panduan SPSS

March 15, 2018 | Author: Herry Kurnia | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download panduan SPSS...

Description

Bab III. Pengenalan Program SPSS 3.1

Proses Membuka File Apabila ingin melakukan pengolahan/penghitungan data statistik dengan menggunakan software SPSS, maka pertama kali yang harus dilakakan adalah membuka file data. SPSS memiliki fasilitas membuka data yang berasal dari beberapa jenis data diantaranya SPSS, SAS, Systat, Excel, Dbase, TXT, dan lotus dengan cara sebagai berikut:  Aktifkan program SPSS  Pilih menu SPSS File Open Data (gambar 3.1)  Setelah itu pilih file/data yang sesuai dengan jenis datanya (lihat tanda panah pada gambar 3.1).

Gambar 3.1. Proses membuka file data  Kemudian dilanjutkan dengan memilih lokasi tempat penyimpanan data dan file datanya, seperti terlihat pada gambar 3.2 berikut:

Gambar 3.2. Memilih file lokasi data Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

33

 Kemudian lakukan pemilihan file of type data atau jenis data yang ingin dibuka seperti pada gambar 3.3 berikut.

Gambar 3.3. Memilih jenis file data Maka proses membuka data sudah selesai dan tampilan data sudah dalam format data SPSS. Untuk memudahkan proses membuka file data tersebut kembali, disarankan untuk disimpan dalam format data SPSS.

3.2 Identifikasi Value Label dan Variabel Label Apabila membuka data dari file data selain SPSS, maka data tersebut biasanya tidak dilengkapi dengan informasi struktur datanya mengenai nama variabel dan nama nilai variabel, struktur data lainnya sudah ada seperti variable, type, width, decimal, value, missing, colums, Align, Measure, yang belum tersedia adalah nama variabel dan nama dari nilai variabel. Untuk memudahkan proses pengolahan data dan tabel maka terlebih dahulu melakukan proses memberikan nama variabel dan nama nilai variabel tersebut untuk melengkapi informasi struktur datanya. Proses pemberian nama variabel dan nama nilai variabel dapat digunakan dengan dua cara, yang pertama pemberian nama dapat langsung diberikan pada layar ”variabel view” dan cara kedua dengan menggunakan syntax program SPSS. Cara langsung dapat digunakan dengan membuka variabel view, kemudian arahkan kursor ke baris label yang masih kosong, lalu ketik nama variabel, dalam contoh “Jenis Kelamin” pada gambar 3.4.

34

Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

Gambar 3.4. Pengisian nama variabel Untuk menetapkan type jenis variabel dapat dipilih sesuai dengan jenis datanya. Pada umumnya variabel yang digunakan menggunakan type jenis Numeric dengan angka desimal atau Numeric tanpa angka desimal, kemudian jenis type String yaitu type variabel yang memuat data karakter seperti nama anggota rumah tangga, nama provinsi dan lain sebagainya, dapat di lihat pada gambar 3.5.

Gambar 3.5. Mengindentifikasi type variabel JK

Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

35

Setelah menetapkan jenis type variabel, selanjutnya memberikan penamaan variabel (lihat gambar 3.4), dan dilanjutkan pemberian nama nilai variabel dengan memasukkan terlebih dahulu nilai variabel kemudian dituliskan nama nilai variabel tersebut, lalu lanjutkan menekan tombol Add. Lakukan hal yang sama untuk nilai variabel berikutnya sampai semua nilai variabel terisi nama nilai varibelnya. Lihat pada gambar 3.6.

Gambar 3.6 Memberikan nama nilai variabel JK Cara kedua untuk pemberian nama variabel dan nama nilai variabel dapat dilakukan dengan menuliskan pada syntax program, langkah pertama buka terlebih dahulu tempat kerja penulisan program dengan menjalankan perintah File Open Syntax Enter, seperti pada gambar 3.7.

Gambar 3.7 Mengaktifkan fasilitas pembuatan syntax program SPSS 36

Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

Mulailah mengetik VARIABLE LABELS kemudian mulai dengan memberikan nama variabel, dicontohkan untuk B1R1, B1R2, dan seterusnya sampai dengan variabel terakhir dituliskan lengkap. Pada baris atas dimulai dengan tanda * kemudian ditulis kalimat INDIVIDU KOR2007 dan diakhiri dengan titik, maka kalimat diantara kedua tanda tersebut oleh SPSS tidak dinyatakan sebagai perintah program akan tetapi diterjemahkan sebagai kalimat catatan. Baris selanjutnya dimulai dengan Variable labels tanpa tanda titik langsung dilanjutkan kode variabel B1R1 dan diberikan nama variabelnya didalam tanda apostrop ” , seperti contoh ”Propinsi” dan dilanjutkan ke variabel berikutnya B1R2 dengan hal yang sama. Untuk membedakan nama variabel pertama dan kedua dan seterusnya, diharuskan memberikan garis miring / dan dilanjutkan menulis variabel berikutnya. Berikanlah tanda titik sebagai akhir dari perintah pemberian nama variabel, karena apabila tidak diberikan titik, maka perintah tersebut belum berakhir dan program dinyatakan salah. * INDIVIDU KOR2007. VARIABLE LABELS B1R1 /B1R2 /B1R3 /B1R4 /B1R5 /B1R7 /B1R8 /B4AK1 /B4AK2 /B4AK3 /B4AK4 /B4AK5 /KWN /MNART /JAHAT /FREK /SKL /JENIS /ART /NAMA /NO_IBU /INFO /B5R1A /B5R1B /B5R1C /B5R1D /B5R1E /B5R1F /B5R1G /B5R1H /B5R2

”Propinsi” ”Kab/kota” ”Kecamatan” ”Kelurahan” ”Desa” ”Nomor kode sampel” ”Nomor urut rt” ”Nomor” ”Nama art” ”Hubungan kepala rumah tangga” ”Jenis kelamin” ”Umur” ”Status perkawinan” ”Nomor urut anggota rt” “Apakah menjadi korban kejahatan” “Frekuensi” “Apakah pernah mengikuti pendidkan pra sekolah” ”Jenis pendidikan” ”Banyak art” ”Nama KRT” ”Nomor urut ibu kandung” “Art pemberi informasi?“ “Panas“ “Batuk“ “Pilek“ “Asma/napas sesak/cepat“ “Diare/buang air“ “Sakit kepala berulang“ “Sakit gigi“ “Lainnya“ “Apakah menyebabkan terganggu pekerjaan,sekolah“. Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

37

Pemberian nama nilai variabel ditujukan pada variabel yang memiliki nilai variabel, adapun cara penulisannya menggunakan prinsip yang sama dan dapat disatukan perintah penulisan bersama dengan pemberian nama variabel, dimulai dengan menuliskan kalimat VALUE LABELS yang dilanjutkan dengan menuliskan kode variabel B1R5 dan di ikuti dengan nilai variabel 1 “Perkotaan” dan 2 “Pedesaan”. Untuk memberikan nama nilai variabel berikutnya diberikan garis miring / sebagai perintah lanjutan. Berikanlah tanda titik sebagai akhir dari perintah pemberian nama nilai variabel pada bagian terakhirnya. VALUE LABELS B1R5 1 “Perkotaan” 2 “Pedesaan” /B4AK3 1 “Kepala rumah tangga” 2 “Istri/suami” 3 “Anak” 4 “Menantu” 5 “Cucu” 6 “Orang tua/mertua” 7 “Famili lain” 8 “Pembantu rt” 9 “Lainnya” /B4AK4 1 ”Laki-laki” 2 ”Perempuan” /B4AK6 1 ”Belum kawin” 2 “Kawin” 3 “Cerai hidup” 4 “Cerai mati”. Proses selanjutnya menjalankan perintah program tersebut dengan menjalankan proses dengan memilih menu RUN dan ALL, maka akan menjalankan proses perintah tersebut seperti seluruhnya, seperti pada gambar 3.8.

Gambar 3.8. Menjalankan program syntax pemberian nama variabel 38

Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

3.3

Memahami Proses Compute Proses compute digunakan untuk proses pengolahan lebih lanjut dengan cara melakukan manipulasi nilai variabel. Apabila ingin menghasilkan tabel yang berasal dari combinasi dari beberapa variabel maka perlu dibangun/dibuat terlebih dahulu variabel tersebut dengan memanfaatkan fasilitas compute. Contoh: akan dilakukan pembuatan kode wilayah yang unik hanya sampai kabupaten sehingga menghasilkan empat digit. Perlu diketahui bahwa variabel-variabel yang ada pada struktur data yang dimiliki yaitu variabel provinsi (B1R1) dan kab/kota (B1R2) masing-masing sebanyak dua digit. Maka untuk membuat kombinasi dari kedua variabel tersebut menjadi variabel baru dengan cara memanipulasi variabel yaitu dengan melakukan proses compute. Adapun tahapan pekerjaannya sebagai berikut:  Pertama kali membuka file yang terdapat kedua variabel tersebut  Dari menu utama SPSS pilih ”Transform” kemudian ”Compute” maka akan muncul seperti Gambar 3.9.

Gambar 3.9. Proses Numeric Expression  Setelah itu pada ”target variabel” isikan variabel yang diinginkan, misal kodwil yang merupakan singkatan dari kode wilayah, pada type & label di klik akan muncul tampilan compute variable: Type and label, maka isikan pada label kode wilayah, dan type tetap Numeric, lalu tekan tombol Continue. (Gambar berikut ini)

Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

39

Gambar 3.10. Memberikan nama variabel dan type Kemudian pada kotak ”numeric expression” isikan rumusan yang diingikan, cara pertama bisa langsung dituliskan seperti berikut ini, (B1R1*100)+B1R2, atau dengan cara memilih tanda () kemudian pilih variabel B1R1 dari jendela sebelah kiri, kemudian pindahkan ke jendela sebelah kanan dengan menekan lambang dan seterusnya sehingga menjadi (B1R1*100)+B1R2 setelah itu pilih ok. Jika ingin menyimpan proses pendifinisian variabel baru tersebut dan apabila diperlukan untuk mengecek proses pembuatan variabel baru tersebut sudah benar atau tidak, maka disarankan untuk menyimpan proses tersebut dalam file syntax. Agar supaya proses tersebut tidak terhapus maka sebelum dipilih “ok” terlebih dahulu pilih “paste” dan hasilnya seperti dibawah ini. COMPUTE kodwil = (B1R1 * 100) + B1R2 . VARIABEL LABELS kodwil ’Kode wilayah’ . EXECUTE .

Gambar 3.11. Untuk menghasilkan Syntax program Compute tekan Paste

40

Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

 Kemudian jalankan perintah tersebut dengan membuka file syntax pada menu window SPSS, akan ada tampilan seperti pada gambar 3.12, Lakukan perintah RUN dan pilih ALL.

Gambar 3.12. Menjalankan perintah compute dengan program syntax  Disarankan untuk semua prosedure compute atau perintah lainnya disimpan dalam file syntax, dan proses ini menjadi bagian dari pengawasan untuk mengecek kebenaran program. Simpanlah file syntax ini dengan memilih menu File kemudian save as, berikan nama file untuk syntax program tersebut.  Untuk melihat hasilnya dapat dilihat pada sheet ”Data view” variabel yang paling belakang atau paling ujung, selain itu juga dapat dilihat pada sheet ”Variabel View” baris terakhir. Pada variabel view lakukan pendefinisian variabel, pada variabel yang baru (kodwil) tidak ada angka desimal atau desimalnya nol sehingga hasilnya seperti pada gambar 3.13.

Gambar 3.13. Hasil Proses Compute

Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

41



Compute dengan fasilitas IF



Proses compute dengan menggunakan fasilitas IF apabila terdapat beberapa persyaratan-persyaratan kondisi-kondisi yang harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Tahapannya adalah sebagai berikut:

 Tahapan yang dilakukan adalah sama dengan melakukan proses compute tetapi ditambah dengan memilih kodisi yaitu “IF”, kemudian kondisi tersebut disesuaikan dengan persyaratan. Sebagai contoh akan dilakukan penghitungan dengan proses compute dengan membangun variabel bernama Usia belum menikah untuk jenis kelamin laki-laki, tahapannya sebagai berikut: o Pertama buka file o Dari menu SPSS pilih Transform Compute if maka muncul seperti gambar 3.14 kemudian pilih include if case satisfies condition (lihat tanda panah) dan isikan kondisi tersebut dengan cara memindahkan variable-variable dengan kondisi yang diingikan, misal Jenis kelamin (B4K4) = 1 dan (&) Statust perkawinan (B4K6) = 1 setelah diisi selanjutnya pilih Continue maka muncu gambar 3.14 dan isikan pada Numeric Expression dengan variable yang diinginkan missal umur (B4K5). o Untuk melihat hasilnya maka pilih Ok (Gambar 3.15)

Gambar 3.14. Proses penggunaan if

42

Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

Gambar 3.15. Proses Numeric Expression

Gambar 3.16.. Hasil akhir o Apabila ingin melihat syntax dari tahapan proses tersebut diatas, maka sebelum memilih Ok terlebih dahulu pilih Paste dan hasilnya seperti dibawah ini IF (B4K4=1 & B4K6 = 1) USIA_BLM_KWN_LK = B4K5 . EXECUTE .

Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

43

3.4

Memahami Proses Recode Apabila ingin membuat nilai baru dari variabel yang ada baik menambah variabel ataupun pada variabel yang sama, tahapannya adalah sebagai berikut:  Pertama kali buka file yang memiliki variabel untuk di manipulasi  Dari menu utama SPSS pilih Transform Recode  Dari pilihan Recode ada dua pilihan, dalam hal ini pilih Into Different Variables atau Into Same Variables (Gambar 3.17)

Gambar 3.17. Memilih Into Different Variables  Pilih variabel, misal variabel umur (B4K5)  Pindahkan variabel B4K5 ke Input variable output variable dengan cara mengklik tanda , setelah variabel pindah kemudian isikan Name dan Label pada output variable sesuai yang diingikan. Misal: Name: ”Kel_umur” dan Label: ”Kelompok Umur” (Gambar 3.18).

Gambar 3.18. Proses recode variabel baru 44

Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

 Setelah output variable terisi, maka pilih Change (Gambar 3.19)

Gambar 3.19 Perubahan Nama Variabel  Kemudian pilih Old and New Values Range dan isikan range tersebut, misal umur (B4K5) dikelompokkan, masing-masing: kelompok 1: umur 0–4 tahun; kelompok 2: umur 5–9 tahun; kelompok 3: umur 10–14 tahun; kelompok 4: umur 15– 19 tahun; kelompok 5: umur 20–24 tahun; kelompok 6: umur 25–29 tahun; kelompok 7: umur 30–34 tahun; kelopok 8: umur 35–39 tahun; kelompok 9: umur 40–44 tahun, dan seterusnya.sesuai yang diinginkan. Biasanya umur tunggal ini dilakukan pembuatan variabel kelompok umur lebih dari satu kelompok, karena dapat dibuat misalnya menjadi kelompok umur pendidikan 5–12, 13–15, dan 16–18. Kelompok umur lainnya kerap kali dibutuhkan misalnya untuk wanita usia subur 15-49, dan 50 +, serta kelompok umur balita (0-5 tahun) dan batita (0-3 tahun).  Pada contoh pengisian Old Value pilih Range kemudian isikan intervalnya, yaitu 0 through 4 karena range umur antara 0 – 4 tahun sedangkan untuk kelompoknya yaitu kelompok 1, maka isikan angka 1 ke Value yang ada di New Value setelah itu pilih/klik Add. Untuk kelompok umur yang lainnya dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti kelompok 1 (Gambar 3.20)

Gambar 3.20. Proses pembuatan kelompok

Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

45



Setelah selesai membuat pengelompokan umur, pilih/klik Continue maka akan mucul gambar sebagai berikut:

Gambar 3.21 Proses lanjutan pengelompokan  Terakhir pilih/klik OK atau Paste, untuk melihat hasilnya dapat dilihat pada variabel yang terakhir, seperti gambar 3.22

Gambar 3.22. Proses Hasil Akhir  Jika ingin melihat syntax dari proses recode, sebelum memilih OK terlebih dahulu pilih/klik Paste dan hasilnya seperti dibawah ini Syntax Proses Recode: RECODE B4K5 (0 thru 4=1) (5 thru 9=2) (10 thru 14=3) (15 thru 19=4) (20 thru 24=5) (25 thru 29=6) (30 thru 34=7) (35 thru 39=8) (40 thru 44=9) INTO Kel_umur . VARIABLE LABELS Kel_umur ’Kelompok Umur’. EXECUTE . 46

Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

3.5

Proses Mengaktifkan Penimbang (weigthing) Salah satu usaha untuk menghasilkan hitungan yang tidak terlalu jauh melenceng dari populasinya adalah dengan melakukan pembobotan atau penimbang. Untuk contoh ini sudah tersedia variabel penimbang yaitu KOR08_IND untuk data kor 2008 data individu, proses mengaktifkan caranya adalah sebagai berikut:

 Buka file, dalam hal ini file ”KOR08_IND”  Dari menu utama SPSS, pilih Data

Weight Cases (Gambar 3.23)

 Pilih variabel yang digunakan sebagai pembobot kemudian pindahkan ke Frequency Variable dengan cara memilih/ mengklik (lihat panah pada Gambar 3.24).  Pilih/klik OK, maka proses selesai

Gambar 3.23. Proses pembobotan

Gambar 3.24. Pemilihan variabel Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

47

3.6

Proses Penggabungan File (Merger) Proses ini digunakan untuk menggabung (merger) file yang satu dengan file yang lain atau file yang sekarang ada dengan file baru. Penggabungan file dapat dilakukan dengan dua cara: 1. Add cases, yaitu menggabung file yang mempunyai susunan variabel yang sama namun kasus atau lokasinya berbeda. 2. Add variables, yaitu menggabung file yang mempunyai kasus yang sama atau identitas yang sama, namun variabelnya berbeda. Contoh: Akan dilakukan penggabungan file Susenas KOR08 Individu Provinsi Sulawesi Barat (KOR08_IND76.sav) dengan Susenas KOR08 Rumah Tangga Provinsi Sulawesi Barat (KOR08_RT76.sav). Kalau digambarkan dalam bentuk diagram maka pola kedua file tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Individu

.

● 1 1 ● 1 2 ● 2 1 ● 2 2 ● 2 3 ● 3 1 ● 3 2 ● 3 3 ● 3 4 ● 4 1 ● 4 2

RT

1● 2● 3● 4●

Gambar 3.25. Gabung variabel Pengabungan ini adalah type menambah variabel dengan catatan jumlah kasus antara ke dua file jumlahnya berbeda akan tetapi identitasnya untuk kedua file tersebut sama. Kegiatan menggabungkan kedua data tersebut ditujukan untuk mendapatkan tabulasi silang antara variabel yang ada dalam file rumah tangga dengan file individu, miasalnya golongan pengeluaran rumah tangga di tabelkan dengan tingkat pendidikan yang ditamatkan, atau dengan lapangan pekerjaan, atau dengan kesehatan anggota rumah tangga. Apabila diperhatikan dari contoh penggabungan dua buah file tersebut, file rt terdiri dari 4 kasus (rumah tangga), sedangkan file individu terdapat 11 kasus (anggota rumah tangga), Karena identitas masing-masing kasus individu dan rumah tangga sama maka dapat digabungkan kedua file tersebut sehingga menghasilkan gabungan variabel data dari kedua file tersebut, dan yang diharapkan dari hasil penggabungan kedua file tersebut menjadi 11 kasus

Adapun proses penggabungannya adalah sebagai berikut:

 Buka file, misal yang pertama KOR08_ID76

48

Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

 Dari menu utama pilih Data Sort Cases kemudian pilih variabel-variabel sebagai kunci untuk sort. Usahakan kunci untuk sort adalah yang unik, dalam hal ini kunci yang unik adalah dari variabel B1R1 (Provinsi) sampai dengan B1R8 (Nomor urut rumah tangga sampel) dengan cara memindahkan variabel-variabel sebut ke tempat Sort by kemudian pilih Sort Ordernya, yaitu Ascending kemudian pilih/klik OK seperti Gambar 3.26. Setelah itu, simpan file tersebut dengan nama file yang sama atau berbeda, file disimpan dengan nama KOR_IND76_sort.sav.

Gambar 3.26 Proses memilih variabel  Buka file yang akan digabung, yaitu file KOR_RT76.sav  Lakukan sort file tersebut, caranya sama dengan diatas. Usahakan variabel-variabel yang disort sama dengan variabel-variabel yang disort pada file KOR_IND76_sort. sav.  Setelah file sudah disort, maka buka file yang terlebih dahulu disort yaitu KOR_ IND76_sort.sav.  Setelah file dibuka, pilih/klik Data Merge File Add Variable (Gambar 3.27)

Gambar 3.27 Proses merge Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

49

 Pilih file yang akan digabung, file tersebut adalah KOR_IND76_sort.sav setelah dipilih maka akan muncul gambar seperti dibawah ini (Gambar 3.28)

Gambar 3.28 File yang akan digabung  Pilih variabel-variabel sebagai kunci penggabungan file, yaitu B1R1, B1R2, B1R3, B1R4, B1R5, B1R7 sebelum memindahkan variabel-variabel tersebut terlebih dahulu pilih/klik Match Cases on Key Variables in Sorted Files kemudian pindahkan variabel-variabel tersebut ke Key Variables (Gambar 3.29 setelah semua variabel dipindahkan, maka pilih Ok maka file akan tergabung.

