Panduan Pemeriksaan Laboratorium

September 21, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Panduan Pemeriksaan Laboratorium...

Description

 

A.  PERSIAPAN PASIEN Persiapan Pasien Secara Umum dan yang Mempengaruhi: 1.  Mempersiapkan pasien untuk pengambilan specimen sesuai persyaratan umum dengan meminta pasien berpuasa antara 8-12 jam pada jam 22.00 danpagi hari jam 07.00-09.00 dilakukan pengambilan specimen.  

2.  Menghindari Menghindari pemakaian sebelumspecimen spesimendiambil. diambil dilaboratorium. dilaboratorium. 3. aktivitas fisikobat-obatan /olahraga sebelum 4.  Memperhatikan efek postur, pengambilan darah paling baik dengan duduk tenang disbandingkan disbandingk an berdiri karena keseimbangan cairan akan terganggu. ter ganggu. 5.  Diet makan dan minum pasien dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. 6.  Merokokdan minum alcohol mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. 7.  Ketinggian suatu tempat (geografis) berpengaruh pada hasil pemeriksaan laboratorium. 8.  Demam akan menyebabkan kenaikan dan penurunan beberapa parameter pemeriksaan, waktu demam yang tepat akan dapat membantu menegakkan diagnose. 9.  Trauma dapat menyebabkan terjadi hemostasis hingga pengencera pengencerann darah. 10. V Variasi ariasi Circandian Rythme merupakan perubahan dari waktu ke waktu padan tubuh yang dipengaruhi waktu, siklus, dan umur. 11. Umur, Umur, ras, dan jenis kelamin paling berpengaruh berpengaruh terhadap hasil pengukuran dan nilai rujukan. 12. Kehamilanpada Kehamilanpada wanita perlu dipertimbangkan lama kehamilan yang berpengaruh pafa pengenceran. B.  PENGAMBILAN SPESIMEN 1.  Peralatan yang digunakan harus memenuhi persyaratan tertentu : a.  Bersih, kering, tidak mengandung bahan kimia / deterjen. b.  Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi specimen. c.  Mudah dicuci atau dibersihkan dari sampel sebelumnya. sebelumnya. d.  Pengambilan specimen untukpemeriksaan biakan harus menggunakan peralatan yang steril. 2.  Wadah specimen harus : a.  Terbuat dari gelas atau plastic. Untuk specimen darah harus terbuat dari gelas. b.  Tidak bocor atau merembes. c.  Harus dapat dirurup rapat dengan tutup berulir. d.  Besar wadah disesuaikan dengan volume specimen. e.  Bersih dan kering. f.  Tidak mempengaruhi sifat zat-zat dalam specimen. g.  Tidak mengandung bahan kimia atau deterjen. h.  Untuk pemeriksaan zat dalamspesimen yang mudah rusak atau terurai karena pengaruh sinar matahari, amaka digunakan botol coklat. i.  Untuk pemeriksaan bikan dan uji kepekaan kuman wadah harus steril. 3.  Pengawet: Diberikan agar sampelyang akan diperiksa dapat dipertahankan kondisi dan  jumlahnya dalam wadah tertentu. Antikoagulan Antikoagulan digunakan untuk menc mencegah egah pembekuan pembekuan darah.

PANDUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM  1

 

4.  Waktu : Pada umumnya pengambilan specimen dilakukan pada pagi hari, terutama untuk pemeriksaan kimia klinik, hematologi, dan imunologi karena umumnya nilai normal ditetapkan pada keadaan basal. 5.  Lokasi : Sebelum mengambil specimen, harus ditetapkan terlebih dahulu lokasi pengambilan yang tepat sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta . specimen untuk pemeriksaan menggunakan vena cibititangan daerahatau siku.arteri Specimen darah arteri umumnya diambil dari arteri radialisdarah dipergelangan femoralis didaerah lipat paha. Specimen darah kapiler diambil dari ujung jari tengah tangan atau jari manis tanganbagian tepi atau pada daerah 1/3 bagian tepi telapak kaki atau cuping telinga pada bayi. Tempat yang dipilih tidak boleh meperhatikan gangguan peredaran darah seperti cyanosis atau pucat, bekas luka dan radang. 6.  Volume : Volume specimen yangdiambil harus mencukupikebutuhan pemeriksaan laboratorium yang diminta atau dapat mewakili objek yang diperiksa. 7.  Teknik pengambilan : Pengambilan specimen harus dilakukan dengan cara yang benar, agar specimen tersebut mewakili keadaan yang sebenarnya. a.  Teknik pengambilan darah vena : 1)  Persiapkan alat-alat yang diperlukan :   Spuit, pilihlah ukuran/ volume sesuai dengan jumlah sampel yang akan diambil, pilih ukuran jarum yang sesuai dan pastikan jarum terpasang dengan erat.   Kapas alcohol 70%   Tali pembendung ( tourniquet)   Plester   Tabung, pilihlah jenis tabung sesuai dengan jenis pemeriksaan. 2)  Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien senyaman mungkin. 3)  Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data dilembar permintaan . 4)  Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien minum obat tertentu, tidak puasa dsb.  

5) Minta pasien meluruskan tangannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas. 6)  Minta pasien mengepalkan mengepalkan tangan. 7)  Pasang tourniquet kira-kira 10 cm diatas lipat siku. 8)  Pilih bagian vena median cubital atau chepalic, lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena ; vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastic dan memiliki dinding tebal. 9)  Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku,atau kompres hangat selama 5 menit daerah lengan. 10) Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol 70% dan biarkan kering.kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi. 11) Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap keatas,  jika jarum telah masuk kedalam vena akan terlihat darah masuk

PANDUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM  2

 

kedalam semprit (dinamakan flash). Usahakan sekali tusuk kena lalu tourniquet dilepas. 12) Setelah volume dianggap cukup, minta pasien membuka kepalan tangannya. Volume darah yang diambil kira-kira 3 kali jumlah serum atau plasma yang diperlukan untuk pemeriksaan.  

13)  jarum, Letakkan kapas ditempat suntikan tarik/ tarik tekan kapas beberapa saat lalu lalu segera plester lepaskan selama kira-kira 15 menit. b.  Teknik pengambilan darah kapiler : 1)  Siapkan peralatan sampling : lancet steril, kapas alcohol 70%. 2)  Pilih lokasi pengambilan lalu desinfeksi dengan kaps alcohol 70% biarkan kering. 3)  Peganglah bagian tersebut supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang. 4)  Tusuk dengan lancet steril, tusukkan harus dalam sehingga darah tidak harus diperas- peras keluar. Jangan menusukkan lancet jika ujung jari masih basah oleh alcohol, hal ini bukan saja karena darah akan diencerkan oleh alcohol, tetapi darah juga melebar diatas kulit sehingga susah ditampung dalam wadah. 5)  Setelah darah keluar, buang tetes darah pertama dengan memakai kapas kering, tetes berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan. 6)  Pengambilan darah diusahakan diusahakan tidak terlalu lama dan jangan diperasperas untuk mencegah terbentuknya jendalan. C.  PEMBERIAN IDENTITAS PASIEN Pemberian identitas pasien dan atau specimen merupakan hal yang penting baik pada saat pengisian surat pengantar/ formulir permintaan pemeriksaan, pendaftaran, pengisian label wadah specimen. Pada surat pengantar / formulir permintaan pemeriksaan laboratorium sebaiknya memuat secara lengkap: a.  Tanggal permintaan b.  Tanggal dan jam pengambilan specimen. c.  Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin, alamat/ ruang) termasuk rekam medic. d.  Identitas pengirim e.  Pemeriksaan laboratorium yang diminta. f.  Jenis specimen. g.  Volume specimen. h.  Nama pengambil specimen. D.  PENGOLAHAN SPESIMEN Specimen yang telah diambil dilakukan pengolahan untuk menghindari kerusakan pada specimen tersebut. Pengolahan specimen berbeda-beda tergantung dari jenis spesimennya masing-masing. a.  Serum  Biarkan darah membeku terlebih dahulu pada suhu kamar selama 2 - 30 menit, lalu disentrifuge 3000 rpm selama 5 - 15 menit.pemisahan serum dilakukan dalam waktu 2

PANDUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM  3

 

 jam setelah pengambilah pengambilah darah. Serum memenuhi syarat harus tidak ti dak kelihatan merah dan keruh. b.  Plasma Kocok darah EDTA atau citrate dengan segera secara perlahan-lahan. pemisahan plasma dilakukan dalam 2 jam setelah pengambilan specimen. Plasma yang syarat harus tidak kelihatan merah dan keruh.   c.  memenuhi Whole blood Darah yang diperoleh ditampung dalam tabung yang berisi anti koagulan yang sesuai, lalu dihomogenisasi dengan cara goyang perlahan tabung d.  Urine  Urine yang didapatkan tidak perlu ada perlakuan khusus, kecuali pemeriksaan harus segera dilakukan sebelum 1 jam, sedangkan untuk pemeriksaan sedimen harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu dengan cara dimasukkan tabung dan centrifuge selama 5 menit 1500 rpm- 2000 rpm, supernatant dibuang dan diambil sedimennya. e.  Sputum  Sputum sewaktu ditampung dalam wadah bermulut lebar. Sputum harus dipandang sebagai material yang infeksius. E.  MENILAI SPESIMEN YANG TIDAK MEMENUHI SYARAT a.  Specimen diterima oleh petugas loket dan sampling. b.  Penilaian specimen harus dilakukan sesuai dengan jenis pemeriksaan . c.  Penilaian specimen harus segera dilakukan setelah menerima specimen . d.  Petugas laboratorium wajib mengolah dan mengembalikan specimen yang tidak memenuhi syarat. e.  Specimen yang ditolak diberitahukan diberitahukan lewat pengantar specimen/petugas/ specimen/petugas/ pasien. F.  PENYIMPANAN SPESIMEN Specimen yang sudah diambil/ diterima harus segera dikirim ke laboratorium untuk diperiksa karena stabilitas specimen dapat berubah. Faktor- faktor yangmempengaruhi stabilitas specimen antara lain : 1.  Terjadi kontaminasi oleh kuman dan bahan kimia. 2.  Terjadi metabolisme oleh sel-sel hidup pada specimen. 3.  Terjdi penguapan. penguapan. 4.  Pengaruh suhu. 5.  Terkena paparan sinar matahari.

Beberapa specimen yang tidak langsung diperiksa dapat disimpan dengan memperhatikanjenis pemeriksaan yang akan diperiksa. persyaratan penyimpanan beberapa specimen untuk beberapa pemeriksaan laboratorium harus memperhatikan jenis specimen, anti koagulan/ pengawet dan wadah serta stabilitasnya. beberapa cara penyimpanan specimen : a.  b.  c.  d.  e. 

Disimpan pada suhu kamar. Disimpan dalam lemari es. Suhu 2-8 ºC Dibekukan pada suhu -20 °C, -70ºC atau -120ºC . Dapat diberikan bahan pengawet. Penyimpanan specimen darah sebaiknya dalam bentuk serum. PANDUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM  4

 

G. PENGIRIMAN SPESIMEN Specimen yang akan dikirim ke laboratorium lain, sebaiknya dikirim dalam bentuk yang relative stabil. Untuk itu perlu diperhatikan persyaratan persyaratan pengiriman specimen antara lain : 1.  Waktu pengiriman jangan melampaui masa stabilitas specimen. 2.  Tidak terkena sinar matahari langsung. 3.  Kemasan memenuhi” syarat kerja laboratorium Bahan keamanan Pemeriksaan Infeksius”  “ Bahan pemberian yang label harus yang bertuliskan   atau termasuk Pemeriksaan Berbahaya”   4.  Suhu pengiriman harus memenuhi syarat.  H.  PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT 1.  PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT CENTRIFUGE a)  Hubungka Hubungkann kabel centrifuge kesumber arus listrik; b)  Jika persiapan sampel telah selesai tekan tombol MAINS, maka alat akan langsung menyala. c)  Masukkan sampel yang akan dibuat serum/ plasma dan seimbangkan; d)  tekan Set Time pada waktu yang dikehendaki, timer akan berhenti dengan sendirinya sesuai dengan capaian waktunya. e)   Atur kecepatan centrifuge; centrifuge; f)  setelah centrifuge selesai akan terdengar bunyi “ ting” g)  Buka tutup centrifuge h)  Bila telah selesai melakukan pemeriksaan seluruh pasien matikan centrifuge dengan menekan tombol “on/off”, cabut kabel dari sumber arus listrik.   2.  PROSEDUR PENGGUNAAN MIKROSKOP a)  Mikroskop diletakkan dimeja yang berpermukaan datar dan tidak licin b)  Tombol saklar ditekan/ mikroskop dihidupkan c)  Tubus dinaikkan dengan memutar pengatur lensa kearah pemeriksa d)  Kondensor dinaikkan sehingga maksimal e)  Iris diafragma dibuka selebar-lebarnya f)  Okuler dinaikkan sambil dilihat kedalam tubus g)  Cahaya diatur sehingga semua lapangan pandang terang h)  Objek glass diletakkan dimeja sediaan yang terdapat pada mikroskop i)  Lensa objektif lemah difokuskan keobjek glass  j)  Dilihat melalui lensa okuler sambil memutar pengatur kasar (Makrometer) untuk menaikkan meja sediaan perlahan-lahan sampai ditemukan gambar sediaan, kemudian digunakan pengatur halus (Mikrometer) sampai gambar sediaan terlihat lebih jelas. k)  Objektif lemah diputar menjauhi sediaan, sediaan diteteska diteteskann minyak emersi l)  Kondensor diturunkan untuk pembesaran objektif 40x m)  Difragma ditutup, diatur dengan pengatur kasar sampai terlihat bayangan objek, untuk memperjelas objek digunakan pengatur halus n)  Untuk perbesaran dengan lensa objektid 100x diafragma dibuka sampai maksimal, disesuaikan tinggi kondensor sampai iris diafragma terlihat jelas. Untuk lensa objektif 100x harus menyentuh minyak emersi. o)  Fokus diatur dengan memutar pengatur halus sampai objek terlihat jelas.

PANDUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM  5

 

p)  Bila sediaan telah dibaca, putar lensa objektif 100x menjauhi sediaan dan ditempatkan lensa objektif 10x diatas meja sediaan. q)  Dilepaskan sediaan dari meja sediaan dari meja sediaan mikroskop r)  Tombol saklar ditekan/ mikroskop dimatikan s)  Lensa objektif yang terkena minyak emersi dibersihkan menggunakan tissue lensa. 3.  PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT CLINIPET/MICROPIPET 1.  Pada bagian mikropipet selalu dilengkapi dengan pengatur volume yang terletak di bagian kepala pipet. Untuk mengatur volume yang diinginkan, tinggal memutar-mutar bagian kepala pipet dan memperhatikan angka yang tercantum pada bagian tengah mikropipet. 2.  Pemilihan tip sangat penting untuk menentukan keakuratan dalam pemipetan, dan penggunaan tip disesuaikan dengan merek yang sama dengan pipetnya karena tidak semua pipet cocok dengan tip yang tersedia.cara memasang tips yaitu tancapkan ujung mikropipet dengan tips yang sesuai, dan pastikan tips sudah terpasang dengan benar. 3.  Mengambil dan mengeluarkan sampel   Setelah tips terpasang, tekan tombol knob sampai hambatan pertama (setengah tekanan), jangan ditekan lebih dalam lagi.   Masukkan mikropipet sampai tercelup ke dalam larutan sampel. Lepaskan tekanan dari tombol knob secara perlahan-lahan sampai cairan tertarik ke dalam mikropipet dan jangan sampai ada gelembung udara.   Pindahkan larutan sampel ke dalam wadah yang lainnya dengan cara menekan tombol knob sampai hambatan kedua (tekanan penuh).   Lepaskan tips dengan cara menekan tombol tips ejector button.  I.  PROSEDUR JENIS-JENIS PEMERIKSAAN 1.  PROSEDUR PEMERIKSAAN HEMATOLOGI a)  Darah lengkap Hidupkan alat alat ( Saklar on/off ada pada sisi sisi kanan alat)  Alat secara otomatis melakukan melakukan Self Check, proses ini mem memakan akan waktu sekitar menit Setelah alat siap, dilakukan pemeriksaan pemeriksaan kontrol A.  Mengerjakan kontrol 1)  Pastikan alat dalam status ready, kemudian tekan tombol (QC) pada layar 2)  Pilih dan tekan kolom file QC yang dikehendaki, layar analisis kemudian akan muncul 3)  Homogenisasikan darah kontrol yang akan diperiksa dengan baik dengan membolak-balikan membolak-balikan botol kontrol 10 kali. 4)  Buka tutup botol dan letakkan dibawah Aspiration Probe. Pastikan ujung probe menyentuh dasar botol darah kontrol agar tidak mengisap udara. 5)  Tekan start switch untuk memulai proses 6)  Setelah terdengar bunyi beep dua kali dan muncul pada

layar, tarik botol darah kontrol dari bawah probe.

PANDUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM  6

 

7)  Setelah analisis selesai tekan OK untuk menyimpan hasil QC. B.  Analisis Sampel   Whole Blood (WB) count 1)  Tekan Tombol Analysis  pastika pada mode Whole Blood (tulisan berada diposisi tenga bawah) dengan warna bagian bawah biru 2)  Tekan Tombol Next Sample  untuk mengisi / menuliskan data Pasien 3)  Kocok sampel dengan anticoagulant seperti pada gambar dibawah ini hingga merata, denag perbandingan dosis K3EDTA (1,5 ~ 2.2 mg/dl Darah)

 

 

4) Masukkan sampel pada probe hingga menyentuh Dasar tabung 5)  Lalu tekan Tombol Probe, sampel akan diproses dan hasil akan tampil pada layar Capillary Blood Count 1)  Tekan tombol Analysis ,  lalu tekan MODE  pada layar, kemudian pemeriksaan dengan bagian bawah berwarna orange 2)  Siapkan sampel cup yang berish pada ujung sampel Probe, lalu tekan tombol DILUENT ,  alat akan mengeluarkan Diluent pada jarum. Lalu tekan Tombol Probe  (tombol menyedot sampel) maka cairan Diluent akan keluar sebanyak 0,480 l (0,48 ml) jika selesai tekan cancel untuk kembali ke menu pembacaan. 3)  Tambahkan segera 20l darah kapiler dengan menggunakan pipet pada sampel cup yang telah terisi Diluent. Pastikan darah kapiler pada pipet telah tercampur keseluruhan dengan Diluent (Ulangi beberapa kali aspirating dan dispensing pada pipet) 4)  Lalu kocok hingga rata. Simpan sampel cup yang sudah tercampur selama 5 menit pada posisi diam, lalu kocok kembali dan letakkan sampel cup yang sudah tercampur pada Sampel Probe hingga menyentuh Dasar Probe 5)  Tekan Tombol probe untuk proses perhitungan dan hasilakan tampil pada layar

PANDUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM  7

 

b)  Laju endap darah 1.  Petugas mengambil darah sebanyak sebanyak 1,6 ml dari vena penderita. 2.  Petugas mencampurkan dengan anti koagulan Natrium sitrat 3,8 % dengan perbandingan perbandingan 4 : 1, lalu kocok supaya tercampur. 3.  Petugas mengisap darah tadi kedalam tabung westergreen sampai garis 0, kemudian letakkan tabung tadi pada rak westergreen dengan posisi tegak lurus. 4.  Petugas mencatat waktu mulai didiamkan dan periksa tingginya plasma dan buffy coat sesudah 1 jam. 5.  J.  PROSEDUR PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK 1)  Pemeriksaan glukosa darah    Alat dan Bahan a.  Gluco Dr check / Accu - chek  b.  Lancet steril c.  Alkohol 70 % d.  Sampel Darah e.  Handscoon   Prosedur a.  Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien.  b.  Petugas memakai handscon. c.  Petugas mengatur posisi pasien senyaman mungkin d.  Petugas mendekatkan alat disamping pasien e.  Petugas memastikan alat bias digunakan f.  Petugas memasang strip Gula Darah pada alat glukometer g.  Petugas menusukkan lanset dijari tangan pasien h.  Petugas menghidupkanalat glukometer yang sudah terpasang strip Gula Darah i.  Petugas meletakkan strip Gula Darah dijari tangan pasien  j.  Petugas menutup bekas tusukan lanset menggunakan kapas alcohol k.  Alat glukometer akan akan berbunyi dan dan hasil sudah bisa bisa dibaca. l.  Petugas Mencuci tangan. 2)  Kolesterol total    Alat dan Bahan a.  Benecheck/Mission  b.  Pen lancet holder + Blood Lancet c.  Alkohol 70% d.  Kapas e.  Sampel Darah f.  Handscoon   Prosedur a.  Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien.  b.  Petugas memakai handscon. c.  Petugas mengatur posisi pasien senyaman mungkin d.  Petugas mendekatkan alat disamping pasien e.  Petugas memastikan alat bisa digunakan

PANDUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM  8

 

f.  Petugas memasang strip KOLESTEROL pada alat digunakan. g.  Petugas mengambil darah pada ujung jari tengah pasien dengan menggunakan pen lancet holder, mengoleskan kapas alkohol pada ujung jari sebelum dan sesudah pengambilan darah. h.  Petugas memasukkan darah pada stick pemeriksaan asam urat dan mengamati

kadar asam urat pada alat. Alat akan berbunyi dan hasil sudah bisa dibaca. i.  Petugas mencuci tangan. 3)  Asam Urat    Alat dan Bahan a.  Sinocare / Benecheck b.  Pen lancet holder + Blood Lancet c.   Alkohol 70% d.  Kapas e.  Sampel Darah   Prosedur a.  Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien.  b.  Petugas memakai handscon. c.  Petugas mengatur posisi pasien senyaman mungkin d.  Petugas mendekatkan alat disamping pasien e.  Petugas memastikan alat bisa digunakan f.  Petugas mengambil darah pada ujung jari tengah pasien dengan menggunakan pen lancet holder, mengoleskan kapas alkohol pada ujung jari sebelum dan sesudah pengambilan darah. g.  Petugas memasang strip ASAM URAT pada alat yang digunakan h.  Petugas memasukkan darah pada stick pemeriksaan asam urat dan mengamati kadar asam urat pada alat. alat. Alat akan berbunyi berbunyi dan hasil sudah bisa dibaca. dibaca. i.  Petugas mencuci tangan. K.  PROSEDUR PEMERIKSAAN IMUNOSEROLOGI 1)  Widal    Alat dan Bahan   Spoit   Kapas Alkohol   Sentrifuge + tabung sentrifuge   Slide   Reagen Tydal   Serum   Prosedur a.  Petugas menyiapkan slide yang kering dan bersih dengan 4 (empat) lingkaran.  b.  Petugas memasukkan reagen tydal dalam lingkaran-lingkaran tadi. c.  Petugas memasukkan serum dengan volume sampel 20ul. Di campur dan di goyang d.  Apabila hasil (+) aglutinasi, dilanjutkan lagi dengan tingkatan titer selanjutnya yaitu

danmencatat 1/320 dan melaporkan hasil e.  1/160 Petugas PANDUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM  9

 

f.  Pemeriksaan tidak boleh dilakukan dilakukan dengan waktu lebih dari 1 menit, karena apabila lebih dapat menimbulkan hasil positif palsu.

2)  Golongan darah   Prinsip

 Aglutinasi sel darah darah merah dengan dengan anti sera tertentu. tertentu. dan Bahan a.  Kaca objek b. Lancet steril c.  Kapas alkohol d.  Set anti sera yang terdiri: e.  Serum anti A f.  Serum anti B g.  Serum anti AB   Prosedur a.  Petugas menyiapkan alat sesuai standar.  b.  Petugas menaruh disebelah kiri kaca objek 1 tetes serum anti-A, ditengah 1 tetes serum anti-B, disebelah kanan 1 tetes serum anti-AB. anti -AB. c.  Petugas membersihkan ujung jari yang akan ditusuk dengan kapas alcohol. d.  Petugas menusuk ujung jari dengan lancet sedalam 2 mm. e.  Petugas meteskan darah pada serum tersebut dan campur dengan ujung lidi. f.  Petugas menggoyangkan kaca dengan membuat gerakan lingkaran. g.  Petugas memperhatikan adanya aglutinasi. h.  Hasil :    Aglutinasi pada pada anti-A : golongan golongan darah A    Aglutinasi pada pada anti-B : golongan golongan darah B    Aglutinasi pada pada anti-A dan anti-B: golongan golongan darah AB   Tidak ada aglutinasi aglutinasi pada anti-A dan anti-AB : golongan darah O

   Alat

3)  Anti HIV 1 dan 2    Alat dan Bahan

a. Rapidlancet test b.  Blood c.  Kapas alkohol d.  Handscoon e.  Darah / Serum   Prosedur a.  Petugas menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.  b.  Petugas memasukkan memasukkan 1 tetes darah/serum pada sumur sampel. c.  Petugas menambahkan menambahkan 4 tetes larutan buffer. d.  Petugas mendiamkan selama beberapa menit. e.  Petugas membaca reaksi yang terjadi

PANDUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM  10

 

4)  DBD    AlatdanBaha  AlatdanBahann a.  Lancet steril  b.  Kapas alkohol c.  Darah segar/ Plasma/ Serum  

d. uji Dengue IgG/IgM IgG/IgM e.  Alat Larutan Buffer Uji Dengue IgG/IgM   Prosedur a.  Petugas menyiapkan alat uji pada temperatur ruang sebelum dilakukan pengujian.  b.  Petugas membuka kemasan kemudian tempatkan alat pada uji pada tempat datar dan kering, segera lakukan pengujian. c.  Petugas mengambil sampel darah/ serum/ plasma menggunakan pipet yg tersedia hingga penanda biru pada pipet (atau 1 µL) dan teteskan pada lubang S (lubang persegi). Sampel bisa juga diambil dengan menggunakan mikropipet. d.  Petugas menambahkan menambahkan 3 tetes larutan l arutan buffer pada lubang bulat (tanda panah). e.  Petugas membaca hasil pengujian pada menit ke- 10. f.  Jangan membaca hasil setelah 15 menit.

5) Shypilis    Alat dan Bahan a.  Rapid test Sifilis b.  Micropipette 10 l dan 20l c.  Kapas alcohol / alcohol Swab d.  Handscoon e.  Darah / Serum/Plasma f.  Timer   Prosedur a.  Petugas menyiapkan reagen pada suhu kamar  b.  Petugas memasukkan ke lubang sampel serum/plasma dengan menggunakan micropipette sebanyak 10 l dan bila menggunakan darah segar sebanyak 20 l. Tunggu dan biarkan menyerap. c.  Petugas menambahkan menambahkan 4 tetes larutan buffer (120 l) d.  Petugas membaca hasil dalam waktu 5 – 20. e.  Petugas mencatat hasil pada formulir f ormulir hasil pemeriksaan laboratorium. f.  Petugas membaca reaksi yang terjadi 6)  HbsAg    Alat dan Bahan a.  Rapid HbsAg  b.  Tabung EDTA c.  Alkohol 70 % / Alkohol Alkohol Swab d.  Spoit 3 cc e.  Plesterin bulat f.  Tourniquet g.  Handscoon h.  Micropipette dan Tip

PANDUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM  11

 

Prosedur a.  Petugas memakain APD kemudian mengambil sampel darah vena pasien.  b.  Petugas memutar sampel darah dalam tabung EDTA kedalam centrifuge c.  Petugas menyiapkan rapid hepatitis

 

 

d. Petugas memasukkan 100 l serum/plasma/darah segar pada Rapid Hepatitis. e.  Diamkan selama 20 menit dan hasil akan terbaca   Interpretasi Hasil: 1.  Negative : muncul garis merah pada huruf C (1 garis) 2.  Positif : Muncul dua garis merah Pada huruf C dan T (2 Garis) 3.  Invalid: Tidak muncul Garis atau muncul satu garis pada huruf T

L.  PROSEDUR PEMERIKSAAN URINE LENGKAP 1)  Makroskopik    Alat dan Bahan a.  Sentrifuge + tabung  b.  Reagen stick urine c.  Objek glass d.  Pipet e.  Mikroskop   Prosedur Langkah-langkah Pemeriksaan menggunakan carik celup : a.  Petugas membasahi seluruh permukaan reagen carik dengan sampel urin dan tarik carik dengan segera, Kelebihan urin diketukkan pada bagian bibir wadah urin.  b.  Petugas menghilangkan kelebihan urin pada bagian belakang carik dengan cara menyimpan carik tersebut pada kertas agar menyerap urin dibagian tersebut. c.  Petugas memegang carik secara horizontal dan banding kan dengan standar warna yang terdapat pada label wadah carik dan catat hasilnya dengan waktu seperti yang tertera pada standar carik atau dibaca dengan alat Clinitex Status.  

2) Mikroskopik a.  Petugas memasukkan 10- 15 ml urin kedalam tabung reaksi lalu urin tersebut di sentrifuge selam 5 menit pada 1500- 2000 rpm.  b.  Petugas membuang cairan di bagian atas tabung sehingga volume cairan dan sedimen tinggal kira- kira 0,5- 1 ml c.  Petugas mengocok tabung untuk meresuspensikan sedimen. d.  Petugas meletakkan meletakkan 2 tetes suspense tersebut tersebut diatas kaca objek objek e.  Petugas memeriksa sedimen dibawah mikroskop dengan lensa objektif 10x untuk lapangan pandang kecil (LPK) dilaporkan jumlah silinder, serta lensa objektif 40x untuk lapangan pandang besar (LPB) dilaporkan jumlah unsur lekosit, eritrosit, epitel, bakteri, ragi, Kristal, dan protozoa.

PANDUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM  12

 

M. PROSEDUR PEMBUATAN DAN PEWARNAAN PREPARAT 1)  Prosedur pembuatan preparat TB    Alat dan Bahan a. Lidi b. Lampu Spritus / Bunsen c.

Objek glass Pensil/spidol/pulpen   Prosedur a. Petugas menyiapkan objek glass beri identitas pasien pada objek glass dengan menggunakan menggunak an pensil/spidol/pulpen pensil/spidol/pulpen b. Petugas menyalakan menyalakan lampu spritus. Sputum di ambil dengan dengan lidi dan dibuat sediaan dengan bentuk sesuai pola dengan ukuran 2 x 3.. c. Petugas membuat lingkaran-lingkaran kecil mengelilingi olesan agar dahak menyebar secara merata. d. Petugas mengeringkan mengeringkan preparat kemudian di fiksasi d.

2)  Prosedur pewarnaan preparat TB    Alat dan Bahan a.  Lampu spritus  b.  Reagen Ziehl Neelsen c.  Rak pewarnaan d.  Pipet tetes e.  Corong kaca f.  Kertas saring   Prosedur a.  Petugas meletakkan sediaan yang akan diwarnai diatas rak tempat pewarnaan dengan lapisan sputum keatas.  b.  Petugas menuangkan carbol fuchsin menggunakan corong yang telah di beri kertas saring menutupi seluruh permukaan sediaan . c.  Petugas memanaskan sediaan dengan sulut api sampai keluar uap (jangan sampai mendidih) kemudian dinginkan selama 5 menit. d.  Petugas membuang karbol fuchsin dari sediaan satu persatu secara perlahan-lahan dengan cara dibilas menggunakan menggunakan air mengalir mulai dari bagian slide yang frosted fr osted e.  Petugas membuang asam alcohol pada sediaan biarkan beberapa saat lalu bilas dengan air mengalir sampai bersih. Bila masih tampak warna merah dilakukan decolorisasi ini beberapa kali f.  3)  Prosedur pembuatan preparat malaria    Alat dan Bahan a. Objek glass b.  Blood Lancet c.  Darah   Prosedur a.  Petugas mempersiapan pasien.  b.  Petugas membersihkan ujung jari dengan kapas alcohol 70% biarkan mengering.

PANDUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM  13

 

c.  Petugas menusuk kulit dengan jarum dengan cepat, cukup dalam sehingga darah mengalir secara bebas tanpa diperas. Tetesan darah pertama dibuang d.  Petugas membuat sediaan darah tebal dengan cara meneteskan sebanyak 3-4 tetes darahpada daerah dekat ujung object glass yang bersih dan bebas dari lemak.denan sudut object glass yang lain campurkan tetesan darah tersebut secara membulat

diameternyasediaan sekitar 20 mm.tipis pada sisa tempat diobject glass yang sama e.  sehingga Petugas membuatlah darah dengan cara melakukan penggeseran pada object glass dengan menggunakan object glass lain f.  Petugas menempatkan kotak sediaan atau letakkan horizontal agar mengering. 4)  Prosedur pewarnaan preparat malaria    Alat dan Bahan a.  Larutan Giemsa b.  Metanol c.  Buffer aquadest d.  Pipet tetes   Prosedur a.  Petugas meletakkan sediaan yang akan diwarnai diatas rak tempat pewarnaan dengan lapisan darah keatas.  b.  Setelah kering sediaan darah tipis difiksasi dengan direndam methyl alcohol absolute (Metanol) selama 2-3 menit. c.  Petugas merendam sediaan dalam larutan campuran 1 cc stock giemsa dengan 50cc larutan buffer air selama 10-45 menit. d.  Petugas mencuci dengan aquadest dan biarkan kering. e.  Setelah darah kering petugas memeriksa dibawah mikroskop dengan lensa objektif 100 x menggunakan menggunakan immersion oil. f.  Hasil pembacaan darah tipis Parasit Plasmodium akan berada di dalam Eritrosit. g.  Hasil pembacaan darah tebal yang sudah mengalami hemolysis parasite plasmodium tidak lagi tampak dalam erotrosit. h.  Hasil pembacaan di laporkan dalam jenis dan stadium yang di temukan tetapi tidak perlu dilakukan penghitungan parasit. N.  PROSEDUR PEMERIKSAAN HCG urine (kehamilan)   Prinsip    Alat dan Bahan a. HCG strip b. Pot urine c. Buku register Pasien d. Alat tulis menulis   Prosedur a. Petugas menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. b. Petugas mencelupkan strip kedalam urine. c. Petugas mengeluarkan kemudian membaca hasil setelah dicelupkan.

PANDUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM  14

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF