Panduan Perlindungan Harta Benda Milik Pasien
July 3, 2018 | Author: Siti Nurlian | Category: N/A
Short Description
PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA DENDA...
Description
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seringkali terjadi banyak kasus atau peristiwa secara mendadak atau tiba – tiba
misalnya
kescelakaan,
mengakibatkan timbulnya korban.
pingsan,
bencana
alam
yang
Hal ini mengakibatkan suatu kondisi
yang cukup berbeda berbeda yakni yakni kepanikan, kepanikan, kacau, kecurigaan. kecurigaan. Baik Baik korban yang mengalami maupun orang yang melihat atau menolong. Kadang kala sering juga dalam kesempatan kesempatan tersebut kewaspadaan kewaspadaan kurang akibat situasi yang tidak menentu. Sehingga berakibat adanya kehilangan barang atau benda terutama dari korban yang mengalami bencana. Negara Indonesia mempunyai landasan hukum yang cukup kuat untuk dapat melindungi hak pribadi seseorang untuk mendapatkan perlindungan yang layak tanpa terkecuali baik untuk diri pribadi maupun bbarang yang dimiliknya. Sehingga setiap orang yang berada di tempat manapun tidak merasa terancam baik secara fisik ataupun non fisik akibat kehilangan barang atau benda. B. Pengertian
1. Perlindungan
adalah
proses
mejaga
atau
perbuatan
untuk
melindungi. 2. Harta benda adalah barang kekayaan.
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadi adanya kehilangan harta benda pribadi pada pasien/pengunjung/karyawan selama berada di Rumah Sakit. 2. Mengurang kejadian yang berhubungan dengan adanya kecurian dari pihak dalam atau luar pada pasien/pengunjung/karyawan.
D. Ruang Lingkup
1. Panduan ini diterapkan kepada semua asien/pengunjung/karyawan selama berada di Rumah Sakit 2. Pelaksana panduan ini adalah semua karyawan yang bekerja di Rumah Sakit ( medis ataupun non medis)
1
E. Prinsip
1. Semua pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam Rumah Sakit harus mendapat perlindungan harta benda pribadi dengan benar saat masuk Rumah Sakit dan selama berada di Rumah Sakit. 2. Setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada di Rumah Sakit harus berusaha menjaga harta benda pribadi. 3. Tuujuan utama perlindungan perlindungan harta benda adalah untuk menjaga keamanan yang memiliki harta benda tersebut. 4. Perlindungan
harta
benda
digunakan
pada
proses
pasien/pengunjung/karyawan masuk dalam Rumah Sakit atau selama berada dalam lingkungan Rumah Sakit.
2
BAB II KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB
Kewajiban dan Tanggung Jawab 1. Seluruh Staff Rumah Sakit a. Memahami dan menerapkan prosedur perlindungan harta benda pribadi milik pasien/pengunjung b. Memastikan
prosedur
perlindungan
harta
benda
pribadi
milik
pasien/pengunjung yang benar ketika pasien/pengunjung selama berada di Rumah Sakit. c. Melaoprkan kejadian salah prosedur perlindungan harta benda milik pasien/pengunjung/karyawan.
2. SDM yang bertugas Perawat : a. Bertanggung jawab memberikan perlindungan harta benda pasien dan memastikan perlindungan tersebut tercatat pada laporan rawat inap. b. Memastikan harta bendatersimpan dengan baik. Jika terdapat kesalahan
penyimpanan
maka
penyimpanan
harus
dipindah
tempatnya Petugas Keamanan/Security: a. Bertanggung jawab memberikan pengamanaan harta benda dan memastikan pengamanan tersebut tercatat pada laporan b. Memastikan harta benda tersimpan dengan baik. Jika terdapat kesalahan
penyimpanan
maka
penyimanan
harus
dipindah
memahami
prosedur
tempatnya.
3. Kepala Instalasi/ Kepala Ruangan a. Memastikan
seluruh
staf
di
instalasi
perlindungan harta benda pasien. b. Menyelidiki semua insiden salah perlindungan harta benda pasien dan memastikan terlaksananya suatu tindakan untuk mencegah terulangnya kembali kejadian tersebut. 4. Manajer
3
a. Memantau dan memastikan panduan perlindungan harta benda dikelola dengan baik oleh Kepala Instalasi b. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan perlindungan harta benda pasien/pengunjung/karyawan.
4
BAB III TATA LAKSANA PERLINDUNGAN HARTA BENDA
A. Perlindungan 1. Pasien Berlaku untuk pasien yang berada di rawat inap dimana hal ini pasien menggunakan perhiasan atau barang berharga lainnya dan sedang dalam kondisi akan dilakukan tindakan pelayanan medis. a. Tatalaksana Tatalaksana perlindungan perlindungan harta harta benda pasien pasien 1. Semua
pasien
sebelum
masuk
rawat
inap
harus
diinformasikan bahwa Rumah Sakit tidak bertanggung jawab jika ada harta benda yang yang hilang sebab pada saat saat akan masuk rawat inap sudah diinformasikan oleh Admisi. 2.
Pastikan bahwa pasien sudah menyetujui dan mengerti tentang informasi yang disampaikan tentang perlindungan harta benda
3. Pastikan adanya proses serah terima penyimpanan sementara untuk harta benda pribadi milik pasien apabila pada pasien tersebut tidak ada keluarga yang mendamping dan akan dilakukan tindakan pelayanan kesehatan. 4. Segera hubungi pihak keamanan untuk kasus kehilangan harta benda milik pasien jika ada peristiwa kehilangan. 5. Jika perlu hubungi pihak yang berwajib untuk menangani menangani kasus kehilangan harta benda milik pasien jika kasus tersebut berlanjut. b. Tindakan/prosedur Tindakan/prosedur yang
membutuhkan membutuhkan
perlindungan perlindungan
harta
benda pasien. 1. Berikut
adalah
beberapa
prosedur
yang
membutuhkan
perlindngan harta benda pasien: a. Pada saat pasien tidak ada keluarga yang mendampingi sedangkan
pada
pasien
tersebut
akan
tindakan
pelayanan kesehatan. b. Pada saat pasien mengalami hilang kesadaran/hilang ingatan. 2. Pada staf RSUD
Palembang BARI harus memberikan
perlindungan harta benda pasien dengan benar, dengan
5
menanyakan kejelasan informasi yang disampaikan oleh unit Informasi untuk tidak meninggalkan harta benda khususnya yang
berharga
diluar
pengamatan
pasien,
kemudian kemudian
membandingkannya dengan adanya Surat Pernyataan yang tercantum di Rekam Medis. Jangan menyebutkan semua informasi tentang perlindungan dan meminta pasien untuk menginformasikan dengan jawaban ya/tidak. 3. Jangan melakukan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak mengetahui untuk menjaga bendanya sendiri. Informasi mengenai bahwa rumah sakit tidak bertanggung jawab atas barang benda milik pasien diinformasikan ulang oleh perawat yang bertugas mengangani mengangani pasien secara personal sebelum pasien menjalani suatu prosedur. 4. Perlindungan harta benda sebaiknya mencakup 2 detil wajib, yaitu : a. Didata semua harta benda pada saat pasien masuk b. Mendata semua pengunjung yang datang berkunjung di ruang perawatan tempat pasien dirawat.
2. Pengunjung a. Tata laksana laksana perlindungan perlindungan harta harta benda pengunjung pengunjung 1.
Semua
pengunjung
harus
diidentifikasi
dengan
benar
sebelum masuk dalam lingkungan rumah sakit dengan menggunakan tanda pengenal yang masih berlaku ( KTP, SIM, Paspor ) dan harta benda apa saja yang dibawa. 2.
Pastikan pada pengunjung agar menjaga harta benda yang dibawanya dan jelaskan bahwa tidak ada penitipan harta benda yang dibawanya.
3.
Perlindungan harta benda harus diberikan pada semua pengunjung jika terjadi kecelakaan, bencana atau hilang kesadaran/ingatan pada diri pengunjung tersebut dan tidak ada pengecualian selama berada dalam lingkungan rumah sakit.
4.
Jika terjadi kecelakaan/benca kecelakaan/bencana na atau holing kesadaran kesadaran /ingatan pada pengunjung secara tiba-tiba pastikan segera diberikan
terhadap
diri
dan
harta
benda
pengunjung,
kemudian catat pada buku laporan dan laporkan pada pihak manajemen rumah sakit.
6
5.
Pada situasi dimana tidak dapat diberikan perlindungan terhadap harta benda maka harta benda harus dipastikan dititipkan/ditinggal pada pihak keamanan dan kemudian di koordinasikan pada pihak manjemen.
6.
Harta benda pengunjung tidak boleh dititipkan kepada pihak rumah sakit walalupun bersifat sementara dan kondisi pengunjung masih memungkinkan untuk memenjaga harta bendanya sendiri karena rumah sakit tidak bertanggung jawab perlindungan perlindungan harta benda tersebut tersebut kecuali kecuali dalam kondisi tertentu.
7.
Pada saat menitipkan harta benda untuk sementara waktu jika
pengunjung pengunjung
kesadaran/ingatan pernyataan
dalam
kondisi
maka
penitipan
terluka
harus
dengan
atau
hilang
memberikan
surat
disertai
tanda
pengenal
(KTP/SIM/Paspor) yang masih berlaku dan dibubuhi oleh tanda tangan/cap jempol pengunjung. 8.
Tanda pengenal yang disertakan di pos keamanan keamanan sebaiknya 2 detail wajib yang dapat mengidentifikasi pengunjung yaitu : a. Tanda a. Tanda pengenal pengenal masih masih berlaku berlaku b. Tanda b. Tanda pengenal pengenal harus harus asli/bukan asli/bukan fotocopy fotocopy c. Apabila tidak ada tanda pengenal bisa menggunanakan nomor Rekam Medis.
9.
Jelaskan prosedur perlindungan harta benda sementara dan tujuannya kepada pengunjung.
10.
Periksa ulang 2 (dua) detail data di buku laporan sebelum memberikan perlindungan harta benda pada pengunjung.
11.
Saat menanyakan identitas dan harta benda pengunjung, selalu gunakan pertanyaan terbuka , misalnya : “siapa nama anda?”
“barang
apa
yang
anda
titipkan?
(jangan (jangan
menggunakan pertanyaan tertutup seperti “Apakah nama anda ibu susi?”) 12. Jika
pengunjung pengunjung
tidak
mampu
memberitahukan memberitahukan
nama
namanya (misalnya pada pengunjung yang tidak sadar, bayi, disfasia, gangguan jiwa), verifikasi harta benda pengunjung kepada
keluarga/pengantarnya.
Jika
mungkin,
tanda
pengenal jangan dijadikan satu-satunya bentuk identifikasi pada saat menitipkan harta benda. Tanya ulang nama dan
7
alamat
pengunjung,
kemudia
bandingkan
jawaban
pengunjung dengan data yang tertulis di buku laporan. 13.
Pengecekan buku laporan pengunjung dilakukan tiap kali pergantian jaga petugas keamanan.
14.
Unit yang memberikan perlindungan pada harta benda pengunjung harus menanyakan ulang identitas pengunjung dan membandingkan data yang diperolehnya dari laporan verifikasi pihak keamanan.
15.
Pada
kasus
pengunjung
yang
tidak
mau
diberikan
perlindungan harta benda : a. Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab seperti : i.
Menilai perlindungan harta benda
ii. Tidak ada ada kepercayaan kepercayaan dari dari pengunjung pengunjung b. Proses perlindungan harta benda harus diinformasikan akan resiko yang terjadi jika tidak dilakukan. Alasan pengunjung harus dicatat pada buku laporan petugas kemanan. c. Jika pengunjung pengunjung menolak untuk diberikan diberikan perlindungan perlindungan harta bendanya, petugas harus lebih waspada dan mencari cara lain untuk memberikan perlindungan pada harta benda pengunjung
dengan
benar
sebelum
dilakukan
tindakan
pelayanan kesehatan.
b. Tindakan/prosedur Tindakan/prosedur yang
membutuhkan membutuhkan perlindungan perlindungan
harta
benda pengunjung : 1) Berikut
adalah
beberapa
prosedur
yang
membutuhkan
perlindungan harta benda pengunjung : a. Pada saat terjadi bencana (kebakaran, gempa) b. Pada saat evakuasi karena terjadinya bencana c. Pada saat terjadi kasus pencurian. d. Pada saat pengunjung hilang kesadaran/ingatan. 2) Para
staf
RSUD
Palembang
Bari
harus
mengkonfirmasi
pengunjung dalam menanyakan nama dan harta benda yang akan dilindungi, kemudian membandingkannya dengan data berdasarkan informasi yang didapat dari laporan petugas keamanan. Jangan menyebutkan nama dan harta benda yang dilindungi dan minta pengunjung untuk mengkonfirmasi dengan jawaban ya/tidak.
8
3) Jangan melakukan melakukan prosedur apapun jika pengunjung pengunjung tidak mau
diberikan
dibawanya.
perlindungan
Perlindungan
pada
harta
harta
benda
benda
harus
yang
dipastikan
diberlakukan ulang oleh petugas keamanan yang bertugas menangani pengunjung secara personal dan saat pengunjung datang. 3. Karyawan a. Tata laksana laksana perlindungan perlindungan harta harta benda karyawan 1) Semua karyawan harus bertanggung jawab sendiri atas harta benda yang dibawanya. 2) Pastikan pada karyawan agar menjaga harta benda yang dibawanya dan jelaskan bahwa tidak ada penitipan harta benda yang dibawanya. 3) Perlindungan harta benda harus diberikan pada semua karyawan jika terjadi kecelakaan, bencana atau hilang kesadaran/ingatan pada diri karyawan tersebut dan tidak pengecualian selama berada dalam lingkungan rumah sakit. 4) Jika
terjadi
kecelakaan/benca kecelakaan/bencana na
kesadaran/ingatan
pada
karyawan
dan
secara
hilang
tiba – tiba
pastikan segera diberikan perlindungan terhadap diri dan harta benda karyawan, kemudian catat pada buku laporan pada pihak manajemen rumah sakit. 5) Pada situasi dimana tidak dapat diberikan perlindungan terhadap harta benda maka harus dipastikan harta benda dititpkan/ ditinggal pada pihak keamanan dan kemudian dikoordinasikan pada pihak manajemen. 6) Harta benda karyawan tidak boleh dititpkan kepada pihak Rumah Sakit walaupun bersifat sementara dan kondisi karyawan masih memungkinkan untuk menjaga harta bendanya sendiri karena rumah sakit tidak bertanggung jawab perhadap perlindungan perlindungan harta benda tersebut kecuali dalam kondisi tertentu. 7) Pada saat menintipkan harta benda untuk sementara waktu jika
karyawan karyawan
dalam
kesadaran/ingatan pernyataan
kondisi
maka
penitipan
harus
dengan
terluka
atau
hilang
memberikan
surat
disertai
tanda
pengenal
(KTP/SIM/Paspor) yang masih berlaku dan dibubuhi oleh tanda tangan/cap jempol karyawan.
9
8) Tanda
pengenal
sebaiknya
2
yang
detail
disertakan disertakan
wajib
yang
di
dapat
pos
keamanan keamanan
mengidentifikasi
karyawan yaitu : a) Tanda pengenal pengenal masih masih berlaku berlaku b) Tanda pengenal pengenal harus harus asli bukan bukan fotocopy fotocopy 9) Jelaskan prosedur prosedur perlindungan perlindungan harta benda sementara sementara dan tujuannya kepada karyawan. 10)Periksa 10) Periksa ulang 2 (dua) detail data di buku laporan sebelum memberikan perlindungan harta benda pada karyawan. 11)Saat 11) Saat menanyakan identitas dan harta benda karyawan selalu menggunakan pertanyaa terbuka, misalnya : “siapa nama anda?”, “barang apa yang anda titipkan?” ( jangan menggunakan pertanyaan tertutup seperti “apakah nama anda ibu susi?”) 12) Jika Jika
karyawan
(misalnya
tidak
pada
mampu
karyawan
memberikan memberikan
yang
tidak
namanya
sadar,
disfasia,
gangguan iwa), perifikasi harta benda karyawan kepada teman
sejawat/unit
kerjanya.
