Panduan Jenjang Karir Tenaga Keperawatan
August 31, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Panduan Jenjang Karir Tenaga Keperawatan...
Description
RSUP DR M DJAMIL PADANG
Panduan Jenjang Karir Tenaga Keperawatan
BIDANG KEPERAWATAN
2014
JL PERINTIS KEMERDEKAAN KOTA PADANG SUMATERA BARAT
BAB I I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG. BELAKANG.
Pada era globalisasi sekarang ini, banyak sekali terjadi perubahan baik ilmu pengetahuan, tehnologi maupun perubahan pola pikir masyarakat. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas dan profesionalisme pemberian pelayanan kesehatan semakin meningkat. Keperawatan sebagai profesi dan perawat sebagai tenaga professional juga dituntut untuk bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan keperawatan sesuai kompetensi dan kewenangan yang dimiliki secara mandiri maupun bekerja sama dengan anggota tim kesehatan lainnya.
Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Bahkan WHO menyatakan bahwa perawat merupakan “back bone” untuk mencapai targettarget target global, nasional maupun daerah. Hal ini disebabkan karena perawat merupakan tenaga kesehatan dengan proporsi terbesar, melayani pasien selama 24 jam secara terus menerus dan berkesinambungan serta berada pada garis terdepan dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Proporsi tenaga perawat di sarana kesehatan merupakan proporsi terbesar yakni 40 % dibanding tenaga kesehatan lainnya. Tenaga tersebut 65% bekerja di Rumah Sakit, 28 % di Puskesmas dan selebihnya 7 % di sarana kesehatan lainnya Dari aspek kualifikasi tinkat pendidikan terdapat beberapa
kategori tenaga perawat yaitu perawat SPK 74 %, DIII 23%, S1 (Ners) 2,75 %, S-2 (Magister)/Spesialis dan S-3 (Doktor) Keperawatan 0,25 %. (PPNI, 2005)
Jenjang karir merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme perawat sesuai bidang pekerjaannya melalui peningkatan kompetensi. Perawat profesional yang saat ini diakui di Indonesia dimulaui dari lulusan D-3 Keperawatan dan akan terus meningkat. Sehingga pada tahun 2010 diharapkan yang dikategorikan sebagai perawat profesional adalah lulusan S-1 keperawatan dan jenjang lebih tinggi.
Dasar pemikiran penyusunan jenjang karir profesi keperawatan RS beranjak dari kepentingan profesi untuk bertanggung jawab dan bertanggung gugat dalam memberikan asuhan keperawatan. Pada tiap jenjang karir, perawat mempunyai kompetensi tertentu dalam memberikan asuhan keperawatan sehingga dapat dipertanggungjaw dipertanggungjawabkan. abkan.
Jenjang karir diperlukan untuk terwujudnya asuhan keperawatan yang bemutu mengingat perawat mempunyai tenaga terbanyak dan terlama mendampingi pasien. Dengan dijaminnya kualitas asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, maka akan berkontribusi terhadap kualitas pelayanan rumah sakit. Dengan ditetapkannya kompetensi perawat pada tiap jenjang, akan memudahkan dalam rekruitmen, seleksi, orientasi, pembinaan dan pengembangan SDM keperawatan.
B. TUJUAN TUJUAN..
1. Tujuan Umum.
a. Penetapan
dan
penyelengga penyelenggaraan raan
jenjang
karir
perawat untuk
menjamin pemberian asuhankeperawatan yang profesional; b. Menumbuh kemb kembangkan angkan motivasi para profesional ke keperawatan perawatan untuk selalu menempuh dan menambah pengetahuan serta kompetensi dengan laju pertumbuhan IPTEK; c. Sebagai alat pembinaan dan pengembanga pengembangan n jangka pan panjang jang bagi para profesional
keperawatan,
guna
memanfaatkan
kompetensi
penyelenggaraan asuhan keperawatan;
2. Tujuan Khusus
a. Ditetapkannya pedoman penyelenggaraan jenjang karir perawat di RSUP Dr M Djamil Padang. b. Dilaksanakanny Dilaksanakannya a pengelompokan perawat. c. Sesuai dengan jenjang karir. d. Dilaksanakanny Dilaksanakannya a pembinaan pembinaan perawa perawatt sesuai dengan jen jenjang jang karir. e. Dilaksanakanny Dilaksanakannya a pengembangan pengembangan perawat sesuai dengan jenjang karir
C. SASARAN. SASARAN.
Seluruh praktisi keperawatan meliputi; perawat klinik, perawat manajer, perawat pendidik dan perawat peneliti di RSUP Dr M Djamil Padang.
BAB II II
KONSEP PENGEMBANGAN JENJANG KARIR KEPERAWATAN KEPERAWATAN DI RSUP DR M DJAMIL PADANG PADANG
A. PENGERTIAN. PENGERTIAN.
Pengembangan
Sistem dapat
baru untuk menggantikan
berarti menyusun
sistem
yg
lama
suatu
sistem
secara keseluruhan
yang atau
memperbaiki sistem yg telah ada. Pengembangan jenjang karir merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme sesuai bidang pekerjaannya melalui peningkatan kompetensinya. Salah satu upayanya adalah pengembangan standard kompetensi, jenjang karir, dan sistem reward. Karir diartikan sebagai suatu jenjang yang dipilih oleh individu untuk dapat memenuhi kepuasan kerja, sehingga pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap bidang profesi yang dipilihnya.
B. DASAR HUKUM. HUKUM.
Dasar hukum yang mendasari penyusunan jenjang karir profesi keperawatan di RS adalah :
1. UU No. 38 Tahu Tahun n 2014 tentang Kep Keperawatan erawatan 2. UU RI No. 44 tahun 200 2009 9 tentang Kesehatan. 3. Kep. Men. Kes. No 148 tahun 2010, tentang Registrasi dan Praktik Perawat. 4. Kep. Men. PAN No 9 94 4 tahun 2001, tent tentang ang Jabatan F Fungsional ungsional Peraw Perawat at Dan Angka Kreditnya.
Dengan ditetapkannya dan dilaksanakannya jenjang karir perawat, maka tiap perawat dapat fokus memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dengan kompetensinya, hubungan kerja disesuaikan dengan jenjang karirnya, pengembangan dan peningkatan karir serta sistem penghargaan sesuai kinerja berdasakan jenjang karir.
C. TUJUAN PENGE PENGEMBANGAN MBANGAN JENJANG JENJANG KARIR PERAWAT. PERAWAT.
Tujuan penerapan dan perkembangan jenjang karir perawat:
1. Meningkatnya praktik asuhan keperawatan yang berkualitas kepada pasien/keluarga. 2. Meningkatnya kemampuan kepemimpinan individu perawatan. 3. Mendorong pengembangan pribadi da dan n pro profesional. fesional. 4. Memfasilitasi pengembangan karir perawat. 5. Menata sistem promosi berdas berdasarkan arkan persyaratan dan kriteria yang yang telah ditetapkan. 6. Mendukung program retens retensii dan rekruitmen staf. 7. Menata siste sistem m remuneras remunerasii sesuai dengan prestasi kerja. 8. Meningkatkan
moral
kerja,
motivasi,
dan
kepuasan
kerja
staf
keperawatan.
D. MODEL JENJANG KARIR KARIR
Ketentuan jenjang karir Profesional keperawatan yang diajukan ke RS mengacu pada ketentuan Direktorat Keperawatan Depkes RI dan Program Pengembangan Profesi oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). RS selaku RS yang digunakan sebagai tempat pendidikan perawat dipandang
perlu memiliki keterkaitan kompetensi praktisi perawat dalam lingkup manajerial, pendidikan dan penelitian.
Bagan I. I.
Integ ras i P enjenja enjenjang ng an ant anta ara Perawa Perawatt K linik , Ma Mana najer, jer, P endidik da dan n Riset
L. V
PK. V
PM. IV
PP. III
PR. II
L. IV
PK. IV
PM. III
PP. II
PR. I
L. III
PK. III
PM. II
PP. I
L. II
PK. II
PM. I
L. I
PK I
Keterangan ;
L = Level PP = Perawat Pendidik
PK = Perawat Klinik PR = Perawat Riset
PM = Perawat Manajerial
PR = Perawat Riset.
Untuk Level I masih termasuk perawat generalis dengan kompetensi perawatan dasar. Sedangkan Level II termasuk perawatan dasar dengan kompetensi lanjutan yang merupakan dasar spesialistik sesuai lingkup area. Mulai Level III – – Level V termasuk perawat spesialistik dengan kompetensi meliputi :
1. Perawat Medikal. 2. Perawat Bedah. 3. Perawat Anak. 4. Perawat Maternitas. 5. Perawat ICU/CCU. 6. Perawat Gawat Darurat. 7. Perawat Gerontik
E. PRINSIP-PRINSIP SISTEM PENGEMBANGAN KARIR KARIR
1. Saat ini kualifikasi tenaga keperawatan dimulai dari D.III Keperawatan sebagai tenaga vokasional dan kualifikasi tenaga perawat profesional dimulai dari S-1 Keperawatan + Ners 2. Jenjang mempunyai
makna
kompetensi untuk
melakukan asuhan
keperawatan sesuai lingkup dan bertingkat sesuai dengan kompleksitas masalah klien dalam uapaya pemenuhan kebutuhan dasar. 3. Fungsi utama yang menjadi pegang pegangan an adalah fungsi pemberian asuhan asuhan keperawatan. 4. Setiap perawat pela pelaksana ksana mempuny mempunyai ai kesempatan y yang ang sama untuk meningkatkan karirnya sampai jenjang yang paling atas. 5. Jenjang karir
mempunyai dampak ter terhadap hadap tanggung jjawab awab dan
akontabel terhadap tugas serta terkait dengan sistem penghargaan. 6. Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Pada Padang ng harus mempunyai ko komitmen mitmen yang tinggi terhadap sistem pengembangan karir tenaga perawat pelaksana sehingga dapat dijamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.
7. Bidang pengembangan karir mencakup spesialisasi : Keperawatan Medikal, Bedah, Maternitas, Anak, ICU/CCU, Gawat Darurat, Gerontik dan Jiwa.
F. STANDAR KOMPETENSI PERAWATAN. PERAWATAN.
Penetapan kompetensi perawat Indonesia mengacu pada ketentuan Standar Kompetensi Perawat Indonesia dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Direktorat Bina Upaya Keperawatan dan Keteknisan Medis, Direktorat Bina Upaya Kesehatan , Kementerian Kesehatan RI.
1. Kompetensi je jenjang njang terbag terbagii dalam lima maca macam m kompetens kompetensii :
a. Kompetensi Keperawatan Dasar Umum. b. Kompetensi Keperawatan Lanjutan atau Kompetensi Keperawatan Dasar Spesialistik. c. Kompetensi Keperawatan Spesialistik Umum. d. Kompetensi Keperawatan Spesialistik Khusus. e. Kompetensi Keperawatan Konsultan Spesialistik
2. Standar K Kompetensi ompetensi Perawat tiap jenjang :
a. Perawat Klinik I (D (Dasar asar Umum). b. Perawat Klinik II (Da (Dasar sar Khusus). c. Perawat Klinik III ((Lanjutan Lanjutan Khusus). d. Perawat Klinik IV (Lanjutan Khusus). e. Perawat Klinik V (Konsultan Spesialistik)
G. URAIAN KOMPETENSI MENURUT PENJENJANGAN.
1. Kompetensi Perawat Klinik I I
a. Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien tanpa risiko (Klien minimal/partial care). b. Pendokumentasia Pendokumentasian n asuhan keperawatan. c. Memahami teknik isolasi dan teknik desinfeksi. d. Mampu mempersiapkan pasien pulang. e. Mampu melakuk melakukan an penyulu penyuluhan han kesehata kesehatan n pada klie klien n tanpa risiko. f.
Mampu m memberikan emberikan keperawatan dasar u untuk ntuk me memenuhi menuhi kebutuhan personal hygiene pada klien tanpa risiko, meliputi :
1) Memandikan 2) Kebersihan mulut 3) Perawatan kuku. 4) Merapikan te tempat mpat tidur pada klien tirah baring 5) Membantu eliminasi. 6) Mengatur posisi tidur. 7) Membantu m mobilisasi obilisasi (memb (membantu antu latihan fisik sederh sederhana). ana). 8) Monitoring TTV, intake-output. 9) Terampil memberik memberikan an pertolongan pertama pada kecelakaan.
2. Kompetensi Perawat Klinik II II
a. Kompetensi Keperawatan Lanjutan Umum adalah kompetensi yang harus dimulai oleh semua Perawat Klinik II disemua area ; b. Identifikasi klien yang memerlukan pemasanga pemasangan ng gastrointestinal astrointestinal tube.
c. Mampu/terampil memasang gastrointestinal intubation pada klien tanpa risiko. d. Mampu memberi makan/minum melalui internal tube feeding. e. Identifikasi k klien lien yang memerlukan kateterisasi urine. f.
Mampu/terampil memasang kateter urine pada klien tanpa risiko.
g. Identifikasi klien dengan gang gangguan guan kese keseimbangan imbangan cairan dan elektrolit. h. Mampu/terampil memasang infus (limpa (limpah hw wewenang). ewenang). i.
Monitoring IVFD (intra vena fluid drip). drip).
j.
Mampu melakukan inj injeksi eksi sc/ic/im/iv (limpah wewenang).
k. Analisa nyeri dan pengelolaan nyeri. l.
Mampu memberikan teknik relaksasi.
m. Perawatan pre operatif. n. Perawatan post operatif. o. Perawatan luka operasi tanpa kontaminasi. p. Terampil BHD. q. Terampila melakukan EKG dasar. r. Terampil identifikasi tanda-tanda syok hypovolemik, cardiogenik, hemoragik dan neurologik. s. Mampu melakukan melakukan a asuhan suhan k keperawatan eperawatan pada klien partial care. t.
Mampu memb memberikan erikan asuh asuhan an keperaw keperawatan atan pada klien deng dengan an teknik isolasi.
u. Mampu melakuk melakukan an pendidikan kesehatan pa pada da klien dengan risiko. v. Mampu membimbing PK I. w. Identifikasi tanda-tanda kegawat daruratan semua area
3. Kompetensi Perawat Klinik III
a. Mampu dan trampil pada tug tugas as PK II b. Keperawatan Lanjutan Khusus adalah keperawatan lanjutan sesuai area atau disebut juga Keperawatan Dasar Spesialistik ;
1) Keperawatan Dasar Spesialistik Area Pe Pediatrik diatrik
a) Asuhan keperawatan bayi s segera egera setela setelah h lahir pada pers persalinan alinan normal dan aterm. b) Perawatan tali pusat. c) Perawatan mata. d) Perawatan telinga. e) Memandikan bayi. f) Perawatan bayi premature. g) Perawatan b bayi ayi d dengan engan foto therapy. h) Perawatan bay bayii dan an anak ak dengan combustio 10%-20%
2) Keperawatan Dasar Spesialistik Area Ma Maternitas: ternitas:
a) Mampu melakukan pemeriksaan kehamilan (inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi). b) Mengidentifikasi dan monitoringpersalinan normal. c) Mampu memberikan asuhan keperawatan masa nifas pada klien tanpa risiko, meliputi ;
Vulva hygiene.
Perawatan payudara
Monitoring pendarahan.
Identifikasi tanda-tanda persalinan normal.
Kolaborasi
dengan
cepat
dan
tepat
sesuai
hasil
identifikasi
3) Keperawatan D Dasar asar Spes Spesialistik ialistik Area Medikal/Surgikal :
a) Mampu melakuk melakukan an kateterisasi urine pada klien denga dengan n risiko. b) Mampu melakuk melakukan an pemasan pemasangan gan infus pada klien dengan risiko. c) Mampu melakukan perawatan WSD. d) Mampu meng menguidentifikasi uidentifikasi tan tanda-tanda da-tanda gang gangguan guan metab metabolisme. olisme. e) Mobilisasi klien dengan risiko. f) Identifikasi kasus kardiogenik dan neurogenik. g) Kolaborasi dengan ce cepat pat dan tepat sesuai h hasil asil identifikasi dan monitoring.
4. Kompetensi Perawat Klinik IV
a. Keperawatan Dasar Spesialistik Area Pediatrik : Pediatrik :
1) Mahir perawatan perinatal risiko tinggi. tinggi. 2) Mahir perawatan bayi dan anak dengan total care. care. 3) Mahir perawatan bayi dan anak dengan ostomi. ostomi. 4) Mahir perawatan bayi dan anak dengan combustio grade 30% – – 50%. 50%. 5) Mahir melakukan asuhan keperawatan pada bayi dan anak dengan kegawatdaruratan. kegawatdaruratan. 6) Mampu membimbing PK I, PK II dan PK III III
7) Mampu memberikan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga dengan total care. care.
b. Keperawatan Dasar Spesialistik Area Maternitas: Maternitas :
1) Mampu memberikan pertolongan persalinan normal. normal. 2) Semua kompetensi keperawatan dasar spesialistik area pediatric. pediatric. 3) Monitoring dan identifikasi persalianan risiko tinggi. tinggi. 4) Kolaborasi dengan cepat dan tepat sesuai hasil monitoring. monitoring. 5) Mahir melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan total care (perawatan PEB, eklamsi). eklamsi). 6) Mampu membimbing PK I, PK II, dan PK III III
c. Keperawatan Dasar Spesialistik Area Medikal/Surgikal Medikal/Surgikal::
1) Mampu mengidentifikasi EKG emergensi. emergensi. 2) Mampu melakukan pertolongan pertama klien dengan kegawat daruratan. daruratan. 3) Mampu memasang NGT dengan risiko. risiko. 4) Mampu memberikan asuhan keperawatan dengan total care. care. 5) Mampu membimbing PK I, PK II dan PK III III 6) Mampu ACLS. ACLS.
5. Kompetensi Perawat Klinik V
a. Mampu mela melaksanakan ksanakan tugas y yang ang dikonsulk dikonsulkan an PK IV. b. Melaksanakan kegiatan sesuai sertifikat pada jenjang konsultan keperawatan.
c. Mampu membimbing PK I - IV
H. MEKANISME KENAIKAN JENJANG KARIR PERAWAT DI RRSUP Dr. M DJAMIL PADANG.
Uji kompetensi jenjang karir SDM Keperawatan dilakukan pada saat rekruitmen dan pengembangan SDM Keperawatan yang sedang bekerja di RS . Pada tahap awal, uji kompetensi difokuskan untuk perawat klinik. Proses pelaksanaannya pelaksanaanny a dibagi dalam empat tahap, sebagai berikut ::
1. Tahap 1 : Pendaftaran
Setiap perawat yang mengikuti proses jenjang karir harus mendaftar pada pusat pengembangan SDM Keperawatan RS. RS.
Persyaratan pendaftaran : :
a. Surat keterangan lulus masa orientasi. orientasi. b. Pas foto 3 x 4 sebanyak 2 lembar. lembar. c. Mengisi formulir pendaftaran. pendaftaran.
Setelah mendaftar akan menerima kartu pengenal peserta jenjang karir dan penetapan pembimbing klinik. Kemudian pembimbing klinik akan memberikan berkas yang berisi kegiatan yang harus diikuti dan penilaianpenilaian yang harus dicapai. dicapai.
2. Tahap 2 : Prose Proses s Pe Pemenuhan menuhan Kompetensi.
Perawat peserta jenjang karir harus memenuhi hal-hal berikut : :
a. Pendidikan Formal Keperawatan. Keperawatan.
Pendidikan
formal
keperawatan
yang
diakui
sebagai
perawat
profesional minimal Ners-Sarjana Keperawatan (Ns-Skep. Perawat lulusan D III Keperawatan dapat mencapai jenjang PK III. Perawat lulusan Sarjana Keperawatan + Ners dapat mencapai jenjang PK IV. Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan dapat mencapai jenjang PK V. V.
b. Lama Bekerja di klinik klinik
Perawat lulusan D III Keperawatan dapat ditetapkan sebagai PK I setelah lulus masa orientasi 1 tahun. Setelah 4 tahun sebagai PK I dapat mengikuti uji kenaikan jenjang ke PK II, jika memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan. Setelah 4 tahun sebagai PK II, jika memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan dapat naik menjadi PK III. Selanjutnya untuk naik ke PK IV tidak cukup hanya memenuhi lama kerja, tetapi juga harus memenuhi pendidikan formal Ners-Sarjana Keperawatan (Ns Skep). Skep).
Perawat lulusan Ners Sarjana Keperawatan dan Sarjana Keperawatan dapat ditetapkan sebagai PK I setelah lulus masa orientasi selama 6 bulan. Setelah 2 tahun sebagai PK I dapat mengikuti uji kenaikan jenjang karir ke PK II, jika memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan. Setelah 2 tahu sebagai PK II dapat mengikuti uji kenaikan jenjang karir ke PK III, dan demikian pula ke PK IV, jika memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Selanjutnya untuk naik ke PK V, tidak cukup hanya
memenuhi lama kerja, tetapi juga harus memenuhi pendidikan formal Magister/S2/Sp. Keperawatan. Keperawatan.
Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan yang belum memiliki pengalaman klinik maka dapat menjadi PK I setelah lulus masa orientasi selama 3 bulan. Setelah 1 tahun menjadi PK I dapat mengikuti uji kenaikan jenjang karir ke PK II dan seterusnya sampai ke PK V, jika memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. ditetapkan.
Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan yang telah memiliki pengalaman
klinik,
maka
pengalaman
klinik
dan
kemampuan
kompetensi yang dimiliki akan diperhitungkan untuk menetapkan jenjang karirnya. karirnya.
c. Rekomendasi Rekomendasi..
Untuk mengikuti uji kenaikan jenjng karir, setiap perawat harus mendapatkan rekomendasi dari : :
1) Atasan langsung tentang penilaian kinerja. Penilaian kinerja yang memenuhi syarat untuk uji kenaikan jenjang karir minimal B. B. 2) Teman sejawat. Isi rekomendasi adalah hubungan kerja perawat dengan tim kerja dalam penyelenggaraan asuhan keperawatan (sesuai dengan formulir yang ditetapkan). ditetapkan). 3) Pembimbing klinik. Pembimbing klinik memberikan rekomendasi tentang aktifitas yang harus dipenuhi sebagai syarat uji kenaikan jenjang karir. karir.
4) Klien dan keluarga (Pelanggan Eksternal). Perawat yanga akan diuji kompetensinya diharapakan tidak ada komplain dari klien atau keluarga. keluarga.
d. Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan (PKB) (PKB)
Untuk dapat mengikuti uji jenjang karir, maka tiap perawat harus memenuhi sejumlah SKP (Satuan Kredit Partisipan) yang ditetapkan dalam PKB. PKB akan dirancang oleh Bagian Bidang Keperawatan bekerja sama dengan Diklat RS sesuai dengan pedoman dari PPNI serta masukan dari Komite Keperawatan. Keperawatan.
3. Tahap 3 : Uj Ujii ko kompetensi mpetensi
Uji kompetensi dilakukan terhadap dokumen, ujian tertulis dan ujian praktik oleh komite keperawatan
a. Dokumen Dokumen
Bidang keperawatan dan Diklat RS menelaah dan menilai keabsahan dan kelegkapan dokumen. Kemudian menetapkan jenjang karir yang akan diuji. diuji.
b. Ujian tertulis. tertulis.
ujian tertulis diselenggarakan untuk semua jenjang. Materi yang akan diuji sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai dicapai..
c. Ujian praktek praktek
Ujian praktik diselenggarakan jika telah terpenuhi kelengkapan dokumen dan lulus ujian tertulis. tertulis. langkah-langkah ujian praktik adalah sebagai berikut : :
kompetensi. 1) Persiapan uji kompetensi. 2) Pelaksanaan uji kompetensi kompetensi 3) Penetapan hasil uji kompetensi kompetensi
4. Tahap 4 : Penetapan Jenjang Kar Karir ir Yang Baru
Bidang
keperawatan
melalui
rekomendasi
komite
keperawatan
mengirimkan berkas-berkas ke bagian SDM. Selanjutnya disiapkan surat keputusan, Surat Surat Keputusa Keputusan n untuk PK I, II, III, IV ditandatangani oleh Direktur Utama. Selanjutnya dilaksanakan penyesuaian pekerjaaan dan sistem penghargaan sesuai aturan yang berlaku. berlaku.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengembangan jenjang karir merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme sesuai bidang pekerjaannya melalui peningkatan kompetensinya. Salah satu upayanya adalah pengembangan standard kompetensi, jenjang karir, dann sistem reward. Karir diartikan sebagai suatu jenjang yang dipilih oleh individu untuk dapat memenuhi kepuasan kerja, sehingga pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap bidang profesi yang dipilihnya. B. SARAN.
Agar kompetensi tenaga perawat bisa meningkat perlu upaya pengembangan mutu sumber daya manusia (SDM) perawat melalui pendidikan, pelatihan, dll.
View more...
Comments