Panduan Imd Dan Asi Eksklusif
February 3, 2017 | Author: Rifky Crew OK | Category: N/A
Short Description
Download Panduan Imd Dan Asi Eksklusif...
Description
PANDUAN INISIASI MENYUSUI DINI DAN ASI EKSKLUSIF
RS GRAHA SEHAT JL. PANGLIMA SUDIRMAN NO 02 KRAKSAAN PROBOLINGGO
1
DAFTAR ISI Halaman Judul...................................................................................................................... DAFTAR ISI........................................................................................................................ BAB I.................................................................................................................................... DEFINISI.............................................................................................................................. 1.
Inisiasi Menyusui Dini (IMD)..................................................
2.
ASI EKSKLUSIF........................................................................
BAB II.................................................................................................................................. RUANG LINGKUP.......................................................................................................... BAB III................................................................................................................................. TATA LAKSANA.............................................................................................................. A.
Tata Laksana Inisiasi Menyusui Dini...................................
B.
Tata Laksana Asi Eksklusif.....................................................
BAB IV............................................................................................................................... DOKUMENTASI............................................................................................................
2
BAB I DEFINISI 1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Inisiasi Menyusui Dini adalah proses bayi menyusui air susu ibu (ASI) segera setelah dilahirkan, dimana bayi dibiarkan mencari putting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu). Dilakukan dengan cara membiarkan kulit ibu melekat pada kulit bayi (skin to skin) segera setelah persalinan, kontak kulit ini dibiarkan setidaknya selama satu jam atau sampai menyusui awal sekali. Menyusui satu jam pertama kehidupan yang diawali kontak kulit antara ibu dan bayi dinyatakan sebagai indicator global dan sekaligus sebagai kontak cinta pertama antara seorang ibu dengan bayinya. Dan melakukan IMD sangatlah memungkinkan pada setiap jenis persalinan, bukan hanya pada persalinan normal saja. Kita ketahui bahwa proses persalinan terbagi atas dua jenis, yaitu persalina pervaginam (biasa diketahui sebagai persalinan normal) dan persalinan per-abdomen (SC). Apabilan bayi sehat diletakkan segera pada perut dan dada ibu segera setelah lahir untuk kontak kulit ibu dan bayi, bayi memperlihatkan kemampuan yang menakjubkan. Bayi siaga, bayi dapat merangkak, dirangsang oleh sentuhan ibu yang lembut, melintasi perut ibu mencapai payudara. Bayi mulai menyentuh dan menekan payudara ibu. Sentuhan awal yang lembut oleh tangan dan kepala bayi pada payudara merangsang produksi oksitosin ibu, sehingga mulailah ASI mengalir dan juga menungkatkan cinta kasih pada bayi. Kemudian bayi mencium, menyentuh dengan mulut dan menjilat putting ibu. Akhirnya bayi melekat pada payudara dan menghisap minum ASI. 1.1 Manfaat Kontak Kulit Bayi Ke Kulit Ibu 1. Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat
1
