PANDUAN PELAYANAN KLINIS.docx

May 3, 2019 | Author: Dudi Baelah | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download PANDUAN PELAYANAN KLINIS.docx...

Description

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SILOAM TAMAKO KECAMATAN TAMAKO

 J ln. R aya Poko Pokoll K ecam camatan Tam Tamako 9585 95855 5

PANDUAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS SILOAM TAMAKO

BAB I DEFINISI

Panduan pelayanan klinis bagi Dokter di Puskesmas Siloam Tamako bertujuan untuk memberian acuan bagi dokter dalam memberikan pelayanan di puskesmas siloam tamako dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan sekaligus menurunkan angka rujukan. Panduan ini diharapkan dapat membantu dokter layanan primer untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan sekaligus menurunkan angka rujukan dengan cara : 1. Memberi pelayanan sesuai bukti sah terkini yang cocok dengan dengan kondisi pasien, keluarga dan masyarakatnya. 2. Menyediakan fasilitas pelayanan sesuai dengan kebutuhan standar pelayanan. pelayanan. 3. Meningkatkan mawas diri untuk mengembangkan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan professional sesuai dengan kebutuhan pasien dan lingkungan. 4. Mempertajam kemampuan sebagai gatekeeper pelayanan kedokteran dengan menapis  penyakit dalam tahap dini untukn dapat mlakukan penatalaksanaan secara cepat dan tepat sebagaimana mestinya layanan primer. Dengan menggunakan panduan ini diharapkan, dokter layanan primer dapat : 1. Mewujudkan pelayanan pelayanan kedokteran yang sadar mutu sadar sadar biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat. 2. Memiliki pedoman buku minimum dengan dengan mengutamakan mengutamakan biaya maksimal sesuai kompetensi dan fasilitas yang ada. 3. Memiliki tolak ukur dalam melaksanakan melaksanakan jaminan mutu pelayanan. pelayanan. BAB II RUANG LINGKUP

Panduan pelayanan klinis bagi dokter di puskesmas meliputi pedoman penatalaksanaan terhadap penyakit yang dijumpai di puskesmas Siloam Tamako.Jenis penyakit mengacu pada  peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 5 tahun 2014 tentang t entang panduan praktik klinis  bagi dokter dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer dan peraturan konsil konsil kedokteran Indonesia Indonesia nomor nomor 11 tahun 2012 tentang standar kompetensi dokter Indonesia.penyakit dalam pedoman ini adalah  penyakit dengan tingkat kemampuan dokter 4A, 3B dan 3A terpilih , dimana dokter diharapkan mampu diagnosis , memberikan penatalaksanaan dan rujukan yang sesuai. Pemilihan penyakit pada PPK ini berdasarkan kriteria : a. Penyakit yang prevelansinya cukup tinggi  b. Penyakit dengan resiko tinggi c. Penyakit yang mebutuhkan pembiayaan tinggi.

Panduan pelayanan klinis bagi dokter di puskesmas Siloam Tamako sebagaimana yang tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan klinis  puskesmas Siloam Tamako. BAB III TATALAKSANA

Panduan ini memuat pegelolaan penyakit mulai dari penjelasan hingga penatalaksanaan  penyakit tersebut. Panduan pelayanan klinis dokter puskesmas Siloam Tamako di susun berdasarkan  pedoman yang berlaku secara global yang dirumuskan bersama para dokter di puskesmas Siloam Tamako. Sistematika PPK : A.Judul penyakit Berdasarkan daftar penyakit terpilih di SKDI 2012, namun beberapa penyakit dengan karakteristik yang hamper sama dikelompokkan menjadi satu judul penyakit. Kode penyakit, dengan menggunakan ketentuan kode International Classification of diseases ( ICD 10) yang merupakan kodifikasi yang dirancang untuk rumah sakit.kodifikasi dalam  bentuk nomenklatur berdasarkan system tubuh, etiologi, dan lain-lain. Tingkat kompetensi berdasarkan peraturan knsil kedokteran Indonesia nomor 11 tahun 2012 tentang standar kompetensi dokter Indonesia. B.Masalah kesehatan Masalah kesehatan berisi pengertian singkat serta prevalensi penyakit di Indonesia.substansi dari bagian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan awal serta gambaran kondisi yang mengarah kepada penegakan diagnosis penyakit tersebut. C.Hasil Anamnesis ( Subjective ) Hasil anamnesis berisi keluhan utama maupun keluhan penyerta yang sering disampaikan oleh pasien atau keluarga pasien.Penelusuran riwayat pen yakit yang diderita saat ini, penyakit lainnya yang merupakan faktor risiko, riwayat keluarga, riwayat social, dan riwa yat alergi menjadi informasi lainya pada bagian ini.pada beberapa penyakit, bagian ini meuat informasi spesifik yang harus diperoleh dokter dari pasien atau keluarga pasien untuk menguatkan dignosa penyakit. D.Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang Sederhana ( Objective) Bagian ini berisi hasil peeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang spesifik, mengarah kepada diagnosis penyakit ( Pathognomonis).meskipun tidak memuat rangkaian pemeriksaan fisik lainnya, pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fisik menyeluruh tetap harus dilakukan oleh dokter layanan primer untuk memastikan diagnosis serta menyingkirkan diagnosis banding. E.Penegakan diagnosis ( Assesment ) Bagian ini berisi diagnosis yang sebagian besar dapat ditegakan dengan anamnesis dan  pemeriksaan fisik.beberapa penyakit membutuhkan hasil pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis atau karena telah menjadi standar algoritma penegakan diagnosis. Setelah itu, bagian ini  juga memuat klasifikasi penyakit, diagnosis banding dan komplikasi penyakit. F.Rencana penatalaksanaan komprehensif ( plan) Bagian ini berisi sistematika rencana penatalaksanaan berorientasi pada pasien (Patient centered) yang terbagi atas dua bagian yaitu penatalaksanaan non farmakologi dan farmakologi.selainitu bagian ini juga bersisi edukasi dan konseling terhadap pasien dan keluarga (

family focus), aspek komunitas lainnya (Community oriented) serta kapan dokter perlu merujuk kriteria rujukan. Dokter akan merujuk pasien apabila memenuhi salah satu dari kriteria TACC berikut : Time : Jika perjalanan penyakit dapat digolongkan kepada kondisi kronis atau melewati Golden Time standart. Age : Jika usia pasien masuk dalam kategori yang dikhawatirkan meningkatkan resiko komplikasi serta resiko kondisi penyakit lebih berat. Complication : jika komplikasi yang ditemui dapat memperberat kondisi pasien. Comorbidity : jika terdapat keluhan atau gejala penyakit lain yang memperberat kondisi pasien. Selain empat kriteria diatas, kondisi fasilitas pelayanan juga dapat menjadi dasar bagi dokter untuk melakukan rujukan demi menjamin keberlangsungan penatalaksanaan dengan persetujuan pasien. G.Sarana Prasarana Bagian ini berisi komponen fasilitas pendukung spesifik dalam penegakan diagnosis dan  penatalaksanaan penyakit tersebut.penyediaan sarana prasarana tersebut merupakan kewajiban fasilitas pelayanan kesehatan. H.Prognosis Kategori prognosis sebagai berikut : 1. Ad vitam, menunjuk pada pengaruh penyakit terhadap proses kehidupan 2. Ad functionam, menunjuk pada pengaruh penyakit terhadap fungi organ atau fungsi manusia dalam melakukan tugasnya. 3. Ad sanationam, menunjuk pada penyakit yang dapat sembuh total sehingga dapat beraktifitas seperti biasa. 1).sanam : sembuh 2)Bonam : baik 3)Molom : Buruk/jelek 4) Dubia : tidak tentu/ragu-ragu Dubia ada sanam : tidak tentu/ragu-ragu, cenderung sembuh /baik Dubia ad malam : tidak tentu/ragu-ragu, cenderung memburuk /jelek Untuk penetuan prognosis sangat ditentukan dengan kondisi pasien saat diagnosis ditegakan. BAB IV DOKUMENTASI.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF