Panduan Manajemen Risiko MFK
October 28, 2018 | Author: FitriChikifi | Category: N/A
Short Description
panduan resiko...
Description
MANAJEMEN RESIKO RESIKO MFK
SEMEN PADANG HOSPITAL 2016
1
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Rumah sakit adalah salah satu tempat yang memiliki sistem yang terbangun dari ribuan proses yang saling terkait, sehingga potensi terjadinya kesalahan sangat tinggi. Berbagai ancaman bahaya seperti penyakit-penyakit infeksi dan penyakit lainnya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan tidak baik terhadap para petugas, pasien, dan pengunjung. Di rumah sakit banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur serta jumlah pasien dan staf rumah sakit yang cukup besar merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan. Dalam pelayanan kesehatan di RS, pasien adalah yang paling berisiko mengalami kerugian. Mutu dalam pelayanan kesehatan dimulai dengan menjamin keselamatan pasien. Fokus utama dari manajemen risiko adalah keselamatan pasien atau dengan kata lain keselamatan pasien merupakan komponen penting dari manajemen risiko. Risiko menyatu dengan semua aspek pelayanan kesehatan termasuk pengobatan dan perawatan kepada pasien, menentukan prioritas masalah, pengembangan proyek dan pelayanan, pembelian obat dan produk kesehatan lain, instruksi dan follow up kepada pasien Manajemen risiko bukan hanya tentang menghindari tuntutan pasien tetapi merupakan alat untuk meningkatkan mutu pelayanan. Di rumah sakit manajemen risiko harus dilakukan dengan proaktif dan menjadi urusan semua pemangku kepentingan dalam rumah sakit baik klinisi dan non klinisi. Pengertian manajemen risiko adalah suatu pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi, menilai dan menyusun prioritas risiko, dengan tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan dampaknya. Risiko selalu melekat dengan proses pengobatan kepada pasien itu sendiri. Di suatu rumah sakit keselamatan pasien harus selalu menjadi pemikiran utama dalam benak setiap orang. Keselamatan pasien bukan hanya pada waktu memberikan layanan kesehatan tetapi juga pada saat menentukan tujuan, pada saat mengembangkan proses dan prosedur, pada saat membeli peralatan dan produk baru, pada saat meredisain klinik, tempat perawatan dan pada saat mengembangkan unit-unit baru. Di rumah sakit kita diharuskan dapat mengintegrasikan pengelolaan risiko yang diistilahkan dengan manajemen risiko terintegrasi. Manajemen risiko terintegrasi merupakan suatu proses identifikasi, analisis, penilaian dan pengelolaan semua risiko yang potensial dan diterapkan terhadap semua jenis pelayanan di rumah sakit pada setiap level. Berarti 2
rumah sakit seharusnya membuat suatu asesmen risiko yang sama terhadap semua profesi yang ada di rumah sakit tersebut. Manfaat penting yang akan dirasakan apabila manajemen risiko dikelola dengan baik dan benar diantaranya dapat mengurangi berulangnya dan keparahan dari insiden yang terjadi dengan pelaporan dan pembelajaran serta dapat mengurangi kebutuhan sumber daya untuk manajemen komplain dan stres Penyusunan dokumen panduan tentang manajemen risiko di Semen Padang Hospital ini disusun untuk memberikan gambaran tentang filosofi dan pandangan rumah sakit tentang risiko, struktur dan pendekatan manajemen risiko yang diambil oleh rumah sakit. Mengingat banyaknya risiko yang terjadi di rumah sakit maka buku panduan ini dapat juga digunakan sebagai rujukan utama internal Semen Padang Hospital dalam pengelolaan risiko rumah sakit, sehingga angka kejadian tiadk diharapkan dapat dicegah sedini mungkin.
2.
Tujuan
2.1. Tujuan Umum : Mengembangkan pelaksanaan manajemen risiko yang diintegrasikan dengan Clinical Governance sehingga memberi kepastian diberlakukannya Corporate Governance dengan baik 2.2 Tujuan Khusus : 1.
Terlaksananya identifikasi dari risiko terhadap pasien maupun risiko terhadap institusi / rumah sakit yang mungkin terjadi dari seluruh satuan kerja di SEMEN PADANG HOSPITAL
2.
Terwujudnya penetapan risiko di Semen Padang Hospital
3.
Terwujudnya pelaporan tentang risiko
4.
Terlaksananya
kegiatan
manajemen
risiko
dengan
membuat
RCA
dan
menetapkan minimal 1 FMEA pertahun 5.
Terlaksananya penyelidikan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
6.
Terwujudnya manajemen dari hal lain yang terkait
2.3 Manfaat 1. Sebagai acuan yang jelas bagi manajemen Semen Padang Hospital dalam mengambil keputusan terhadap manajemen risiko. 3
2. Sebagai acuan bagi para petugas di rumah sakit untuk dapat meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap risiko yang mungkin timbul di rumah sakit. 3. Agar seluruh personil rumah sakit memahami tentang tanggung jawab dan rasa nilai kemanusian terhadap manajemen risiko di Semen Padang Hospital. 4. Meningkatkan tersedianya informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan 5. Proteksi terhadap tuntutan „ Akuntabilitas, jaminan, dan governance
4
BAB II KONSEP DASAR MANAJEMEN RISIKO 1.
Definisi
Istilah-istilah yang digunakan dalam panduan manajemen risiko ini adalah: a.
Risiko adalah:
potensi terjadinya kerugian yang dapat timbul dari suatu proses kegiatan dimasa kini atau dimasa mendatang.
kejadian atau kegiatan nyata yang mempunyai pengaruh penting dalam penampilan operasional maupun finansial suatu organisasi.
Risiko di rumah sakit dapat dikategorikan sebagai risiko klinis dan risiko non klinis. b.
Risiko Klinis adalah semua isu yang dapat berdampak terhadap pencapaian pelayanan pasien yang bermutu tinggi, aman dan efektif.
c.
Risiko Non klinis / Corporate Risk adalah semua isu yang dapat berdampak terhadap tercapainya tugas pokok dan kewajiban hokum dari RS sebagai korporasi
d.
Manajemen Risiko adalah serangkaian proses dan prosedur komprehensif yang mencakup pengidentifikasian, pengukuran, pengendalian dan pemantauan atas risiko-risiko yang dihadapi oleh Semen Padang Hospital secara menyeluruh dan terintagrasi. Pelaksanaan fungsi manajemen risiko dapat berbeda antara satu satuan kerja dengan satuan kerja lain sesuai kompleksitas kegiatan, pemahaman cakupan risiko, kemampuan dalam melaksanakan fungsi manajemen risiko dan arah kebijakan umum maupun opersional manajemen risiko yang ditetapkan masing-masing satuan kerja
e.
Manajemen RisikoTerintegrasi adalah
proses identifikasi, analisis, penilaian, dan
pengelolaan semua risiko yang potensial dan diterapkan terhadap semua jenis pelayanan di rumah sakit pada setiap level
2.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup manajemen risiko meliputi seluruh karyawan yang ada di Semen Padang Hospital.
5
BAB III PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DALAM MANAJEMEN RISIKO
Kepemimpinan (leadership) dan perencanaan adalah esensial bagi rumah sakit yang bertujuan untuk meningkatkan dan mengurangi risiko terhadap pasien dan staf. Manajemen risiko merupakan bagian dari upaya menciptakan keselamatan pasien di rumah sakit. Kepemimpinan dan perencanaan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di rumah sakit setiap tahun ditetapkan oleh Dewan Pengawas RS ( governing body ) bersama sama direksi RS.
Peran dan tanggung jawab personal di rumah sakit dalam hal manejemn risiko sebagai berikut : 1. Seluruh anggota staf memiliki tanggung jawab pribadi dalam hal pelaksanaan manajemen risiko, dan seluruh tingkatan manajemen harus mengerti dan mengimplementasikan strategi dan kebijakan manajemen risiko.
2. Pemilik / Board
Bertanggung jawab dalam hal pelaksanaan prinsip-prinsip Good Governance termasuk mengembangkan proses dan sistem pengendalian keuangan , pengendalian organisasi, Clinical Governance dan manajemen risiko.
Dalam
hal
pelaksanaan
strategi
ini
pemilik
berperan
mengarahkan,
mendukung, memonitor, persetujuan pembiayaan, serta legalisasi kebijakan dan strategi.
3. Direksi Direksi bertanggung jawab dan menjamin komitmen RS terhadap panduan dan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
serta melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kegiatan untuk mencapai standar yang telah ditetapkan. a. Direktur Utama
Memiliki tanggung jawab menyeluruh sesuai dengan Hospital By Low yang telah ditetapkan
Memastikan bahwa tanggung jawab dan koordinasi dalam haal manajemen dalam dokumen ini dilaksanakan dengan baik 6
Dalam
hal
pengembangan
strategi
manajemen
risiko
ini
direksi
mendelegasikan tanggung jawabnya kepada Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
b. Direktur Pelayanan Medis
Bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam hal implementasi dan pengembangan manajemen risiko klinis dan keselamatan pasien.
Monitor pelaksanaan manajemen risiko klinis
Monitor pelaksanaan pelaporan insiden
c. Direktur Keuangan dan Umum
Memutuskan
penyediaan
sumber
daya
(
sarana
prasarana/fasilitas,
kecukupan pegawai, dan pelatihan manajemen risiko ) dengan skala prioritas
Identifikasi risiko keuangan
Membantu cost benefit analysis
Mengelola dukungan biaya untuk manajemen risiko
4. Kepala Bagian SDM dan Kepala Bidang Keperawatan
Identifikasi risiko SDM
Orientasi manajemen risiko untuk pegawai baru
Merencanakan pelatihan manajemen risiko
Koordinasi manajemen risiko keperawatan
Identifikasi risiko bidang keperawatan
5. Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Mengkoordinir pelaksanaan integrated dan management
Menghimpun laporan insiden
Melakukan analisa
Menyusun rekomendasi
Menyusun risk register
6. Komite K-3 RS
Identifikasi risiko K-3
7. Staf lain.
7
BAB IV TATA LAKSANA MANAJEMEN RISIKO
Tata laksana dalam manajemen risiko meliputi : 1. Proses manajemen risiko Pelaksanaan proses manajemen risiko, diawali dengan melakukan asesmen risiko. Asesmen risiko merupakan suatu proses untuk membantu organisasi menilai tentang luasnya risiko yang dihadapi, kemampuan mengendalikan frekuensi dan dampak risiko.
Gambar 5.Langkah-LangkahManajemenRisiko
Langkah-langkah manajemen risiko: a. Identifikasi Proses untuk mengidentifikasi apa yang bias terjadi, mengapa dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi Instrumen identifikasi :
Laporan insiden 8
Komplain dan litigasi
Risk profiling
Survei
b. Analisis
Risk grading matrix
Root cause analysis ( RCA )
Failure modes and effects analysis( FMEA )
c. Evaluasi
Risk ranking
Prioritasrisiko
Cost benefit analysis
2. Kategori Risiko Kategori risiko di rumah sakit : 1.
Risiko yang berkaitan dengan perawatan pasien (Patient care-related risk), meliputi : a. Terkait langsung dengan asuhan pasien b. Kerahasiaan c. Informasi kepada pasien tentang risiko d. Nondiskriminasi e. Pasien terkait dengan penelitian f. Kepulangan pasien
2.
Risiko yang berkaitan dengan tenaga medis (Medical staff-related risk), meliputi: a. Kredensial b. Kompetensi dan prosedur baku c. Tenaga kesehatan yang terlatih
3.
Risiko yang berkaitan dengan karyawan (Employee-related risk), meliputi: a. Risiko keselamatan dan kecelakaan kerja b. Lingkungan yang aman c. Mengurangi risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat pekerjaan d. Kompensasi untuk kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
4.
Risiko yang berkaitan dengan properti (Property-related risk), meliputi: a. Kebakaran, gempa, banjir 9
b. Berkas catatan / catatan elektronik c. Penanganan barang-barang berharga d. Asuransi 5.
Risiko yang berkaitan dengan keuangan (Financial risk), meliputi: a. Utang yang tidak bisa ditagih lagi (bed debt) b. Meningkatnya suku bunga c. Krisis keuangan global
6.
Risiko lain (Other risk), meliputi: a. Manajemen bahan berbahaya (Hazard material management) seperti limbah kimia, radio aktif, infeksius b. Peraturan dan perundangan (Legal and regulatory risk) c. Risiko reputasi
10
BAB V SISTEM PELAPORAN
Pelaporan kegiatan yang berkaitan dengen manajemen risiko yang terjadi dan mungkin akan terjadi di rumah sakit sangat diperlukan karena dapat digunakan sebagai bahan untuk menilai ririko-risiko yang ada. Disamping itu juga dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan yang akan datang. Sistem pelaporan manajemen risiko di Semen Padang Hospital dimulai dari pelaporan masing-masing unit kerja sesuai dengan formulir yang telah disediakan ditujukan Direktorat terkait dan ditembuskan ke Komite Mutu dan Manajemen Risiko. Pelaporan dilaksanakan setiap bulan. Komite Mutu dan Manajemen Risiko akan membuat risk register terhadap risiko dan analisa setiap bulan berdasarkan data yang disampaikan oleh unit kerja masing-masing yang berisikan tentang analisa identifikasi risiko, penetapan risiko, membuat RCA dan menetapkan minimal 1 FMEA pertahun.
Analisa yang dibuat oleh Komite Mutu dan
Manajemen Risiko akan disampaikan ke Direktur Utama untuk ditindaklanjuti (apabila perlu tindak lanjjut). Laporan ini diharapkan dapat menjadi informasi dalam membuat perencanaan serta untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program manajemen risiko dan kegiatan yang akan datang sehingga kinerja dari Semen Padang Hospital dapat memenuhi tujuan dan sasaran yang telah ditentukan.
11
BAB VI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Kegiatan pendidikan dan pelatihan tentang manajemen risiko dirumah sakit merupakan kegiatan yang perlu direncanakan dan dilaksanakan. Idealnya seluruh karyawan di rumah sakit harus mendapat pendidikan dan pelatihan manajemen risiko.Rencana kegiatan dengan tujuan strategis untuk satu tahun digamberkan dengan tabel 1 berikut Tabel 1. Rencana kegiatan Tujuan Startegis
Kegiatan
Hasil
Pelaksana
(Outcome) 1. Risk Management
Penyusunan
sebagai bagian
rencana dan
integral dari rencana
kebijakan
strategis RS
strategis tentang
Waktu (Time Scale)
Manajemen Risiko 2. Membangun
Sosialisasi
kesadaran dan
Manajemen
kepedulian staf
Risiko kepada
tentang Manajemen
seluruh staf RS
Risiko 3. Pembelajaran dari
Penyebarluasan
pengalaman risiko
proses
tahun lalu
Manajemen Risiko
Dengan adanya pendidikan dan pelatihan terhadap seluruh staf yang ada di rumah sakit diharapkan akan berdampak terhadap penurunan angka kejadian yang tidak diharapkan baik terhadap pasien, petugas, maupun pengunjung rumah sakit.
12
BAB VII INDIKATOR UNTUK KEBERHASILAN
Indikator harus bisa diukur dan memiliki potensi untuk perbaikan. Indikator yang digunakan adalah: 1. Indikator keuangan 2. Indikator SDM 3. Indikator Kegiatan 4. Indikator Klinis 5. Indikator Manajemen Risiko 6. Indikator Eksternal 7. Indikator Reputasional
13
BAB VIII MONITORING, AUDIT DAN REVIEW
Kegiatan monitoring setiap unit kerja yang ada di Semen Padang Hospital tentangmanajemen risiko dilakukan secara berkala dibawah koordinasi Komite Mutu dan Manajemen Risiko. Setiap permasalahan yang menyangkut risiko di unit kerja masingmasing diharapkan menjadi dasar pertimbangan unit kerja tersebut untuk melakukan upaya meminimalkan risiko yang agar tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.Hasil monitoring tersebut akan disampaikan ke Direktur Utama.
Monitoring yang akan dilaksanakan meliputi: 1. Monitoring Internal 2. Monitoring Eksternal
14
Lampiran 1.
TABEL ASESMEN RISIKO
15
Probabilitas
Tak Significant 1
MINOR 2
Moderat 3
Mayor 4
Katatrospik 5
Sangat sering terjadi (Tiap minggu/bulan) 5
Moderat
Moderat Tinggi
Ekstrim
Ekstrim
Sering terjadi (bbrp kali/tahun) 4
Moderat
Moderat Tinggi
Ekstrim
Ekstrim
Mungkin terjadi (1 - < 2 tahun/kali) 3
Rendah
Moderat Tinggi
Ekstrim
Ekstrim
Jarang terjadi (> 2 - < 5 th/kali) 2
Rendah
Rendah
Moderat Tinggi Ekstrim
Sangat jarang terjadi ( > 5 thn/Kali) 1
Rendah
Rendah
Moderat Tinggi Ekstrim
dr Luwi - PMKP 10 des 2013
24
16
TK RIKS
Deskripsi
Dampak
1
Tdk significant Tidak ada cedera
2
Minor
• •
• •
3
Moderat •
•
4
Mayor
5
Katatropik
•
Cedera ringan , mis luka lecet Dapat diatasi dng P3K Cedera sedang, mis : luka robek Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/psikologis atau intelektual (reversibel. Tdk berhubungan dng penyakit Setiap kasus yg meperpanjang perawatan Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh Kehilangan fungsi motorik/sensorik/ psikologis atau intelektual (ireversibel), tdk berhubungan dng penyakit
Kematian yg tdk berhubungan dng perjalanan penyakit dr Luwi - PMKP 10 des 2013
22
17
TINGKAT RISIKO
DESKRIPSI
1
Sangat jarang/ rare (> 5 tahun/kali)
2
Jarang/unlikely (> 2 5 tahun/kali)
3
Mungkin/ Possible (1 -2 tahun/kali)
4
Sering/Likely (beberapa kali/tahun)
5
Sangat sering/ almost certain (tiap minggu/ bulan)
–
SKOR RISIKO = DAMPAK X PROBABILITY dr Luwi - PMKP 10 des 2013
23
18
LEVEL/BANDS
TINDAKAN
EKSTREM (SANGAT TINGGI)
Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama 45 hari, membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai ke Direktur RS
HIGH (TINGGI)
Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari, kaji dng detail & perlu tindakan segera, serta membutuhkan tindakan top manajemen
MODERATE (SEDANG)
Risiko sedang dilakukan investigasi sederhana paling lama 2 minggu. Manajer/pimpinan klinis sebaiknnya menilai dampak terhadap bahaya & kelola risiko
LOW (RENDAH)
Risiko rendah dilakukan investigasi sederhana paling lama 1 minggu diselesaikan dng prosedur rutin dr Luwi - PMKP 10 des 2013
25
19
20
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
RISK GRADING MATRIX
PROBABILITAS /FREKUENSI / LIKELIHOOD Level
Frekuensi
Kejadian aktual
1
Sangat Jarang
Dapat terjadi dalam lebih dari 5 tahun
2
Jarang
Dapat terjadi dalam 2 – 5 tahun
3
Mungkin
Dapat terjadi tiap 1 – 2 tahun
4
Sering
Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun
5
Sangat Sering
Terjadi dalam minggu / bulan
21
RISK GRADING MATRIX Potencial Concequences Frekuensi/
Insignificant
Minor
Moderate
Major
Catastropic
Likelihood
1
2
3
4
5
Moderate
Moderate
High
Extreme
Extreme
Moderate
Moderate
High
Extreme
Extreme
Low
Moderate
High
Extreme
Extreme
Low
Low
Moderate
High
Extreme
Low
Low
Moderate
High
Extreme
Sangat Sering Terjadi (Tiap mgg /bln) 5 Sering terjadi (Bebrp x /thn) 4 Mungkin terjadi (1-2 thn/x) 3 Jarang terjadi (2-5 thn/x) 2 Sangat jarang sekali (>5 thn/x) 1
TINDAKAN Can be manage Clinical Manager / Lead Detailed review & urgent by procedure Clinician should assess the treatment should be consequences againts cost undertaken by senior of treating the risk management
Immediate review & action required at Board level. Director must be informed
22
DAMPAK KLINIS / CONSEQUENCES / SEVERITY Level
DESKRIPSI
CONTOH DESKRIPSI
1
Insignificant
Tidak ada cedera Cedera ringan Dapat diatasi dengan pertolongan pertama,
2
Minor
Cedera sedang
3
Moderate
Berkurangnya fungsi motorik / sensorik / psikologis atau intelektual secara reversibel dan tidak berhubungan dengan penyakit yang mendasarinya Setiap kasus yang memperpanjang perawatan Cedera luas / berat Kehilangan fungsi utama permanent (motorik, sensorik, psikologis, intelektual) / irreversibel, tidak berhubungan dengan penyakit yang mendasarinya Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit yang mendasarinya
4
Major
5
Cathastropic
23
24
IV.
PENILAIAN DAMPAK KLINIS
Probabilitas
Tak
MINOR
Moderat
Mayor
Katatrospik
Significant
2
3
4
5
Moderat
Moderat
Tinggi
Ekstrim
Ekstrim
Moderat
Moderat
Tinggi
Ekstrim
Ekstrim
Rendah
Moderat
Tinggi
Ekstrim
Ekstrim
Rendah
Rendah
Moderat
Tinggi
Ekstrim
Rendah
Rendah
Moderat
Tinggi
Ekstrim
1 Sangat
sering
terjadi (Tiap minggu/bulan) 5 Sering terjadi (bbrp kali/tahun) 4 Mungkin terjadi (1
-
<
2
tahun/kali) 3 Jarang terjadi (> 2 - < 5 th/kali) 2 Sangat
jarang
terjadi ( > 5 thn/Kali) 1
SKOR DAMPAK
1 INSGNIFI CANT
2 MINOR
3 MODERAT E
4 MAJOR
5 CATASTROP HIC
25
CEDERA
Tidak ada
Dapat
Ber kur ang
Ceder aluas
PASIEN
ceder a
diatasi
nyaf ungsim
Kehilanganf
dengan
otor ik
ungsiutama
per tolonga
sensor ik
n p per tama
Setiapkasu s
/
Kematian
per manent
yang
memper pa n jangper a watan PELAYANAN
TERHEN
TERHENTI
TERHENTI
TERHENTI
TERHENTI
/OPERASIO
TI LEBIH
LEBIH
LEBIH
LEBIH DARI
PERMANEN
NAL
DARI
DARI
BIAYA KEUANGAN
/
1
8
DARI
1
1 MINGGU
JAM
JAM
HARI
KERUGI
KERUGIA
KERUGIA
KERUGIAN
KERUGIAN
AN
N
N
LEBIH DARI
LEBIH
KECIL
DARI 0,1%
DARI 0,25
0,5%
1%
ANGGAR
%
ANGGARA
ANGGARAN
AN
ANGGAR
N
LEBIH
LEBIH
DARI
AN PUBLIKASI
RUMOR
MEDIA
MEDIA
MEDIA
LOKAL
LOKAL
NASIONAL
NASIONAL
-
WAKTU
KURANG
LEBIH
LAMA
DARI
-
MEDIA
WAKTU
SINGKAT
3
DARI
3 HARI
HARI REPUTASI
RUMOR
DAMPAK
DAMPAK
DAMPAK
MENJADI
KECIL
BERMAKN
SERIUS
MASALAH
THD
A
THD MORIL
BERAT BAGI
MORIL
MORIL
KARYAWA
PR
KARYAW
KARYAW
N
AN
AN
KEPERCAY
DAN
THD
DAN
DAN
KEPERCA
KEPERCA
AAN
YAAN
YAAN
MASYARAK
MASYARA
MASYARA
AT
KAT
KAT 26
1. Struktur Organisasi Manajemen Komite Mutu dan Keselamatan Pasien dan Manajemen Risiko
KETUA
WAKIL KETUA
SEKRETARIS
SUB KOMITE MUTU
SUB KOMITE KESELAMATAN
SUB KOMITE
PASIEN
MANAJEMEN RISIKO
PERSON IN CHARGE(PIC)
27
View more...
Comments