menyusui menurunkan resiko kematian karena hipotermi (kedinginan). 2. Ibu dan bayi merasa temnang sehingga membantu pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Dengan demikian bayi akan lebih jarang rewel sehingga mengurangi pemakaian energy. 3. Bayi memeproleh bakteri tak berbahya (bakteri baik) . Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk menyaingi bakteri yang lebih ganas dari lingkungan. 4. Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan antibody (zat kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk pertumbuhan usus. Usus bayi ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan makanan. 5. Antibody dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi, sehingga menjamin kelangsungan hidup sang bayi 6. Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi usus, dan alergi. Makanan lain selain ASI mengandung protein yang bukan protein manusia (misalnya susu hewan), yang tidak dapat dicerna baik oleh usus bayi. 7. Bayi yang diberikan mulai menyusui dini akan lebih berhasil menyusu ASI EKSKLUSIF dan mempertahankan menyusu selama 6 bulan 8. Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada putting ibu akan merangsang keluarnya iksitosin yang penting karena: - Menyebabkan rahim berkontraksi, membantu mengeluarkan -
plasenta dan mengurangi perdarahan ibu. Merangsang hormone lain yang membuat ibu menjadi tenag, rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (kareanhormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa
-
sukacita/bahagia. Merangsang pengaliran ASI pada payudara, sehingga ASI
matang (yang berwarna putih) dapat cepat keluar 2. ASI EKSKLUSIF 2.1 AIR SUSU IBU (ASI) Adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu. ASI merupakan sumber nutrisi utama bagi bayi baru lahir sebelum mereka dapat makan dan mencerna makanan. 2.2 MENYUSUI
2
Adalah proses dimana bayi menrima ASI 2.3 ASI EKSKLUSIF Adalah ASI yang diberikan pada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain 2.4 BAYI Adalah anak dari baru lahir sampai 12 (dua belas) bulan 2.5 SUSU FORMULA BAYI Adalah susu yang secara khusus diformulasikan sebagai pengganti ASI untuk bayi sampai usia 6 bulan 2.6 FORMULA FEEDING Adalah memberikan bayi susu formula, secara ekskusif ataupun sebgai suplemen atau tambahan dari ASI
3
BAB II RUANG LINGKUP Inisiasi Menyusui Dini adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, dimana bayi dibiarkan mencari putting ibunya sendiri (tidak disorokan ke putting susu), setidaknya 1 jam setelah bayi lahir. Bisa di ruang bersalin, kamar operasi untuk kasus bedah Caesar, ruang pulih dan ruang rawat pasca salin. Sedangkan kebijakan ASI Aksklusif adalah kebijakan pemberian ASI secara penuh sebagai makanan utama bayi sampai usia 6 bulan. Kebijakan ini memebrikan rekomendasi untuk bayi dan bayi baru lahir, pengumpulan, penyimpanan dan persiapan dari ASI dan susu bubuk formula di RS Graha Sehat.
4
BAB III TATA LAKSANA A. Tata Laksana Inisiasi Menyusui Dini - Tata laksana Inisiasi Menyusui Dini Secara Umum 1. Dalam proses melahirkan, ibu disarankan untuk mengurangi/tidan menggunakan obat kimiawi. Jika ibu menggunakan obat kimiawi terlau banyak, dikhawatirkan akan terbawa ASI ke bayi yang nantinya akan menyusi dalam proses IMD. 2. Para petugas kesehatan yang membantu ibu dalam proses melahirkan, akan melakukan kegiatan penanganan kelahiran seperti baisanya. Begitu pula jika ibu harus menjalani operasi Caesar. 3. Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan vernix (kulit putih). Vernix (kulit putih) menyamankan kulit bayi 4. Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat dipakaikan topi. Kemudian jika perlu, bayi dan ibu diselimuti 5. Bayi yang ditengkurapkan di dada dan perut ibu dibiarkan untuk mencari sendiri putting susu ibunya( bayi tidak dipaksakan ke putting susu). Pada dasarnya bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari putting susu ibunya 6. Saat bayi dibiarkan untuk mencari putting susu ibunya, ibu perlu didukung dan dibantu untunk mengenali perilaku bayi sebelum menyusi. Posisi ibu yang berbaring mungkin tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh bayi 7. Bayi dibiarkan dalam posisi tetap kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu sampai proses menyusui pertama selesai 8. Setelah selesai menyusui awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, di cap, diberi vitamin K dan tetes mata 9. Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat gabung. Rawat gabung memungkinakan ibu menyusui bayinya kapan saja si bayi mengiginkannya, karena kegiatan menyusui tidak boleh dijadwal. Rawat gabung juga akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu merasa dekat dengan ibu, dan selain itu dapat memudahkan ibu untuk beristirahat dan menyusui.
