Panduan Discharge Planning

September 10, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Panduan Discharge Planning...

Description

 

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD INDRASARI RENGAT Nomor

:

Tanggal

: 09 April 2019

PANDUAN RENCANA PEMULANGAN PASIEN (DISCHARGE PLANNING)

BAB I DEFINISI

A. Latar Belakang Rencana pemulangan pasien (discharge planning) adalah proses penyusunan suatu rencana asuhan yang bertujuan memelihara dan meningkatkan taraf kesehatan pasien pasca dirawat di rumah sakit sehingga pasien dapat mandiri semaksimal mungkin dengan mempertimbangkan kelanjutan pelayanan medis dan pelayanan penunjang. Perencanaan pulang merupakan bagian penting dari program asuhan pasien yang dimulai segera setelah pasien masuk Rumah Sakit. Hal ini merupakan suatu proses yang menggambarkan usah kerjasama tim kesehatan, keluarga, dan pasien. Rumah sakit seharusnya mempertimbangkan bahwa pelayanan di rumah sakit merupakan bagian dari suatu sistem pelayanan yang terintegrasi dengan para profesional dibidang pelayanan kesehatan dan tingkat pelayanan yang akan membangun suatu kontinuitas pelayanan. Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang professional serta bermutu dan berkelanjutan di Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat maka diperlukan pedoman dalam rencana pemulangan pasien (discharge planning) di Rumah Sakit sehingga rencana pemulangan pasien ke rumah terlaksana dengan baik.

B. Maksud dan Tujuan Dengan adanya panduan rencana pemulangan pasien (discharge planning) diharapkan terjadinya persamaan persepsi dalam pelaksanaan penerapan rencana pemulangan pasien (discharge planning) di Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat dan dapat membantu Rumah Sakit secara umum dan tenaga keperawatan, medis dan profesi kesehatan lain secara khusus dalam meningkatkan pelayanan pasien yang paripurna dan komprehensif.

C. Batasan Operasional Rencana pemulangan pasien (discharge planning) adalah proses penyusunan suatu rencana asuhan yang betujuan memelihara dan meningkatkan taraf kesehatan pasien pasca dirawat di rumah sakit sehingga pasien dapat mandiri semaksimal

 

mungkin dengan mempertimbangkan kelanjutan pelayanan medis dan pelayanan penunjang Tim discharge planners  adalah tim yang beranggotakan DPJP, kepala ruangan, serta tim multidisiplin lain yang bertugas untuk merencanakan proses pemulangan

pasien

dengan

pendekatan

multidisiplin,

melakukan

identifikasi

kebutuhan perawatan pasien pasca dirawat di rumah sakit, dan melakukan verifikasi availabilitas tempat perawatan pasien setelah pasien pulang dari rumah sakit. Tujuan discharge planning : 1.

Menyiapkan kepulangan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis, dan social

2.

Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga

3.

Meningkatkan perawatan berkelanjutan pada pasien

4.

Membantu rujukan pasien pada pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kebutuhan pasien

5.

Membantu pasien dan keluarga memiliki pen pengetahuan getahuan dan keterampilan serta sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan pasien

D. Landasan Hukum 1.

Undang  – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2.

Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

3.

Peraturan Menteri Menteri Kesehatan No.1045/Menkes/Per/XI/2006 No.1045/Menkes/Per/XI /2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit

4.

Peraturan Menteri Kesehatan No.269/Menkes/Per/III/2008 No.269/Menkes/Per/II I/2008 tentang Rekam Medik

 

BAB II RUANG LINGKUP

Discharge planning dilakukan pada area : 1.

Rawat Inap

2.

VIP Discharge planning dilakukan oleh :

1.

DPJP

2.

Petugas ruangan (perawat, bidan)

3.

Tim multidisplin multidisplin lain (gizi, terapis, dll)

 

BAB III TATA LAKSANA

Tata laksana penerapan discharge planning adalah :  :  1.

