Panduan Sistem Utilitas
July 19, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Panduan Sistem Utilitas...
Description
BAB I DEFINISI DAN TUJUAN
A. DEFINISI
1. Fasilitas (rumah sakit) adalah sarana rumah sakit berupa fasilitas fisik/bangunan, peralatan medis dan peralatan lainnya untuk menduk mendukung ung dan memberikan kemudahan dalam pelaksanaan fungsi-fungsi perumahsakitan 2. Utilitas (rumah sakit) adalah fasilitas yang harus tersedia dan selalu terpelihara untuk mendukung kelancaran kelancaran dan kelangsungan operasional rumah sakit.
3. Sistem adalah : a. Prosedur yang diterapkan untuk melakukan atau merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lain b. Jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu 4. Sistem utilitas adalah jaringan kerja yang terkait prosedur agar fasilitas selalu tersedia dan terpelihara untuk mendukung kelancaran dan kelangsungan operasional rumah sakit. 5. Panduan adalah petunjuk dalam melakukan satu kegiatan sebagai ketentuan yang memberi arah bagaimana kegiatan harus dilakukan. 6. Panduan sistem utilitas adalah petunjuk atau ketentuan dalam melakukan kegiatan dari jaringan kerja yang terkait prosedur agar fasilitas selalu tersedia dan terpelihara untuk mendukung mendukung kelancaran dan kelangsungan ke langsungan operasional rumah sakit. 7. Pemeliharaan sistem utilitas/fasilitas pendukung, adalah upaya, kegiatan, pekerjaan dan tindakan yang dilakukan untuk memelihara/merawat sistem utilitas /fasilitas pendukung agar selalu terpelihara, ter pelihara, berfungsi dengan baik dan siap pakai.
1
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum Sebagai pedoman bagi Rumah Sakit Hermina Bekasi dalam melaksanakan upaya dan kegiatan pemeliharaan dan perawatan sistem utilitas / fasilitas penunjang atau pendukung pendukun g di rumah sakit sesuai persyaratan dan ketentuan yang b berlaku. erlaku. 2. Tujuan Khusus a. Sistem utilitas/fasilitas pendukung rumah sakit selalu terpelihara dan berfungsi dengan baik sehingga operasional rumah sakit dapat berjalan baik b. Tersedianya fasilitas pendukung / sistem utilitas yang memenuhi syarat dan selalu siap pakai dalam rangka menjaga mutu pelayanan pelayanan dan keselamatan pasien c. Memberikan keamanan kepada pasien, dokter, pengunjung dan karyawan rumah sakit serta mencegah kejadian yang tidak diharapkan terkait dengan sistem utilitas/fasilitas pendukung
2
BAB II RUANG LINGKUP
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Dalam rangka penyelenggaraan perumahsakitan dan pelayanan kesehatan, dibutuhkan dukungan sarana dan fasilitas penunjang, antara lain sistem utilitas atau fasilitas pendukung operasional rumah sakit, harus selalu tersedia dan siap pakai, sehingga rumah sakit aman dari gangguan dan hambatan yang terkait dengan sistem utilitas. Pemeliharaan dan perawatan sistem utilitas atau fasilitas pendukung rumah sakit bertujuan agar sistem utilitas selalu terpelihara dan berfungsi dengan baik, tersedianya fasilitas pendukung atau sistem utilitas ut ilitas yang selalu siap pakai pa kai dalam dala m rangka menjaga mutu pelayanan dan keselamatan pasien, memberikan keamanan kepada pasien, dokter, pengunjung, karyawan rumah sakit serta mencegah kejadian yang tidak diharapkan terkait sistem utilitas Panduan Sistem Utilitas di Rumah Sakit Hermina disusun untuk sebagai acuan bagi RS Hermina dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan Sistem Utilitas atau fasilitas pendukung operasional rumah sakit berupa fasilitas fisik / bangunan, peralatan medis dan peralatan lainnya dalam mendukung dan menjamin kelancaran kegiatan RS, dengan ruang lingkup dan tata urut sebagai berikut : 1. Definisi dan Tujuan 2. Ruang lingkup 3. Tata Laksana a. Latar Belakang b. Peraturan Yang Terkait Sistem Utilitas di Rumah Sakit c. Sistem Utilitas di Rumah Sakit d. Pengelolaan Sistem Utilitas di Rumah Sakit 4. Dokumentasi
3
BAB III TATA LAKSANA
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Pengelolaan rumah sakit sebagai institusi pelayanan publik harus dilakukan secara aman dari gangguan dan hambatan akibat ketidak tersediaan dan tidak berfungsinya fasilitas pendukung/sistem pendukun g/sistem utilitas rumah sakit, sehingga dapat mendukun mendukung g upaya keselamatan dan keamanan bagi pasien, dokter, keluarga pasien, pengunjung, dan karyawan di rumah sakit. Untuk dapat memberikan jasa pelayanan kesehatan secara maksimal di rumah sakit maka fasilitas pendukung/sistem utilitas rumah sakit harus selalu tersedia, berfungsi dan siap pakai ketika dibutuhkan sehingga perlu adanya panduan sistem utilitas di RS Hermina Bekasi. B. PERATURAN YANG TERKAIT SISTEM UTILITAS UTILITAS DI RUMAH SAKIT
1. Undang-Undan Undang-Undang g RI No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 2. Undang-Undan Undang-Undang g RI No. 24 tahun 2007 tentang t entang Penangg Penanggulangan ulangan Bencana 3. Undang-Undan Undang-Undang g RI No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik 4. Undang-Undan Undang-Undang g RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Undang-Undan Undang-Undang g RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 6. Peraturan Pemerintah RI No. 14 tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 7. Peraturan Pemerintah RI No. 50 tahun 2012 tentang Sistem Manajemen K3 8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien 9. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 34 tahun 2017 tentang Akreditasi RS 10. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 24/MENKES/PERV/2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit. 11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 24 tahun 2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung. 4
12. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI No. 35 tahun 2013 tentang Tata Cara Perizinan Usaha Ketenagalistrikan 13. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1087/MENKES/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselam atan Kerja di Rumah Sakit. 14. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 432/MENKES/SK/IV/2007 tentang Pedoman d
Manajemen Kesehatan an Keselamatan Kerja Rumah Sakit. 15. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/MENKES/SK/X/2004
tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. C. SISTEM UTILITAS DI RUMAH SAKIT
Dalam upaya menjamin kelancaran kegiatan operasional rumah sakit, sistem utilitas atau fasilitas pendukung operasional RS harus selalu tersedia dan terpelihara terpe lihara terdiri dari : 1. Ketersediaan Air 24 jam 7 hari Air Bersih dan Air Minum, meliputi : a. Penyediaan air bersih dan air a ir minum b. Pemeliharaan instalasi air c. Sumber alternatif/cadangan air, meliputi pihak lain yang berijin dan yang melakukan kerjasama dengan pihak rumah sakit. 2. Instalasi listrik, meliputi : a. Jaringan instalasi listrik b. Pemeliharaan instalasi listrik c. Sumber alternatif/cadangan listrik, meliputi Generator Set, UPS dan Lampu Emergency 3. Genset (Generator Set) , meliputi : a. Sistem tata cara fungsi genset
b. Pemeliharaan plumbing/sistem genset 4. Gas medis a. Instalasi gas medis b. Pemeliharaan instalasi gas medis 5. Gas LPG a. Instalasi gas LPG b. Pemeliharaan instalasi gas LPG
5
6. Pengolahan Air Limbah a. Instalasi Pemeliharaan Air Limbah (IPAL) b. Pemeliharaan IPAL 7. Lift a. Lift pasien RS dan mobilitas lainnya b. Pemeliharaan Lift
8. Telephone a. Sistem Instalasi line telephone b. Pemeliharaan instalasi telephone
9. Instalasi Mesin Pompa a. Sistem instalasi mesin pompa b. Pemeliharaan instalasi mesin pompas 10. Instalasi Air Hemodialisa a. Sistem instalasi air hemodialisa b. Pemeliharaan instalasi air hemodialisa 11. Instalasi Mesin Finger Print dan Server a. Sistem instalasi finger print dan server b. Pemeliharaan instalasi finger print dan server PENGELOLAAN N SISTEM UTILITAS DI RUMAH SAKIT AREA RESIKO D. PENGELOLAA TINGGI KEGAGALAN LISTRIK 5.1
.
Area Pelayanan Pasien: ICU/ICCU 5.1.1 ICU/ICCU 5.1.2 Ruang Operasi Operasi 5..1. 3
IGD IGD
5.2. Area Bukan Pelayanan Pasien: 5.2..1
Pusat CCTV CCTV
5.2. 2
Ruang Server
yang terkait untuk departemen keuangan keuangan 5.2.3 Personal Computer yang
6
evakuasi 5.2.4 Lampu evakuasi 5.2.5 Sistem Alarm Kebakaran termasuk detector panas panas 5.3.. Seluruh area beresiko tinggi tersebut terhubung dengan pasokan listrik alternative sehingga dalam kondisi listrik dari PLN terputus, terputus ,area tersebut tetap menerima aliran listrik. listrik.
E. KEBUTUHAN DAN PEMELIHARAAN OBJEK VITAL DI RS 1. Ketersediaan Air 24 jam 7 hari – Air Air Bersih dan Air Minum a. Penyediaan air bersih dan air minum
1) Penyediaan air bersih Penyediaan air bersih adalah ketersediaan air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku. Sumber air bersih di Rumah Sakit Hermina Bekasi berasal dari sumber air PDAM dengan sistem penyediaan air bersih sebagai berikut : Ground tank
PAM
Pompa transfer
Reservoir atas
Bangunan Rumah sakit & halaman
Contoh perhitungan Kebutuhan Air Bersih sebagai berikut : Sumber Utama PDAM
Fasilitas yang menggunakan air bersih di RS :
1.
RWI
= 300 Bed
2.
RWJ + Pengunjung
= 1700 orang
3.
Kantor Karyawan + Dokter
= 1150 orang
4.
Hemodialisa
= 45 bed
5.
Fasilitas lain nya : a. Dapur b. Laundri c. Mushola Kebutuhan air bersih per orang = 130 Liter/orang/hari (SNI 03-7065-2005 plumbing) Kapasitas Reservoir Air Bersih
= 527 M3 = 527.000 Liter
Supply Air Bersih :
7
1.
PDAM 1 per hari
= 230 M3/ hari
2.
PDAM 2 per hari
= 120 M3/ hari
3.
Air Sumur per hari
= 80 M3/ hari = 430 M3 / hari
TOTAL
Kebutuhan Air Air Bersih /orang/hari /or ang/hari adalah sebagai berikut : Kebutuhan Air Bersih per Bed
= 400 – 400 – 450 450 ltr/bed/hari (PMK 7 2019)
Kebutuhan Air Bersih RWJ
= 5 ltr/orang/hari (PMK 7 2019)
Kebutuhan Karyawan
= 70 ltr/orang/hari (SNI 03-7065-2005)
Kebutuhan Dapur
= 25 ltr/orang/hari (SNI 03-7065-2005)
Kebutuhan Laundry
= 350 ltr/cuci/hari (SPEC MESIN)
Kebutuhan Hemodialisa
= 600 ltr/bed/hari (SPEC MESIN)
Kebutuhan Mushola
= 10 ltr/orang/hari (SNI 03-7065-2005)
Perhitungan Air Bersih : 1. Bed
= 300 x 450
= 135.000 liter per hari = 135 M3/ hari
2. RWJ
= 1700 x 5
= 8.500 liter per hari
= 8,5 M3/hari
3. Karyawan
= 1150 x 70
= 80.500 liter per hari
= 80,5 M3/hari
4. Dapur
= 1450 x 25
= 36.250 liter per hari
= 36,25 M3/hari
5. Laundry
= 50 x 350
= 17.500 liter per hari
= 17,5 M3/hari
6. HD
= 43 x 2 x 600 = 51.600 liter per hari
= 51,6 M3/hari
7. Mushola
= 2000 x 10
= 20 M3/hari
= 20.000 liter per hari
TOTAL PENGGUNAAN AIR BERSIH = 349,35 M3 /hari
(∑ bed + RWJ & pengunjung + Karyawan) x (kebutuhan air bersih berdasarkan SNI 03) 2930 x 130 Liter/orang/hari = 527.400 Liter/hari = 144 M3
8
Kesimpulan :