5
-
Inisiasi Menyusui Dini Pada Partus Spontan 1. Dianjurkan Suami atau keluarga mendampingi ibu di kamar bersalin 2. Dalam menolong inu melahirkan disarankan untuk mengurangi atau tidak menggunakan obat kimiawi 3. Bayi lahir segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya, tanpa menghilangkan verniks. Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat. 4. Bila bayi tidak memerlukan resusutasi, bayi ditengkurapkan di dada perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu dan mata bayi setinggi putting susu. Keduanya diselimuti, bayi dapat diberi topi. 5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencapai putting sendiri. 6. Ibu dibantu dan didukung mengenali perilaku bayi sebelum menyusui. 7. Biarkan kulit kedua bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama paling tidak satu jam, bila menyusui awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu bersentuhan dengan kulit bayi setidaknya selama satu jam. 8. Bila dalam 1 jam menyusui awal belum terjadi, bantu ibu dengan mendekatkan bayi ke putting tapi jangan memasukkan putting ke mulut bayi. Beri waktu kulit melekat pada kulit 30 menit atai satu jam lagi. 9. Setelah setidaknya melekat kulit ibu dengan kulit bayi setidaknya 1 jam atau selesai menyusui awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vit.K dan salep mata. 10. Rawat gabung bayi , ibu dan bayi dirawat dalam 1 kamar, dalam jangkauan ibu selama 24 jam. 11. Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng.
-
Inisiasi Menyusui Dini Pada Operasi Caesar 1. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu di kamar pemulihan. 2. Begitu lahir diletakkan di meja resusitasi untuk dinilai, dikeringkan secepatnya terutama kepala kecuali tangan tanpa menghilangkan vernix. Dibersihkan mulut dan hidung bayi, tali pusat diikat. 3. Jika bayi sudah dilakukan tahap awal resusitasi dan keadaan baik, bayi dibedong, dibawa ke ibu. Diperlihatkan kelaminnya pada ibu kemudian mencium ibu.
6
4. Tengkurapkan bayi di dada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Kaki bayi agak sedikit serong/melintang menghindar sayatan operasi. Bayi dan ibu diselimuti, bayi diberi topi. 5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi mendekati putting. Biarkan bayi mencari putting sendiri. 6. Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu paling tidak selama 1 jam, bila menyusui awal selesi sebelum 1 jam, tetap kontak kulit ibu bayi selam setiknya 1 jam. 7. Bila bayi menunjukkan kesiapan untuk minum, bantu ibu dengan mendekatkan bai ke putting tapi tidak memasukkan putting ke mulut bayi. Bila dalam 1 jam belum bisa menemukan putting ibu, berikan tambahan waktu melekat pada dada ibu 30 menit atau 1 jam lagi. 8. Bila operasi telah selesai, ibu dapat dibersihkan dengan bayi tetap melekat di dadanya dan dipeluk erat oleh ibu. Kemudian ibu dipindahkan dari meja operasi ke ruang pulih (RR) dengan bayi tetap di dadanya. 9. Bila ayah tidak dapat menyertai ibu di kamar operasi , diusulkan untuk mendampingi ibu dan mendoakan anaknya di kamar pulih. 10. Rawat gabung bayi , ibu dan bayi dirawat dalam 1 kamar, dalam jangkauan ibu selama 24 jam. Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng.
-
Inisiasi Menyusui Dini Pada Gemelli 1. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu di kamar pemulihan. 2. Bayi lahir segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya, tanpa menghilangkan verniks. Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat 3. Bila sudah dilakukan tahap awal resusutasi dan bayi dalam keadaan baik, tengkurapkan bayi di dada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu dan mata bayi setinggi putting susu. Bayi dan ibu diselimuti, bayi diberi topi. 4. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari putting sendiri.
7
5. Bila ibu merasa akan melahirkan bayi kedua, berikan bayi pertama pada ayah. Ayah memeluk bayi dengan kulit bayi melekat pada kulit ayah seperti perawatan metode kanguru. Keduanya ditutupi baju ayah. 6. Bayi kedua lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala tanpa menghilangkan vornix. Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat. 7. Bila bayi kedua sudah dilakukan tahap awal resusutasi dan bayi dalam keadaan baik, tengkurapkan bayi di dada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Letakkan kembali bayi pertama di dada ibu berdampingan dengan saudaranya,ibu dan kedua bayinya diselimuti, bayi diberi topi. 8. Biarkan kulit kedua bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama paling tidak satu jam. Bila menyusui awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulut ibu-bayi bersentuhan sampai setidaknya 1 jam. 9. Bila lam 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan mendekatkan bai ke putting tapi tidak memasukkan putting ke mulut bayi. Bila dalam 1 jam belum bisa menemukan putting ibu, berikan tambahan waktu melekat pada dada ibu 30 menit atau 1 jam lagi. 10. Rawat gabung bayi , ibu dan bayi dirawat dalam 1 kamar, dalam jangkauan ibu selama 24 jam. Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng.
B. Tata Laksana Asi Eksklusif Tata Laksana Secara Umum ASI Eksklusif - Tidak boleh meberikan air atau asupan tambahan lain kepada bayi kecuali jika diindikasikan secara klinis atau karean keputusan penuh dari orang tua. Keputusan untuk memberikan makanan tambahan dengan alasan klinis harus dibuat oleh dokter spesialis anak. Indikasi pemberian -
suplemen harus ditulis dibagian asupan bayi pada care plan Jika sudah dijelaskan dengan lengkap dan ibu memilih untuk tidak
mneyusui, form persetuajuan harus ditandatangani dan disetujui. Manajemen Air Susu Ibu (ASI) 1. Pengumpulan ASI - ASI dapat dikeluarkan dengan tangan atau dengan menggunakan -
pompa elektrik atau manual. Ibu harus diperlihatkan cara memasang dan menggunakan pompa payudara oleh perawat atau bidan sebelum penggunaan pertama 8
-
Perlengkapan dan botol pengumpulan ASI terpisah harus digunakan oleh masing-masing ibu dan harus dibersihkan dan disterilisasikan
-
antar pasien Ibu harud diedukasi tentang kebersihan dan prinsip keamanan makanan serta proses pengumpulan dan penyimpanan ASI. Hal ini termasuk membersihkan dan desinfeksi termal atau kimia dari perlengkapan milik mereka sendiri atara proses pengeluaran ASI atau
-
pemompaan. ASI harus dikeluarkan atau dimasukan dalam wadah ASI steril dari
-
RS dan didinginkan secepatnya. Masukkan ASI secukupnya sesuai dengan pemberian satu kali
kepada bayi. 2. Penandaan dan penyimpanan ASI - Semua wadah harus diberi label menggunakan label ASI yang tertulis nama bayi, nomor RM bayi, tanggal lahir, tipe susu (ASI) dan waktu serta tanggal pemompaan ASI menggunakan bahan label yang -
tahan kelembaban, label harus ditempel di depan ibu. ASI harus disimpan dikulkas. Waktu penyimpanan ASI disesuaikan
-
dengan susuhu kulkas yang dipakai. Jika tidak akan digunakan dalam waktu dekat, maka ASI harus diletakkan di freezer dapat disimpan lebih dari 3 bulan.
Tabel Penyimpanan ASI Suhu
Kulkas 4C
Freezer -18C
5 hari simpan
3 bulan simpan
dikeluarkan
dibagian belakang,
di bagian
atau dipompa
jangan disimpan di
belakang, jangan
pintu kulkas
disimpan di
Susu yang
Dapat disimpan
pintu kulkas Tidak boleh
sudah dicairkan
dikulkas dalam 24
dibekukan
dari freezer dan
jam
kembali
Ruanga ASI yang baru
n 25C 4-6 jam
diletakkan dalam kulkas 9
tapi belum dihangatkan
3. Mencairkan / menghangatkan ASI - Cairkan ASI yang beku dengan memindakan ASI dari freezer ke dalam kulkas, dan tulis tanggal dan waktu pencairan pada buku -
catatan ASI Jika dibutuhkan cepat, ASI yang beku dapat dimasukkan ke dalam waddah berisi air hangat sampai volume ASI yang dibutuhkan sudah mencair. Susu yang sudah hangat harus digunakan dalam waktu 1
-
jam ASI yang dicairkan tidak boleh dibekuka kembali atau dipanaskan
-
kembali Microwave tidak boleh digunakan untuk mencairkan atau memanaskan ASI karena akan menyebabkan ASI tidak mencapai
-
suhu yang merata Susu yang telah terpisah menjadi beberapa lapisan harus dikocok
agar tercampur 4. Pemberian ASI - Pemberian ASI harus dicatat tanggal dan waktu pemberian dan tanda -
tangan petugas yang meberikan pada buku catatan ASI ASI tidak boleh dicampur dengan susu formula. Harus menggunakan
-
botol yang terpisah Rincian dari label di wadah ASI harus cocok dengan rekam medis
-
bayi Sebelum ASI diberikan ASI harus dicek oleh dua perawat mengenai nama ibu dan nama bayi serta tanggal lahir dengan menggunakan identifikasi positif, karena terdapat kemungkinan bayi mendapat ASI
-
yang salah di area klinis dimana ibu dan bayi terpisah Pengecekan ASI harus sama dengan pengecekan pemberian obat ASI tidak boleh dikumpulkan atau digunakan untuk diberikan pada
bayi lain - Setelah ASI deberikan, dokumentasikan di formulir intake-output 5. Transportasi
10
ASI yang akan ditranspor dalam rumahsakit atau antar unir keluar rumah sakit menggunakan coolbox ASI yang akan dibawa pulang kerumah oleh pasien maka keluarga menyiapkan coolbox sendiri
MANAJEMEN SUSU FORMULA UNTUK BAYI 1. Pemberian Susu Formula - Dalam hal pemberian ASI Eksklusif tidak dimungkinkan, bayi dapat -
-
diberikan susu formula bayi Pertimbangan pemeberian Susu Formula: a. Indikasi medic, misalnya ibu dalam kemoterapi, ibu HIV (+) b. Ibu tidak ada c. Ibu terpisah dari bayi Orang tua yang sudah meberikan keputusan mengenai pilihan untuk meberikan bayi mereka susu formula bayi harus diperlihatkan cara menyiapkan susu formula dengan benar, secara individual atau
dalam kelompok kecil pada periode post natal. 2. Penggunaan Susu Formula Untuk Bayi - Susu formula harus dipilih berdasarkakeputusan medis dari bayi -
dengan resep tertulis dari dokter. Ibu harus menandatangani form persetujuan untuk menggunakan
susu formula 3. Persiapan menggunakan susu bubuk formula - Harus ada tempat yang bersih yang digunakan khusus untuk -
mempersiapkan dan menyimpan susu formula Terdapat permukaan yang telah dibersihkan dan didesinfeksi untuk
-
persiapan susu formula Tersedia watafel khusus untuk mencuci botol susu dan watafel
-
khusus untuk mencucci tangan Staf yang menyiapkan susu harus sudah terlatih dengan baik Staf yang menyiapkan susu harus dalam keadaan sehat Menyiapkan susu segera sebelum diberikan kepada bayi Gunakan botol susu yang sudah disterilkan Prosedur kebersihan tangan harus selalu dilakukan sebelum
-
menyiapkan susu Susu harus disispkan di botol tersendiri untuk setiap bayi Air yang sudah dididihkan kemudian diturunkan pada sushu yang tidak kurang dari 70C dicampurkan dengan susu formula sesuai dengan takarannnya
11
- Buang sisa susu yang tidak diminum dalam 2 jam 4. Memberikan Label Susu yang sudah disiapkan harus diberikan label dengan rincian susu formula yang digunakan, nama pasien, no RM, orang yang menyiapkan dan waktu serta tanggal persiapan, pemberian label yang benar dapat memudahkan penelusuran semua susu 5. Penundaan dan waktu pemberian susu - Direkomendasiikan untuk tidak menunda pemberian susu formula -
dan dibiarkan disushu ruangan lebih dari 2 jam Buanglah susu yang tersisa lebih dari 2 jam dari persiapan Susu yang sudah disiapkan dapat disimpan dalam kulkas (≤5°C) sampai 24 jam, jika tidak digunakan dalam 24 jam susu tersebut
-
harus dibuang Waktu pemberian susu secara continue atau bolus tidak boleh
dihangatkan selama pemberian 6. Administrasi dari susu formula - Sebelum pemberian, susu formula harus dicek oleh 2 perawat -
melalui nama bayi dan tanggal lahir menggunakan identifikasi positif Pengecekan susu formula harus sama dengan pengecekan pemberian
obat 7. Penyimpanan susu formula yang sudah disiapkan - Jika susu tidak diminum dalam 2 jam setelah persiapan, maka harus segera dimasukkan dalam kulkas (pada suhu maksimum 5C) penyimpanan di kulkas di bawah sushu 5C, mencegah atau -
meperlambat pertumbuhan bakteri jahat Susu yang diletakkan di dalma kulkas harus dikonsumsi dalam 24 jam setelah persiapan. Bakteri merugikan dapat bertahan dan berkembang pada suhu kulkas dan dapat menyebabkan susu menjadi rusak. Kelarutan dari susu formula dapat menurun selama
-
penyimpanan Suhu dari kulkas harus dipantau setiap hari. Susu harus didinginkan terlebih dahulu sebelum ditempatkan dalam kulkas, jangan masih dalam keadaan panas karena kakan menaikkan suhu kulkas. Susu dapat didinginkan dengan menempatkannya di bawah air mengalir atau di dalam mangkok berisi air dingin.
12
Tabel Penyimpanan Susu formula
Susu formula fresh Pemberian susu
Suhu Ruangan
Kulkas 0-5°C
25°C 2 jam 2 jam
24 jam
2 jam
Jangan ditaruh
secara kontinyu atau bolus Susu yang dicairkan (tidak dengan
kembali di dalam
dipanaskan) kulkas 8. Pemanasan kembali susu yang disimpan - Keluarkan susu dari kulkas segera sebelum akan digunakan - Hangatkan kembali tidak lebih dari 15 menit - Untuk memastikan susu telah dihangatkan secara merata, kocoklah -
susu tersebut secara periodic Microwave oven tidak boleh digunakan untuk menghangatkan kembali susu karena akan menyebabkan panas yang tidak merata dan
-
“titik panas” yang akan membuat mulut bayi melepuh Periksa suhu susu bayi terlebih dahulu untuk mencegah mulut bayi
melepuh - Buang sisa susu yang tidak dikonsumsi selama 2 jam 9. Transportasi susu - Jika susu akan dikonsumsi dalam waktu 2 jam setelah persiapam -
maka transport dan gunakan susu secepatnya Jika susu tidak akan digunakan dalam waktu 2 jam dari persiapan maka simpanlah di kulkas dan pastikan susu tersebut dingi pada saat
-
transport Hanya keluarkan susu segera sebelum susu akan ditransport Transport susu yang dingin ke tujuan dan hangatkan kembali setelah sampai di tujuan atau sebagai alternative, susu dapat ditransport dalam kondisi dingin atau di dalam kulkas, dapat disimpam di kulkas di tempat tujuan jika akan digunakan dalam 24 jam setelah persiapan. Susu yang telah dihangatkan atau telah dikonsumsi sebagian tidak boleh disimpan kembali ke dalam kulkas dan harus
-
dibuang jika tidak dihabiskan dalam waktu 2 jam. Jika transport memakan waktu lebih dari 30 menit maka harus dipastikan susu ditransport dalam keadaan dingin atau dalam kulkas 13
untuk mencegah susu kembali hangat. Jika tidak terdapat kulkas maka susu dapat dibwa menggunakan wadah dingin atau tas yang berisi es batu. 10. Membersihkan dan sterilisasi dari perlatan dan persiapan menyusui - Merupakan hal yang penting bahwa semua peralatan yang digunakan untuk member asupan pada bayi dan untuk persiapan asupan berada -
dalam keadaan bersih secara menyeluruh dan steril. Tangan harus selalu dicuci secara menyeluruh dengan sabun dan air
-
sebelum mencuci dan mesterilkan peralatan tersebut. Membersihkan: mencuci peralatan asupan dan persiapan (contoh gelas, botol, can, dan sendok) secara menyeluruh dengan air panas bersabun. Jika menggunakan botol susu, bersihkan botol dengan menggunakn sikat untuk menyikat bagian dalam dan luar dari botol
-
untuk memastikan semua sisa susu telah hilang. Setelah mencuci peralatan tersebut, bilas secara menyeluruh dengan
-
air. Sterilisasi : jika menggunakan comersila sterilizer, ikuti cara pemakainnya. Peralatan tersebut juga dapat disterilkan dengan cara
-
direbus Dianjurkan penggunaan forcep untuk mengambil peralatan yang
-
sudah disterilkan Untuk mencegah rekontaminasi, akan lebih baik mengambil peralatan menyusui dan persiapan segera sebelum peralatan tersebut akan digunakan. Jika peralatan dikelurkan dari sterilizer dan tidak digunakan segera, maka harus ditutup dan disimpan ditempat yang bersih. LABEL Untuk ASI Nama Bayi Nomor RM Tanggal Lahir Tipe susu (ASI) Waktu pemompaan ASI Waktu penyimpanan dalam kulkas Waktu penyimpanan dalam freezer Untuk Susu Formula Nama Bayi 14
Nomor RM Tanggal Lahir Nama Formula Perawat yang menyiapkan Waktu pembuatan susu formula Waktu penyimpanan dalam kulkas Waktu menghangatkan
15
BAB IV DOKUMENTASI 4.1 Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan merupakan bukti dari kualitas pelayanan yang diberikan kepada ibu dan bayi , hal-hal yang perlu ditulis dan direkam pada pencatatan dan pelaporan pelaksanaan IMD adalah dengan menggunakan catatan perkembangan dalam Rekam Medik (RM) pasien bersalin di ruang bersalin sebagai bukti dengan menggunakn metode SOAP Pencatatan untuk pelaksanaan ASI Eksklusif 4.2 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan monitoring dan evaluasi merupakan bagian penting dalam melaksanakan suatu program atau kegiatan. Kegiatan ini untuk melihat pelaksanaan suatu program mulai dari proses awal sampai akhir kegiatan dengan menggunakan monitoring dan evaluasi dapat diketahui apakah program atau kegiatan berhasil/tidak yang dilakukan berdasarkan indicatorindikator yang telah ditetapkan. a. Indicator keberhasilan yang dilihat antara lain: Tidak ada susu formula di dalam ruang bersalin Menyusui secara eksklusif 100% Untuk melaksanakan monitoring perlu adanya coordinator, sehingga pelaksanaan dapat dipertanggung jawabkan, dan dapat diketahui bila ada penyimpangan. Hasil monitoring dilaporkan dan bila ada penyimpangan ditindaklanjuti, sebaliknya bila ada peningkatan perlu diberikan penghargaan. Sehingga monitoring dan evaluasi berkaitan erat dengan sistem penghargaan dan sanksi. Alat monitoring dan evaluasi yang perlu dipersiapkan adalah: Daftar tilik untuk memonitoring tenaga, sarana, dan prasarana. Standart Operating Prosedure (SOP) Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada bayi lahir dengan persalinan normal, section caesarea dan gemelli.
16
View more...
Comments