Panduan Covid 19
July 20, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Panduan Covid 19...
Description
PANDUAN PELAYANAN PUSKESMAS PADA MASA PANDEMI COVID-19
PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ARJUNO 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang Coronavirus Coronavi rus Disease 19 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Novel Corona Coronavirus virus (2019-nC (2019-nCoV) oV) atau yang kini dinamakan SARS-CoV2 yan yang g me merup rupaka akan n vir virus us jen jenis is bar baru u yan yang g bel belum um pe perna rnah h dii diide denti ntifik fikasi asi sebelumnya pada manusia. Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan beratt menyebab menyebabkan kan pneu pneumoni monia, a, sesak napas hingga pada kasus yang bera sindro sin drom m pernap pernapas asan an akut, akut, gag gagal al gin ginjal jal dan bahkan bahkan kemati kematian. an. Manif Manifest estasi asi klinisnya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah terjadi pajanan. Hingga saat ini masih diyakini bahwa transmisi penularan COVID-19 adalah melalui dr drop oplet let dan kontak langsung langsung,, kecu kecuali ali bila ada tinda tindakan kan medis yang memicu
terjadiny terjad inya a aer aeroso osoll (mi (misal salnya nya res resusi usitas tasii jan jantun tung g par paru, u, pem pemeri eriksa ksaan an gig gigii pengguna gunaan an sc scal aler er ultra ultrasoni sonik k dan high speed air driven , pemeriksaan seperti peng hidung dan tenggorokan, pemakaian nebulizer dan pengambil pengambilan an swab ) dimana dapat memicu terjadinya resiko penularan melalui airborne . Penambahan dan penyebaran kasus COVID-19 secara global berlangsung risk sk as asse sess ssme ment nt cukup cepat. Pada tanggal 28 Maret 2020 WHO ri memas me masuk ukkan kannya nya dala dalam m kateg kategori ori Very High dima dimana na pa pada da saat saat itu itu tela telah h dilaporkan total temuan temuan kasus infeksi sebesar 571.678 kasus dengan total 26.494 26.49 4 kematian. kematian. Kasus Kasus konfirmas konfirmasii COV COVID-19 ID-19 di Indo Indonesi nesia a perta pertama ma kali ditemukan pada 2 Maret 2020, kasus ini terus bertambah hingga pada hari ke 62, yaitu tanggal 3 Mei 2020 total kasus positif sebanyak 11.192 kasus, 1.876 kasus sembuh dan 845 kasus meninggal. COVID-19 telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO (WHO, 2020). Secara nasional melalui Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana Nomor 9A Tahun 2020 yang diperbarui melalui Keputusan nomor 13 A Tahun 2020 telah ditetapkan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Virus Coron Corona a di Indone Indonesia sia.. Se Selan lanjut jutnya nya,, dengan dengan Wabah Penyakit Akibat Virus memp me mper erha hati tika kan n eska eskala lasi si kasu kasus s da dan n perluasan wilayah terdampak, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 20 2020 20
tentang
Pembatasan
Sosial
Berskala
Besar
(PSBB)
Dalam
Rangka
Percepatan Penanganan COVID-19, serta Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang tentang Penetapan Kedar Kedaruratan uratan Kesehatan Masyarakat C COVIDOVID19, kemudian diperbaharui dengan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran COVID-19 Sebagai Bencana Nasional. Angka An gka ter terseb sebut ut mema memang ng me menun nunjuk jukkan kan ju jumla mlah h kasus kasus pen penyak yakit it yan yang g tinggi tinggi.. Namun jika dibandingkan dengan jumlah populasi penduduk Indonesia yang lebih dari 267 juta jiwa, maka perbandingan jumlah masyarakat yang tidak terinfeksi terin feksi mas masih ih lebih tinggi. Ini berarti selain penanganan kasus terinfeksi
COVID-19, upaya pelayanan kesehatan lain seperti promotif dan preventif
perlu tetap menjadi perhatian bagi petugas pelayanan kesehatan terutama di Puskesmas. Sampai Samp ai denga dengan n tahu tahun n 201 2019, 9, terd terdapat apat 10.134 Puskesm Puskesmas as seba sebagai gai ujun ujung g tombak pelay pelayanan anan kesehatan kesehatan di selu seluruh ruh Indonesi Indonesia. a. Pusk Puskesma esmas s meru merupakan pakan garda terdepan dalam memutus mata rantai penularan COVID-19 karena berada di setiap kecamatan dan memiliki konsep wilayah. Dalam kondisi
pandemi COVID-19 ini, Puskesmas perlu melakukan berbagai upaya dalam penanganan pencegahan dan pembatasan penularan infeksi. Meskipun saat ini hal tersebut menjadi prioritas, bukan berarti Puskesmas dapat meni me ning ngga galk lkan an pe pela laya yana nan n lain lain ya yang ng me menj njad adii fung fungsi si Pu Pusk skes esma mas s ya yait itu u melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama seperti yang ditetapkan dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Masyarakat.
Berdasarkan teori H.L BLUM, derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor yang saling terkait yaitu lingkungan (40%), perilaku kesehatan (30%), pelayanan kesehatan (20%) dan genetik (10%). Dari keempat faktor tersebut, perilaku dan lingkungan memiliki pengaruh yang besar. Faktor ini sangat masy syar arak akat at send sendir iri, i, ol oleh eh kare karena nany nya a di dipe peng ngar aruh uhii oleh oleh pe peri rila laku ku da dari ri ma (Ger (Germa mas) s) da dala lam m memasyarakatkan budaya hidup sehat serta keterlibatan lintas sektor perlu
imp mple lem mentasi tasi
Gera rak kan
Masya asyara raka katt
Hidu idup
Se Seh hat
didorong. Dorongan ini dilakukan pemerintah daerah mulai dari tingkat RT/RW
sampai nanti ke tingkat pusat. Peran Puskesmas dalam melakukan prevensi, deteksi dan respon dilaksanakan secara terintegrasi dalam memberikan pelayanan kesehatan lainnya pada masa pandemi COVID-19. Pada awal terjadinya pandemi, penanganan Penyakit Infeksi Emerging (PIE) COVI CO VIDD-19 19 lebi lebih h te terfo rfoku kus s pa pada da ruma rumah h saki sakit. t. Namu Namun n deng dengan an terj terjad adin inya ya peningkatan atau ekskalasi kasus yang terus menerus. Jumlah RS rujukan
COVID CO VID-19 -19 ter terus us men mengal galami ami pen penamb ambaha ahan n bah bahkan kan sam sampai pai did didiri irikan kan RS darurat. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah tentu akan memiliki keterbatasan dalam pengembangan rumah sakit rujukan COVID-19. Sehingga timbul pertanyaan “sampai seberapa besar kemampuan RS rujukan mampu menampung dan mengelola kasus COVID-19?” Hal ini menjadi tantangan
bersama dan diperlukan perubahan cara kerja. Fokus penanganan pandemi COVID CO VID-19 -19 tid tidak ak hanya hanya bertu bertumbu mbuh h pada pada pen penan angan ganan an kasus, kasus, tetapi perlu
dilakukan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemutusan rantai penularan agar secara sukarela dan patuh menjalankan anjuran pemerintah untuk menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun dan
air men mengalir galir dan tetap diam di rumah. Peran Pusk Puskesma esmas s sangat penting dalam dal am
me mewuj wujud udkan kan
kem kemand andiri irian an
mas masyar yaraka akatt
mel melalu aluii
pem pember berday dayaan aan
masyarakat dalam mengubah perilaku dan lingkungan yang sejalan dengan teori H.L Blum, yakni masyarakat didorong untuk memiliki perilaku hidup sehat yang memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat serta hidup dalam lingkungan sehat.
Berd rdas asar ark kan
kajia jian
ya yang ng
ad ada a,
ha han nya
20%
pas asiien
teri terin nfek feksi
yan ang g
pera rawa wata tan n di ruma rumah h saki sakit, t, seda sedang ngka kan n 80 80% % yang yang kara karant ntin ina a memerlukan pe mandiri dan isolasi diri di rumah yang hal ini merupakan tugas Puskesmas
bersama linta bersama lintas s sekt sektor or yan yang g terli terlibat bat sebag sebagai ai Tim Satgas COVID-1 COVID-19 9 Kecamatan/Desa/Kelurahan Kecamatan/Desa/ Kelurahan untuk melakukan pengawasan. Pelayana Pela yanan n terkait terkait kas kasus us COV COVID-19 ID-19 di Pusk Puskesma esmas s dilak dilaksana sanakan kan terintegras terintegrasii dengan pelayanan lainnya. Hal ini mengingat ada pelayanan esensial/primer
yang harus tetap diberikan kepada masyarakat seperti pemeriksaan ibu hamil, pemberian imunisasi pada balita, pematauan tumbuh kembang anak dan lain sebagainya. Oleh karena hal yang disebut di atas, perlu disusun petunjuk teknis terkait pelayanan Puskesmas pada masa pandemi COVID-19 yang terintegrasi melalui upaya kesehatan Puskesmas guna pencegahan dan pengendalian COVID-19 di wilayah kerjanya.
B.
Tujuan Panduan 1. Tu Tuju juan an Um Umum um Memberikan acuan bagi Puskesmas Arjuno dalam melaksanakan pela pe laya yana nan n di ma masa sa pa pand ndem emii CO COVI VIDD-19 19 da dala lam m as aspe pek k ma mana naje jeria riall maupun penyelengga penyelenggaraan raan pelayanan. 2. Tu Tuju juan an K Khu husu sus s a. Mem Member berika ikan n acu acuan an dal dalam am pel pelak aksan sanaan aan man manaje ajemen men Pu Puske skesma smas s
Arjuno di masa pandemi COVID-19. b. Memberikan
acuan
pelaksanaan
UKM
dan
UKP
dengan
memperhatikan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) .
C.
Ruang Lingkup Panduan Ruang Rua ng Ling Lingkup kup Pand Panduan uan Pel Pelayana ayananan nan Pus Puskes kesmas mas Arju Arjuno no pad pada a Mas Masa a Pandemi Covid 19 ini meliputi: 1. Manajemen Puskesmas 2. Upaya Kesehatan Masyarakat 3.
Upaya Kesehatan Perseorangan
4. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
D.
Batasan operasional 1. Pu Pusa satt Ke Keseh sehata atan n Ma Masya syarak rakat at yan yang g selan selanjut jutny nya a di dise sebu butt Pus Puske kesm smas as adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehat kes ehatan an masy masyaraka arakatt dan upay upaya a kes kesehat ehatan an per perseor seoranga angan n ting tingkat kat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif, untuk mencapai derajat der ajat kes kesehat ehatan an masy masyarak arakat at yang set setinggi inggi-tin -tingginy gginya a di wilayah wilayah kerjanya.
2. Pa Pand ndemi emi ad adala alah h ep epide idemi mi pe penya nyakit kit yan yang g me menye nyebar bar diwil diwilaya ayah h yan yang g luas hamper diseluruh dunia 3. Covid 19 adalah peny penyakit akit ya yang ng di disebab sebabkan kan o oleh leh
Nove Novell Coro Coronavir navirus us
(2019-nCoV) atau yang kini dinamakan SARS-CoV-2 yang merupakan virus vir us jen jenis is bar baru u yan yang g bel belum um pe perna rnah h dii diiden dentif tifika ikasi si seb sebelu elumny mnya a pa pada da manusia.
Dasar hukum hukum 1.
Undan angg-U Undan ang g Repub ubllik In Ind don one esia No Nomo morr 36 Tahu hun n 2009 ten tentan tang Kesehatan
2.
Pe Perat ratura uran n Ment Menteri eri Ke Keseh sehata atan n Repu Republ blik ik Indo Indones nesia ia Nomo Nomorr 82 Tah Tahun un 201 2014 4 tentang Penanggulangan Penyakit Menular ;
3.
Pe Perat ratura uran n Me Mente nteri ri Kese Kesehat hatan an Rep Repub ublik lik Ind Indone onesi sia a Nom Nomor or 11 Ta Tahun hun 20 2017 17 tentang Keselamatan Pasien
4.
Pe Perat ratura uran n Me Mente nteri ri Kese Kesehat hatan an Rep Repub ublik lik Ind Indone onesi sia a Nom Nomor or 27 Tahun Tahun 20 2017 17 tenta tentang ng Pe Penc ncega egahan han da dan n Pe Penge ngend ndali alian an Inf Infek eksi si di Fas Fasili ilitas tas Pe Pelay layan anan an Kesehatan
5.
Pe Perat ratura uran n Me Mente nteri ri Kese Kesehat hatan an Rep Repub ublik lik Ind Indone onesi sia a Nom Nomor or 52 Tahun Tahun 20 2018 18 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
6.
Pe Perat ratura uran n Me Mente nteri ri Kese Kesehat hatan an Rep Repub ublik lik Ind Indone onesi sia a Nom Nomor or 43 Tahun Tahun 20 2019 19 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
7.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Hk.01 k.01.0 .07/ 7/Me Menk nke es/ s/32 328 8/2 /202 020 0
tent tentan ang g
Republik Pa Pand ndua uan n
Indonesia Pen enc ceg egah ahan an
Nomor Da Dan n
Penge Pe ngenda ndalia lian n Cor Corona ona Vir Virus us Di Dise sease ase 20 2019 19 (Co (Covi vid-1 d-19) 9) di Te Tempa mpatt Ke Kerja rja Perkant Per kantoran oran dan In -du -dustri stri Dala Dalam m Men Menduk dukung ung Keb Keberla erlangsu ngsungan ngan Usa Usaha ha pada Situasi Pandemi 8.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
HK.01 K.01.0 .07/ 7/ME MENK NKE ES/ S/4 413 13/2 /202 020 0
tent tentan ang g
Republik Pe Pedo doma man n
Pengendalian Corona Virus Disease 2019 ( Covid -19)
Indonesia Pen enc ceg egah ahan an
Nomor da dan n
BAB II STANDAR KETENAGAAN A.
Kualif alifik ika asi sumber day daya manu nus sia 1. Ke Kepa pala la
Pus uske kesm smas as
da dapa patt
me meni ninj njau au
ul ulan ang g
pem emba bagi gian an
tu tuga gas s
SDM/petug SDM/ petugas as Pusk Puskesma esmas s antar antara a lain memp mempertim ertimbang bangkan kan resik resiko o tertular COVID-19 seperti keberadaan penyakit komorbid, usia petugas dan lain sebagainya. 2. Puskesmas diharapkan melakukan peningkatan kapasitas internal misalnya terkait situasi pandemi termasuk cara penularan COVID-19, tentang perubahan alur pelayanan, physical distancing, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) bagi seluruh staf Puskesmas, serta alih
ketera kete ramp mpil ilan an ca cara ra ra rapi pid d te test st se sert rta a pengambilan sampel swab Nasofaring bagi tenaga kesehatan. 3. Melakukan monitoring atau audit internal untuk menilai kesesuaian atau ketaatan pelaksanaan prinsip PPI, termasuk penggunaan APD.
4. Jika terdapat petugas yang terkontak, menjadi OTG, ODP, PDP atau kas asu us
COV OVIID-19, -19, kepa pala la Pus usk kesm esmas sege segera ra berkoordinasi dengan dinas kesehatan daerah kabupaten/kota untuk mengambi meng ambill lang langkah-l kah-langk angkah ah antisipa antisipasi si aga agarr mas masyar yaraka akatt di wil wilaya ayah h kerja erja
konfi firm rma asi
Pusk ske esm smas as
te terrseb sebut
tetap etap
me mend ndap apat atk kan
pelayanan
kesehatan. B.
Jadw dwa al P Pel ela ayan ana an P Pus usk kes esm mas Arj rju uno 1. Ke Kegia giatan tan D Dala alam m Ged Gedun ung g Kegiatan dalam gedung meliputi pelayanan kepada masyarakat yang seha sehatt da dan n sa saki kitt dibe diberi rika kan n ke kepa pada da ma masr srak akat at se sesu suai ai de deng ngan an jam jam pelayanan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Malang yaitu: a. Sen Senin in – Ka Kamis mis : jam 0 07:3 7:30 0 WIB – 12: 12:00 00 WI WIB B b. Jum Jumat at : ja jam m 07 07:30 :30 W WIB IB - 10 10.00 .00 W WIB IB c. Sabt Sabtu u : jam 07: 07:30 30 W WIB IB – 11: 11:00 00 W WIB IB 2. Ke Kegia giatan tan Lu Luar ar G Ged edung ung Kegiatan luar gedung terjadwal dan telah disepakati dengan sasaran kegiatan.
BAB III STANDAR FASILITAS A. Pers Persyara yaratan tan Lok Lokasi asi Pus Puskes kesmas mas 1. Ge Geog ogra rafi fis s Puskesmas tidak didirikan di lokasi berbahaya, yaitu: a. Ti Tida dak kd dii te tepi pi leren lereng g b. Tidak dekat k kaki aki gunun gunung g yang ra rawan wan terhad terhadap ap tanah longsor c. Ti Tida dak k de dek kat an anak ak su sung ngai ai,, su sung ngai ai atau atau ba bada dan n air air ya yang ng da dapa patt mengikis pondasi d. Tidak di ata atas s atau dekat dengan jalur p patahan atahan a aktif ktif e. Ti Tida dak k di da daera erah h raw rawan an ts tsuna unami mi f. Ti Tida dak kd dii d dae aerah rah raw rawan an ba banji njirr
g. Ti Tida dak kd dala alam m zo zona na top topan an h. Tid Tidak ak di dae daerah rah ra rawan wan b badai adai,, dll 2. Aks Aksesi esibili bilitas tas untu untuk k jalur tra transp nsportas ortasii Pus usk kesma mas s
didirik rikan
mas asya yara rak kat
dan
di
da dapa patt
lok oka asi di diak akse ses s
yan ang g
mudah
deng dengan an
dij ijan angk gkau au
mu muda dah h
ole leh h
me meng nggu guna naka kan n
transportasii umum. Tersed transportas Tersedia ia jalur untuk pejalan kaki dan jalur-jalur yang aksesibel aksesibel unt untuk uk penyan penyandang dang disab disabilitas ilitas 3. Kon ontu turr Ta Tana nah h Kontu Ko nturr tan tanah ah me memp mpuny unyai ai pe penga ngaruh ruh pe penti nting ng pa pada da pe peren rencan canaan aan struktur dan harus dipilih sebelum perencanaan awal dapat dinilai. Selai Se lain n it itu u ko kontu nturr tan tanah ah jug juga a be berp rpeng engaru aruh h ke kepad pada a pe peren rencan canaan aan sistem drainase, kondisi jalan terhadap tapak bangunan, dll. 4. Fa Fasil silita itas s Pa Parki rkirr Peran Pe rancan cangan gan dan pe peren rencan canaan aan pra prasa saran rana a par parki kirr cu cukup kup pe penti nting ng karen ka rena a pra prasar saran ana a pa parki rkirr ke kend ndara araan an ak akan an me menyi nyita ta ba banya nyak k lah lahan. an. Kapa Ka pasit sitas as par parki kirr har harus us mem memad adai, ai, men menyes yesuai uaikan kan de denga ngan n kon kondis disii lokasi, sosial dan ekonomi daerah setempat. 5. Fa Fasil silita itas sK Kea eaman manan an Perancangan dan perencanaan prasaran keamanan sangat penting untuk un tuk men mendu duku kung ng pe pence ncegah gahan an da dan n pe penan nanggu ggulan langan gan ke keama amanan nan,, minimal menggunakan pagar. 6. Ket Keterse ersediaa diaan n Uti Utilita litas s Pu Publik blik Pusk Pu skes esma mas s
seba sebaga gaii
sa sala lah h
sa satu tu
fasi fasili lita tas s
pe pela laya yana nan n
ke kese seha hata tan n
membutuhkan air bersih, pembuangan air kotor/limbah, listrik dan jalur telpon. te ters rseb ebut ut
Pemerintah Pemerintah
sela selalu lu
te ters rsed edia ia
daerah harus un untu tuk k
mengupayak mengupayakan an
ke kebu butu tuha han n
pe pela laya yana nan n
utilitas de deng ngan an
mempertimbangkan berbagai sumber daya yang ada di daerahnya. 7. Pen Pengelo gelolaha lahan n Kes Kesehat ehatan an Lin Lingkun gkungan gan Puskes Pus kesmas mas haru harus s meny menyedi ediakan akan fas fasilita ilitas s khus khusus us untu untuk k pen pengola golahan han kesehatan lingkungan antara lain, air bersih, pengolahan limbah B3 sepe sepert rtii limb limbah ah pa pada datt da dan n ca cair ir ya yang ng be bers rsif ifat at in infe feks ksiu ius s da dan n no non n infeksius serta pemantauan limbah gas/udara dari emisi incinerator dan genset. 8. Ko Kond ndis isii lai lainn nnya ya Puskesmas tidak didirikan di area SUTT ( Saluran Udara Tegangan Tinggi) dan SUTET ( Saluran Ud Udara ara Teganga Tegangan n Ekstra Tinggi)
B. Pers Persyara yaratan tan Bang Bangunan unan Pus Puskes kesmas mas
1. Ars Arsite itekt ktur ur B Bang anguna unan n a. Ta Tata ta ru ruan ang g ba bang ngun unan an me memp mper erha hati tika kan n fung fungsi si seba sebaga gaii fa fasi sili lita tas s pelayanan kesehatan, sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan mengikuti tata ruang daerah. b. Desain ain : tata ata leta letak k rua uang ng Puskesma mas s harus arus diatu iaturr denga gan n memp me mperh erhati atika kan n zon zona a Pus Puske kesm smas as seba sebagai gai lay layana anan n ke keseh sehata atan. n. Diatur Dia tur memp memperha erhatika tikan n zona infe infeksiu ksius s dan non infe infeksi ksius. us. Zona didasarkan privasi kegiatan yaitu : area publik, semi publik dan privat. Pencahayaan dan penghawaan yang nyaman, ada fasilitas pendingin. c. La Lamb mban ang g Pus Puske kesm smas as d. Ruang, diatur me menurut nurut anal analisis isis k kebutuhan ebutuhan ruangan di Puskes Puskesmas mas e. Pe Persy rsyara aratan tan ko komp mpone onen n ban bangun gunan an da dan n ma mater terial ial,, ma mater terial ial ha harus rus kuat dan aman. 2. Struk Struktu turr Ban Bangun gunan an a. Stru Struktur ktur bang bangunan unan Pusk Puskesm esmas as harus direnc direncanak anakan an kuat/k kuat/kokoh okoh dan stabil dalam menahan beban/ kombinasi beban, baik beban muata mu atan n tet tetap ap ma maupu upun n be beba ban n mua muatan tan se seme menta ntara ra yan yang g tim timbu bull antar an tara a lai lain n gem gempa pa da dan n ang angin in dan me memen menuhi uhi as aspe pek k pe pelay layan anan an selama
umur
layanan
yang
direncanakan
dengan
mempertimbangkan fungsi bangunan. b. Keten etentu tuan an
lebi lebih h
lanj lanjut ut
me meng ngen enai ai
pem emb beb eban anan an,,
ket etah ahan anan an
terhadap terh adap gemp gempa a dan/ dan/atau atau angi angin, n, dan perh perhitung itungan an stru struktur kturnya nya mengikuti pedoman dan standar tekhnis yang berlaku.
C. Pers Persyara yaratan tan Pras Prasaran arana a Puskes Puskesmas mas 1.
Si Sist stem em Pe Peng ngha hawa waan an : da dapa patt be beru rupa pa ve vent ntil ilas asii alam alamii se seba bany nyak ak 15 15% % terha ter hadap dap luas luas lan lantai tai rua ruang ngan. an. Bes Besarn arnya ya pe pertu rtuka karan ran ud udara arayan yang g di disar sarank ankan an seba sebanya nyak k 12 12X X pe pertu rtuka karan ran ud udara ara pe perja rjam m da dan n un untuk tuk KM/WC 10X pertukaran udara per jam.
2.
Sis Sistem tem P Pen encah cahaya ayaan an : ban bangu gunan nan P Pusk uskes esmas mas memil memiliki iki p pen encah cahaya ayaan an alami dan buatan
3.
Sistem
Sanitasi
:
sistem
meliputi
sistem
air
bersih,
sistem
penyalur pen yaluran an air koto kotorr dan/ dan/atau atau limb limbah ah sert serta a sis sistem tem pemb pembuanga uangan n limbah infeksius dan non infeksius 4.
Si Sist stem em Ke Keli list stri rika kan n : pa pali ling ng re rend ndah ah 22 2200 00 VA un untu tuk k lis listr trik ik no norm rmal al dan darurat 75%
5.
Sis Sistem tem K Komu omunik nikas asii : beru berupa pa te telp lpon on ka kabe bel, l, se selul luler, er, ra radi dio o kom komuni unikas kasii ataupun alat komunikasi yang lain.
6.
Sis Sistem tem Ga Gas s Me Medi dik k : yan yang g di digun gunak akan an P Pus uske kesm smas as ya yaitu itu ok oksig sigen en ya yang ng harus memperhatikan keselamatan bagi penggunanya.
7.
Si Sist stem em Pr Prot otek eksi si Pe Peti tirr : har harus us da dapa patt mel melin indu dung ngii se semu mua a ba bagi gian an da dari ri bangunan Puskesmas.
8.
Sis Sistem tem Pro Protek teksi si Ke Keba baka karan ran : tter erda dapat pat ala alatt p pema emadam dam ke keba bakar karan an
9.
Sis Sistem tem Pe Penge ngend ndali alian an Keb Kebisi isinga ngan n ; int inten ensit sitas as ke kebis bising ingan an equ equiv ivale alent nt tidak lebih dari 55 dBA di luar bangungan dab 45 dBA di dalam bangunan.
10.. Si 10 Sist stem em Tr Tran ansp spor orta tasi si Ve Vert rtik ikal al da dala lam m Pu Pusk skes esma mas s : da dapa patt be beru rupa pa tangga ataupun ram 11.. Pu 11 Pusk skes esma mas s ke keli lili ling ng da dan n am ambu bula lans ns : me meng ngik ikut utii ke kete tent ntua uan n ya yang ng berlaku
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Ru Ruan ang g Lin Lingku gkup p 1. Man Manajem ajemen en Pus Puskes kesmas mas Arju Arjuno no Pande Pa ndemi mi CO COVID VID-19 -19 merup merupak akan an sit situa uasi si yan yang g terjad terjadii secar secara a men mendad dadak ak da dan n cepat. Kondisi ini tentu sangat berpengaruh kepada perencanaan yang telah disusun oleh Puskesmas. Oleh karena itu, Puskesmas perlu menyesuaikan
disusun sun dan diren direncana canakan kan tahapan tahap an mana manajemen jemen Pus Puskesm kesmas as yang telah disu se sebel belum umnya nya dengan dengan kebutu kebutuha han n pel pelaya ayanan nan dal dalam am menghadapi pandemi
COVID-19. a.
Perencanaan (P1) a) Melakukan penyesuaian target kegiatan yang telah disusun (kegiatan yang tidak tidak bisa bisa dil dilaksan aksanakan akan,, bisa d dilak ilaksana sanakan kan de dengan ngan m metod etode e yang berbeda atau ditunda waktunya).
b) Me Menc ncar arii ak akar ar pe peny nyeb ebab ab ma masa sala lah h tida tidak k te terc rcap apai ai indi indika kato torr program selain diakibatkan oleh situasi pandemi COVID-19 dan dilakuka kukan n bila masa merencanakan upaya inovasi yang akan dila pandemi COVID-19 telah berakhir guna perbaikan capaian kinerja. Pelaksana sanaan an revisi revisi sesuai sesuai kebutuha kebutuhan n pandemi pandemi COVID-19 COVID-19 mengacu mengacu c) Pelak pada jukn juknis/ is/ ped pedoma oman n yang ber berlak laku u mela melalui lui pem pembina binaan an dan
koordinasi dengan dinas kesehatan daerah kabupaten/kota. kabupaten/kota. d) Puskesmas menentukan target sasaran kasus terkait COVID-19 deng de ngan an
an angk gka a
kabu ka bupa pate ten/ n/ko kota ta te term rmas asu uk
APD,
prev preval alen ensi si gu guna na BM BMH HP
da dari ri
di dina nas s
me memp mper erki kira raka kan n unt ntu uk
ke kese seha hata tan n
dae aera rah h
kebutu keb utuhan han
logist logistik, ik,
pengam gambila bilan n
spe pes sim imen en
Reverse
Transcriptio Trans cription n - Polyme Polymerase rase Chain React Reaction ion (RT-PCR) dan pelaksanaan rapid test.
e) Puskesmas menentukan populasi rentan (Lansia, orang dengan komorbid, ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir) untuk menjadi sasaran pemeriksaan pemeriksaan.. b.
Penggerakan dan Pelaksanaan (P2) 1) Pe Peng ngge gera raka kan n da dan n pe pela laks ksan anaa aan n me mela lalu luii foru forum m kh khus usus us ya yait itu u lokakarya loka karya mini (Lo (Lokmi kmin) n) bulan bulanan an dan lokmin lokmin tri triwu wulan lanan an tetap tetap dilakukan dilaku kan den dengan gan me mempe mperha rhatik tikan an kaidah-kaidah pada saat pandemi COVID-19 seperti physical distancing , atau dapat
memanfaatkan teknologi informasi/daring. 2) Lokmin bulanan juga membahas bersama berbagai pedoman terkait pelayanan
pada
masa
pandemi
COVID-19
yang
penyusunan/terbitnya penyusunan/terb itnya hampir bersamaan.
3) Lok Lokmin min triw triwulan ulanan an juga menjad menjadii forum untuk meny menyamp ampaika aikan n informasi mekanisme pelayanan Puskesmas pada masa pandemi COVID-19, hasil pemetaan wilayah terkait COVID-19, serta peran lintas sektor pada saat pandemi COVID-19. (pemantauan/sweepi eping ng orang dengan riwayat 4) Pelaksanaan kegiatan (pemantauan/swe perjalana perja lanan n dari daera daerah h trans transmisi misi lokal lokal/zona /zona mera merah, h, pemantau pemantauan an
hari ha rian an OT OTG, G, ODP ODP da dan n PDP PDP rin ringa gan, n, tr trac acin ing g jika ditem ditemukan ukan kasus kasus konfirmas konfi rmasii COV COVID-19 ID-19)) dila dilakuka kukan n bersama bersama linta lintas s sekt sektor or dengan dengan melibatkan Gugus Tugas yang ada di tingkatan.
5) Da Dapa patt
dike dikem mba bang ngka kan n
sist si stem em
pe pela lapo pora ran/ n/pe pend ndat ataa aan n
un untu tuk k
memantau orang dengan riwayat perjalanan dari daerah transmisi lokall di wilay loka wilayah ah kerjanya kerjanya.. Cont Contohny ohnya, a, pema pemanfaa nfaatan tan google form yang dikumpulkan melalui link bit.ly/ tanggapcovidpkmarsel oleh Puskesmas
Arut
Selatan,
Kabupaten
Kotawaringin
Barat,
Kalimantan Tengah yang dapat mempermudah pelaporan secara daring oleh lintas sektor. 6) Dalam kondisi dimana jejaring Puskesmas menemukan kasus COVID-1 COV ID-19, 9, maka Jejar Jejaring ing Puske Puskesmas smas berk berkoord oordinas inasii deng dengan an Puskesma Pusk esmas s untuk pelapora pelaporan n dan pen penemu emuan an kas kasus. us. Jej Jejarin aring g Puskemas seperti klinik pratama yang ada di wilayah kerjanya harus aktif melakukan pemantauan harian isolasi diri dari peserta rta
JKN
yang
terdaftar
pada
klinik
ters rse ebut
dan
mengkoo meng koordina rdinasikan sikan hasil hasilnya nya denga dengan n Pus Puskesma kesmas. s. Peran dinas kese ke seha hata tan n
da daer erah ah
ka kabu bupa pate ten/ n/ko kota ta
sa sang ngat at
pe pent ntin ing g
dalam
menggerakkan jejaring Puskemas tersebut.
c.
Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja Puskesmas (P3) 1) Tetap melakukan pemantauan pemantauan terhadap pencapaian target-target prioritas pembangu pembangunan nan kesehatan di tingkat kabupaten/kota.
2) Menetapkan target indikator keberhasilan penanganan COVID-19 di wilayah kerjanya untuk dinilai tiap bulan d.
Pembiayaan pelaksanaan layanan pada masa pandemi COVID-19 bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan sumber lainnya yang sah serta penggunaannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e.
Pencatatan dan Pelaporan 1) Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan dengan mengacu kepada Sistem Informasi Puskesmas (SIP) 2) Pencatatan dan pelaporan kasus COVID-19 mengacu pada format dalam Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) pada revisi 4/terakhir atau format pelaporan lainnya yang ditetapkan oleh pemerintah melalui sistem yang digunakan di Gugus Tugas Nas Tugas Nasiona ionall khusus khusus u untuk ntuk p pelap elaporan oran COVID-19.
3) Kasus terkait COVID-19 (OTG, ODP, PDP, Konfirmasi) di wilayah kerja Puskesmas baik dari segi jumlah maupun diuraikan berdasarkan
kondisi biologi (seperti jenis kelamin dan kelompok umur), psikologi, sosi sosial al
(sep (seper erti ti
ting tingka katt
pe pend ndid idik ikan an,,
pe peke kerj rjaa aan) n)
da dan n
bu buda daya ya
direkapitulasi dan dipantau laju perkembangannya dari hari ke hari.
2. Upa Upaya ya Kes Kesehat ehatan an Mas Masyarak yarakat at Pada Pa da ma masa sa pa pand ndem emii CO COVI VIDD-19 19,, up upay aya a ke kese seha hata tan n ma masy syar arak akat at teta tetap p dilaksana dilak sanakan kan deng dengan an mem memperha perhatikan tikan skala prio prioritas ritas.. Pusk Puskesma esmas s tetap melaksanakan pelayanan dasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan kesehatan dan dalam rangka pencapaian SPM kab/kota bidang kesehatan sebagaimana diatur pada Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal dan Permenkes Nomor 4 Tahun Tahu n 2019 tenta tentang ng Standar Teknis Teknis Pemenuhan Pemenuhan Mutu Pelay Pelayanan anan Dasar Pada
Standa Sta ndarr Pel Pelaya ayanan nan Min Minima imall Bid Bidang ang Kes Keseha ehatan tan.. Sel Selain ain itu itu,, pe pemer merint intah ah daerah dapat menambahkan pelayanan sesuai permasalahan kesehatan lokal spesifik terutama dalam hal mengantisipasi terjadinya kejadian luar biasa (KLB) yang pernah dialami daerah tersebut pada tahun sebelumnya di period per iode e yan yang g sama sama sep sepert ertii malari malaria, a, demam demam berda berdarah rah (D (DBD BD)) dan lain lain sebagainya.
Pelaksanaa Pelak sanaan n Upay Upaya a Kese Kesehata hatan n Masy Masyaraka arakatt (UKM (UKM)) yang sudah terjad terjadwal wal sebaiknya dilihat kembali apakah tetap dapat dilaksanakan seperti biasa, di dila laks ksan anak akan an
de deng ngan an
met etod ode e
at atau au
tekn teknik ik
ya yang ng
be berb rbed eda, a,
di ditu tund nda a
pelaksanaa pelak sanaannya nnya,, atau sama sekali tidak dapat dilaksan dilaksanakan, akan, tent tentunya unya dengan deng an memp memperhat erhatikan ikan kaid kaidah-ka ah-kaidah idah Penc Pencegaha egahan n dan Peng Pengenda endalian lian Infeksi
(PPI)
dan physical distancing gu guna na me memu mutu tus s
ma mata ta
rant rantai ai
penularan. a. Pr Prom omos osii Ke Kese seha hata tan n 1) Melak elakuk ukan an kem kemitr itraan aan un untuk tuk men mendap dapat at du dukun kungan gan da dan n men menjal jalin in kerjasama kegiatan Puskesmas dalam pencegahan COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas. Sasaran kemitraan diantaranya gugus tugas tingkat
RW ata atau u Rel Relawa awan n Des Desa, a, Orm Ormas, as, TP PK PKK, K, sw swas asta, ta, SBH SBH,, tok tokoh oh masyarakat, tokoh agama dan mitra potensial lainnya. Puskemas perlu melakukan identifikasi status psikologis diri atau kondisi masyarakat di wilayah kerjanya dalam menghadapi kondisi pandemic 2) Melakuk Melakukan an koo koordinasi, rdinasi, integrasi dan s sinkronisasi inkronisasi (KIS) d dengan engan lint lintas as sekt sektor or,, Or Orma mas s sert serta a mi mitr tra a po pote tens nsia iall lain lainny nya a da dala lam m optimalisasi optimalis asi kegiatan pen penan anggu ggulan langan gan COVID COVID-19 -19 di wilay wilayah ah kerja kerja
Pusk Pu skes esma mas, s,
te term rmas asuk uk
sink sinkro roni nisa sasi si
data
terkait
dengan
kelompok/ kelom pok/indiv individu idu beris berisiko iko antar antara a data Pusk Puskesma esmas s (PIS- PK dan dan pelayanan perorangan) dan data dari gugus tugas tingkat RW dan/atau
Relawan Desa. 3) Mel Melakuk akukan an advokasi advokasi kepa kepada da pene penentu ntu kebijakan kebijakan untuk untuk mendapatk mendapatkan an dukungan terhadap optimalisasi kegiatan pencegahan COVID-19 di
wilaya wil ayah h ker kerja ja Pu Puske skesm smas. as. Sas Sasara aran n adv advok okasi asi dil dilak akuka ukan n kep kepada ada Kepala Desa/Lurah, Ketua RW, Ketua RT, Ketua TP PKK Kecamatan, Ketua TP PKK Desa/Kelurahan, Ketua Ormas, Pimpinan Perusahaan dll. Langkah-langkah advokasi dijelaskan dalam lampiran Juknis ini.
4) Meningkatkan literasi serta kapasitas kader, toma, toga, dan kelompok peduli kesehatan agar mendukung upaya penggerakan dan pemberdayaan keluarga dalam pencegahan COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas. Peningkatan literasi serta kapasitas dapat dilakukan
mela me lalu luii
me medi dia a
da dari ring ng
sepe sepert rtii
grup grup
Wha hats tsap app/ p/
SM SMS/ S/Vi Vide deo o
Call/telepon atau melalui interaksi langsung dengan memperhatikan PPI dan physical dan physical distancing distancing . 5) Melakuk Melakukan an pe pengorganisas ngorganisasian ian dan memobili memobilisasi sasi p potensi/s otensi/sumber umber daya mas masyar yaraka akatt unt untuk uk men mengo gopti ptima malka lkan n ke kegia giatan tan Pro Promk mkes es dan pemberda pemb erdayaan yaan kelu keluaga aga dalam penc pencegaha egahan n COV COVID-1 ID-19 9 di wilay wilayah ah kerja Puskesmas, termasuk melaksanakan Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang dilaksanakan dengan tetap tet ap menerap menerapkan kan prin prinsip sip PPI dan physi physical cal distancing. Puskesmas
dapat
menggerakkan
masyarakat
untuk
memanfaatkan
pelaya pel ayanan nan kes keseha ehatan tan tra tradis dision ional al dal dalam am pen pengen gendal dalian ian COV COVIDID-19 19.. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya asuhan mandiri kesehatan tradisional melalui pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA) dan akupresur, yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta mengatasi beberapa gangguan kesehatan ringan seperti menin me ningka gkatka tkan n naf nafsu su mak makan, an, me menga ngatas tasii sus susah ah tid tidur, ur, me menga ngatas tasii stres, dan mengurangi keinginan merokok. Lima tips meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara kesehatan tradisional dapat dilihat pada lampiran bagian UKM.
6) Membuat
media
berdasarkan
promosi
kepada
kesehatan
protokol-protokol
lokal yang
spesifik ada
dengan
seperti
cara
pencegahan di level individu, keluarga dan masyarak masyarakat, at, kelompok kelompok re rent ntan an dan apa yang yang haru harus s
dila ilakuka kan nny nya a
dll dll.
Media dia
tersebut
disebarlu dise barluaskan askan melalui med media ia darin daring g seper seperti ti grup Whatsap Whatsapp p atau secara langsung seperti poster, stiker, spanduk, baliho, dll. 7) Melak Melakukan ukan KIE bers bersama ama kade kader, r, toko tokoh h masy masyaraka arakat, t, toko tokoh h agam agama, a, ormas, kelompok peduli kesehatan, UKBM serta mitra potensial lain lainny nya a
gu guna na
meningkatkan
literasi
dan
memberdayakan
kelompok/ kelom pok/indiv individu/ idu/anggo anggota ta kelu keluarga arga agar mau mela melakuka kukan n PHBS penc pe nceg egah ahan an
CO COVI VIDD-19 19..
Sa Sang ngat at
pe pent ntin ing g
un untu tuk k
me memb mber erik ikan an
pemaha pem ahaman man kep kepada ada ma masya syarak rakat at dan lin lintas tas sek sektor tor ter terkai kaitt bahwa pemutusan rantai penularan COVID-19 adalah tanggung jawab bersama mula mu laii dari dari ma masy syar arak akat at,, toko tokoh h masy masyar arak akat at,, lint lintas as sekt sektor or,, bida bidang ng kesehata kese hatan n dan Pemerintah mulai dari pemerintah daerah sampai
pemerintah Pusat. 8) Me Melak lakuka ukan n tat tata a ke kelol lola a man manaje ajeme men n ke kegia giatan tan pro promos mosii ke kese sehat hatan an dalam pencegahan COVID-19 (P1, P2 dan P3). Semu Se mua a ke kegia giatan tan ini diintegrasikan dengan tugas dari Gugus Tugas tingkat RW atau Relawan Desa. Posy Po syan andu du da dapa patt dila dilaks ksan anak akan an de deng ngan an pe pers rsya yara rata tan n ke keta tatt sepe sepert rtii menerapka mene rapkan n prins prinsip ip PPI dan physical distancing sesuai Surat Menteri Dalam Neg Dalam Negeri eri kep kepada ada Gub Gubern ernur ur dan Bu Bupat pati/W i/Wali alikot kota a No No.. 094/1737/BPD 094/173 7/BPD tanggal 27 April 2020 tentang Operasional Pos Pela Pe laya yana nan n
Te Terp rpad adu u
(Pos (Posya yand ndu) u)
da dala lam m
Pe Penc nceg egah ahan an
Pe Peny nyeb ebar aran an
COVID-19. b. Ke Kese sehat hatan an Li Lingk ngkung ungan an Upay Up aya a
ke kese seha hata tan n
ling lingku kung ngan an
dala dalam m
pena penang nggu gula lang ngan an
COVI COVIDD-19 19
diselenggarakan melalui penyehatan, pengamanan, pengendalian dan dekontaminasi)) yang dilaksanakan dengan: pengawasan (linen dan dekontaminasi
1) Konseling, dilakukan terhadap OTG dan ODP yang diintegrasikan dengan kons ko nsel elin ing g
pe pela laya yana nan n
pe peng ngob obat atan an
meng menggu guna naka kan n
APD APD
da dan/ n/at atau au sesu sesuai ai
pera perawa wata tan. n.
ke kete tent ntua uan n
Petu Petuga gas s
deng dengan an
teta tetap p
menerapkan physi menerapkan physical cal distancing distancing . Konseling dapat menggunakan alat
peraga, percontohan, dan media informasi cetak atau elektronik yang terkai terkaitt COV COVID-19 ID-19.. 2) Inspeksi kesehatan lingkungan dilakukan terhadap media sarana dan bangunan dengan mendata lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat temp at rekre rekreasi, asi, serta tempat dan fasilitas umum seperti pasar,
terminal, stasiun, tempat ibadah dan lain-lain yang pernah didatangi/dikunjungi/kontak langsung oleh OTG dan ODP.
3) Inte Interven rvensi si kes kesehat ehatan an ling lingkung kungan an berd berdasark asarkan an hasi hasill insp inspeks eksii yang dapat berupa KIE, penggerakan/p penggerakan/pemberdayaan emberdayaan masyarakat, dan perbaikan atau pembangunan sarana/prasarana. Contoh kegiatan yang dilaksanakan an anta tara ra la lain in:: a) pe pema masa sang ngan an
dan/atau dan/ atau penay penayangan angan media prom promosi osi keseh kesehatan atan lingku lingkungan ngan;; b) gerakan gerak an bers bersih ih desa desa/kelu /kelurahan rahan mela melalui lui desi desinfeks nfeksii lingk lingkunga ungan n permuki permu kiman man,, tem tempat pat ke kerja rja,, te tempa mpatt rek rekrea reasi si se serta rta fas fasili ilita tas s umum um um de deng ngan an mengacu pada panduan yang berlaku; c) penyediaan sarana cuci tangan; dan penyediaan tempat sampah.
4) Pengelolaan air limbah, limbah padat domestik, dan limbah B3 medis pad medis padat at ses sesua uaii dengan dengan pedoma pedoman n dan dan ketent ketentuan uan per peratu aturan ran perundang-undangan perundang-un dangan yang y ang berlaku. Disamping itu, Puskesmas dapat mengkoordinasikan kepada lintas sektor sek tor ter terkai kaitt
unt untuk uk
me menyi nyiap apkan kan tem tempat pat pem pembua buanga ngan n
lim limbah bah
sementara seme ntara bagi masy masyaraka arakatt yang mela melakukan kukan isolasi diri/ diri/karan karantina tina mandiri di rumah atau fasilitas lain selain Fasyankes. c. Kes Kesehat ehatan an Kel Keluarga uarga ( s sesu esuai ai sik siklus lus hi hidup dup)) 1) Ibu hamil a) Pemeriksaan kehamilan pertama kali dilakukan dengan janji temu dengan dokter/bidan di Puskesmas. b) Pemeriksaan kehamilan rutin pada trimester kedua ditunda kecuali terdapat keluhan/risiko keluhan/risiko/tanda /tanda bahaya (tercantum dalam buku KIA) atau tetap dapat dilakukan melalui telekonsultasi.
c) Pemeriksaan kehamilan pada trimester ketiga dilakukan dengan janji temu di Puskesmas, dilaksanakan 1 (satu) bulan sebelum taksiran partus.
d) Pen Pengisi gisian an stike stikerr Program Per Perenc encanaan anaan Pe Persal rsalinan inan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dipandu bidan/perawat/dokter melalui media komunikasi.
e) Kelas Ibu Hamil ditunda pelaksanaannya atau dapat dilakukan secara daring.
f) Ibu hamil harus memeriksa kondisi dirinya dan gerakan janin, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga kebersihan diri diri,, me memp mpra rakt ktik ikka kan n ak akti tivi vita tas s fisi fisik k sepe sepert rtii sena senam m ib ibu u hamil/yoga/aerobik/pilates/peregangan, da dan n min minum um tab tablet let tamb tamba ah dara rah h sesua uaii dos osiis yang yang dibe iberi rik kan ten tenag aga a kesehatan. g) Peme Pemeriksa riksaan an pada ibu hami hamill deng dengan an kasu kasus s COV COVID-1 ID-19 9 baik ODP, OD P, PD PDP, P, OT OTG G maupun
kasus
terkonfirmasi
mengikuti
pedoman yang berlaku.
2) Ibu bersalin Persalinan normal tetap dapat dilakukan di Puskesmas bagi ibu hami hamill den dengan gan status status BUKAN BUKAN ODP, ODP, PDP PDP atau atau ter terkon konfir firmas masii COVID-19 sesuai kondisi kebidanan. a) Ibu
hamil
berisiko
atau
berstatus
ODP,
PDP
atau
terkonfirmasi COVID-19 b) dilakukan rujukan secara terencana untuk bersalin di fasyankes
rujukan.
c) Pelayanan
KB
pasca
prosedur, diutamakan
persalinan
tetap
menggunakan
berjalan
MKJP
(AKDR
sesuai Pasca
Plasenta).
3) Ibu nifas a)
Pelak laksanaan
kunjungan
nifas
pertama
dila lak kukan
di
Puskesmas. Kunjungan nifas kedua, ketiga dan keempat dapat dila dilaku kuka kan n
de deng ngan an
meto metode de
kunju kunjung ngan an
ruma ru mah h
ol oleh eh
tena tenaga ga
kesehatan keseha tan ata atau u pem pemant antaua auan n men menggu ggunak nakan an me media dia dar daring ing (dises (di sesuai uaikan kan den dengan gan ko kondi ndisi si dae daerah rah ter terdam dampak pak COV COVID ID 19 19), ), dengan melakukan upaya-upaya pencegahan penularan COVID-19 baik dari petugas, ibu dan keluarga. b) Pe Pelay layana anan n KB tet tetap ap dil dilak aksan sanaka akan n sesua sesuaii jad jadwa wall de denga ngan n janji temu, diutamakan menggunakan MKJP. c) Ibu nifas dan keluarga harus memahami tanda bahaya di masa nifas (ada di buku KIA), jika ada tanda bahaya segera periksakan diri ke tenaga kesehatan
4) Bayi baru lahir a) Pe Pela laya yana nan n ne neon onat atal al esen esensi sial al saat saat la lahi hirr (0 (0-6 -6 ja jam) m) sepe sepert rtii pemotongan dan perawatan tali pusat, inisiasi menyusu dini, injeksi vitamin K1, pemberian salep/tetes mata antibiotik dan pemberian imunisasi hepatitis B tetap dilakukan. b) Pengam Pengambil bilan an sam sampel pel Skr Skrini ining ng Hip Hipoti otiroi roid d Kon Kongen genita itall (SH (SHK) K) dilakukan oleh tenaga kesehatan setelah 24 jam sebelum ibu dan bayi pulang dari fasilitas pelayanan kesehatan. c) Pelaya Pelayanan nan ku kunju njunga ngan n neo neonat natal al per pertam tama a (KN (KN1) 1) dil dilaku akukan kan di fasy fasyan anke kes. s. Ku Kunj njun unga gan n ne neon onat atal al ke kedu dua a da dan n ke keti tiga ga da dapa patt dilaku dil akukan kan den dengan gan me metod tode e kun kunjun jungan gan rum rumah ah ole oleh h ten tenaga aga keseha kes ehatan tan ata atau u pem pemant antaua auan n men menggu ggunak nakan an med media ia dar daring ing dengan melakukan upaya-upaya pencegahan penularan COVID-19 baik dari petugas, ibu dan keluarga. diberikandan KIEtanda-tanda terhadap perawatan bayi baru lahir lahir, termasuk d) Ibu ASI eksklusif bahaya pada bayi baru jika terdapat tanda bahaya segera dibawa ke fasyankes.
e) Pela Pelayanan yanan b bayi ayi ba baru ru lahi lahirr dari ib ibu u ODP ODP,, PDP PDP,, OTG d dan an kasus konfirmasi COVID-19 sesuai dengan pedoman yang berlaku. 5) Balita dan Anak Pra Sekolah a) Asupan gizi seimbang sesuai umur anak mengacu pada Buku KIA b) Pemantauan pertumbuhan dan Pelaksanaan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) cacingan ditunda. c) Pemantau Pemantauan an dan stimu stimulasi lasi perke perkemban mbangan gan bali balita ta dan anak pra se seko kola lah h dapa dapatt dila dilaku kuka kan n seca secara ra mand mandir irii di ru ruma mah h deng dengan an menggunakan ceklis dalam Buku KIA. d) Pemantauan balita berisiko, pelayanan imunisasi, kapsul Vitamin A dilakukan dengan tele konsultasi/janji temu/ kunjungan rumah.
e) Pemeriksaan khusus untuk triple eliminasi (HIV, Hepatitis, Sifilis) dilakukan secara terintegrasi dengan janji temu pelayanan imunisasi. f) Pelayanan imunisasi ditentukan hari, jam dan ruang/tempat khusus yang terpisah dari pelayanan anak atau dewasa sakit. g) Pelaksanaan Kelas Ibu Balita ditunda, atau dilaksanakan menggunakan media daring. h) Ibu dan keluarga memahami tanda bahaya pada Buku KIA yang memerlukan rujukan ke fasyankes. 6)
Usia sekolah dan remaja
a) Skrining kesehatan pada anak usia sekolah ditunda. b) KI KIE E da dan n ko kons nsel elin ing g ke kepa pada da an anak ak us usia ia seko sekola lah h da dan n rema remaja ja dilakukan melalui teknologi informasi/daring. 7) Calon pengantin a) KIE KIE pa pad da ca calo lon n pe peng ngan anti tin n (Cat (Catin in)) dil ilak aku uka kan n mel elal alu ui telekonsultasi atau media komunikasi atau bila perlu dengan janji temu untuk kunjungan ke Puskesmas. Petugas kesehatan dapa da patt me meng nghi himb mbau au ag agar ar pa pasa sang ngan an Ca Cati tin n dapat menunda kehamilan sampai kondisi pandemi berakhir. b) Pe Pem merik eriksa saan an ke kese seha hata tan n pa pada da ca calo lon n pe peng ngan anti tin n di ditu tund nda a pelaksanaannya sampai pandemi COVID-19 mereda. Pasangan Usia Subur Subur (PUS) 8) a) Pe Pelay layana anan n KB di Pu Pusk skes esmas mas dapa dapatt dib diberi erika kan n de denga ngan n janji janji te temu mu pa pada da ak akse sept ptor or yang yang memp mempun unya yaii kelu keluha han, n, akse aksept ptor or IUD/impl IUD/ implan an yang sudah habis habis mas masa a paka pakainya inya,, atau akseptor akseptor suntik yang datang sesuai jadwal. b) Pelay Pelayanan anan KB pada aksep akseptor tor IUD/ IUD/impl implan/s an/suntik untik yang tidak dapa da patt ko kont ntro roll ke pe petu tuga gas s ke kese seha hata tan n di dila laku kuka kan n de deng ngan an berkoordinasi dengan PL KB dan kader untuk minta bantuan pemberian kondom. c) Pelayanan KB pada akseptor pil KB dilakukan dengan berkoordinasi dengan PL KB dan kader untuk minta bantuan pemberian pil KB. d) Pemberia Pemberian n Mate Materi ri Kom Komunikasi, unikasi, Informasi, dan E Edukasi dukasi (KIE) serta pelaksanaan konseling terkait kesehatan reproduksi dan KB dapat dilaksanakan menggunakan media daring atau konsultasi via telepon. e) Men Mendoron dorong g semua P PUS US untu untuk k menu menunda nda ke kehamil hamilan an den dengan gan tetap menggunakan kontrasepsi di situasi pandemi COVID19 dengan meningkatkan penyampaiaan informasi/KIE ke masyarakat. 9) Lansia a) Pe Pem man anta taua uan n ke kese seha hata tan n la lans nsia ia da dapa patt di dila laku kuka kan n me mela lalu luii kunjungan kunj ungan rum rumah ah (home visit atau homecare ) dengan sangat memperhatikan prinsip PPI. Kegiatan Posyandu Lansia ditunda pelaksanaannya, karena lansia termasuk kelompok yang sang sangat at re rent ntan an te terh rhad adap ap ke kesa saki kita tan n da dan n ke kem mat atia ian n ak akib ibat at COVID-19. b) Pemantauan kemudahan akses dan memastikan kecukupan obat ruti rutin n ba bagi gi lans lansia ia de deng ngan an peny penyak akit it kr kron onis is/d /deg egen ener erat atif if yang yang membutuhkan membutuhk an pengobatan jangka panjang agar tidak terputus selama masa pandemi COVID-19. c) Prom Promosi osi Kes Kesehat ehatan, an, KIE da dan n peman pemantaua tauan n kese kesehatan hatan la lansia nsia
melalui pel pelaya ayanan nan kel kelas as lan lansia sia da dan n pen pendam dampin ping/s g/sem emina inarr kesehatan menggunakan teknologi komunikasi jarak jauh. Puskesmas agar memperhatikan anak terdampak COVID-19 yang mengalami masalah pengasuhan, pengasuhan, baik anak dengan status OTG, ODP, PDP, terkonfirmasi, maupun anak dari orang tua
tunggal dengan status OTG, ODP, PDP, terkonfirmasi. Puskesmas membantu koordinasi dengan RT/RW/Dinas yang RT/RW/Dinas yang membawahi urusan Sosial/Perlindungan Anak agar anak mendapatkan dukungan pengasuhan sementara. Tatalaksa Tatalaksana na keke kekerasan rasan terha terhadap dap perem perempuan puan dan anak
mengikuti pedoman yang pedoman yang berlaku. berlaku. d.
Pe Pela laya yana nan n Gi Gizi zi 1) Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita dilakukan secara mandiri di rumah berpedoman pada buku KIA. 2) Analisis data gi gizi zi untuk mengide mengidentifikasi ntifikasi kelompok kelompok sas sasaran aran memerlukan n tindak lanjut pelayanan gizi. berisiko berisik o yang memerluka 3) Pemberian suplementasi gizi (Makanan Tambahan/MT, Tablet Kapsul ul Vitamin Vitamin A) dilakuka dilakukan n dengan dengan janj janjii Tambah Darah/ TTD, Kaps temu.
4) Pem Pember berian ian edu edukas kasii giz gizii dil dilak akuka ukan n me melal lalui ui med media ia KIE sep sepert ertii poster/ flyer poster/ flyer.. KIE kepada kelompok sasaran terkait hal-hal yang diperlukan dalam rangka perbaikan gi gizi zi di dila laku kuka kan n me mela lalu luii kunjun kun jungan gan rumah rumah.. Kon Konsel seling ing giz gizi, i, ko konse nselin ling g men menyus yusui, ui, dan konseling Pemberian Makan pada Bayi dan Anak (PMBA) dilakukan melalui tele konsultasi atau melalui kunjungan rumah dengan janji temu (baik untuk ibu maupun melalui kader).
5) Asuhan gizi pada kasus COVID-19 yang diisolasi diri baik di rumah atau di fasilitas isolasi.
6) Kunjungan
rumah
untuk memantau pertumbuhan balita, dan n kepatu kepatuhan han kon konsu sumsi msi TTD ibu hamil, hamil, memonitor distribusi da
makanan tambahan balita dan ibu hamil serta vitamin A bayi dan balita.
7) Pelaya Pelayanan nan gizi buruk dilak dilakukan ukan de dengan ngan teta tetap p menerap menerapkan kan prinsip PPI dan physical dan physical distancing. e. Pen Pencega cegahan han d dan an P Penge engendal ndalian ian P Penya enyakit kit Pada Pad a mas masa a pan pandem demii COV COVIDID-19 19 ini ini,, fok fokus us Pus Puskes kesmas mas ada adalah lah pad pada a prevensi, deteksi, dan respon terhadap kasus COVID-19 tanpa mengesampingkan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit lainnya.
1) Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
Puskesma Pusk esmas s harus harus mempertim mempertimbangk bangkan an penu penunjuk njukan an seme sementara ntara tena tenaga ga tambahan surveilans khusus untuk menangani pandemi COVID 19 dan bekerja sama dengan jejaringn jejaringnya ya seperti klinik pratama dan tempat
praktik mandiri dokter. i. Prevensi 1. Mel Melaku akukan kan komu komunik nikasi asi risiko term termasuk asuk penye penyebarl barluasa uasan n media KIE COVID-19 kepada masyarakat. 2. Pemantauan ke tempat-tempat umum bersama lintas sektor dan tokoh masyarakat. ii. Deteksi 1. Surveilans Influenza Like Illness (ILI) dan pneumonia Kewaspadaan aan Dini dan Respon (SKDR). melalui Sistem Kewaspad 2. Surveilans aktif/pemantauan terhadap pelaku perjalanan dari wilayah/ negara terjangkit. 3. Membangun
dan
memperkuat
jejaring
kerja
surveilans
dengan pemangku kewenangan, lintas sektor dan tokoh masyarakat.
4. Surveilans contact tracing pada orang dekat kasus, PDP dan pelaku perjalanan serta kontaknya. iii. Respon 1. Tata 1. Tata laksana klinis sesuai kondisi kondisi pasien 2. Melakukan rujukan ke RS sesuai indikasi medis 3. Memperhatik Memperhatikan an prinsip PPI 4. Notifikasi kasus 1x24 jam secara berjenjang 5. Melakukan
penyelidikan
berkoordinasi
epidemiologi
dengan
dinas
kesehatan
daerah kabupaten/kota 6. Mengidentifikasi kontak erat yang berasal dari masyarakat dan petugas kesehatan 7. Melakukan pemantauan Kesehatan PDP ringan, ODP dan OTG menggunakan formulir sesuai Penc Pe nceg egah ahan an da dan n Pe Peng ngen enda dali lian an
dengan Pedoman Coronavirus Disease
(COVID-19) pada revisi 4/terakhir 4/t erakhir
8. Mencatat dan melaporkan melaporkan hasil pemantauan secara rutin 9. Edukasi pasien untuk isolasi diri di rumah 10. Melakukan masyarakat 11.
komunikasi
risiko
kepada
keluarga
Pengam Pen gambil bilan an spe spesim simen en dan ber berko kooo oordi rdinas nasii
dan
den dengan gan
dinas kesehatan setempat terkait pengiriman spesimen 2) Pe Pelay layan anan an Kes Keseh ehata atan n Jiw Jiwa a b. Peng Pengenda endalian lian COV COVID-1 ID-19 9 meme memerluka rlukan n Duku Dukungan ngan Kese Kesehatan hatan Jiwa dan Psiko Sosial (DKJPS) atau Mental Health and Psychosocial Support (MHPSS) untuk mengurangi masalah
kesehatan jiwa yang muncul akibat pandemi ini guna melindungi atau meningkatkan kesejahteraan psikologis dan/atau mencegah serta mengendalikan masalah kesehatan jiwa yang dijumpai.
c. Dukungan kesehatan jiwa dan psikososial diberikan kepada orang sehat, seha t, OTG, OTG, ODP, PDP, kasus konfirmasi, kelompok rentan,
dan petugas yang bekerja di garda terdepan dengan kerja sama lintas sektor yang mengacu pada pedoman yang berlaku. berlaku.
3) Tu Tube berc rcul ulos osis is a. Pel Pelaya ayanan nan TB tet tetap ap ber berjal jalan an den dengan gan mem memper pertim timban bangka gkan n
memisahkan n tempat layanan TB dan COVID-19. upaya untuk memisahka b. Interval
pemberian ian
Obat
Anti
Tuberkulosis
(OAT)
diperpendek melihat kondisi pasien sesuai dengan Protokol Layanan TBC dalam Masa Pandemi COVID-19 yang berlaku dengan memperkuat Pengawas Minum Obat (PMO). c. Pe Pema mant ntau auan an
pe peng ngob obat atan an
me mema manf nfaa aatk tkan an
tek tekno nolo logi gi
informasi dan komunikasi. 4) HIV/AIDS a. Pelayanan HIV/AIDS, IMS dan PTRM tetap berjalan dengan
mendahulukan ODHA dan penyalahguna Napza dengan batuk, demam, atau gejala flu lain. b. KIE
terkait COVID-19 termasuk PHBS kepada pasien
HIV/AIDS,, IMS dan PTRM. HIV/AIDS c. Mempertimbangkan pemberian Anti Retro Viral (ARV) multi
bulan (2-3 bulan) bagi ODHA yang stabil, secara selektif, hanya dilakukan jika persediaan ARV mencukupi, diprioritaskan bagi ODHA yang tinggal di wilayah episentrum COVID-19.
5) De Dema mam m Be Berda rdarah rah De Dengu ngue e a.
Pelaksanaan Penyelid Pelaksanaan Penyelidikan ikan Epidemiologi Epidemiologi (PE) serta fogging sebagai tindak lanjutnya dilak aku ukan oleh petugas mengedepankan physic physical al men engg ggu una nak kan mas aske kerr dan distancing.
b. Pada saat pandemi pelaksanaan fogging pelaksanaan fogging hanya dilakukan di
luar rumah dengan radius 200 m dari rumah penderita DBD yang ditemu ditemukan. kan. 6) Pencegah Pencegahan an dan Pengendal Pengendalian ian P Penyakit enyakit Tidak Menular a. Pe Peman mantau tauan an fa fakto ktorr ris risik iko o PT PTM M sepe seperti rti pe penge ngece cekan kan gu gula la
darah dan pengukuran tekanan darah tetap dilakukan, dapat melalui kunjungan rumah, janji temu, atau penjadwalan khusus untuk pelayanan tersebut.
b. Pe Peni ning ngka kata tan n
ed eduk ukas asii pe penc nceg egah ahan an fakt faktor or ri risi siko ko PT PTM M da dan n
COVID-1 COV ID-19, 9, agar or oran ang g de deng ngan an fakt faktor or ri risi siko ko PT PTM M tida tidak k menjadi PTM, terutama untuk tidak merokok karena perokok lebih berisiko 14 kali terinfeksi Covid-19 dibandingkan dengan bukan perokok dan perokok 2,4 kali lebih banyak yang kondisi pe peny nyak akit itny nya a
masu masuk k
dala dalam m kata katago gori ri bera beratt
da dan n
memp mempun unya yaii
prognosis yang buruk termasuk yang harus mendapatkan
perawatan intensif dan menggunakan ventilator. (Zhou F, et all, Lancet, March 2020).
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) telah di dila laks ksan anak akan an oleh oleh Pu Pusk skes esma mas. s. Da Dari ri ha hasi sill kun unju jung ngan an ke kelu luar arga ga,, Puskesmas dapa dapatt memanfa memanfaatkan atkan raw raw data data individu sebagai basis data di wilayah kerjanya. Puskesmas memiliki basis data kelompok rentan yaitu lansia, ibu hamil serta individu yang memiliki faktor komorbid seperti hipertensi hiper tensi,, tube tuberkulo rkulosis sis paru ser serta ta perila perilaku ku yang yang mempe memperbe rberat rat yaitu yaitu merokok. Dengan melakukan pemetaan kelompok rentan, Puskesmas akan lebi lebih h
seri sering ng
me meng ngin inte terv rven ensi si
ke kelo lomp mpok ok--
ke kelo lomp mpok ok
ters terseb ebut ut
un untu tuk k
diberikan edukasi dan dilakukan rapid test guna mencegah terjadinya penularan. Bila terjadi penularan kasus COVID-19 pada kelompok ini, maka akan memiliki prognosa yang jelek untuk sembuh dan berpotensi kepada kematian akibat infeksi COVID-19. Oleh karena itu, data PIS-PK tersebut dapa tersebut dapatt dima dimanfaat nfaatkan kan untu untuk k peme pemetaan taan fakt faktor or risik risiko o seka sekaligus ligus penentuan sasaran intervensinya akan akhirnya dapat mengurangi angka Case Fatality Fatality Rate (CFR) akibat kasus COVID-19. Selain data kunjungan
keluarga PIS-PK, data hasil kader dasawisma juga dapat dimanfaatkan guna pemetaan kelompok rentan ini.
3. Upa Upaya ya K Kese esehatan hatan Pers Perseora eorangan ngan Dalam Dal am meny menyelen elenggara ggarakan kan Upay Upaya a Kesehata Kesehatan n Perseorang Perseorangan an (UKP (UKP)) pada masa pandemi
COVID-19, Puskesmas mengimplementasikan Surat Edaran
Menter Men terii
Kes Keseha ehatan tan
Nom Nomor or
HK HK.02 .02.01 .01/M /MENK ENKES/ ES/303 303/20 /2020 20
ten tentan tang g
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan
Komunikasi
dalam
rangka
Pencegahan
Penyebaran
Coron Co ronavi avirus rus Dise Diseas ase e 2019 (COVID-19). Puskesmas menyampaikan informasi terkait pembatasan atau penundaan pelayanan UKP untuk mengurangi risiko penularan penu laran COVID-19 COVID-19.. Informasi Informasi tersebut tersebut dapat dapat disa disampai mpaikan kan seca secara ra tertu tertulis lis menggunakan media cetak atau media komunikasi lainnya. Puskesmas juga
dapat memanfaatkan teknologi informasi seperti pendaftaran daring sebagai bentuk pembatasan pelayanan. a. Pelayanan di Dalam Gedung
Pe Pela laya yana nan n
medi medik k
dila dilaks ksan anak akan an
sesu sesuai ai
deng dengan an
St Stan anda darr
Pr Pros osed edur ur
Operasio Oper asional nal (SPO (SPO)) pela pelayana yanan n yang berlaku. berlaku. Jika diper diperluka lukan, n, pelayana pelayanan n medik dapat dimodifikasi untuk mencegah penularan COVID-19, antara
lain deng dengan an men menerapk erapkan an trias triase/sk e/skrining rining terha terhadap dap setia setiap p peng pengunju unjung ng yang datang, datang, mengub mengubah ah alur pe pelaya layanan, nan, me menyedi nyediakan akan ruang pemeriksaan
khusus ISPA, mengubah posisi tempat duduk pasien pada saat pelaya pel ayanan nan (ja (jarak rak den dengan gan pet petug ugas as dip diperl erleba ebar), r), men menggu ggunak nakan an ko kotak tak khusus khu sus ba bagi gi pas pasien ien yan yang g men mendap dapatk atkan an tin tindak dakan an yan yang g ber berpot potens ensii dilakukan disinfeks disinfeksii sesuai sesuai pedo pedoman man setelah setelah menimbulkan aerosol yang dilakukan pemaka pem akaian ian,, ata atau u mengg mengguna unakan kan sekat pembatas transparan antara
petugas kesehatan dan pasien. 1) Pelayanan Rawat Jalan a) Jadwal pelayanan pelayanan dimod dimodifikasi ifikasi berdasarkan sasa sasaran ran program. b) Tata
laksana
kasus
mengacu
pada
standar
operasinal
pelayanan (SOP) pelayanan dengan menerapkan prinsip triase, PPI dan physi dan physical cal distancin distancing. g.
c) Pembatasan pelayanan gigi dan mulut, dimana pelayanan yang dapat dib diberik erikan an mel melipu iputi ti pe pelaya layanan nan pad pada a kea keadaa daan n daru darurat rat sepe seperti rti nye nyeri ri yan yang g tidak tertahan, gusi yang bengkak dan berpotensi mengganggu jalan nafas, perd perdar arah ahan an yang yang tida tidak k terkontrol dan trauma pada gigi dan tulang wajah yang berpotensi menggangg meng ganggu u jalan jalan nafas nafas.. Pelay Pelayanan anan gigi dan mulut darurat darurat yang menggunakan scaler ultrasonik dan high speed air driven dilakukan dengan APD lengkap sesuai dengan pedoman karena memicu terjadinya aerosol .
d) Sur Surat at ket ketera eranga ngan n seh sehat at dap dapat at dik dikel eluar uarkan kan ber berdas dasark arkan an has hasil il pemeriksaan kondisi pasien secara umum pada saat pemerik pem eriksaan saan dila dilakuk kukan. an. Sura Suratt kete keteranga rangan n beb bebas as COVI COVID-19 D-19 ti tida dak k
da dapa patt
dike dikelu luar arka kan n
me meng ngin inga gatt
ad adan anya ya
or oran ang g
ya yang ng
terinf ter infek eksi si CO COVID VID-1 -19 9 tap tapii ti tidak dak be berge rgejal jala a serta serta ko konfi nfirma rmasi si COVID-19 melalui melalui RT-PCR tidak t idak dapat dilakukan di Puskesmas Puskesmas..
e) Pada kasus pasien dengan penyakit kardiovaskuler seperti gagal jantung, hipertensi, atau penyakit jantung iskemik, pemberian terapi antagonis RAAS dapat dilanjutkan untuk pasien yang te teri rind ndik ikas asii rekomendasi
me mene neri rima ma dari
pe peng ngob obat atan an Perhimpunan
ters terseb ebut ut Dokter
se sesu suai ai Spesialis
Kardiovaskuler Kardiovas kuler Indo Indonesia nesia (PERKI). Pada kasus pasie pasien n deng dengan an penyakit penya kit kard kardiovas iovaskula kularr yang terin terinfeks feksii COVI COVID-1 D-19, 9, kepu keputusan tusan
terkai ter kaitt ob obatat- ob obata atan n per perlu lu dik dikaji aji sec secara ara ind indivi ividua dual, l, den dengan gan mempertimbangkan mempertimban gkan status hemodinamik dan presentasi klinis pasien. 2) Pe Pelay layan anan an Ga Gawa watt Dar Darura uratt Pela Pe laya yana nan n
ga gawa watt
da daru rura ratt
teta tetap p
di dila laks ksan anak akan an
sesu sesuai ai
stan standa darr
pelaya pel ayanan nan yan yang g ber berlak laku u den dengan gan me mempe mperke rketat tat pro proses ses tri triase ase dan memperhat memp erhatikan ikan prins prinsip ip PPI PPI.. Apab Apabila ila tidak dapat diten ditentukan tukan bahwa pasien memiliki potensi COVID-19 maka pasien diperlakukan sebagai kasus COVID-19.
3) Pe Pelay layan anan an L Luar uar G Ged edung ung a) Pelay Pelayanan anan dapa dapatt dilak dilakukan ukan denga dengan n cara kunj kunjungan ungan langs langsung ung atau melalui sistem informasi dan telekomunikasi dengan tetap memperhatikan prinsip PPI, penggunaan APD sesuai pedoman serta physic serta physical al distancin distancing. g.
b) Bila Bila pe pema mant ntau auan an ka kasu sus s di dila laku kuka kan n de deng ngan an cara cara ku kunj njun unga gan n langsung, langs ung,
maka
petu petugas gas
Pus Puskesm kesmas as
dap dapat at
mela melakuk kukan an
pemantauan progres hasil PISPK ataupun pengumpulan data bila belum dilakukan sebelumnya. sebelumnya.
c) Pelaksana pelayanan di luar gedung adalah petugas Kesehatan Puskesma Pusk esmas, s, yang dapat juga melibat melibatkan kan linta lintas s sekt sektor or sepe seperti rti RT/RW, RT/R W,
kade kaderr
dasa dasawisma wisma,,
atau jejaring
Pusk Puskesma esmas s
atau
bersama satgas kecamatan/desa/ kecamatan/desa/kelurahan/RT/ kelurahan/RT/ RW yang sudah dibentuk dengan tupoksi yang jelas.
4) Pe Pelay layan anan an Far Farmas masii a) Pe Pela laya yana nan n
ke kefa farm rmas asia ian n
teta tetap p
di dila laks ksan anak akan an
sesu sesuai ai
de deng ngan an
standar stand ar pela pelayanan yanan kefa kefarmasi rmasian an deng dengan an memp memperhat erhatikan ikan kewaspadaan standar serta menerapkan physical distancing (mengatur jarak aman antar pasien di ruang tunggu, mengurangi jumlah dan waktu antrian). Apabila diperlukan, pemberian obat terhadap pasien dengan gejala ISPA dapat dilakuan terpisah dari pasien non ISPA untuk mencegah terjadinya transmisi. Kegiatan pelayanan diupayakan memanfaatkan sistem informasi dan telekomunikasi. b) Pe Penga nganta ntaran ran oba obatt dap dapat at be beke kerja rjasam sama a de denga ngan n pihak pihak ke ketig tiga a melal me lalui ui jas jasa a
peng pe ngan anta tara ran, n, de deng ngan an ke kete tent ntua uan n ba bahw hwa a
ja jasa sa
keaman anan an da dan n mutu mutu,, menj menjag aga a pengan pen gantar taran an waj wajib ib men menjam jamin in keam
kerahasia kerah asiaan an pasien, pasien, memastik memastikan an obat dan BMHP BMHP sampai sampai pada tujuan dan mendokumentasikan serah terima obat dan BMHP.
c) Petugas
farmasi
berkoordinasi
dengan
program
terkait
melakukan penyesuaian kebutuhan obat dan BMHP termasuk APD
dan
Desinfektan
serta
bahan
untuk
pemeriksaan
laboratori labo ratorium um COV COVID-1 ID-19 9 (rapid test , kont kontai aine nerr ster steril il,, swab dacron dacron
atau flocked atau flocked swab dan Virus Transport Medium (VTM). Untuk tuk pelaya pelayanan nan farma farmasi si bag bagii lan lansia sia,, pasie pasien n PTM, PTM, dan dan penyak penyakit it d) Un kronis lainnya, obat dapat diberikan untuk jangka waktu lebih dari 1 bulan, hal ini mengacu pada Surat Edaran Direktur Jaminan
Pelayanan Kesehatan BPJS No. 14 Tahun 2020
tentang
Pelayanan Kesehatan bagi Peserta JKN Selama Masa Pencegahan COVID-19. 5) Pe Pelay layan anan an Lab Labora orator torium ium a) Pe Pela laya yana nan n
labo labora rato tori rium um
untu untuk k
kas kasus
no non n
COVI COVIDD-19 19
teta tetap p
dilaksanakan sesuai sesuai standar dengan memperhatikan PPI dan physical physic al distanci distancing. ng.
b) Pemeriksaan pengel pen gelola olaan an
laboratorium dan
pen pengir girima iman n
terkait
COVID-19
spe spesim simen) en)
(termasuk
men mengac gacu u
ke kepad pada a
pedoman yang berlaku, dilakukan oleh tenaga kesehatan yang telah tel ah me mempe mperol roleh eh pen pening ingkat katan an kap kapasi asitas tas ter terkai kaitt pemeriksaan rapid test dan pengambilan swab.
c) Petu Petugas gas labo laboratori ratorium um meng menghitun hitung g kebutuha kebutuhan n rapi rapid d tes test, t, kontainer steril ste ril,, swab dacron dacron atau atau flocke flocked d swab dan Virus Transport Medium (VTM) (VT M) se sesua suaii ara arahan han dinas kese kesehatan hatan daer daerah ah kabu kabupate paten/ko n/kota ta
dengan denga n mem memperha perhatikan tikan preva prevalensi lensi kasus COVID-19 di wilayah kerjanya. d) Mengingat adanya cross reaction dengan flavav flavavirus irus dan virus unspecific
lainny lai nnya a
(term (termasu asuk k
CO COVID VID-19 -19))
setia setiap p
pem pemeri eriksa ksaan an
Serolog Ser ologica icall De Dengu ngue e IgM positif pada keadaan pandemi COVID-19
haru ha rus s
dipi dipiki kirk rkan an
ke kemu mung ngki kina nan n
in infe feks ksii
CO COVI VIDD-19 19
sebagai
differential diagnosis terutama bila gejala klinis semakin berat.
6) Si Sist stem em Ru Ruju juka kan n a) Merujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) sesuai dengan kasus dan sistem rujukan yang telah ditetapkan oleh ole h din dinas as kes keseha ehatan tan dae daerah rah kabupaten/kota sesuai peraturan yang berlak berlaku. u. b) Standar pelayanan:
1.
Puskesmas menempatkan pasien yang akan dirujuk pada ruang isolasi tersendi tersendiri ri yang terpisah.
2. Mendapat persetujuan dari pasien dan/atau keluarganya. 3. Melakukan pertolongan pertama atau stabilisasi pra rujukan. 4.
Melaku Mel akukan kan ko komun munika ikasi si den dengan gan pen peneri erima ma ruj rujuka ukan n mel melalu aluii pemanfaatan aplikasi SISRUTE (https://sisrute.kemkes.go.id (https://sisrute.kemkes.go.id/) /) dan memastikan bahwa penerima rujukan dapat menerima (tersedia sarana dan prasarana serta kompetensi dan tersedia te tena naga ga ke kese seha hata tan). n). Ru Ruju juka kan n Su Susp spek ek PD PDP P me melal lalui ui Sisrute mengacu meng acu pada user manual sebagaimana lampiran buku Juknis ini.
5. Membuat surat pengantar rujukan dan resume klinis rangkap
dua. 6. Transportasi
untuk rujukan sesuai dengan kondisi pasien dan
ketersediaan sarana transportas transportasi. i. 7.
Pasi Pa sien en ya yang ng me meme merl rluk ukan an as asuh uhan an me medi dis s teru terus s me mene neru rus s didampingi oleh tenaga Kesehatan yang kompeten dan membawa formulir formu lir moni monitoring toring khusus untu untuk k kasus kasus COV COVID-19 ID-19 sesuai dengan Pedoman.
8. Pemantauan rujukan balik. 9. Rujukan
dilaksanakan
dengan
menerapkan
PPI,
termasuk
desinfeksi ambulans
7) Pe Pemul mulasa asaran ran Je Jenaz nazah ah Pemulasa lasaraan raan jenazah jenazah kasus kasus COV COVID-19 ID-19 dilakuka dilakukan n mengacu mengacu pada a) Pemu pedoman yang berlaku. Apabila Puskesmas diberikan tugas untuk melaksanakan melaksanaka n pemulasaraan pemulasaraan jenazah kasus COVIDCOVID-19, 19, maka
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota harus memastikan ketersediaan sumber daya di Puskesmas seperti SDM yang telah memperoleh peningkatan kapasitas, APD petugas, ruangan, peti jenazah dan bahan habis pakai lainnya terkait pelaksanaan pemulasaraan. Puskesmas melakukan koordinasi dengan gugus tugas COVID-19 kabupaten kota dan RS rujukan COVID-19 terdekat untuk pemulasaraan pemulasaraan dan pemakaman. pemakaman.
b) Surat
keterangan
kematian
menggunakan
formulir
surat
keterangan kematian yang berlaku di Puskesmas sesuai hasil pemeriksaan dokter. Penyebab kematian perlu dipastikan oleh dokter yang memeriksa apakah terkait dengan COVID-19 atau
tidak karena hal ini akan memperngaruhi prosedur pemulasaran jenazah. jena zah.
5. Pen Pencega cegahan han da dan n Peng Pengend endalian alian In Infek feksi si Pelaks Pel aksana anaan an Pen Penceg cegaha ahan n da dan n Pen Pengen gendal dalian ian Inf Infeks eksii (PP (PPI) I) di Pu Puske skesma smas s bertujuan untuk untuk memutus siklus penularan penyakit infeksi i nfeksi melalui kewaspad kewa spadaan aan stand standar ar dan kewa kewaspada spadaan an berd berdasark asarkan an trans transmisi. misi. Aga Agarr pelaksanaan PPI dapat terlaksana dengan baik, maka petugas Puskesmas perlu memahami enam komponen rantai penularan yaitu: a) Agen infeksi (infectiou (infectious s agent) adalah mikroorganisme penyebab infeksi. Agen penyebab infeksi COVID-19 berupa virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-C0V-2). b) Re Rese serv rvoi oirr atau wada wadah h temp tempat/s at/sumbe umberr agen infe infeksi ksi dap dapat at hid hidup, up, tumbuh, berkembang-bia berkembang-biak k dan siap ditularkan kepada manusia. Reservoir COVID-19 adalah saluran napas atas.
c) Pintu keluar adalah lokasi tempat agen infeksi (mikroorganisme) meninggalkan reservoir . Pada COVID-19 melalui saluran napas, hidung dan mulut.
d) Cara
penularan
(Metode
Transmisi)
adalah
metode
transport
mikroorganisme dari wadah/reservoir wadah/reservoir ke pejamu yang rentan. Pada COVID-19 metode penularannya yaitu: (1) kontak: langsung dan tidak langsung, (2) droplet , (3) airborne e) Pint Pintu u masu masuk k adala adalah h lokas lokasii agen infe infeksi ksi mem memasuk asukii pejam pejamu u yang rentan. Virus COVID-19 melalui saluran napas, hidung, mulut, dan mata. f) Pejamu rentan adalah seseorang dengan kekebalan tubuh menurun sehingga tidak mampu melawan agen infeksi. Faktor yang dapat mempengaruhi kekebalan adalah umur, status gizi, status imunisasi, penyakit kronis. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Puskesmas a) Kewas Kewaspada padaan an Stand StandarKew arKewaspad aspadaan aan stan standar dar dilak dilakukan ukan mela melalui lui 11
langkah langk ah sesua sesuaii ped pedoman oman yang berla berlaku, ku, untuk kasus COV COVID-1 ID-19 9 terdap ter dapat at
pen peneka ekanan nan-pe -penek nekana anan n
kep kepada ada
keb kebers ersiha ihan n
tan tangan gan,,
penggunaan APD, kesehatan lingkungan, penempata penempatan n pasien, etika batuk dan bersin b) Kewaspadaan Berdasarkan transmisi/infeksi
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi bagi Masyarakat
Selama mengakses pelayanan di Puskesmas dan saat sehari-hari, masyarakat melakukan: a) Rutin cuci tangan pakai sabun enam langkah dengan air bersih
mengalir b) Hindari kerumunan c) Hindari menyentuh mata hidung dan mulut d) Melakukan etika batuk dan bersin e) Berdiam diri di rumah f) Hindari daerah dengan jumlah kasus COVID-19 tinggi g) Karantina diri selama 14 hari jika memiliki riwayat bepergian ke
daerah terjangkit Tidak k berj berjabat abat ta tangan ngan h) Tida i)
Segera ganti baju dan mandi selepas bepergian ke luar rumah
j)
Bersihkan barang-barang barang-barang yang sering di sentuh
Menggunakan n masker jika terpaksa harus ke luar rumah. k) Menggunaka
b. La Lang ngka kah h Keg Kegia iata tan n Tahapan Kegiatan mengikuti siklus manajeme manajemen n Puske Puskesmas smas Arjuno mulai dari Per Perenca encanaan naan (P1 (P1), ), Pen Penggera ggerakan kan dan Pel Pelaks aksanaan anaan (P2 (P2), ), Pen Pengawa gawasan, san, Pengendalian dan Penilaian Kinerja Puskesmas (P3)
.
BAB V LOGISTIK Kebutuhan an dana dan dan logistik untuk kegiatan kegiatan Pelayanan Kebutuh
di Puskesmas Puskesmas
diusulkan dari unit layanan terkecil di Puskesmas, termuat dalam Rencana Usulan Kegiatan. Logistik yang dibutuhkan meliputi:
1. Kebu Kebutuha tuhan n Media Media ya yang ng dibutu tuh hkan beru rup pa
leaflet,
post po ster er,,
le lemb mbar ar ba bali lik k
un untu tuk k
menunjang kegiatan promosi kesehatan. 2. Kebu Kebutuha tuhan n ATK Pera Pe rala lata tan n
ya yang ng
di dibu butu tuhk hkan an
ad adal alah ah
ke kert rtas as,,
map ap,,
da dan n
fo fold lder er
un untu tuk k
memudahkan dalam menyimpan berbagai data kegiatan 3. Kebu Kebutuha tuhan n Sara Sarana na Sara Sa rana na ya yang ng di dibu butu tuhk hkan an un untu tuk k ke kegi giat atan an pen enyu yulu luha han n di da dala lam m dan luar,ged luar, gedung ung sep seperti erti pen pengeras geras suar suara, a, sara sarana na CTP CTPS S yang mema memadai, dai, terdapa terdapatt hand sanitizer yang mencukupi, ruangan tersendiri untuk pasien dengan status ODP, PDP, OTG dan Konfirmasi, ambulance untuk merujuk, sarana komu ko muni nik kas asii lint lintas as pr prog ogra ram m dan lint lintas as se sekt ktor or yang yang ba baik ik.. KIT un untu tuk k pemantauan pada isolasi/karantina mandiri. 4. Kebu Kebutuha tuhan n Bahan Hab Habis is Pakai dan Ob Obat-Ob at-Obatan atan Alat Pelindung Diri sesuai dengan level resiko kegiatan, KIT pemeriksaan swab PCR, obat-obatan untuk pasien dengan status ODP, PDP, OTG dan Konfirmasi, kebutuhan bahan desinfektan. 5. Kebu Kebutuha tuhan n Dana untu untuk k kegiata kegiatan n Koor Koordinas dinasii
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN (mohon tambahan di bab ini)
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan pelayanan Puskes Puskesmas, mas, perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi risiko terhad ter hadap ap segal segala a ke kemun mungki gkinan nan yan yang g da dapa patt ter terjad jadii pa pada da sa saat at pe pelak laksa sanaa naan n kegiatan dan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi. Upaya pencegahan risiko serta PPI terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap k kegiatan egiatan.. Adap Ad apun un ke kese sela lama mata tan n da dari ri sa sasa sara ran n ya yang ng pe perl rlu u di dipe perh rhat atik ikan an ad adal alah ah sebagai berikut: 1. Pe Pela laya yana nan n da dala lam m ge gedu dung ng Pu Pusk skes esma mas s ( Perat eratur uran an Me Ment nter erii Ke Kese seha hata tan n Republik Indonesia nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011) meliputi: a. Pad Pada a Kete Ketepata patan n ide identif ntifikas ikasii pasi pasien en Petugas menanyakan ulang kepada pasien tentang kebenaran identitas sehingga petugas mampu mengidentifikasi pasien secara tepat. b. Pen Peningk ingkatan atan k komun omunikas ikasii yang e efek fektif tif Komunikasi yang efektif dapat terjalin dengan baik antara petugas dan klien melalui proses konseling sesuai standart c. Peningk Peningkatan atan k keamanan eamanan obat yang perlu perlu diwaspad diwaspadai ai (Hi (High-Alert) gh-Alert) Untuk Un tuk me menin ningka gkatk tkan an ke keama amanan nan ob obat at yan yang g dibe diberik rikan an ke kepa pada da kl klie ien n maka petugas menanyakan kepada klien apakah klien memiliki riwayat alergi terhadap obat-obat tertentu sehingga dapat mencegah terjadinya alergi terhadap terapi yang diberikan oleh petugas. d. Kep Kepasti astian an tepa tepatt lokas lokasi, i, tepa tepatt prose prosedur, dur,tep tepat at pasie pasien n opera operasi si Untu Un tuk k
me mema mast stik ikan an
tepa tepatt
pr pros ose edur dur
mak aka a
pe petu tuga gas s
me memb mber erik ikan an
informasi atau penjelasan kepada klien tentang rencana tindakan yang akan dilakukan serta efek samping jika tidak dilakukan tindakan e. Pen Penguran gurangan gan rrisik isiko o inf infeks eksii terk terkait ait p pelay elayanan anan kes kesehat ehatan an Untuk mengurangi resiko penularan penyakit terkait pelayanan usaha
f.
kesehatan sekolah maka petugas menggunakan APD sesuai standart Pe Peng ngur uran anga gan n ris risik iko o pa pasi sien en jatu jatuh h Untu tuk k
mengu gura ran ngi
re res siko
klie lien
cidera
mak aka a
petu tug gas
memberikan pengawasan saat melakukan pemeriksaan pasien 2. Pelayanan Puskes Puskesmas mas di luar ged gedung ung P Puskesma uskesmas, s, melip meliputi: uti: a. Kom Komunik unikasi asi dan ke kesep sepakat akatan an deng dengan an sasa sasaran ran b. Kom Komunik unikasi asi res resiko iko den dengan gan pem pemangk angku u wilay wilayah ah c. Pe Pengg nggun unaan aan APD st stand andar ar
BAB VII KESELAMATAN KERJA
haru rus s
Kese Ke selam lamata atan n ke kerja rja ad adala alah h segal segala a up upaya aya ata atau u tin tinda dakan kan yan yang g har harus us di dite tera rapk pkan an da dala lam m
ra rang ngka ka me meng nghi hind ndar arii
kece kecela laka kaan an ya yang ng te terj rjad adii
ak akib ibat at
kesalahan kerja petugas ataupun kelalaian atau kesengajaan. Pekerjaan yang teroganisir, dikerjakan sesuai dengan prosedur, tempat kerja yang terjamin dan aman, istirahat yang cukup dapat mengurangi bahaya dan kecelakaan kerja. Dalam perencaaa perencaaan n sampai dengan pelaks pelaksanaaan anaaan kegiatan pengendalian penya pe nyaki kitt pe perlu rlu dip diperh erhati atika kan n ke kese selam lamata atan n ke kerja rja ka karya ryawan wan Pu Pusk skes esmas mas dan lintas lint as sek sektor tor terk terkait ait den dengan gan mela melakuk kukan an ide identif ntifikas ikasii risi risiko ko terh terhadap adap sega segala la kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan tiap-tiap kegiatan. Res esik iko o
Kesel eselam amat atan an
Ke Kerj rja a
ya yang ng
mu mung ngki kin n
terj terjad adii
ad adal alah ah
re resi siko ko
penularan penyakit kepada petugas. Oleh karena itu, petugas kesehatan wajib memakai APD pada saat melayani klien.
BAB VIII PENUTUP
A. KE KESI SIMP MPUL ULAN AN Progra Pro gram m Sur Surve veila ilans ns Ep Epid idemi emiolo ologi gi be bertu rtujua juan n un untuk tuk men mence cegah gah penul pe nulara aran, n, me menga ngama mati ti tre tren n su suatu atu pe penya nyaki kitt se seba bagai gai da dasar sar pe penen nentu tu kebijak keb ijakan an . Prog Program ram Surv Surveila eilans ns epi epidem demiolog iologii bukanla bukanlah h men menjadi jadi tuga tugas s pelak pe laksan sana a pro progra gram m sa saja, ja, nam namun un me menja njadi di tan tanggu ggung ng jawab jawab be bersa rsama ma terma termasu suk k ma masya syarak rakat. at. Pe Pelay layana anan n pro progra gram m Sur Surve veila ilans ns Ep Epide idemio miolog logii meliputi pelayananan promotif, pelayanan preventif, pelayanan kuratif dan pelayana pelayanan n rehabi rehabilita litative tive..
Namu Namun n demik demikian, ian, pel pelayana ayanan n Program
Surve Su rveila ilans ns ep epid idem emiol iologi ogi har harus us didu didukun kung g pu pula la de denga ngan n ad advo vokas kasii aga agarr petugas mendapat perlindungan dalam melaksanakan tugasnya.
B. SARAN Panduan Pand uan ini diha diharapk rapkan an dap dapat at dig digunak unakan an seb sebagai agai acu acuan an bagi tenag tenaga a sur surve veila ilans ns di pu pusk skes esmas mas da dalam lam ran rangka gka me menur nurunk unkan an an angka gka kesak ke sakita itan n di wi wilay layah ah ke kerja rja Pu Pusk skes esmas mas.. Se Selai lain n itu da dapat pat di digun gunak akan an sebagai seb agai das dasar ar adv advokas okasii bagi pem pemegan egang g keb kebijak ijakan an untu untuk k pen peningk ingkatan atan mutu upaya Pelayanan Program Pengendalian Penyakit di Puskesmas.
Mengetahui, Kepala Puskesmas Arjuno
dr. Id Ida a Meg Megawa awati ti NIP. 19691111 199903 1 007 005
Malang, 15 Juli 2020 Pemegang Program
Fitriyawati Aisya sy ah, AMdKep NIP. 19791217 200903 2
View more...
Comments