Gambar 3.29 Memiindahkan variabel kunci 3.7

Proses Pembuatan Tabel Ada beberapa macam fasilitas pembuatan tabel di dalam program SPSS, diantaranya adalah custome tables, multiple response sets, basic tables, general tables, multiple response tables, tables offrequencies. Dalam hal ini yang akan dibahas hanya beberapa proses pembuatan tabel, yang terkait dengan rencana tabel dan kebutuhan tabel untuk indikator, yaitu basic tables dan general tables.

50

Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

a. Basic Tables Tujuan dari pembuatan basic tables adalah memberikan gambaran dari data yang diperoleh baik dalam bentuk kuantitatif maupun kualitatif, seperti rata-rata, standart deviasi, varians dan lain sebagainya. Untuk menghasilkan tabel dengan output berupa jumlah nilai variabel (sum) atau nilai rata-rata (means), maka fasilitas basic tables dapat digunakan. Adapun tahapan-tahapan dalam pembuatan basic tables adalah:  Buka file yang akan dilakukan proses pembuatan tabel  Dari menu utama SPSS, pilih Analyze Tables Basic Tables maka akan muncul gambar 3.30

Gambar 3.30 Proses Basic Tables  Pilih variabel-variabel yang akan digunakan untuk penghitungan nila rata-rata atau jumlah, misal pilih variabel umur lalu dipindahkan ke summaries, variabel jenis kelamin dipindahkan ke down, dan variabel status perkawinan dipindahkan ke across, cara memindahkan variabel adalah dengan cara mengklik arah panah (Gambar 3.31)

Gambar 3.31 Proses pemindahan variabel

Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

51

 Untuk penggunaan formula statistik yang dipakai misalnya untuk tabel rata-rata, maka caranya dengan memiilih/klik Statistic lalu kemudian Mean Add Continue akan kembali pada gambar 3.32, untuk melihat hasilnya pilih OK, apabila ingin melihat syntaxnya maka sebelum pilih OK terlebih dahulu pilih Paste dan hasilnya seperti dibawah ini; * Basic Tables. TABLES /FORMAT BLANK MISSING(‘.’) /OBSERVATION B4K5 /TABLES B4K4 > B4K5 BY B4K6 > (STATISTICS) /STATISTICS mean( ). Hasil dari proses tabulasi seperti dibawah ini Status Perkawinan

Jenis Kelamin

Belum Kawin

Kawin

Cerai Hidup

Cerai Mati

Mean

Mean

Mean

Mean

Laki-laki

Umur

11

41

44

66

Perempuan

Umur

11

36

44

60

Untuk memisahkan hasil hitungan antara laki-laki dengan perempuan dapat dilakukan dengan menambah pilihan pada separate tablesnya, caranya sama seperti diatas hanya dengan memilih variabel yang digunakan untuk memisahkan yaitu memindahkan variabel pemisah ke separate, tahapannya adalah sebagai berikut:  Caranya sama dengan cara basic tables diatas, hanya disini ditambahkan memilih variabel yang digunakan untuk membuat perbedaannya, dapat dilihat pada gambar 3.32 dibawah ini, Summaries dipilih variabel umur; Down dipilih variabel bekerja; Across dipilih variabel status perkawinan; Separate Tables dipilih variabel jenis kelamin.

Gambar 3.32 Proses separate tables  Untuk melihat hasilnya pilih/klik OK 52

Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

Untuk melihat hasil hitungan pada jenis kelamin perempuan dapat dilakukan dengan mengklik dua kali pada tabel tersebut sehingga akan terlihat jenis kelamin perempuan. Syntax dari tahapan tersebut dapat dilihat dengan memilih Paste sebelum memilih OK Hasilnya sebagai berikut: * Basic Tables. TABLES /FORMAT BLANK MISSING(‘.’) /OBSERVATION UMUR /TABLES B5R21A1 > UMUR BY B4K6 > (STATISTICS) BY JK /STATISTICS mean( ). A b. General Tables Penggunaan general tables pada umumnya sama dengan basic tables, perbedaannya adalah general tables tidak mempunyai besaran statistik yang lengkap, namun pada general tables ditambah fungsi untuk pengolahan multiple response set. Tahapan penghitungan dengan menggunakan general tables sebagai berikut:  Pertama buka file yang akan diolah  Pada menu utama SPSS pilih Analyze Tables General Tables

Gambar 3.33 Proses general tables  Setelah memilih General Tables, maka muncul gambar 3.33, kemudian isikan variabel-variabel yang akan digunakan untuk penghitungan. Sebagai contoh ingin melihat kepemilikan akte kelahiran dengan hubungan kepala rumahtangga

Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

53

menurut jenis kelamin. Maka yang harus diisikan ke Row adalah variabel mempunyai akte kelahiran; variabel hubungan kepala rumahtangga dipindahkan ke column; dan jenis kelamin dipindahkan ke layer. Perlu diketahui bahwa fungsi dari layer adalah sama dengan separate tables (lihat Gambar 3.31). Semua variabel dipindahkan, dan untuk melihat hasil hitungan maka dipilih/klik OK. Namun untuk melihat syntax dari hitungan, maka sebelum memilih OK terlebih dahulu pilih/klik Paste.

Gambar 3.34 Proses pemindahan variabel  Hasil hitungan dengan general Hubungan kepala rumah tangga Anak Mempunyai akte kelahiran

Cucu

Famili Lain

Ya, dapat ditunjukkan

30

4

0

Ya, tidak dapat ditunjukkan

11

1

0

206

24

5

1

1

0

Tidak punya Tidak tahu

* General Tables. TABLES /FORMAT ZERO MISSING(‘.’) /GBASE=CASES /TABLE=LAHIR BY B4K3 > (STATISTICS) BY B4K4 . 3.8

Memahami Proses Select Cases Proses select cases digunakan untuk memilih kelompok data yang sesuai dengan kebutuhan. Perlu dipahami, bahwa proses pembuatan indikator sangat dipengaruhi sekali oleh konsep dan difinisi yang diterjemahkan dalam formulasi matematis, misalnya berupa bilangan angka pembilang dan angka penyebut yang dikalikan dengan nilai 100, menjadi indikator dengan nilai persentase. Untuk mengurangi tingkat kesalahan, tentunya dengan mengikuti manajemen data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka perlu dipersiapkan terlebih dahulu file datanya.

54

Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

Dicontohkan membentuk file data kelompok balita dengan menggunakan proses select cases. Mulai dengan membuka data yang terdapat kelompok umur balita tergabung didalamnya (Gab_ind.dat), kemudian jalankan menu utama Data Select Cases, seperti pada tampilan gambar 3.35.

Gambar 3.35 Proses Select Cases dari menu Data Proses select mempunyai beberapa pilihan opsi. Pada umumnya penggunaan select cases hanya 2 opsi pertama saja yaitu, untuk seluruh kasus (All cases), dan kasus berdasarkan kondisi tertentu (if condition is satisfied). Pilihlah menu IF untuk (if condition is satisfied) seperti pada gambar 3.36.

Gambar 3.36 memilih menu IF Maka tampilan berikutnya seperti pada gambar 3.37. Lakukan pengisian pada jendela select cases if nama variabel dan kondisinya. Pada contoh ini dituliskan variabel umur < 5 tahun, lalu lanjutkan dengan menekan tombol continiu. Maka selanjutnya tampilan kembali seperti gambar 3.36. Pilihlah opsi untuk file data tersebut hasilnya hanya ditandai saja (filtered) atau yang tidak terpilih di buang (deleted) sehingga hanya data yang diinginkan saja yang terdapat pada layar monitor, lihat gambar 3.38.

Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

55

Gambar 3.37. Memasukkan variabel umur < 5 sebagai penentu

Gambar 3.38. Memilih hapus data yang tidak dibutuhkan (deleted) Proses selanjutnya OK atau Paste untk mendapatkan syntax program SPSS yang otomatis terdapat dalam file syntax. Adapun format syntax program tersebut adalah sebagai berikut: FILTER OFF. USE ALL. SELECT IF(UMUR < 5). EXECUTE . Disarankan untuk menyimpan data setelah proses select cases dengan menggunakan perintah deleted dengan menggunakan nama file yang berbeda. Apabila penggunaan perintah deleted dan disimpan dengan nama yang sama akan berakibat data yang lama (aslinya) akan hilang tertimpa dengan data yang baru sesuai dengan persyaratannya. 56

Pedoman Pengolahan Menggunakan Software SPSS

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF