Panduan Program Penanggulangan Tuberkulosis
August 19, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Panduan Program Penanggulangan Tuberkulosis...
Description
PANDUAN PROGRAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS
DINAS KESEHATAN KOTA MALANG PUSKESMAS ARJUNO
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BE BELAKANG Tuberkulosis (TB) sampai dengan saat ini masih merupakan salah sattu sa
masa masallah
kes eseh ehat atan an
masy masyar arak akat at
di
duni unia
walau alaupu pun n
upay upaya a
penangg pen anggula ulanga ngan n TB telah telah dilaks dilaksanak anakan an di banyak banyak negara negara sejak sejak tahun tahun 1995.
Menurut laporan WHO tahun 2015, di tingkat global diperkirakan
9,6 9,6 juta juta kasu kasus s TB baru baru deng dengan an 3, 3,2 2 juta juta kasu kasus s dian dianta tara rany nya a adal adalah ah perempuan. Dengan 1,5 juta kematian karena TB dimana 480.000 kasus adalah perempuan. Dari kasus TB tersebutditemukan 1,1 juta (12%) HIV posi ositi tiff
denga engan n
kemat ematiian
320.0 20.000 00
orang rang
(140. 140.00 000 0
orang ang
adal adalah ah
peremp per empuan) uan) dan 480.000 480.000 TB Resist Resisten en Obat Obat (TB-RO (TB-RO)) dengan dengan kemati kematian an 190.000 orang. Dari 9,6 juta kasus TB baru, diperkirakan 1 juta kasus TB Anak (di bawah usia 15 tahun) dan 140.000 kematian/tahun. Jumlah kasus TB di Indonesia menurut Laporan WHO tahun 2015, di dipe perk rkir irak akan an ada ada 1 ju juta ta kasu kasus s TB baru baru pert pertah ahun un (399 (399 per per 100. 100.00 000 0 pendu endudu duk) k) deng dengan an 100. 100.00 000 0 kemat ematiian pert pertah ahun un (41 (41 per per 100. 100.00 000 0 pendud pen duduk) uk).. Diperk Diperkira irakan kan 63.000 63.000 kasus kasus TB dengan dengan HIV positi positiff (25 per 100.000 penduduk). Angka Notifikasi Kasus (Case Notification Rate/CNR) darii semua dar semua kasus, kasus, dilapo dilaporka rkan n sebany sebanyak ak 129 per 100.00 100.000 0 pendud penduduk. uk. Jumlah seluruh kasus 324.539 kasus, diantaranya 314.965 adalah kasus baru ba ru.. Secar Secara a nasi nasion onal al perk perkir iraan aan pr prev eval alens ensii HIV HIV di dian anta tara ra pasi pasien en TB diperkirakan sebesar 6,2%. Jumlah kasus TB-RO diperkirakan sebanyak 6700 kasus yang berasal dari 1,9% kasus TB-RO dari kasus baru TB da nada 12% kasus TB-RO dari TB dengan pengobatan ulang. Menur Me nurut ut la lapo pora ran n WHO WHO tahun tahun 2015 2015,, In Indo done nesi sia a suda sudah h berh berhas asil il menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB di tahun 2015 jika dibandingkan dibandingk an dengan tahun 1990. Angka prevalensi prevalensi TB yang pada tahun 1990 sebesar >900 per 100.000 penduduk, pada tahun 2015 menjadi 647 perr 100. pe 100.00 000 0 pend pendud uduk uk.. Dari Dari semu semua a indi indika kato torr MDG’ MDG’s s untu untuk k TB di Indone Ind onesia sia saat saat ini baru baru target target penurun penurunan an angka angka inside insidens ns yang yang sudah sudah tercapai. Untuk itu perlu upaya yang lebih besar dan terintegrasi supaya In Indo done nesi sia a bi bisa sa menc mencap apai ai targ target et SDG’ SDG’s s pada pada tahun tahun 2030 2030 yang yang akan akan datang. Hasil capaian kinerja program TB di Puskesmas Arjuno pada tahun 2016 20 16 adal adalah ah seba sebaga gaii beri beriku kutt : pene penemu muan an pend pender erit ita a TB BTA BTA posi positi tif f sebanyak 13 orang (41%), proporsi pasien TB Paru BTA positif diantara suspek sus pek TB sebesar sebesar 77,7% 77,7% dan angka angka keberh keberhasi asilan lan pengob pengobata atan n pasien pasien baru BTA positif sebesar 73%. 73%.
B. TUJUA TUJUAN N PAND PANDUAN UAN 1. Tuj Tujuan uan Umum Umum Panduan ini dibuat untuk memberikan acuan atau arahan bagi tim pelaksana pelak sana program program TB Puskesmas Puskesmas Arjuno Arjuno dalam menjalankan menjalankan tug tugas as dan da n
fu fung ngsi siny nya a
dala dalam m
memb member erik ikan an
acu acuan
dalam
pela pelaya yana nan n
pena penang nggu gula lang ngan an
tuberkulosis. 2. Tu Tuju juan an Khu Khusu sus s a. Memberikan
melaks aksana anakan
kegiatan
promosi
kesehatan b. Memb Member erik ikan an acua acuan n dala dalam m mela melaks ksana anaka kan n kegi kegiat atan an peng pengen enda dali lian an faktor resiko c. Member Memberika ikan n acuan dalam dalam melak melaksana sanakan kan kegia kegiatan tan penem penemuan uan dan penanganan kasus TB d. Memb Member erik ikan an acua acuan n dala dalam m mela melaks ksan anak akan an kegi kegiat atan an pemb pember eria ian n e.
kekebalan Member Memberika ikan n acuan acuan dalam dalam melaksa melaksanaka nakan n kegiatan kegiatan pemb pemberi erian an obat obat pencegahan
C. SASAR SASARAN AN PAND PANDUAN UAN Pandua Pand uan n ini ini di disu susu sun n seba sebaga gaii acua acuan n bagi bagi tim tim pela pelaks ksan ana a prog progra ram m penangg pen anggulan ulangan gan tuberk tuberkulo ulosis sis yang yang melipu meliputi ti dokter dokter,, perawat perawat,, bidan, bidan, analis kesehatan, sanitarian, nutrisionis, petugas promkes dan tenaga farmasi D. RUANG RUANG LINGKU LINGKUP P PANDUA PANDUAN N Ruang Lingkup Panduan Penanggulangan Tuberkulosis meliputi : a. Penanggulang Penanggulangan an TB melalui melalui upaya upaya kesehatan kesehatan masyaraka masyarakatt dan upaya upaya kesehatan perorangan. b. Pena Penang nggu gula lang ngan an TB harus harus di dila laku kuka kan n se seca cara ra teri terint nteg egras rasii deng dengan an penanggulangan program kesehatan yang berkaitan meliputi program HIV dan AIDS, PTM Diabetes Mellitus, promosi kesehatan, kesehatan serta kesehatan lain. c. lingkungan Penang Penanggul gulang angan an program TB secara secara te terin rinteg tegras rasi i dilaku dilakukan kan melalu melaluii kegiat kegiatan an kolaborasi antara program yang bersangkutan. E. BATAS BATASAN AN OPERASI OPERASIONA ONAL L 1. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis , yang dapat menyerang paru dan organ lainnya. Penanggulang gulangan an Tuberkulos Tuberkulosis is (TB) adalah segala segala upaya kesehatan 2. Penang yang
mengutamakan
aspek
promotif
dan
preventif,
tanpa
mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitative yang ditujukan untuk melind mel indung ungii kesehat kesehatan an masyar masyaraka akat, t, menuru menurunkan nkan angka angka kesaki kesakitan, tan, keca ke caca cata tan n
at atau au
kema kemati tian an,,
memu memutu tusk skan an
penu penula lara ran, n,
menc menceg egah ah
resist res istens ensii obat obat dan mengur mengurangi angi dampak dampak negati negatiff yang yang ditimb ditimbulk ulkan an akibat Tuberkulosis. 3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk meny me nyel elen engg ggar araka akan n
upay upaya a
prev preven enti tif, f,
maup maupun un
kura kurati tiff
pela pelayan yanan an
kese kesehat hatan, an,
re reha habi bili lita tati tive ve
yang yang
baik baik
pr prom omot otif if,,
dila dilaku kuka kan n
oleh oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta dan/atau masyarakat. 4. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyel pen yeleng enggar gara a Pemeri Pemerinta ntahan han Daerah Daerah yang yang memimp memimpin in pelaks pelaksanaa anaan n urusan pemeri urusan pemerintah ntahan an yang yang menjad menjadii kewena kewenanga ngan n daerah daerah otono otonom. m. Dalam hal ini adalah Walikota Malang. F. DASA DASAR R HUK HUKUM UM a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang tentang Kesehatan. b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 2014 tentang Pemerintahan Daerah c. Undang-Undang Undang-Undang Nomor Nomor 36 Tahun 2014 tentang tentang Tenaga Kesehatan Kesehatan d. Peraturan Peraturan Pemerintah Pemerintah Nomor Nomor 46 Tahun2014 Tahun2014 tentang Sistem Informasi Informasi Kesehatan e. Perat Peratur uran an Peme Pemeri rint ntah ah Nomo Nomorr 66 Tahun Tahun 2014 2014 tent tentang ang Kese Kesehat hatan an Lingkungan f. Peratur atura an Menteri
Keseha ehatan
Nomor mor
42
Tahu ahun
2013
tentang
Penyelenggaraan Imunisasi g. Perat eratur uran an Mente enteri ri Kes eseh ehat atan an
Nomo Nomorr
45
Tahun ahun
2014 2014
tenta entang ng
Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan h. Peratur Peraturan an Menter Menterii Kesehat Kesehatan an Nomor Nomor 75 Tahun Tahun 2014 2014 tentan tentang g Pusat Pusat Kesehatan Masyarakat i. Peratur atura an Menteri Keseha ehatan
Nomor mor
82
Tahu ahun
2014
tentang
Penanggulangan Penyakit Menular j. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan k. Perat eratur uran an Mente enteri ri Kes eseh ehat atan an Nomo Nomorr Penanggulangan Tuberkulosis
67
Tahun ahun
2016 2016
tenta entang ng
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A.
KUAL KUALIF IFIK IKAS ASII SUMB SUMBER ER DAYA DAYA MANU MANUSI SIA A Perencanaan ketenagaan dalam Program Penanggulangan TB ditujukan untuk memastikan tersedianya kebutuhan tenaga terlatih demi terselenggaranya kegiatan Program Penanggulangan TB di Puskesmas Arjuno. Perencanaan ketenagaan berpedoman pada standar kebutuhan minimal baik dalam jumlah dan jenis tenaga terlatih yang diperlukan. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Rujukan Mikroskopis TB (FKTP-RM) adalah puskesmas dengan laboratorium yang mampu melakukan pemeriksaan mikroskopis dahak dan menerima rujukan, kebutuhan minimal tenaga pelaksana terlatih terdiri dari 1 dokter, 1 perawat/petugas TB dan 1 tenaga laboratorium.
B.
JADW JADWAL AL PELA PELAYA YANA NAN N PROG PROGRA RAM M PENA PENANG NGGU GULA LANG NGAN AN TB Dalam Gedung: 1. Hari Senin-Kamis 2. Hari Jumat
: 08.00 WIB - 12.00 WIB : 08.00 WIB – 10.00 WIB
3. Hari Sabtu
: 08.00 WIB – 11.00 WIB
Luar Gedung : Sesuai jadwal kegiatan yang sudah direncanakan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. STAND STANDAR AR FASILI FASILITA TAS S 1.
Standar fasilitas di ruang pemeriksaan dan pengobatan TB
No 1
Sarana Tensimeter
Fungsi Untuk mengukur tekanan darah
2 3 4 5
Timbangan dewasa Microtoise Stetoskop Sputum pot
Untuk Untuk Untuk Untuk
mengukur BB mengukur TB pemeriksaan auskultasi tempat menampung dahak
pasien yang akan diperiksa di 6 7
Meja dan kursi
laboratorium Untuk administrasi dan
Media KIE
pemeriksaan Untuk sarana informasi bagi penderita
2. No 1 2 3 4 5 6
Standar fasilitas di ruang laboratorium Sarana Mikroskop Slide / Object Glass Ose
Fungsi Untuk melihat kuman MTB Untuk tempat fiksasi dahak Untuk membuat gambaran spiral di
Reagen Ziehl Neelsen Alat pembakar spiritus Media KIE
slide Untuk pewarnaan Untuk fiksasi slide Untuk sarana informasi bagi penderita
3.
Stan Standa darr fas fasiili littas unt untuk keg kegia iata tan n lua luarr ged gedun ung g
NO
1
2 3
Sarana
Fungsi
Sputum pot
Untuk tempat menampung dahak pasien yang akan diperiksa di laboratorium
Kotak sputum pot
Untuk meletakkan dan menyimpan sputum pot
Media KIE
Untuk sarana informasi bagi penderita BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A.
Lingku Lingkup p Kegi Kegiata atan n Prog Program ram Penan Penanggu ggulan langan gan TB adalah
di Pusk Puskesm esmas as Arju Arjuno no
1. Pr Prom omos osii Kese Keseha hata tan n Promosi Kesehatan ditujukan untuk : a. Meni eningka ngkatk tkan an komi komitm tmen en par ara a
penga engamb mbil il
kebi kebija jaka kan n
yang yang
dilakukan melalui kegiatan advokasi kepada pengambil kebijakan yaitu walikota, camat dan lurah b. Meningkatk Meningkatkan an keterpaduan keterpaduan pelaksanaa pelaksanaan n program yang yang dilakukan dilakukan melalui kemitraan dengan lintas program atau sektor terkait dan layanan keterpaduan pemerintah dan swasta (Public ( Public Private Mix )).. Lintas program yang dimaksud adalah program KIA, kesling, gizi dan PTM. Sedangkan lintas sektor dalam hal ini adalah kelurahan dan da n se seko kola lah. h. Untu Untuk k PPM PPM menj menjal alin in kerj kerjasa asama ma deng dengan an Dokt Dokter er Praktek Mandiri (DPM) di wilayah kerja Puskesmas Arjuno. c. Memberdayakan akan masy asyaraka akat dilakukan melalu alui kegiatan atan mengin men ginfor formas masika ikan, n, mempeng mempengaruh aruhi, i, dan membant membantu u masyar masyarakat akat agar ag ar berp berper eran an akti aktiff dala dalam m rang rangka ka menc menceg egah ah penu penula lara ran n TB, TB, meningkatkan
perilaku
hidup
bersih
dan
sehat,
serta
menghilangkan diskriminasi terhadap pasien TB.
2. Pengen Pengendal dalian ian Fakto Faktorr Resiko Resiko Pengendalian faktor resiko TB ditujukan untuk mencegah, mengurangi penularan dan kejadian penyakit TB. Pengendalian faktor resiko TB dilakukan dengan cara: a. Membudayaka Membudayakan n perilaku perilaku hidup bersih bersih dan sehat b. Membu Membudayaka dayakan n perilak perilaku u etika etika berbatuk berbatuk c. Melakukan Melakukan pemelih pemeliharaan araan dan perbai perbaikan kan kualitas kualitas perumah perumahan an dan lingkungannya sesuai dengan standar rumah sehat. d. Pening Peningkat katan an daya daya tahan tahan tubu tubuh h e. Penang Penanganan anan penyak penyakit it peny penyert erta a TB f. Penera Penerapan pan penceg pencegahan ahan dan penge pengenda ndalia lian n infeksi infeksi TB di Puskesma Puskesmas s Arjuno dan di luar Puskesmas Arjuno
3. Penemu Pena. emuan an dan Penangan andilaku Kasus Kasus TBsecara Penemuan Penem uanPenan kasus kasuganan s TB dilakukan kan secara aktif aktif dan dan pasif pasif b. Penemua Penemuan n kasus kasus TB secara secara aktif dilakuk dilakukan an melalu melaluii : invest investiga igasi si dan pemeriksaan kasus kontak; skrining secara massal terutama pada pad a kelomp kelompok ok rentan rentan dan kelomp kelompok ok resiko resiko;; dan skrini skrining ng pada pada kondisi situasi khusus c. Penemua Penemuan n kasus kasus TB secara secara pasif dilakuk dilakukan an melalui melalui pemeriks pemeriksaan aan pasien yang datang ke Puskesmas Arjuno d. Pene Penemua muan n kasu kasus s TB di dite tent ntuk ukan an se sete tela lah h dila dilaku kuka kan n pene penega gaka kan n diagnosis, penetapan klasifikasi dan tipe pasien TB. e. Penanga Penanganan nan kasus dalam Penangg Penanggulan ulangan gan TB dilaku dilakukan kan melalui melalui kegi ke giat atan an
ta tatta
laksa aksana na
kasu kasus s
unt untuk
penularan dan/atau pengobatan pasien.
