Panduan Pengelolaan Bahan Berbahaya Dan Beracun

April 12, 2019 | Author: amos neno | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

panduan pengelolaan B3...

Description

PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) SERTA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LB3) INSTALASI LABORATORIUM

PEMERINTAH KABUPATEN KUPANG PUSKESMAS NAIBONAT KECAMATAN KUPANG TIMUR Jl. Timor Raya Km. 32, Naibonat- Kode Pos 85362 E-mail : [email protected][email protected] Hotline Service : 081238978618

KEPUTUSAN

KEPALA PUSKESMAS NAIBONAT  NOMOR : 440/

/ P5303140202/ ADMIN ADMIN / 2 / 2018 TENTANG

PENGELOLAAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) SERTA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LB3) INSTALASI

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang keselamatan  pasien;

6.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017

tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi di

Fasilitas Pelayanan Kesehatan; 7.

Peraturan pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun;

8.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian Simbol Bahan Berbahaya dan Beracun;

9.

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Puskesmas  Naibonat.

MEMUTUSKAN :

DAFTAR ISI

Halaman Daftar Isi ..................................................................................................................

v

Lampiran I BAB I

DEFINISI .............................................................................................

1

BAB II

RUANG LINGKUP .............................................................................

3

BAB III

TATA LAKSANA ................................................................................

4

BAB IV

DOKUMENTASI ................................................................................. 22

LAMPIRAN : PERATURAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) SERTA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LB3) INSTALASILABORATORIUM  NOMOR : 440/ /P5303140202/ADMIN/2/ 2018 TANGGAL :

PANDUAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) SERTA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LB3) DI PUSKESMAS NAIBONAT BAB I DEFINISI

1. Lingkungan Puskesmas Naibonat adalah semua area didalam dan diluar gedung yang merupakan tempat kegiatan dan aktifitas Puskesmas Naibonat sesuai batas wilayah dan

12. Bahan kimia korosif/iritan adalah bahan kimia yang mampu merusak berbagai peralatan dari logam dan apabila bahan kimia ini mengenai kulit akan menimbulkan kerusakan  berupa iritasi dan peradangan kulit. 13. Bahan kimia oksidator adalah bahan kimia yang dapat menghasikan oksigen dalam  penguraian atau reaksinya dengan senyawa lain, bersifat reaktif dan eksplosif serta sering menimbulkan kebakaran. 14. Limbah bahan kimia adalah bahan kimia baik padat, cair, dan gas bekas pakai yang karena sifatnya tidak dapat digunakan lagi. 15. Nilai Ambang Batas (NAB) adalah konsentrasi dari zat, uap atau gas dalam udara yang dapat dihirup selama 8 jam/hari selama 5 hari/minggu, tanpa menimbulkan gangguan kesehatan yang berarti. 16. Tempat dan sarana laboratorium adalah tempat yang digunakan untuk melakukan kegiatan yang menggunakan bahan kimia serta dilengkapi sarana sebagai kelengkapan laboratorium, misal Inkas, meja kerja, exhaust fan, dan sebagainya.

BAB II RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup manajemen ini meliputi Ruang Lingkup Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3) serta Ruang lingkup sarana kerja, sebagai tempat pelaksanaan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3). 1. Ruang lingkup pengelolaan bahan berbahaya dan beracun mencakup panduan tentang : 

Identifikasi B3



Pengadaan B3



Penyimpanan B3



Penanganan tumpahan B3



Penanganan terpapar B3 pada kulit

BAB III TATA LAKSANA

Tata Laksana

Panduan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun adalah Panduan Pengelolaan Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) serta Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun meliputi tata laksana kelola yang terdiri dari fungsi-fungsi sebagai berikut: 1. Identifikasi B3 2. Pengadaan B3, 3. Penyimpanan dan Penyaluran B3, 4. Penggunaan B3 5. Penanganan tumpahan B3 dan penanggulangan terpapar B3 6. Pemasangan simbol dan label B3 7. Pembuangan limbah B3

c.  bersifat reaktif; d.  beracun; e. menyebabkan infeksi; dan f.  bersifat korosif.

Pengadaan B3

Uraian tentang pengadaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yaitu: a. Pengadaan Bahan Berbahaya dan Beracun di Instalasi Laboratorium Puskesmas  Naibonat terintegrasi langsung dan dilaksanakan oleh Instalasi Farmasi.  b. Perbekalan farmasi adalah pengadaan sediaan farmasi yang terdiri alat kesehatan, reagensia dari suplier resmi. c. Pengadaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Pengadaan langsung dilakukan terhadap pengadaan Reagensia sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO)

c.

Program “House keeping” secara periodik (Kebersihan, Kerapihan dan Keselamatan)

d. Sarana K3 disiapkan dan digunakan e. Selain petugas gudang dilarang masuk, dan harus menggunakan APD f. Inpeksi secara periodik, pemeriksaan kondisi lingkungan, bahan, peralatan dan sistem, segera lapor bila ada kondisi tidak aman kepada atasan. g. Penyimpanan B3 dilengkapi dengan Simbol dan / label B3 (Label isi, safety, resiko  bahaya) serta cara pencegahan dan pertolongan pertama

C. Penyimpanan B3 Cairan Mudah Menyala 1. Pewadahan dan penandaan

a) Wadah/pembukus/kemasan harus dapat melindungi isinya terhadap saluran dari luar  b) Wadah/pembungkus/kemasan harus dapat bertahan terhadap daya kemas isinya c) Wadah harus tertutup dengan kedap/disegel

3) Peralatan kerja harus layak pakai 4) Metode kerja/cara pelaksanaan kerja/protap sudah aman dan efektif 5) Kelengkapan administrasi sudah siap (perintah kerja, daftar B3 dll) B. Selama penggunaan B3 hindari tindakan tidak aman. dan sesuai dengan SOP C. Bila penggunaan pada transisi shift jaga, maka tiap serah terima dan tanggung jawab dilakukan sebaik-baiknya, laporkan situasi kondisi kerja lebih hal yang tidak aman D. Bila selesai, amankan dan bersihkan alat-alat kerja, lingkungan kerja, wadah sisa B3 hingga aman. E. Lakukan P3K bila ada kecelakaan dan penanganan lebih lanjut

5. Panduan penanganan B3

A. Penanganan Kecelakaan kerja dan darurat B3 Panduan ini sebagai petunjuk bagi pegawai untuk penyelamatan apabila terjadi kecelakaan ditempat kerja dengan tujuan agar korban menjadi atau

aman dan

2) Melakukan kegiatan pengelolaan B3 sebagaimana dimaksud 4.a. wajib mengambil langkah-langkah : a. Mengamankan (mengisolasi) tempat terjadinya kecelakaan;  b. Menanggulangi kecelakaan sesuai dengan prosedur tetap penanggulangan kecelakaan; c. Melaporkan kecelakaan dan atau keadaan darurat kepada aparat Pemerintah Kabupaten/Kota setempat; dan d. Aparat Pemerintah Kabupaten/Kota setempat, setelah menerima laporan tentang terjadinya kecelakaan dan atau keadaan darurat akibat B3 sebagaimana

dimaksud

wajib

segera

mengambil

langkah-langkah

 penanggulangan yang diperlukan. 3) Kewajiban sebagaimana dimaksud, tidak menghilangkan kewajiban setiap orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 untuk: Mengganti kerugian akibat kecelakaan dan atau keadaan darurat; dan atau

 j)

Tetapi untuk penanganan yang lebih tepat dapat dilihat di dalam “Material Safety Data Sheet” (MSDS).

C. Langkah Selanjutnya Setelah Pembersihan tumpahan B3 a) Simpan semua limbah pada tempatnya yang sesuai kemudian tutup untuk penanganan lebih lanjut  b) Bersihkan pastikan kembali area tersebut telah bersih dan aman. c) Bersihkan area / meja kerja segera setelah terjadi tumpahan zat/ bahan kimia. d) Apabila bahan kimia yang tumpah tersebut cukup/sangat berbahaya, selain dibersihkan dengan lap, tangan harus dilindungi dengan sarung tangan dan Alat Pelindung Diri (APD) lainnya: masker dan sepatu pelindun g) D. Penanganan terpapar B3 pada kulit a) Penanganan bila terjadi Kontaminasi Bahan-bahan Berbahaya pada Pekerja, Bila Terkena Kulit dan Rambut  b) Membawa

pekerja

terkontaminasi menuju sumber air terdekat

5) Memastiakan pekerja yang terkontaminasi tidak menggosok matanya 6) Membawa

pekerja

yang

terkontaminasi

ke Instalasi

Gawat

Darurat

bila

memerlukan pertolongan medis lebih jauh 7) Melaporkan kejadian kecelakaan kerja ke Panitia K3 Puskesmas.

Gambar 2. Petunjuk Gambar Membersihkan Mata dengan air Shower

F. Tempat spill kit dan jenis spill kit MSDS dan Spill Kit harus diletakkan ditempat yang mudah dilihat dan mudah segera diperoleh. Setiap orang harus mengetahui keberadaan MSDS dan Spill Kit . Pastikan Spill  Kit  masih terisi lengkap dan dalam kondisi yang baik.



Tanda bahaya dan isolasi (yellow tape) untuk mengkarantina daerah  berbahaya (dengan spill sock dan spill pillows)

3)

”Chemical spill kit ” terdiri dari : 

Jas Laboratorium (1 buah)



Sarung tangan (2 pasang)



Masker penutup wajah ( face shield ) dan kacamata pelindung ( googles) (@1 buah)



Sepatu pelindung (rubber shoe cover protective) atau sepatu boot



Air bersih (1 botol)



Disinfektan cair ( 1 botol )



Kantong plastik (2 buah)



Sekop dan pengikis (1 buah)



Tissue kertas absorben atau bahan katun bekas (minimal 3 potong)

c) Label adalah uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3. d) Kemasan adalah wadah atau tempat yang bagian dalamnya terdapat B3 dan dilengkapi penutup. e) Tempat penyimpanan kemasan B3 adalah bangunan atau dalam bentuk lain yang digunakan untuk menyimpan kemasan B3.

Panduan Umum pemasangan Simbol a) Setiap kemasan B3 wajib diberikan simbol sesuai dengan klasifikasinya dan label sesuai dengan jenis dan klasifikasinya.  b) Setiap tempat penyimpanan kemasan dan alat pengangkutan B3 wajib diberi simbol B3. c) Bentuk dasar, ukuran dan bahan

 padatekanan udara 760 mmHg. Pengujiannya dapatdilakukan dengan

metode ”Closed-Up Test”; 2. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic),sebagaimana gambar

Gambar 7 : Simbol B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic)

a. Padatan maupun cairan yang jika terjadi kontak secara langsung dan/atau terus menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat menyebabkan iritasi atau peradangan;  b. Toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena paparan tunggal dapat menyebabkan iritasi pernafasan, mengantuk atau  pusing; c. Sensitasi pada kulit yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit; dan/atau d.

Iritasi/kerusakan parah pada mata yang dapatmenyebabkan iritasi serius pada mata

4. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat korosif (corrosive), sebagaimana gambar

 b.

Simbol dipasang pada sisi-sisi kemasan yang tidakterhalang leh kemasan lain dan mudah dilihat;

c.

Simbol tidak boleh terlepas atau dilepas dan diganti dengan simbol lain sebelum kemasan dikosongkan dan dibersihkan dari sisa-sisa  bahan berbahaya danberacun; dan

d.

Kemasan yang telah dibersihkan dari B3 dan akan dipergunakan kembali untuk mengemas B3 harus diberi label “KOSONG”

3) Simbol pada tempat penyimpanan kemasan B3. Tempat penyimpanan kemasan B3 harus ditandai dengan simbol dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut: a)

Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan  baik pada tempat penyimpanan

 b)

kemasan B3, mudah penggunaannya dan tahan lama. Simbol juga terbuat dari bahan yang tahan terhadap air, goresan dan bahan kimia

 Nama B3/Nama Dagang

 Nama B3 Komposisi  No CAS/No UN) Produsen

Informasi Tindakan Penanganan Kata Peringatan

Keterangan Tambahan

Identitas Pemasok

Pernyataan Bahaya : Klasifikasi B3 Fisik, Kesehatan dan Lingkungan Gambar 11. Label B3

 b)

Pengisian Label Label diisi dengan huruf cetak yang jelas terbaca, tidak mudah terhapus dan dipasang

pada setiap kemasan B3. Pada label wajib

dicantumkan informasi minimal sebagai berikut :  No 1

Jenis Farmasi

Penjelasan Pengisian

Nama B3;

 Nama dagang B3/Nama bahan

Komposisi, No.CAS/No

kimia.

UN;

Komposisi atau formulasi bahan

Produsen

kimia. Informasi lengkap mengenai  penghasil.

2

Simbol

Disesuaikan dengan klasifikasi B3

c)

Pemasangan label B3. Label B3 dipasang pada kemasan di sebelah bawah simbol dan harus terlihat dengan jelas. Label ini juga harus dipasang pada wadah yang akan dimasukkan ke dalam kemasan yang lebih besar. Contoh  pemasangan simbol dan label pada kemasan/wadah, sebagaimana gambar

Simbol Label

BAB IV DOKUMENTASI

Rencana Kegiatan Berdasarkan Data Pemakaian TRIWULAN No

01

PROGRAM

PELAYANAN

KEGIATAN

a. Perencanaan Bahan berbahaya dan  beracun  b. Pengadaan Bahan berbahaya dan  beracun c. Penerimaan Bahan berbahaya dan  beracun d. Penyimpanan Bahan berbahaya dan  beracun

1

2

3

4

































DAFTAR LOKASI B3 DI NO

LOKASI

B3

KANDUNGAN

PUSKESMAS NAIBONAT SIMBOL

KETERANGAN

1

Instalasi laboratorium,

Alkohol

sangat mudah menyala

2

Instalasi Laboratorium

Formalin

Mengiritasi mata, kulit,  pencernaan. Korosif  bagi mata dan kulit. Karsinogenik

3

Laboratorium

pengharum ruangan dalam  botol kaleng

sangat mudah menyala

NO

LOKASI

B3

KANDUNGAN

SIMBOL

KETERANGAN

4

Laboratorium

Klorin

Korosif dan beracun  bagi kehidupan dalam air untuk efek yang lama

5

Laboratorium

Baygon

Mudah menyala

6

Laboratorium

Reagen Creatinin

Sodium hidroxide, asam pikrat

Mengiritasi mata, kulit,  pencernaan dan  pernapasan

7

Laboratorium

Reagen Cholesterol

 phenol, 4aminoantipirid

Irritant

NO

LOKASI

B3

KANDUNGAN

SIMBOL

KETERANGAN

8

Laboratorium

Larutan Drabkins

Kalium Ferisianida,kalium dihidrogen fosfat, detergent

irritant, beracun pada kehidupan di air dalam waktu yang lama

9

Laboratorium

Stromaliser

Sodium chloride

Irritant

10

Laboratorium

Ceel pack

Sodium chlorid, sodium tetraborate, EDTA

Irritant, korosif bagi mata dan kulit

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF