Panduan Praktik Klinis Hipertensi
April 4, 2018 | Author: Nurlaili Yani | Category: N/A
Short Description
Hipertensi esensial adalah hipertensi yang tidak diketahui sebabnya. Menurut JNC 7, tekanan darah dibagi dalam 3 klasif...
Description
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) 1 DESEMBER 2016 – 30 NOVEMBER 2019 ICD.10 = l.10 HIPERTENSI ESENSIAL Hipertensi esensial adalah hipertensi yang tidak diketahui sebabnya. Menurut JNC 7, tekanan darah dibagi dalam 3 klasifikasi yaitu normal, pre-hipertensi, hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2. 1. Normal : tekanan darah sistolik < 120 mmHg dan diastolik 160 mmHg dan atau diastolik > 100 mmHg. 1. Mulai dari tidak bergejala hingga bergejala. Keluhan hipertensi antara lain: pusing, leher kaku, nyeri kepala, gelisah, berdebar-debar. 2. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi : umur, jenis kelamin, riwayat hipertensi dan 2. Anamnesis penyakit kardiovaskuler pada keluarga. 3. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi : pola diit tinggi garam, merokok, aktivitas fisik kurang, obesitas. Metode auskultasi pengukuran tekanan darah 1. Pasien yang diperiksa dalam keadaan duduk tenang paling tidak selama 5 menit di kursi dengan kaki berada di lantai dan lengan berada setinggi jantung. 2. Manset dilingkarkan paling tidak sebesar 80% pada lengan. 3. Pemeriksaan Fisik 3. Tekanan darah sistolik adalah nilai yang ditentukan berdasarkan bunyi pertama atau kedua yang terdengar (fase 1). 4. Tekanan darah distolik adalah nilai yang ditentukan berdasarkan bunyi yang terakhir kali didengar sebelum bunyi tersebut menghilang (fase 5). Memenuhi kriteria klasifikasi hipertensi berdasarkan 4. Kriteria Diagnosis anamnesis dan pemeriksaan fisik. Hipertensi esensial 5. Diagnosis Kerja
1. 2. 3. 1. 2. 3. 4. 1. 2.
White collar hypertension 6. Diagnosis Banding Nyeri akibat tekanan intraserebral Ensefalitis EKG Urinalisis 7. Pemeriksaan Penunjang Profil lipid Tes gula darah Modifikasi gaya hidup Jika terget tekanan darah tidak tercapai dengan modifikasi gaya hidup berikan obat-obatan anti hipertensi hingga sasaran tekanan darah tercapai. 3. Hipertensi stage 1 dengan diuretik jenis tiazid, dapat dipertimbangkan ACEI, ARB, BB, CCB, atau kombinasi. 4. Hipertensi stage 2 dengan dua obat kombinasi, diuretik golongan tiazid dengan ACEI atau ARB atau BB atau CCB. 8. Tata Laksana : 5. Obat-obat antihipertensi untuk pasien dengan faktor risiko: a. gagal jantung: diuretik, BB, ACEI, ARB dan Aldo Ant. b. Post Infark Miocard: BB, ACEI dan Aldo Ant. c. Risiko tinggi PJK: diuretik, BB, ACEI, dan Aldo Ant. d. Diabetes: diuretik, BB, ACEI, ARB dan CCB. e. gagal ginjal kronik: ACEI dan ARB. f. Pencegahan stroke berulang: Diuretik dan ACEI. 1. Penjelasan diagnosa, diagnosa banding, pemeriksaan penunjang. 9. Edukasi (Hospital Health 2. Edukasi kontrol tekanan darah rutin 3. Edukasi untuk tidak putus berobat. Promotion) 4. Edukasi mengenai komplikasi penyakit yang mungkin terjadi. Ad vitam : dubia ad bonam Ad Sanationam : dubia ad bonam Ad Fungsionam : dubia ad bonam 10. Prognosis Apabila tekanan darah terkontrol dengan pengobatan rutin. I 11. Tingkat Evidens 12. Tingkat Rekomendasi
B
13. Penelaah Kritis
1. SMF Penyakit Dalam
14. Indikator
15. Kepustakaan
1. Tekanan darah target < 140/90 mmHg yang berhubungan dengan penurunan komplikasi penyakit kardiovaskuler. 2. Tekanan darah target < 130/80 mmHg pada pasien dengan diabetes dan penyakit ginjal. 1. JNC-7. (2003). The seventh report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. 2. Pedoman tatalaksana hipertensi pada penyakit kardiovaskuler. (2015). PERKI.
View more...
Comments