Panduan Keselamatan Dan Keamanan
June 20, 2018 | Author: Indrawan Wicaksono | Category: N/A
Short Description
panduan...
Description
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah NYA sehingga PROGRAM PENGELOLAAN KEAMANAN DAN
KESELAMATAN
RS
PKU
Muhammadiyah
Yogyakarta
ini
berhasil
disusun.program ini diharapkan mampu menjadi pedoman badi Rumah Sakit dalam pengelolaan manajemen fasilitas dan keamanan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakara. Terima kasih kami haturkan kepada Allah SWT atas nikmat NYA sehingga diberikan izin dipermudahkan membuat program ini dengan lancar serta kepada Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan doa, moril dan materil dalam pembuatan program ini,para pejabat struktural dan tenaga fungsional dan tak lupa kepada rekan rekan POKJA MFK yang bersama bahu membahu mengerjakan dokumen Manajemen fasilitas dan keselamatan juga kepada seluruh staff di RS PKU Muhammadiyah yang telah berpartisipasi mulai dari proses penyusunan, pelaksanaan sampai pada proses monitoring dan evaluasi program kerja ini Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Yogyakarta, April 2015
Penyusun
BAB I. DEFINISI
Rencana manajemen keamanan dan keselamatan menjelaskan bagaimana organisasi akan menyediakan lingkungan fisik yang bebas dari bahaya dan mengelola kegiatan staf untuk mengurangi risiko cedera. Setiap rumah sakit memiliki risiko keamanan dan keselamatan yang melekat sehubungan dengan penyediaan pelayanan bagi pasien, aktifitas sehari-hari oleh staf, dan lingkungan fisik di mana pelayanan terjadi. RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta berupaya mengidentifikasi resiko-resiko ini serta menerapkan proses untuk meminimalkan kemungkinan risiko yang menyebabkan insiden. Rumah Sakit sebagai tempat umum terpapar oleh berbagai resiko keamanan dan keselamatan.Baik terhadap pasien, pengunjung, karyawan, ataupun terhadap properti rumah sakit, pasien, pengunjung dan karyawan.Untuk itu RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta perlu membuat perencanaan di bidang pengaturan keamanan dan keselamatan untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan
BAB II RUANG LINGKUP
Dalam rangka menjamin mutu layanan keselamatan dan keamanan di rumah sakit maka diperlukan dan dibuat prosedur tetap layanan keamanan dan keselamatan yang mengacu pada standard perundang-undangan serta sesuai rekomendasi dari team K3 dan dari pihak keamanan yang telah mendapatkan pendidikan SATPAM serta sararn dari IPCN rumah sakit agar terjamin keamanan dan keselamatan di rumah sakit. Dalam menyusun program keamanan dan keselamatan ada beberapa hal yang harus disiapkan, antara lain : a.
Membuat invetaris alat penunjang keamanan dan keselamatan.inventarisasi mutlak dilakukan untuk menyiapkan protap maintenance alat dan penyusunan program pemeliharaan,korektif dan evaluasi.
b.
Membbuat prosedur tetap keaqmanan dan keselamatan secara preventif.
c.
Membuat prosedur tetap keamanan dan keselamatan korektif.
d.
Membuat denah jalur evakuasi,.
e.
Melkuakan evaluasi keamanan dan keselamatan.
f.
Kuisioner pelayanan pelanggan
g.
Memetakan daerah resiko
h.
Merencanakan sistem keamanan terpadu.
i.
Perencanaan imunisasi karyawan
j.
Pembuatan jalur evakuasi.
k.
Membuat tanda tanda bahaya dan terjadinya.
l. m.
Pemasangan CCTV Pengawasan dan maintenece sistem kontruksi bangunan.