memu memutu tus s
mata mata
ranta antaii
f. Tata Tata laksana laksana kasus kasus terdiri terdiri atas atas : pengobat pengobatan an dan penanga penanganan nan efe efek k samping di Puskesmas Arjuno; pengawasan kepatuhan menelan obat; pemantauan kemajuan pengobatan dan hasil pengobatan; pengobatan; dan/atau pelacakan kasus mangkir. g. Tata laksana laksana kasus kasus dilaksanak dilaksanakan an sesuai sesuai dengan pedoman pedoman nasional nasional pelayanan kedokteran tuberculosis dan standar lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. h. Setiap Setiap pasien pasien TB berkew berkewaji ajiban ban mematuhi mematuhi semua tahapan tahapan dalam penanganan kasus TB yang dilakukan tenaga kesehatan. 4. Pemb Pember eria ian n Keke Kekeba bala lan n a. Pemberian Pemberian kekebalan kekebalan dalam dalam rangka rangka Penanggulang Penanggulangan an TB dilakukan dilakukan melalu mel aluii imunis imunisasi asi BCG terhad terhadap ap bayi bayi dalam dalam upaya upaya mengur mengurang angii risiko tingkat keparahan TB. b. Tata Tata cara cara pemb pember eria ian n imun imunis isas asii dila dilaks ksan anak akan an sesu sesuai ai deng dengan an ketentuan peraturan perundang-undangan. 5. Pember Pemberian ian Obat Obat Penceg Pencegahan ahan Pemberian obat pencegahan TB ditujukan pada : a. Anak usia usia di bawah 5 (lima) (lima) tahun tahun yang kontak kontak erat erat dengan dengan pasien pasien TB aktif b. Orang dengan dengan HIV dan dan AIDS (ODHA) (ODHA) yang tidak tidak terdiagn terdiagnosa osa TB Pemberian obat pencegahan TB pada anak dan orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) (ODHA) dilakukan selama 6 (enam) bulan.
B. JENIS JENIS PELAYANA PELAYANAN N PROGRAM PROGRAM PENANG PENANGGULA GULANGAN NGAN TUBER TUBERKULO KULOSIS SIS Pen Penjar jaring ingan an suspek suspek TB melalu melaluii pemeri pemeriksa ksaan an dahak dahak pada pada pender penderita ita batuk lebih dari 2 minggu pada pasien yang berkunjung ke Puskesmas
Arjuno Penjaringan suspek TB di masyarakat dengan melakukan kunjungan ruma ru mah h pada ada pend pender eriita bat batuk leb lebih dari ari 2 ming minggu gu yang ang belu belum m
memeriksakan diri ke Puskesmas Pemeriksaan dahak di laboratorium Puskesmas setiap hari kerja tanpa biaya Pengobatan penderita TB secara gratis Pemeriksaan HIV untuk semua penderita TB yang ya ng diobati Pemeriksaan kadar Gula Darah bagi penderita TB yang memiliki gejala
DM Konseling gizi dan konseling kesehatan lingkungan pada penderita TB Pemberian Makanan Tambahan berupa susu untuk penderita TB yang
kurus dan tidak mampu yang bersumber dari Dinas Kesehatan Peme Pe meri riks ksaan aan Conta Contact ct Tracing Tracing pa pada da kont kontak ak er erat at pend pender erit ita a TB BTA BTA
positif Kunjungan rumah penderita TB Pelayanan imunisasi BCG untuk bayi baru lahir
Promo romosi si
kes ese ehata hatan n
tent entang ang
TB
baik aik
mel melalui alui
tayan ayang gan
vide video, o,
pemas pe masan angan gan post poster er,, le lemb mbar ar bali balik k dan dan peny penyed edia iaan an leafl leaflet et se seba bagai gai
sumber informasi maupun KIE dari dokter atau petugas TB Penyuluhan TB di masyarakat yang dilaksanakan pada saat posyandu
atau saat kegiatan kemasyarakatan lainnya Pelacakan TB Mangkir
BAB V LOGISTIK
Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan (logistik TB) merupakan bagian terpenting dalam keberhasilan Program Penanggulangan TB. Pengelolaan ketersediaan logistik TB merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk menjamin agar logistik Program Penanggulangan TB tersedia di setiap layanan pada saat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup dan kualitas yang baik. Logistik Obat Anti Tuberkulosis (OAT) adalah semua jenis OAT yang digunakan untuk mengobati pasien TB. Logistik Non OAT adalah semua jenis bahan dan alat kesehatan selain OAT yang digunakan untuk mendukung tatalaksana pasien TB. A. Jenis Logistik Logistik Progra Program m Penanggulan Penanggulangan gan TB Obat Anti Tuberkulosis (OAT) untuk TB Sensitif (Lini 1) Program Nasional Penanggulangan TB menyediakan paduan OAT untuk pengobatan pasien TB yang sensitive dalam bentuk paket. Satu paket OAT untuk satu pasien TB. Paket OAT yang disediakan dikemas dalam dua jenis, yaitu : paket dalam Kombinasi Dosis Tetap (KDT) / Fixed Dose Combination (FDC) (FDC) yang digunakan sebagai paket pengobatan utama. Paduan paket OAT yang saat ini disediakan adalah : 1.
Paket KD KDT OA OAT Ka Kategori 1 : 2(HRZE) / 4(HR)3
2.
Paket KD KDT OA OAT Ka Kategori 2 :
2(HRZE)S / (HRZE) / 5 (HR)3E3 3.
