Panduan Kamar Isolasi
July 7, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Panduan Kamar Isolasi...
Description
P NDU N KAMAR ISOLASI DI RSU. BHAKTI YUDHA
RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI YUDHA JL.RAYA SAWANGAN NO.2A DEPOK 16436 TELP.(021)7520082 FAX.7520510
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI YUDHA NOMOR: Skep-185/00-1/RSBY/X/2016 Tentang
PANDUAN KAMAR ISOLASI RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI YUDHA DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI YUDHA,
Menimbang :
a. berkumpulnya Bahwa rumah orang sakit sakit sebagai saranaorang pelayanan kesehatan, tempat maupun sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan ; b. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Bhakti Yudha, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang bermutu tinggi dari setiap unit pelayanan yang ada ; c. Bahwa pelayanan kamar isolasi merupakan salah satu pelayanan di RSU. Bhakti Yudha yang harus mendukung pelayanan rumah sakit secara keseluruhan maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan kamar isolasi haruslah yang bermutu tinggi ; d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a, b, dan c, perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur .
Mengingat
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 29 Tahun 2004, Tentang Praktik Kedokteran. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 36 Tahun 2009, Tentang Kesehatan. 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 44 Tahun 2009, Tentang Rumah Sakit. 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014, Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. 5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1333/Menkes/SK/2008, Tentang Standar Minimal Pelayanan RS. 6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 147/Menkes/SK/VIII/2010, Tentang Standar Kesehatan dan
:
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit. Panduan Kamar Isolasi Isolasi RSU. Bhakti Yudha
i
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1204/Menkes/SK/X/2004, Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI YUDHA TENTANG PANDUAN KAMAR ISOLASI RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI YUDHA.
Kedua
:
Memberlakukan Panduan Kamar Isolasi Rumah Sakit Umum Bhakti Yudha sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga
:
Panduan Kamar Isolasi Rumah Sakit Umum Bhakti Yudha agar dilaksanakan dan dipergunakan oleh seluruh petugas di RSU. Bhakti Yudha khususnya pada Unit Perawatan Cattleya sebagai acuan / panduan dalam pelaksanaan kegiatan kamar isolasi di Rumah Sakit.
Keempat
:
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan didalam Surat Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : D E P O K Pada tanggal : 03 Oktober 2016 RSU. BHAKTI YUDHA Direktur,
Drg. SJAHRUL AMRI, MHA
Panduan Kamar Isolasi Isolasi RSU. Bhakti Yudha
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
…………………………………………………………
Surat Keputusan Direktur Daftar Isi Kata Pengantar
................................................................ ...................................................... ..........
i .
iii
..
iv
……………………………………………………………….
...........
………………………………………………….
BAB I.
DEFINISI ......................................................................... .......................................... ...............................
BAB II.
RUANG LINGKUP ......................................................... ...................................... ...................
4
BAB III.
TATA LAKSANA ........................................................... .............................................. .............
7
BAB IV.
DOKUMENTASI ......................................... .......................................................... .................
Panduan Kamar Isolasi Isolasi RSU. Bhakti Yudha
1
10
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan kemuliaan serta kemudahan yang diberikan kepada kita semua, sehingga dengan ijin Nya Panduan Kamar Isolasi RSU. Bhakti Yudha dapat terselesaikan.
Panduan Kamar Isolasi RSU. Bhakti Yudha ini adalah suatu acuan dalam asesmen / pelayanan yang menyediakan ruangan khusus yang dibutuhkan RSU. Bhakti Yudha. Panduan Kamar Isolasi mempunyai tujuan utama untuk melindungi keselamatan pasien dan meningkatkan mutu pelayanan, melalui pelaksanaan isolasi pada pasien di RSU. Bhakti Yudha. Semoga Panduan Kamar Isolasi ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan digunakan sebaik-baiknya oleh p petugas etugas perawat maupun oleh unit-unit pelayanan terkait di RSU. Bhakti Yudha, serta mampu meningkatkan pelayanan PPI RSU. Bhakti Yudha yang bermutu serta kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan di RSU. Bhakti Yudha.
Depok,
Oktober 2015
Tim Penyusun
Panduan Kamar Isolasi Isolasi RSU. Bhakti Yudha
iv
PANDUAN KAMAR ISOLASI BAB I DEFINISI 1.
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan tindakan.
2.
Isolasi adalah a. Segala usaha pencegahan penularan atau penyebaran kuman patogen dari sumber infeksi (petugas, pasien, pasie n, pengunjung, orang lain). b. Menggambarkan pemisahan penderita atau pemisahan orang terinfeksi selama masa inkubasi dengan kondisi tertentu untuk mencegah terjadinya baik langsung maupun tidak langsung. langsung.
3.
penularan
Kamar Isolasi adalah ruangan ruangan khusus untuk merawat pasien pasien yang yang terinfeksi berisiko menularkan ke orang lain dan terpisah dari pasien lain.
4.
Pencegahan adalah usaha untuk mencapai tujuan yang lebih baik
5.
Pengendalian adalah usaha untuk mencapai tujuan tertentu yang diharapkan
6.
Infeksi adalah adanya kuman atau microba yang berada di lingkungan kita
8. Tekanan udara negatif adalah Udara didalam ruang isolasi lebih rendah dibandingkan udara luar. Hal ini mengakibatkan tidak akan ada udara yang keluar dari ruangan isolasi sehingga udara luar tidak terkontaminasi oleh udara dari ruang isolasi.
9. Tekanan udara positif adalah Udara didalam ruang isolasi lebih tinggi dibandingkan udara luar sehingga menyebabkan terjadinya perpindahan udara dari dalam ke luar ruang isolasi
Panduan Kamar Isolasi RSU. Bhakti Yudha
1
9.
Isolasi ketat adalah Katagori ini dirancang untuk mencegah transmisi dari bibit penyakit yang sangat virulen yang dapat ditularkan baik melalui udara maupun melalui kontak langsung.
10. Isolasi kontak adalah Katagori ini dirancang untuk mencegah transmisi melalui kontak langsung.
11. Isolasi pernapasan adalah Katagori ini dirancang untuk mencegah terjadinya transmisi airbone (Penderita TB dengan BTA positip )
12. Isolasi Isolasi terhadap penyakit Enterie Enterie adalah Untuk penyakit infeksi yang ditularkan langsung atau tidak langsung melalui tinja
13. Filter HEPA adalah High Efficiency Particulate AIR
14. Kewaspadaan Universal / Universal Precaution adalah tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi dan didasarkan pada prinsip bahwa darah dan cairan tubuh dapat berpotensi menularkan penyakit.
15. Disposable adalah digunakan sekali / tidak untuk di ulang.
16. Transmisi adalah perpindahan kuman atau infeksi dari 1 pasien kepasien lainnya, dari pasien ke petugas, dari petugas ke pasien.
17. Kohorting adalah penempatan pasien terinfeksi atau kolonisasi patogenyang sama diruang yang sama,pasien lain tanpa patogen yang sama dilarang masuk.
Panduan Kamar Isolasi RSU. Bhakti Yudha
2
18. Kewaspadaan Universal adalah Tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi dan didasarkan pada prinsip bahwa darah dan cairan tubuh dapat berpotensi menular penyakit, baik berasal dari pasien maupun petugas kesehatan (Nursalam, 2007).
19. Dekontaminasi adalah Suatu proses untuk menghilangkan / memusnahkan mikroorganisme dan Kotoran yang melekat pada peralatan medis / objek sehingga aman untuk penggunaan selanjutnya.
20. Desinfeksi adalah Suatu proses untuk menghilangkan / memusnahkan mikroorganisme virus, bakteri, parasit fungi dan sejumlah spora pada peralatan medis / objek dengan menggunakan cairan disinfektan. 21. Pembersihan adalah Suatu proses untuk menghilangkan kotoran yang terlihat pada peralatan medis/objek dengan menggunakan detergen / enzimatik, air mengalir, sikat sehingga kotoran / bahan organik hilang dari permukaan. 22. Sterilisasi adalah Suatu proses menghilangkan / memusnahkan semua bentuk mikroorganisme pada semua peralatan medis / objek termasuk endospora yang dapat dilakukan melalui proses fisika dan kimiawi dengan menggunakan menggunakan alat sterilisator.
Panduan Kamar Isolasi RSU. Bhakti Yudha
3
BAB II RUANG LINGKUP A. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 29 Tahun 2004, Tentang Praktik Kedokteran. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 36 Tahun 2009, Tentang Kesehatan. 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 44 Tahun 2009, Tentang Rumah Sakit. 4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1333/Menkes/ SK/XII/1999, Tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit. 5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1204/Menkes/ SK/ II/2007, Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. 6. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
:
270/Menkes/SK/ III/2008, Tentang Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di rumah sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya. 7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364 / Menkes /SK / V/ 2009 tentang Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit.
B. RUANG LINGKUP
Setiap pasien yang masuk dengan kasus infeksi (menularkan melalui transmisi air bone) atau diduga infeksi TB dengan hasil sputum BTA positip dan pasien difteri masuk dirawat di ruang isolasi. Setiap pasien yang dapat menularkan infeksi melalui transmisi
droplet atau
kontak (morbili, varicella, herpes, parotitis) masuk dirawat di ruang isolasi. Panduan Kamar Isolasi RSU. Bhakti Yudha
4
C. TUJUAN :
Tujuan Adanya Ruang Isolasi 1.
Mencegah terjadinya penularan atau penyebaran penyebaran kuman patogen dari sumber infeksi yang ditularkan dari pasien kepetugas, dari petugas kepasien, dari petugas kepetugas, dari pengunjung kepasien.
2.
Mencegah terjadinya penularan melalui transmisi Kontak, Air bone, Dopret
C. SYARAT – SYARAT SYARAT RUANG ISOLASI
a.
Pencahayaan Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 1204/Menkes/SK/X/204, intensitas cahaya untuk ruang isolasi adalah 0,1 - 0,5 lux dengan warna cahaya biru. Selain itu ruang isolasi harus mendapat paparan sinar matahari yang cukup.
b.
Pengaturan sirkulasi udara Pengaturan sirkulasi udara ruang isolasi dasarnya menggunakan prinsip tekanan yaitu tekanan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
c.
Pengolahan limbah Pada prinsipnya
pengolahan limbah pada ruang isolasi sama dengan
pengolahan limbah medis infeksius yang umumnya terdiri dari pembuangan (plastik kuning), penampungan sementara, pengangkutan oleh pihak ke tiga pengolahan. d.
Prinsip ruang isolasai Ruang perawatan isolasi terdiri dari : 1. Ruang ganti umum 2. Ruang bersih dalam 3. Stasi perawat
4. Ruang rawat pasien 5. Ruang dekontaminasi 6. Kamar mandi petugas e.
Prinsip kewaspadaan standar airborne harus harus diterapkan di di setiap ruang perawatan isolasi yaitu
Panduan Kamar Isolasi RSU. Bhakti Yudha
5
1.
Ruang rawat harus dipantau agar tetap dalam tekanan negatif negatif dibanding tekanan di koridor.
2.
Pergantian sirkulasi udara 6 12 12 kali per jam
3.
Udara harus dibuang keluar ,atau diresirkulasi dengan menggunakan filter
–
HEPA (High Efficiency Efficiency Particulate Air) –
4.
Setiap pasien harus dirawat di ruang rawat tersendiri.
5.
Pada saat petugas / orang lain berada di ruang rawat, pasien harus menggunakan masker bedah (surgical mask) atau masker N95 (bila
6.
mungkin) Ganti masker setiap 4-6 jam dan buang di tempat sampah infeksius.
7.
Pasien tidak boleh membuang ludah atau dahak dilantai gunakan gunakan penampung dahak / ludah ludah tertutup sekali pakai (disposable).
f.
Prinsip Universal yang diterapkan diruang isolasi
Cuci tangan.
Pakai sarung tangan saat menyentuh cairan tubuh ,kulit yang tidak utuh
dan membrane mukosa
Pakai masker, pelindung mata, gaun jika darah atau cairan tubuh mungkin memercik.
Tutup luka dan lecet dengan plester tahan air
Tangani jarum dan benda tajam dengan aman
Buang jarum dan benda tajam dalam kotak tahan tusukan dan tahan Air
(safety Box)
Proses instrumen dengan benar
Lakukan pengolahan limbah dengan benar
Bersihkan tumpahan dan cairan tubuh lain segera dan dengan seksama. Buang sampah terkontaminasi dengan aman
Lakukan pengolahan alat kesehatan untuk mencegah infeksi dalam kondisi
steril dan siap pakai dengan cara dekontaminasi, pencucian alat dan desinfeksi dan sterilisasi
Panduan Kamar Isolasi RSU. Bhakti Yudha
6
BAB III TATA LAKSANA KAMAR ISOLASI
A. Infeksi Perorangan
Bila ditemui infeksi nosokomial, tindakan yang dilakukan :
Pada infeksi menular
Bila pasien dirawat bersama pasien lain (lebih dari 2 orang) dipindahkan ke kamar isolasi.
Bila pasien dalam kamar 2 orang, maka yang sehat dipindahkan ke
kamar yang lain dan kamar tersebut menjadi kamar isolasi.
Bila pasien sendiri , kamar berubah menjadi kamar isolasi
Kamar pasien diberi tanda khusus sebagai kamar isolasi
Petugas kesehatan yang boleh masuk ditentukan
Pengunjung tidak boleh masuk kecuali sangat perlu dan memakai APD ( Alat Pelindung Diri ) masker yang telah disediakan
Lakukan kebersihan tangan dengan mencuci tangan sebelum dan
sesudah masuk ruang isolasi dengan tehnik 6 langkah.
Pada kejadian luar biasa
Bila terjadi kejadian luar biasa, maka tindakan yang harus dilakukan :
Seperti pada infeksi perorangan atau lebih dengan catatan kamar isolasi dapat berjumlah lebih dari satu kamar (Kohorting)
Mencari sumber infeksi dengan pemeriksaan mikrobiologik
Panitia PPI mengusulkan kepada Direktur apabila di perlukan untuk
menutup ruangan yang dianggap tercemar oleh infeksi
B. Tindakan Yang Dilakukan Pada Pada Waktu Akan Masuk Ke Ruang Isolasi
Hal
hal yang harus diperhatikan oleh pengunjung atau petugas yang
–
merawat penderita Panduan Kamar Isolasi RSU. Bhakti Yudha
7
Lakukan kebersihan tangan dengan mencucu tangan sebelum dan sesudah masuk ruang isolasi dengan menggunakan sabun antiseptik dibawah air mengalir atau dengan menggunakan hand drub berbasis alkohol dengan tehnik 6 langkah cuci tangan.
Menggunakan masker N95 untuk petugas dan pengunjung
Menggunakan masker bedah untuk pasien yang infeksi airbone a irbone
Memakai sarung tangan bagi mereka yang kontak langsung dengan
penderita infeksi yang dapat menstransmisi melalui kontak / droplet
atau bahan yang menular ( bahan pemeriksaan laboratorium ).
Pengunjung harus melapor kepada perawat
jaga untuk mendapatkan
Penjelasan mengenai isolasi yang berlaku untuk penderita.
Pemberian label nama pada pintu penderita ruang isolasi sesuai dengan penularan derajat penyakit
Merah untuk isolasi ketat yaitu yang sangat menular (difteri, variola)
Putih untuk isolasi proteksi yaitu penderita dengan daya tahan tubuh
menurun.
Kuning untuk isolasi penderita hepatitis virus (hepatitis A)
Biru
dipasang
pada
tempat
penampungan
bahan
pemeriksaan
laboratorium penderita penyakit menular.
Bagi petugas yang merawat penderita penyakit menular diruang isolasi sebaiknya yang sudah terlatih, dalam kondisi berbadan sehat dan sudah mendapatkan vaksinasi. C. Prosedur perawatan diruang isolasi
1.
Persiapan sarana Adanya Alat pelindung diri (Topi, masker, apron, sarung tangan. sepatu bot) tersimpan didalam almari dan siap digunakan.
2.
Langkah awal saat masuk keruang perawatan isolasi
Panduan Kamar Isolasi RSU. Bhakti Yudha
Lakukan hal sebagai berikut :
Lepaskan cincin , jam atau gelang
Gunakan APD sesuai indikasi :
8
bila infeksi air bone gunakan masker N95 N95
mel akukan tindakan suktion gunakan Infeksi air bone dan melakukan
Sarung tangan ,apron ,kaca mata pelindung dan ,masker N95
Bila infeksi kontak gunakan sarung tangan , masker sugical
Lakukan kebersihan tangan dengan tehnik 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan air mengalir.
D. Indikasi pasien yang dirawat diruang isolasi
1.
Pasien yang berisiko menularkan melalui transmisi air bone
2.
Pasien TB dengan hasil sputum BTA positif
3.