BAB III TATA LAKSANA
Berikut adalah langkah langkah kegiatan keamanan dan keselamatan :
A. UPAYA
KEAMANAN
DAN
KESELAMATAN
PADA
PROSES
RENOVASI DAN KONSTRUKSI Proses konstruksi dan renovasi merupakan hal yang tidak terhindarkan dari operasional rumah sakit. Kedua proses tersebut menimbulkan resiko terkait dengan keamanan dan keselamatan maupun pencegahan dan pengendalian infeksi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Untuk itu perlu diatur bahwa sebelum pelaksanaan proyek renovasi/ kontruksi harus dilakukan analisa dampak proyek terhadap proses pelayanan kesehatan, keamanan dan keselamatan dan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh Panitia Pengendalian Infeksi dengan
melibatkan Komite K3RS (Keamanan dan
keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit). Analisa dilakukan dengan menggunakan Formulir Penilaian Resiko, baik untuk proses pelayanan kesehatan, keamanan dan keselamatan dan pengendalian infeksi.
Berikut adalah Formulir Penilaian resiko terkait dengan keamanan dan keselamatan:
Ya Tdk ANTISIPASI RESIKO Apakah rute jalan masuk / jalan keluar normal akan terganggu akibat proyek ini? Jika Ya, lokasi di .. Apakah sistem deteksi dan penanggulangan dini kebakaran akan terpengaruh dengan proyek ini? Jika Ya, sebutkan sistem yang terpengaruh dan berapa lama. Apakah pintu tahan api dan sistem exhaust asap di tangga darurat akan terpengaruh oleh proyek ini? Jika Ya, sebutkan sistem yang terpengaruh dan berapa lama Apakah ada B3 atau Bahan mudah terbakar / meledak yang dibawa ke lokasi proyek? Jika Ya, bahan apa dan apakah sudah ada MSDSnya? Apakah ada sistem penanggulangan kebakaran di lokasi proyek? Adakah pekerja yang terlatih menggunakannya? Apakah ada sistem utilitas atau security yang terganggu? Jika Ya, sebutkan sistem yang terpengaruh dan berapa lama Apakah ada hazard untuk lingkungan sekitar proyek? Di mana? Apa?
B. IDENTIFIKASI RESIKO Identifikasi resiko (risk identification) adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk mengidentifikasi situasi yang dapat menyebabkan cedera, tuntutan atau kerugian, baik pada manusia, barang atau pun proses pelayanan. Cara yang secara teratur dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk mengidentifikasi resiko adalah dengan melakukan inspeksi fasilitas dan ronde lingkungan.
1) Inspeksi Fasilitas Inspeksi adalah suatu proses pemantauan langsung terhadap kondisi dan fungsi fasilitas-fasilitas rumah sakit yang disesuaikan dengan sistem atau standar yang berlaku. Inspeksi dilakukan oleh: a) Internal oleh petugas-petugas di jajaran Penunjang Non Medis 1.
Petugas Unit Pemeliharaan Bangunan untuk bangunan, proyek konstruksi, renovasi, dan peralatan non-medik
2.
Petugas Unit Pemeliharaan Peralatan Non Medik untuk Peralatan Medik
3.
Petugas Unit Kesehatan Lingkungan untuk parameter-parameter lingkungan
4.
Dan lain-lain
Inspeksi dilakukan secara reguler sesuai dengan jadwal kerja di masingmasing unit terkait (pada umumnya sebulan sekali). Hasil pemeriksaan didokumentasikan pada log book pemeriksaan setiap bangunan / alat. Pelaporan dilakukan kepada Manajer Penunjang Non Medis baik harian ataupun bulanan tergantung dari tingkat urgenitas kerusakan yang ditemukan. Pelaksanaan perbaikan disesuaikan dengan prioritas dan sumber daya yang tersedia.
b) Eksternal oleh petugas dari dinas / badan pemerintahan terkait, seperti Dinas Kebakaran untuk fasilitas pencegahan dan penanggulangan kebakaran, petugas Dinas Kesehatan untuk kesehatan lingkungan. Frekuensi pengecekan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Hasil pengecekan eksternal dilaporkan oleh petugas unit terkait kepada
Manajer Penunjang Non Medik. Pelaksanaan perbaikan disesuaikan dengan prioritas dan sumber daya yang tersedia.
