Panduan Manajemen Gout 2012 Dari American College of Rheumatology

January 10, 2017 | Author: Azizah Hafaz | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Panduan Manajemen Gout 2012 Dari American College of Rheumatology...

Description

Panduan Manajemen Gout 2012 dari American College of Rheumatology Oleh Admin Kalbe Medical November 21, 2012 06:15

Untuk pertama kalinya sejak dibentuk 78 tahun lalu, American College of Rheumatology (ACR) akhirnya mengeluarkan panduan manajemen gout. Panduan secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian yaitu pada bagian pertama berupa terapi nonfarmakologi dan farmakologi sedangkan bagian kedua berupa terapi dan profilaksis dengan antiinflamasi untuk kasus arthritis gout akut. Berikut ringkasannya: Evaluasi klinis Evaluasi pasien gout meliputi riwayat penyakit secara menyeluruh, pemeriksaan fisik, penilaian frekuensi dan beratnya serangan dan melihat berbagai tanda seperti timbulnya tophi dan sinovitis. Manajemen nonfarmakologi pada gout yang stabil Tujuannya adalah untuk mengurangi serangan, menurunkan kadar asam urat darah dan memperbaiki kesehatan pasien sambil mencegah perburukan penyakit. Rekomendasi pola diet dibagi menjadi 3 kelompok: • Makanan yang harus dihindari: jeroan, makanan/minuman dengan kandungan fruktosa tinggi (misalnya sirup jagung), minuman beralkohol. • Makanan yang harus dibatasi: makan daging atau seafood dalam porsi besar, gula, jus buah, garam. • Makanan yang disarankan: susu rendah lemak atau tanpa lemak. Mengurangi berat badan bagi pasien dengan obesitas, stop merokok dan berolahraga merupakan pola hidup yang disarankan bagi pasien gout. Terapi Farmakologi Obat penurun asam urat (OPA) harus dipertimbangkan pada pasien dengan 1 atau lebih tophi, sama dengan atau lebih dari 2 kali serangan pertahun, penyakit ginjal kronis/PGK (stadium 2 atau lebih) atau pasien dengan riwayat kencing batu (urolithiasis). Penggunaan OPA direkomendasikan dengan memberikan allopurinol atau febuxostat; sedangkan probenecid direkomendasikan sebagai terapi alternatif lini pertama jika allopurinol atau febuxostat dikontraindikasikan atau tidak ditoleransi pasien. OPA dapat dimulai pada saat serangan gout akut, kadar asam urat darah dimonitor setiap 2-5 minggu selama titrasi OPA dan setiap 6 bulan setelah target laboratorium ( 7 kali setahun atau pasien dengan tophi dengan serangan 2 kali atau lebih setahun atau pada pasien dengan chronic tophaceous gouty arthritis (CTGA). Penanganan serangan akut Serangan akut selayaknya diterapi secara farmakologi dalam waktu 24 jam dari onset serangan dan OPA tetap terus diberikan tanpa perlu dihentikan. Untuk kasus ringan hingga menengah (dengan nilai visual analogue scale < = 6 dari skala 0-10) direkomendasikan terapi tunggal dengan menggunakan antiinflamasi nonsteroid (OAINS), kortikosteroid sistemik atau colchine oral. Untuk kasus yang lebih berat yang dikarakteristikkan dengan adanya nyeri hebat dan mengenai banyak sendi maka terapi kombinasi dapat diberikan (colchicine dan OAINS, kortikosteroid oral dan colchicine atau steroid intraartikuler). Pemilihan OAINS Untuk serangan akut FDA merekomendasikan pemberian OAINS naproxen, indomethacin dan sulindac, akan tetapi OAINS jenis lain juga dapat sama efektifnya. Untuk pasien yang tidak mentolerir dengan OAINS konvensional dapat diberikan celecoxib dengan dosis awal 800 mg, diikuti dosis 400 mg pada hari pertama dan 400 mg setiap 2 hari sekali selama 1 minggu. Colchicine Colchine direkomendasikan sebagai pilihan terapi gout akut jika serangan dimulai dalam waktu 36 jam terakhir. Dosis rekomendasi terdiri atas dosis muatan sebesar 1,2 mg diikuti dengan 0,6 mg 1 jam kemudian. Dua belas jam kemudian colchicine dapat diberikan dengan dosis 0,6 mg satu hingga dua kali sehari hingga serangan gout hilang. Di negara dengan ketersediaan tablet colchine 1 atau 0,5 mg maka colchine dapat diberikan sebagai dosis muatan sebesar 1 mg yang diikuti dengan0,5 mg 1 jam kemudian. Dua belas jam kemudian profilaksis colchicine dengan menggunakan dosis 0,5 mg hingga 3 kali sehari sampai serangan gout hilang. Memulai terapi steroid Untuk serangan gout yang melibatkan 1-2 sendi, kortikosteroid dapat diberikan secara oral. Penggunaan kortikosteroid intraartikuler direkomendasikan jika 1-2 sendi besar yang terkena. Pertimbangan penggunaan kortikosteroid intraartikuler berdasarkan pertimbangan besaran sendi yang terkena. Injeksi kortikosteroid intraartikuler dapat dikombinasi dengan OAINS, colchicine atau kortikosteroid oral. Dosis rekomendasi untuk kortikosteroid oral termasuk prednisone dan prednisolone adalah 0,5 mg/kg/hari untuk 5-10 hari atau 2-5 hari dengan dosis tersebut diikuti 7-10 hari penurunan dosis secara bertahap sebelum dihentikan. Alternatif lain adalah dengan suntikan intramuskuler tunggal dengan triamcinolone 60 mg yang dapat dilanjutkan dengan pemberian prednisolone atau prednisone oral. Injeksi triamcolone acetonide bermanfaat pada pasien yang sulit menelan atau memiliki kepatuhan yang buruk dengan pemberian sediaan oral.

Respons tidak adekuat dengan terapi awal Jika pasien dengan serangan gout akut tidak mengalami perbaikan nyeri sekurangnya 20 % dalam waktu 24 jam atau sekurangnya 50 % setelah lebih dari 24 jam dengan terapi farmakologi, dosis alternatif haruslah dipertimbangkan. Jika diagnosis gout telah dipastikan, maka terapi harus diganti atau ditambahkan obat kedua. Profilaksis dengan OAINS Colchicine dapat dimulai dengan dosis 0,5-0,6 mg 1-2 kali sehari, jika pasien tidak dapat mentoleransi dengan pemberian colchicine maka prednisone atau prednisolone dosis rendah dapat diberikan dengan dosis 10 mg/ hari. Terapi profilaksis dapat dilanjutkan hingga 6 bulan. Untuk pasien tanpa tophi, terapi profilkasis dapat dihentikan pada bulan ke 3 setelah target asam urat darah tercapai. Untuk pasien dengan tophi dan target asam urat darah telah tercapai, terapi profilaksis dapat dihentikan setelah 6 bulan. (DHS)

Image: Ilustrasi Referensi: 1. Stetka BS. New Gout Management Guidelines: A Quick and Easy Guide [internet] 2012, [cited on November 20th 2012]. Available from:http://www.medscape.com/features/slideshow/gout#1 2. Khanna D, Fitzgerald JD, Khanna PP, et al. 2012 American College of Rheumatology guidelines for management of gout. Part 1: systematic nonpharmacologic and pharmacologic therapeutic approaches to hyperuricemia. Arthritis Care Res (Hoboken). 2012;64:1431-1446. 3. Khanna D, Khanna PP, Fitzgerald JD, et al. 2012 American College of Rheumatology guidelines for management of gout. Part 2: therapy and antiinflammatory prophylaxis of acute gouty arthritis. Arthritis Care Res (Hoboken). 2012;64:1447-1461

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF