PANDUAN PELAYANAN KEFARMASIAN
April 13, 2019 | Author: siwuluh | Category: N/A
Short Description
l...
Description
Nomor
38/PD/VIII/2017
Revisi Ke Berlaku Tgl.
7 Agustus 2017
PANDUAN FARMASI
Ditetapkan Kepala Puskesmas Siwuluh
Dr. Suparto Hary Wibowo, M.Kes NIP. 19670703 200212 1 003
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BREBES PUSKESMAS SIWULUH Jalan Raya Siwuluh Si wuluh Bulakamba Brebes 52253
I. PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 5 ayat 2 dinyatakan bahwa setiap orang mempunyai hak dalam
memperoleh
pelayanan
bermutu, dan terjangkau.
kesehatan
yang
aman,
Pelayanan kesehatan meliputi
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, baik perorangan maupun kelompok masyarakat. Pusat
Kesehatan
Puskesmas
Masyarakat
adalah
fasilitas
yang
selanjutnya
pelayanan
disebut
kesehatan
yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan
mengutamakan mencapai
upaya
derajat
tingkat
pertama,
promotif
kesehatan
dan
dengan
preventif,
masyarakat
yang
lebih untuk
setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya. Dalam melaksanakan upaya kesehatan Puskesmas harus menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung. Pelayanan kesehatan perorangan meliputi pelayanan klinik berupa layanan klinik umum, layanan KIA dan layanan kesehatan gigi dan mulut serta kegawatdaruratan. Untuk melakukan
pelayanan
tersebut
diperlukan
pelayanan
penunjang, salah satu pelayanan penunjang adalah pelayanan kefarmasian. Pelayanan Kefarmasian Puskesmas adalah suatu pelayanan langsung
dan
bertanggung
jawab
kepada
pasien
yang
berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Layanan kefarmasian yang dilakukan di Puskesmas meliputi perencanaan, penyerahan konsultasi
pengadaan, sediaan
obat.
Kefarmasian
yang
penyimpanan,
kefarmasian
Untuk baik
kepada
melaksanakan dan
pendistribusian, pasien,
kegiatan
berkualitas
perlu
dan
layanan disusun
2
panduan pelayanan kefarmasian di Puskesmas yang baku dan dilaksanakan secara berkesinambungan. B.
Tujuan Pedoman Umum : Tercapainya
pelayanan
kefarmasian
puskesmas
yang
berkualitas dan memuaskan pelanggan. Khusus : 1.
Tercapainya Perencanaan kefarmasian yang baik
2.
Tercapainya Penyimpanan sediaan kefarmasian yang
baik dan berkualitas 3.
Tercapainya Pelaksanaan kefarmasian yang baik dan
berkualitas
C.
Ruang Lingkup Pelayanan Ruang lingkup layanan Kefarmasian di Puskesmas Siwuluh meliputi
perencanaan,
pengadaan,
penyimpanan,
pendistribusian, penyerahan sediaan kefarmasian kepada pasien, konsultasi obat, peningkatan mutu dan keselamatan pasien di puskesmas dan jaringannya.
D.
Batasan Operasional 1. Pelayanan
Kefarmasian
Puskesmas
adalah
suatu
pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien 2. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam
rangka
penetapan
diagnosis,
pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia. 3. Bahan Medis Habis Pakai adalah alat kesehatan yang ditujukan untuk penggunaan sekali pakai (single use) yang
daftar
produknya
diatur
dalam
peraturan
perundang-undangan.
3
4. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker
dan
telah
mengucapkan
sumpah
jabatan
Apoteker. 5. Tenaga
Teknis
membantu Kefarmasian,
Kefarmasian
Apoteker di
adalah
dalam
Puskesmas
tenaga
menjalani Siwuluh
yang
Pekerjaan
tenaga
teknis
kefarmasian hanya terdapat tenaga asisten apoteker.
E.
Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 2. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
30/MENKES/PER/IX/2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas; 3. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
75/MENKES/PER/IX/2014 tentang Pusat
Kesehatan
Masyarakat.
II. STANDAR KETENAGAAN A.
Kualifikasi Sumber Daya Manusia Kualifikasi tenaga yang dipersyaratkan dalam layanan laboratorium di Puskesmas Siwuluh adalah :
- Penanggung jawab unit
: Apoteker
- Pelaksana layanan (tenaga tehnis)
: Asisten Apoteker
- Tenaga non tehnis
:
Setiap tenaga teknis kefarmasian harus memiliki Surat Ijin Kerja yang masih berlaku. B.
Distribusi Ketenagaan Distribusi ketenagaan kefarmasian adalah sebagai berikut : 1. Puskesmas induk
: Apoteker, asisten apoteker, dan
tenaga non teknis
C.
2. Puskesmas pembantu
: Paramedis
3. Pusling
: Paramedis
Jadual Kegiatan
4
Jadual layanan kefarmasian di Puskesmas Siwuluh adalah setiap hari kerja dengan rincian jam buka sebagai berikut :
- Hari Senin s/d Kamis -
: jam 8.00 – 13.00 WIB : jam 8.00 – 11.00 WIB
Hari Jum’at
- Hari Sabtu
: jam 8.00 – 11.30 WIB
Untuk jadual layanan kefarmasian di jaringan puskesmas mengikuti jadual pelayanan masing-masing jenis layanan.
III. STANDAR FASILITAS A.
Denah Ruang Denah ruang layanan kefarmasian Puskesmas Siwuluh adalah sebagai berikut : (gambar)
B.
Standar Fasilitas Standar
fasilitas
layanan
kefarmasian
di
Puskesmas
Siwuluh mengacu pada standar peralatan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Permenkes Nomor 74 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
dengan
beberapa
penyesuaian.
Standar
fasilitas kefarmasian di Puskesmas Siwuluh adalah sebagai berikut : 1. Ruang penerimaan resep 2. Ruang pelayanan resep dan peracikan (produksi sediaan secara terbatas) 3. Ruang penyerahan Obat 4. Ruang konseling 5. Ruang penyimpanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai Ruang penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai harus terjaga dari suhu sesuai standar penyimpanan obat dengan pengaturan suhu (AC), rak penyimpanan obat,
lemari
khusus
untuk
menyimpan
obat
psikotropika, palet untuk landasan. Untuk mengetahui suhu
ruangan
ruangan
dan
maka alat
perlu
untuk
dipasang
termometer
mengetahui
kelembaban
ruangan. 6. Ruang arsip
5
IV. TATALAKSANA UPAYA Dalam melakukan upaya pelayanan kefarmasian di Puskesmas Siwuluh mengacu pada kebijakan dan standard operating procedure (SOP) yang ditetapkan, yaitu : b. Kebijakan 1. Kebijakan tentang Jenis-jenis obat 2. Kebijakan
tentang
kompetensi
tenaga
pelaksana
kefarmasian 3. Kebijakan tentang pengadaan obat dan bahan medis habis pakai 4. Kebijakan tentang penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai 5. Kebijakan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien c. Standard Operating Procedure (SOP) 1. SOP perencanaan Kebutuhan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai 2. SOP Permintaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai 3. SOP Penyimpanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai 4. SOP Distribusi Obat dan Bahan Medis Habis Pakai 5. SOP Penyerahan obat ke Pasien 6. SOP Penyampaian informasi tentang Obat dan Efek samping Obat 7. SOP Peracikan 8. SOP Pencatatan dan Pelaporan 9. SOP Pelabelan, 10. SOP Pemantauan Efek Samping Obat, dll
V. PENYEDIAAN LOGISTIK Logistik di layanan Kefarmasian Puskesmas Siwuluh merupakan bahan
yang
diperlukan
untuk
melakukan
pelayanan
kefarmasian terdiri dari obat dan bahan medis habis pakai. Pengadaan obat dan bahan medis habis pakai melalui dua sumber, yaitu dari Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes dan Pengadaan secara mandiri di Puskesmas. Pengadaan obat dan bahan medis habis pakai secara mandiri diupayakan melalui Epurchasing sesuai dengan kebutuhan dalam rencana kebutuhan
6
obat (RKO) setelah mendapatkan rekomendasi atau ijin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes. Proses seleksi Obat dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan dengan mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi Obat periode
sebelumnya,
data
mutasi
Obat,
dan
rencana
pengembangan. Proses seleksi Obat dan Bahan Medis Habis Pakai juga harus mengacu pada Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan Formularium Nasional. Proses seleksi ini harus melibatkan tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas seperti dokter, dokter gigi, bidan, dan perawat, serta pengelola program yang berkaitan dengan pengobatan. Proses perencanaan kebutuhan Obat per tahun dilakukan secara berjenjang (bottom-up). Puskesmas menyediakan data pemakaian Obat dengan menggunakan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO).
VI. KESELAMATAN SASARAN Keselamatan
sasaran
pelayanan
Kefarmasian
Puskesmas
Siwuluh harus menjadi perhatian dan wajib dilakukan oleh seluruh tenaga kefarmasian. Pelaksanaan program keselamatan sasaran dilakukan mengacu kepada Kebijakan dan SOP yang ditetapkan Puskesmas ini. Setiap kejadian yang tidak diinginkan berkaitan dengan keselamatan sasaran harus didentifikasi, dilaporkan, dianalisis dan ditindak lanjuti oleh Puskesmas secara periodik dan berkelanjutan.
VII. KESELAMATAN KERJA Setiap kegiatan yang dilakukan di Pelayanan Kefarmasian Puskesmas dapat menimbulkan bahaya/resiko terhadap petugas yang
berada
di
dalam
unit
layanan
kefarmasian.
Untuk
mengurangi/ mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas pelaksana
kefarmasian
harus
melaksanakan
tugas
sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Kegiatan tersebut merupakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja kefarmasian. Program keselamatan kerja di Puskesmas Siwuluh wajib dilakukan oleh tenaga
kefarmasian
secara
berkesinambungan dengan
bertanggung
jawab
dan
mengikuti dan mengacu kepada
7
kebijakan dan SOP tentang keselamatan pasien (Patient Savety). Petugas
kefarmasian
secara
periodik
melakukan
evaluasi
program keselamatan kerja sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Setiap kejadian yang tidak diinginkan berkaitan dengan
keselamatan
kerja
harus
didentifikasi,
dilaporkan,
dianalisis dan ditindak lanjuti oleh Puskesmas secara periodik dan berkelanjutan.
VIII. PENGENDALIAN MUTU Pengendalian mutu Pelayanan Kefarmasian Puskesmas Siwuluh merupakan kegiatan untuk mencegah terjadinya masalah terkait Obat atau mencegah terjadinya kesalahan pengobatan atau kesalahan
pengobatan/medikasi
(medication
error) ,
yang
bertujuan untuk keselamatan pasien (patient safety). Pengendalian mutu Pelayanan Kefarmasian terintegrasi dengan program pengendalian mutu pelayanan kesehatan Puskesmas yang
dilaksanakan
secara
berkesinambungan.
Kegiatan
pengendalian mutu Pelayanan Kefarmasian meliputi: a. Perencanaan, yaitu menyusun rencana kerja dan cara monitoring dan evaluasi untuk peningkatan mutu sesuai standar. b. Pelaksanaan, yaitu: 1) monitoring dan evaluasi capaian pelaksanaan rencana kerja (membandingkan antara capaian dengan rencana kerja); dan 2) memberikan umpan balik terhadap hasil capaian. c. Tindakan hasil monitoring dan evaluasi, yaitu: 1) melakukan perbaikan kualitas pelayanan sesuai standar; dan 2) meningkatkan kualitas pelayanan jika capaian sudah memuaskan. Monitoring dan Evaluasi layanan Kefarmasian di Puskesmas Siwuluh menggunakan instrumen Monitoring Training and Planning (MTP) yang dilakukan secara periodik.
8
IX. PENUTUP Demikian Panduan Pelayanan Kefarmasian Puskesmas Siwuluh ini disusun dan disahkan sebagai acuan dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian di Puskesmas yang berkualitas dan berkesinambungan.
Seluruh
karyawan
puskesmas
harus
mengikuti panduan ini dengan sebaik-baiknya. Panduan ini tentunya masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu pencermatan
dan
masukan
akan
dapat
menyempurnakan
panduan ini.
9
View more...
Comments