Panduan Dilema Etik Klinik Di Rumah
August 29, 2017 | Author: Yaner Konala | Category: N/A
Short Description
cv...
Description
Panduan Dilema Etik Klinik di RSIA Bhakti Persada A. DEFINISI Etik adalah norma-norma yang menentukan baik-buruknya tingkah laku manusia, baik secara sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup ke arah. Etika juga berasal
dari
kebiasaaan
bahasa ”.
yunani,
”model
yaitu
prilaku”
Ethos
atau
berarti
standar
”
yang
diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi prilaku. Dari
pengertian
kesusilaan
yang
di
atas,
etika
menentukan
adalah
ilmu
bagaimana
tentang
sepatutnya
manusia hidup di dalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan
atau
prinsip-prinsip
yang
menentukan
tingkah laku yang benar, yaitu : baik dan buruk serta kewajiban dan tanggung jawab
Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip
dan
standar
seseorang
yang
mempengaruhi
perilaku profesional. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang digunakan untuk
merefleksikan
bagaimana
seharusnya
manusia
berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain. Sehingga juga dapat disimpulkan bahwa etika mengandung 3 pengertian pokok yaitu : nilainilai atau norma moral yang menjadi pegangan seseorang atau
suatu
kelompok
dalam
mengatur
tingkah
laku,
kumpulan azas atau nilai moral, misalnya kode etik dan ilmu tentang yang baik atau yang buruk Dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai perilaku yang layak harus di buat. Untuk itu diperlukan pengambilan keputusan untuk menghadapi dilema etika tersebut. Enam pendekatan dapat dilakukan orang yang sedang menghadapi dilema tersebut, yaitu: 1.
Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2.
Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3.
Menentukan siap dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi dilemma
4.
Menentukan
alternatif
yang
tersedia
dalam
memecahkan dilema 5.
Menentukan konsekwensi yang mungkin dari setiap alternative
6.
Menetapkan tindakan yang tepat.
TIPE-TIPE ETIKA 1.
Bioetik
Bioetika merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan.
Lebih
lanjut,
bioetika
difokuskan
pada
pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik, hukum, dan theology. Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etika pada moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia.
Pada
lingkup
yang
lebih
luas,
bioetik
mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin
membantu organisme meliputi
atau
bahkan
terhadap
semua
membahayakan
perasaan
tindakan
takut
yang
dan
kemampuan nyeri,
berhubungan
yang
dengan
pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara lain : peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan kesehatan. 2.
Clinical ethics/Etik klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik selama pemberian pelayanan
pada
klien.
Contoh clinical
ethics :
adanya
persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya
merespon
permintaan
medis
yang
kurang
bermanfaat (sia-sia). 3.
Nursing ethics/Etik Perawatan
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik. Etika keperawatan
dapat
diartikan
mengarahkan
tanggung
jawab
pelaksanaan
praktek
keperawatan.
keperawatan
adalah
hak
sebagai moral
dan
filsafat
yang Inti
martabat
yang
mendasari falsafah manusia,
sedangkan fokus etika keperawatan adalah sifat manusia yang unik
B. RUANG LINGKUP 1.
Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu
yang
profesional
menuntut
merefleksikan
pembedaan otonomi
diri. saat
Praktek perawat
menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya. 2.
Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang,
dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi 3.
Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang
benar
untuk
memperoleh
kualitas
pelayanan
kesehatan. 4.
Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien. 5.
Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan
oleh
pemberi
pelayanan
kesehatan
untuk
menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan
bahwa
klien
Prinsip veracity berhubungan
sangat dengan
mengerti. kemampuan
seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus
ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. 6.
Menepati janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang perawat untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya kepada pasien. 7.
Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasinya. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca
dalam
rangka
pengobatan
klien.
Tidak
ada
seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. (Geoffry hunt. 1994)
C. TATA LAKSANA Kelalaian dalam bidang perumahsakitan bisa menyangkut rumah sakitnya sebagai suatu organisasi (yang diwakili oleh
direktur)
jika
menyangkut
bidang-bidang
yang
berkaitan dengan policy dan manajemen. Di dalam lingkup tanggung jawab rumah sakit termasuk juga tindakan dari para karyawan (dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan, dan tenaga administrasi) bias sampai bias menimbulkan kerugian kepada pasien. Rumah sakit sebagai institusi juga mempunyai
kewajiban
dan
tanggung
jawab
terhadap
pemberian pelayanan yang baik kepada para pasiennya.
PENANGANAN MASALAH ETIK RUMAH SAKIT 1.
Informasi keluhan, pengaduan atau complain dapat diterima oleh direksi, humas, dan komite etik dari :
Media massa
Kotak saran
Keluhan pasien
Laporan staf
Telepon pengaduan
Somasi pasien/ kuasa hukum
Tokoh masyarakat
LSM
2.
Satuan kerja yang menerima keluhan atau complain melakukan hal-hal :
Mencacat dan mengkaji informasi :
1.
Identitas
2.
Kondisi pasien
3.
Peristiwa atau kejadian
4.
Tuntutan pasien
Menanggapi keluhan :
1.
Mengucapkan terima kasih dan laporan
2.
Membuat penjelasan sementara
3.
Menjamin keluhan akan ditindaklanjuti
4.
Menenangkan pelapor
5.
Memberi tanda terima kasih laporan
Melaporkan
kepada
direksi
adanya
keluhan
complain
Mengisi formulir sesuai keluhan :
1.
Member pertimbangan
2.
Meminta pengarahan tindak lanjut dari direksi
3.
Menindaklanjuti instruksi dari direksi
atau
4.
Investigasi kasus
Membahas kebeneran informasi tentang :
1.
Identitas pasien
2.
Peristiwa
3.
Rekam medis
Penataan dokumen
1.
Dokumen informasi
2.
Berkas Rekam Medis
3.
Dokumen persetujuan tindakan medis
4.
Second opinion
5.
Resume medis
6.
Pendapat organisasi profesi
7.
Juklak, Juknisdan SOP pelayanan
Rapat dengan satuan kerja terkait
4.
Analis kasus
Hasil
rapat
koordinasi
menentukan
atau
kategori kasus :
Kasus etika à ditangani oleh KE
Kasus administrasi à ditangani bagian SDM
Kasus hukum à ditangani oleh KE
Kasus gabungan à ditanganin KE
Telaah kasus :
1.
Kebenaran identitas pasien
memilih
2.
iKebenaran peristiwa
3.
Barang bukti
4.
Pertimbangan prosedur tindak lanjut
Penyimpulan kasus posisi ditinjau dari :
1.
Kewenangan dan kompetensi
2.
Indikasi dan Kontrak indikasi
3.
Persetujuan tindakan medis
4.
Kesesuaian dengan tindakan SOP
5.
Kerugian/ cidera dan sebab akibatnya
6.
Hukum dan perundang-undangan
Putusan direksi tentang pilihan penyelesaian kasus litigasi atau non litigasi
Dokumen kasus :
1.
Seluruh pelayanan
dokumen medis
yang
ditata
dan
terkait
dengan
diberikan
kasus
pengkodean
khusus 2.
Dokumen disimpan oleh Wakil Direktur Pelayanan sampai kasus dianggap selesai
3.
Bila kasus telah selesai dokumen dikembalikan kepada Bagian Rekam Medis.
D. DOKUMENTASI Sebagaimana
telah
diuraikan
diatas,
tentang
langkah/tindak yang perlu dilaksanakan dalam menghadapi melakukan penanganan masalah dilema etik klinik di RSIA Bhakti Persada. Panduan ini perlu disosialisasikan ke seluruh
Sumber
berkala
panduan
Daya Manusia ini
akan
Rumah
dievaluasi,
Sakit.
Secara
sehingga
bila
diperlukan perubahan – perubahan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, akan dilakukan revisi agar ini menjadi lebih sempurna sehingga penanganan dilema etik dapat optimal dapat ditangani
View more...
Comments