2) Ronde Lingkungan a) Pengertian nya adalah : 1.
Ronde lingkungan adalah upaya melakukan identifikasi dengan cara berkeliling ke
unit-unit di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta sambil melakukan pencatatan terhadap jenis bahaya / resiko yang ditemukan. 2.
Pelaku ronde lingkungan harus memiliki pengetahuan dasar mengenai jenis-jenis bahaya yang perlu diidentifikasi sehingga proses tersebut berjalan dengan baik dan menghasilkan data yang akurat.
3.
Hasil
ronde
harus
ditindak
lanjuti
dengan
melakukan
pengukuran terhadap bahaya-bahaya yang diidentifikasi oleh tenaga yang lebih ahli, dan dengan peralatan yang memadai.
b) Lokasi dan Pelaksanaan 1.
Seluruh unit
atau area harus dilakukan ronde lingkungan.
Ronde lingkungan dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan
(terlampir),
dilaksanakan
oleh
tim
yang
beranggotakan minimal : a. Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3) b. Manajer Penunjang Non Medis atau yang mewakili c. Manajer Sumber Daya Insani atau yang mewakili d. Manajer dan kepala unit untuk area yang akan dikunjungi e. Staf Infection control / PPI 2.
Bahaya atau resiko yang teridentifiasi di dokumentasikan dalam checklist ronde lingkungan (terlampir).
3.
Dikarenakan fungsi dan struktur dari tiap fasilitas berbeda, diperlukan checklist tambahan yang dapat membantu keperluan
inspeksi dari masing-masing fasilitas (lihat lampiran Health Surveilance checklist)
Hasil analisa dituangkan kedalam form persetujuan pelaksanaan proyek konstruksi dan renovasi. Selain itu, pada saat pelaksanaan proyek, dilakukan kegiatan inspeksi untuk memastikan kesesuaian dengan ketentuan keamanan dan keselamatan.
C. EVALUASI TINGKAT KEAMANAN DAN SISTEM PELAPORAN 1) RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta memiliki Satuan
Keamanan
(Satpam) yang dilakukan atau dikelola oleh pihak RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Pola kegiatannya dengan melakukan Patroli secara menyeluruh selama 24 jam dan adanya penempatan anggota Satpam yang ditempatkan dibeberapa area. 2) Pembagian tugas security terdiri atas 3 shift. Dan untuk shift pagi mulai dari jam 07.00 s/d 14.00 wib berjumlah 4 orang termasuk Supervisor, untuk shift sore mulai dari jam 14.00 s/d 21.00 wib berjumlah 3 orang, dan Shift malam mulai dari jam 21.00 s/d 07.00 berjumlah 3 orang. Adapun pembagian plotingannya sebagai berikut: a) 1 staff Satpam untuk jaga Pos Satpam / Pintu utama b) 1 staff Satpam untuk jaga di area depan, parkiran dll c) 1 staff Satpam untuk patroli keliling di area dalam Rumah Sakit d) 1 Supervisor hanya khusus shift pagi
3) Masalah keamanan atau kejadian kriminal yang melibatkan pasien, pengunjung, karyawan atau gedung RS harus segera dilaporkan kepada Petugas Satpam ( POSKO Satpam di Lt. 1 dengan extension 110 ), pelaporan akan ditangani dengan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Seluruh petugas wajib menganalisa setiap adanya masalah keamanan dan memberikan rekomendasi atau corrective action/perbaikan. Setiap anggota Satpam diharapkan dapat meningkatkan pengembangan kinerja performa yang lebih baik dengan cara melakukan pelatihan terpadu
secara terus menerus maupun pelatihan lainnya ( pelatihan bantuan medis, K3RS dll )
4) Program pelatihan kasus penculikan bayi/anak dilakukan secara periodik. Program
tersebut
digunakan
sebagai
tindakan
penanganan
dan
pencegahan kejadian penculikan bayi dan anak, tindakan penanganan tersebut melibatkan unit keperawatan dan unit Diklat, apabila prosedur penanganan sudah tidak sesuai dengan kondisi teknis lapangan maka dilakukan perbaikan atau koreksi terhadap prosedur sebelumnya.
c. IDENTIFIKASI 1)
Seluruh karyawan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta wajib menggunakan ID Card yang diberikan oleh Bagian SDI dan digunakan pada saat bekerja sebagai tanda pengenal pada setiap area kerja. Selain karyawan, tanda pengenal juga digunakan oleh pasien, berupa gelang medis yang diberikan oleh unit keperawatan pada saat pasien masuk/dirawat. Pengunjung ( Visitor ), Detailer, pekerja/kontraktor dan lain-lain menggunakan ID Card sesuai dengan kategori kepentinganya yang disediakan dan di data oleh Satpam.
2)
Pada saat kegiatan konstruksi / renovasi, setiap pekerja wajib didata dan diberi tanda pengenal khusus. Pekerja yang tidak menggunakan tanda pengenal tidak diperbolehkan memasuki area kerja. Perusahaan yang mempekerjakan wajib memberikan data nama pekerja tersebut dan pemutakhiran datanya.
3)
Khusus untuk kamar bayi pada saat kelahiran bayi diberikan identifikasi khusus yang persis sama dengan yang diberikan pada Ibunya berupa gelang medis yang dilekatkan pada pergelangantangan.
2.
AREA BERESIKO TINGGI 1)
Untuk pencegahan dan penanganan keamanan di setiap area maka Rumah Sakit menetapkan beberapa area yang masuk dalam katagori beresiko tinggi dalam hal perlakuan dari sisi keamanan dan prosedur penempatan anggota. Pihak Satpam dan K3akan selalu mengadakan evaluasi terhadap area yang beresiko tersebut berdasarkan atas data kejadian / incident report dan hasil evaluasi dan informasi lainnya.
2)
Berikut adalah rincian area yang masuk dalam kategori area Beresiko tinggi : Poliklinik mulai dari depan sampai belakang Farmasi Rawat Jalan Relasi / Kasir Kantin dan Swalayan IGD Pendaftaran Hemodialisa Parkir kendaraan, baik tamu maupun karyawan Keuangan Masjid As Syifa Lantai 3 ( ruang Direksi, BPH, TU, UP, Server dll ) Bangsal Keperawatan Kamar Operasi ICU IMC Parkir Ambulance Laboratorium
Setiap area tersebut diatas diperlakukan dengan tingkat keamanan tinggi dengan sebagian dengan tambahan fasilitas kamera CCTV dan petugas Patroli selama 24 Jam.
3.
AKSES KELUAR – MASUK
1)
Akses IGD diawasi oleh Satpam selama 24 jamdan dilengkapi oleh CCTV, alarm dan petugas patroli.
2)
Area yang beresiko tinggi memerlukan pengawasan yang lebih ketat berupa pemasangan alat camera CCTV, dan patroli setiap 3 jam sekali.
3)
Petugas Satpamakan selalu memastikan bahwa selain pasien dan pembesuk yang masuk wajib mengenakan ID Card.
4)
Pengamanan terhadap pasien VIP akan dikomunikasikan dari SDI atau Humas dan Kominfokemudian akan diteruskan kepada petugas Satpam.
5)
Setiap media yang akan melakukan peliputan harus menghubungi Humas dan Kominfo untuk mendapatkan izin dari petugas Satpam.
6)
Pengacara yang ada kepentingan berhubungan dengan masalah hukum atau pengacara pasien yang akandatang ke area rumah sakit diarahkan ke Supervisor Hukum dan Relasi. Aparat penegak hukum diarahkan untuk menghubungi Satuan Pengamanan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta saat melakukan aktifitas di area rumah sakit.
4.
