Panduan Praktik Klinis Vertigo Fix
April 14, 2017 | Author: MustafidzAlAbror | Category: N/A
Short Description
Download Panduan Praktik Klinis Vertigo Fix...
Description
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) VERTIGO
1Pengertian (Definisi)
2Anamnesis
3Pemeriksaan Fisik
4Kriteria Diagnosis
Vertigo adalah adanya sensasi gerakan atas rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya dengan gejala lain yang timbul, terutama dari jaringan otonomik yang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh oleh berbagai keadaan atau penyakit. Bentuk vertigo: melayang, goyang berputar, dsb. Keadaan yang memprovokasi: perubahan posis kepala dan tubuh, keletihan, ketegangan. Profil waktu: Akut, paroksismal, kronik. Adanya gangguan pendengaran yang menyertai. Penggunaan obat-obatan misalnya streptomisin, kanamisin, salisilat. Adanya penyakit sistemik seperti anemia, penyakit jantung, hipertensi, hipotensi, penyakit paru. Adanya nyeri kepala. Adanya kelemahan anggota gerak. Umum: keadaan umum, anemia, tekanan darah berbaring dan tegak, nadi, jantung, paru, abdomen. Pemeriksaan neurologis umum: Kesadaran Saraf-saraf otak: visus, kampus, okulomotor, sensori dimuka, otot wajah, pendengaran, dan menelan. Vertigo merupakan suatu sindroma atau kumpulan gejala subjektif (symptoms) dan objektif (signs) dari gangguan alat keseimbangan tubuh. Gejala subjektif Pusing, rasa kepala ringan Rasa terapung, terayun Mual Gejala objektif Keringat dingin Pucat Muntah Sempoyongan waktu berdiri atau berjalan Nistagmus Gejala tersebut di atas dapat diperhebat/diprovokasi perubahan posisi kepala. Dapat disertai gejala berikut: Kelainan THT Kelainan Mata Kelainan Saraf Kelainan Kardiovaskular Kelainan Penyakit Dalam lainnya Kelainan Psikis Konsumsi obat-obat ototoksik
5Diagnosis Kerja
6Diagnosis Banding
Vertigo
7Pemeriksaan Penunjang
8Tata Laksana : Lama hari rawat:
Penyakit meniere Labirintitis bakterial Neuronitis vestibuler Neuroma akustik BPPV (Benign Paroxysmal Positional Vertigo) Vertigo sentral Pemeriksaan laboratorium: darah rutin, kimia darah, urin, dan pemeriksaaan lain sesuai indikasi. Pemeriksaan Radiologi: Foto tulang tengkorak leher, Stensvers (pada neurinoma akustik). Pemeriksaan neurofisiologi: elektroensefalografi (EEG), elektromiografi (EMG). Pemeriksaan Neuro-imaging: CT-scan kepala, pneumoensefalografi, Transcranial Doppler. Terapi kausal: sesuai dengan penyebab Terapi simptomatik: Pengobatan simptomatik vertigo: Ca-entry blocker (mengurangi aktivitas eksitatori SSP dengan menekan pelepasan glutamate, menekan aktivitas NMDA spesial channel, bekerja langsung sebagai depressor labirin): Flunarisin (Sibelium) 3x 5-10 mg/hr Antihistamin (efek antikolinergik dan merangsang inhibitory-monoaminergik dengan akibat inhibisi n.vestibularis): Cinnarizine 3x25 mg/hr, Dimenhidrinat (Dramamine) 3x50 mg/hr. Histaminik(inhibisi neuron polisinaptik pada n. verstibularis lateralis): Betahistine (Merislon) 3x8 mg Fenotiazine (pada kemoreseptortrigger zone dan pusat muntah di medulla oblongata): Chlorpromazine (largaktil): 3x25 mg/hr Benzodiazepine (Diazepam menurunkan resting activity neuron pada n. vestibularis) 3x2-5 mg/hr Antiepileptik: Carbamazepine (Tegretol) 3x200 mg/hr, Fenotoin (Dilantin) 3x100 mg (bila ada tanda kelainan epilepsy dan kelainan EEG) Campuran obat-obat di atas
Pengobatan simptomatik otonom (mis.muntah): Metoclopramide (Primperan, Raclonid) 3x10 mg/hr Terapi rehabilitasi Latihan visual-vestibular, Metode Brandt-Daroff, Gait exercise.
9Edukasi (Hospital Health Promotion) 10 Prognosis
Lama hari rawat: 3-5 hari atau bisa lebih jika ada komplikasi Istirahat Cukup Menghindari Pencetus Vertigo Menghindari aktivitas yang dapat memperberat keluhan Ad vitam : ad bonam Ad sanationam : ad bonam Ad fumgsionam : ad bonam
11 Tingkat Evidens 12. Tingkat Rekomendasi
IV
13. Penelaah Kritis
B 1. Kolegium Neurologi Indonesia sub divisi Vertigo 2. Perdossi
14. Indikator
1 2
15. Kepustakaan
Keluhan berkurang Tidak terjadi komplikasi
1.Mardjono,M. & Sidharta, P. 1978. Neurologi Klinis Dasar . Jakarta: PT Dian Rakyat 2.Buku Pedoman Standar Pelayanan Medik dan Standar Prosedur Operasional Neurologi
View more...
Comments