Jika
meungkin<
tanda
pengenal jangan dijadikan satu-satunya bentuk identifikasi pada saat menitipkan harta benda. Tanya ulang nama dan alamat
karyawan,
kemudian
bandingkan
jawaban
karyawandengan data yang tertulis di buku laporan. 13)Penegecekan 13) Penegecekan buku laporan pengunjung dilakukan tiap kali pergantian jaga petugas keamanan. 14)Unit 14) Unit yang memberikan perlindungan pada harta benda karyawan harus menanyakan ulang identitas karyawan dan membandingkan data yang diperoleh dari laporan verifikasi pihak keamanan. 15) Pada
kasus
karyawan
yang
tidak
mau
diberikan
perlindungan harta benda : a) Hal
ini
dapat
dikarenakan
berbagai
macam
sebab,
seperti: i. ii.
Menolak perlindungan harta Tidak ada ada kepercayaan kepercayaan dari karyawan
b) Proses perlindungan harta benda harus diinformasikan akan resiko yang terjadi jika tidak dilakukan. Alasan karyawan harus dicatat pada buku laporan petugas keamanan.
10
c) Jika karyawan menolak untuk diberikan diberikan perlindungan perlindungan harta bendanya, petugas harus lebih waspada dan mencari cara lain untuk memberikan perlindungan pada harta benda karyawan dengan benar sebelum dilakukan tindakan pelayanan kesehatan.
b. Tindakan/prosedur Tindakan/prosedur yang membutuhkan membutuhkan perlindungan perlindungan harta benda 1. Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan perlindungan harta benda karyawan : a) Pada saat terjadi bencana (kebakaran, gempa) b) Pada saat evakuasi karena terjadinya bencana c) Pada saat terjadi kasus pencurian d) Pada saat karyawan hilang kesadaran/ingatan 2. Pada staff RSKGM Prov. Sumsel harus mengkonformasi karyawan dalam perlindungan harta benda dengan benar dengan menanyakan nama dan harta benda yang akan dilindungi,
kemudian
membandingkannya
dengan
data
berdasarkan informasi yang didapat dari laporan petugas keamanan. Jangan menyebutkan nama dan harta benda yang dilindungi dilindungi dan minta karyawan untuk mengkonfirmasi mengkonfirmasi dengan jawaban ya/tidak. 3. Jangan melakukan melakukan prosedur prosedur apapun jika karyawan tidak mau
diberikan
perlindungan
pada
harta
benda
yang
dibawanya. Perlindungan harta benda harus diberlakukan ulang oleh petugas keamanan yang bertugas menangani karyawan secara personal pada saat karyawan datang.
B. Tata Cara Cara Perlindungan Perlindungan 1. Jenis Perlindungan Perlindungan Perlindungan yang tersedia di RSKGM Prov. Sumsel adalah sebagai berikut : a) Perlindungan harta benda pasien b) Perlindungan harta benda pengunjung c) Perlindungan harta benda karyawan 2. Menitipkan Harta benda Proses perlindungan harta benda dilaksanakan di RSKGM Prov. Sumsel adalah sebagai berikut :
11
a. Pasien Proses perlindungan harta benda dilaksanakan
jika pasien
dalam kondisi akan ada tindakan pelayanan kesehatan dan tidak ada keluarga yang mendampingi atau dalam kondisi hilang kesadaran. b. Pengunjung Proses
perlindungan
pengunjung
menjadi
harta korban
benda
dilaksanakan
kecelakaa/hilang
jika
kesadaran
secara tiba – tiba – tiba tiba dan tidak ada keluarga yang mendampingi. c. Karyawan Proses perlindungan harta benda dilakukan jika
karyawan
menjadi korban kecelakaan/hilang kesadaran secara tiba-tiba dan tidak ada keluarga yang mendampingi.
C. Pelaporan insiden/kejadian kesalahan perlindungan harta benda pasien 1. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah : a) Misidentifikasi data/pencatatan di buku laporan b) Tidak adanya adanya tanda pada harta harta benda yang yang dilindungi dilindungi c) Mengidentifikasi laporan investigasi d) Registrasi ganda saat mendata harta benda yang dilindungi e) Kesalahan penulisan tanda untuk harta benda yang mendapat perlindungan di buku laporan. 2. Beberapa penyebab umum terjadinya misidentifikasi adalah : a. Kesalahan pada administrasi / tata usaha 1) Salah memberikan tanda pada harta benda pasien 2) Kesalahan mengisi buku laporan 3) Penulisan data berdasarkan tanda pengenal yang salah 4) Pencatatan yang benar/tidak lengkap/tidak terbaca b. Kegagalan verifikasi 1) Tidak adanya adanya protocol protocol verifikasi verifikasi 2) Tidak mematuhi mematuhi protocol protocol verifikasi verifikasi c. Kesulitan komunikasi 1) Hambatan
akibat
keterbatasan
fisik,
keterbatasan bahasa pasien 2) Kegagalan untuk membaca kembali 3) Kekurangan kultur/budaya organisasi
12
kondisi
atau
d. Jika terjadi insiden akibat kesalahan kesalahan pendataan pendataan harta benda pasien pastikan keamanan dan keselamatan pasien.
Pengunjung
1. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah : a. Kesalahan penulisan tanda pengenal yang masih berlaku di buku laporan b. Tidak adanya adanya tanda pada harta harta benda yang yang dilindungi dilindungi c. Registrasi ganda saat mendata harta benda yang dilindungi 2. Beberapa penyebab umum terjadinya misidentifikasi adalah : a. Kesalahan pada administrasi/tata usaha 1) Salah memberikan tanda pada harta benda pengunjung 2) Kesalahan mengisi buku laporan 3) Penulisan data berdasarkan tanda pengenal yang salah 4) Pencatatan yang tidak benar/tidak lengkap/tidak terbaca. b. Kegagalan verifikasi 1) Tidak adanya adanya protocol protocol verifikasi verifikasi 2) Tidak mematuhi mematuhi protocol protocol verifikasi verifikasi c. Kesulitan komunikasi 1) Hambatan akibat keterbatasan fisik, kondisi atau keterbatasan bahasa pasien 2) Kegagalan untuk membaca kembali 3) Kekurangan kultur/budaya organisasi d. Jika terjadi insiden akibat kesalahan kesalahan pendataan pendataan harta benda pengunjung pastikan keamanan dan keselamatan pengunjung. 1) Salah memberikan tanda pada harta benda pengunjung 2) Kesalahan mengisi buku laporan 3) Penulisan data berdasarkan harta benda yang dititipkan salah 4) Pencatatan yang tidak benar/tidak lengkap/tidak terbaca e. Kegagalan verifikasi 1) Tidak adanya adanya protocol protocol verifikasi verifikasi 2) Tidak mematuhi mematuhi protocol protocol verifikasi verifikasi f.
Kesulitan komunikasi 1) Hambatan akibat keterbatan fisik, ondisi atau keterbatasan bahasa pengunjung 2) Kegagalan untukk pembacaan kembali 3) Kekurangan kultur/budaya organisasi
13
g. Jika terjadi insiden akibat kesalahan kesalahan pendataan pendataan harta benda pengunjung pastikan keamanan dan keselamatan pengunjung.
Karyawan
1) Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah : a. Kesalahan penulisan tanda pengenal karyawan b. Tidak adanya adanya tanda pada harta harta benda yang yang dilindungi dilindungi c. Registrasi ganda saat mendata harta benda yang dilindungi 2) Beberapa penyebab umum terjadinya misidentifikasi adalah : a. Kesalahan pada administrasi / tata usaha 1) Salah memberikan tanda pada harta benda karyawan 2) Kesalahan mengisi buku laporan 3) Penulisan data berdasarkan tanda pengenal yang salah 4) Pencatatan yang tidak benar/tidak lengkap/tidak terbaca b. Kesulitan komunikasi 1) Tidak adanya adanya protocol verifikasi verifikasi 2) Tidak mematuhi mematuhi protocol protocol verifikasi verifikasi c. Kesulitan komunikasi 1) Hambatan akibat keterbatan fisik, ondisi atau keterbatasan bahasa pengunjung 2) Kegagalan untukk pembacaan kembali 3) Kekurangan kultur/budaya organisasi d. Jika terjadi insiden akibat kesalahan kesalahan pendataan pendataan harta benda karyawan pastikan keamanan dan keselamatan karyawan. 1) Salah memberikan tanda pada harta benda karyawan 2) Kesalahan mengisi buku laporan 3) Penulisan data berdasarkan tanda pengenal yang salah 4) Pencatatan yang tidak benar/tidak lengkap/tidak terbaca e. Kegagalan verifikasi 1) Tidak adanya adanya protocol protocol verifikasi verifikasi 2) Tidak mematuhi mematuhi protocol protocol verifikasi verifikasi f.
Kesulitan verifikasi 1)
Hambatan akibat keterbatasan fisik, kondisi atau keterbatasan bahasa karyawan.
2) Kegagalan untuk pembacaan kembali 3) Kekurangan kultur / budaya organisasi.
14
g. Jika terjadi insiden akibat kesalahan kesalahan pendataan harta benda pengunjung pastikan keamanan dan keselamatan pengunjung.
15
BAB IV DOKUMENTASI
A. Dokumentasi
1. Pasien – pasien pasien yang dengan keadaan tertentu yang memerlukan perlindungan harta benda diidentifikasi di ruangan rawat inap. 2. Barang – barang pasien yang dititipkan dicatat dengan lengkap formulir khusus, dengan saksi minimal 2 orang yang berasal dari petugas keamanan dan petugas ruangan yang bersangkutan. 3. Formulir tersebut kemudian disimpan dalam rekam medis pasien.
B. Revisi dan Audit Pasien
1. Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu 2 tahun 2. Rencana audit akan disusun dengan bantuan HRD serta akan dilaksanakan dalam waktu 6 bulan setelah implementasi kebijakan. Audit ini meliputi : a. Jumlah presentasi presentasi pasien yang membutuhkan membutuhkan perlindungan perlindungan pada harta benda b. Akurasi dan reliable informasi yang terdapat di buku laporan c. Alasan mengapa pasien tidak menggunakan tanda identitas untuk perlindungan khusus 3. Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan visitor akan dipantau dan ditindaklanjuti saat dilakukan revisi kebijakan.
Pengunjung
1. Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu 2 tahun 2. Rencana audit akan disusun dengan bantuan panitiaan kesehatan. Audit ini meliputi : a. Jumlah presentase presentase pengunjung pengunjung yang yang menggunakan menggunakan tanda visitor b. Akurasi dan reliabilitas informasi yang terdapat di buku laporan c. Alasan mengapa pengunjung tidak menggunakan tanda visitor 3. Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan visitor akan dipantau dan ditindaklanjuti saat dilakukan revisi kebijakan.
16
Karyawan
1. Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu 2 tahun 2. Rencana audit akan disusun oleh unit Hrd serta akan dilaksanakan dalam kurun waktu 6 bulan setelah imlpementasi kebijakan. Audit ini meliputi : a. Jumlah presentase presentase pengunjung pengunjung yang yang menggunakan menggunakan tanda visitor b. Akurasi dan reliabilitas informasi yang terdapat di buku laporan c. Alasan mengapa pengunjung tidak menggunakan tanda visitor 3. Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan visitor akan dipantau dan ditindaklanjuti saat dilakukan revisi kebijakan.
17
View more...
Comments