ALUR KENDARAAN 1)
Satpam yang bertugas di area IGD selalu memastikan bahwa alur kendaraan yang masuk maupun yang melintas di depan area pintu masuk IGD berjalan dengan lancar. Petugas wajib memantau kondisi lalu lintas sekitar IGD segera tanggap dan cepat mengarahkan Ambulance yang datang maupun kendaraan darurat yang menuju ke IGD. Petugas harus selalu siaga selama 24 jam.
2)
Petugas Satpam secara rutin melakukan pengawasan dan penertiban terhadap pejalan kaki dan pengunjung dari luar yang masuk ke area IGD agar tidak menghalangi jalur kendaraan dan mobilitas kegiatan bantuan medis di area IGD.
3)
Pemblokiran akses/jalan luar RS dapat dilakukan oleh pihak Satpam dengan terlebih dahulu mendapat perintah dan ijin dari Manajemen RS, Pemblokiran
area luar dilakukan dengan melakukan koordinasi dengan pihak pengelola wilayah (POLSEK Wilayah Gondomanan)
5.
PROSEDUR DARURAT 1)
Apabila
terjadi
keadaan
darurat
seperti:
gangguan
sipil,
situasi
penyanderaan dan penculikan bayi, harus segera menghubungi Posko Satpam. Petugas akan segera melakukan tindakan cepat dan tepat sesuai kebijakan dan prosedur yang berlaku. 2)
Setiap pekerja dan pimpinan disetiap unit bertanggung jawab terhadap tindakan penanganan keadaan apabila terjadi bencana eksternal dan internal gedung berdasarkan kepada kebijakan dan SOP Penanganan Kesiapsiagaan Darurat.
3)
Semua informasi mengenai dokumen klinis Pasien adalah rahasia dan tidak boleh diketahui atau diinformasikan ke pihak lain atau media.
4)
Supervisor Satpam maupun Pelaksana Satpamselalu berkoordinasikan dengan Manajer Penunjang Non Medik untuk memberikan pemberitahuan mengenai kondisi darurat dapat melalui telpon ruangan maupun handphone atau dengan system alarm. Hal ini mencakup situasi seperti ancaman bom, insiden penyanderaan, penembakan atau penculikan bayi.
6.
PENCULIKAN BAYI ATAU ANAK 1)
Bila terjadi penculikan bayi atau anak, petugas Satpam akan melakukan penjagaan disetiap pintu keluar masuk dan melakukan pengamatan terhadap setiap orang yang keluar masuk ke area rumah sakit. Dan selalu berkoordinasi dengan petugas keamanan yang berada di CCTV.
2)
Petugas operator akan melakukan panggilan handphone
apabila terjadi
keadaan darurat sesuai dengan SOP yang berlaku. 3)
Semua informasi pasien bersifat rahasia dan tidak boleh disebarkan tanpa melalui izin. Dan setiap media yang akan melakukan peliputan harus
menghubungi Humas /Kominfo untuk mendapatkan izin dari petugas Satpam terlebih dahulu. 4)
Staf yang berada di area terjadinya insiden atau area pediatric akan melakukan sensus dan pencarian. Daerah penculikan akan dibiarkan tidak disentuh agar tidak merusak barang bukti.
5)
Petugas Satpamakan berkoordinasi dengan Polsek terdekat bila terjadi penculikan anak dan bayi.
D. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 1.
Pelatihan Karyawan
Pelatihan karyawan tentang keamanan dan keselamatan dilakukan pada setiap acara Orientasi Umum untuk karyawan baru dan secara periodik setiap tahun untuk karyawan lama. Materi yang diberikan meliputi: a) Budaya keamanan dan keselamatan b) Prosedur pelaporan kecelakaan c) Cara-cara pencegahan kecelakaan dan pengendalian bahaya d) Topik-topik lain yang berhubungan dengan keamanan dankeselamatan e) Materi pelatihan karyawan baru dan karyawan lama tersebut dapat berubah seiring waktu, disesuaikan dengan: 1) Temuan-temuan dalam ronde lingkungan (environmental round) 2) Laporan-laporan kecelakaan yang menonjol 3) Resiko-resiko keamanan dan keselamatan yang menonjol di masingmasing unit/ departemen f. Salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan tentang keamanan dan keselamatan kepada karyawan adalah dengan penyusunan Buku Panduan Keamanan dan keselamatan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang didistribusikan kepada setiap karyawan RS.
2.
Pelatihan Kepada Vendor / Kontraktor
Pelatihan keamanan dan keselamatan kerja juga dilakukan terhadap vendor dan kontraktor pada kunjungan pertama untuk perbaikan peralatan, pengerjaan
renovasi/
konstruksi
dan
pekerjaan
lainnya
di
lingkungan
RS
PKU
Muhammadiyah Yogyakarta. Pada dasarnya materi yang diberikan sama dengan materi pelatihan untuk karyawan RS yang meliputi: a) Budaya keamanan dan keselamatan b) Prosedur pelaporan kecelakaan c) Cara-cara pencegahan kecelakaan dan pengendalian bahaya d) Topik-topik lain yang berhubungan dengan keamanan dan keselamatan
3. Pelatihan Pasien Dan Pengunjung Lainnya Sebagai salah satu komponen pengguna rumah sakit, pasien dan pengunjung lainnya juga harus mendapatkan pendidikan mengenai aspek-aspek keamanan dan keselamatan dan pencegahan kecelakaan. Pendidikan diberikan melalui kegiatan orientasi pasien baru di unit rawat inap, penempelan poster-poster, penempatan signage, rambu-rambu dan lain-lain. Materi keamanan dan keselamatan yang diberikan antara lain: a) Prosedur ketika terjadi keadaan darurat/ bencana: denah lantai, jalur evakuasi, tempat berkumpul b) Larangan merokok c) Dan topik-topik keamanan dan keselamatan lainnya
E. PEMANTAUAN DAN KEPATUHAN 1) Kinerja departemen dan karyawan dipantau pada saat ronde lingkungan dan audit.
Kepatuhan dengan kebijakan dan prosedur dinilai dan
dilaporkan kepada Tim K3 2) Tata cara pemantaun dan kepatuhan: a) Hasil pemantauan dari Safety Round didokumentasikan oleh sekretaris b) Hasil pemantauan dirapatkan dalam rapat Tim K3RS minimal satu bulan sekali. c) Hasil dari rapat dilakukan grading risiko d) Masukkan hasil ke Risk Register (lihat Kebijakan Manajemen Risiko Program Keamanan dan Keselamatan)
e) Dari Risk Register, bila masalah masih dapat diselesaikan di unit, maka notulen akan dikirim ke unit dan manajer yang bersangkutan untuk dibahas penyelesaiannya f)
Hasil dari penyelesaian notulen dipantau penyelesaiannya oleh Tim K3 RS sesuai action plan yang dibuat.
F. REFERENSI
1) Undang-Undang No. 1 th 1970 tentang Keamanan dan keselamatan Kerja 2) Permenaker No. 5 / Men / 1996 tentang Sistem Manajemen Keamanan dan keselamatan dan Kesehatan Kerja. 3) Kepmenkes RI No. 432/Menkes/SK/IV/2007, Tentang Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keamanan dan keselamatan Kerja (K3) di rumah Sakit 4) Surat Edaran Dirjen Pelayanan Medik Tentang PK3RS No. HK.00.06.6.4.0.1497 tgl. 24 Februari 1995 5) Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 472/MENKES/PER/V/1996, tertanggal 9 Mei 1996 6) Undang Undang no28/th 2002/tentang Fasilitas bangunan 7) Undang Undang no 44/th 2009/tentang Rumah Sakit 8) Peraturan Kepolisian Republik Indonesia No 24 Tahun 2007 mengenai Sistem Manajemen Pengamanan
View more...
Comments