1. Kebutuhan air dari sumber utama PDAM dapat terpenuhi t erpenuhi selama 24 Jam dan penggunaan air bersih di RS Hermina Bekasi masih dibawah kapasitas Reservoir dan debit PDAM. PD AM. 2. Sumber alternative air bersih di RS Hermina Bekasi adalah Air Sumur tanah yang memiliki ijin dan Pihak penyedia air bersih yang diperkuat dengan PKS atau MOU. 2) Penyediaan air minum Air minum untuk kebutuhan rumah sakit (pasien, dokter dan karyawan) menggunakan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Pengadaan air minum disediakan oleh pihak kedua yang dituangkan dalam kontrak perjanjian kerjasama pengadaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Contoh perhitungan Kebutuhan Kebutuhan Air minum sebagai se bagai berikut : Sumber Utama Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
Konsumsi air minum karyawan dengan kemasan gallon, sedangkan untuk pasien RWI dan penunggu penunggu dengan kemasan botol botol 2 x 600 ml per hari. Perhitungan Air minum Galon untuk Karyawan :
Kebutuhan Air minum minum karyawan per per hari = 2 Liter Jumlah karyawan Konsumsi air minum karyawan per hari
= 1150 Orang = 2 x 1150 = 2.300 Liter
Isi Galon
= 19 liter
Totall air minum dalam Tota dala m galon per hari
= 2.300 / 19 = 122 galon
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan tersebut diatas, maka harus tersedia minimal 122 galon dan harus dilakukan Pengiriman air minum galon dari supplier perhari perhar i minimal 125 galon. Perhitungan Air minum minum dalam Kemasan botol untuk pasien RWI :
Kebutuhan Air minum pasien per hari
= 2 Liter
Jumlah pasien
= 300 Orang
Konsumsi air minum minum karyawan per hari
= 2 x 300 = 600 Liter
Isi kemasan botol air minum
= 1,2 liter 9
Total air minum dalam botol per hari
= 600 / 1,2 = 500 botol
1 Karton/dus
= 24 botol
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan tersebut diatas, maka harus tersedia minimal 500 botol atau 20 Karton/dus air minum kemasan botol dan harus dilakukan pengiriman air minum kemasan botol dari supplier perhari minimal 25 karton/dus. b. Pemeliharaan instalasi air bersih
Instalasi air bersih di Rumah Sakit Hermina Bekasi terdiri dari ground tank, torn / reservoir dan pompa : 1) Pemeliharaan ground tank dan torn a) Pemeriksaan kuantitas dan kualitas air bersih Pemeriksaan kuantitas dan kualitas secara fisik (kejernihan dan kebersihan) dilakukan secara rutin oleh petugas satpam, tehnik dan kesling, sedangkan pemeriksaan secara fisika, kimia, dan biologi dilakukan secara secara periodik melalui Laboratorium Laboratorium yang yang telah di ditentukan tentukan dan terakreditasi.
b) Pemberian desinfektan Dalam upaya sterilisasi terhadap kuman / bakteri dilakukan pemberian desinfektan (chlorine) c) Pembersihan ground tank dan torn Dilakukan pembersihan ground tank 3 bulan sekali dan torn 1 bulan sekali d) Perbaikan Perbaikan instalasi ground tank dan torn (tangga, bak, mainhole, dll), dilakukan oleh petugas tehnik sesuai jadwal dan berdasarkan laporan kerusakan.
10
2) Pemeliharaan pompa a) Pemeliharaan 1) Pembersihan : Pembersihan debu dilakukan pada saat pompa tidak beroperasi. Pembersihan menggunakan kain dan dilakukan satu kali seminggu. 2) Pelumasan : Pelumasan
dilakukan
pada
poros
yang
berputar
dengan
menggunakan minyak pelumas sesuai ketentuan pabrik. Pelumasan dilakukan enam bulan sekali. 3) Pengecatan : Pengecatan
dilakukan
pada
badan
pompa
yang
cacat
permukaannya. Pengecatan dilakukan pada saat pompa tidak operasional. Sebelum pengecatan terlebih dahulu dilakukan penyikatan dan amplas, setelah itu dilakukan pengecatan sesuai warna asli dengan bahan cat besi. b) Perbaikan 1) Perbaikan pompa dilakukan oleh petugas tehnik sesuai jadwal dan berdasarkan laporan kerusakan. 2) Penggantian spare part (seal, dynamo, bearing dan komponen lainnya) dilakukan berdasarkan kerusakan alat sesuai hasil pemeriksaan petugas teknik.
c.
Sumber alternatif /cadangan
1) Air bersih Apabila terjadi kekurangan air bersih dari PDAM sebagai sumber alternatif digunakan air bawah tanah yang memiliki ijin dan atau dilakukan pembelian dari pihak lain dengan perjanjian per janjian kerjasama kerjasa ma dengan RS Hermina dilengkapi surat pernyataan kesanggupan menyediakan air bersih untuk kegiatan operasional rumah sakit.
11
2) Air minum Apabila terjadi kekurangan air minum dari rekanan AMDK yang telah bekerjasama, sebagai sumber alternatif dilakukan pembelian dari sumber lain. Kebutuhan Kebutuhan air minum RS Hermina Hermina Bekasi bekerja sama
dengan
perusahaan atau supplier air minum dalam kemasan k emasan yang dikuatkan dengan Perjanjian Kerja Sama (MOU).
2. Instalasi Listrik dan Jaringan a. Instalasi listrik
Instalasi listrik di rumah sakit harus tersedia dan berfungsi selama 1 x 24 jam dan 7 hari semingu untuk menjamin keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan memberikan kemudahan bagi pengguna listrik di rumah sakit. Untuk pengamanan digunakan out break sistem sehingga apabila listrik dari sumber utama (PLN) padam, maka dalam waktu 7 detik Genset akan hidup. Berdasarkan table diatas maka daya listrik sumber Genset masih dapat memenuhi kebutuhan listrik dalam kegiatan operasional RS.
PANEL LVMDP UNT UNTUK UK GEDUNG RWI RWI dan RWJ – Kapasitas Kapasitas 1200 KVA Variabel
Beban Terpakai
WAKTU
BEBAN AMPERE
KET
R
S
T
07.00 Wib
530
600
510
Lengkapi
14.00 Wib
650
730
600
Foto
19.00 Wib
620
690
620
PANEL LVMDP UNTUK GEDUNG PENUNJANG, HIDRAN, DISTRIBUSI GEDUNG, GEDUNG, BLOWER IPAL DAN POMPA IPAL IPAL – Variabel
Beban Terpakai
WAKTU
BEBAN AMPERE
POMPA KET
R
S
T
07.00 Wib
230
200
200
Lengkapi
14.00 Wib
280
250
300
Foto
19.00 Wib
240
210
210
12
Berdasarkan table diatas maka daya listrik sumber Genset masih dapat memenuhi kebutuhan listrik dalam kegiatan operasional RS. Contoh perhitungan kebutuhan bahan bakar solar untuk operasional Genset
Kapasitas tangki Solar dalam Genset
= 600 liter
Waktu hidup Genset Full tank = 5 Jam Dengan demikian dalam tiap jam diperlukan solar sebanyak 100 liter Stock solar cadangan yang harus ada sebagai antisipasi listrik padam 600 liter, yang berarti mampu memenuhi kebutuhan listrik selama 6 Jam + 4 Jam (solar yang ada di Genset) = 10 Jam. b. Jaringan Instalasi Listrik
Jaringan instalasi listrik di rumah sakit meliputi jaringan kabel/sistem perkabelan, sistem penerangan, sistem perlistrikan, perlistr ikan, grounding/pembumian grounding/pembumian dan panel listrik. JARINGAN INSTALASI LISTRIK RUMAH SAKIT HERMINA
c. Pemeliharaan instalasi listrik, meliputi :
1) Jaringan kabel/sistem perkabelan Dilakukan pengukuran tahanan isolasi dengan Merger setiap 3-4 tahun sekali. Apabila nilai tahanan isolasi kabel < 250 Kilo Ohm, maka instalsi kabelnya harus diganti atau diperbaiki. 2) Sistem penerangan a) Kotak lampu pijar/TL
13
Pemeliharaan
dilakukan
dengan
pembersihan
debu-debu
yang
menempel menggunakan kain lap/kain bersih yang dicampur d icampur dengan air atau glass cleaner. Kotak TL bagian dalam harus dilepas dan dibersihkan menggunakan penghisap debu. b) Lampu Dilakukan penggantian jika lampu mati. c) Frame Pemeliharaan
dilakukan
dengan
pembersihan
debu-debu
yang
menempel menggunakan kain lap/kain bersih yang dicampur dengan air atau glass cleaner. Pembersihan dilakukan setahun sekali. Jika Fream pecah segera dilakukan penggantian, jika retak segera dilakukan perbaikan karena mempengaruhi mempengaruhi deviasi sinar. 3) Sistem instalasi listrik a) Pemeliharaan saklar Pemeliharaan saklar yang menggunakan pegas dengan cara pembersihan debu setahun sekali. Apabila saklar pada kondisi “ON ON”” panas, segera diganti. b) Pemeliharaan stop kontak Pemeliharan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terutama pada stop kontak portable, karena sering ditusuk kotak penjepit pada stop kontak cepat aus. Apabila stop kontak panas agar segera diganti. 4) Pembumian/grounding Sistem pembumian/grounding di Rumah Sakit Hermina Bekasi terdiri dari 3 (tiga) jenis, yaitu pembumian instalasi listrik gedung/bangunan, pembumian penyalur petir dan pembumian pembumian generator set. Pemeliharaan terdiri dari: a) Pengukuran pembumian setiap tahun dengan earth tester. Nilai maksimum < 0,185 Ohm b) Pembersihan ujung saluran pembumian dan penyemprotan cairan anti korosi setiap tahun.
14
5) Panel listrik a) Sambungan mur antara kabel/busbar ke MCB/MCCB/disemprot dengan cairan anti korosi dan mur yang kendor dikencangkan lagi. b) Pengetesan MCB/MCCB, fuse, lampu-lampu pilot dan meter yang rusak agar diganti. c) Udara di sekitar lokasi panel tidak lembab d) Pengecekan karet – karet karet pintu panel dan kunci panel, jika rusak harus diganti d. Sumber alternatif / cadangan listrik
1) Generator Set (Genset) a) Generator Set (Genset) adalah generator pembangkit tenaga listrik yang berfungsi sebagai sumber alternatif apabila listrik dari PLN padam. Jumlah dan kapasitas Genset yang digunakan di rumah sakit disesuaikan dengan kebutuhan daya yang diperlukan untuk mendukung kegiatan operasional rumah sakit. RS memiliki 3 buah Genset masing masing dengan kapasitas 700 KWH. b) Pemeliharaan genset
Pemeriksaan volume bahan bakar (solar), accu, dan oli.
Pemanasan setiap dua hari sekali selama 15 menit.
Tes beban satu kali seminggu selama 30 menit.
Penggantian pelumas, filter udara, filter oli setiap tiga bulan sekali
Penggantian nozzle katup bahan bakar, thermostart, terminal
baterai, seal, v-belt pompa air pendingin setiap 6- 12 bulan sekali 2) UPS (Uninterrutible Power Supply) a) UPS (Uninterrupted Power Supply) adalah seperangkat alat yang berfungsi sebagai back up atau cadangan listrik pada saat aliran listrik PLN padam, bersifat sementara waktu, biasanya digunakan untuk peralatan medis dan peralatan elektronik, seperti : USG, CTG, EEG, Komputer dll. b) Pemeliharaan
Lakukan control pada sumber out put meliputi tegangan, frekuensi getaran-getaran, dan daya/kapasitas baterai. 15
Lakukan tes kemampuan UPS dengan cara lepas sumber listrik dari PLN dimana alat-alat yang memakai sumber listrik dari UPS tetap difungsikan hingga tegangan waktu sesuai yang dibutuhkan. dibutuhkan.
Jika terjadi kerusakan UPS yang mengharuskan perbaikan oleh rekanan maka rekanan harus menyiapkan back up sehingga tidak mengganggu menggangg u kegiatan operasional.
3) Lampu Emergency a) Lampu Emergency adalah seperangkat alat yang berfungsi sebagai penerangan cadangan pada saat pemindahan power listrik PLN ke Generator set jika PLN padam,alat tersebut ditempatkan disetiap ruangan dan koridor b) Pemeliharaan
Pemeriksaan sistem perkabelan, stop kontak dan saklar yang
digunakan
Pembersihan lampu emergency dari debu dan kotoran
Pemeriksaan kondisi lampu emergency (tes / uji fungsi)
3. Telephone dan Mesin Fax
a) Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk u ntuk menyampaikan pesan suara. Kebanyakan telepon beroperasi dengan menggunakan transmisi sinyal listrik dalam jaringan telepon sehingga memungkinkan pengguna telepon untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya. lainnya. Telephone merupakan saluran komunikasi yang sangat dbutuhkan untuk membantu pasien, dokter dan karyawan dalam berinteraksi mendapatkan informasi dua arah. (Pendaftaran Pasien, Konfirmasi oleh bagian keuangan perihal data psien, rujuk pasien, pemesanan obat dan masih banyak banyak lainnya). b) Pemeliharaan telephon te lephonee Memantau dan melalukan pengecekan rutin saluran line / instalasi telephone, kabel dan perangkat telephone apakah berfungsi dengan baik. Pengontroloan biaya tagihan telephone. Koordinasi Koordinasi jaringan telephone. telephone.
16
4. Instalasi Gas Medis
a. Instalasi gas medis Merupakan seperangkat sentral gas medis, perpipaan gas medis sampai titik outlet yang dibutuhkan untuk pelayanan medis pada sarana kesehatan. Gas medis yang digunakan di RS terdiri dari Oxygen (O2) dan Nitrous Oksida (N2O). Sistem penyediaan gas medis dijelaskan dalam diagram berikut: OK
Tabung O2 Tabung N2O
Sentral gas : O2 dan N2O
VK NICU/ICU Perawatan IGD
b. Pemeliharaan instalasi gas medis 1) Pengecekan tabung kosong dan tabung isi 2) Pemasangan tanda/label tabung kosong dan tabung isi 3) Pengecekan pressure gauge tiap unit 4) Pengecekan katup/valve. 5) Penggantian katup/valve jika ditemukan rusak atau bocor 6) Penggantian pressure gauge apabila ditemukan tidak berfungsi/rusak.
5. Pengolahan Air Limbah / IPAL
a. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Merupakan bangunan pengolahan air limbah baik yang bersifat domestik maupun infeksius. Instalasi pengolahan air limbah di RS menggunakan sistem Anaerob Aerob biofilter.
17
Diagram alur instalasi pengolahan air limbah adalah sebagai berikut :
Limbah dapur
Grease trap
Panel IPAL
Sedimentasi Sedime ntasi Limbah
Bak
Laundry
kontrol
Roots Blower
Anaerob
Aerob
Indikator ikan
Bak kontrol
Limbah Air Bekas
Bak akhir
Chlorine Septik tank
Limbah WC/ b. kotor Air
Saluran/ Riol
Flow meter
b.Pemeliharaan IPAL 1) Pembersihan flok pada pipa, sampah kasar dan media bakteri (sarang tawon & batu koral). 2) Penyedotan lemak grease trap, endapan bak laundry, bak sedimentasi, bak anaerob, bak aerob, bak akhir dan septik tank secara periodik/terjadwal. 3) Pembersihan filter blower, penggantian oli blower, penggantian bearing blower dan penggantian penggantian v-belt apabila rusak/retak 6. Lift
a. Lift pasien RS dan mobilitas lainnya
1)
Sarana lift digunakan untuk pelayanan kepada pasien dan mobilisasi kegiatan lainnya.
2) Untuk pengamanan terhadap pengguna lift, digunakan sistem ARD b. Pemeliharaan 1) Sangkar Dilakukan dengan pembersihan dan pemolesan vinyl dari kotoran debu. 2) Lampu indikator Dilakukan penggantian lampu indikator yang mati 3) Motor penggerak Dilakukan pembersihan debu menggunakan kuas satu kali seminggu 18
4) Panel a) Dilakukan pembersihan debu pada MCB, sekering dan komponen panel yang lain menggunakan alat penyemprot debu. b) Penggantian lampu indikator panel dan komponen lain yang mati 7. Instalasi Gas LPG
a. Sistem instalasi gas LPG 1) Tabung gas dialirkan langsung ke kompor dengan pengamanan(protector) regulator (RS yang belum memiliki instalasi gas LPG sentral). 2) Tabung gas dialirkan melalui instalasi pipa gas LPG tersentral. ter sentral. b. Pemeliharaan instalasi gas LPG 1) Pengecekan dan penggantian tabung gas (isi/kosong). 2) Pengecekan regulator dan tekanan gas LPG secara rutin dan berkala. 3) Monitoring suhu dan kelembaban ruang penyimpanan dan sentral gas 8. Instalasi Mesin Finger Print
a) Instalasi Mesin Finger Print untuk karyawan dan dokter, digunakan untuk merekam dan mencatat jam dinas para karyawan dan dokter yang bekerja pada saat itu. b) Pemeliharan instalasi Mesin Finger Print dikoordinasi oleh EDP, Personalia dan Tehnisi secara rutin setiap hari. Pengecekan kabel dan jaringan mesin finger print.
9. Instalasi Mesin Finger Print
a) Instalasi Mesin Finger Print untuk karyawan dan dokter, digunakan untuk merekam dan mencatat jam dinas para karyawan dan dokter yang bekerja pada saat itu. b) Pemeliharan instalasi Mesin Finger Print dikoordinasi oleh EDP, Personalia dan Tehnisi secara rutin setiap hari. Pengecekan kabel dan jaringan mesin finger print.
19
10. Instalasi Hemodialisa
a) Instalasi
Mesin
Pompa
Air
Hemodialisa
digunakan
untuk
pelayanan
Hemodialisa, perlu adanya pengecekan mesin pompa, air, filter, toren dan suhu ruangan. b) Pemeliharaan instalasi Hemodialisa dipantau setiap hari oleh teknisi apakah kebutuhan air cukup, mesin pompa baik, filter diganti secara berkala, pencucian bak toren. .
11. Instalasi Pompa
a) Instalasi Mesin Pompa Air disetiap 3 gedung Rumah Sakit. b) Pemeliharaan mesin pompa rutin dilakukan setiap hari oleh petugas tehnisi, pengecekan fungsi mesin dan radar pompa. Pemeliharaan fisik dan kondisi mesin.
20
View more...
Comments