Pake Pakett KDT KDT OAT Kat ateg ego ori Anak Anak : 2(HRZ) / 4(HR)
Perbekalan Kesehatan TB (Logistik Non OAT) Logistik Non OAT terbagi dalam 2 jenis yaitu logistic Non OAT habis pakai dan tidak habis pakai. Logistik Non OAT yang habis pakai adalah : a. Bahan – bahan bahan laboratoriu laboratorium m TB, seperti seperti : Reagensi Reagensia, a, pot dahak, dahak, kaca sediaan, oli emersi, ether alcohol, tisu, sarung saru ng tangan, Lysol, lidi, kertas saring, kertas lensa, dll b. Semua fo formulir rmulir pencatat pencatatan an dan pelaporan pelaporan TB, TB, seperti seperti : TB 01 sampai dengan TB 12 c. Maske askerr be bedah dah d. Resp Respir irat ator or N 95 Logistik Non OAT tidak habis pakai adalah : a. Alat – alat laborat laboratorium orium TB, TB, seperti seperti : mikroskop mikroskop binokuler binokuler,, ose, lampu spiritus/bunsen, rak pengering kaca sediaan (slide), kotak penyimpanan kaca sediaan (box slide), lemari/rak penyimpanan OAT, dll. b. Barang cetakan cetakan lainnya lainnya seperti seperti buku buku pedoman, pedoman, buku buku panduan, panduan, buku petunjuk teknis, leaflet, brosur, poster, lembar balik, stiker, dan lain-lain.
Alur permintaan OAT dan Non OAT habis pakai : Petugas TB Puskesmas mencatat kebutuhan OAT dan Non OAT habis pakai yang hampir habis
Petugas menghubungi Wasor TB untuk memberitahukan kebutuhannya
Petugas TB atau kurir menemui Wasor TB di Dinas Kesehatan untuk mendapatkan surat pengantar pengambilan barang
Untuk OA OAT T , Wasor Wasor TB membuatkan surat
Untuk Non OAT, Wasor TB langsung
pengantar pengambilan OAT di Gudang
mengambilkan kebutuhan yang dimaksud dari
Farmasi
gudang persediaan bar barang ang habis pakai di Dinas Kesehatan
Petugas TB menyerahkan surat pengambilan
Petugas TB mendapatkan kebutuhan yang
kepada petugas farmasi Puskesmas
dimaksud
Petugas Farmasi mengambil OAT ke gudang farmasi
Petugas Farmasi menyimpan stok OAT di dalam gudang farmasi Puskesmas
Petugas TB meminta OAT ke gudang farmasi Puskesmas sesuai kebutuhan
BAB VI KESELAMATAN KESELAMATA N PASIEN
Sasa Sa sara ran n
kese kesela lama mata tan n
pasi pasien en
dala dalam m
prog progra ram m
Pena Penang nggu gula lang ngan an
TB
meliputi 6 sasaran keselamatan pasien seperti yang tertuang pada peraturan menter men terii kesehat kesehatan an republ republik ik Indone Indonesia sia nomor nomor 1691/M 1691/Menk enkes/ es/Per Per/VI /VIII/2 II/2011 011 yaitu terdiri dari : 1. Kete Ketepa pata tan n ident identif ifik ikas asii pasien pasien Petugas menanyakan ulang kepada pasien TB tentang kebenaran identitas sehingga petugas mampu mengidentifikasi pasien secara tepat. 2. Pening Peningkat katan an komu komunik nikasi asi yang yang efek efektif tif Komuni Kom unikas kasii yang yang efekti efektiff dapat dapat terjal terjalin in dengan dengan baik baik antara antara petuga petugas s dan klien melalui proses konseling sesuai standart 3. Peningkatan Peningkatan keamanan keamanan obat obat yang yang perlu perlu diwasp diwaspadai adai (High-A (High-Alert) lert) Untuk meningkatkan keamanan obat yang diberikan kepada klien maka petuga pet ugas s menany menanyaka akan n kepada kepada klien klien apakah apakah klien klien memili memiliki ki riwaya riwayatt alergi alergi terhadap terhad ap obat-o obat-obat bat terten tertentu tu sehing sehingga ga dapat dapat menceg mencegah ah terjad terjadiny inya a alergi alergi terhadap terapi yang diberikan oleh petugas. 4. Kepastian Kepastian tepat tepat lokasi, lokasi, tepat tepat prose prosedur,te dur,tepat pat pasien pasien operasi operasi Untuk memastikan memastikan tepat prosedur prosedur maka petugas petugas memberikan memberikan informasi at atau au penj penjel elas asan an kepa kepada da klie klien n te tent ntan ang g re renc ncan ana a tind tindak akan an yang yang akan akan dilakukan serta efek samping jika tidak dilakukan tindakan 5. Pengurangan Pengurangan risiko risiko infeksi infeksi terkait terkait pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan Untuk mengurangi resiko penularan penyakit terkait pelayanan program Penanggulangan TB maka petugas menggunakan APD sesuai standart 6. Pengur Pengurang angan an risiko risiko pasien pasien jatuh jatuh Untuk mengurang mengurangii resiko resiko pasien cidera cidera maka petugas petugas memberikan memberikan KIE kepada kepad a keluarga pasien pasien untuk memberik memberikan an pengawasan pengawasan saat melakukan melakukan aktifitas di rumah
Pellayan Pe ayanan an
pro program gram
Pena Penang nggu gullanga angan n
TB
di
Puske uskesm smas as
Arjun rjuno o
mene me nerap rapka kan n 7 la lang ngka kah h menu menuju ju kese kesela lamat matan an pasi pasien en yang yang meng mengac acu u pada pada peraturan
menteri
kesehatan
republik
Indonesia
nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011 1. Membangun Kesadaran Akan Nilai Nilai Keselamatan Pasien 2. Memimpin Dan Mendukung Staf 3. Mengintegrasikan Aktivitas Pengelolaan Risiko Risiko 4. Mengembangkan Sistem Pelaporan 5. Melibatkan Dan Berkomunikasi Berkomunikasi Dengan Pasien 6. Belajar Dan Berbagi Pengalaman Pengalaman Tentang Keselamatan Keselamatan Pasien 7. Mencegah cidera melalui implementasi sistem keselamatan keselamatan pasien
Selain itu pelayanan program Penanggulangan TB di Puskesmas Arjuno juga menerapkan 7 Standart Keselamatan pasien yang meliputi ; 1.
Hak pasien
2.
Mendidik pasien dan keluarga
3. 4.
Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien.
5.
Peran
kepemimpinan
dalam
meningkatkan
keselamatan pasien 6.
Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7.
Komunikasi
merupakan
kunci
bagi
staf
untuk
mencapai keselamatan pasien
Pengendalian faktor resiko Individu : 1. Me Memb mbud uday ayak akan an PH PHBS BS at atau au Pe Peri rila laku ku Hidup Hidup Be Bers rsih ih dan Se Seha hat, t, ma maka kan n makanan bergizi dan tidak merokok 2.
Memb Me mbud uday ayak akan an peri perila laku ku eti etika ka ber berba batu tuk k dan car cara a membu membuan ang g daha dahak k bagi pasien TB
3. Menin Meningkatk gkatkan an daya tahan tahan tubuh tubuh melalui melalui perbai perbaikan kan kualitas kualitas nutris nutrisii bagi populasi terdampak TB 4.
Pence ceg gah aha an bagi populasi rentan a. Vak Vaksin sinasi asi BCG BCG bagi bagi bayi bayi baru baru lahir lahir b. Pembe Pemberian rian profilak profilaksis sis INH pada pada anak di bawah bawah lima lima tahun
Pengendalian factor lingkungan : a. Me Mengup ngupayak ayakan an lingk lingkung ungan an sehat sehat
Mela laku kuka kan n pe peme meli liha hara raan an da dan n b. Me
perb pe rbai aika kan n ku kual alit itas as pe peru ruma maha han n da dan n
lingkungannya sesuai persyaratan baku rumah sehat
BAB VII KESELAMATAN KERJA A PENGERTIAN Kese Ke sela lama mata tan n kerj kerja a memb me mbua uatt
meru merupa paka kan n
kerj kerja/ a/ak akti tifi fita tas s
suat suatu u
kary karyaw awan an
sist sistem em
lebi lebih h
dima dimana na
aman aman..
pusk puskes esma mas s
Sist Sistem em
ters terseb ebut ut
diharapkan dapat mencegah terjadinya penularan antara petugas dan pasien. B TUJUAN a. Terciptanya budaya keselamatan kerja b. Mencegah dan mengurangi terjadi resiko penularan c. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya d. Menyesuaik Menyesuaikan an dan menyempurnak menyempurnakan an pengamanan pengamanan pada pekerjaan yang beresiko penularannya menjadi bertambah tinggi. C TATA TATA LAKSAN LAKSANA A KESELA KESELAMAT MATAN AN KERJA KERJA PEGA PEGAWAI WAI a. Setiap petugas petugas kesehatan maupun non kesehatan dalam menjalank menjalankan an tugas memperhatikan prinsip pencegahan penularan penyakit, yaitu : Meng Mengang anggap gap bahw bahwa a pasi pasien en maup maupun un di diri riny nya a se send ndir irii dapa dapatt menularkan infeksi - Menggunakan alat alat pelindung pelindung (sarung tangan, kaca mata, masker) - Melakukan Melakukan perasat perasat yang aman aman bagi petugas petugas maupun maupun pasien dalam dalam mela me laks ksan anak akan an
pela pelaya yanan nan pr prog ogra ram m
Penan Penangg ggul ulan anga gan n
TB se sesu suai ai
prosedur yang ada, misalnya : memakai masker mencuc mencucii tangan tangan deng dengan an sabun sabun anti antisep septic tic sebe sebelum lum dan dan sesud sesudah ah menangani pasien. b. Terdapat tempat sampah infeksius dan non infeksius. c. Melakukan upaya kewaspadaan standar meliputi : Mencuci tangan - Segera setelah melepas sarung tangan - Sebelum dan setelah memeriksa pasien satu ke pasien lain Sarung tangan - Untuk kontak dengan darah, duh tubuh, sekresi, bahan-bahan
yang terkontaminasi - Untuk kontak dengan membran mukosa dan kulit yang tak utuh (non-intact skin) : : koyak, terkelupas, dan lain-lain
Masker, kacamata, pelindung wajah - Melindungi Melindungi membran membran mukosa mukosa mata, hidung, hidung, dan mulut ketika ketika terjadi kontak dengan darah dan duh tubuh
D. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) Menc Me nceg egah ah penu penula lara ran n TB pada pada semu semua a oran orang g yang yang terl terlib ibat at dala dalam m pemb pe mber eria ian n pela pelaya yanan nan pada pada pasi pasien en TB harus harus menj menjad adii perh perhati atian an utama utama.. Pusk Pu skes esma mas s Arju Arjuno no seba sebaga gaii fasy fasyan anke kes s yang yang memb member erii laya layana nan n TB haru harus s mene me nerap rapka kan n PPI PPI TB untu untuk k mema memast stik ikan an berl berlang angsu sung ngny nya a dete deteks ksii se sege gera, ra, ti tind ndak akan an
penc penceg egah ahan an
dan dan
peng pengob obat atan an
sese seseor oran ang g
yang yang
dicu dicuri riga gaii
at atau au
dipastikan menderita TB. Upaya tersebut berupa Penanggulangan infeksi dengan 4 pilar yaitu : 1. Peng Pengen enda dali lian an seca secara ra Mana Manaje jeri rial al Komi Ko mitm tmen en,, kepe kepemi mimp mpin inan an dan dan duku dukung ngan an manaj manajem emen en yang yang ef efek ekti tif f berupa ber upa penguat penguatan an dari dari upaya upaya manaje manajeria riall bagi bagi progra program m PPI TB yang yang meliputi : a. Membua Membuatt kebijak kebijakan an pelaksa pelaksanaan naan PPI PPI TB b. Memb Membua uatt St Stand andar ar Oper Operas asio iona nall Pr Pros osed edur ur (S (SOP OP)) meng mengen enai ai alur alur pasien untuk semua pasien batuk, alur pelaporan dan surveilans c. Membuat Membuat perencana perencanaan an program program PPI PPI TB secara secara kompreh komprehensif ensif d. Memastikan desain dan persyaratan bangunan serta pemeliharaannya sesuai PPI TB e. Menyed Menyediak iakan an sumber sumber daya daya untuk terlaks terlaksanan ananya ya program program PPI TB, yaitu tenaga, anggaran, sarana dan prasarana yang dibutuhkan f. Moni Monito tori ring ng dan dan ev eval aluas uasii g. Melakukan Melakukan kajian kajian di unit unit terkai terkaitt penularan penularan TB h. Mela Melaks ksan anak akan an prom promos osii peli peliba bata tan n masy masyar arak akat at dan dan orga organi nisa sasi si masyarakat terkait PPI TB 2.
Peng Pengen enda dali lian an sec secar ara a Admi Admini nist stra rati tif f Pengendalian secara administrative adalah upaya yang dilakukan untuk menceg men cegah/m ah/meng enguran urangi gi pajanan pajanan kuman kuman M. tuberculosis tuberculosis kepada kepada petugas petugas kese ke sehat hatan an,,
pasi pasien en,,
peng pengunj unjung ung dan dan
ling lingku kung ngan an
se seki kita tarny rnya a
deng dengan an
menyediakan , menyebarluaskan dan memantau pelaksanaan prosedur baku serta alur pelayanan. Upaya ini mencakup : a. Strategi Strategi Temukan Temukan pasien pasien secepatnya, secepatnya, Pisahkan Pisahkan secara secara aman, Obati Obati secara tepat (Tempo) b. Penyul Penyuluhan uhan pasien pasien mengenai mengenai etika etika batuk c. Peny Penyed edia iaan an ti tisu su dan dan mask masker er beda bedah, h, temp tempat at pemb pembua uang ngan an tisu tisu,, masker bedah serta pembuangan dahak yang benar d. Pemasa Pemasangan ngan poster, poster, spanduk spanduk dan bahan bahan untuk untuk KIE KIE e. Skrining Skrining bagi bagi petugas petugas yang merawat merawat pasien pasien TB TB 3.
Peng Pengend endal alia ian n Li Ling ngku kung ngan an Pusk Puskes esmas mas Arju Arjuno no Pengendalian lingkungan Puskesmas Arjuno adalah upaya peningkatan dan pengaturan pengaturan aliran aliran udara/venti udara/ventilasi lasi dengan menggunakan menggunakan teknologi teknologi
sede sederh rhan ana a
untu untuk k
menc menceg egah ah
peny penyeb ebar aran an
kuma kuman n
dan dan
meng mengur uran angi gi/ /
menurun men urunkan kan kadar kadar percik percikan an dahak dahak di udara. udara. Upaya Upaya Penang Penanggul gulang angan an di dila laku kuka kan n
deng dengan an
meny menyal alur urka kan n
perc percik ikan an
daha dahak k
ke
ar arah ah
tert terten entu tu
(directional airflow) dan atau ditambah dengan radiasi ultraviolet sebagai germisida. Sistem ventilasi ada 3 jenis, yaitu : a. Vent Ventil ilas asii ala alami miah ah b. Vent Ventil ilas asii meka mekani nik k c. Vent Ventil ilas asii camp campur uran an 4.
Pema Pemanf nfaa aata tan n Al Alat at Peli Pelind ndun ung g Dir Dirii Penggu Pen ggunaan naan alat alat pelind pelindung ung diri diri pernafa pernafasan san oleh oleh petuga petugas s kesehat kesehatan an di tempat tem pat pelaya pelayanan nan sangat sangat pentin penting g untuk untuk menuru menurunkan nkan risik risiko o terpaj terpajan, an, seba sebab b
kada kadarr
perc percik ik re reni nik k
ti tida dak k
dapa dapatt
dihi dihila lang ngka kan n
deng dengan an
upay upaya a
administrat admini strative ive dan lingkungan. lingkungan. Alat pelindung diri pernafasan pernafasan disebut disebut dengan respirator partikulat atau disebut dengan respirator. Respirator partikulat untuk pelayanan kesehatan N95 atau FFP2 ( health care particular respirator ) , merupakan masker khusus dengan efisiensi tinggi untuk melindungi seseorang dari partikel berukuran < 5 mikron yang dibawa melalui udara.
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu pelayanan penyakit TB di Puskesmas Arjuno diukur melalui indicator kinerja yang dimonitor setiap satu bulan sekali, adapun indicator kinerja program TB di Puskesmas Arjuno adalah 1. Penemu Penemuan an suspek suspek pend penderi erita ta TB Strategi pencapaian melalui :
Penyuluhan pada masyarakat tentang TB
Pemeriksaan dahak pada penderita batuk lebih dari 2 minggu yang berobat ke puskesmas
Kunjungan rumah pada warga dengan keluhan batuk lebih dari 2 minggu untuk kemudian diambil dahaknya dan diperiksakan ke puskesmas
Bekerjasama dengan lintas program dan lintas sector untuk menjaring suspek
Metode penghitungan adalah jumlah suspek TB yang diperiksa dibagi target suspek dikali 100%. Target suspek penderita TB = 326/100.000 x jumlah penduduk x 60% x 10
2. Penderita Penderita TB Paru BTA BTA Positif Positif yang dilakukan dilakukan pemeriksaa pemeriksaan n kontak Strategi pencapaian melalui :
Penyuluhan kepada penderita TB dan kontak eratnya tentang bahaya penularan TB
Pengambilan dahak kontak erat penderita TB yang memiliki gejala mengarah ke TB
3. Angka keberhas keberhasilan ilan pengobat pengobatan an pasien pasien baru BTA positif positif Strategi pecapaian melalui :
KIE tentang TB pada penderita TB yang akan memulai pengobatan
Kunjungan rumah pada penderita TB
KIE tentang TB Resisten Obat
Pemeriksaan gula darah pada penderita TB yang menunjukkan gejala DM dengan tujuan penderita TB dapat segera memperoleh pengobatan DM
4. Strategi Strategi pencapaian pencapaian juga melalui melalui sosialis sosialisasi asi dan kerj kerjasama asama dengan dengan kader kesehatan. 5. Untuk pemanta pemantauan uan proses proses dilakukan dilakukan evaluasi evaluasi laporan laporan bulanan. bulanan. 6. Sasaran Sasaran mutu adalah adalah petugas petugas dan penderita penderita TB memakai memakai masker masker setiap setiap melayani penderita TB dan dimonitor setiap bulan. 7. Dokumen Dokumen yang diperl diperlukan ukan adalah adalah panduan progra program m pengendalian pengendalian TB TB 8. Arsip yang yang dibutuhka dibutuhkan n adalah form form laporan laporan bulanan bulanan dan laporan laporan hasil kegiatan
Manajemen Mutu Laboratorium Puskesmas Arjuno Pemantapan mutu laboratorium TB Puskesmas Arjuno dilakukan secara berjenjang sesuai dengan jejaring laboratorium mikroskopis. Komponen pemantapan mutu terdiri dari 3 hal utama u tama yaitu : 1. Peman Pemanta tapa pan n Mutu Mutu Inter Interna nall (PMI (PMI)) PMI adalah kegiatan yang dilakukan dalam pengelolaan laboratorium TB untuk mencegah kesalahan pemeriksaan laboratorium dan mengawasi proses pemeriksaan laboratorium agar hasil pemeriksaan tepat dan benar. Tujuan PMI :
a. Memastikan Memastikan bahwa bahwa semua semua proses proses sejak pemeri pemeriksaan ksaan pasien, pasien, pengambilan, penyimpanan, pengiriman, pengolahan contoh uji, pemeriksaan contoh uji, pencatatan dan pelaporan hasil dilakukan dengan benar. b. Mende Mendeteksi teksi kesalahan kesalahan,, mengetahui mengetahui sumber/pe sumber/penyebab nyebab dan dan mengoreksi dengan cepat dan tepat c. Memban Membantu tu pening peningkat katan an pelayan pelayanan an pasien pasien
Kegiatan PMI harus meliputi setiap tahap pemeriksaan laboratorium yaitu tahap pra-analisis, analisis, pasca analisis, dan harus dilakukan terus menerus. Beberapa hal yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan PMI yaitu : a. Tersedianya Tersedianya Standar Standar Operasi Operasional onal Prosedu Prosedurr untuk seluruh seluruh proses kegiatan pemeriksaan laboratorium b. Terse Tersedianya dianya formulir formulir / buku buku untuk untuk pencatatan pencatatan dan pelapor pelaporan an kegiatan pemeriksaan laboratorium TB c. Tersedianya Tersedianya jadwal jadwal pemelih pemeliharaan/k araan/kalibr alibrasi asi alat, alat, audit interna internall dan pelatihan petugas d. Terse Tersedianya dianya contoh contoh uji kontrol kontrol (posi (positif tif dan negatif) negatif) dan kuman kuman control
2. Pemant Pemantapa apan n Mutu Mutu Ekster Eksternal nal (PME) (PME) PME laboratorium TB Puskesmas Arjuno dilakukan secara berjenjang dengan membentuk jejaring dengan tim laboratorium TB di laboratorium rujukan yaitu laboratorium RS Dr Saiful Anwar Malang. Pelaksanaan PME dalam jejaring ini berlangsung secara berkala yaitu setiap triwulan. Kegiatan PME ini difasilitasi oleh Wasor TB Dinas Kesehatan Kota Malang. Kegiatan PME dilakukan dengan uji u ji silang sediaan dahak mikroskopis dengan metode Lot Quality Assurance Sampling (LQAS).
BAB IX PENUTUP
Pada Pad a dasarn dasarnya ya program program Penanggu Penanggulan langan gan TB
merupa merupakan kan bagian bagian dari
pelayanan dasar di Puskesmas Arjuno untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat wilayah kerja Puskesmas. Di Pusk Puskes esma mas s Arju Arjuno no prog progra ram m memb me mbut utuh uhka kan n keter keteramp ampil ilan an peng pe nge elo lola laan an/ /
mana manajjemen emen
Pena Penang nggu gula lang ngan an
medi medis s atau atau parame paramedi dis s pel elay ayan anan an
dan
TB
tida tidak k
saja saja
saja saja,, tet tetapi api uns unsur ur
labor aborat ato orium rium
jug juga
sang sanga at
mempengaruhi keberhasilan program ini. Dimana masing-masing pihak terkait dapat dap at memaham memahamii peranny perannya a yang yang selanju selanjutny tnya a akan melakuk melakukan an pelaya pelayanan nan program sesuai kriteria yang telah ditetapkan Telah disusun suatu Panduan Program Penanggulangan TB sebagai acuan acu an untuk untuk melaks melaksanak anakan an dan mengel mengelola ola pelayan pelayanan an kesehat kesehatan an di ruang ruang lingkup Puskesmas Arjuno.
Mengetahui,
Malang,
Kepala Puskesmas Arjuno
Pemegang Program Penanggulangan TB
dr. Umar Usman NIP. 19691111 199903 1 007
Gefera Aktinin Bakdiyah, AMK NIP. 19800218 200501 2 016
View more...
Comments