September 12, 2017 | Author: Abdul Rochman | Category: N/A
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM Nomor : 211/RS.PW.C/SK/XII/2014 TENTANG PANDUAN PELAYANAN INFORMASI DIREKTUR RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM, Menimbang
: a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan informasi yang optimal; b. bahwa agar pelayanan informasi dapat dilaksanakan dengan baik, diperlukan adanya panduan pelayanan yang menjadi dasar dan pedoman pelayanan informasi di RS.Panti Wilasa Citarum; c. bahwa untuk pemberlakuan panduan di lingkungan RS.Panti Wilasa Citarum diperlukan surat keputusan.
Mengingat
: 1. Undang Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. Keputusan
Pengurus
Yakkum
No.
2168-Ps/SOTAKER-
PW.CIT/XII/2013 tentang Penetapan Struktur Organisasi dan Tatalaksana RS.Panti Wilasa Citarum Yakkum Semarang. 3. Keputusan Pengurus Yakkum No. 1827-Ps / PUK.RS.PWC / VI / 2012 tantang Pengangkatan dr.Susetyo, Sp.A sebagai Direktur Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Periode Jabatan 2012-1017; 4. Keputusan Direktur RS.Panti Wilasa Citarum No. 080 / RS.PWC / SK / V / 2014 tentang Kebijakan Pelayanan Humas Pemasaran RS.Panti Wilasa Citarum;
5. Keputusan Direktur RS.Panti Wilasa Citarum No. 207 / RS.PWC / SK / XII / 2014 tentang Pedoman Pengorganisasian Bagian Humas Pemasaran RS.Panti Wilasa Citarum; 6. Keputusan Direktur RS.Panti Wilasa Citarum No. 206 / RS.PWC / SK / XII / 2014 tentang Pedoman Pelayanan Bagian Humas RS.Panti Wilasa Citarum; MEMUTUSKAN : Menetapkan
:
KEPUTUSAN CITARUM
DIREKTUR
TENTANG
RUMAH
PANDUAN
SAKIT
PANTI
PELAYANAN
WILASA
INFORMASI
RS.PANTI WILASA CITARUM; Kesatu
:
Panduan pelayanan informasi Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum sebagaimana dimaksud dalam keputusan ini adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini;
Kedua
:
Panduan pelayanan informasi Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu harus dijadikan acuan dalam menyelenggarakan pelayanan informasi di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum;
Ketiga
:
Biaya yang timbul sebagai akibat diterbitkannya keputusan ini dibebankan pada Anggaran RS. Panti Wilasa Citarum;
Keempat
:
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan bahwa segala sesuatunya akan ditinjau lagi dan diperbaiki kembali sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini. Ditetapkan di Semarang pada tanggal 17 Desember 2014 DIREKTUR,
dr. Susetyo, Sp.A
Lampiran Keputusan Direktur RS Panti Wilasa Citarum Nomor
: 211 / RS.PWC / SK / XII / 2014
Tanggal
: 17 Desember 2014
PANDUAN PELAYANAN INFORMASI BAGIAN HUMAS
RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG
BAB I DEFINISI Informasi adalah sekumpulan data atau pesan yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerima. Tujuan dari pengolahan data sehingga menjadi sebuah informasi adalah memberikan keterangan atau pengetahuan bagi penerima. Informasi dapat disampaikan kepada penerima dengan berbagai metode, antara lain dengan metode oral, visual, audio, dan audio visual. Penyampaian informasi dengan metode oral dilakukan melalui komunikasi langsung antara pemberi informasi dengan penerima informasi. Metode informasi visual dilakukan melalui bahasa gambar baik cetak maupun elektronik yang mudah dipahami. Metode informasi audio dilakukan melalui penyampaian pesan suara yang mudah dimengerti. Penyediaan / pemberian informasi kepada pelanggan Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum adalah sebuah tindakan yang dilakukan untuk memberikan keterangan atau pengetahuan terkait dengan pelayanan yang disediakan oleh Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum kepada pelanggan sehingga pelanggan menjadi paham.
BAB II RUANG LINGKUP Cakupan dari pelayanan informasi di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum terbagi menjadi dua area besar berdasarkan interaksi yang dilakukan, yaitu : A. Pemberian informasi secara interaktif Pemberian informasi secara interaktif terjadi saat pemberi informasi dan penerima informasi dapat saling berinteraksi satu sama lain. Pemberian informasi secara interaktif dapat dilakukan melalui : 1. Tatap muka Terjadi pada saat pemberi dan penerima informasi bertemu muka dan berkomunikasi secara langsung. 2. Melalui telepon Terjadi pada saat pemberi dan penerima informasi melakukan komunikasi langsung melalui jaringan telepon tanpa harus bertatap muka. Informasi yang disampaikan cenderung informal. Nomor telepon yang digunakan sebagai sarana informasi adalah nomor hunting di 024 3542224-5 atau helpline di 024 7070554 3. Melalui instant messenger Terjadi pada saat pemberi dan penerima informasi melakukan komunikasi langsung melalui jaringan internet dengan media instant messenger tanpa harus bertatap muka. Informasi yang disampaikan cenderung informal. Akun instant messenger yang digunakan adalah
[email protected] dengan waktu online 09.00 - 19.00 WIB pada hari kerja. B. Pemberian informasi tidak secara interaktif Pemberian informasi tidak secara interaktif terjadi bila penerima informasi hanya bisa menerima informasi yang disampaikan tanpa bisa memberi umpan balik atas informasi yang diterimanya. Pemberian informasi tidak secara interaktif dapat dilakukan melalui : 1. Visual Informasi visual ditampilkan dalam dua bentuk, yaitu informasi visual cetak berupa brosur, leaflet, banner dan spanduk serta informasi visual elektronik berupa touch screen dan website (www.pantiwilasa-citarum.co.id). 2. Audio Informasi audio disampaikan kepada penerima informasi melalui media audio internal yang sekaligus berfungsi sebagai sound system sentral.
BAB III TATA LAKSANA A. Pelayanan Informasi Oral 1. Informasi yang disampaikan kepada para pelanggan RS bukanlah informasi yang bersifat rahasia 2. Informasi yang disampaikan bisa berupa informasi lisan maupun informasi tertulis B. Informasi Visual 1. Informasi touch screen : a. Akses Informasi touchscreen hanya diberikan kepada petugas humas dan IT. b. Setiap
perubahan
yang
dilakukan
harus dengan
persetujuan
dari
manajemen. 2. Website RS a. Artikel yang ditulis mengikuti kaidah dan ketentuan EYD b. Artikel yang ditulis diutamakan artikel kesehatan terkini atau populer dan tidak terkait sentimen SARA. Atau tulisan berkenaan dengan kegiatan seputar Rumah Sakit. c. Gambar yang mendukung tulisan artikel bisa dilampirkan bersama dengan tulisan. d. Artikel yang akan diunggah di website harus memperoleh persetujuan dari editor website. Editor website berhak untuk menampilkan dan tidak menampilkan materi yang akan diunggah. C. Informasi Audio 1. Operasional Audio RS a. Sistem audio di dalam rumah sakit bersifat hiburan, informasi dan promosi rumah sakit, tidak digunakan sebagai sarana di luar itu. b. Siaran audio wajib diperdengarkan di seluruh ruangan publik, dengan pengecualian ruangan perawatan pasien khusus. Petugas ruangan diperbolehkan mengatur volume dalam batas wajar, tapi tidak mematikan media c. Penyiaran audio rumah sakit diatur dalam jadwal siaran yang telah ditentukan. d. Penyiaran yang bersifat langsung, hanya diberikan untuk berita yang bersifat mendesak, melalui concierge. e. Tidak diperkenankan adanya permintaan lagu atau materi siaran kepada petugas operator di luar jadwal siaran yang sudah ditentukan
BAB IV DOKUMENTASI A. B. C. D. E.
Jenis informasi yang diberikan kepada pelanggan di arsipkan di bagian humas Stok brosur dan leaftlet disimpan di lemari brosur di bagian humas Desain materi visual dalam bentuk softcopy diarsipkan di bagian humas Materi audio diarsipkan di bagian humas Konten website dan touchscreen dikelola oleh bagian Teknologi Informasi
BAB V PENUTUP Panduan pelayanan informasi kepada pelanggan rumah sakit ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi bagian humas rumah sakit dan unsur terkait dalam melaksanakan perencanaan, pembiayaan dan pelaksanaan setiap jenis kegiatan pelayanan pemberian informasi kepada pelanggan di rumah sakit. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam Panduan pelayanan informasi kepada pelanggan ini akan ditetapkan kemudian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kepala Bagian Humpas
drg. Kriswidiati, M.Kes