Panduan Pelayanan Pasien Lansia
November 16, 2017 | Author: Hanifa Bi Barito | Category: N/A
Short Description
Pelayanan pasien lansia...
Description
PANDUAN PELAYANAN PASIEN RESIKO TINGGI LANSIA, ANAK-ANAK, PASIEN BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN PASIEN RESIKO KEKERASAN
RSUD ULIN BANJARMASIN 2015 BAB I. DEFINISI A. Pasien Lansia 1. Pasien yang berusia 60 tahun ke atas dimasukan dalam pelayanan pasien lansia . 2. Rumah sakit menyediakan pelayanan lansia yang terintegrasi dan terkoordinir. 3. Rumah Sakit menyediakan fasilitas dan sumber daya yang dapat mempermudah pasien lansia mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
4. Semua petugas kesehatan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan
lansia
harus
memiliki
keterampilan
khusus
dalam
melakukan tindakan pada pasien lansia dengan masalahnya yang kompleks. 5. Pelayanan pasien lansia termasuk di dalamnya pengkajian, konsultasi kesehatan, pengobatan penyakit, pengecekan kesehatan, rehabilitasi, dan pendidikan kesehatan. B. Pasien Anak-anak 1. Pasien yang berusia dibawah 14 tahun atau belum menikah yang datang ke rumah sakit untuk mendapat pelayanan kesehatan akan mendapatkan pelayanan kesehatan khusus untuk pasien anak-anak. 2. Rumah Sakit menyediakan fasilitas dan tenaga terlatih untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kemampuan rumah sakit. 3. Pelayanan yang diberikan terintegrasi dan terkoordinir.
C. Pasien dengan kebutuhan khusus 1. Pasien yang dimasukan dalam daftar dengan kebutuhan khusus adalah pasien dengan cacat fisik, gangguan komunikasi, dan gangguan mental 2. Rumah Sakit menyediakan fasilitas dan tenaga kesehatan yang terlatih untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien kelompok ini sesuai dengan kemampuan rumah sakit. 3. Pelayanan kelompok ini dilakukan secara terintegrasi dan terkoordinir dengan beberapa petugas kesehatan sesuai yang dibutuhkan pasien. D. Pasien yang beresiko 1. Pasien yang dimasukkan dalam kelompok pasien yang beresiko antara lain : pasien korban penganiayaan/kekerasan fisik dan seksual, KDRT, pasien yang ditinggal oleh keluarganya (terbengkalai). 2. Pasien yang masuk kedalam kelompok ini akan menerima pelayanan kesehatan yang ditangani oleh tim yang terdiri dari : Dokter sesuai
gejala yang dialami, Spesialis Jiwa, Pekerja social, Kepolisian, dan Health Social Responsibility (HSR). 3. Rumah Sakit berusaha memenuhi kebutuhan fasilitas dan tenaga kesehatan yang terlatih dlam penangan kelompok khusus ini sesuai dengan kemampuan rumah sakit. 4. Kelompok ini akan menerima pelayanan yang terintegrasi dan terkoordinir.
BAB II. RUANG LINGKUP A. Alur Pendaftaran B. Alur Pelayanan C. IGD
BAB III. TATA LAKSANA A. Alur Pendaftaran Setiap pasien baru atau lama harus mendaftar dulu di bagian pendaftaran. Bagi pasien BPJS ke bagian Askes Center dulu. Untuk pasien yang berobat ke Poliklinik Lansia pendaftaran dibantu oleh petugas Poliklinik Lansia / Geriatri. B. Alur pelayanan 1. Pasien datang tanpa rujukan / dengan rujukan 2. Mendaftar ke loket pendaftaran sebagai pasien baru / lama 3. Ruang Periksa / Poliklinik selesai diperiksa ada beberapa kemungkinan antara lain: a. Ke Apotek dan pulang b. Ruang Tindakan c. Rehabilitasi Medik d. Penunjang Medik, Lab, Radiologi, dll e. Dikonsulkan ke bagian lain
f. Di Rawat Inap C. IGD / Instalasi Gawat Darurat Bagi pasien yang emergency dalam hal ini bisa di bawa langsung ke IGD kapan saja pelayanan 24 jam. Bagi pasien yang sudah mempunyai nomor Rekam Medik pakai nomor yang ada dan bagi pasien BPJS harus membawa kartu dan menyerahkan fotocopy.
BAB IV. DOKUMENTASI A. Setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit apakah berobat di Poliklinik, IGD, dan Rawat Inap harus mempunyai nomor Rekam Medik yang sama dan pasien harus diberikan penjelasan pentingnya nomor tersebut. B. Catatan
Dokter,
perawat
dan
petugas
kesehatan
lainnya
terdokumentasi dengan baik terkoordinasi dan terintegrasi.
Banjarmasin, Januari 2015 Direktur RSUD Ulin Banjarmasin
dr. Hj. Suciati, M.Kes Pembina Utama Madya NIP. 19600721 198802 2 001
harus
View more...
Comments