Panduan Rujukan dan Rujuk Balik Dr. dr. Rizaldy Pinzon, Mkes, SpS Cakuled By Gunso
Pendahuluan :
Tidak semua orang sakit dirujuk
Sistem rujukan yang ada yaitu sistem rujukan berjenj anng
Penyakit dengan kompetensi 4A boleh dirujuk dengan kondisi tertentu
Faskes Tingkat Pertama : Berperan Sebagai Gatekeeper
Rujukan berjenjang yaitu : dari faskes tingkat 1 ke faskes tingkat 2 ke faskes tingkat 3
Rujuk balik yaitu dari faskes tingkat 3 faskes tingkat 2 faskes tingkat 1
Buku Pedoman :
Buku Saku Pelayanan Rujuk dan Rujuk Balik
Sistem Rujukan Berjenjang
PERMENKES RI Nomor 5 Tahun 2014
Rujukan
Horisontal o
Dilakukan pada kondisi fasilitas yang terbatas (misalnya rujukan antar fuskesmas atau antar rumah sakit)
Vertikal o
Rujukan keatas atau rujuk balik
Parsial o
Dilakukan rujukan karena ada beberapa pemeriksaan yang tidak ada di tempat pelayanan pasien, sehingga pasien dirujuk ke tmpt yang memiliki fasilitas penunjang tersebut (Misal, pasien CA payudara dirujuk untuk chek HER-2, di tempat yang tersedia fasilitas untuk pemeriksaan HER-2 tersebut. (Pembiayaan ditanggung oleh RS yang merujuk).
Pengecualian Rujukan Berjenjang :
Gawat Darurat
Bencana
Fasilitas
Lokasi Geografis
Misal
kasus
:
intratble
epilepsy
(epilepsy
yang
tidak
membaik
dengan
3
obat)
Kriteria : Emergency / Urgency Pada kompetensi 4A seharusnya dapat diselesaikan oleh dokter umum, namun dalam konsi tertentu dokter umum dapat merujuk pasiennya, apabila memenuhi salah satu dari kriteria TACC (“Time, Age,
Complicaion, Comorbidity) berikut :
Time : Jika perjalanan penyakit dapat digolongkan kepada kondisi kronis atau melewati Golden Time Standard. (Misal stroke tak sadarkan diri yang terjadi jam 12 malam)
Age : Jika usia pasien masuk dalam kategori yang dikhawatirkan meningkatkan resiko komplikasi serta resiko penyakit yang lebih berat. (Misal, juvenile Rheumatoid Artritis)
Complication : Jika komplikasi yang ditemui dapat memperberat kondisi pasien. (Misal ISPA dengan pneumonia atau DM dengan CKD)
Comorbidity : Jika terdapat keluhan atau gejala penyakit lain yang memperberat kondisi pasien. (Misal TB dengan penyakit lain yang memperberat).
3 bulan pasca rujukan dari RS ke puskesmas, pihak fuskesmas merujuk pasien tersebut kemabil ke RS untuk di evaluasi terapinya oleh dokter spesialis di RS perujuk. Alur Pelayanan Kesehatan
Peserta Ke faskes primer Rujuk/rujuk balik Rumah Sakit
Peserta Emergency Rumah Sakit.
Jenis Rujukan Pada Pengelola Klinis Kasus Rujuk dan Rujuk Balik
Rujukan Rutin o
Dokter FKTP merekomendasikan/member surat rujukan rutin pada pasien penyakit kronis untuk melakukan konsultasi ke dokter spesialis dan atau pemeriksaan laboratorium di FKRTL dalam rangka evaluasi rutin dan deteksi dini kemungkinan komplikasi
o
Rujukan rutin dilakukan setahun sekali atau sesuai indikasi
Rujukan Urgent o
Dokter FKTP akan merekomendasikan atau memberikan surat rujukan urgent pada pasien penyakit kronis dengan komorbid atau penyulit yang mengganggu fungsi seharihari dan cenderung mengalami penurunan fungsi secara cepat dan bersifat irreversible.
o
Rujukan urgent dilakukan dalam waktu 30 hari setelah diagnose ditegakkan.
Rujukan Emergency o
Dokter FKTP akan segera memberikan surat rujukan emergensi pada pasien dengan komplikasi akut yang mengalami gawat darurat
o
Rujukan emergensi segera diberika bahkan pasien dapat segera menuju FKRTL tanpa surat rujukan atau surat rujukan menyusul.
Pengertian Pelayanan Program Rujuk Balik (PRB)
Pelayanan PRB adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pelayanan lanjutan jangka panjang yang dilaksanan di FKTP berdasarkan surat keterangan rujuk balik dari dokter spesialis / subspesialis yag merawat.
Pelayanan PRB pada JKN sesuai Permenkes Nomor 28 tahun 2014 dan permenkes Nomor 59 Tahun 2014 dibrikan untuk penyakit : o
Penyakit Diabetes Melitus
o
Hipertensi
o
Jantung
o
Asma
o
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
o
Epilepsy
o
Stroke
o
Skizofren
o
Syndroma Lupus Erythematosus (SLE)
Pelayanan Penyakit Kronis (PROLANIS)
Fokus pada hipertensi dan DM
Terkendali “baik”
Koordinasi pelayanan
SMS Reminder
Promosi dan Prevensi
Hasil Kualitatif
-
Manfaat dan Kerugian PRB o
Manfaat : mengurangi beban kerja
o
Kerugian : Tidak ADA
PRB dilaksanakan apabila kondisi pasien telah stabil. Namun disini belum ada batasan yang jelas kapan seorang pasien dapat dikatakan stabil. Contoh kondisi yang memerlukan rujukan obat ke faskes tingkat lanjut : -
Pasien Hipertensi dengan obat ARB rujuk balik karena obat tidak ada di FKTP.
-
Pasien DM dengan pengobatan insulin rujuk balik karena insulin tidak tersedia di FKTP.
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.