panduan icra HAIs

September 3, 2017 | Author: heri | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

ICRA...

Description

PANDUAN ICRA HAIs DI RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT 2015

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SURYA ASIH NOMOR : 008/RSSA/AKR-PPI/X/2016

TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ICRA HAIs DI RUMAH SAKIT SURYA ASIH

DIREKTUR RUMAH SAKIT

Menimbang

:

a. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan perlu dilaksanakan kajian Infection Control Risk Asessement (ICRA) Healthcareassociated infections (HAIs) ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka perlu adanya pemberlakuan panduan Infection Control

Risk

Asessement

(ICRA)

Healthcare-associated

infections (HAIs) di Rumah Sakit; b.

bahwa untuk maksud tersebut perlu diatur dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit ;

Mengingat

: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek kedokteran; 2. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit; 4. Keputusan

Kementrian

Kesehatan

RI

nomor

436/Menkes/SK/VI/1993 tentang standar pelayanan rumah sakit dan standar pelayanan medis. 5. Keputusan Kementrian Kesehatan RI nomor 382 Tahun 2007 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan Kesehatan lainnya. 6. Keputusan Kementrian Kesehatan RI nomor 270 Tahun 2007 tentang Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan Kesehatan lainnya. 7. Keputusan Direktur RS No 01/SK/PT.SA/VIII/2016 Tentang Penetapan Visi, Misi, Falsafah, Motto dan Tujuan Rumah Sakit.

8. SK Direktur No 01/SK/PT.SA/IX/2016 Tentang Pengangkatan dr. Hetti Frawati BR. Simamora sebagai direktur 9. Peraturan Direktur RS No 009/RSSA/AKR-KPS/IX/2016 Tentang Kebijakan Pelayanan Di RS .

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

:

KEPUTUSAN

DIREKTUR

TENTANG

PEMBERLAKUAN PANDUAN ICRA HAIs DI RUMAH SAKIT

Kesatu

:

Semua pihak yang terkait wajib menjalankan perannya dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab sesuai tugas dan fungsinya masing. Sehingga tercipta kondisi yang diharapkan yaitu meminimalkan risiko terjadinya infeksi di rumah sakit

Kedua

:

Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Pringsewu Pada Tanggal 28 September 2016 Direktur RS

dr. Hetti Frawati BR. Simamora NIK : 01.43052013

KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Panduan ICRA HAIs di Rumah Sakit . Panduan ini merupakan petunjuk teknis pelayanan dalam bidang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit yang dapat digunakan dengan mudah dan benar disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan yang terjadi. Harapan kami Panduan ICRA HAIs di Rumah Sakit ini dapat membantu karyawan Rumah Sakit dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Panduan ICRA HAIs di Rumah Sakit ini disusun dengan itikad baik yang terkandung di dalamnya guna meningkatkan mutu pelayanan kami terhadap pasien walaupun masih jauh dari sempurna. Namun tidak lupa kami mengharapkan masukan kritik, dan saran yang membangun untuk perbaikan panduan ini pada edisi berikutnya. Sekian dan terimakasih.

Pringsewu, 28 September 2016

Komite PPI RS

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................... BAB I

PENGERTIAN ....................................................................................

BAB II

RUANG LINGKUP ............................................................................

BAB III TATA LAKSANA .............................................................................. BAB IV DOKUMENTASI ................................................................................

BAB I PENGERTIAN 1. ICRA adalah proses multidisiplin yang berfokus pada pengurangan infeksi, pendokumentasian bahwa

dengan mempertimbangkan populasi pasien,

fasilitas dan program yang berfokus pada : 

Pengurangan risiko infeksi,



Pengetahuan tentang infeksi, agen infeksi, dan lingkungan perawatan, yang memungkinkan organisasi untuk mengantisipasi dampak potensial.

2. HAIs adalah Healthcare-associated infections” (HAIs) dengan pengertian yang lebih luas tidak hanya di rumah sakit tetapi juga di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Juga tidak terbatas infeksi pada pasien saja, tetapi juga infeksi pada petugas kesehatan yang didapat pada saat melakukan tindakan perawatan pasien.

BAB II RUANG LINGKUP Seluruh Unit Terkait

BAB III TATA LAKSANA Langkah Pertama : PENILAIAN PROBABILITAS/FREKUENSI TINGKAT RIKS

Deskripsi

Frekuensi kejadian

0

Never

Tidak pernah

1

Rare

Jarang (Frekuensi 1- 2 x/tahun)

2

Maybe

Kadang (Frekuensi 3-4 x/tahun )

3

likely

Agak sering( Frekuensi 4-6 x/tahun )

4

Expect it

Sering ( Frekuensi > 6 - 12 x/tahun )

Langkah Kedua : TK

Deskripsi

Dampak

1

Minimal clinical

Tidak ada cedera

2

Moderate clinical

• Cedera ringan , mis luka lecet

RIKS

• Dapat diatasi dengan P3K 3

Prolonged length

• Cedera sedang, mis : luka robek

of stay

• Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/psikologis atau intelektual (reversibel ). Tdk berhubungan dg penyakit • Setiap kasus yg meperpanjang perawatan

4

Temporer loss of

• Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh

function

• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/ psikologis atau intelektual (irreversibel), tdk berhubungan dng penyakit

5

Katatropik

Kematian yg tdk berhubungan dg perjalanan penyakit

PENILAIAN DAMPAK RISIKO

Langkah Ketiga : TK

Deskripsi

Kegiatan

1

Solid

Peraturan ada, fasilitas ada, dilaksanakan

2

Good

Peraturan ada, fasilitas ada, tidak selalu

RISK

dilaksanakan 3

Fair

Peraturan ada, fasilitas ada, tidak dilaksanakan

4

Poor

Peraturan ada, fasilitas tidak ada, tidak dilaksanakan

5

None

Tidak ada peraturan

Sistem yang ada Langkah Keenam : SKOR : Nilai Probabilitas X Nilai Risiko/Dampak X Nilai Sistem yang ada

Langkah Ketujuh : Untuk kasus yang membutuhkan penanganan segera Tindakan sesuai Tingkat & Band Risiko LEVEL/BANDS

TINDAKAN

EKSTREM

Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama 45

(SANGAT TINGGI)

hari, membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai ke Direktur RS : perlu pengkajian yang sangat dalam

HIGH

Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari,

(TINGGI)

kaji dng detail & perlu tindakan segera, serta membutuhkan tindakan top manajemen : perlu penanganan segera

MODERATE

Risiko sedang dilakukan investigasi sederhana

(SEDANG)

paling lama 2 minggu. Manajer/pimpinan klinis sebaiknnya menilai dampak terhadap bahaya &

kelola risiko : menggunakan monitoring / audit spesifik LOW

Risiko rendah dilakukan investigasi sederhana

(RENDAH)

paling lama 1 minggu diselesaikan dng prosedur rutin

BAB IV DOKUMENTASI Formulir Surveilans HAIs (ISK, Phlebitis, IDO)

Ditetapkan di Pringsewu Pada Tanggal 28 September 2016 Direktur RS

dr. Hetti Frawati BR. Simamora NIK : 01.43052013

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF