IPCN sesuai dengan ukuran dan kompleksitas pelayanan rumah sakit. (D,W)
PPI
Elemen penilaian PPI 1 3.
Ada
bukti
Telusur Bukti laporan kegiatan PPI
10 TL
pelaksanaan kegiatan PPI oleh
kepada Direktur RS setiap 3
-
-
ketua
bulan
0
TT
organisasi
pelaporan D
Skor
kepada
pimpinan rumah sakit setiap 3 bulan. (D,W).
W
• Komite/Tim •
Direktur RS
PPI
Struktur Organisasi Komite PPI
DIREKTUR RS
LAPORAN
IPCN
KOMITE/TIM PPI
KOORDINASI
1. Dokter yang mempunyai minat dalam PPI. 2. Pernah mengikuti pelatihan dasar PPI.
1. Dokter / IPCN / tenaga kesehatan lain yang mempunyai minat dalam PPI. 2. Pernah mengikuti pelatihan dasar PPI. 3. Purna waktu.
•
IPCN/Perawat PPI
•
IPCD/Dokter PPI : –
Dokter wakil dari tiap KSM (Kelompok Staf Medik).
–
Dokter ahli epidemiologi.
–
Dokter Mikrobiologi.
–
Dokter Patologi Klinik.
a. Tim DOTS
e. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS).
b. Tim HIV c. Laboratorium.
f.
d. Farmasi.
g. pengelola makanan
e. sterilisasi
h. Kesehatan dan Keselamatan
f.
sanitasi lingkungan
Kerja (K3).
Laundri i.
Kamar jenazah.
1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakanPPI. 2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI, agar kebijakan dapat dipahami dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan. 3. Membuat SPO PPI. 4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.
5. Melakukan investigasi masalah atau kejadian luar biasa HAIs (Healthcare Associated Infections). 6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan pengendalian infeksi. 7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI. 8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman bagi yang menggunakan.
9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit dalam PPI. 10. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan. 11. Berkoordinasi dng unit terkait lain dalam hal pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit, antara lain : a. Tim Pengendalian Resistensi Antimikroba (TPRA) dalam penggunaanan antibiotika yg bijak di RS berdasarkan pola kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan menyebarluaskan data resistensi antibiotika. b. Tim K-3 RS untuk menyusun kebijakan. c. Tim KPRS dalam menyusun kebijakan clinical governance and patient safety.
12.Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan manajemen rumah sakit. 13. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI.
1. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial menyebarkan infeksi. 2. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar prosedur / monitoring surveilans proses. 3. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan infeksi bila ada KLB dirumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.