Rencana pemulangan pasien (discharge planning) harus dimulai segera setelah pasien diterima sebagai pasien rawat inap di RSUD Indrasari Rengat dan dilakukan secara berkelanjutan. Lakukan asessment awal saat pasien masuk rumah sakit yang meliputi : a.

Identifikasi, Identifika si, persiapan, dan rancang discharge planning

b.

Peninjauan ulang rekam medis pasien (anamnesis, hasil pemeriksaan fisik, diagnosis dan tata laksana)

c.

Lakukan anamnesis : identifikasi identifikas i alasan pasien di rawat, termasuk masalah sosial dan perubahan terkini

d.

Asessment kebutuhan perawatan pasien berdasarkan kondisi dan penyakit yang yang dideritanya

e.

Asessment mengenai kemampuan fungsional pasien saat ini, misalnya fungsi kognitif, mobilitas

2.

f.

Asessment mengenai kondisi keuangan dan status pendidikan pasien

g.

Asessment mengenai status mental pasien

h.

Asessment mengenai kondisi rumah / tempat tinggal pasien

i.

Tanyakan mengenai medikasi terkini yang di konsumsi pasien saat di rumah

 j.

Identifikasi siapa pendamping pendamping utama / penanggung penanggung jawab jawab perawatan perawatan pasien pasien

Yang membuat discharge planning adalah tim terdiri dari dari petugas ruangan (perawat / bidan) bekerja sama dengan petugas kesehatan lainnya dibawah pengawasan kepala ruangan.

3.

Adapun tugas pokok pokok perawat / bidan dalam pelaksanaan discharge planning adalah : a.

Mengkoordinasi semua aspek perawatan pasien termasuk discharge planning, assessment dan peninjauan ulang rencana perawatan

b.

Memastikan semua rencana berjalan dengan lancar

c.

Mengambil tindakan segera bila terdapat masalah

d.

Mendiskusikan Mendiskusik an dengan pasien mengenai perkiraan tanggal pemulangan pasien dalam 24 jam setelah pasien dirawat

e.

Identifikasi, Identifika si,

melibatkan,

dan menginformasikan menginformasik an pasien

mengenai rencana

perawatan, pastikan bahwa kebutuhan  – kebutuhan khusus pasien terpenuhi f.

Catat semua perkembangan ke dalam rekam medis pasien

g.

Finalisasi discharge planning pasien 48 jam sebelum pasien dipulangkan dan konfirmasi dengan pasien dan keluarga atau penanggung jawab pasien

4.

Discharge planning bayi dibuat untuk pasien usia usia 0 - 28 hari

5.

Rencana pemulangan pasien melibatkan pasien dan keluarga karena pasien yang yang paling tahu mengenai apa yang dirasakan dan yang ingin diperoleh dari pelayanan yang diberikan. Diskusikan mengenai kebutuhan pasien dan pendamping utama /

 

penanggung jawab perawatan pasien dan tanyakan mengenai keinginan / harapan pasien atau keluarga. Gunakan bahasa awam yang dimengerti oleh pasien dan keluarganya. Hal yang didiskusikan dengan pasien dan keluarga yaitu alasan pasien dirawat, tatalaksana, prognosis dan rencana pemulangan pasien. Pemberian edukasi pasien tentang kondisi klinisnya meliputi :  

Kondisi klinis seperti apa apa yang memerlukan perhatian dan bagaimana cara



mengatasinya  

Bantuan untuk melakukan aktivitas

 

Latihan gerak / exercise

 

Pemberian obat ; Jenis obat yang diminum, jumlah obat, cara pemberian, dan dan







petunjuk khusus lainnya  

Cara menggunakan alat bantu (seperti cruck, tripod, atau walker)

 

Pemantauan diet

 

Pemberian minum per NGT

 

Perawatan bayi, perawatan payudara

 

Perawatan luka : keterampilan khusus seperti ganti verband dan medikasi lainnya

 

Mengerti bagaimana cara menghubungi dokter atau rumah sakit atau fasilitas fasilit as













layanan kesehatan terdekat bila memerlukan bantuan 

   

Untuk anggota keluarga : mengerti hal-hal apa saja yang dapat membantu pasien Mengetahui jadwal kapan waktu untuk kontrol kembali  



6.

Rencana pemulangan pasien harus menggunakan pendekatan multidisiplin. multidisipl in. Yang dimaksud tim multidisiplin adalah para professional kesehatan dari disiplin ilmu yang berbeda  – beda seperti perawat, dokter, bidan, terapis, gizi, dll

7.

Untuk pemulangan pasien, tim discharge planner (DPJP, Kepala ruangan, Perawat serta Tim multidisiplin lain yang terlibat pelayanan pasien) harus mendiskusikan mengenai :  



Assessment resiko : pasien dengan resiko tinggi membutuhkan discharge planning yang baik

 

Identifikasi Identifikas i dan diskusikan pilihan perawatan yang telah tersedia untuk pasien

 

Verifikasi Verifikas i availabilitas tempat perawatan pasien setelah pulang dari rumah sakit





8.

Form discharge planning ditandatangani oleh petugas ruangan (perawat / bidan) yang melakukan asuhan pada pasien

9.

Discharge planning harus terdokumentasi dalam rekam medis

Berikut adalah beberapa peralatan tambahan yang diperlukan pasien sepulangnya dari rumah sakit (bila diperlukan) : 1.

Peralatan yang portable dan sederhana : mudah digunakan, intruksi penggunaan minimal. Contoh : tongkat, toilet duduk.

2.

Peralatan yang membutuhkan pelatihan mengenai cara menggunakannya. Contoh : oksigen.

 

3.

Kursi roda

Berikut adalah hal-hal yang harus diketahui oleh pemberi layanan perawatan pasien sepulangnya dari rumah sakit / carer (biasanya keluarga) : 1.

Rencana pemulangan pasien secara tertulis dan lisan

2.

Kondisi medis pasien

3.

Hak carer  untuk  untuk memperoleh asessment

4.

Penjelasan mengenai seperti apa terlibat dalam perawatan pasien

5.

Keuntungan yang didapat

6.

Dampak finansial

7.

Akses penerjemah untuk memungkinkan komunikasi dan pemahaman yang efektif

8.

Pemberitahuan mengenai kapan pasien akan dipulangkan

9.

Pengaturan transportasi

10. Demonstrasikan Demonstrasik an cara menggunakan peralatan tertentu sebelum pasien di pulangkan dan pastikan terdapat jadwal pengecekan alat yang rutin.

Kriteria pasien yang mendapatkan discharge planning  : 1.

Umur diatas 70 tahun

2.

Multiple diagnosis

3.

Resiko kematian yang tinggi

4.

Terbatas mobilitas fisik

5.

Keterbatasan merawat diri sendiri

6.

Penurunan status kognisi/kognitif kognisi/kognit if

7.

Resiko terjadi cedera

8.

Tunawisma

9.

Fakir miskin

10. Penyakit kronis 11. Pasien diagnosis baru 12. Penyalahgunaan zat 13. Sering keluar masuk

emergency  

Indikasi kebutuhan discharge planning pada pasien: 1.

Tanda-tanda vital stabil

2.

Hemodinamik stabil

3.

Hasil laboratorium laboratori um masih dalam batas yang dapat ditoleransi

4.

Nyeri dapat terkontrol dengan baik

5.

Fungsi eliminasi (BAK dan BAB) adekuat

6.

Terapi medikamentosa saat dirumah tersedia

7.

Asuhan 24 jam keperawatan tidak diperlukan lagi

8.

Visite dan konsultasi dokter spesialis on site tidak diperlukan lagi

9.

Selesai pengobatan

 

BAB IV DOKUMENTASI

Dokumen yang diperlukan dalam proses discharge planning adalah : 1.

Form discharge planning

2.

Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi

Ditetapkan di : Rengat Pada tanggal : 09 April 2019 DIREKTUR RSUD INDRASARI RENGAT

drg. SRI DHARMAYANTI NIP. 19790929 200501 2 006

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF