Panduan Diagnosis Dan Penatalaksanaan Reumatoid Artritis
September 30, 2017 | Author: chairunisa tanjung | Category: N/A
Short Description
kedokteran...
Description
Rekomendasi Perhimpunan Reumatolog Untuk Diagnosis dan Pengelolaan Artritis Reumatoid
ISBN 9789793730202 iii 26 Halaman 150 x 210 mm
Hak Cipta Dilindungi Undangundang Dilarang memperbanyak, mencetak dan me ini dengan cara dan bentuk apapun tanp
Diterbitkan oleh:
Perhimpunan Reumatologi Indonesia
KATA PENGANTAR Salam sejahtera, Artritis Reumatoid adalah salah satu p yang memerlukan perhatian khusus dalam pe kecacatan dan bahkan kematian dini sehin serius.
Penyakit ini bisa mengenai kedua jeni wanita, terutama usia produktif. Preval populasi di dunia, data di Indonesia da peningkatan jumlah pasien yang di diagno
Seiring dengan perkembangan ilmu kedok sehingga hasil akhir pengelolaan akan ja dari kecacatan. Pengelolaannya juga meng EHUEDJDLPDFDP REDWEDUX\DQJ HÀNDVLQ\D konvensional.
Para ahli yang tergabung dalam Perhi IRA menyadari perlunya panduan dalam pe pengelolaan pasien akan lebih sempurna d yang bisa menyertai AR, menghindari pema treatment), sehingga kesintasan hidup pa
Setelah melakukan beberapa kali perte panduan mengenai diagnosis dan pengelola Rekomendasi Perhimpunan Reumatologi Indo Artritis Reumatoid. Rekomendasiproviderinidibu pelayanan kesehatan dari layanan primer pengelolaan AR sesuai dengan perannya ma
Rekomendasi ini sudah mendapat duku Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dan me penatalaksanaan penyakit khusus di Indon Salam, Tim Penyusun iii
SAMBUTAN KETUA UMUM PB PERHIMPUNAN REUMATOLOGI INDONESI Assalamu’alaikum Wr. Wb.
1
$UWULWLV5HXPDWRLG$5PHUXSDNDQSHQ mengakibatkan kerusakan sendi dan kecaca AR ini dapat dicegah dengan pengobatan perjalanan penyakit AR. Sehingga diagn kunci dalam keberhasilan pengelolaan AR.
2
3HQJHWDKXDQWHQWDQJSDWRÀVLRORJLGDQ dan memberikan banyakDiseasepilihanModifyingpengobataA Drugs (DMARD)konvensional maupun agen biolog konvensional masih memberikan hasil yang tidak sedikit kasus yang tidak respons d agen biologi. Terdapat banyak pilihan a harus dipahami oleh para dokter spesial memberikan manfaat yang terbaik bagi pa
Penting bagi para dokter di Fasilitas untuk mengenali secara dini pasien AR GDODP NRQVXOWDQUHXPDWRORJLVHKLQJJD Selanjutnya pasien dapat dirujuk balik kondisi pasien dan jenis DMARD yang dibe Perhimpunan Reumatologi Indonesia (IR Reumatologi di Indonesia merasa terpangg dan Pengelolaan Artritis Reumatoid di I menjadi panduan bagi tenaga dokter, baik mendiagnosis dan mengelola AR dengan tep
Rasanya tidak berlebihan jika saya se menyampaikan penghargaan yang setinggi penyusun buku Rekomendasi Diagnosis dan maksimal menyelesaikan penyusunan rekom akademik dan pelayanannya. Ucapan terima pihak khususnya seluruh anggota IRA yang ini.
Semoga buku rekomendasi ini memberika dan terutama untuk seluruh pasienpasie Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Ketua Umum PB IRA Handono Kalim iv
KATA SAMBUTAN Assalamu’alaikum Wr. Wb. Artritis Reumatoid (Reumatoid Arthrit manifestasi serta membutuhkan upaya yang diagnosis, hingga penanganan berbagai k pendekatan yang melibatkan semua subspes Pada penyakit ini kita melihat contoh y holistik dalam penanganan suatu penyaki sejak lahirnya ilmu kedokteran, sebuah k fragmentasi sekarang ini.
Sehubungan dengan visi di atas, perken dan penghargaan saya kepada Perhimpunan yang besar dan komprehensif ini, yaitu Indonesia untuk Diagnosis dan Pengelola rekomendasi ini akan menjadi panduan ya penyakit Artritis Reumatoid dan memperka
Semoga karya ini dapat menjadi acuan b profesional maupun pemerhati Artritis Re pasien pasien di seluruh negeri tercinta
Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Ketua Umum PB PAPDI
Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, SpPD, KKV, FIN
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK
1
LATAR BELAKANG METODA
2
3
Diagnosis 4 Rujukan
5
Diagnosis banding 5 PENGELOLAAN 5 Evaluasi
awal pasien
6
Pilar Pengobatan
6
Pemantauan
Pengobatan
RINGKASAN
13
15
Lampiran 1. Algoritma
Diagnosis AR 16
Lampiran 2. Kriteria Remisi dan respon17 te Lampiran 3. Faktor Prognostik buruk 18pada Lampiran 4.
Formulir DAS
19
Lampiran 5. Algoritma Pengelolaan ..Ganggua20 Lampiran 6. Rekomendasi
Penatalaksanaan22 A
DAFTAR PUSTAKA
23
PERSETUJUAN ANGGOTA
IRA
25
vi
REKOMENDASI PERHIMPUNAN REUMATOLOGI IN UNTUK DIAGNOSIS DAN PENGELOLAAN ARTRITIS REUMATOID ABSTRAK Latar Belakang. Artritis Reumatoid merup pengobatan dan kontrol jangka panjang. Da perkembangan dalam pengelolaan penyakit pasien AR bertambah baik. Pemahaman bahwa dan mortalitas dini membuat penatalaksa sehingga akan meningkatkan hasil jangka
TujuanMenyusun. rekomendasi terbaru diagno Reumatoid yang sesuai dengan perkembanga Metode. Metode yang dipakai adalah meni sebelumnya dengan melakukan revisi berda dengan kesepakatan anggota kelompok kerj Hasil. Telah tersusun Rekomendasi IRA ya yang dibuat pada tahun 2004 RingkasanRekomendasi. diagnosis dan pengelo beberapa pertanyaan klinis yang diharap penyakit AR
DAFTAR SINGKATAN AR: Artritis Reumatoid, ACPA: anticitru College of Rheumatology, CMC: sendi karp DAS: disease activity score, DIP: distal arthritis Rematoid drugs, DPL: darah pe Against Rheumatology, G6PD: glucose6ph Assessment Questionnaire, LED: laju enda IP: interphalanx, MCP: meta carpophalang REDWDQWLLQÁDPDVLQRQ VWHURLG3,3SUR tuberculosis, TBr: tuberkulosa reaktivas TT: tes tuberculin, VAS: visual analog s
1
LATAR BELAKANG Artritis Reumatoid (AR) adalah peny diketahui dan ditandai oleh sinovitis disertai keterlibatan jaringan ekstraa yaitu monosiklik, polisiklik dan progre 1,2 ÁXNWXDWLI\DQJPHQJDNLEDWNDQ NHUXVDNDQ kematian . dini
Prevalensi dan insiden penyakit ini lainya, di Amerika Serikat dan beberap pada kaukasia dewasa; Perancis sekitar dan Amerika Serikat 1,1% sedangkan di dan India 0,75%. Insiden di 3
4
Amerika da Eropa Selatan hanya . Di Indonesia924/100000dari has di Bandungan Jawa 5
Tengah didapatkan ,sedangdipr pada penduduk berusia diatas 40 tahun Kotamadya dan 0,6%. diDi daerahPoliklinikKabupatenReuma Mangunkusumo Jakarta, pada tahun 2000 4,1% dari seluruh kasus baru. Di polik 9% dari seluruh kasus reumatik baru pad
Penyakit ini sering menyebabkan ker mengenai penduduk pada usia produktif ekonomi 7 yang besar. Penatalaksanaan AR 15 tahun . tPemahamanrkhir bahwa AR berkaitan 8 7 10 mortalitas ,membuatdini penatalaksanaan AR haru akan meningkatkan hasil jangka . pMendektotred merupanchorkan drug untuk terapi AR dimana lebih baik 9 10 dibandingkanDiseaseModifyingengan Arthri (DMARD) . lainTetapi diagnosis dini sering masa dini sering belum didapatkan gamb sejalan dengan waktu dimana sering suda 11 adekuat .Diagnosis AR saat ini mengacu p EULAR 12 tahun .2010ODVLÀNDVLNULWHULD\DQJED baru dengan penekanan pada pengenalan dapat memberi manfaat nyata dari pember obatobat yang dapat menghambat manifes ACR 1987.