Pasien yang berisiko menularkan melalui transmisi droplet
Panduan Kamar Isolasi RSU. Bhakti Yudha
9
BAB IV
DOKUMENTASI 1. Daftar manfaat alat pelindung diri 2. Daftar indikasi penggunaan alat pelindung diri 3. Daftar infentaris APD ( Alat Pelindung Pelindung Diri ) yang ada di RSU. Bhakti Yudha. Yudha. 4. Daftar infentaris linen yang ada diruang isolasi RSU. Bhakti Yudha. 5. Daftar infentaris alat alat alat medis yang ada di ruang isolasi RSU. Bhakti Yudha. –
Panduan Kamar Isolasi RSU. Bhakti Yudha
10
REFERENSI
1.
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Pengendalian Infeksi Infeksi di Rumah Sakit dan fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, Depkes tahun t ahun 2011.
2.
Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas pelayanan Kesehatan Lainnya, Depkes tahun 2011.
3.
Pedoman Pencegahan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Tuberkulosis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Depkes tahun 2012
4.
Panduan Implementasi Standar JCI di RSCM.
Panduan Kamar Isolasi RSU. Bhakti Yudha
11
MANFAAT ALAT PELINDUNG DIRI Jenis APD Sarung tangan
Masker
Pasien Mencegah kontak
Menc nceegah
mikroorganisme dari tangan petugas
pe petu tuga gass te terhad rhadap ap dara darah, h,d d cair cairan an tu tubu buh h ser serta ta dari dari be ben n yang terkontaminasi. terkontaminasi.
kont ontak
tan tang g
encega gah h mem membr bran an muk muko o Mencegah kontak droplet dari Mence petu tuga gass ter terpe peci cik k dar darah ah d mulut dan hidung petugas yang pe penuh mikroorg mikroorganism anismee terhada terhada cairan tubuh pasien. pasien.
Kaca mata pelindung
Mence encega gah h mem membr bran an muk muko o pe petu tuga gass ter terpe peci cik k dar darah ah d cairan tubuh pasien
Tutup kepala
Mencegah jatuhnya mikroorganisme dari rambut petugas ke daerah yang steril
Gaun
Mencegah kontak mikroorganisme dari tubuh dan pakaian petugas kesehatan kepada pasien
Sepatu Sep atu pelind pelindun un
Petugas
Mencegah kulit Mencegah kuli t petugas kesehatan kontak dengan percikan darah dan cairan tubuh pasien. Mence Mencegah gah perluk perlukaan aan kaki kaki ole benda tajam yang terkontaminasi terkontam inasi atau terjepit benda berat dan mencegah kontak dengan darah dan cairan tubuh lainnya.
Panduan Kamar Isolasi RSU. Bhakti Yudha
12
INDIKASI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI UNTUK PENCEGAHAN DAN PENGONTROLAN INFEKSI Indikasi
Masker
Sarung Apron topi Kaca mata
Surgical N:95 tangan masker Isolasi: Isol asi: transmi transmiss V lewat kontak Isolasi Isol asi :transmi :transmiss V V lewat droplet V V V Perawatan pasien dengan H1N1 (Flu burung) H1N5(Flu babi ) Operator Oper ator operas operas V V V Cl Clea eani ning ng Serv Servic ic Menangani sampah Cl Clea eani ning ng Serv Servic ic Pembersihan lantai Petugas pemulasaraan jenazah
V
V
V
pelindung
Sepatu pelindung
V V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Petugas farmasi diruang LAF
V
V
V
Persiapan obat kemoterapi
V
V
V
Petrugas dilaboratoriun
V
V
Petugas CSSD
V
Petugas Gizi
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Catatan : Penggunaan APD lengkap untuk klening servis saat menangani sampah,pada saat melakukan pembersihan lantai hanya menggunakan menggunakan sarung tangan panjang. DAFTAR INFENTARIS APD YANG ADA DI KAMAR ISOLASI Panduan Kamar Isolasi RSU. Bhakti Yudha
RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI YUDHA
NO
JENIS ALAT PELINDUNG DIRI
1
Sarung tangan
2
Masker bedah
3
Masker N95
4
Topi / penutup kepala
5
Kaca mata / Googel
6
Sepatu boot
13
Panduan Kamar Isolasi RSU. Bhakti Yudha
14
DAFTAR INVENTARIS LINEN YANG ADA DI KAMAR ISOLASI RSU. BHAKTI YUDHA
NO
JENIS ALAT TENUN
1
Laken
2
Perlak
3
Stik Laken
4
Selimut
5
Sarung Bantal
6
Taplak meja
View more...
Comments