2
Tujuan pembuatan rekomendasi Dapat mengembangkan kerangka acuan da nasional Agar dokterdokter di Indonesia (dokt dalam) dapat mengetahui dan melakuk pengelolaan AR yang relevan dengan pe o Meningkatkan kualitas hidup pasien R0HQFHJDKSURJUHVLÀWDVSHQ\DNLW o Mencegah kekambuhan penyakit o Mencegah komplikasi lanjut Target populasi Kepentingan pasien sebagai titik acua Dokter umum dan dokter spesialis peny 1315
Fokus rekomendasi 0HQJDSDGLSHUOXNDQNULWHULDNODVLÀNDV 3HPHULNVDDQDSD\DQJGLSHUOXNDQXQWXN SDVLHQ$5" 3.Pasien bagaimana yang perlu dikonsulka $5" %DJDLPDQDSHQJHORODDQ$5\DQJNRPSUHK (GXNDVLDSDVDMD\DQJKDUXVGLEHULNDQ 6.Pilihan obat apa yang dapat dipakai kerusakan sendi dan dengan pertimbang GLSLOLK" 7.Pilihan obat apa saja yang dapat dipa VHUWDGHQJDQSHUWLPEDQJDQDSDREDWWH 8.Bagaimana melakukan pemantauan aktivi SDUDPHWHUDSD\DQJGLSHUJXQDNDQ" 3HQ\XOLWGDQNRPRUELGLWDVDSDVDMD 10Apa. yang dilakukan jika keluhan dan g REDW\DQJGLEHULNDQ" $SDLQGLNDVLGDQNDSDQGLUXMXNNHVSH METODA 1.Panduan Diagnosis dan Pengelolaan Art pustaka yang relevan 2.Kelompok Kerja Rekomendasi IRA : pend teknik Delphy, selanjutnya akan dilak menentukan evaluasi akhir terhadap fo dokter ahli terkait.
3
Diagnosis Selama ini diagnosis AR memakai VHQVLWLYLWDV
16
18
GDQTapiVSHVLÀVLWDVkriteriaini kesahihannya dalam mendiagnosis AR dini kriteria 17
baru yang tingkat . kesahihannya Saat ini diagnosis AR di Indonesia 12
American College of Rheumatology/Europe , yaitu :
Tabel 1. Kriteria Klasifikasi AR ACR/EULAR 2010 Skor A Keterlibatan Sendi 1 sendi besar 2– 10 sendi besar 1-3 sendi kecil (dengan atau tanpa keterlibatan sendi besar) 4-10 sendi kecil (dengan atau tanpa keterlibatan sendi besar) Lebih dari 10 sendi (minimal 1 sendi kecil) B Serologi (minimal 1 hasil lab diperlukan untuk klasifikasi) RF dan ACPA negative RF atau ACPA positif rendah RF atau ACPA positif tinggi C Reaktan Fase Akut (minimal 1 hasil lab diperlukan untuk klasifikasi) LED dan CRP normal LED atau CRP abnormal D Lamanya Sakit Kurang 6 minggu 6 minggu atau lebih
0 1 2 3 5 0 2 3 0 1 0 1
1
.ULWHULDLQLGLWXMXNDQXQWXNNODVLÀNDVLSDVLHQ\DEDUXJ Disamping itu, pasi HURVLVHQGL\DQJNKDV$5GHQJDQ ULZD\DWSHQ\DNLW\D AR. Pasien dengan penyakit yang lama termasuk yang EHUGDVDUNDQGDWDGDWDVHEHOXPQ\DGLGLDJQRVLV$5KHQG
2
3DGDSDVLHQGHQJDQVNRUNXUDQJGDULGDQWLGDN kembali dan mungkin kriterianya dapat terpenuhi seir Terkenanya sendi adalah adanya bengkak atau nyer adanya bukti sinovitis secara pencitraan. Sendi DIP, GLVWULEXVLVHQGLGLNODVLÀNDVLNDQEHUGDVDUNDQORNDVL kategori yang tertinggi yang dapat dimungkinkan. Sendi besar adalah bahu, siku, lutut, pangkal pa Sendi kecil adalah MCP, PIP, MTP IIV, IP ibu ja Hasil laboratorium negatif adalah nilai yang kur positif rendah adalah nilai yang lebih tinggi dari b positif tinggi adalah nilai yang lebih tinggi dari 3 positif harus dianggap sebagai positif rendah Lamanya sakit adalah keluhan pasien tentang lamanya perabaan)
4
Dalam menegakkan diagnosis AR sangatla berdasarkan waktu dimana dikatakan recen tahun
19 20
.
Rujukan1314,19
Pasien yang harus dirujuk ke spesialis 6HWLDSRUDQJGHQJDQGXJDDQVLQRYLWLVS o Sendi kecil pada tangan atau kaki ya o Lebih dari satu sendi yang terkena R7HODK DGD NHWHUODPEDWDQEXODQ dokter 6HWLDSRUDQJGHQJDQGXJDDQVLQRYLWLVP dengan tes darah yang menunjukkan rea 3DVLHQGHQJDQVLQRYLWLVSDGDSHPHULNV RF. Jika tetap dicurigai menderita A diperiksa ACPA. Catatan: Daerah yang tidak memiliki konsultan re dirujuk ke dokter spesialis penyakit dal konsultasi dengan konsultan reumatologi. diagnosis dan menghindari terjadinya ke penatalaksanaan yang kurang tepat.
17
18
Diagnosis Banding 3DGDNDVXVGHQJDQSROLDUWULWLVLQÁDPDVL banding: 1.Spondiloartropati seronegatif, misaln 2.Artritis gout poliartikular 3.Lupus eritematosus sistemik 4.Artritis reaktif
PENGELOLAAN Evaluasi Awal Pasien Setelah diagnosis AR ditegakkan, perl CRP, sinovitis), status fungsional, mas serta adanya kerusakan radiologis pada akan mendapatkan DMARD maka perlu dilaku meliputi darah perifer lengkap, LED, CRP
5
hati dan ginjal karena beberapa obat ginjal .
direncanakan untuk
2527
2024
Sebaiknya pasien diperiksa serolog
.
penggunaan MTX
Foto toraks diperlukan untuk mendet tuberkulosis paru), karena beberapa je kerentanan
untuk mendapat infeksi,
2324
.
dan Pastikan wanita penderita AR yang akan
hamil2223,30. Pemeriksaan rontgen tangan dan atau VWUXNWXUDOWLGDNELVDGLSHUNLUDNDQKDQ\ yang komprehensif seharusnya 315,31 meliputi p 32.
Pilar Pengelolaan
Pilar Pengelolaan Artritis Reumatoid I. Edukasi II. Latihan / Program Rehabilitasi III. Pilihan Pengobatan: 1. DMARD 2. Agen Biologik 3. Kortikosteroid 4. Obat Anti Inflamasi Non Steroid IV. Pembedahan 13
Prinsip Umum Pengelolaan 1.Pengobatan AR harus didasarkan pada reumatologis. Pasien tak hanya diber dapat dipergunakan dan alasanalasa tertentu dengan menimbang keuntungan juga diberikan peran dalam menetapka 2.Sasaran utama pengobatan adalah mem hidup yang baik dengan mengatasi ke menormalkan fungsi dan kehidupan sos 3.Penekanan keradangan adalah cara ya tersebut. Prinsip ini berkaitan deng berperan penting pada timbulnya kelu
dengan prognosis. 4.Pengobatan diarahkan melalui penguku berdasarkan hal tersebut untuk men optimal.
6
13
Sasaran Pengelolaan 1.Sasaran utama pengobatan AR adalah su ini sulit dicapai. Beberapa ahli meni diperoleh melalui suatu pengobatan. 2.Remisi klinis adalah tidak adanya kel penyakit. Meskipun hilangnya keradang sendi yang terkena, tetapi bengkaknya remisi. Kadar CRP juga perlu diperhi remisi.
3.Jika remisi total tidak dapat dicapai penyakit yang rendah dapat diterima pasien yang sudah lama menderita. 4.Sampai sasaran pengobatan yang diingi disesuaikan minimal setiap 3 bulan. B manfaat klinik maksimal suatu pengoba Dengan demikian jika pasien tidak me rendah dalam 3 bulan sejak awal terap 5.Harus diperoleh data tentang aktivita mungkin setiap bulan pada pasien yang jarang (36 bulan) pada pasien dengan 6.Penggunaan cara penilaian aktivitas penilaian pada sendi diperlukan dalam cara pengobatan. Dalam menentukan per dan perubahan struktur sendi juga har 7.Meskipun pengobatan dapat berganti, s hal apa saja yang diperlukan untuk m dipengaruhi oleh faktor komorbiditas,
dengan obat. 8.Pasien harus diberi penjelasan yang c cara pengobatan yang dipergunakan unt pengawasan reumatologis.
I.Edukasi 3HQMHODVDQSHQ\DNLW Hal yang penting dalam pengobatan AR pasien tentang penyakitnya, apa itu AR, pasien saat ini dan bila perlu penjelas harus diberitahu tentang program pengob obat dan modalitas pengobatan yang lain. 7
untuk memberi kesempatan kepada pasie penyakitnya. Kerjasama dokterpasien sa berobat dan pada akhirnya akan meningk EHOXPGLWHPXNDQ GLHWVSHVLÀN\DQJPHQF dianjurkan untuk mempertahankan berat VWUHV WDPEDKDQWHUKDGDSSHUVHQGLDQPH risiko terjadinya osteoartritis. Kegiat masyarakat seperti Permari dan Yayasan pada pasien.
Penjelasan tentang diet dan terapi komp Jelaskan pada pasien AR bahwa tidak ada perjalanan penyakitnya, namun beberapa sayuran, buah dan ikan serta menguran komplementer juga belum ada bukti yang dalam pengeloalaan 13
AR. Jelaskan juga ba maupun cara pemantauan . yang seharusnya
35.
Latihan / Program Rehabilitasi 3DGDVDDW GLDJQRVLV$5GLWHJDNNDQP GLUHNRPHQGDVLNDQ /DWLKDQ ÀVLN KDUXV G kondisi penyakit dan komorbiditas yang dengan latihan penguatan otot (regio t kelenturan, koordinasi dan kecekatan ta 7HUDSL ÀVLN GHQJDQ PHQJJXQDNDQ ODV (transcutaneous electrical),efektifnervemnguranstim MDQJND SHQGHN .RPELQDVL SDUDÀQ WHUP efektif mengurangi nyerimuscular.Penggunaanelectrou magnetotherapymasihbelum cukup bukti untuk bis dipertimbangkan pada kasuskasus terten Aplikasi termoterapi tunggal dan aplika manfaat klinis yang berarti. Pada pende tentang caracara proteksi sendi. Pen pada penderita yang memiliki keterbata 3DGD SHULRGH LQÁDPDVL DNWLI PDND RUWRW sehari penuh dan 13 14 sesudahnya hanya pad dievaluasi secara periodik, dan ortoti digunakan .
Upaya terapi psikologis (misalnya re pandangan hidup yang positif) dapat m dengan 13
kondisi . mereka 8
III. Pilihan Pengobatan
13
14,24,2830
1.Disease Modifying Anti Rheumatic Drugs Disease Modifying Anti Rheumatic Drug mengurangi kerusakan sendi, mempertaha pada akhirnya mengurangi biaya perawat pasien AR. Obatobat DMARD yang sering PHWRWUHNVDW07;VXOIDVDOD]LQOHÁXQR Semua DMARD memiliki beberapa ciri ya acting yang memberikan efek setelah 16 yang efeknya lebih awal. Setiap DMARD yang memerlukan persiapan dan monitor memulai pemberian DMARD harus dibicara tentang risiko dan manfaat dari pemberi Pemberian DMARD bisa diberikan tunggal yang tidak respon atau respon minimal d dan waktu yang optimal, diberikan peng
dengan DMARD jenis yang lain. Prinsipprinsip penggunaan DMARD 1.Semua pasien AR yang diagnosisnya suda sedini mungkin kecuali ada kontra ind sejak timbulnya gejala. 2.Penggunaan DMARD pada pasien yang ham Sebagian besar pasien AR akan membaik dari sejumlah penelitian didapatkan 6 selama kehamilan dan sebagian besar ( Tetapi kemudian 15
terdapat risiko . terja Tidak didapatkan peningkatan kejadia dengan AR. Pengobatan AR dengan keham karena sebagian besar obatobat yang (DMARD) belum terbukti keamananya seh kehamilan. Berdasarkan laporan penel azatioprin dapat diberikan pasien yan 33
.
dipertimbangkan untuk diberikan Kortikosterpada merupakan obat yang dapat dipertimban hamil dengan AR, tetapi perlu penilai risikonya 13
16
sebelum .memberikan Pengelolaanobatpasieini perlu kerjasama yang baik antara dokt dalam konsultan reumatologi.
9
3.Pemilihan jenis DMARD ditentukan ole a.Faktor obat : efektivitasnya, kem waktu yang diperlukan sampai obat efek samping dan yang tidak kalah b.Faktor pasien: kepatuhan pasien, kemungkinan prognosisnya. c.Faktor dokter: kompetensi dalam pe 2,1314
Memulai dan menghentikan DMARD 6HEHOXP PHPXODLSHQJREDWDQ GHQJDQ'0 untuk menyingkirkan adanya TB. (tes keraguan dapat dikonsulkan dengan ba juga dilakukan pada orangorang yang 3HUWLPEDQJNDQ SHQJREDWDQ MDQJND SH intramuskular atau intraartikular) pada pasien AR baru terdiagnosa jika sebagai bagian dari terapi kombinasi
3DGDRUDQJrecentGHQJDQRAonsetyang menerima terapi dan yang bertahan dengan hasil yang hatihati ke tingkat yang masih dapa 3DGD SDVLHQ $5\DQJ EDUX WHUGLDJQRV tidak dapat diberikan (misalnya kar mulai monoterapi DMARD dengan penek
hingga dosis klinis efektif. 3DGDSDVLHQ$5\DQJNRQGLVLSHQ\DNLW atau agen biologik dengan hatihati. pertama timbulnya kekambuhan.
.HWLND PHPXODL REDW EDUX XQWXN PHPS rejimen pengobatan pasien AR, pertim obat DMARD yang sudah ada saat penya 3DGDVHWLDSSDVLHQ$5 GLPDQDGRVLV R sedang diturunkan atau dihentikan, h
0HQJLEDQ\DNQ\DJSHUWLPEDQJDQGDODPSHPEHULDQ'0$5'LQL maka konsultasi dengan konsultan reu akan memulai pemberian DMARD.
10
Tabel 2. DMARD yang digunakan pada pengobatan Artritis Reumatoid DMARDS Metotreksat
Mekanisme Menurunkan kemotaksis PMN dan mempengaruhi sintesis DNA
Dosis 7..5 – 25 mg / minggu
Efektifitas +++
Sulfasalasin
Menghambat angiogenesis dan migrasi PMN
++
Klorokuin basa
Menghambat lisosom dan pelepasan IL1 Menghambat enzim dihidroorotat dehidrogenase sehingga pembelahan sel limfosit T auto reaktif menjadi terhambat Memblok sintesis IL1 dan IL2
2x500 mg/hari ditingkat kan sampai 3x1000mg 6.5 mg/kg bb/ hari (150 mg) 20 mg/hari
2.55mg /kgbb
+++
Leflunomide
Siklosporin
+
+++
Efek samping Fibrosis hati, pnemonia interstitial dan supresi sumsum tulang Supresi sumsum tulang
Jarang, kerusakan makula. Diare, alopecia, rash, sakit kepala, secara teoritis berisiko infeksi karena imunosupresi. Gagal ginjal
Persiapan Pemantauan Awal : foto thorax, DPL, TFG, TFH. Selanjutnya DPL dan TFH tiap bulan
Awal pengobatan : G6PD. DPL tiap 4 minggu selama 3 bulan selanjutnya tiap 3 bulan, TFH 1 bulan selanjutnya tiap 3 bulan Pemeriksaan mata pada awal pengobatan, lalu setiap 36 bulan DPL, TFG, TFH
Awal : kliren kreatinin; DPL, TFG, TFH tiap 2 minggu, 3 minggu dan selanjutnya tiap 4 minggu.
34 35
&DWDWDQ 3HPEHULDQORDGLQJGRVHSDGD . BeberapaOHÁXQRPLGHob yang bisa dipakai untuk pengelolaan AR seperti h WLGDNWHUVHGLDGL,QGRQHVLD.ORURNXLQPHPSXQ\DL dengan toksisitas yang lebih besar
1315,3638
2.Agen Biologik Masingmasing pasien mempunyai gambara berbedabeda dengan beberapa pasien tida bahkan dengan kombinasi DMARD nonbiologi yang baru maka timbul harapan adanya kon WHUVHEXW 6HPDNLQEDQ\DN EXNWL\DQJ PHQX baik pada pengobatan AR, akan tetapi res dapat berbedabeda.
Mengingat harga dan efek samping serius penggunaannya untuk penyakit reumatik s Ankilosa dan LES harus dilakukan oleh d penyakit dalam yang sudah mendapat pelat seharusnya diberikan penjelasan yang mem panjang obat tersebut.
11
Beberapa DMARD biologik dapat berkait aktif kembalinya hepatitis B dan aktiv DZDO GDQ SHPDQWDXDQ \DQJ VHULXV XQWXN dimana Indonesia merupakan daerah endem dilakukan sebaik mungkin (termasuk tes DMARD biologik yang lain adalah reaksi keganasan.
Tabel 3. DMARD Biologik yang dipergunakan untuk pengobatan Artritis Reumatoid Obat
Mek anis
Etanercept
me Dosi s
Infliximab
Golimumab
Rituximab Anti Il6R Tocilizumab
m gα sc 2x /m in gg u ata u 50 m g sc/ mi ng gu Anti TNF3mg/kgα iv pad a min ggu 0,2, & 4, kem udia n tiap 8 min ggu Anti TNF50 mg αim tiap 4 min ggu Anti CD 20 100 0 mg iv pad
a
h a r i 0 , 1 5 8 m g / k g i v t i a p 4
Waktu Timbulnya Respon 212 minggu
Efek samping
Monitoring
Infeksi, TB, demielinisasi saraf
212 minggu
Infeksi, TB, demielinisasi saraf
212 minggu
Infeksi, TB, demielinisasi saraf
12 minggu
Reaksi infus, aritmia, HT, infeksi, reaktivasi hepatitis B Infeksi, TB, HT, gangguan fungsi hati
TB, jamur, infeksi lain; TT, DPL, TFH saat awal lalu tiap 23 bulan TB, demielinisasi saraf TB, jamur, infeksi lain; TT, DPL, TFH saat awal lalu tiap 23 bulan TB, jamur, infeksi lain; TT, DPL, TFH saat awal lalu tiap 23 bulan TB, jamur, infeksi lain; TT, DPL, TFH saat awal lalu tiap 23 bulan
2 minggu
B, jamur, infeksi lain; TT, DPL, TFH, profil lipid saat awal lalu tiap 23 bulan
Selain obatobat yang 3 tersebut diat dilaporkan . memberikan respon pengobatanK VHSHUWLDQWL&7/$,J o DEDWDFHSWDQW (anakinra),r dan tofacitinib. ti
koste roid K ortik oster oid oral
dosis Berikan kortikosteroid da dosis rendah/seda serendah mungkin yang dapat tapi menca diberikan kortiksteroid sebaiknya setara predniso 7,5 mg – 30 mg dihindari sehari. Selama pengguna samping pemberian yang dapat ditimbulkannya sepe ber dariosteoporosis, katarak dan DMARDS. kemungkinan1314,2123 t 1 2
2EDW$QWL,QÁDPDVL1RQ6WHURLG 2EDWDQWLLQÁDPDVLQRQVWHURLGGDSDWG diberikan dengan dosis efektif serendah Perlu diingatkan bahwa OAINS tidak memp mencegah kerusakan sendi. Pemilihan OAIN ELD\D GDQ HIHN VDPSLQJQ\D FRVWEHQHÀW pencegahan efek samping dapat dilihat l OAINS. 13 14 Kombinasi 2 atau lebih OAINS har efektivitas tetapi meningkatkan efek sam
1314
IV. Pembedahan Tindakan bedah perlu dipertimbangkan pa sinovitis refrakter terhadap pengobatan, gerak (memburuknya fungsi sendi akibat k mengalami nyeri yang terus menerus yang perlu dikonsultasikan dengan spesialis b Pertimbangkan juga konsultasi dengan sp cacat yang ireversibel pada pasien denga (misalnya sindrom carpal tunnel) dan fra mengenai manfaat yang dapat diharapkan d memperbaiki fungsi sendi atau pencegahan Tindakan sinovektomi yang dilakukan pad 40
dengan cara non bedah yaitu . dengan mengg
1315,21, 4043
PEMANTAUAN PENGOBATAN 1 3HQJREDWDQ SDVLHQ $5 PHPHUOXNDQ SHPD baik melalui evaluasi klinis maupun labo DAS28 (tabelkriteri4)atauremisi dari ACR 1987 LED atau CRP merupakan kunci untuk peman untuk meningkatkan pengobatan supaya pen hati menurunkan dosis obat jika pasien t menerus. Sebaiknya pada pasien yang baru sampai penyakitnya terkendali. Pasien p memperoleh konsultasi pada seorang reuma
2 3
3HUXEDKDQWHUDSLGLODNXNDQVHWHODKWD 6HEDLNQ\D GLODNXNDQ SHPHULNVDDQ URQW perjalanan penyakit.
13
1
3DVLHQ MXJD KDUXV GLSDQWDX NHPDPSXD HAQ).
2
7LPEXOQ\D NRPSOLNDVLPDQLIHVWDVL SD (misalnya vaskulitis, penyakit paru, t (lampiran 4)
3
3HUOX GLSDQWDX NHPXQJNLQDQ WLPEXOQ\ penyakit jantung koroner, osteoporosis, kehidupan pasien.
4
$GDQ\DHIHNVDPSLQJREDWMXJDKDUXV Tabel 4. Nilai ambang batas aktivitas penyakit Artritis Reumatoid berdasarkan nilai DAS28LED dan DAS28CRP
Aktivitas penyakit Remisi Rendah Sedang
Nilai DAS28LED ≤ 2,6 ≤ 3,2 > 3,2 s/d ≤ 5,1 > 2,7 s/d ≤ 4,1
Tinggi
> 5,1
Nilai DAS28CRP ≤ ≤ > 4,1
Pengukuran DAS28 dapat dilakukan deng atau dengan program kalkulator '$6
7-& 6-& '$6
2,3 2,7
4445:
yang dap
7-& 6-&
Keterangan : TJC28 = nyeri tekan pada 28 sendi, LED = laju endapPatient’sdarahdalamasse generaldiukurhealthdengan VAS Komplikasi yang paling sering dijumpa yaitu kecacatan sendi baik struktural dapat terjadi tenosinovitis pada ligam stabilisasi odontoid C2), yang selanju bahkan dapat terjadi myelopati cervical ligamen atau ruptur ligamen. Selain VHSHUWLÀEURVLVSDUXGDQVLQGURPD)HOW\
Peran dokter umum Peranan dokter umum adalah untuk meng AR pada saat awal penyakit. Oleh karena mendiagnosis dan mengelola AR dokter bervariasi, maka akan lebih tepat apab
14
dan pemantauan aktivitas penyakit serta reumatologi. Pada kondisi tertentu penge ahli penyakit dalam dengan konsultasi ko
RINGKASAN Rekomendasi IRA untuk diagnosis dan 'LSHUJXQDNDQNULWHULDNODVLÀNDVL$5 Kriteria ini memungkinkan pengenalan yang lebih agresif untuk pasien AR
pen
8QWXN NODVLÀNDVL GLSHUOXNDQ SHPHULNV keradangan dan lamanya sakit. Pada ta menilai beratnya penyakit, adanya kom 3.Pasien dengan sinovitis persiten yan dikonsulkan pada konsultan reumatolog 4.Pengelolaan yang komprehensif melipu rehabilitasi, penggunaan obat obatan DQDOJHVLN GDQ DQWL LQÁDPDVL .RUWLNR sesingkat mungkin dan dosis sekecil m 5.Edukasi pasien meliputi mengenai peny
pengobatan dan bagaimana pasien bisa 6.Untuk menghambat aktivitas penyakit d biologis. Pada pasien yang kurang da sintetis kombinasi yang mengandung me diindikasi pada penyakit yang tidak d 7.Untuk mengatasi nyeri dapat diperguna 8.Pemantauan aktivitas penyakit dan has
DAS28. 9.Penyulit dan komorbiditas yang perlu penyakit kardiovaskuler, keganasan, i saluran cerna dan ginjal serta psoria 10Jika. keluhan pasien tidak dapat diata ditinjau kembali DMARD yang diberika 11Operasi. dianjurkan jika nyeri persis sendi dan jaringan ikat, deformitas p Pasien dirujuk juga jika didapatkanstress r
fracture.
15
Lampiran Lampiran 1. Algoritma Diagnosi >10 s e n d i
START
( m i n i m a l
1-3 sendi kecil
2-10 sendi besar (tanpa sendi kecil)
Serologi++
Serologi ++
1
Serologi +
s e n d i
6 minggu
6 minggu
k e c i l )
6 minggu 6 minggu
AR
APR tinggi
AR
AR
AR
4-10 sendi kecil
Serologi ++ ya
6 minggu
tidak
Serologi + APR tingg i
6 minggu
APR tinggi
AR
AR
AR
AR
*DPEDU$OJ
11
RULWPD XQWXN PHQJNODVL 1 6
Lampiran 2. Kriteria remisi dan resp
Kriteria remisi AR menurut ACR 1987
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kaku pagi kurang dari 15 menit Tidak ada kelelahan Tidak ada nyeri sendi Tidak ada nyeri tekan atau pada pergerakan Tidak ada pembengkakan sendi LED kurang dari 20 mm/jam untuk pria dan 30 mm/jam untuk wanita
Disebut remisi bila memenuhi 5 atau lebih kriteria diatas dan berlangsung selama dua bulan atau lebih terus menerus
Kriteria respon terapi menurut ACR terdiri dari : 1. Kriteria respon 20 % 2. Kriteria respon 50 % 3. Kriteria respon 70 % Pada kriteria diatas yang dinilai adalah : respon perbaikan sebesar 20%, 50% atau 70% terhadap parameter berikut 1. Jumlah sendi yang bengkak 2. Jumlah sendi yang sakit 3. Tiga dari lima hal dibawah ini : a. Patient global disese acrtivity : penilaian umum oleh pasien terhadap aktivitas penyakitnya, diukur dengan VAS , skala 0 – 10 cm. 2. Physician global disese acrtivity : penilaian umum oleh dokter terhadap aktivitas penyakit, diukur dengan VAS, skala 0 – 10 cm. 3. Patient assesment of pain : penilaian nyeri oleh pasien 4. Reactant fase akut ( LED atau CRP) 5. Disability (fungsi fisik)
17
Lampiran 3. Faktor prognostik buruk
Faktor prognostik buruk pada AR
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Disabilitas fungsional (tidak bisa melakukan aktivitas hidup sehari-hari) Adanya erosi sendi pada pemeriksaan radiologis Melibatkan banyak sendi (misalnya > 20) Terdapat nodul reumatoid dan manifestasi ekstraartikular lainnya Petanda inflamasi (CRP atau LED) yang tinggi saat permulaan penyakit atau terus menerus tinggi setelah pengobatan DMARD dengan dosis dan waktu yang optimal Faktor reumatoid + dengan titer tinggi atau ACPA + HLA DR4 + dan shared epitope positif Tingkat pendidikan dan sosial ekonomi rendah 4 . Pemantauan aktivitas AR
$NWLYLWDVSHQ\DNLW Penilaian Pokok Hitung jumlah sendi (jumlah sendi ya Penilaian global (dokter dan pasien) Laboratorium (LED dan CRP) Disabilitas (HAQ) Penilaian Tambahan Kelelahan .HUXVDNDQUDGLRJUDÀ Indeks status Gabungan Nilai aktivitas penyakit (DAS) DAS sederhana DAS klinik Perubahan Status (hanya dalam uji klini Responden ACR 20, 50 dan 70 Manifestasi Ekstra artikuler Nodul subkutan 3DUXQRGXOHIXVLGDQDOYHROLWLVÀEURV Mata (keratokonjunktivitis sicca, episc Vaskulitis (lipatan kuku, sistemik) Jantung (perikarditis, efusi perikard, Saraf (terjepitnya saraf, mielopati ser Kulit (palmar eritem, pioderma gangreno Amoloidosis
3HQ\DNLW
View more...
Comments